Remaja Lingkungan Sosial dan Kebudayaan
Remaja, Lingkungan Sosial, dan Kebudayaan
Penyebab perubahan identitas budaya
Pertama, mencairnya batas-batas kebudayaan. Dulu kebudayaan selalu diikat oleh batasbatas fisik yang jelas. Sebagai contoh pakaian kebaya, sungkeman, batik, selalu identik
dengan pakaian atau adat buadaya jawa. Identitas budaya seperti itu selalu dijadikan sebagai
batas-batas atau simbol-simbol fisik yang menjadi dasar dalam pendefinisian keberadaan
suatu kebudayaan, khsusnya pada saat sesuatu yang bersifat fisik itu masih dianggap paling
penting dan menentukan. Karena itu, dengan adanya integrasi tatanan global, kebudayaan
kemudian tidak lagi terikat pada batas-batas fisik yang kaku yang disebabkan oleh ikatan
ruang yang bersifat deterministic.
Kedua, sebab adanya perubahan budaya juga karena adanya politik ruang dan makna budaya.
Makna suatu simbol juga disebabkan oleh struktur kekuasaan yang berubah. Ketika kondisi
ini terjadi, maka ruang pun menjadi arena yang diperebutkan, demi melanggengkan sebuah
kepentingan kekuasaan atau politik tertentu. Karena itu, makna kebudayaan pun harus tunduk
terhadap siapa yang mendefinisikan ulang. Buah dari semua ini, maka sebuah simbol dan
makna kebudayaan pun menjadi suatu objek yang kehadirannya dihasilkan oleh suatu proses
negosiasi yang melibatkan sejumlah kontestan yang terlibat dengan kepentingan yang
berbeda.
Ketiga, ketika hegemoni kepentingan politik kekuasaan terjadi, maka secara bersamaan,
pemaksaan akan makna ruang dan makna sebuah identitas budaya pun terjadi. Posisi publik
yang enggan mengikuti keinginan penguasa pun tercerai berai menjadi kelompok-kelompok
kecil yang juga beragam di dalam memaknai ruang dan makna identitas budaya. Simbolsimbol budaya pun pada akhirnya dijadikan sebagai alasan penegasan autentisitas kelompok
yang keberadaannya menjadi bagian dari sistem sosial global dengan pertentangan nilai yang
juga tajam.
Pudarnya Nilai-nilai Tradisional Dalam Diri Remaja Indonesia
Nilai tradisional adalah nilai yang paling istimewa, ia tak bisa diukur dengan angka maupun
huruf. Nilai tradisional merupakan identitas dari suatu kebudayaan, di suatu daerah, di suatu
negara, yang seharusnya dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Namun, beberapa dekade
terakhir ini, pariwisata berserta turisme yang termasuk dalam globalisasi internasional telah
mempengaruhi perkembangan nilai-nilai tradisi yang ada di Indonesia.
Nilai tradisional selalu ditularkan/diteruskan secara turun temurun oleh warga ataupun
penduduk tanpa mempertanyakan mengapa nilai-nilai tersebut sangatlah penting dilakukan.
Akan tetapi, akhir-akhir ini para remaja lebih berani mempertanyakan guna dari nilai
tradisional yang secara turun temurun ditularkan dan harus mereka miliki serta pahami.
Pertanyaannya adalah, “mengapa nilai tradisional itu penting dimiliki serta dipahami setiap
remaja di Indonesia?”
Nilai tradisional ada berbagai macam dan harus dipahami oleh setiap penduduk di
Indonesia. Meskipun tidak mendalami seluruhnya, namun penduduk harus mampu
menjelaskan tradisi mereka kepada setiap pelancong yang datang. Hal inilah yang
menjadikan nilai-nilai tradisional penting bagi penduduknya.
Perkembangan budaya asing di bangsa Indonesia
Indonesia saat ini telah berarkulturasi dengan berbagai kebudayaan asing. Dan sebenarnya
hal ini telah berlangsung lama.
Hal ini disebabkan karena letak strategis Indonesia yang berada pada jalur dua pusat
perdagangan internasional pada masa lampau. India, dan Cina telah memberi pengaruh
kebudayaan pada kebudayaan pribumi pada masa lampau.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi
saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya barat.
Berbagai informasi melalui media cetak maupun elektronik dengan kemajuan teknologi
mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain, bahkan sangat mudah bagi kita untuk
dapat berkomunikasi dan mengenal berbagai kebudayaan dan adat istiadat negara lain.
