Metode pendidikan dan pengajaran. docx

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran merupakan sebuah proses yang dilakukan
untuk membentuk manusia yang mempunyai akhlak yang mulia. Karena dalam
pendidikan dan pengajaran senantiasa berusaha menanamkan norma-norma susila
kepada anak. Agar anak memiliki nilai-nilai dan norma-norma itu di dalam
dirinya dan selanjutnya bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma yang telah dimilikinya.
Dengan demikian mendidik anak tidak cukup hanya memberikan
pengetahuan dan keterampilan saja, melainkan kita tanamkan pula nilai-nilai dan
norma-norma yang luhur kepada mereka. Karena begitu pentingnya pendidikan
dan pengajaran anak, sehingga dituntut untuk melakukanya dengan sebaik
mungkin. Salah satunya adalah harus pandai dalam memilih metode-metode
pendidikan dan pengajaran yang sesuai, terutama dengan metode-metode yang
telah diajarkan oleh Rasul, Sehingga nantinya proses pendidikan dan pengajaran
ini akan mencapai hasil yang maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Metode Pendidikan dan Pengajaran?

2. Apa Saja Macam Hadits Metode Pendidikan dan Pengajaran?

1

2

BAB II
PEMBAHASAN

a.

Pengertian Metode Pendidikan dan Pengajaran
Secara etimolgis, metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”.

Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti
suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal
dengan term method dan way yang diterjemahkan sebagai cara. Sedangkan dalam
bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kat seperti kata althoriqoh, al-manhaj, dan al-washilah. Al-thariqoh berarti jalan, al-manhaj berarti
system, dan al-washilah berarti mediator atau perantara.

Sedangkan secara terminology metode adalah suatu jalan yang ditempuh
seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu baik dalam lingkungan ataupun
dalam perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya. Ada pula
yang mendefinisikan bahwa metode adalah suatu cara kerja yang sistematik
seperti cara kerja ilmu pengetahuan.
Sedangkan pendidikan atau pengajaran itu dalam arti luas adalah suatu
proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang
mencakup pengetahuanya, nilai dan sikapnya serta ketrampilanya. Semua itu
bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.
Jadi jika melihat masing-masing pengertian dari metode dan pendidikan,
maka pengertian metode pendidikan dan pengajaran adalah suatu cara yang
sistematis untuk mengembangkan segala aspek kepribadian manusia yang
mencakup pengetahuanya, nilai serta sikapnya, dan ketrampilanya yang bertujuan
untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.

2

3

Sebagai komponen ilmu, metode dapat mengantar suatu proses

pendidikan dapat mencapai tujuan pendidikanya dengan cepat dan tepat. Hal ini
akan terjadi bila mana metode pendidikan dan pengajaran ini sejalan dengan
substansi dan tujuan. Di samping itu metode juga harus sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Maka dari itu seorang pendidik harus dapat memilih metode
yang tepat dengan keadaan. Untuk itu mereka dituntut untuk menguasai metode
pendidikan dan pengajaran.
Macam-macam Hadits tentang Metode Pendidikan dan Pengajaran
1.

Hadits Anas bin Malik, tentang membuat mudah, gembira dan
kompak
‫عل ني وفه نونسل ف نوم نقانل ي نففسررووا نول ن ترنعففسررووا نوبنففشررووا نول ن ترن نفففررووا‬
‫عفن الن فنفبففي نصفلى اللره ن‬
‫عفن ا نن نكس بنفن نملفكك ن‬
‫ن‬
((‫اخرجه البخارى في كتاب الع‬

Artinya: “Permudahkanlah (manusia dalam soal-soal agama) dan jangan
mempersukar mereka, dan berilah mereka kabar gembira dan janganlah mereka
dibuat lari. (HR. Bukhori).

