Tugas Semantik Analisis Tehnik Pembelajaran

TUGAS SEMANTIK ANALISIS TEHNIK PEMBELAJARAN

  Dosen Pembimbing: Susi Darihastiningsih, M.Pd.

  Oleh: Nama : Trisnia Choirun Nisa’ NIM : 096239

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2009-D SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2011

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita senang tiasa ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun bisa menyelesaikan tugas mata kuliah SEMANTIK, yang merupakan salah satu tugas perkuliahan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia, Jombang.

  Dalam hal ini penyusun mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada : 1. Kedua orang tua tercinta.

  2. Susi Darhastining, M.Pd selaku KAPRODI Bahasa dan Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing.

  3. Semua mahasiswa yang banyak membantu dalam menyelesaikan makalah.

  Penyusun menyadari bahwa tugas mata kuliah, Semantik ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mohon saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca.

  Jombang,29 Januari 2011 Penyusun

  

DAFTAR ISI

  Halaman Judul............................................................................................................1 Kata Pengantar...........................................................................................................2 Daftar Isi....................................................................................................................3

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................4 B. Batasan Masalah..........................................................................................4 C. Rumusan masalah........................................................................................4 D. Tujuan..........................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis SWOT..........................................................................6 B. Jenis-jenis Analisis SWOT..........................................................................6 C. Ragam dan Jenis Metode Pengajaran..........................................................8 D. AnalisisTeknik Mengajar Dosen Mata Kuliah Semester 3........................20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................................26 B. Saran.............................................................................................................26 Daftar Pustaka..........................................................................................................27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia

  dan masyarakatnya.Sejak dulu, kini dan masa depan pendidikan selalu mengalami perkembangan.Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan ini disebut aliran-aliran pendidikan.Seperti dalam bidang-bidang lainnya, pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir yang lain dari pemikir-pemkir itu muncullah metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran.OLeh karena itu setiap calon tenaga pendidik utamanya calon pakar pendidikan harus memehami jenis-jenis metode pengajaran beserta kelebihan dan kelemahannya supaya bisa menerapkan metode tersebut sesuai kondisi siswa dengan harapan proses belajar mengajar bisa sukses.

  B. Batasan Masalah

  Agar masalah penelitian lebih fokus kepada tujuan penelitian dan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah penelitian hanya pada ruang lingkup tentang konsep analisis swot dan analisis metode pengajaran yang dilakukan dosen selama semester tiga.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksut analisis SWOT?

  2. Bagaimana menganalisis tehnik pengajaran dosen semester 3? D. Tujuan.

  Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, serta batasan masalah yang diajukan diatas maka secara umum penelitian ini bertujuan:

  1. Agar mahasiswa mengetahui konsep analisis swot.

  2. Agar mahasiswa mampu menganalisis metode pengajaran yang dilakukan dosen selama semester tiga

  3. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis metode pengajaran.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis SWOT Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif

  (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

  2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

  3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.

  4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

  Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing- masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.

B. Jenis-jenis Analisis SWOT

  1. Model Kuantitatif

  Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).

  Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.

  2. Model Kualitatif Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut- urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.

  Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.

C. Ragam dan Jenis Model Pengajaran

  1. Metode Kerja kelompok Cara mengajar , dimana siswa didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.

  Adapun pengelompokkan itu berdasarkan :  Adanya alat peraga yang tidak mencukupi jumlahnya  Kemampuan belajar siswa  Minat Khusus  Memperbesar partisipasi siswa  Pembagian tugas atau pekerjaan  Kerjasama yang efektif

  2. Metode Penemuan ( Discovery) Proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental adalah mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan.

