MODUL LABORATORIUM RADIO.doc (1,021Kb)

MODUL LABORATORIUM RADIO

  Deskripsi Modul

  Modul ini memberikan pemahaman dan keterampilan (ilmu dan teknik- praktis) dasar penyiaran radio, sebagai bekal dasar untuk mampu tampil siaran di media radio, baik sebagai penyiar, narasumber, penulis naskah (script writer), maupun programer dan produser.

  Modul ini berisi kajian, pemahaman, sekaligus pemberian keterampilan siaran radio, meliputi konsep siaran radio yang auditif, bahasa tutur (spoken language), penguasaan alat-alat siaran, perekaman, pemahaman media radio sebagai media massa dan karakteristik khasnya, pengenalan pendengar radio dan organisasi stasiun radio, pemahaman teknik siaran dan pembacaan naskah siaran, dan pemahaman serta penguasaan hal lain yang berkaitan dengan konsep dan praktik siaran radio.

  Modul Laboratorium Radio Page 1 of 68

  MODUL LABORATORIUM RADIO PERTEMUAN 1

  Definisi Radio: merujuk pada pengertiannya dalam The Encyklopedia of

  Americana Internasional (1983:121a), Radio adalah alat komunikasi yang

  menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya.

  Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah.

  Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman) suara/bunyi melalui udara (1982:791).

  Modul Laboratorium Radio Page 2 of 68

  Tujuan Praktikum: 1. Mengenalkan sejarah penyiaran radio.

  2. Mengenalkan karakteristik radio, dan format acara/siaran radio.

  3. Struktur organisasi radio dan karakteristik pendengar radio.

  Target Praktikum:

  1. Praktikan memahami sejarah radio, karakteristik radio dan format acara/siaran radio.

  2. Praktikan mengenal struktur organisasi radio dan karakteristik pendengar radio.

I. Sejarah Penyiaran Radio

  Perkembangan penyiaran radio di dunia

  Pada bulan September 1899, ketika seorang penemu dan pengusaha Italia berusia 25 tahun bernama Gugleilmo Marconi mengenalkan “telegraf tanpa kabel” yang mengawali era komunikasi melalui gelombang udara, hal ini yang menandai awal dari sejarah perkembangan radio. Sepanjang dua dasawarsa pertama abad kedua puluh, temuan Marconi itu melahirkan para operator radio amatir yang menganggap aktivitas mereka sebagai hobi. Kegemaran melakukan komunikasi antarpribadi dengan sesama operator radio amatir di tempat yang berjauhan itu selanjutnya bertambah dengan aktivitas tukar-menukar informasi singkat dan menyiarkan lagu- lagu.

  Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Selain itu, perubahan fungsi radio amatir menjadi media penyiaran elektronik ditandai dengan didirikannya KDKA sebagai stasiun radio komersial pertama di Pittsburgh, Amerika Serikat, pada tanggal 2 November 1920. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad.

  Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa perusahaan lainnya.

  Modul Laboratorium Radio Page 3 of 68

  Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan televisi. Keuntungan FM dari AM adalah:

  1. Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.

  2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.

  3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah. Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima.

  Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara. Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar, maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat di pedesaan.

  FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir 1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:

  1. Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM yang tidak mahal muncul di pasaran.

  Modul Laboratorium Radio Page 4 of 68

  2. Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka. Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan penyiaran radio FM.

  3. Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.

  4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio AM yang sudah mengakar.

  Sejarah penyiaran radio di Indonesia

  Pada saat berdirinya International Amateur Radio Union (IARU) tahun 1925, wilayah nusantara pada saat itu masih dikuasai oleh Belanda, dan pada saat itu tengah berkecamuk Perang Dunia Pertama. Pada saat itu komunikasi antara Netherland dengan Hindia Belanda (julukan untuk wilayah Nusantara) hanya mengandakan saluran kabel Laut yang melintas Teluk aden yang di kuasai oleh Inggris.

