PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMA 5 ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20162017

  Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 8.

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA

  

INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH

TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR TEMA 5 ANAK TUNAGRAHITA

RINGAN KELAS V DI SLB NEGERI

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1* 2 3 1, 2, 3

Fariz Riza Arfani, Abdul Salim, Mohammad Anwar

  NPendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57127, Indonesia

Abstract: The aim of this research is to determine the effect of the use of adobe flash based multimedia

towards the increase of thematic learning achievement of five 5th graders with light intellectual disability

in SLB Negeri Surakarta, academic year 2016/2017.This research using quantitative approach with One-

group pretest-posttest design pre-experimental design. The subjects involved in this research were five 5th

graders with light intellectual disability in SLB Negeri Surakarta. Data is colleted using a multiple choice

objective tests. Data analyzed using non-parametric statistics through Wilcoxon Sign Rank test with the help

of a software namely SPSS 23. Based on the analysis of descriptive data obtained the average score as much as

52.00 in the pretest and 82.00 in the posttest.The non-parametric statistics results of Wilcoxon Sign Rank Test

note that the value of Z values = -2.041 with Asymp Sig (2-tailed) = 0,041 is smaller than a predetermined

significance level or 0.041 < 0.05, so the alternative hypothesis is accepted and the null hypothesis is accepted.

Based on the analysis result of this research we can conclude that the use of adobe flash based

interactive multimedia affect the achievement of thematic learning towards five 5th graders with light

intellectual disability in SLB Negeri Surakarta academic year 2016/2017.

  

Keywords: influence, interactive multimedia, adobe flash, academic achievement, children with light

intellectual disability 1.

   Latar Belakang

  Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: Undang-Undang Dasar Negara Republik “pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

  Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti mengamanatkan bahwa pemerintah proses pembelajaran karena kelainan fisik, mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang emosional, mental, sosial”. Selanjutnya PP No.

  17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat (3) menetapkan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta bahwa peserta didik berkelainan terdiri atas akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan peserta didik yang: tunanetra, tunarungu, kehidupan bangsa, yang diatur dengan

  Undang-Undang. Atas dasar amanat tersebut tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, lamban belajar, autis, telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 memiliki gangguan motorik, menjadi korban Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan

  • Corresponding author: Fariz Riza Arfani zat adiktif lain serta memiliki kelainan lain.

   Published online a Copyright © 2017PSLD UB Publishing. All Rights Reserved Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

  ABK memiliki hambatan dan kendala dalam pendidikan di sekolah maupun kehidupan sehari-hari di masyarakat. Ada beberapa jenis ABK, salah satunya adalah anak tunagrahita. Kemis & Ati (2013:1) tunagrahita adalah individu yang secara signifikan memiliki inteligensi di bawah 70 berdasarkan skala Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC).

  Intelegensi anak tunagrahita yang berada di bawah 70 skala WISC berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah masalah belajar. Alimin, Zaenal dan Rochyadi, (2007:28) menyatakan bahwa, akibat dari rendahnya kognitif anak tunagrahita menyebabkan masalah dalam belajar, mereka mengalami kesulitan untuk dapat berfikir secara abstrak, belajar apapun harus terkait dengan obyek yang bersifat konkrit, kondisi seperti itu ada hubungannya dengan kelemahan ingatan jangka pendek, kelemahan dalam bernalar, dansukar sekali dalam mengem-bangkan ide.

  Keterbatasan dalam hal kognitif sangat mempengaruhi kemampuan anak tunagrahita terutama pada aspek kemampuan berhitung. Berhitung merupakan hal yang sangat diperlukan untuk anak tunagrahita menopang pemecahan masalah dalam sektor kehidupan. Pada saat melakukan kegiatan berhitung anak tunagrahita sering tidak fokus, mudah lupa, tidak bisa memahami makna simbol-simbol angka dari berhitung sediri dan lebih suka bermalas-malasan. Untuk itu anak tunagrahita sangat perlu diberikan pembelajaran berhitung agar mereka mampu menggunakan dalam kehidupan sehari-hari serta perlunya media yang menarik sehingga anak lebih tertarik dan lebih mudah dalam memahami.

