Analisis Butir Soal dan Bank Soal

  PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Agar pembelajaran di KKG/MGMP berjalan dengan baik, maka guru peserta sebaiknya telah memahami materi: (1) proses pembelajaran program BERMUTU; (2) KTSP dan RPP; dan (3) Penilaian Hasil Belajar dan Pengembangan Instrumen Hasil Belajar. Pemahaman akan materi yang telah disebutkan di atas merupakan prasyarat untuk memulai diskusi topik analisis butir soal.

  BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

BAHAN BELAJAR MANDIRI

  Topik Analisis Butir Soal dan Bank Soal

  Jumlah jam 4 jam tatap muka (4 x 50 menit) 4 jam tugas terstruktur (4 x 60 menit) 4 jam tugas mandiri (4 x 60 menit) ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

A. Pengantar

  Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini diperuntukkan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, guru pemandu, kepala sekolah pemandu, pengawas sekolah pemandu di KKG, MGMP, KKKS, MKKS, KKPS dan MKPS. Guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah diharapkan dapat menguasai dan mengimplementasikan analisis butir soal pada kegiatan belajar mengajar dan dijadikan sebagai salah satu pencapaian subkompetensi pedagogik dan profesionalisme bagi guru. Guru pemandu, kepala sekolah pemandu dan pengawas sekolah pemandu berperan sebagai fasilitator untuk membimbing guru dan anggota KKG/MGMP agar memiliki kemampuan dalam teknik analisis butir soal dan pengelolaan bank soal.

  

1. Kedudukan Topik Analisis Butir Soal

  Analisis butir soal dan bank soal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan program BERMUTU di KKG/MGMP. Dalam pembelajaran ini, Guru pemandu/kepala sekolah pemandu/ pengawas sekolah pemandu bertindak sebagai fasilitator dalam pembahasan analisis butir soal yang berguna untuk membantu guru agar mengetahui, mengerti dan melakukan analisis butir soal, sehingga guru berupaya memperbaiki pembelajaran yang ada untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa. Pengembangan Bank Soal akan membantu guru dalam penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.

  

2. Pentingnya Topik Analisis Butir Soal

  Instrumen hasil belajar adalah satu cara untuk mengetahui sejauhmana siswa telah belajar. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Pencapaian hasil belajar siswa yang rendah tidak selalu menunjukkan kompetensi siswa yang rendah atau pembelajaran yang kurang bermakna. Pencapaian tersebut mungkin disebabkan oleh kualitas instrumen hasil belajar yang kurang memadai. Untuk meningkatkan kualitas instrumen hasil belajar dalam bentuk tes dapat dilakukan dengan cara analisis soal. Di samping itu hasil analisis juga dapat memberikan informasi untuk perbaikan pembelajaran jika ada masalah dalam pembelajaran. Analisis butir soal menghasilkan soal yang siap direvisi. Soal hasil revisi selanjutnya bisa dihimpun dalam bank soal. Pengembangan Bank Soal akan mempermudah guru atau sekolah dalam menyediakan soal yang sudah diketahui kualitasnya dalam aspek spesifikasi dan karakteristiknya.

  3. Ruang Lingkup

  Ruang lingkup BBM ini terdiri atas Pengertian, Lingkup, dan Kegunaan Analisis Butir Soal dan Analisis Tes; Analisis Spesifikasi Soal dan Spesifikasi Tes; Analisis Karakteristik Soal dan Karakteristik Tes; dan Bank Soal.

  4. Petunjuk Kegiatan

  Kegiatan untuk mempelajari BBM ini akan difokuskan pada konsep analisis butir soal dan latihan analisis spesifikasi soal serta latihan menentukan karakteristik soal khusus untuk tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh. Kegiatan belajar yang diajukan terdiri atas dua alternatif yaitu jika BBM ini akan digunakan pada program in-service atau bagian dari kegiatan reguler di KKG/MGMP. Untuk pemanfaatan BBM ini di kegiatan regular ada bagian awal yang dijadikan tugas terstruktur (dalam bentuk kajian wacana) untuk menghemat waktu. Hal ini dilakukan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL pada akhir kegiatan sebelum pertemuan untuk membahas BBM ini dilaksanakan. Dengan demikian pada pertemuan untuk membahas BBM ini langsung pada presentasi hasil tugas terstruktur.

5. Penilaian

  Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru peserta belajar dilakukan berdasarkan pemahaman konsep dan kinerja dalam bentuk hasil analisis hasil belajar.

  B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

  Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai dari kegitan belajar di KKG/MGMP adalah sebagai berikut. No Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

  1 Memahami konsep Menjelaskan pengertian analisis analisis butir soal . butir soal Menjelaskan kegunaan analisis butir soal Mendeskripsikan analisis butir soal berdasarkan jenis analisis Membedakan jenis analisis butir soal berdasarkan cara analisis Menganalisis validitas soal (menentukan spesifikasi soal) Menentukan Tingkat Kesukaran soal Menentukan Daya Beda soal Menentukan keberfungsian pengecoh

  2. Mengelola Bank Soal dan Menjelaskan pengelolaan Bank Soal mengimplementasikanny Mengelola Bank Soal a dalam kegiatan belajar di KKG/MGMP.

  PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Analisis Karakteristik Soal : Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Keberfungsian Pilihan

  8. BBM Suplemen PPPPTK IPA: Penilaian Hasil Belajar

  7. BBM Suplemen PPPPTK IPA: Analisis Butir Soal Bisa diunduh di pppptkipa.org

  BBM Kinerja

  BBM Suplemen: Pengembangan Instrumen Hasil Belajar

  5. BBM Suplemen: Penilaian Hasil Belajar BBM Kinerja 6.

  4. Pengelolaan Bank Soal Bahan Ajar 4

  Bahan Ajar 3

  2. Analisis Spesifikasi Soal Bahan Ajar 2 3.

  C. Persiapan

  1. Pengertian, Kegunaan, dan Analisis Butir Soal Bahan Ajar 1

  No Judul Keterangan

  Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembela- jaran di KKG/MGMP antara lain sebagai berikut.