  Timbul kekhawatiran Belanda atas saluran komunikasi tersebut, mengingat Inggris terlibat dalam perang dunia pertama tersebut sedang kan Belanda ingin bersikap Netral, oleh karenanya dilakukanlah berbagai percobaan dengan menempatkan beberapa stasiun Relay yang antara lain di Malabar, Sumatra, Srilangka dan beberapa tempat lagi.

  Radio Malabar berdiri tanggal 5 Mei 1923 merupakan pemancar menggunakan teknologi arc transmitter yang terbesar di dunia.

  Modul Laboratorium Radio Page 5 of 68 Tampak pada gambar diatas adalah dua buah arc transmitter yang besar dengan kekuatan 2400kW yang dibuat oleh Klaas Dijkstra yang bekerja untuk Dr. Ir. De Groot. Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Frekuensi yang digunakan masih sangat rendah dalam panjang gelombang sangat panjang, tidak mengherankan jika antenna yang di gunakan harus dibentang memenuhi gunung Malabar di Bandung Selatan. Sisasisa Radio Malabar masih terdapat di sana berupa tiangtiang antenaantena besar dan tinggi di tengah hutan.

  Pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM.

  Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan- kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.

  Modul Laboratorium Radio Page 6 of 68

  Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.

II. Karakteristik Radio

A. Keunggulan radio

  Radio selama ini dikenal sebagai media yang relatif murah, sederhana dan praktis namun mampu menyampaikan informasi-informasi yang mendidik dan menghibur secara intim, imajinatif, langsung dan cepat. Pengelolaan radio selama ini juga dikenal mampu menghidupkan iklim demokratis dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan.

  Dianggap sebagai media massa yang relatif murah, karena dibanding dengan ongkos berlangganan media cetak ataupun harga pesawat televisi, harga pesawat radio lebih murah. Pendengar juga tidak dipungut bayaran untuk menerima siaran radio. Sementara bagi pengelolanya, siaran radio juga relatif lebih murah dan sederhana karena hanya membutuhkan sedikit sumber daya manusia.

  Radio dianggap praktis karena pesawat radio umumnya portable sehingga bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja. Pendengar radio juga tidak perlu bertahan di depan karya cetak seperti pembaca surat kabar atau di depan layar seperti pemirsa televisi. Dengan demikian pendengar bisa lebih lama menerima informasi dari radio karena tetap bisa melakukan pekerjaan- pekerjaan lain.

  Modul Laboratorium Radio Page 7 of 68

  Materi siaran radio juga lebih imajinatif karena penyiar lebih leluasa menciptakan theatre of mind di benak pendengarnya. Radio juga lebih mampu menyajikan suasana intim karena suara penyiar diterima pendengar secara pribadi sehingga tercipta komunikasi yang relatif lebih hangat dan akrab, seakan-akan tak ada jarak antara pendengar dengan penyiar.

  Meski relatif lebih murah, sederhana dan praktis, tetapi siaran radio tetap mampu mengemban fungsi media massa pada umumnya untuk mendidik, menjadi media informasi, komunikasi dan kontrol sosial bagi masyarakat. Bahkan radio lebih leluasa mengemban fungsi menghibur karena leluasa menyajikan musik dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan. Misalnya saja ketika lagu kesukaan seseorang tiba-tiba diputar di radio, kesannya tentu sangat berbeda ketimbang orang itu sengaja memutar kaset atau CD.

B. Kelemahan radio

  Di sisi lain, radio adalah media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan indera pendengaran sehingga informasi yang disampaikan pun hanya sekilas dengar. Materi siaran radio juga lebih sulit didokumentasikan oleh pendengarnya dibandingkan dengan materi sama yang dimuat di media cetak. Radio disebarluaskan atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancar (transmisi) sehingga bisa saja mengalami gangguan teknis ataupun terpengaruh kondisi alam yang berubah-ubah.

  Apabila salah kelola, keunggulan-keunggulan radio bisa juga menjadi titik lemahnya. Apabila gagal menciptakan theatre of mind di benak pendengarnya maka siaran radio bisa menjadi membosankan. Demikian pula apabila program-programnya tak disusun secara bijaksana dan independen

  Modul Laboratorium Radio Page 8 of 68 maka radio akan gagal menjadi media informasi dan komunikasi yang mendidik dan mampu menjadi alat kontrol sosial.