  3. Unit Teaching Tehnik ini memberi kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara belajar secara unit. Pengajaran unti ini ada 3 fase :  Fase perencanaan/permulaan  Guru membagi kelas ke beberapa kelompok  Membagi tugas dengan masalah yang akan dibahas  Setiap kelompok menunjukkan pencatatn laporankemajuan dan hasil kerja kelompok  Guru menunjukan sumber-sumber untuk memecahkan masalah  Fase pengerjaan unit  Siswa terjun kelapangan,belajar diperpustakaan, meneliti laboratorium, mengamati  Guru mengntrol apa yangdikerjakan siswa, memberi saran/pertanyaan, membantu merumuskan kesimpulan bila perlu  Fase kulminasi

   Hasil kerja siswa dibawa kembali kesekolah  Hasil informasi disusn ,diolah, sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa dilihat orang banyak misalnya hasil kerajinan, hasil perkebunan atau lainnya

  4. Micro Teaching Mikro teaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segala dikecilkan atau disederhanakan, yaitu :  Jumlah murid , 5 sampai 6 orang  Waktu mengajar antara 5 sampai 10 menit  Bahan pelajaran hanya mencangkup satu atau dua unit kecil yang sederhana  Keterampilan mengajar difokuskan pada beberapa keterampilan khusus saja .

  5. Metode Inquiri Keunggulan tehnik inquiri adalah :

   Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept’ pada diri siswa sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik  Membantu dalam menggunaka ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru  Mendorong siswa untuk berpikirr dan bekerja atas inisiatif sendiri  Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesa sendiri  Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang  Memberi kepuasan yang bersifat intrinsic  Siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional  Dapat memberi waktu siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi

  6. Metode Penampilan Metode Penampilan berbentuk pelasanaan paktek oleh siswa dibawah bimbingan dari dekat oleh Pengajar. Jika metode ini dipergunakan dalam pengajaran harus :  Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama berpraktek

   Melakukan tindakan pengamanan sebelum kegiatan praktek dimulai untuk keselamatan siswa yang menggunakan Metode Penampilan digunakan :

   Pelajaran telah mencapai tingkat lanjutan  Kegiatan pembelajaran bersifat normal, latihan kerja atau magang  Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajari kedalam situasi yang sesungguhnya  Kondisi praktek sama dengan kondisi kerja  Adanya bimbingan selama praktek  Kegiatan ini menjadi remedial bagi siswa Keterbatasan penggunaan metode ini adalah :  Membutuhkan waktu yang lama  Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan dipelihara secara terus menerus  Membutuhkan pengajar yang lebih banyak .

  7. Metode Diskusi Metode ini merupakan interaksi antar siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.

  Yang dibutuhkan bila menggunakan metode ini adalah :  Menyediakan bahan/topik atau masalah yang akan didiskusikan  Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan penugasan studi khusus kepada siwa sebelum menyelenggarakan diskusi  Menugaskan siswa untuk menjelaskan , menganalisa dan meringkas.

   Membimbing diskusi , tidak memberi ceramah  Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikannya  Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu  Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain . Model ini cocok digunakan :  Siswa berada di tahap menengah atau tahap akhir proses belajar  Pelajaran normal atau magang  Perluasan pengetahuan yang telah didiskusikan  Belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan

  8. Metode Ceramah Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa . Metode ini dapat dilakukan :  Untuk memberikan pengarahan , petunjuk diawal pembelajaran  Waktu terbatas, sedangkan materi / informasi banyak yang akan disampaikan.

   Lembaga pendidikan sedikit memiliki staf pengajar dengan siswa yang banyak.

  9. Metode Demonstrasi Metode demontrasi dapat dilaksanakan manakala:

   Kegiatan pembelajaran berrsifat normal, magang atau latihan bekerja  Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak  Guru, pelatih , instruktur bermaksud menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang  Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan  Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/ praktik yang kita laksanakan  Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan  Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi

  Batas-batas metode ini adalah :  Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat didemostrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa

   Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana para siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktifitas itu pengalaman pribadi  Tidak semua hal dapat didemosntrasikan di dalam kelompok  Kadang-kadang bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam situasi nyata  Jika setiap orang diminta mendemostrasikan maka dapat menyita waktu yang banyak dan membosankan bagi peserta lainnya.