Beberapa tahun lalu hingga saat ini, para remaja Indonesia sangat dibuat candu oleh berbagai
macam kekreatifitasan dari negeri Paman Sam yaitu Amerika dan juga Eropa. Terutama para
pencinta music – music barat dan film-film Hollywood-nya Amerika yang memang sudah
terkenal sejak lama. Tak hanya lagu- lagu dan film-film barat yang mereka sukai, tapi juga
makanan khas yang ada disana, terutama makanan yang kebanyakan makanan cepat saji (fast
food) seperti Hamburger dan sejenisnya, gaya berpakaian, hingga pola hidup masyarakat di
sana, yang terkenal sangat mengusung kebebasan.
Hal ini terlihat bagaimana gaya hidup remaja di kota – kota besar sitar tahun 80-an sampai
2000-an. Segala bentuk pakaian dan gaya hidup selau berkiblay pada gaya hidup orang barat.
Hal ini terlihat mencolok pada pelaku dunia seni yang sangat dipengaruhi oleh dunia barat
dengan ‘agen – agen’ seninya. Hingga dapat mengubah gaya para remaja saat itu. Rok mini,
jeans, tato dan masih banyak yang lainnya. Namun, kini hal tersebut sedikit berubah beberapa
tahun terakhir ini kacamata para remaja Indonesia sudah mulai berpaling ke arah Asia,
tepatnyan ke Korea Selatan. Korsel berhasil mengambil hati para remaja Indonesia dengan
drama-drama dan musik khas Korea.
Dimulai dari beberapa drama-drama korea yang sering disiarkan di stasiun TV Indonesia,
masyarakat Indonesia mulai ‘berkenalan’ dengan artis-artis Korea. Tentu saja hal ini membuat
banyak hati para kaum wanita terutama para remaja mulai mengidolakan aktris dan aktor dari
Korea. Tak hanya aktris dan aktor saja yang diidolakan tetapi sejumlah penyanyi dan boy
band – girl band dari Korea juga diidolakan. Buat para penggemar dunia entertaiment Korea,
tentu tidak ‘sah’ rasanya jika mereka tidak mengenal kebudayaan Korea itu sendiri serta
mempelajari bahasanya. Secara otomatis tentu saja rasa cinta dan keingintahuan akan semua
tentang Korea akan terjadi. Seperti saat ini, gaya berpakaian ala Barat sudah didominasi juga
dengan gaya-gaya berpakaian ala Korea.
Rumah makan fast food ala Amerika dan ‘sekutunya’ juga harus siap bersaing dengan rumah
makan Korea yang sekarang sudah mulai banyak dibuka. Dan sama seperti yang terjadi pada
remaja saat pengaruh budaya barat, pada budaya korea juga terjadi. Saat ini ‘style’ busana
remaja korea saat ini banyak ditiru remaja saat ini. Dan sebenarnya tak hanya remaja saja,
anak – anak, bahkan orang dewasa
pun tak mau ketinggalan. Bahkan di industri seni, ntah itu musik atau drama, juga ikut –
ikutan ‘latah’ untuk meniru.
Permasalahannya adalah, bagaimana seharusnya kebudayaan kita? Padahal Sang pencipta
kita sudah mengatur bagaimana kebudayaan kita. Bagaimana seharusnya kita berpakaian,
makanan yang kita makan dll. Intinya Allah sudah mengatur bagaimana kehidupan kita
seharusnya berjalan. Jadi kita tak perlu bingung harus memilih kebudayaan yang mana.
Dampak Kebudayaan asing terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia
Kebudayaan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Pengaruh Budaya Asing
Masuknya budaya asing ke Indonesia sedikit banyak telah memberikan dampak bagi kita
semua, tidak terkecuali kaum pemuda ataupun remaja.. Khusus pada satu decade terakhir,
kencangnya penetrasi budaya barat ke Indonesia memberikan suatu efek percepatan pengaruh
yang ditimbulkan terhadap sikap, perilaku, dan gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya
para remaja yang dengan cepat merespon keberadaan teknologi dan informasi. Akses yang
begitu cepat dengan adanya teknologi dan informasi membuat masuknya budaya barat ke
negara ini juga semakin mudah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa secara langsung
maupun tidak keberadaan teknologi telah mempercepat akses masuknya budaya barat ke
negara-negara lain, termasuk Indonesia. Dan dengan keberadaan teknologi pula – yang
berkembang pesat pada abad ini – remaja-remaja ataupun pemuda Indonesia dapat dengan
mudah mengetahui dan juga menerima masuknya budaya barat. Yang mana hal tersebut telah
menimbulkan dampak – baik positif maupun negative – terhadap gaya hidup remaja ataupun
pemuda kita saat ini.