  Namun saat ini, kelemahan-kelemahan tersebut sudah semakin terkurangi seiring dengan semakin majunya teknologi yang dikuasai manusia. Dokumentasi siaran radio bukan lagi tak mungkin dilakukan karena semakin canggihnya komputer dengan server berkapasitas besar yang dimiliki stasiun radio. Halangan teknis dan pengaruh alam bukan hanya diatasi dengan meningkatkan kemampuan peralatan transmisi radio, tetapi juga sudah bisa diabaikan dengan adanya sistem Internet. Bahkan dengan sistem radio streaming yang terakses dalam internet, siaran radio bisa didengarkan di wilayah yang sangat jauh pada belahan Bumi lain. Dokumentasi siaran radio yang tersimpan di server stasiun radio juga bisa diakses melalui internet oleh setiap orang di muka Bumi melalui sistem radio on dermand seperti yang tersedia di situs web suarasurabaya.net.

C. Efektivitas radio

  Lebih jauh lagi, jika dikelola dengan bijaksana maka radio selama ini efektif sebagai media informasi, komunikasi, pendidikan, kontrol sosial dan hiburan. Lebih-lebih karena kesadaran baca sebagian kalangan masyarakat terbilang masih rendah dibanding kebiasaan mendengar dan bertutur maka radio relatif lebih efektif untuk kalangan tersebut. Karena dianggap sama efektifnya dengan jenis media massa lain maka pada era Orde Baru silam peran radio juga dibatasi sebagaimana media massa lain.

  Sesuai fungsi di tangan para penggemar radio amatir, radio siaran pun bisa memuat informasi dan hiburan. Tetapi dengan kewajiban 14 kali relay siaran berita dari Radio Republik Indonesia –RRI, serta pelarangan membuat

  Modul Laboratorium Radio Page 9 of 68 dan menyiarkan berita sendiri, maka selama era Orde Baru radio siaran diposisikan hanya menjadi sarana hiburan di samping sebagai saluran propaganda pembangunan dan pengawasan politik penguasa.

  Itu pula pasalnya, selama era Orde Baru tak ada radio yang menyelenggarakan siaran berita. Hasrat menyampaikan berita, disalurkan dengan mengemasnya sebagai paket informasi atau nama lain. Jurnalisme radio di Indonesia baru berkembang dengan terbitnya SK Menteri Penerangan Nomor 134/SK/Menpen/1998 yang memperbolehkan radio dan televisi non RRI dan TVRI menyusun berita sendiri, me-relay media asing dan menghapus kewajiban relay 13 kali dalam sehari.

  Maka kemudian bermunculan stasiun radio yang menjadikan news atau berita sebagai sajian utama, seperti Radio El Shinta, Suara Surabaya, Trijaya dan banyak lagi lainnya, termasuk SOLOPOS FM yang pada 21 April 2004 memproklamasikan diri sebagai radio berita (news radio) pertama di kawasan eks Karesidenan Surakarta. Sajian utama sebagai ciri khas siaran stasiun radio lazim disebut sebagai format stasiun, format siaran, format program atau format radio. Dengan demikina radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut:

  1. Auditori. Radio adalah “suara”, untuk didengar, karenanya isi siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca korang yang bisa kembali pada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang bacaan.

  Modul Laboratorium Radio Page 10 of 68

  2. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau penyampaiannya kepada pendengar melalui pemancaran (transmisi).

  3. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise factor”.

  4. Theatre of mind. Radio mencipta gambar (make pictures) dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok penyiarnya sendiri.

  5. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik. Dalam hal musik, radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena pendengar biasanya lagu apa yang akan disajikan-berbeda dengan memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya.

  Format acara siaran radio dan karakteristik pendengar radio

  Untuk sebuah radio baru amat penting menentukan format sebelum memulai aktivitas siaran, format siaran merupakan modal dalam membangun citra dan identitas diri . . Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka.