Hadits di atas menjelaskan bahwa proses pembelajaran harus dibuat
dengan mudah dan sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan secara
psikologis dan merasa bosan terhadap suasana di kelas. Serta apa yang diajarkan
oleh gurunya. Dan satu pembelajaran harus menghunakan metode yang tepat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi, terutama dengan mempertimbangkan,
keadaan orang yang akan belajar.
Sebagaimana dalam QS. Ali-Imran: 159
Artinya: “Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu” (QS. Ali Imron: 159)

4

Dalam

menempuh

proses-proses

pendidikan,


sikap-sikap

keras

mempersulit hendaknya dihindari. Islam mengajarkan kelemah lembutan dalam
metode pendidikan agar para peserta didik tidak kabur karena Allah sendiri
menghendaki kepada kemudahan.
Hadits Aisyah, Tentang menyampaikan perkataan yang jelas dan terang
‫عل ني وفه نونسل ف نوم ك نل نرم نفوصل ل ي نوفنهرمره ك ر فرل نمون نسفمنعره‬
‫ت نكانن نررسوورل اللفه نصل ف نى اللره ن‬
‫عافنشنة نرفحنمنهااللره نقال ن و‬
‫عون ن‬
‫ن‬
‫))اخرجه ابوداود فى كتاب الدب‬
Artinya: “Dari Aisyah RA. Berkata, perkataan Rasulullah adalah ucapan yang
sangat jelas, dan dapat memahamkan orang yang mendengarnya. (HR. Abu
Dawud).
Dalam hal ini, pendidik mempunyai peran penting untuk memutuskan
langkahnya demi terciptanya tujuan pendidikan. Perkataan yang jelas dalam hal
ini bukan terbatas pada suatu yang sifatnya lahiriyah. Namun lebih dari itu “jelas”

disini adalah mampu memahamkan peserta didik yang dihadapinya.
Perkataan yang jelas dan terang akan menjadi salah satu faktor
keberhasilan sebuah pendidikan, karena jika tidak demikian dikhawatirkan
nantinya akan terjadi sebuah salah pengertian, ketika terjadi salah pengertian
bukan tak mungkin justru si peserta didik akan melenceng dari yang diharapkan.
Diharapkan dengan adanya perkataan yang jelas dan terang tersebut anak didik
akan mampu menyerap dan memahami apa yang diharapkan pendidik.
1.

Hadits Abu Hurairoh tentang metode cerita atau kisah

‫عليفه‬
‫عن وره ا ن فنن نرسونل اللفه نصل ف نى اللره عنليفه نونسل ف نوم قال بني وننا نررجلل ي نومفشي نفاوشتنود ن‬
‫عون أ نفبى رهرويرنة نرفضي اللره ن‬
‫ن‬
‫ث نيأكرل ال ف نشنرى فمنن النعرطفش نفقانل نلقود نبلنغ نهنذا‬
‫ب فمن ونها ث رفمن نخنرنج نفانذا رهو نفبكل وكب ي نل ونه ر‬
‫النعنطرش نفن ننزل فبئولرا نفنشنر ن‬
‫ن‬
‫ب نفشكنر اللره له نفغفنر ل نره نقالوا نيا نرسورل‬

‫فمثورل ف نالفذي نبلنغ بفي نفنمنلا رخفف نره ث رفمن أومنسك نره فبففيفه ث رفمن نرفقني نفسقنى اولكل و ن‬
(‫اللفه نواف فنن ل نننا في ال وبننهافئفم أ نوجلرا قال ففي ك رفل ك نفبكد نروطبنكة أ نوجلر )أخرجه البخاري في كتاب المشقات‬

5

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya rasulullah SAW bersabda: Ketika
seorang laki-laki sedang berjalan-jalan tiba-tiba ia merasa sangat haus sekali
kemudian ia menemukan sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian
ia keluar (dari sumur). Tiba-tiba datang seekor anjing menjulur-julurkan
lidahnya ia menjilati tanah karena sangat haus, lelaki itu berkata: anjing itu
sangat haus sebagaimana aku, kemudian masuk ke sumur lagi dan ia penuhi
sepatunya (dengan air), kemudian ia (haus lagi) sambil menggigit sepatunya dan
ia beri minum anjing itu kemudian Allah bersyukur kepadanya dan
mengampuninya, sahabat bertanya, wahai Rasulullah: adakah kita mendapat
pahala karena kita menolong hewan? Nabi SAW menjawab: disetiap yang
mempunyai limpa hidup ada pahalanya. (HR. Bukhori).
Hadits diatas menjelaskan bahwa pendidikan dengan metode cerita dapat
menumbuhkan kesan yang mendalam pada anak didik, sehingga dapat memotivasi
anak didik untuk berbuat yang baik dan menjauhi hal yang buruk. Bahkan kaedah
ini merupakan metode yang menarik yang dilakukan Rasulullah. Teknik ini