Faktor-Faktor Masuknya Kebudayaan Asing
Masuknya kebudayaan asing terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia lebih di pengaruhi
oleh faktor sosial dan ekonomi. Dulu waktu jaman penjajahan, Indonesia di jajah oleh
Belanda, Jepang, Portugis sehingga mau tidak mau kebudayaan bangsa para penjajah pun
masuk dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat indonesia.
Selain itu, dengan adanya teknologi yang lebih maju seperti sekarang ini, maka sudah pasti
kebudayaan asing bisa di amati dan ditiru serta mempengaruhi secara tidak langsung ke
dalam kehidupan budaya masyarakat mulai dari cara berpakaian, cara berkomunikasi,
ataupun gaya hidup lainnya.
Dampaknya Bagi Masyarakat Indonesia
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya
bagi masyarakat Indonesia:
- Dampak Positif:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat
ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya
sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
- Dampak Negatif:
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan sosial
didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan
kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat
untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan
dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Mengapa Remaja lebih menghargai budaya asing daripada budaya lokal ?
1.
2.
tren yang sedang marak adalah budaya luar, sehingga remaja yang mudah terbawa arus
untuk mengikuti tren yang sedang marak
terobsesi dengan budaya asing yang dinilai lebih baik dan menarik.
Antisipasi Pengaruh Negatif Budaya Asing
Langkah-langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif asing terhadap budaya kehidupan
masyarakat Indonesia:
1.
2.
3.
4.
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Sebagai pemuda generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya kita mencintai dan melestarikan
budaya kita yang tetap rukun, ramah, bergaya hidup sederhana tapi juga bisa mengambil niai
positif dari pengaruh luar dalam hal kebaikan seperti perkembangan teknologi,
perkembangan ilmu pengetahuan, dll.
Penyebab perubahan identitas budaya
Pertama, mencairnya batas-batas kebudayaan. Dulu kebudayaan selalu diikat oleh batasbatas fisik yang jelas. Sebagai contoh pakaian kebaya, sungkeman, batik, selalu identik
dengan pakaian atau adat buadaya jawa. Identitas budaya seperti itu selalu dijadikan sebagai
batas-batas atau simbol-simbol fisik yang menjadi dasar dalam pendefinisian keberadaan
suatu kebudayaan, khsusnya pada saat sesuatu yang bersifat fisik itu masih dianggap paling
penting dan menentukan. Karena itu, dengan adanya integrasi tatanan global, kebudayaan
kemudian tidak lagi terikat pada batas-batas fisik yang kaku yang disebabkan oleh ikatan
ruang yang bersifat deterministic.
Kedua, sebab adanya perubahan budaya juga karena adanya politik ruang dan makna budaya.
Makna suatu simbol juga disebabkan oleh struktur kekuasaan yang berubah. Ketika kondisi
ini terjadi, maka ruang pun menjadi arena yang diperebutkan, demi melanggengkan sebuah
kepentingan kekuasaan atau politik tertentu. Karena itu, makna kebudayaan pun harus tunduk
terhadap siapa yang mendefinisikan ulang. Buah dari semua ini, maka sebuah simbol dan
makna kebudayaan pun menjadi suatu objek yang kehadirannya dihasilkan oleh suatu proses
negosiasi yang melibatkan sejumlah kontestan yang terlibat dengan kepentingan yang
berbeda.
Ketiga, ketika hegemoni kepentingan politik kekuasaan terjadi, maka secara bersamaan,
pemaksaan akan makna ruang dan makna sebuah identitas budaya pun terjadi. Posisi publik
yang enggan mengikuti keinginan penguasa pun tercerai berai menjadi kelompok-kelompok
kecil yang juga beragam di dalam memaknai ruang dan makna identitas budaya. Simbolsimbol budaya pun pada akhirnya dijadikan sebagai alasan penegasan autentisitas kelompok
yang keberadaannya menjadi bagian dari sistem sosial global dengan pertentangan nilai yang
juga tajam.