  • visi, misi, dan target pendengar
  • format stasiun
  • marketing (positioning/penempatan, target/segmen)

  Modul Laboratorium Radio Page 11 of 68

  • programming (komposisi program, penjadwalan program) Karakteristik Format stasiun/siaran utama yang populer menurut Michael C. Keith (1987)

  :

FORMAT KARAKTERISTIK

  Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Menyiarkan Adult Contemporary musik pop masa kini, soft rock, balada. Menyiarkan berita (AC) olahraga, ekonomi, politik. Format AC ini berkembang ke format lain seperti Middle of the Road, Album Oriented Rock dan Easy Listening. Untuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun. Format paling populer yang berisi lagu baru, dan terlaris. Menyiarkan berita seputar gosip idola dan tips praktis. Sebelum CHR

  Contemporary Hit Radio awalnya disebut TOP 40 Radio. CHR bisa disebut sebagai (CHR) atau Top 40 Radio radio yang ketat memutar 30 rekaman terkini, bukan album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan, perpindahan antarlagu sangat cepat.

  All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles dengan konsep siaran talk show interaktif mengupas isu-isu lokal. All News hadir kemudian tahun 1964 dimotori Gordon

  All News/All Talks McLendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi-politik menjadi unggulan. Classic/Oldies Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun.

  Modul Laboratorium Radio Page 12 of 68

  Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, berita mistik.

  Setelah menentukan format stasiun, pekerjaan berikutnya bagi perencana siaran adalah menentukan berbagai jenis program yang akan ditawarkan kepada pendengar.

  Dalam dua puluh tahun terakhir, jenis program siaran populer di berbagai negara termasuk di Indonesia adalah :

  1. Musik (Penyusunannya berdasarkan geografis, penyanyi dan jenis musik)

  2. Berita dan Informasi (Dua model kemasannya adalah live report dan rekaman)

  3. Bertutur interaktif (Beberapa contoh programnya adalah song request, opini, kuis, gosip, games)

  4. Diskusi publik (Melalui talk show, radio menjadi sarana untuk menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi dan politik) Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :

  a. Sebagai kekuatan sosial Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.

  b. Sebagai alat penting media periklanan Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu,

  Modul Laboratorium Radio Page 13 of 68 perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.

  c. Sebagai sumber informasi Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.

  Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

III. Struktur organisasi radio

  Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.

  a. Perencanaan siaran

  b. Administrasi siaran

  c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)

  d. Promosi/pemasaran siaran Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh.

  Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut:

  Modul Laboratorium Radio Page 14 of 68

  1. General Manager

  2. Sales Manager

  3. Program Director

  4. News Director

  5. Chief Engineer Dalam tingkatan, manajer memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.

  General Manager

  Mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.

  Sales and Promotion Manager

  Memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  Program Director

  Memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan Modul Laboratorium Radio Page 15 of 68 oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.

  Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :

  1. Monitoring (memonitor)

  2. Act (bertindak)

  3. Create (mencipta)

  4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)

  5. Get input (cari masukan)

  6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan atau kompetisi)

  7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)

  8. Be postive (selalu bersikap positif)

  9. Share (selalu mau berbagi)

  10. Review your goal (ricek tujuan)

  11. Set an example (berikan contoh)

  12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)

  13. Do something (lakukan sesuatu) Pada umumnya, stasiun penyiaran radio terbagi dalam empat departemen, yaitu :

1. Sales Department

  Staf : Sales Manager, Sales Staff Modul Laboratorium Radio Page 16 of 68

  Tugas : Bertanggung jawab akan penjualan air time.

  2. Program Department

  Staf : Program Director, Announcer, Copywriter, Scriptwriter, Production, Music Library Tugas : Bertanggung jawab untuk output siaran dan supervisi musik atau materi acara lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab performa penyiar atau DJ.

  3. News Department

  Staf : News Director, Newscaster, Reporters, Writers Tugas : Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional.

  4. Engineering Department

  Staf : Chief Engineer, Staff Engineer, Maintenance Tugas : Bertanggung jawab untuk menjaga stasiun penyiaran radio mengudara dan memelihara keseluruhan peralatan penyiaran yang dimiliki oleh stasiun.