  Berdasarkan studi pendahuluan pembelajaran matematika, ditemukan mayoritas anak tunagrahita ringan dalam kelas tersebut mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika karena belum mampu memahami materi yang bersifat abstak da n nalar. Terutama dalam materi “waktu”, dimana dalam materi terdapat beberapa indikator yang harus dikuasai oleh anak tunagrahita ringan. Dalam pembelajaran guru memberikan proses pemahaman dengan memutar jarum jam sambil menjelaskan angka pada jarum jam tersebut. Dilihat dari hal tersebut terlihat jelas anak tunagrahita ringan belum mampu memahami materi yang bersifat nalar dan abstrak. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika anak tunagrahita ringan diberikan soal yang sama mengenai materi yang telah disampaikan namun anak belum mampu menjawab dengan benar. Pembelajaran tersebut berdampak pada rendahnya minat dan pemahaman anak tunagrahita ringan dalam mengikuti pembelajaran sehingga tidak dapat tercapainya tujuan pembelajaran dan prestasi belajar anak tunagrahita rendah.

  Menurut Meimulyani & Caryoto (2013:80) berpendapat bahwa tunagrahita sangatlah lambat daya tangkapnya, penggunaan media pembelajaran dalam bentuk konkrit sangat menarik karena anak tunaghrahita cepat bosan dan mudah beralih perhatianya. Sehingga perlu adanya media yang menarik, konkrit dan mudah dipahami oleh anak tunagrahita. Salah satunya adalah multimedia interaktif berbasis Adobe Flash.

  Daryanto (2013:51) mengemukakan “Multimedia Interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya”. “Penggunaan multimedia interaktif dapat membuat proses belajar lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurang, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan” (Daryanto,2013: 52).

  Penggunaan multimedia interaktif sangatlah beraneka ragam salah satunya menggunakan software/ aplikasi Adobe Flash.Adobe Flash merupakan program animasi yang juga mendukung pemrograman dengan Action

  Script , program ini tepat digunakan untuk

  mengembangkan MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif) karena mendukung animasi, gambar, image, teks & pemrograman” (Nurtantio dan Syarif, 2013:2).

  Sehingga media tersebut diharapkan sesuai dengan karakter anak tunagrahita, materi yang mudah dipahami dan bersifat konkrit. Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka menjadi sangat penting untuk dilaksanakan Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis

Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

  suatu penelitian dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tuna grahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan “apakah penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tuna grahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017 ?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah ”untuk mengetahui pengaruh penggunaaan multimedia berbasis Adobe Flash terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017”.

2. Metode Penelitian

  Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan desain pre-eksperimental desain dengan One-Group Pretest-Posttest Design . Alasan peneliti menggunakan pre- eksperimental desain dengan One-Group

  Pretest-Posttest Design karena berhubungan

  dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh dari treatment/perlakuan yaitu multimedia interaktif berbasis Adobe

  Flash terhadap prestasi belajar tema 5 anak

  tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta. Selain itu, pemilihan desain pre- eksperimental desain dengan One-Group