  D. Sumber Belajar

  b. Menyiapkan alat/bahan yang diperlukan untuk membelajarkan guru peserta belajar, misalnya data tes hasil belajar siswa, contoh-contoh hasil analisis, dan tayangan bahan presentasi.

  a. Mempelajari bahan ajar dalam BBM ini dan dari sumber lain yang relevan, misalnya BBM penilaian dan pengembangan instrumen hasil belajar

  Untuk mempelajari topik analisis butir soal ini diperlukan persiapan guru pemandu sebagai berikut.

  Bisa diunduh di pppptkipa.org ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

E. Kegiatan Belajar

  BBM ini dapat digunakan dalam kegiatan in-service atau kegiatan pertemuan rutin di KKG/MGMP. Jika BBM ini digunakan dalam kegiatan in-service alokasi waktu yang diberikan disesuaikan dengan kondisi, sekitar 6x45 menit atau 270 menit atau kurang dari itu. Jika BBM ini akan digunakan dalam kegiatan

  pertemuan reguler, alokasi waktu yang dapat digunakan adalah 4 x 50 menit

  atau 200 menit dengan strategi yang sedikit berbeda untuk mengefektifkan waktu tatap muka.

  Agar efektif, waktu tatap muka diperuntukkan untuk kegiatan yang tidak dapat dilakukan tanpa tatap muka dan kegiatan lainnya dilakukan melalui Tugas Terstruktur atau Tugas Mandiri. Dengan demikian perbedaan alur pembelajaran ini dengan pemanfaatan BBM dalam in-service adalah pelaksanaan kegiatan pendahuluan dan kajian wacana serta alokasi waktu yang sedikit berbeda untuk masing-masing kegiatan. Kegiatan pendahuluan dilaksanakan pada akhir kegiatan di KKG/MGMP sebelum pertemuan KKG/MGMP untuk topik Analisis Butir Soal dan Bank Soal. Pada kesempatan itu guru pembimbing menjelaskan tujuan, strategi, dan hasil kegiatan. Selanjutnya tugasilah peserta belajar untuk melaksanakan kajian wacana sebagai tugas terstruktur. Jika memungkinkan, agar tidak terlalu menyita alokasi waktu tugas terstruktur, berikanlah tugas mengkaji wacana tersebut sebagai tugas kelompok dan mintalah mereka menyiapkan hasil kajian dalam bentuk yang siap untuk dipresentasikan. Pertemuan di KKG/MGMP untuk topik Analisis Butir Soal dan Bank Soal diawali dengan presentasi hasil kajian wacana. Agar efektif, mintalah wakil peserta belajar untuk menyajikan hasil kajian sedangkan kelompok yang tidak menyaji bisa memberikan tambahan berdasarkan hasil kajian sebagai pengayaan atau memantapkan pemahaman. Jika diperlukan guru pemandu memberikan klarifikasi atau penguatan.

  PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Pendahuluan (10 menit)  Info mengenai topik, strategi kegiatan, hasil kegiatan  Curah pendapat mengenai analisis butir soal dan bank soal Kegiatan Belajar 2 Kajian Wacana ( 30 menit)

   Mengkaji wacana yang relevan dan bahan ajar Kegiatan Belajar 3 Presentasi dan Tanggapan (25 menit)  Mempresentasikan hasil kajian Kegiatan Belajar 4 Berlatih Menganalisis (90 menit)

   Berlatih menganalisis butir soal untuk menentukan Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Keberfungsian Pilhan Kegiatan Belajar 5 Refleksi/ Tugas ( 15 menit)  Refleksi kegiatan  Penjelasan tugas Terstruktur dan Mandiri Kegiatan Belajar 5 Presentasi Hasil ( 30 menit)

   Presentasi Hasil analisis butir soal Alur pembelajaran untuk penggunaan BBM dalam kegiatan.

  Kegiatan 1 Penjelasan Alur Kegiatan

  a. Kegiatan Belajar Kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit)

  Pada kegiatan pendahuluan guru pemandu menyampaikan kompetensi yang diharapkan dicapai, strategi kegiatan, dan produk yang dihasilkan. Selanjutnya lakukanlah curah pendapat untuk menggali pemahaman peserta belajar terhadap analisis belajar dan bank soal. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  

Kegiatan 2. Kajian Wacana (30 menit)

  Guru Pemandu membagikan wacana yang ada di lampiran1 mengenai pengertian, ruang lingkup, dan kegunaan analisis butir soal, serta lampiran 2 mengenai bank soal untuk dikaji oleh guru peserta belajar. Guru Pemandu bisa menggunakan teknik Jigsaw untuk melaksanakan. Peserta belajar dibagi ke dalam kelompok terdiri atas 5 orang dan masing-masing menjadi ahli untuk materi:

  a. pengertian, ruang lingkup, dan kegunaan analisis butir soal; b. analisis spesifikasi soal dan tes;

  c. analisis karakteristik butir soal dan tes: Tingkat Kesukaran;

  d. analisis karakteristik butir soal: Daya Beda dan Keberfungsian Pilihan;

  e. Bank Soal Sesuai dengan tahapan Jigsaw, setelah anggota di kelompok asal (terdiri atas 5 orang) berbagi tugas dan menentukan siapa menjadi ahli apa, para ahli yang sama berkumpul dalam satu kelompok. Setelah membaca, mendiskusikan, dan memahami kajian sesuai dengan keahliannya, para ahli kembali ke kelompok asal. Produk yang diharapkan dihasilkan oleh setiap kelompok ahli adalah tayangan mengenai hasil kajian mereka. Waktu diskusi sebaiknya tidak lebih dari 15 menit.