  Model struktur organisasi radio di Indonesia secara umum dapat digambarkan berikut:

  Top Management “PLANNER” – Middle Management “ORGANIZER” – Low/Front Management “OPERATOR” LATIHAN!!

  Buatlah contoh sebuah stasiun radio menurut kreasi Anda, berdasarkan penjelasan di atas.

  Modul Laboratorium Radio Page 17 of 68

  MODUL LABORATORIUM RADIO PERTEMUAN 2 Tujuan Praktikum: 1. Mengenalkan alat-alat studio radio ( Radio Tools).

  Modul Laboratorium Radio Page 18 of 68

  Target Praktikum: 1. Pemahaman dan penguasaan alat-alat studio radio (Radio Tools).

  Peralatan Yang Diperlukan Dalam Penyiaran Radio

  Berikut ini merupakan alat (Peralatan) yang biasanya dibutuhkan oleh stasiun radio dalam menyiarkan siaran mereka, memang tak harus selengkap alat ini, semua kembali kepada kebutuhan dari stasiun radio itu sendiri.

1. Audio Mixer

  Alat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator menggerakan isarat ini dengan knob/tombol, kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal prosesor, dan monitor power amplifier.

  Modul Laboratorium Radio Page 19 of 68

  2. Microphone

  Microphone adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker. Maka ujung tombak pengeras suara adalah microphone, benda ini dapat dikunjungi dengan beberapa macam istilahnya ada yang mono dan stereo, berkaki dua dan empat, basic dan wireless, microphone classic dan moderen, microphone buat rekaman hingga microphone yang sering digunakan untuk adzan di musola.

  3. Komputer

  Komputer adalah media informasi dengan memasukan input dan memproses data dengan mengeluarkan hasil output yang kita inginkan dan bekerja secara otomatis. Dikerjakan dengan software atau aplikasi dan tersimpan melalui media penyimanan data.

  Modul Laboratorium Radio Page 20 of 68

  4. SOFTWARE (Matrix Automation Radio Software)

  MATRIX adalah sebuah automation software yang telah banyak digunakan di beberapa radio di Indonesia). Disain sistem dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan radio di Indonesia. Paket software ini terdiri dari 6 Modul (6 Software) diantaranya :

   Modul OnAir

   Modul Traffic  Modul Music Director

   Modul Produksi  Modul SMS

   Modul News.

  5. Headphones

  Modul Laboratorium Radio Page 21 of 68

  Fungsi headphone adalah untuk mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara. Sehingga penyiar diwajibkan untuk menggunakan headphones disaat siaran berlangsung. Headphones juga sengaja diadakan untuk mengantisipasi brooming jika kita menggunakan speaker kontrol yang biasa, mengingat dalam ruangan tersebut microphone juga aktif ketika anda menyiar. Jangan lupa perhatikan tanda L dan R di speaker headphones. tanda L berarti LEFT yag artinya posisi di telinga kiri dan R berarti RIGHT yang berarti digunakan di telinga kanan.

6. Hybrid Telepon

  Hybrid adalah sebuah alat yang mengkonversi sambungan telepon biasa ke mixer siaran anda. Hal ini membuatan anda bisa berkomunikasi langsung dengan pendengar. Anda juga harus bisa mengenali alat tersebut, biasanya hybrid diaktifkan sebelum fader mixer digeser keatas, hal ini mengantisipasi adanya bunyi yang tidak diinginkan terdengar oleh pendengar.

  Modul Laboratorium Radio Page 22 of 68

  7. Compact Disk

  CD adalah media penyimpanan lagu-lagu. Walaupun zaman sekarang radio sudah memakai komputer dan software untuk memutar lagu, tetapi CD sangat bermanfaat jika computer tiba-tiba hang. CD bisa menutupi keadaan dead air.

  8. Kaset

  Kaset adalah sebuah benda yang terbuat dari bahan campuran plastik yang berisi gulungan pita karbon yang bisa menyimpan hasil rekaman suara Modul Laboratorium Radio Page 23 of 68 maupun gambar. Dahulu kala, sebelum ada CD dan software, radio menggunakan media kaset untuk memutarkan lagu.