Pudarnya Nilai-nilai Tradisional Dalam Diri Remaja Indonesia
Nilai tradisional adalah nilai yang paling istimewa, ia tak bisa diukur dengan angka maupun
huruf. Nilai tradisional merupakan identitas dari suatu kebudayaan, di suatu daerah, di suatu
negara, yang seharusnya dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Namun, beberapa dekade
terakhir ini, pariwisata berserta turisme yang termasuk dalam globalisasi internasional telah
mempengaruhi perkembangan nilai-nilai tradisi yang ada di Indonesia.
Nilai tradisional selalu ditularkan/diteruskan secara turun temurun oleh warga ataupun
penduduk tanpa mempertanyakan mengapa nilai-nilai tersebut sangatlah penting dilakukan.
Akan tetapi, akhir-akhir ini para remaja lebih berani mempertanyakan guna dari nilai
tradisional yang secara turun temurun ditularkan dan harus mereka miliki serta pahami.
Pertanyaannya adalah, “mengapa nilai tradisional itu penting dimiliki serta dipahami setiap
remaja di Indonesia?”
Nilai tradisional ada berbagai macam dan harus dipahami oleh setiap penduduk di
Indonesia. Meskipun tidak mendalami seluruhnya, namun penduduk harus mampu
menjelaskan tradisi mereka kepada setiap pelancong yang datang. Hal inilah yang
menjadikan nilai-nilai tradisional penting bagi penduduknya.
Perkembangan budaya asing di bangsa Indonesia
Indonesia saat ini telah berarkulturasi dengan berbagai kebudayaan asing. Dan sebenarnya
hal ini telah berlangsung lama.
Hal ini disebabkan karena letak strategis Indonesia yang berada pada jalur dua pusat
perdagangan internasional pada masa lampau. India, dan Cina telah memberi pengaruh
kebudayaan pada kebudayaan pribumi pada masa lampau.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi
saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya barat.
Berbagai informasi melalui media cetak maupun elektronik dengan kemajuan teknologi
mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain, bahkan sangat mudah bagi kita untuk
dapat berkomunikasi dan mengenal berbagai kebudayaan dan adat istiadat negara lain.
Beberapa tahun lalu hingga saat ini, para remaja Indonesia sangat dibuat candu oleh berbagai
macam kekreatifitasan dari negeri Paman Sam yaitu Amerika dan juga Eropa. Terutama para
pencinta music – music barat dan film-film Hollywood-nya Amerika yang memang sudah
terkenal sejak lama. Tak hanya lagu- lagu dan film-film barat yang mereka sukai, tapi juga
makanan khas yang ada disana, terutama makanan yang kebanyakan makanan cepat saji (fast
food) seperti Hamburger dan sejenisnya, gaya berpakaian, hingga pola hidup masyarakat di
sana, yang terkenal sangat mengusung kebebasan.
Hal ini terlihat bagaimana gaya hidup remaja di kota – kota besar sitar tahun 80-an sampai
2000-an. Segala bentuk pakaian dan gaya hidup selau berkiblay pada gaya hidup orang barat.
Hal ini terlihat mencolok pada pelaku dunia seni yang sangat dipengaruhi oleh dunia barat
dengan ‘agen – agen’ seninya. Hingga dapat mengubah gaya para remaja saat itu. Rok mini,
jeans, tato dan masih banyak yang lainnya. Namun, kini hal tersebut sedikit berubah beberapa
tahun terakhir ini kacamata para remaja Indonesia sudah mulai berpaling ke arah Asia,
tepatnyan ke Korea Selatan. Korsel berhasil mengambil hati para remaja Indonesia dengan
drama-drama dan musik khas Korea.
Dimulai dari beberapa drama-drama korea yang sering disiarkan di stasiun TV Indonesia,
masyarakat Indonesia mulai ‘berkenalan’ dengan artis-artis Korea. Tentu saja hal ini membuat
banyak hati para kaum wanita terutama para remaja mulai mengidolakan aktris dan aktor dari
Korea. Tak hanya aktris dan aktor saja yang diidolakan tetapi sejumlah penyanyi dan boy
band – girl band dari Korea juga diidolakan. Buat para penggemar dunia entertaiment Korea,
tentu tidak ‘sah’ rasanya jika mereka tidak mengenal kebudayaan Korea itu sendiri serta
mempelajari bahasanya. Secara otomatis tentu saja rasa cinta dan keingintahuan akan semua
tentang Korea akan terjadi. Seperti saat ini, gaya berpakaian ala Barat sudah didominasi juga
dengan gaya-gaya berpakaian ala Korea.