  Pretest-Posttest Design dapat diketahui hasil

  treatment/perlakuan lebih akurat atau tidak, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017 di SLB Negeri Surakarta. Pada penelitian tersebut, peneliti tidak menggunakan populasi tetapi peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu siswa siswi tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta yang berjumlah 5 anak. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Pemilihan tes objektif pilihan ganda karena tes objetif sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup dan mewakili materi yang telah diajarkan kepada peserta didik atau telah diperintahkan kepada peserta didik untuk mempelajarinya, tes objektif lebih memungkinkan bagi pengoreksi untuk bertindak lebih objektif, baik dalam mengoreksi lembar-lembar soal, menentukan bobot skor maupun dalam menentukan hasil nilai tesnya, tes objektif lebih ringkas, singkat, langsung, tidak bertele-tele dan hemat waktu. Validitas yang digunakan dalam penelitian, menggunakan validitas isi. digunakan validitas isi karena untuk membandingkan bagaimana soal dengan kurikulum yang diterapkan untuk kelas VC di SLB Negeri Surakata. Pengujian validasi isi dapat dilakukan dengan dengan meminta pertimbangan ahli (expert judgement) orang yang memiliki kompetensi suatu bidang tertentu dapat dimintakan pendapatnya untuk menilai ketepatan isi butir tes. Selain itu multimedia berbasis Adobe Flash yang dibuat oleh peneliti juga dilakukan validitas yang dilakukan oleh ahli teknologi pembelajaran pendidikan khusus. Penelitian yang sedang dilaksanakan, peneliti menggunakan statistik nonparametric. Dalam statistik nonparametric tidak memiliki syarat seluruh subjek penelitian harus memiliki kemampuan jika diukur akan menunjukkan kurva normal atau berdistribusi normal. Penentuan teknik analisis ini berdasarkan atas pertimbangan: (1) sampel penelitian tidak diambil secara acak yang berasal dari suatu populasi, (2) sampel penelitian relatif kecil, sehingga dengan menggunakan uji Wilcoxon (Wilcoxon Sign

  Rank Test) diharapkan dapat diketahui dampak

  dari treatment terhadap prestasi belajar tema 5 siswa tunagrahita ringan. Dalam memudahkan perhitungan peneliti yaitu menggunakan

  Wilcoxon Sign Rank Test yang bertanda Z maka akan digunakan software yaitu SPSS 23.

  2. Hasil dan Pembahasan

  Penelitian dilaksanakan sebanyak 8 kali di SLB Negeri Surakarta. Selama proses penelitian, telah dilakukan pengambilan data penelitian. Berikut Merupakan hasil analisis data pretest dan posttest. Tabel 1. Data Statistik nilai pretest Statistics

  Berdasarkan data statistic nilai posttest

   pretest

  tersebut dapat diketahui rata-rata (mean) N Valid

  5 adalah 82,00, nilai tengah (median) adalah

  Missing

  80,00, nilai yang sering muncul (mode) adalah

  Mean

  52.00 80, dan simpangan baku (standar diviasi)

  Median

  55.00 adalah 6,701, nilai tertinggi pretest adalah 90

  Mode 60 sedangkan nilai terendah pretest adalah 75. Std. Deviation 10.368 Dari data tersebut diperoleh data histogram Minimum

  35 nilai posttest adalah sebagai berikut.

  Maximum

  60 Berdasarkan data statistic nilai pretest tersebut dapat diketahui rata-rata (mean) adalah 52,00, nilai tengah (median) adalah 55,00, nilai yang sering muncul (mode) adalah 60, dan simpangan baku (standar diviasi) adalah 10,368, nilai tertinggi pretest adalah 60 sedangkan nilai terendah pretest adalah 35. Dari data tersebut diperoleh data histogram nilai pretest adalah sebagai berikut.

  Gambar 2. Histogram Nilai Posttest

  Berdasarkan gambar histogram nilai postest tersebut menunjukan batang tertinggi terdapat pada nilai 80 yang berfrekuensi dua anak, batang terendah terdapat pada nilai 75, 85 dan 90 yang masing-masing berfrekuensi satu anak.

   Perbandingan data nilai sebelum

  diberikan treatment (pretest) dan data nilai sesudah diberikan treatment (posttest)

  Gambar 1 Histogram Nilai Pretest

  dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif berbasis

  Adobe Flash terhadap prestasi belajar tema 5

  Berdasarkan gambar histogram nilai pretest anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri tersebut menunjukan batang tertinggi terdapat

  Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Berikut pada nilai 60 yang berfrekuensi dua anak, merupakan tabel data deskriptif statistik nilai batang terendah terdapat pada nilai 35, 50 dan

  pretest dan nilai posttest.

  55 yang masing-masing berfrekuensi. Setelah dilakukan treatment diperoleh hasil

  Tabel 3. Data Deskriptif Statistik Nilai Pretest dan Posttest

  analisis data. Berikut merupakan hasil analisis

  posttest data posttest.