menjadikan penyampaian dari Rasulullah menarik sehingga menimbulkan minat
dikalangan sahabatnya.
Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf: 111
Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal.” .(Yusuff: 111)
Maka jelas bahwa Al Qur’an juga menggunakan cderita untuk seluruh
pendidikan dan bimbingan yang mencakup seluruh metodologi pendidikanya,
yaitu untuk pendidikan mental, akal, dan pendidikan jasmani serta menaruh
jaringan-jaringan yang saling berlawanan yang terdapat dalam jiwanya itu,
pendidikan melalui teladan dan nasehat. Oleh karena itu cerita merupakan
kumpulan bimbingan yang tidak terkirakan banyak.
Disamping itu teknik bercerita adalah satu teknik yang baik untuk
menerapkan aspek pembangunan insan. Sebagai contoh aspek pembangunan

6

insane lebih diminati dan dihayati apabila disampaikan dalam bentuk plot cerita
atau drama, dibandingkan jika hanya disampaikan dalam brntuk fakta akademik.
Bukti terbaik penggunaan teknik ini adalah bagaimana Al Qur’an banyak
menggunakan teknik ini dalam penyampaian ajaranya, begitu juga Hadits Nabi

yang turut menggunakan teknik ini.
Hadits Abu Hurairah, tentang metode tanya jawab
‫حبنفة؟ قانل أ ر فرمنك ث رفمن أ ر فرمنك ث رفمن أ ر فرمنك‬
‫عون أ نفبي رهنري ونرنة قانل قانل نررجلل نيا نررسورل اللفه نمون أ ننح فرق ال فننافس فب ر‬
‫حوسفن ال فرص و‬
‫ن‬
(‫ث رفمن أ نبروونك ث رفمن أ نودنانك أ نودنانك )أخرجه مسلم في كتاب البر والصلة والداب‬

Artinya: “dari Abu Hurairah ra, Ia berkata seseorang laki-laki datang pada
Rasulullah SAW, kemudian ia bertanya, wahai Rasulullah siapa orang yang
paling berhak aku hormati? Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian
siapa? Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian siapa? Beliau menjawab:
kemudian bapakmu, kemudian saudara terdekatmu. (HR. Muslim).
Metode tanya jawab merupakan metode yang memungkinkan adanya
komunikasi langsung yang bersifat Two wag traffic sebab pada saat yang sama
terjadi dialok antara guru dan siswa, sehingga komunikasi ini terlihat adanya
hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Adapun metode ini bertujuan untuk
mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa,
untuk merangsang siswa berfikir dan member kesempatan pada siswa untuk
mengajukan masalah yang belum paham.

Hadits Annas Bin Malik tentang metode diskusi
‫عليفه نوسل ف نوم ان ورصور أ ننخانك نظالفلما أ نوو نموظل روولما نقارلوا يا‬
‫عنره قانل قانل نررسوورل اللفه ص ف نلى اللره ن‬
‫عون أن نكس نرضني اللره ن‬
‫ن‬

‫نرسونل اللفه نهذا ن نن ورصررره نموظلرولما نفك ني ونف ن نن ورصررره نظالفلما قانل تنأ ورخرذ نفوونق ي نندي وفه )أخرجه البخاري في كتاب الظالم‬

(‫والغصب‬
Artinya: “dari Annas ra, berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “tolonglah
saudaramu yang dzalim dan yang didzalimi, dikatakan bagaimana jika menolong