  Selanjutnya tiap ahli di kelompok asal menjelaskan hasil diskusi di kelompok ahli masing-masing kepada anggota kelompoknya. Setiap ahli sebaiknya menjelaskan inti kajian tidak lebih dari 5 menit.

  

Kegiatan 3. Presentasi Hasil (25 menit) ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Untuk meningkatkan pemahaman, guru pemandu meminta 5 wakil peserta belajar masing-masing menyampaikan hasil pemahamannya tentang satu topik kajian yang bukan keahliannya (ahli topik no 1 menyajikan topik bukan no 1). Untuk menghemat waktu, penyajian sebaiknya dalam bentuk panel. Semua penyaji siap di meja presentasi sekaligus dan menyajikan sajian secara bergiliran, sesi tanya jawab dilakukan setelah semua penyaji selesai melaksanakan tugas. Setiap penyaji sebaiknya menjelaskan inti kajian dalam waktu 3 - 5 menit. Oleh karena waktu terbatas, sesi tanya jawab sebaiknya 1 sesi saja. Semua pertanyaan dikumpulkan dan dijawab setelah semua pertanyaan diajukan. Untuk kelancaran, guru pemandu bisa meminta seorang peserta belajar untuk menjadi moderator. Jika diperlukan dan memungkinkan pada saat tanya jawab para ahli yang relevan dan tidak menyaji dapat membantu penyaji untuk menjawab pertanyaan yang relevan. Jika diperlukan, guru pemandu dapat memberikan klarifikasi.

  Kegiatan 4. Berlatih Menganalisis Butir Soal ( 90 menit)

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL Ketika masuk kegiatan 4, diasumsikan peserta belajar sudah memahami konsep yang dibahas pada kegiatan sebelumnya. Guru pemandu membagikan contoh soal (sumber belajar lampiran 5) untuk dianalisis kepada setiap kelompok dengan tagihan hasil analisis. Agar setiap kelompok mendapat kesempatan berlatih semua keterampilan, setiap kelompok melaksanakan semua tugas. Tugas yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut.

  a. Analisis spesifikasi soal;

  b. Analisis karakteristik butir soal : Tingkat Kesukaran;

  c. Analisis karakteristik butir soal: Daya Beda;

  d. Analisis karakteristik butir soal: Keberfungsian Pengecoh.s

  

Kegiatan 5. Presentasi Hasil (30 menit)

  Agar tugas terdistribusi dengan baik dan efektif, mintalah empat kelompok untuk menyajikan hasil analisis masing-masing kelompok satu analisis. Untuk efektivitas pemanfaatan waktu, guru pemandu bisa melaksanakan presentasi hasil dengan cara panel seperti kegiatan 3.

  Kegiatan 6. Refleksi/Penugasan (15 menit)

  Di akhir kegiatan, mintalah satu atau dua peserta untuk merefleksikan hasil pembelajaran mereka termasuk hal-hal penting yang harus diingat dan ditekankan dalam melakukan analisis butir soal dan pengelolaan Bank Soal. Guru Pemandu bisa juga menanyakan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan. Jika diperlukan guru pemandu dapat memberikan klarifikasi terkait pemahaman yang masih kurang tepat. Sebelum kegiatan berakhir, sampaikanlah tugas terstruktur dan mandiri yang harus dilaksanakan. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

PENILAIAN F.

  Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk menguji pemahaman diri setelah mempelajari BBM ini.

  1. Jelaskan pengertian analisis butir soal menggunakan kata- kata sendiri.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  2. Jelaskanlah tujuan analisis butir soal.

  3. Jelaskanlah manfaat melakukan analisis butir soal.

  4. Jika Anda mendapatkan Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) IDEAL Soal No. 1 (yaitu soal nomor 1 yang kita analisis di awal kegiatan pembelajaran 1) sebagai berikut: Bagaimana analisis Anda tentang karakteristik soal tersebut? Untuk menjawab soal, Anda perlu melengkapi dulu data pada tabel tersebut!

  

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 1

  Siapakah di antara nama-nama berikut yang menemukan telepon? a. Bell

  b. Marconi

  c. Morse

  d. Pasteur

  Kelompok Pilihan A B* C D

  Atas (KA)

  8

  2 Bawah (KB)

  4

  4

  2 Jumlah (J)

  4

  12

  2

  2 P = (KA + KB)/ ∑ J DB = (KA - KB)/0.50 . ∑ J

  Uraikan dengan kata-kata Anda sendiri, bagaimana pengertian Anda tentang reliabilitas tes! Diskusikan dan uraikan dengan kata-kata sendiri tentang kemungkinan reliabilitas tes r = -0.50. Apakah nilai reliabilitas tersebut dimungkinkan terjadi? Apa konsekuensi dari nilai tersebut? Bagaimana tabel ideal HAKS ideal yang dapat Anda harapkan? (Isi tabel berikut sehingga menggambar HAKS ideal!).

  PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

   Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) IDEAL Soal No. 2

  Siapakah di antara nama-nama berikut yang menemukan telepon? a. Bell

  b. Edison

  c. Marconi

  d. Morse

  Kelompok Pilihan A B C D

  Atas (KA) Bawah (KB)

  Jumlah (J) P = (KA + KB)/ ∑ J DB = (KA - KB)/0.50 . ∑ J

  Buat format tabel HAKS untuk semua butir soal dalam satu tes yang Anda pergunakan untuk menguji siswa! 5. Jelaskanlah manfaat membangun soal.

  6. Apa yang perlu diperhatikan dalam mengelola bank soal agar manfaatnya tetap terjaga.

  G.