  9. Radio Tape dan CD player

  Alat ini sangat membantu jika computer hang. Tinggal masukkan CD atau kaset ke dalamnya.

  10. Flash Disk

  Fungsi dari Flash Disk adalah sebagai media penyimpanan data. USB flash drive adalah alat penyimpanan data memori flash tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Flash drive ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah. Jika file lagu yang ada di dalam computer tidak lengkap, bisa memasukkan lagu yang ada di dalam flashdisk.

  Modul Laboratorium Radio Page 24 of 68

  11. Modem

  Modem adalah singkatan dari modulator-demodulator yaitu alat yang digunakan untuk menghantar dan menerima data dari sebuah PC ke PC lainnya melalui kabel telephone. Modem adalah alat yang bertugas untuk menukar data dari bentuk digital ke analog dan sebaliknya. Dengan adanya internet, dunia siaran akan terbantu, karena script writer biasanya mencari bahan berita dari internet. Penyiar juga bisa mendapatkan bahan obrolan dari internet. Bahkan siaran radio dapat didengarkan oleh seluruh dunia dengan proses streaming.

  12. Antena

  Modul Laboratorium Radio Page 25 of 68

  Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas)

  13. Sistem Komputerisasi Studio Radio & Pengarsipan Digital Siaran Radio

  Merupakan sistem aplikasi untuk mendukung operasional stasiun radio mulai dari pengelolaan Program Siaran, Perencanaan Siaran, Pelaksanaan Siaran [On-Air], Pengelolaan Berita / Informasi dan Lagu, Produksi Audio, Pengelolaan Iklan, Perekaman Siaran, Pemancaran Siaran melalui Internet [Audio Streaming] dan Pengelolaan Sumberdaya [SDM, Asset, Keuangan, dll].

  14. STL ( Studio Transmitter Link)

  STL berguna untuk memancarkan program siaran dari studio ke pemancar dengan lokasi yg berbeda. Kami Desain dengan system dual Modul Laboratorium Radio Page 26 of 68 conversi untuk kepekaan dan selektifitas yang handal, tersedia dalam mode manual dan LCD Display.

15. Pemancar FM

  Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit.

  Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian Blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu: FM Exciter

   FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi. Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.

  Modul Laboratorium Radio Page 27 of 68

  Penguat (bahasa Inggris: Amplifier)

   Komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Catu daya (power supply)

   Merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem. Transmitter Control System memonitor,  Melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan. RF lowpass filter

   Membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar. Directional coupler

   Mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antenna.

  Modul Laboratorium Radio Page 28 of 68

16. Kabel koaksial

  Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. dengan adanya kabel, semua kegiatan penyiaran dapat tersambung dan tersiar dengan baik.

  MODUL LABORATORIUM RADIO PERTEMUAN 3

  Modul Laboratorium Radio Page 29 of 68

  LATIHAN!! Coba Anda Praktekan alat-alat diatas. Tujuan Praktikum : 1. Mengenalkan rule of the game dalam siaran radio.

  2. Mengenalkan pembuatan SOP siaran radio (termasuk “Standarisasi Kata” seperti Station ID, Station Call, Tagline, Jingle, Log Iklan/Traffic, Format Clock, dll).

  Target Praktikum : 1. Praktikan memahami rule of the game dalam siaran radio.

  2. Praktikan mengenal dan mampu membuat SOP siaran radio (termasuk “Standarisasi Kata” seperti Station ID, Station Call, Tagline, Jingle, Log Iklan/ Traffic, Format Clock, dll).

  SOP (Standar Operating Procedure)

  Istilah standar prosedur pengoperasian atau standard operating procedure (SOP) pada awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk mengoperasikan suatu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut mutlak diperlukan dengan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat alat agar dapat digunakan dalam waktu yang relatif lebih lama.