  N Valid

  5 Tabel 2. Data Statistik Nilai Posttest Statistic

  Missing Mean

  82.00 Descriptive Statistics

  Median

  80.00 Std.

  N Mean Min Max Deviation

  Mode

  80 Pre

  5 52.00 10.368

  35

  60 Std. Deviation 5.701 post

  5 82.00 5.701

  75

  90 Minimum

  75 Maximum

  90 Cite this as:

  Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis

Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

  Test menggunakan software SPSS 23.

  60

  Tabel 5. Data Tes Statistik Test Statistics a posttest - pretest

  Z

  Asymp. Sig. (2- tailed)

  .041

  a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.

  Berdasarakan data hasil tes statistik

  pretest-posttest tersebut diperoleh nilai

  = -2,041 b dengan Asymp. Sig. (2-tailed)

  = 0,041. Untuk mengetahui diterima atau tidak hipotesis maka dibandingkan antara Asymp.

  60

  35

  55

  nilai pretest. Sehingga dinyatakan bahwa semua subjek mengalami peningkatan nilai saat posttest dengan rangking rata-rata (Mean Rank) 3 dan Sum Of Rank 15. Berikutnya adalah data hasil tes statistik dari Analisis Wilcoxon Sign Rank Test

  50

  85

  75

  90

  80

  80

  20

  40

  60

  80 100

  Diagram Garis Nilai Pretest dan Posttest Pretest Posttest

SH CP PWKS RRK TEEW

  Rank s) yaitu nilai posttest lebih tinggi dari

  Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis

Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

  Tabel 4. Analisis Data Wilcoxon Sign Rank Test Ranks

  Berdasarkan data deskriptif Statistik tersebut diketahui bahwa terjadi perbedaan antara nilai pretest dengan nilai posttest, hal tersebut dapat dibuktikan dari data deskriptif statistik yang menyebutkan rata-rata nilai

  pretest adalah 52,00 menjadi rata-rata nilai posttest adalah 82,00. Dari data tersebut

  membuktikan bahwa terjadi peningkatan sebesar 57,69% dan terdapat perbedaan yang signifikan Berikut gambar diagram garis dari peningkatan sebelum treatment (pretest) dan sesudah treatment (posttest).

  Gambar 3. Diagram Garis Pretest dan Postest

  Dari perbandingan tersebut membuktikan bahwa multimedia interaktif berpengaruh terhadap prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Pembuktian pengaruh penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 dapat diketahui dengan melakukan cara uji hipotesis.Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang berbunyi “penggunaan multimedia interaktif berbasis

  Adobe Flash berpengaruh terhadap

  peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diterima atau tidak. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dilakukan analisis, dengan menggunakan analisis statistic non

  parametric dengan teknik Wilcoxon Sign Rank Test. Berdasarkan analisis yang dilakukan

  menggunakan software SPSS 23 didapatkan hasil beserta hasil Asymp. Sign. (2-

  tailed). Berikut data tabel hasil dari analisis Wilcoxon Sign Rank Test

  menggunakan software SPSS 23.

  N

  SPSS 23 dapat diketahui bahwa tidak ada subjek yang memperoleh nilai negatif (Negative Ranks) yaitu nilai posttest lebih rendah dari nilai pretest. Selain itu tidak ada subjek yang memperoleh nilai sama (Ties) antara pretest dan posttest. Semua subjek memperoleh nilai ranking positif (positif

  Mean Rank Sum of Ranks posttest pretest

  Negative Ranks a

  .00 .00

  Positive Ranks

  5 b

  3.00

  15.00 Ties c Total

  5

  a. posttest < pretest

  c. posttest = pretest

  b. posttest > pretest Berdasarkan hasil analisisi data statistik

  Non Parametric dengan teknik Wilcoxon Sign Rank Test dan bantuan software

  • 2.041 b
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis

Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

Sig. (2-tailed)

  dengan taraf signifikasi yang telah ditetapkan yaitu α = 0,05. Diketahui bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan atau 0,041 < 0,05 maka hipotesis kerja ( ) diterima dan hipotesis nol ( ) ditolak. Selain itu berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukan peningkatan rata-rata sebesar 57,69% dari rata-rata nilai pretest sebesar 52,00 menjadi sebesar 82,00 untuk posttest.

  Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis berbunyi “penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diterima.

  Pengaruh dari penggunaan multimedia interaktif tersebut terjadi karena anak tunagrahita lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan lewat multimedia interaktif berbasis Adobe Flash. “Lewat multimedia interaktif berbasis Adobe

  Flash motivasi, minat, perhatian anak tunagrahita yang rendah dapat meningkat.

  Multimedia interaktif dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa dalam proses belajar dan bersifat saling berkaitan dalam melakukan suatu aksi/aktifitas belajar” (Wijaya, 2013:135). Hal tersebut sesuai dengan yang ditunjukan oleh anak tunagrahita selama penelitian menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash, dimana terjadi peningkatan motivasi,perhatian minat dari anak tunagrahita. Multimedia interaktif berbasis Adobe

  Flash memiliki karateristik yang telah

  memenuhi syarat sebagai media yang layak digunakan untuk pembelajaran. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual, bersifat interaktif, memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna, bersifat mandiri, memberi kemudahan dan kelengkapan isi (Munir, 2012:135). Karakteristik yang telah terpenuhi sebagai pembelajaran tersebut memberi dampak positif untuk anak tunagrahita, salah satunya kemandirianya. Anak tunagrahita yang sebelumnya belum mengenal dan menjalankan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash lama kelamaan mampu menjalankannya dengan mandiri. Hal tersebut ditunjukan dari

  treatment pertama dimana anak tunagrahita

  kebingungan dan belum memahami penggunaanya tetapi secara perlahan mampu menjalankannya secara mandiri. Penggunaan tombol navigasi secara mandiri pada saat treatment dapat menciptakan interaktifitas antara anak tunagrahita dengan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada saat treatment, lewat interaktifitas anak tunagrahita mampu meningkatkan keterampilan dalam menggunakan multimedia interaktif berbasis

  Adobe Flash . Selain itu dengan kemandirian

  dalam mengoperasikan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash secara tidak langsung akan menambah daya ingat dan kemampuan otak untuk mengolah informasi yang diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran. Sehingga dengan kemandirian tersebut anak mampu menggunakanya pada pertemuan- pertemuan selanjutnya. Menurut Meimulyani & Caryoto (2013:78-80) berpendapat bahwa tunagrahita sangatlah lambat daya tangkapnya, penggunaan media pembelajaran dalam bentuk konkrit sangat menarik karena anak tunaghrahita cepat bosan dan mudah beralih perhatianya. Sehingga perlu adanya media yang menarik, konkrit dan mudah dipahami oleh anak tunagrahita. Pendapat tersebut sesuai dengan salah satu karakteristik multimedia interaktif berbasis Adobe Flash, yaitu mengandung bentuk visual, audio dan audiovisual menjadikan media tersebut bersifat konkrit dan menarik. Konkrit tersebut dapat dibuktikan dari gambar animasi yang disesuaikan dengan benda nyata dipadukan dengan audio menjadikan media tersebut lebih menarik. Hasil dari penelitian yang dilaksanakan, membuktikan bahwa karakteristik multimedia interaktif berbasis

  Adobe Flash tersebut dapat meningkatkan

  prestasi belajar tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu. Sehingga karakteristik didalam multimedia interaktif berbasis Adobe Flash tersebut sesuai dengan media yang dibutuhkan anak tunagrahita dalam pembelajaran. Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis

Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

  Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya dilakukan oleh Yuliana, Suprapto & Suharni (2016) dengan judul Multimedia Interaktif Menyimak Cerita Tentang Peristiwa Di Sekitar Untuk Siswa Tunarungu. Hasil dari penelitian ini yaitu multimedia interaktif layak digunakan sebagai media pendukung dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tunarungu pada kompetensi dasar menyimak cerita tentang peristiwa di sekitar. Penelitian serupa dilakukan oleh Nurdianti (2013) yang berjudul Pengaruh Multimedia Interaktif Model Permainan Terhadap Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Sampai 10 Pada Anak Tunagrahita Ringan Di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Hasil penelitian membuktikan bahwa multimedia interaktif model permainan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan sampai 10 pada anak tunagrahita ringan (MI). Peneltian lain dilakukan oleh Sidiq dan Fauziah (2012) yang berjudul

  narasumber. Selain dapat meningkatkan kemampuan guru juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena multimedia interaktif berbasis

  4. Bagi Penelitian Selanjutnya Mengingat masih adanya kelemahan dalam multimedia interaktif berbasis

  Flash dengan bantuan dan bimbingan guru.