TUGAS TERSTRUKTUR DAN TUGAS

MANDIRI

1. Tugas Terstruktur Tugas terstruktur dialokasikan selama 4 x 60 menit.

  Pelaksanaan tugas terstruktur adalah sebagai berikut.

  a. Diskusikan dua contoh soal yang disajikan di awal kegiatan pembelajaran 1 ini. Diskusikan juga uraian pembahasannya. Setujukah Anda dengan analisis yang diajukan dalam uraian tersebut? Jika tidak bagaimana tanggapan Anda? ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL b. Bahas dan analisis dua butir soal yang Anda pilih sendiri. Tulis hasil analisis dan jika perlu saran-saran Anda untuk menyempurnakan soal tersebut! Minta satu dua rekan untuk melihat dan mengkaji dengan kritis hasil analisis dan saran-saran Anda tersebut! c. Lakukan analisis butir soal minimal 3 set soal yang pernah digunakan di kelas yang dibina.

  Analisis butir soal yang dilakukan adalah spesifikasi soal dan karakteristik soal untuk tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh. Soal yang sudah dianalisis selanjutnya direvisi. Agar bank soal yang dibangun lengkap, jangan lupa membuat kesepakatan dengan peserta belajar mengenai tugas ini. Usahakanlah agar soal-soal yang dianalisis terdistribusi dengan baik dan mewakili terkait mata pelajaran, kelas/ semester, dan SK/KD.

  a) Himpunlah soal-soal hasil revisi ke dalam Bank soal dengan memperhitungkan: mata pelajaran, kelas/semester, SK/KD, dan tingkat kesukaran.

2. Tugas Mandiri

  Untuk tugas mandiri peserta belajar melaksanakan kegiatan sebagai berikut.

  Mempelajari sendiri bacaan tentang analisis butir soal dan bank soal dan buatlah rangkumannya yang berisi intisari dari bahan yang dibaca. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1: Bahan Ajar 1

  

PENGERTIAN, LINGKUP SERTA KEGUNAAN ANALISIS

BUTIR SOAL DAN ANALISIS TES

A. Pengantar

  Sebagai ilustrasi, simaklah kasus berikut ini, pernahkah Anda merasakan pengalaman ketika dalam suatu tes, siswa pandai mendapat nilai jelek, sementara siswa yang kurang pandai mendapat nilai baik? Apa kira-kira penyebabnya? Anda pasti membela diri: Bukankah saya sering membuat tes dan dengan demikian tes yang saya buat selalu memberi saya informasi yang sejalan dengan pengamatan saya tentang siswa yang saya asuh? Bukankah kesibukan saya tidak mempengaruhi kualitas penulisan tes? Dalam BBM ini, Anda dibantu untuk memahami kejadian tersebut. Namun sebagai catatan sebelum melanjutkan uraian, judul modul memang tertulis ‘hanya’ analisis butir soal. Judul tersebut digunakan karena masyarakat umumnya mengenal istilah tersebut. Untuk kelengkapan pemahaman, uraian analisis butir soal tidak terlepas dari uraian tentang analisis tes.

  B. Pengertian dan Kegunaan

  Analisis butir soal dapat membantu Anda menjawab pertanyaan yang diajukan di muka. Analisis butir soal didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengkaji kualitas butir-butir soal tes obyektif. Kualitas butir- butir soal yang baik menghasilkan tes atau pengukuran

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL hasil belajar yang baik pula. Demikian juga sebaliknya, manakala kualitas butir-butir soal tidak baik, maka tidak akan akurat pula tes hasil belajar siswa. Dengan kata lain, kualitas butir-butir soal dapat membuat siswa pandai mempunyai nilai jelek dan siswa kurang pandai mendapat nilai baik, seperti dijelaskan di awal bab. Tes hasil belajar juga dapat memberi informasi tentang pembelajaran yang telah Anda lakukan. Jika misalnya, rata-rata hasil belajar siswa itu mempunyai 40 (dengan 100 sebagai nilai sempurna), maka Anda dapat bertanya apakah perangkat tesnya yang jelek atau pembelajarannya yang tidak baik.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegunaan dari analisis butir soal adalah: 1. memberikan informasi tentang kualitas butir-butir soal atau tentang kualitas perangkat THB; 2. memberikan informasi baik tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan.

  Tes adalah satu atau seperangkat pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi akurat tentang hasil belajar. Pertanyaan tersebut harus mempunyai jawaban yang benar. Tes dapat berupa tes formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa sudah atau belum memahami materi yang diajarkan oleh guru. Tes juga dapat berupa tes sumatif yang merupakan tes hasil belajar dalam suatu periode waktu tertentu sesuai kebutuhan (ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas, dst).

  Secara garis besar, dalam analisis butir dengan dapat dilakukan terlebih dahulu menganalisis konstruksi soal ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  dari setiap butir soal. Untuk itu, Anda harus memahami BBM yang ditulis khusus mengenai konstruksi/ pengembangan soal tersebut. Konstruksi soal pilihan berganda terdiri atas stem (pokok soal) dan pilihan jawaban. Berikut disajikan ilustrasi analisis konstruksi butir soal lewat pembahasan 2 contoh butir soal. Siapakah di antara nama-nama berikut yang menemukan telepon? a. Bell

  b. Marconi

  c. Morse

  d. Pasteur Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam bejana yang dilapisi dengan ....

  a. kain

  b. seng

  c. keramik

  d. tembaga Apa yang dapat Anda simpulkan dari dua soal tersebut? Soal pertama Anda amati adalah tentang telepon atau alat komunikasi, sementara soal kedua adalah tentang penyimpanan air panas. Jadi, jika hasil diskusi atau komentar Anda menyimpulkan bahwa kedua soal tersebut tidak mungkin berasal dari satu materi pokok maka Anda sebenarnya sudah melaksanakan kegiatan analisis butir soal dan analisis tes. Anda sudah memperhatikan materi atau isi soal dan kemungkinannya kedua soal tersebut berasal dari satu materi pokok atau mungkin dari satu tes.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL Jika kemudian Anda juga memperhatikan pilihan- pilihan jawaban (option) dari soal tersebut, maka Anda meneruskan analisis isi soal. Anda melihat misalnya pada soal pertama pilihan jawaban d, yaitu Pasteur itu lain sendiri, karena ilmuwan tersebut dikenal orang aktif dalam bidang ilmu kesehatan, bukan bidang ilmu teknis atau ilmu alam. Dengan kata lain, pilihan jawaban tersebut tidak homogen. Pilihan jawaban tidak homogen sepertinya juga terjadi di soal kedua. Dua pilihan jawaban terdiri atas logam, sementara dua pilihan lain dari bahan lain. Pada soal pertama Anda perlu sekali memperhatikan pilihan jawaban d dan sebaiknya pilihan jawaban tersebut diganti, misalnya dengan nama Edison yang sama-sama terkenal di bidang ilmu alam, sehingga rumusan soal menjadi: Siapakah di antara nama-nama berikut yang menemukan telepon? a. Bell