  10. Metode Tanya jawab Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa.

  Kelebihan metode ini :  Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan dengan metode ceramah  Siswa akan lebih cepat mengerti , karena memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti sehingga guru dapat menjelaskan kembali  Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat  Mengetahui perbedaan pendapat anatar siswa dan guru , dan akan membawa kearah suatu diskusi  pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa Keterbatasan metode ini adalah :  Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit  Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau maslah yang didiskusikan  Dapat menimbulkan beberapa masalah baru  Mudah menyimpang dari pokok persoalan  Metode ini tidak tepat digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswa baru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran yang baru

   Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa dalam forum

  11. Metode Studi Mandiri Metode studi mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metode ini digunakan :  Pada tahap akhir  Dapat digunakan pada semua mata pelajaran  Menunjang metode pembelajaran yang lain  Meningkatkan kemampuan kerja siswa  Mempersiapkan siswa untuk kenaikan tingkat  Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperdalam minatnya tanpa dicampuri siswa lain.

  12. Metode Pembelajaran Terprogram Metode ini menggunakan bahan pelajaran yang disiapkan secara khusus. Ketika menggunakan metode ini , yang harus diperhatikan adalah :  Siswa-siswa harus benar-benar memiliki seluruh bahan, alat-alat dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pelajaran tersebut  Siswa harus benar-benar tahu bahwa bahan tersebut bukan tes  Tersedianya sumber yang dapat membantu siswa apabila mengalami kesulitan  Secar periodik, siswa harus dicek kemampuannya untuk membuatnya benar-benar belajar

  Metode ini dugunakan apabila :  Kurang mendapat interaksi social  Semua tahap belajar , dari permulaan sampai dengan proses akhir belajar siswa dapat diprogram secara lengkap/utuh  Pelajaran formal , belajar jarak jauh dan magang  Mengatasi kesulitan perbedaan individual  Mempermudah siswa belajar dalam waktu yang diinginkan Keterbasan metode ini adalah :

   Bahan pelajaran yang telah dikumpulkan dengan baik membuat setiap siswa melalui urutan kegiatan belajar yang sama. Hal ini membuat metode kurang fleksibel  Biaya pengembangan yang tinggi  Siswa kurang mendapat interaksi sosial

  13. Metode Tugas dan Resitasi Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas. Langkah-langkah yang harus diikuti metode tugas dan resitasi adalah :

   Fase Pemberian tugas  Tujuan yang akan dicapai  Jenis tugas yang jelas dan tepat  Sesuai dengan kemampuan siswa  Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa  Sediakan waktu yangcukup untuk mengerjakan tugas tersebut Langkah Pelaksanaan Tugas  Diberikan bimbingan/ pengawasan oleh guru  Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja  Diusahakan /dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain  Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh  Fase mempertanggungjawabkan Tugas  Laporan siswa baik lisan/ tertulis dari apa yang dikerjakannya  Ada Tanya jawab/diskusi kelas  Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maunpun non tes

  14. Metode Latihan

  Metode ini disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode ini dapat digunakan juga untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan , kesempatan dan keterampilan.

  15. Metode Latihan bersama teman Metode ini memanfaakan siswa yang telah lulus atau berhasil. Dalam pengunaan metode ini yang perlu diperhatikan adalah :  Seorang siswa memperhatikan seorang siswa yang telah mencapai tingkat lanjut dalam melaksanakan semua tugas dibawah bimbingan pelatih  Setelah mengenal tugas tersebut, siswa dilatih dalam keterampilan melakukannya  Setelah lulus , ia menjadi pelatih untuk siswa lainnya Kelemahan metode ini adalah :  Terbatasnya siswa yang dapat dilatih dalam satu periode tetentu  Kegiatan latihan harus senantiasa dikontrol secara langsung untuk memelihara kualitas.