7

orang yang dzalim? Rasulullah menjawab: tahanlah (hentikanlah) dia dan
kembalikanlah dari kedzalimannya, karena sesungguhnya itu merupakan
pertolongan padanya”. (HR. Bukhari).
Diskusi pada dasarnya tukar menukar informasi dan unsure pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih
jelas dan lebih teliti tentang sesuatu. Atau untuk mempersiapkan atau

merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu diskusi bukan debat dan
perang mulut. Dalam diskusi tiap orang diharapkan member sumbangsih sehingga
semua bisa paham sengan binaan bersama.
Akan tetapi dalam diskusi harus dilakukan dengan cara yang sebaikbaiknya. Seperti firman Allah dalam surat An-Nahl: 125
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (An-Nahl; 125).
Dari ayat di atas maka sangat jelas bahwa walaupun Nabi membolehkan
mendidik dengan metode diskusi, akan tetapi dalam pelaksaanya harus dilakukan
tengan hikmah atupun dengan penuh bijak. Adapun tujuan diskusi itu sendiri
adalah sebagai berikut:
1. Untuk member motivasi kepada peserta didik agar dapat berkomunikasi
dengan lisan.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakn
pengetahuan dan informasinya yang telah dimiliki.

8

3. Mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan tenggang rasa
terhadap keberagaman pendapat orang lain dalam rangka mengembangkan
kecerdasan peserta didik.
4. Hadits Abu Hurairah tentang alat peraga
‫عنليفه نونسل ف نوم نكافففل ال وي نفتي وفم ل نره أ نوو لفنغي وفرفه أ نننا نورهنو ك ننهاتني وفن ففي‬
‫عون نأبي رهنريرنة قانل قانل نرسورل اللفه صل ف نى اللره ن‬
‫ن‬
(‫جن فنفة نوأ ننشانر نمفاللك فبال فنسنبابنفة نوالوووسنطى )أخرجه مسلم في الزهد والرقائق‬
‫ال و ن‬

Artinya: “dari abu Hurairah, berkata: Rasulullah SAW bersabda, orang yang
menanggung hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya (Nabi) dan dia
seperti dua orang yang tidak dapat dipisahkan dalam syurga.” (HR. Muslim).
Metode menggunakan alat peraga dalam pengajaran, memegang peran
penting sebagai alat bantu untuk menciptaka proses belajar yang ditandai dengan
beberapa unsur, terutama alat. Karena alat tersebut selain dapat digunakan untuk
motivasi, tetapi dapat juga meningkatkan efektifitas hasil belajar.
Adapun Fungsi dan nilai alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang
efektif
2. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu
unsure yang harus dikembangkan oleh guru.
3. Alat peraga dalam pengajaran penggunaanya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran.

9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pendidikan dan pengajaran adalah suatu cara yang sistematis
untuk mengembangkan segala aspek kepribadian manusia yang mencakup
pengetahuanya, nilai serta sikapnya, dan ketrampilanya yang bertujuan untuk
mencapai kepribadian individu yang lebih baik. dalam proses pendidikan itu
sendiri mempunyai peran yang sangat penting, karena metode ini merupakan
sebuah cara yang digunakan untuk mewujudkan sebuah tujuan pendidikan.
Adapun metode pendidikan imi bermacam-macam. Berikut ini adalah beberapa
metode yang ditawarkan Nabi untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
1. Metode dengan membuat mudah, gembira dan kompak
2. Metode dengan perkataan yang jelas dan terang
3. Metode tanya jawab
4. Metode cerita atau kisah
5. Metode diskusi
6. Metode dengan menggunakan alat peraga
Dari beberapa metode di atas, semuanya mempunyai keunggulan tersendiri
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Untuk itu keberhasilan dalam proses
belajar mengajar juga tak luput dari ketepatan dalam memilih metode yang sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada.

10

DAFTAR PUSTAKA
1
0

Arifin, M, Ilmu Pendidukan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000).
Azmi Jasmi, Kamarul. 2008. Pendidikan Islam: Kaidah Pengajaran dan
Pembelajaran, Malaysia: University Tegnology.
Darajat, Zakiah, 2001. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi
Aksara.

1