  b. Edison

  c. Marconi

  d. Morse Sementara itu, dalam soal kedua, Anda harus memperhatikan materi pokok yang diajarkan. Jika materi membahas sifat dan karakteristik berbagai macam bahan, maka pilihan jawaban yang tersaji mungkin sudah tepat. Akan tetapi, jika materi membahas tentang logam, maka dua pilihan jawaban yang bukan logam (yaitu, pilihan jawaban a dan b) harus diganti, misalnya, masing-masing dengan pilihan jawaban besi dan timah. Selain itu, rumusan soal juga harus diubah, sehingga misalnya menjadi; Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam bejana yang terbuat dari .... ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  a. besi

  b. seng

  c. tembaga

  d. timah Langkah berikutnya setelah analisis konstruksi butir soal adalah mencermati indikator soal. Mencermati indikator soal pada dasarnya terdiri atas 2 hal. Hal pertama adalah mencermati keberadaan komponen indikator soal yang diringkas dengan ‘rumus’ ABCD, yaitu: A = Audience, ada subyek pembelajaran yang menjadi peserta tes, misalnya siswa kelas V semester 2, B = Behavior = perilaku yang diuji, C = Condition = bahan, alat dan sumber pembelajaran yang tersedia agar dapat menjawab soal, D = Degree, seberapa banyak atau tingkat penguasaan yang dikehendaki. Hal kedua dalam mencermati indikator soal adalah memeriksa keterkaitannya dengan indikator pembelajaran. Dalam hal kedua inilah, analisis butir berpotensi untuk memberi masukan tentang seberapa baik pembelajaran telah dilakukan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

C. Ruang Lingkup Analisis Butir Soal dan Analisis Tes

  Analsis Butir Soal Karakteristik Soal dan Tes

  Spesifikasi Soal dan Tes Spesifikasi Soal Spesifikasi Tes

  Keterukuran Soal Validitas Soal Keterukuran Tes Validitas Tes

  V. Muka

  V. Muka

  V. Isi

  V. Isi

  V.Konstruk

  V.Konstruk

  V. Bersamaan

  V. Prediktif Karakteristik Soal Karakteristik Tes

  Reliabilitas Tes Tk Kesukaran Daya Beda

  Keberfungsian Pengecoh ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL LAMPIRAN 2: Bahan Ajar 2 ANALISIS SPESIFIKASI SOAL DAN SPESIFIKASI TES

  A. Pengantar

  Dalam bahan ajar 2 ini Anda diminta untuk lebih spesifik lagi memahami, mengurai, serta melaksanakan analisis butir soal dan analisis tes. Hal lebih spesifik tersebut dalam analisis butir soal ialah analisis tentang spesifikasi soal yang terdiri atas aspek keterukuran dan aspek validitas soal. Sementara itu dalam analisis tes, terdiri atas aspek keterukuran dan validitas tes.

  B. Pengertian Aspek-Aspek Spesifikasi Soal dan Spesifikasi Tes

  Sebagaimana disinggung di muka, spesifikasi soal terdiri atas keterukuran dan validitas soal, sementara spesifikasi tes juga terdiri atas keterukuran dan validitas tes. Untuk memahami spesifikasi soal dan spesifikasi tes pada dasarnya cukup dengan kajian kritis. Secara umum, spesifikasi soal dan spesifikasi tes lebih banyak berkaitan dengan kompetensi dan materi, sementara karakteristik soal dan karakteristik tes berkaitan dengan aspek statisitik. Untuk memahami validitas tes tertentu perlu pengetahuan statisitik sederhana berupa korelasi antardua tes. Dalam BBM ini kita membatasi untuk tidak mengurai rumus statistik korelasi tersebut, tapi cukup pengertiannya saja. Korelasi yang disimbolkan dengan huruf r adalah sejauhmana dan pada arah mana kesejalanan dua

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL kelompok angka (misalnya: dua kelompok skor tes siswa pada dua tes yang berbeda). Kesejalanan kedua kelompok angka tersebut ditunjukkan dengan angka ‘besar’ korelasi yang mempunyai nilai dari minus 1 (- 1.00) sampai dengan plus 1 (+1.00), misalnya: 0.34, 0.57, 0.85. Arah kesejalanan kedua kelompok angka ditunjukkan dengan tanda positif atau negatif di depan angka ‘besar’ korelasi tersebut. Contoh: r = +1.00, artinya jika skor di kelompok satu tinggi, maka skor di kelompok lainnya juga tinggi, r = -0.90 artinya jika skor di kelompok satu tinggi, maka skor di kelompok lainnya ‘cenderung’ rendah.

  Seberapa besar ‘kecenderungan’ tersebut? Kecenderungan tersebut tidak dihitung secara eksak, tetapi dapat ditetapkan dengan angka yang disebut 2 koefisien determinasi (d) yang besarnya adalah d = r .

  Contoh: 2 2 Jika r = -0.90, maka d = r = (-0.90) = 0.81.

  Ini menunjukkan skor tinggi pada kelompok satu (misalnya kelas A) mempunyai kemungkinan sebesar 81% memperoleh skor rendah pada kelompok yang lainnya (misalnya kelas B).