  16. Metode Simulasi Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Penggunaan metode ini perlu memperhatikan beberapa hal :

   Pada tahap permulaan proses belajar, diperlukan tingkat dibawah relaitas . Siswa diharapkan mengidentifikasikan lokasi tujuan, sifat-sifat benda, tindakan yang sesuai dengan kondisi tertentu, dan sebagainya  Pada tahap pertengahan proses belajar, diperlukan tingkat realitas yang memadai.

  Siswa diharapkan dapat mempelajari sesuatu dalam kaitan dengan pengetahuan yang lebih luas dan memulai mengkoordinasikan keterampila- keterampilan.  Pada tahap akhir, diperlukan tingkat realitas yang tinggi.  Siswa diharapkan dapat melakukan pekerjaan seperi yang seharusnya Metode ini dilakukan bila :  Pendidkan formal atau magang

   Memberi kegiatan-kegiatan yang analogis  Memungkinkan praktek dan umpan balik dengan resiko kecil  Diprogramkan sebagai alat pelajaran mandiri

  17. Metode Pemecahan Masalah Metode ini dikenall sebagai Metode Brainstorming merupakan metode yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Metode ini dapat dilaksankan apabila siswa telah berada pada tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi yang tinggi pula. Penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagi berikut :

   Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan  Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut  Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut  Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut  Menarik kesimpulan artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

  18. Metode Studi Kasus Metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah kejadian, atau situasi tertentu , kemudian siswa ditugasi mencari alternative pemecahannya. Metode ini dapat dikembangkan atau diterapkan pada siswa, manakala siswa memiliki pengetahuan awal tentang masalah ini. Keterbatasan metode ini :

   Mendapatkan kasus yang telah ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan dan sesuai dengan lingkungan kehidupan siswa  Mengembangkan kasus sangat mahal.

  19. Metode Insiden Metode ini mirip dengan metode studi kasus akan tetapi siswa dibekali dengan data dasar yang tidak lengkap tentang suatu kejadian atau peristiwa.

  20. Metode Praktikum Metode ini dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan , aba-aba petunjuk.

  21. Metode Proyek Metode ini merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan secara individual. Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti,. Kemudian siswa dimintakan untuk membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Metode ini bertujuan membentuk analisis masing-masing siswa.

  22. Metode bermain peran Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode ini adalah:

   Penetuan topik  Penentuan anggota pemeran  Pembuatan lembar kerja  Latihan singkat dialog  Pelaksanaan pemainan peran .

  23. Metode Seminar Merupakan kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik, masalah tertentu.

  Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dankepada mereka dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai nara sumber. Tidak jarang seminar melahirkan rekomendasi dan resolusi.

  24. Metode Simposium Metode yang memaparkan suatu seri pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang metri tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya, setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainya kepada pembicara. Sebuah simposium hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri atas beberapa pembicara sedikitnya dua orang. Tetapi symposium berbeda dengan panel didalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium terllebih dahulu menyiapkan pembicaraannya menurut satu titik pandangan tertentu. Terhadap sebuah persoalan yang sama diadakan pembahasan dari berbagai sudut pandangan dan disoroti dari titk tolak yang berbeda-beda.

  25. Metode Sosiodrama Ialah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

  Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode ini adalah :  Agar siswa dapat menghayati dan mengehargai perasaan orang lain  Dapat belajar bertanggung jawab  Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan  Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.

  26. Metode Tutorial Merupakan cara menyapaikan bahan pelajaarn yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari siswa secara mandiri. Siswa dapat mengkonsultasikantentang masalh- masalah dan kemajuan yang ditemui secara periodik.

  27. Metode Deduktif Metode deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atu contoh- contohnya dalam situasi tertentu. Metode ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.

