Profil profil Negara Berkembang docx

Indonesia
INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG
A.
Letak dan Luas
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Letak Indonesia secara astronomis
adalah 6 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan, dan 95 derajat Bujur Timur
hingga 141 derajat bujur Timur. Ini berarti Indonesia terbentang dari Barat ke Timur dilintasi
oleh equator (garis khatulistiwa).
Sedangkan secara geografis Indonesia terletak di antara dua samudera (Samudera Hindia dan
Pasifik) serta antara dua benua (Benua Asia dan Australia). Letak Indonesia sangat strategis
sehingga berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi, sosial, budaya, dan dimensi lainnya.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang di dunia (81000
km). Hal ini wajar mengingat Indonesia mempunyai banyak sekali pulau, sekitar 17.508 pulau.
Lima pulau terbesar di Indonesia yaitu: Irian, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Jawa.
B.

Bentang Alam
Indonesia memiliki sekitar 17.508 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di
Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa,
memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari
setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar,

yaitu: Jawa, Sumatra,Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut
pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung
berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan
laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire).
Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:

 Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
 Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
 Kepulauan Maluku dan Irian
C.

Iklim
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim
musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.

 Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode
tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari

2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin musim timur laut (Muson
Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan oktober hingga april yang basah sehingga
membawa musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan
oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim
kering/kemarau.

 Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis
yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika
Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas
yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.
 Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut
mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
D.

Penduduk
Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga
kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, danMikronesia terutama di Indonesia bagian

Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok
suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah,
misalnyaJawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah
etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan
sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4
juta populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000
pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam
suku bangsa dan keturunannya.
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang
menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Lainnya beragama
Protestan (8,9%), Katolik (3%), Buddha (0,3%), Hindu (1,8%) dan lain-lain (0,3%). Selain
agama agam tersebut Konghucu juga merupakan agama yang resmi di Indonesia.
Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu,
namun bahasa resmi negara, yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di
negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.

E.

Perekonomian

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup
pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dariPDB dunia. Sejarah Indonesia sejak
masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan,
karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan
berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan
data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar
44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik
bruto.

Dibidang lain, yaitu bidang industri pertambangan menurut Dirckx (Regional Head, Energy
and Commodity Finance BNP Paribas), sektor pertambangan telah menjadi sektor yang semakin
strategis bagi Indonesia dan karenanya pihak BNP Paribas bertekad untuk tumbuh bersama di
dalamnya. Indonesia merupakan penghasil tembaga terbesar keempat di dunia, dan juga
penghasil timah serta nikel terbesar kedua di dunia.
Mulai tahun 2010, nilai industri pertambangan mencapai lebih dari 73 miliar dollar AS, yang
menyumbang sekitar 11 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia. Dalam lima tahun ke
depan, pihaknya yakin industri pertambangan Indonesia akan men capai tingkat pertumbuhan
rata-rata tahunan digit ganda.

Malaysia

Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga
wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala
Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk
negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat
dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.
Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini
terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah Yang diPertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model
pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.
Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya,
sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan paro barat Malaysia
modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal
sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali
sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun
kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31
Agustus 1957.
Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses
dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai
Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia
termasuk dengan Federasi Malaya. dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan
dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura. saat tahun-tahun

awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan
Indonesia
Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan
yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan
1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara

industri baru. Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka,
perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia
pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur
memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu
dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas
Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masingmasing menjadi bahasa dan agama resmi negara.
Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional,
seperti PBB. Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara
Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota D-8.
A. Etimologi
Nama “Malaysia” diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura,
Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama MalaysiaTetapi nama itu sendiri
pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara.

Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada
wilayah tertentu di Nusantara. Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan
negara mereka sebagai “Malaysia”, tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama
itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak lebih jauh tentang masalah itu. Nama lain
pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka
adalah sebuah kerajaan kuno yang berada di bagian hulu Semenanjung Malaya pada
milenium pertama masehi).
Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di
dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk
menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih
menyukai yang terakhir.
Sejarah
B. Prasejarah
Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki
leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika,
lebih dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir
separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini
bersesuaian dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia kuno,

kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung

kira-kira 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan penduduk asli. Manusia Proto Melayu
lebih beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia
Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman
Last Glacial Maximum, diikuti oleh penyebaran Holosen-dini melalui Semenanjung
Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.
C. Sejarah Dini
Semenanjung Malaysia berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara,
karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melalui
Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada
peta dininya dengan label yang berarti “Golden Chersonese”, Selat Malaka ditulis sebagai
“Sinus Sabaricus”. Dari pertengahan hingga akhir milenium pertama, sebagian besar
semenanjung, begitupun Nusantara berada di bawah pengaruh Sriwijaya.
Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan
tepi pantai yang dibuat pada abad 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah
Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan.
Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada abad ke-14
di Terengganu.
Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada abad ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30
buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut IChing), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur
serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil kuno yang diduga berada

di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira
Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para
penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi
pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.
Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya,
Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lanka pada
abad ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil
Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium
pertama, masyarakat di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan
penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka beralih kepada Islam.
Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan
kuno Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh

ke belakang. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari abad ke-2 M,
menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah
drama sanskerta dari abad ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Katahanagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang dikenal Anda-Kataha dengan
salah satu batasnya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana
sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan
hidup di Kataha.
Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu

Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.
Pada permulaan abad ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti yang
didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran
Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang.
Parameswara berlayar ke Temasek untuk menghindari penganiayaan dan tiba di bawah
perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja
Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi
dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun kemudian, dia
meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga
diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.
Dia kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan permukiman baru. Di Muar,
Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota
Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara.
Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau untuk
Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai
Bertam (nama lampau untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun
berkembang menjadi lokasi Melaka masa kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia
menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia
mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan
sebuah kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki

fasilitas untuk tujuan perdagangan.
Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri
Zain, Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri
Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia “Syah”, dengan menyebut
dirinya Iskandar Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota
kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim.
Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka

mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera
Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan
bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia
dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat
Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424.Kerajaan ini menguasai
wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan
pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam
periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan
perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.
Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana;
maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar,
Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan
dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan
Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah
jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka),
Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641,
ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.
Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal
dengan nama Kesultanan Johor, yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya
Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di
Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641,
ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

D. Politik dan Pemerintahan
Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia
adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong
dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima
tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak
turut serta di dalam pemilihan.
Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan
Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di
eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari
pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah
persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia

diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula
Aliansi).
Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen
bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip “Dewan Perwakilan Rakyat”
di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip “Dewan Perwakilan
Daerah” di Indonesia). 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan
beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa jabatan
terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih
oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili
wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan
Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di
samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki
dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari
daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilakukan
paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.
Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon
anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga, di
beberapa negara bagian. Voting tidak diwajibkan.
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri;
konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah
(Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas
di dalam parlemen. Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara
dan bertanggung jawab kepada badan itu.; sedangkan kabinet merupakan anggota
parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau
Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang
anggota majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri.
Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah
seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para
penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu
dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam
melakukan perubahan.
Pembagian administrative
Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di
Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan

digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat
belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan “Jalur Gemilang”:
Malaysia Barat (Semenanjung)
1. Johor Darul Takzim
2. Kedah Darul Aman
3. Kelantan Darul Naim
4. Melaka Bandaraya Bersejarah
5. Negeri Sembilan Darul Khusus
6. Pahang Darul Makmur
7. Perak Darul Ridzuan
8. Perlis Indera Kayangan
9. Pulau Pinang Pulau Mutiara
10. Selangor Darul Ehsan
11. Terengganu Darul Iman
12. Wilayah Persekutuan
1. Kuala Lumpur
2. Putrajaya
Malaysia Timur
1. Sabah Negeri Di Bawah Bayu
2. Sarawak Bumi Kenyalang
3. Wilayah Persekutuan
4. Labuhan
KOTA-KOTA BESAR
1. Kuala Lumpur
2. Johor Bahru
3. Shah Alam
4. Subang Jaya
5. Alor Setar
6. Alor Setar

E. GEOGRAFI
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66
di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2.
Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudi dan
Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam,
atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat.
Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya
memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan
lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung
Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh
angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).
Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia.
Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting
di dunia.
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain,
dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak
cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk
menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang
sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya kompleks gedung Parlemen
Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.
Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor
Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.
F. Sumber daya alam
Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan
pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet
alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao,
lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga
merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.
Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk
membuat kontribusi berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59%
daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya
setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi,

dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi,
sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah
menurunnya laju penebangan pohon.
Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan
produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah
dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer
persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami
sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan,
spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga
ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan
pohon lainnya untuk dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi
arus utama ekonomi Malaysia, kini digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas
ekspor utama pertanian Malaysia.
Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi
penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar
di dunia hingga runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19 dan
ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak
bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian
mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan
gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki
sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan
dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan
mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan
dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar
minimalis juga diproduksi.
Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed,
menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 milyar
barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500
km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di
Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.
Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu
menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004,
Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13
menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19%
di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-

sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai
minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.
G. Agama
Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut
gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk
memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan
2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya
Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak
beragama atau tidak memberikan informasi.
Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160
Konstitusi Malaysia. Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa
Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah
signifikan mengikuti ajaran Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang IndiaMalaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan
Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-Melayu bumiputra
(50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara
resmi sebagai pengikut agama rakyat.
Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi,
semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan
beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di
dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan
perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian. Muslim dituntut mengikuti
keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama
mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut
Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan,
kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada pelanggaran perdata atau
pidana berada di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama
dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu,
Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di
Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang
dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasuskasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap
autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup
mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-

Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari
pertolongan dari Mahkamah Syariah.
Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat
kabar Katolik the Herald untuk menggunakan kata Allah untuk Tuhan telah memicu
dibakarnya lebih dari 4 bangunan gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala
Lumpur ibu kota Malaysia.
H. Pendidikan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pendidikan di Malaysia
Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.
Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun,
di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta,
tetapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.
Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka.
Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah.
Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan bahasa Cina atau
bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan
sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah
Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang disebut
Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang
cerdas, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4. Tetapi,
program ini dihapus pada 2001.
Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan
(setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan
menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran
Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan
sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir
Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah,
PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian
Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas
British Ordinary pada tahapan ‘O’. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free
School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National
Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School
(Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis

Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School
(Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science
College (Maktab Rendah Sains MARA).
Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di
antaranya berbahasa pengantar bahasa Cina. Chinese Independent High School dipantau
dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees’ Association of Malaysia
(UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Cina, Dong Zong 董总), tetapi, tidak
seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen bebas menentukan keputusan.
Belajar di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun untuk tamat, terbagi ke dalam
Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji
standardisasi yang diadakan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination
Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian
Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah
independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain
berbahasa Cina, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan
Sijil Pelajaran Malaysia juga.
Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang hendak memasuki universitas
publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6)
dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced
atau tahap ‘A’. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM
pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi
(kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi,
di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi nonBumiputra dan sisanya untuk siswa-siswi Bumiputra.
Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia,
Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara,
dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi
yang cukup untuk pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh
dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University,
Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat universitas
bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998.
Sebuah kampus cabang dapat dilihat sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing,
yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswasiswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia
dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash

University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus,
Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham
Malaysia Campus.
Siswa-siswi juga memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah
menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga memiliki pranala pendidikan
dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya,
dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan
mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang
bermitra dengan University of Abertay Dundee. Mahasiswa Malaysia belajar di luar
negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru,
Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan
Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman,
Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.
Sebagai tambahan untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah
internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari
kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena bertambahnya
penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia
(kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia),
Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania),
Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School
(kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan
Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang),
The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang
(Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan
Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis),
dan lain-lain.
I. Kesehatan
Informasi lanjutan: Daftar Rumah Sakit di Malaysia
Masyarakat Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan
kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan
masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berarti semua
kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan
menaiknya harapan hidup dan bertambahnya penduduk, pemerintah berkehendak untuk
memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan

melengkapi rumah sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan
dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah
memperkuat usaha untuk memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor
asing.
Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun
pelayanan di rumah sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah
sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan untuk bekerja di
sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang
berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada
di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak fasilitas ke kotakota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan peralatan yang tersedia dari
para investor.
Sebagian besar rumah sakit swasta berada di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah
sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah
sakit swasta umumnya tidak dilihat sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu
sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan
perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang
asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah
terbatu untuk membangun industri pariwisata kesehatan.

J. Ekonomi
Pada abad ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania
Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan
kelapa sawit diperkenalkan untuk tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya
menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia. Tiga komoditas ini,
beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih baik sampai abad
ke-20.
Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania
membawa Tionghoa dan orang India untuk bekerja di pertambangan, perkebunan, dan
mengisi kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal
mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.
Ketika Malaya bergerak ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan
perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya
Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori,

dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.
Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea
Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi
yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur.
Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun
kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia
secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang
rendah pada 1980-an dan 1990-an. Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung
pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia
merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam
sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat
sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket
perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.
Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan
Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei,
kerusuhan antar-etnis pada 1969. Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras
dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai
Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan,
kendati secara resmi berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan
Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan
relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan
pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa
perbaikan di dalam kekuatan ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia
memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain
– termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses
mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu. Perlakuan khusus ini memicu
kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.
Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah
banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri
strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lainlain. Sebagian besar profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.
Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya
tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di
antaranya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera
menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek

infrastruktur besar. Ini berakhir ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim
gugur 1997, menghantarkan kejutan besar bagi ekonomi Malaysia.
Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata
uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya,
karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke,
MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin
ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri
keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Aksi Ekonomi Nasional dibentuk untuk
mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal
dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat.
Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter
Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang mengejutkan analis asing.
Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia,
ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala
Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah
Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar adalah
menaiknya jumlah ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya
permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak
kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.
Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak
negara lain. Ini menjadi bukti yang lebih jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampakdampak lain yang mungkin lebih bersesuaian untuk pemulihan. Satu kemungkinan adalah
bahwa para spekulan mata uang mengalami kebangkrutan keuangan setelah jatuh di
dalam aksi serang mereka terhadap dollar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah
rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)
Tanpa memperhatikan sebab dan akibat klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan
defisit anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran di tahun-tahun setelah krisis.
Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan
jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum mengalami kepulihan
pada tingkatan pra-krisis.
Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil.
Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi alasan utama pemulihan, tidak
ada keraguan bahwa sektor perbankan menjadi lebih kenyal terhadap serangan luar
negara. Akun saat ini berada di surplus struktural, memberikan bantalan bagi

pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.
Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat
inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing
yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tidak
mengalami krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau
bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang baik disebabkan kurangnya
perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang
korporat yang tinggi dan kompetitif.
Nilai tukar yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 untuk nilai tukar mengambang
yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina. Pada pekan yang
sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan
akan mengalami apresiasi lebih jauh. Tetapi pada Desember 2005, harapan apresiasi lebih
jauh menjadi bisu karena aliran modal melampaui USD 10 miliar.
Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di
dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia
bahwa jika mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan
penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.
Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.

INDIA
PROFIL NEGARA INDIA
Republik India merupakan negara di Asia selatan yang berupa semenanjung. Semenajung
India berbentuk segitiga yang diapit oleh Laut Arab dan Teluk Benggala. India mendapat
julukan Anak Benua Asia. Hal ini disebabkan karena luasnya daratan yang dimiliki oleh Negara
India. Luas Negara ini mencapai 3.287.590 km² dan secara Astronomis India terletak di antara
8°04’ LU – 37°18’ LU dan 68°07’ BT – 97°24’ BT.
Dalam bidang perekonomiannya, kehidupan perekonomian India tergantung pada sektor
pertanian. Hal ini senada dengan mayoritas mata pencarian sebagian besar penduduk India yaitu
bertani. Untuk meningkatkan produksi pertanian, mulai tahun 1960, India melakukan Revolusi
Hijau. Tujuan revolusi hijau ini adalah untuk meningkatkan produksi pertanian dengan cara
penggunaan jenis bibit baru dalam bidang pertaniaan. Lahan Pertanian di India sebagian besar di
Tanami bahan pangan, terutama padi, gandum,the,tebu, kopi, kapas, lada, karet, dan lain-lain.
India juga tercatat sebagai penghasil lada nomor satu dan penghasil the nomor dua di dunia.

Dalam sektor peternakan, peternakan juga turut membantu perekonomian India. Hewan ternak
yang diusahakan adalah kambing dan domba. Ternak domba lebih diutamakan terutama untuk
menghasilkan wol.
Di sektor Industri, cukup banyak tenaga kerja yang terserap. Jenis Industri yang utama di India
adalah Industri tekstil. Industri tekstil yang terbesar di India terdapat di Bombay dan Madras.
Di sektor pertambangan, India cukup kaya akan sumber daya alam berupa mineral. Untuk
mengali sumber alamnya, India berkerja sama dengan beberapa Negara maju. Barang tambang
yang terdapat dalam jumlah besar di India adalah mangan dan bijih besi. India tercatat sebagai
penghasil baja nomor tujuh di dunia.
Dalam sektor perdagangannya, India menjalin hubungan dagang yang baik dengan negara
-negara maju seperti Amerika serikat, negara – negara di eropa, jepang dan lain-lain. India
mengekspor tekstil, teh,bijih besi,mangan, mika, hasil kerajinan kulit dan lain-lain. Adapun
impornya berupa mesin-mesin, bahan-bahan kimia, gandum, kertas dan lain-lain.
Meski India memiliki sumber daya alam yang kaya, masyarakatnya belum mampu untuk
mengolahnya secara maksimal sehingga Negara India masih harus mengimpor beberapa barang
jadi dari Negara lain. Tidak hanya itu, dikarenakan jumlah penduduk yang besar yaitu sekitar
1.086.600.000 jiwa pada tahun 2004 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,7% per tahun
ini menyebabkan beberapa permasalahan seperti kelaparan dan penganguran. Kelaparan di India
pada tahun 1863 telah menyebabkan sekitar 1 juta penduduknya mati kelaparan. Bencana
kelaparan tersebut terjadi karena adanya musim kemarau yang terlalu panjang sehingga
menyebabkan panen gagal. Tidak hanya sampai disitu, dalam segi pendidikannya, penduduk
India masih banyak yang buta huruf. Hal ini disebabkan karena minimnya pengajaran yang
diberikan oleh pemerintah India. Kemudian , baru-baru ini Nilai tukar rupee terhadap dollar
Amerika Serikat kembali menunjukan penurunan. Mata uang India tersebut terus mengalami
kemerosotan Sejak Oktober 2012 lalu, penurunan nilai