  Dalam kaitan ini Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola program teknik dan administraasi/ ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar adalah sebagai berikut:

   Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara atau gambar atau visualnya prima.  Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.  Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi. Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran artistik terilhat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat kode moral juga pada kode profesi jurnalistik.

  Modul Laboratorium Radio Page 30 of 68

  Pada buku United States Environmental Protection Agency menyatakan bahwa : “SOP pada hakekatnya berarti suatu cara untuk menghidari miskomunikasi, konflik dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan pada suatu organisasi” (2007:2)

  Selanjutnya menurut Gareth R. Jones dalam buku Organiszational Theory, menyatakan bahwa” “SOP merupakan bagian dari peraturan tertulis yang membantu untuk mengontrol perilaku anggota organisasi. SOP mengatur cara pekerja untuk melakukan peran keorganisasiannya secara terus menerus dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi.” (2001:49)

  Stasion ID (Station Identity) atau Spot Identitas Radio merupakan istilah yang digunakan untuk identitas stasiun radio (dapat berupa sebuah nama atau angka gelombang stasiun radio itu berada). Stasion ID ini penting diputar berulang ulang dalam siaran radio untuk menanamkan brand image sebuah radio di pikiran pendengar.

  Station Call/Audience Call adalaah istilah yang digunakan oleh para penyiar radio untuk memanggil atau menyebut pendengar radio mereka agar lebih akrab. Dalam sebuah stasion radio, penyebutan panggilan untuk pendengarnya harus sama untuk setiap program agar menjadi ciri khas dari stasiun radio itu sendiri.

  Contoh Stasion Call / Audience Call : 1. 98.7 Gen FM Jakarta = Sobat Gen

  2. Ardan Radio Bandung 105.9 FM = Insan Muda

  3. Dahlia 101.5 FM = Wargi Dahlia Modul Laboratorium Radio Page 31 of 68

  4. Mustang 88 FM = Boys and Girls 88

  5. Global Radio ARH = Global Listeners Tagline Radio berfungsi untuk mengkomunikasikan nilai jual atau nilai tambah sebuah radio. Selain itu tagline secara tidak langsung mengkomunikasikan visi dan misi dari radio tersebut kepada pendengar. Sebagai contoh, tagline “Radio

  Musik Indonesia” yang dimiliki “Kencana 98.6 FM” yang berada di Malang dan “Barometer Musik Indonesia” yang merupakan tagline dari I-Radio Jogja 88.7 FM.

  Jingle radio adalah: gabungan musik dan kata yang mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi jingle bagi radio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio baru di tengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar, membentuk citra radio di benak pendengar, pada saaat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan dan sejenisnya.

  Traffic Log adalah rincian pemutaran iklan pada setiap acara dalam penyiaran

  radio. Traffic Log ini berasal dari MD (Music Director) yang berisi nomor oder, kode materi, produk, pemutaran iklan, frekuensi, keterangan, durasi, tarif, rincian dalam 1 bulan, jumlah. Traffic Log juga merupakan bukti siar selama perjanjian penayangan iklan dan diberikan kepada client, dan merangkap diarsipkan di music director.

  Format clock adalah secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, setahun. Perencanaan siaran/format radio tersebut bisa dibuat dengan cara format clock.

  Modul Laboratorium Radio Page 32 of 68

  Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam tertentu. Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase, Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening. Pada malam hari didominasi oleh program bincang-bincang, semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa. Berikut adalah contoh dari SOP sebuah stasiun radio di Indonesia.

  SOP SIARAN “RIZ” RADIO SOP SIARAN “RIZ” RADIO

  Station ID : Satu Lima Koma Empat RIZ FM Jakarta – Yuk Mariiiiiii….!!!

  Station ID : Satu Lima Koma Empat RIZ FM Jakarta – Yuk Mariiiiiii….!!! On Air call : Salam Semangat Para Agan-Agania

  Station Call Station Call : Para Agan-Agania : Para Agan-Agania Opening : ………………….. Waktu Tayang : Jam 05.00 s/d 00.00 WIB

  Waktu Tayang : Jam 05.00 s/d 00.00 WIB Closing : …………………..