  Metode ini tepat dipergunakan :  Siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari

   Isi pelajaran meliputi terminology, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berpikir kritis,  Pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan pembicara yang baik  Waktu yang tersedia sedikit

  28. Metode Induktif Metode induktif dimulai dengan pemberan berbagai kasus , fakta , contoh atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian sswa dibimbing untuk berusaha keras mensitesiskan, merumuskan atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajarn tersebut . Metode ini disebut metode discovery atau Socratic Metode ini tepat digunakan :

   Pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan , terampil mengulang pertanyaan dan sabar  Waktu yang tersedia cukup panjang.

  29. Metode KaryaWisata Ialah Suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para siswa dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat diluar kelas atau dilingkungan kehidupan nyata.

  30. Metode Eksperimen Metode ini adalah metode pemebrian kesempatan kepada siswa perseorangan dan kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan

  31. Metode Bercerita Ialah suatu cara mengajar dengan bercerita. Pada hakekatnya metode bercerita sama dengan metode ceramah. Karena informasi disampaikan melalui penuturan atau penjelasan lisan dari seseorang kepada orang lain.

D. Analisis Tehnik Mengajar Dosen Mata Kuliah Semester 3

  Mata Kuliah Metode Pengajaran Kelebihan Kelemahan Semantik Dibimbing oleh: Susi Darihastining, M.Pd

  Metode Tugas dan Resitasi

  Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas.

  Metode Diskusi

  Metode ini merupakan interaksi antar siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.

   Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok  Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru  Dapat membina tanggung jwab dan disiplin siswa  Dapat mengembangkan kreativitas siswa

   Siswa sulit dikontrol mengenai pengerjaan tugas  Khusunya untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja , sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik  Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan pervedaan individu siswa  Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa

  Berbicara Dibimbing oleh:

  Metode Penampilan

  • Membutuhkan waktu yang lama

  Metode Penampilan

   Mahasiswa mendapat Faizun, M.Pd berbentuk pelasanaan paktek oleh siswa dibawah bimbingan dari dekat oleh Pengajar.

  kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajari

  • Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan dipelihara secara terus menerus
  • Membutuhkan pengajar yang lebih ba

   Kedalam situasi yang sesungguhnya.

   Dapat meningkatkan pengalaman mahasiswa

  Sintaksis Dibimbing oleh: Nur Wahyu, M.Pd

  Metode Tugas dan Resitasi

  Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas.

  Metode Diskusi

  Metode ini merupakan interaksi antar siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisa,

   Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok  Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru  Dapat membina tanggung jwab dan disiplin siswa  Dapat mengembangkan kreativitas siswa Kelebihan diskusi:

   Melatih mahasiswa dalam menghargai pendapat orang lain  Belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil

   Siswa sulit dikontrol mengenai pengerjaan tugas  Khusunya untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja , sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik  Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan pervedaan individu siswa  Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.

  Keputusan  Melatih mahasiswa untuk bertanggung jawab terhadap apa yang dibuat olehnya  Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari sendiri materi yang sudah ditugaskan kepada mereka yang nantinya merupakan ilmu yang akan mereka peroleh  Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok

  Puisi Dibimbing oleh: Mu’minin, M.A

  Metode Ceramah

  • Guru mudah menguasai kelas
  • Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas
  • Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah besar
  • Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
  • Guru mudah menerangkan pelajaran dengan
  • Keberhasilan siswa tidak terukur
  • Perhatian dan motivasi siswa sulit diukur
  • Peran serta siswa dalam pembelajaran rendah
  • Pembicara sering melantur
  • Bila sering digunakan dan terlalu lama membosankan

  Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.

