BUMN Pertahankan Kedaulatan Ekonomi Bang

BUMN, Pertahankan Kedaulatan Ekonomi Bangsa Indonesia dari Bangsa Asing
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara, merupakan badan usaha yang
sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia,
untuk kesejahteraan rakyatnya. Berfungsi untuk mengisi kas negara, sekaligus
melayani kepentingan masyarakat umum dengan menyediakan barang dan jasa.
BUMN memiliki peran yang sangat penting, untuk mengurangi angka
pengangguran, meningkatkan produktivitas masyarakat serta menstabilkan
perekonomian negara. Selain itu, BUMN juga berperan dalam mempertahankan
kedaulatan ekonomi bangsa dari pihak swasta khususnya pihak asing agar tidak
memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Realita saat ini menyatakan bahwa banyak industri barang dan jasa di
Indonesia yang dimotori oleh bangsa asing. Mulai dari industri yang kecil hingga
industri besar yang mengikat jutaan Sumber Daya Manusia. Tidak ada satu orang
pun yang tidak lepas dari produk dan jasa industri asing.
Benar pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami pencapaian
yang tinggi. Yaitu sekitar 6,3%, setara dengan China dan Korea. Namun,
disamping pencapaian yang tinggi itu, kedaulatan ekonomi nasional terus
terkikis. Perekenomian Indonesia seolah telah jatuh di tangan bangsa asing. Baik
itu di bidang keuangan, pagan, manufaktur dan energi. Hal ini menyadarkan kita,
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap berhasil, sesungguhnya
tidak akan berarti apa-apa, bila yang tumbuh berkembang adalah perusahaanperusahaan asing.

Menurut pengamat ekonomi, Salamuddin Daeng dari Institute of Global
Justice, yang terus meningkat keuntungannya adalah perusahaan migas, dimana
85% diantaranya milik asing. Batubara juga 75% dikuasai oleh asing. Kemudian
perusahaan tambang mineral dimana 95% adalah milik Freeport dan Newmont.

Bahkan, industri perbankan kita juga 65% dimiliki asing. Tak hanya itu, sektor
perkebunan sekitar 50% sampai 65% dimiliki asing.
Telah banyak aset negara yang jatuh ke tangan bangsa asing. Misalnya di
industri telekomunikasi, dari sisi operator, hampir semua yang beroperasi di
Indonesia dikuasai asing. Meski ada yang masih milik dalam negeri, tetapi hanya
operator kecil di jaringan CDMA. Semua operator GSM dikuasai asing.
Salah satunya adalah PT Indosat Tbk yang sebelumnya bernama PT
Indonesian Satellite Corporation Tbk (Persero). PT Indosat Tbk adalah sebuah
perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang lengkap dan terbesar kedua di
Indonesia untuk jasa seluler. Data terakhir menyebutkan, komposisi kepemilikan
sahamnya adalah Qatar Telecom Asia (65%), Pemerintah Republik Indonesia
(14,29%), Skagen AS (5,57%), dan publik (15,14%). Indosat juga mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Saham New York. Bahkan Telkomsel
yang mengaku Paling Indonesia dengan pelanggan di atas 100 juta saja, sebanyak
35% sahamnya telah dimiliki oleh perusahaan SingTel Mobile (Singapura) dan

sisanya 65% dikuasai Telkom.
Perusahaan swasta lebih besar lagi. Sebanyak 66,7% saham XL dikuasai
Axiata Group Berhad, Malaysia. Kemudian Etisalat memiliki 13,3% dan sisanya
20% untuk publik. Hal serupa untuk Axis dan Tri yang semuanya milik asing.
Praktis, hampir semua frekuensi telekomunikasi Indonesia dikuasai oleh asing.
Sadarkah bahwa hampir seluruh kebutuhan hidup kita disupply oleh
asing, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder. Tidak dapat di
pungkiri lagi, hampir semua produk yang kita pakai sehari-hari merupakan
produksi luar negeri. Jika kita lihat di sekeliling kita, mulai dari peralatan makan,
alat tulis, produk-produk makanan, air mineral, kendaraan yang kita gunakan,
hampir semuanya merupakan produksi luar negeri.

Pernahkah anda memperhatikan, ketika melewati jalan raya, kita bisa
melihat kantor-kantor pelayanan masyarakat, seperti kantor asuransi. Misalnya
Prudential Life dan Manulife. Prudential Life merupakan perusahaan asuransi
milik London, Inggris dan Manulife merupakan milik Kanada dan Amerika.
Kemudian rumah sakit, maskapai penerbangan, bank, juga banyak yang
merupakan milik asing.
Begitu banyak perusahaan asing berdiri di Indonesia dan mempersempit
lahan perekonomian kita. Oleh sebab itu, peran BUMN sangat di butuhkan guna

mempertahankannya. BUMN memiliki peranan yang sangat besar untuk
mengembangkan perekonomian Indonesia dengan meningkatkan produktivitas
masyarakat Indonesia. Sehingga potensi Indonesia akan tetap terjaga ditangan
anak negeri.
PT Len Industri (Persero), misalnya. Selama ini, Len telah mengembangkan
bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika untuk industri dan prasarana.
Len telah berhasil tumbuh besar di Indonesia, melalui inovasi-inovasi yang selalu
dikembangkan oleh Sumber Daya Manusianya. Len telah memproduksi ratusan
Pemancar TV dan Radio yang telah terpasang di berbagai wilayah di Indonesia.
Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota besar
maupun daerah terpencil. Elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut,
maupun udara. Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur kereta api di Pulau
Jawa dan Sumatera. Sistem Elektronika Daya untuk kereta api listrik dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Masih besar harapan Indonesia untuk tetap dapat mempertahankan
kedaulatan ekonominya. Indonesia memiliki potensi yang besar, baik itu Sumber
Daya Alamnya maupun Sumber Daya Manusianya. Apalagi saat ini, Kementerian
BUMN semakin memperlihatkan keseriusan kinerjanya. Pembangunan 15 pabrik
baru BUMN yang ditargetkan selesai tahun 2013 sebagai salah satu buktinya.