  Lagu : Campur (Tergantung jenis program)

  Lagu : Campur (Tergantung jenis program)

  No Telepon : 081313140641 Penyiar : Penyiar

  Penyiar : Penyiar No Sms : 081313140641

  Operator : OPP RIZ radio adalah radio swasta yang program-programnya berisi sebanyak

  Operator : OPP

  Iklan : Iklan 80% ditujukan untuk remaja dan dewasa, dan 20% berisi program-program yang

  Iklan : Iklan

  Acara : Acara ditujukan untuk kalangan orang tua. Program-program di antaranya berisi tentang

  Acara : Acara

  news update, hiburan, request, siaran talk show dengan mendatangkan nara sumber sesuai tema yang sedang dibahas, info lalu lintas dan informasi-informasi seputar dakwah atau islam.

  Salah satu contoh program siaran Radio RIZ :

  Nama Program : NOSTALGIA WITH SONG Waktu : Jam 16.00 s/d 17.30 Durasi Program : 90 Menit Materi Siaran :

  Program ini berisi acara kirim-kirim salam by sms dan telepon interaktif, lagu- lagu yang diputar adalah lagu 80 an hingga 90 an. Dan diisi juga oleh beberapa informasi yang berhubungan untuk kesehatan bagi para pendengar. Hampir 70%

  Modul Laboratorium Radio Page 33 of 68 berisi music, dan 30% untuk membaca sms, menjawab telepon juga menyampaikan informasi.

  MODUL LABORATORIUM RADIO PERTEMUAN 4

  Modul Laboratorium Radio Page 34 of 68

  Tujuan Praktikum : 1. Mengenalkan keterampilan dasar (basic skill) yang harus dimiliki penyiar.

  Mengenalkan kualifikasi penyiar radio.

  2. Mengenalkan dan memperaktekkan syarat menjadi penyiar (seperti suara standar, wawasan, sense of music, sense of humor, fleksibel, adaptability, bekerja dalam tim, dll).

  Target Praktikum : 1. Praktikan memahami keterampilan dasar yang harus dimiliki penyiar.

  Praktikan memahami kualifikasi penyiar radio.

  2. Praktikan diharapkan mampu dan bisa menerapkan syarat-syarat menjadi seorang penyiar. (seperti suara standar,wawasan, sense of music, sense of I. Keterampilan dasar (basic skill) yang harus dimiliki seorang penyiar.

  Ada beberapa persyaratan pokok yang harus dimiliki seorang penyiar radio. (Oramahi, 2003:113):

  1) Memiliki proyeksi suara yang enak didengar (pleasant for the ears) 2) Memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi (smart) 3) Kalau dia seorang penyiar berita, maka dia harus memiliki latar belakang jurnalistik (Journalistic background) yang baik.

  4) Memiliki latar belakang pengetahuan umum (general knowledge background) yang prima. 5) Rasa percaya diri (self confidence) yang tinggi 6) Memiliki pengucapan (pronunciation) yang bagus, baik untuk bahasa ibu (Indonesia) maupun asing. 7) Tidak memiliki cacat vokal (gagap, cadel, sengau)

  Ketika persaingan semakin tinggi dalam perkembangan industri penyiaran radio dimasa sekarang ini, umumnya stasiun radio siaran akan memprioritaskan calon penyiarnya yang memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap dunia penyiaran radio. Selain itu diharapkan memiliki kualitas yang optimal. Bagi pengelola stasiun radio, penyiar adalah ujung tombak dalam penyajian program ‘on-air’ yang sesuai dengan format radio yang telah ditetapkan oleh stasiun radio yang bersangkutan.

  Modul Laboratorium Radio Page 35 of 68

  Dalam pelaksanaan siaran dilakukan menurut jadwal tugas yang telah ditetapkan oleh stasiun radio. Namun untuk mendapatkan jadwal itu tidaklah mudah, Setelah lolos saringan reqruitment maka syarat menjadi penyiar radio dimasa sekarang ini paling tidak dapat memenuhi 8 Kriteria. 1) Mempunyai kualitas vokal yang memadai.