C. Spesifikasi Soal: Keterukuran dan Validitas Soal

  Sebagai suatu aspek spesifikasi soal, analisis keterukuran soal merupakan analisis sejauhmana komponen perilaku dalam indikator benar-benar dapat diukur. Dalam rumusan soal seperti “Siswa Kelas V dapat memahami struktur pemerintahan di tingkat desa”, maka kita tentu bertanya sebenarnya apa yang ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  akan diukur: kemampuannya untuk mengingat, kemampuannya untuk menyebutkan, atau kemampuannya untuk mengamati lingkungan sosial di sekitarnya? Untuk lebih mendalami tentang keterukuran soal, Anda perlu mengingat kembali uraian dan diskusi yang telah dilakukan pada saat mengkaji Bahan Ajar 1 dalam BBM ini. Dalam uraian dan diskusi tersebut, kita telah menganalisis dan mendiskusikan dua butir soal beserta kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki atau menyempurnakannya. Pada dasarnya keterukuran soal idealnya ditetapkan bersama-sama antar ahli materi (termasuk guru) dengan ahli pengembang tes/ kurikulum.

  Validitas soal terdiri atas 3 jenis, yaitu: 1. validitas muka (face validity), 2. validitas isi (content validity), dan 3. validitas konstruk (construct validity).

  Validitas yang dilakukan dengan cara melihat soal secara sepintas dinamakan validitas muka. Dengan validitas muka, kita dapat mengamati misalnya bahwa soal-soal matematika tentulah berkaitan dengan angka atau sekurang-kurangnya aspek kuantitatif (besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah, dst.). Jika dalam soal-soal matematika tidak ada aspek kuantitatif, maka diragukan tes tersebut sebagai tes matematika. Begitu juga dalam bahasa Indonesia, jika mengatakan sesuai dengan Standar Isi tapi tidak ada upaya pencapaian kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, maka patut diragukan tes tersebut sebagai tes bahasa Indonesia.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL Validitas yang serupa dengan validitas muka adalah validitas konstruk. Validitas konstruk berbeda dari validitas muka dalam hal validitas konstruk mengacu pada konsep-konsep psikologi yang lebih mendasar. Dengan demikian, validitas konstruk lebih tepat ditetapkan oleh ahli psikologi atau psikometri dan bekerjasama dengan ahli materi. Validitas isi yang berupa kebenaran materi (content

  validity) paling layak ditetapkan oleh ahli materi

  bersangkutan. Untuk soal biologi, ketepatan materi hanya dapat ditentukan oleh ahli biologi. Materi soal

  IPS hanya dapat ditentukan oleh ahli IPS. Pendidik di tingkat SD yang tidak menganut sistem mata pelajaran harus menguasai semua materi SD dengan demikian dapat menentukan validitas isi suatu butir soal.

D. Spesifikasi Tes: Keterukuran dan Validitas Tes

  Secara umum, spesifikasi tes pada dasarnya sama dengan spesifikasi soal. Dua spesifikasi pokok yang harus ditetapkan yaitu keterukuran dan validitas. Jika setiap butir soal tingkat keterukurannya baik, maka perangkat tes pun tentu mempunyai keterukuran yang baik pula. Validitas tes pada dasarnya sama saja dengan validitas soal dalam arti jika soal-soal dalam suatu tes valid maka otomatis atau sekurang-kurangnya kemungkinan besar tesnya pun valid.

  Validitas tes terdiri atas 5 jenis, yaitu: 1. validitas muka (face validity), 2. validitas isi (content validity), 3. validitas konstruk (construct validity), 4. validitas bersamaan (concurrent validity), 5. validitas prediktif. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Penjelasan mengenai validitas muka, validitas isi, dan validitas konstruk yang dikemukakan untuk menjelaskan validitas soal juga berlaku untuk menjelaskan validitas tes. Hanya saja untuk validitas konstruk, perlu ditambahkan informasi bahwa validitas tes harus dianalisis secara statistik menggunakan analisis faktor yang rumit sehingga tidak perlu diuraikan lebih lanjut lagi.

  Validitas prediktif dan validitas bersamaan pada dasarnya sama yaitu perlu rumus statistik korelasi untuk menunjukkannya. Keduanya memprediksi pencapaian seseorang berdasarkan hasil uji perangkat tes yang lain. Dalam validitas bersamaan kedua tes dianggap diikuti dalam waktu relatif bersamaan. Sementara itu, untuk validitas prediktif pelaksanaan kedua tes dibatasi waktu. Semakin lama waktu maka kaitan atau korelasi atau r antarkedua tes semakin kecil.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  LAMPIRAN 3: Bahan Ajar 3 ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL DAN KARAKTERISTIK TES

  A. Pengantar

  Dalam bahan ajar 3 ini Anda diminta untuk lebih spesifik lagi memahami, mengurai, serta melaksanakan analisis butir soal dan analisis tes. Hal lebih spesifik dalam analisis butir soal tersebut adalah analisis tentang karakteristik yang terdiri atas aspek tingkat kesukaran dan aspek daya beda soal. Sementara itu, dalam analisis tes, hal yang lebih spesifik tersebut adalah karakteristik tes yang berupa aspek reliabilitas tes.

  B. Tingkat kesukaran (P)

  Untuk memahami karakteristik soal, pada dasarnya Anda mengulang analisis yang dilakukan di awal kegiatan pembelajaran pada bahan ajar 1 yaitu kegiatan untuk analisis spesifikasi soal . Hanya saja kali ini tidak dari sisi materi dan kompetensinya, tetapi dari sisi statistik sederhananya. Misalnya soal kedua pada kegiatan analisis spesifikasi soal tersebut menghasilkan tabel hasil analisis karakteristik soal (HAKS) sebagai berikut.

  Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 2

  Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam bejana yang dilapisi dengan ....

  a. kain

  b. seng

  c. keramik

  d. tembaga* ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL Kelompok Pilihan A B C D*

  Atas (KA)

  1

  4

  5 Bawah (KB)

  6

  2

  2 Jumlah (J)

  7

  6

  2

  5 Untuk memahami tabel tersebut, diperlukan sejumlah informasi sebagai berikut.

  1. Kata ‘Pilihan’ dalam baris pertama tabel artinya pilihan jawaban untuk menjawab soal,

  2. Kata ‘Jumlah’ pada baris paling bawah menunjukkan jumlah siswa yang memilih pilihan jawaban bersangkutan. Jadi, pilihan jawaban A, B, C, dan D dipilih masing- masing oleh 7, 6, 2, dan 5 siswa. Jumlah keseluruhan peserta tes atau siswa yang menjawab soal tersebut adalah J = 7 + 6 + 2 + 5 = 20 siswa.

  Dengan pengetahuan tentang jumlah siswa yang memilih jawaban A, B, C, dan D, maka kita sekarang dapat menjelaskan satu aspek karakteristik soal yang dinamakan tingkat kesukaran soal. Jika Anda cermati tabel soal di muka, pilihan D diberi tanda bintang. Dalam analisis butir soal, tanda bintang tersebut menunjukkan kunci soal. Dengan melihat jumlah siswa yang memilih pilihan jawaban D dan jumlah keseluruhan peserta tes, maka kita peroleh besarnya indeks tingkat kesukaran soal (P).

  Tingkat kesukaran (P) = Jumlah peserta tes yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta tes.

  Atau P = proporsi peserta yang menjawab dengan benar.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL Untuk soal di muka, P = jumlah siswa yang memilih jawaban D dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta tes. P = 5/10 = 0,20 Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini. Di beberapa sumber ada perbedaan mengenai rentang nilai untuk tingkat kesukaran. Hal ini bisa diterima sepanjang kita ajeg atau konsisten dalam menggunakan suatu sumber saat melakukan analisis.

  

Tabel Tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran Rentang Nilai

  Sukar 0.00 – 0.25 Sedang 0.26 – 0.75

  Mudah 0.76 – 1.00 Dengan membandingkan P untuk pilihan D (0.20) dan Tabel P, kita bisa simpulkan bahwa soal tersebut dikategorikan SUKAR. Anda mungkin bertanya, mengapa soal semudah itu dikategorikan sukar oleh siswa? Pertama, oleh karena sudah biasa mengajar suatu materi tertentu guru cenderung menganggap materi tersebut mudah. Akibatnya, ketika membuat soal, soal yang dianggap guru mudah (Pnya tinggi) biasanya menurut siswa tingkat kesukaran soal tersebut dirasakan sedang (Pnya sedang). Begitu pula soal yang dianggap guru sedang biasanya menurut siswa dirasakan sukar (Pnya rendah). Jawaban selanjutnya adalah dengan memperhatikan jumlah peserta tes yang memilih pilihan jawaban lain (selain pilihan jawaban yang benar), yaitu yang memilih pilihan jawaban A, B dan C yang masing-masing berjumlah 7, 6 dan 2. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  Pilihan jawaban A dan B lebih menarik untuk dipilih dibanding dengan memilih jawaban yang benar. Dari data tersebut Anda dapat bertanya dengan lebih spesifik lagi: mengapa demikian? Atau, mengapa pilihan A dan B lebih menarik bagi peserta tes daripada pilihan D yang merupakan jawaban benar? Mungkinkah peserta tes terkecoh, misalnya, oleh kata-kata dalam pokok soal yang berbunyi ‘yang dilapisi dengan’ dan kemudian berpikir bahwa bahan yang mudah untuk dipakai ‘melapisi’ adalah kain (pilihan jawaban A) kemudian baru seng (pilihan jawaban B). Ada kemungkinan pula siswa tidak dapat membayangkan kalau tembaga dapat digunakan sebagai ‘pelapis’. Pendeknya, dengan mengetahui P dan jumlah peserta tes yang memilih pilihan jawaban lainnya, kita dapat mengajukan pertanyaan lebih banyak lagi dibandingkan jika kita hanya membatasi diri pada kajian konstruksi (dan indikator) soal seperti yang kita lakukan di muka. Dengan kata lain, kita dapat menganalisis dengan lebih rinci lagi ‘keberadaan’ soal yang kita susun dan kita analisis. Kesimpulan yang diperoleh pun akan lebih lengkap. Termasuk misalnya kesimpulan bahwa kita sebaiknya merevisi soal tersebut seperti yang sudah kita lakukan. Agar analisis kita lebih rinci, maka diperlukan analisis tentang Daya beda Soal (DB) seperti dijelaskan berikut ini.

C. Daya beda Soal (DB) dan Cara Melakukan Analisis Butir Soal

  Menjelaskan DB pada dasarnya adalah menjelaskan adanya siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah. Lebih dari itu, ketika menjelaskan DB sebaiknya dipahami juga cara melakukan analisis butir soal secara sederhana dan secara manual. DB dapat kita artikan sebagai suatu indeks

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL yang menunjukkan bagaimana pilihan jawaban membedakan siswa pandai (atau yang belajar dengan baik) dari yang kurang pandai (atau yang tidak belajar). Untuk melakukan analisis seperti itu dan untuk mendapat data tentang jumlah siswa dari kedua kelompok tersebut yang memilih pilihan jawaban A, B, C atau D atau untuk mendapatkan tabel HAKS, maka caranya adalah sebagai berikut.

  1. Lembar jawaban ujian siswa yang sudah diberi skor diurutkan dari skor paling besar ke skor yang paling kecil.

  1. Bagi dua lembar jawaban ujian (LJU) tersebut. Contoh peserta tes kita ada 20 siswa, maka kelompok LJU yang mempunyai skor tinggi yang dinamakan kelompok atas berjumlah 10 LJU. LJU yang mempunyai skor rendah dinamakan kelompok bawah berjumlah 10 LJU (Jika misalnya terjadi LJU ke 9, 10 dan 11 mempunyai skor sama, maka masukkan 2 LJU ke kelompok atas secara acak).