Pabrik-pabrik tersebut berlokasi tersebar di berbagai provinsi. Beberapa
diantaranya yaitu Pabrik Oleokimia bagi pengolahan kelapa sawit di Sumatera,
Pabrik Semen di Jawa Tengah, Pabrik Sagu di Papua dan Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN di Wamena, Papua.
Semakin banyak badan-badan usaha milik negara yang berdiri dan terus
berkembang. Peran mereka amat penting untuk mempertahankan kedaulatan
ekonomi bangsa ini. Diharapkan BUMN dapat terus bergerak maju dan mampu
mengimbangi perusahaan-perusahaan asing yang terus mengincar lahan
perekonomian kita.
Indonesia begitu strategis bagi bangsa asing untuk mendirikan usaha. Dan
seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia juga turut berperan aktif
mempertahankannya. Misalnya dengan meminimalisir penggunaan produk asing
atau mendirikan usaha-usaha.
Potensi kita begitu besar. Tinggal bagaimana kita menumbuhkan kemauan
untuk maju dan terus berkarya. Mari kita gali terus potensi kita dan terus bahumembahu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia, khususnya di
bidang perekonomian.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Badan Usaha Milik Negara. Diakses dari http://id.wikipedia.org
pada tanggal 6 November 2012.


Anonim. (2012). Indosat. Diakses dari http://id.wikipedia.org pada tanggal 6

November 2012.
Anonim. Sejarah PT Len Industri (Persero). Diakses dari http://www.len.co.id pada
tanggal 7 November 2012.
Ary,

Fariz.

(2012).

Saham

Telkomsel

Dikuasai

Pihak


Asing.

Diakses

dari

http://farizaryf.blogspot.com pada tanggal 6 November 2012.
Imam, Arif Nurul. (2012). Ancaman Kedaulatan Ekonomi Nasional. Diakses dari
http://ekonomi.kompasiana.com pada tanggal 7 November 2012.
Junaedi,

Mahbub.

(2012).

Label

Asing

di


Sekeliling

Kita.

Diakses

dari

http://ekonomi.inilah.com pada tanggal 6 November 2012.

Khaerudin.

(2012).

Klaim

Rezim

SBY


Menyesatkan.

Diakses

dari

http://nasional.kompas.com pada tanggal 7 November 2012.

Mahandika, Nila. (2010). Perusahaan Asuransi Jiwa Asing di Indonesia. Diakses dari
http://nilamahandika.blogspot.com pada tanggal 6 November 2012.
Murtaqi, Imam. (2012). Sumberdaya Indonesia yang Dikuasai Pihak Asing. Diakses dari
http://www.imammurtaqi.com pada tanggal 8 November 2012.

Noor, Achmad Rouzni. (2011). Telkom Ingin Rebut 35% Saham Telkomsel dari
SingTel. Diakses dari http://inet.detik.com pada tanggal 7 November
2012.

Noviansyah, Aditia. (2012). Dahlan : 15 Pabrik BUMN Selesai Tahun 2013. Diakses
dari http://www.tempo.com pada tanggal 6 November 2012.


Purwanto, Didik. (2012). BI: PDB Indonesia 2012 Tetap 6,3 Persen. Diakses dari
http://bisniskeuangan.kompas.com pada tanggal 8 November 2012.

Saifullah, Muhammad. (2010). 6 RS Asing Berkedok Nasional Bakal Berdiri di DKI.
Diakses dari http://news.okezone.com pada tanggal 6 November 2012.

Seo, Rendox. (2011). Daftar Nama Perusahaan BUMN Indonesia. Diakses dari
http://tourworldinfo.blogspot.com pada tanggal 6 November 2012.

Susanto, Heri. (2009). Qatar Telecom Resmi Kuasai 65% Saham Indosat. Diakses
dari http://bisnis.news.viva.co.id pada tanggal 6 November 2012.

Formulir Pendaftaran Lomba Menulis Artikel
Kompetisi Debat dan Menulis Artikel tentang BUMN Tk-SMA dan Sederajat
se-Indonesia (KOMBI) 2012
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Kelas
Nama Sekolah

Alamat Sekolah
Kota
Propinsi
Telp/Fax Sekolah
Alamat E-mail Peserta
No HP Peserta
Nama Guru Pembimbing
No HP Guru Pembimbing

: Nidatiara Azizah Rahmawati Tsuraya
: Banyumas, 06 Oktober 1996
: XI IPA 5
: SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
: Jl Kapas No. 7 Semaki Umbulharjo
: Yogyakarta
: DIY
: Telp: 0274 540937 Fax: 0274 562545
: nidatiaratsuraya@yahoo.com
: 087737333744
: Retno Sumirat, S. Pd

: 0817460560

DISCLAIMER
“Dengan ini Saya menyatakan bahwa Naskah yang saya kirimkan terlampir
adalah ASLI buatan sendiri dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba serupa.
Apabila di kemudian hari terbukti naskah ini bukan naskah buatan sendiri, maka
Saya bersedia menerima konsekuensinya, berupa di-GUGURKAN dari penilaian
lomba ini.”
Yogyakarta, 09 November 2012
Yang Menyatakan/Peserta Lomba

Nidatiara A. R. Tsuraya
NIS 16507