Rumah makan fast food ala Amerika dan ‘sekutunya’ juga harus siap bersaing dengan rumah
makan Korea yang sekarang sudah mulai banyak dibuka. Dan sama seperti yang terjadi pada
remaja saat pengaruh budaya barat, pada budaya korea juga terjadi. Saat ini ‘style’ busana
remaja korea saat ini banyak ditiru remaja saat ini. Dan sebenarnya tak hanya remaja saja,
anak – anak, bahkan orang dewasa
pun tak mau ketinggalan. Bahkan di industri seni, ntah itu musik atau drama, juga ikut –
ikutan ‘latah’ untuk meniru.
Permasalahannya adalah, bagaimana seharusnya kebudayaan kita? Padahal Sang pencipta
kita sudah mengatur bagaimana kebudayaan kita. Bagaimana seharusnya kita berpakaian,
makanan yang kita makan dll. Intinya Allah sudah mengatur bagaimana kehidupan kita
seharusnya berjalan. Jadi kita tak perlu bingung harus memilih kebudayaan yang mana.
Dampak Kebudayaan asing terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia
Kebudayaan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Pengaruh Budaya Asing
Masuknya budaya asing ke Indonesia sedikit banyak telah memberikan dampak bagi kita
semua, tidak terkecuali kaum pemuda ataupun remaja.. Khusus pada satu decade terakhir,
kencangnya penetrasi budaya barat ke Indonesia memberikan suatu efek percepatan pengaruh
yang ditimbulkan terhadap sikap, perilaku, dan gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya
para remaja yang dengan cepat merespon keberadaan teknologi dan informasi. Akses yang
begitu cepat dengan adanya teknologi dan informasi membuat masuknya budaya barat ke
negara ini juga semakin mudah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa secara langsung
maupun tidak keberadaan teknologi telah mempercepat akses masuknya budaya barat ke
negara-negara lain, termasuk Indonesia. Dan dengan keberadaan teknologi pula – yang
berkembang pesat pada abad ini – remaja-remaja ataupun pemuda Indonesia dapat dengan
mudah mengetahui dan juga menerima masuknya budaya barat. Yang mana hal tersebut telah
menimbulkan dampak – baik positif maupun negative – terhadap gaya hidup remaja ataupun
pemuda kita saat ini.
Faktor-Faktor Masuknya Kebudayaan Asing
Masuknya kebudayaan asing terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia lebih di pengaruhi
oleh faktor sosial dan ekonomi. Dulu waktu jaman penjajahan, Indonesia di jajah oleh
Belanda, Jepang, Portugis sehingga mau tidak mau kebudayaan bangsa para penjajah pun
masuk dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat indonesia.
Selain itu, dengan adanya teknologi yang lebih maju seperti sekarang ini, maka sudah pasti
kebudayaan asing bisa di amati dan ditiru serta mempengaruhi secara tidak langsung ke
dalam kehidupan budaya masyarakat mulai dari cara berpakaian, cara berkomunikasi,
ataupun gaya hidup lainnya.
Dampaknya Bagi Masyarakat Indonesia
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya
bagi masyarakat Indonesia:
- Dampak Positif:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat
ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya
sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
- Dampak Negatif:
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan sosial
didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan
kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat
untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan
dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Mengapa Remaja lebih menghargai budaya asing daripada budaya lokal ?
1.
2.
tren yang sedang marak adalah budaya luar, sehingga remaja yang mudah terbawa arus
untuk mengikuti tren yang sedang marak
terobsesi dengan budaya asing yang dinilai lebih baik dan menarik.
Antisipasi Pengaruh Negatif Budaya Asing
Langkah-langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif asing terhadap budaya kehidupan
masyarakat Indonesia:
1.
2.
3.
4.
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Sebagai pemuda generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya kita mencintai dan melestarikan
budaya kita yang tetap rukun, ramah, bergaya hidup sederhana tapi juga bisa mengambil niai
positif dari pengaruh luar dalam hal kebaikan seperti perkembangan teknologi,
perkembangan ilmu pengetahuan, dll.