  3. Bagi Anak Tunagrahita Ringan Hendaknya anak dalam belajar tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu dapat mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe

  kedalam pembelajaran tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu.

  Flash.

  2. Bagi Guru Hendaknya bagi guru menerapkan multimedia interaktif berbasis Adobe

  signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu.

  Adobe Flash sudah terbukti berpengaruh

  Flash kepada guru dengan mengundang

  Penggunaan Multimedia Interaktif Cerdas Belajar Baca Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan. Hasil penelitian ini

  1. Bagi Kepala Sekolah Hendaknya kepala sekolah mengadakan sosialisasi dan pelatihan menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe

  Saran dibuat untuk pemecahan masalah dan menindak lanjuti dari Hasil peneilitian. Saran tersebut adalah sebagai berikut.

  Penutup Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.

  3. Penutup

  sebesar 57,69 % dari rata-rata nilai pretest adalah 52 menjadi rata-rata nilai posttest adalah 82. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis Adobe Flash tersebut dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran materi waktu untuk anak tunagrahita ringan di SLB.

  Descriptive Statistics menunjukan peningkatan

  Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis Adobe Flash dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, memotivasi, meningkatkan antusias anak dalam belajar, serta meningkatkan daya ingat anak. Selain itu, dari analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun Pelajaran 2016/2017. Berpengaruh secara signifikan dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis

  sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, subjek mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca permulaan setelah diberikan intervensi dengan menggunakan multimedia interaktif cerdas belajar baca.

  Adobe Flash, maka perlu adanya perbaikan dalam penelitian selanjutnya. Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis

Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri

Daftar Pustaka Alimin, Zaenal., dan Rochyadi, E (2007).

  Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Unit I Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif atau Kecerdasan. Modul tidak diterbitkan. Diperoleh pada 14 Desember 2016, dari

   Daryanto. (2013). Media Pembelajaran.

  Yogyakarta: Gava Media. Kemis & Rosnawati, A. (2013).

  Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media. Luknanto D (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta. Diperoleh pada

  16 Desember 2016. Dari http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/PP17- 2010Lengkap.pdf. Meimulyani, Y & Caryoto. (2013). Media Pembelajaran Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta Timur: PT.

  Luxima Metro Media. Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

  Nurdianti, S .(2013). Pengaruh Multimedia Interaktif Model Permainan Terhadap Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Sampai 10 Pada Anak Tunagrahita Ringan Di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Skripsi. Diperoleh pada

  16 Desember 2016, dari Nurtantio, P & Syarif, M.A. (2013).

  Kreasikan Animasimu dengan Adobe Flash. Yogyakarta: CV Andi.

  Sidiq, Z & Fauziah P. (2012). Penggunaan Multimedia Interaktif Cerdas Belajar Baca dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Tunagrahita Ringan. JASSI Anakku, Volume 11. Diperoleh pada 16 Desembr 2016, dari ejournal.upi.edu/index.php/jassi/article/ download /3993/2864. Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2016). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Diperoleh pada 16 Desember 2016, dari http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20- 2003-Sisdiknas.pdf Wijaya, Adhi. (2013). Teknik Mengajar Siswa Tunagrahita (Disabilitas Inteligensi Gangguan Intelektual.

  Yogyakarta: Imperium. Yuliana, D.W., Suprapto & Suharni. (2016). Multimedia Interaktif Menyimak Cerita Tentang Peristiwa di Sekitar Untuk Siswa Tunarungu.

  Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Jurusan Teknik Elektro, Vol. 17, No. 1, Januari 2016. Diperoleh pada

  16 Desember 2016 dari i- rpp.com/index.php/ didaktikum/article/download/ Terhadap prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Motivasi Belajar.