  2. Untuk memudahkan perhitungan dan jika guru akan melibatkan siswa dalam penghitungan hasil tes atau ujian, bagikan ke-10 LJU kelompok atas kepada 10 siswa yang berada di baris kanan, dan ke-10 kelompok atas kepada 10 siswa yang berada di baris kiri.

  3. Data yang terdapat pada Tabel HAKS Soal No. 2 diperoleh dengan cara, guru bertanya pada kelompok atas: Berapa yang LJUnya memilih pilihan jawaban A? Dari kelompok tersebut akan ada 3 orang yang mengacungkan tangan atau ada 3 orang yang mengatakan LJUnya memilih jawaban A. Pertanyaan sama pada kelompok bawah akan menghasilkan jawaban 4 orang memilih pilihan jawaban A. Demikian seterusnya sehingga Tabel HAKS Soal No. 2 dapat dilengkapi. ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 2 Kelompok A B C D* Jml Pilihan

  Atas (KA)

  1

  4

  5

  10 Bawah (KB)

  6

  2

  2

  10 Jumlah (J)

  7

  6

  2

  5

  20 P = (KA + KB)/ ∑ J

  0.35

  0.30

  0.10

  0.25

  1.00 DB = (KA - KB)/ -0.50 0.20 -0.20

  0.50

  0.00 0.50 . ∑ J Cara menghitung DB

  Bagaimana mencari DB Soal No. 2? Berikut ini adalah rumus yang bisa dipakai.

  Daya Beda (DB) = (KA – KB)/0.5 x J Keterangan: DB : Daya Beda KA : jumlah peserta dalam kelompok atas KB : jumlah peserta dalam kelompok bawah J : jumlah seluruh peserta tes Dengan menggunakan rumus di muka, daya beda untuk kunci soal (pilihan D) adalah sebagai berikut. DB = (KA – KB)/0.5 x J = (5 – 0)/ 0.5 x 20 = 5/10 = 0.20. Kesepakatan umum menyatakan bahwa DB terkecil yang dapat diterima adalah 0.25 sampai 1.00 (1.00 adalah nilai maksimum atau ideal). Dari nilai DB=0.20, kita memperoleh indikasi bahwa soal tidak mampu untuk membedakan antara pencapaian kelompok atas dan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

  ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL kelompok bawah. Dengan kata lain jawaban yang benar tidak jelas terbedakan dari jawaban-jawaban yang salah (pengecoh/ distructor).

  Keberfungsian Pengecoh

  Dengan menggunakan daya beda kita juga dapat menentukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak. Informasi mengenai keberfungsian pengecoh memberikan indikasi untuk merevisi soal. Daya beda untuk pengecoh – sebut saja- daya beda pengecoh. Untuk memudahkan kita gunakan daya beda pengecoh A dengan singkatan DB A, daya beda pengecoh B dengan singkatan DB B, dan untuk pengecoh C dengan DB C. Untuk mengetahui keberfungsian pengecoh kita perlu menghitung daya beda setiap pengecoh. Dalam kasus soal nomor 2, berikut adalah nilai DB masing-masing pengecoh. DB A = (KA – KB)/0.5 x J = (3 – 4)/ 0.5 x 10 = -1/10 = -0.10 DB B = (KA – KB)/0.5 x J = (4 – 2)/ 0.5 x 10 = 2/10 = 0.20 DB C = (KA – KB)/0.5 x J = (0 – 2)/ 0.5 x 10 = -2/10 = -0.20.

  Dari tabel HAKS, kita juga dapat mengamati bahwa jumlah total DB (DB = DB A + DB B + DB C + DB D ) adalah 0.00,

  • sementara jumlah total tingkat kesukaran atau P (P = P A P B + P C + P D ) adalah 1.00. Dari nilai DB A = -0.10, dapat disimpulkan bahwa tanda negatif di depan angka 0.10 berarti lebih banyak siswa
ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

  pandai yang terkecoh. Angka 0.10 menunjukkan kinerja pengecoh belum cukup baik karena masih agak jauh dari nilai minimun untuk kategori DB yang baik atau dapat diterima yaitu 0,25.

  DB B = 0.20, dapat kita simpulkan bahwa siswa yang kurang belajar (kelompok bawah) lebih banyak yang terkecoh. Angka 0.20 menunjukkan pengecoh berfungsi dengan cukup efektif (karena dekat dengan angka 0.25, yaitu DB minimum yang dapat diterima atau dikatakan sebagai baik).

  Dari nilai DB C = -0.20, kita bisa menyimpulkan bahwa justru banyak siswa pandai yang terkecoh yang ditunjukkan dari tanda negatif. Angka 0.20 mendekati angka minimum untuk mengkategorikan DB yang dapat diterima. Oleh karena ada tanda negatif, sekalipun angkanya 0,20 pilihan jawaban ini harus dipertimbangkan untuk direvisi. Perlu ditekankan adalah ketika mempelajari DB kita juga mempelajari tabel HAKS. Data pada Tabel HAKS adalah bukan harga mutlak ‘soal harus direvisi’, tapi semata- mata indikasi atau petunjuk bagian mana dari soal yang perlu mendapat perhatian. Dengan kata lain, tabel HAKS adalah untuk mempertajam analisis yang kita lakukan di awal kegiatan pembelajaran menggunakan bahan ajar 1. Jika pertimbangan akademis seperti yang kita lakukan di awal kegiatan pembelajaran 1 tersebut menunjukkan bahwa soal dan pilihan-pilihan jawabannya sudah baik, Anda dapat saja mengabaikan data pada tabel HAKS.

  Hal penting lain yang perlu ditekankan adalah kenyataan bahwa siswa yang dihadapi guru rata-rata berjumlah 40-50 siswa. Atas dasar praktis, tidak semua LJU siswa dianalisis.