  Belajar Pembelajaran Dibimbing oleh:

  Metode Tugas dan Resitasi

  Metode resitasi adalah  Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar

   Siswa sulit dikontrol mengenai pengerjaan tugas Drs. Joko Santuso metode penyajian bahan individual  Khusunya untuk dimana guru ataupun kelompok tugas kelompok, tidak memberikan jarang yang aktif

   Dapat tugas tertentu agar mengembangkan mengerjakan dan siswa kemandirian siswa diluar menyelesaikan adalah melakukankegiatan pengawasan guru anggota tertentu saja , belajar. Metode ini sedangkan anggota

   Dapat membina diberikan karena tanggung jwab dan lainnya tidak dirasakan bahan disiplin siswa berpartisipasi dengan pelajaran terlalu banyak baik

   Dapat , mengembangkan

   Tidak mudah sementara waktu kreativitas siswa memberikan tugas sedikit. Kelebihan diskusi: yang sesuai dengan Tugas dan resitasi tidak pervedaan

  

 Melatih mahasiswa

dalam menghargai

  sama dengan pekerjaan individu siswa

  pendapat orang lain

  rumah (PR), tetapi jauh  Sering memberikan

   Belajar lebih luas.

  tugas yang monoton

  

mengidentifikasi

  dapat menimbulkan

  dan memecahkan Metode Diskusi kebosanan siswa masalah serta

  Metode ini merupakan

  mengambil

  interaksi antar siswa

  Keputusan

  atau siswa dengan guru

  

 Melatih mahasiswa untuk

  untuk menganalisa,

  bertanggung jawab

  memecahkan masalah,

  terhadap apa yang dibuat

  menggali atau

  olehnya

  memperdebatkan topik

  

 Memberikan kesempatan

  atau permasalahan

  kepada mahasiswa untuk mencari sendiri materi

  tertentu.

  yang sudah ditugaskan kepada mereka yang nantinya merupakan ilmu yang akan mereka peroleh

  

 Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok

  Kewarganegaraan Dibimbing oleh: Suminto, S.Pd

  Metode Studi Mandiri

  Metode studi mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus.

   Meningkatkan kemampuan kerja mahasiswa  Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperdalam minatnya tanpa dicampuri mahasiswa lain

   Tidak bisa memantau masing- masung mahasiswa

  Media Pembelajaran Dibimbing oleh: Heriyanto, S.Pd

  Metode Tugas dan Resitasi

  Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh

   Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok  Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru  Dapat membina tanggung jwab dan disiplin siswa  Dapat mengembangkan kreativitas siswa Kelebihan diskusi:

   Melatih mahasiswa dalam menghargai pendapat orang lain

   Siswa sulit dikontrol mengenai pengerjaan tugas  Khusunya untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja , sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik  Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan pervedaan individu siswa  Sering memberikan lebih luas. tugas yang monoton

   Belajar

mengidentifikasi

  dapat menimbulkan

  dan memecahkan Metode Diskusi kebosanan siswa masalah serta

  Metode ini merupakan

  mengambil

  interaksi antar siswa

  Keputusan

  atau siswa dengan guru

   Melatih mahasiswa untuk

  untuk menganalisa,

  bertanggung jawab

  memecahkan masalah,

  terhadap apa yang dibuat

  menggali atau

  olehnya

  memperdebatkan topik

   Memberikan kesempatan

  atau permasalahan

  kepada mahasiswa untuk tertentu. mencari sendiri materi yang sudah ditugaskan kepada mereka yang nantinya merupakan ilmu yang akan mereka peroleh

   Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok

BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan program pada saat itu Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan program pada saat itu Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang penerapan program

  tersebut.Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman penerapan program tersebut.Dari analisis diatas juga dapat disimpulkan bahwa metode yang paling banyak digunakan dosen adalah metode diskusi dan pemberian tugas, mungkin metode ini dirasa cukup sesuai dengan kondisi mahasiswa sehingga metode ini banyak digunakan.

B.SARAN.

  Dari analisis di atas penulis menyarankan kepada semua pendidik dan calon pendidik supaya mengetahui jenis-jenis metode pengajaran beserta dengan kelemahan dan kelebihan supaya dalam proses belajar mengajar bisa menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi siswa maupun mahasiswanya, dengan harapan supaya dalam proses belajar mengajar bisa mencapai hasil yang maksimal atau hasil yang diinginkan.

  

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah,sayiful bahri,dkk.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.