Modul Eksperimen Pengaruh pengetahuan Awal Terhadap Ketetaan Ukuran Menggunakan Alat Ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin Lampiran 1a

  

LAMPIRAN

Lampiran 1 Modul Eksperimen Pengaruh pengetahuan Awal Terhadap Ketetaan Ukuran Menggunakan Alat Ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin Lampiran 1a Handout Prinsip Ilusi Persegi Helmholtz Lampiran 1b Foto Alat Ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin Lampiran 1c Kuesioner Ketetapan Lebar Tubuh Manekin

PENGARUH PENGEAHUAN AWAL TERHADAP KETETAPAN UKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PERANGKAT ILUSI PERSEGI HELMHOLTZ DALAM BENTUK MANEKIN MODUL EKSPERIMEN

  Disusun Oleh

  Ori Sanri Sidabutar 091301041 DEPARTEMEN PSIKOLOGI UMUM DAN EKSPERIMEN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

I. Pendahuluan

  Belakangan ini, banyak orang yang menginginkan tubuhnya terlihat lebih ramping, kurus dan proporsional. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh ramping atau sekedar terlihat lebih ramping. Menurut Franka (2010) tubuh terlihat lebih ramping tidak hanya bisa didapatkan lewat serangkaian diet dan olahraga, namun bisa juga dengan memilih pakaian yang tepat. Beberapa artikel majalah dan tabloid berpendapat bahwa motif garis-garis pada pakaian dapat mempengaruhi tampilan ukuran tubuh pemakaianya. Femalekompas (2013) dan kawankumagz (2013) mengatakan bahwa garis-garis vertikal yang memanjang akan membuat tubuh terlihat lebih panjang dan ramping, sebaliknya, garis-garis horizontal akan membuat tubuh terlihat lebih lebar.

  Hal serupa juga disebutkan Kira (2014), menurutnya garis horizontal sangat cocok untuk wanita bertubuh kurus. Garis ini akan memberikan efek lekuk pada tubuh. Sedangkan baju dengan garis vertikal akan membuat wanita terlihat lebih ramping, karena memberikan tampilan yang memanjang sehingga cocok untuk wanita bertubuh lebar. Huckelbury (2013) juga menyebutkan hal serupa yakni garis-garis vertikal juga memberikan efek memanjangkan tubuh sehingga cocok untuk pria bertubuh pendek dan lebar. Sedangkan garis-garis horizontal cocok untuk pria bertubuh kurus dan tinggi.

  Berdasarkan artikel-artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal akan dipersepsikan lebih ramping dibanding orang berpakaian motif garis-garis horizontal. Namun, beberapa ilmuwan psikologi menemukan hasil yang berbeda terkait efek motif pakaian garis-garis

  1

  2 vertikal dan horizontal pada ukuran objek. Beberapa penelitian psikologi memukan bahwa objek, seperti persegi, tabung, gaun wanita, dan manekin setengah badan manusia dengan motif garis-garis vertikal justru terlihat lebih lebar dibandingkan dengan motif garis-garis horizontal (Thompson, 2008; Thompson & Mikellidou, 2009, 2011).

  Tubuh terlihat lebih ramping dan tidak sesuai kenyataan merupakan salah satu bentuk penyimpangan persepsi terhadap ukuran atau ilusi ukuran. Ilusi ukuran bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penambahan fitur di objek ilusi yang membuatnya terlihat berbeda dengan objek semula yang tidak diberi penambahan fitur. Garis-garis vertikal dan horizontal pada pakaian adalah contoh fitur tambahan yang menimbulkan distorsi pada tampilan ukuran tubuh pemakainya sehingga individu yang melihat dapat mempersepsikan ukuran tubuh berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Selain fitur tambahan pada objek, ilusi juga dapat dipengaruhi pengetahuan awal individu yang tidak sesuai dengan kenyataan objek persepsi (Gregory, 1997).

  Peran pengetahuan awal dalam mempersepsi ukuran tubuh dijelaskan dalam proses persepsi. Persepsi merupakan cara manusia menginterpretasi informasi yang dikumpulkan oleh indera. Sebelum mencapai pada tahap persepsi, inividu mengalami sensasi, yakni proses mendeteksi stimulus yang melibatkan kelima indera tersebut dalam lingkungan. Sensasi biasanya dipelajari dengan melihat keberfungsian organ-organ yang dilibatkan dalam sensasi. Setelah informasi mengenai stimulus ditangkap oleh indera, manusia menginterpretasi informasi tersebut (Shefner dan Levine, 1991).

  3 Persepsi tidak dikontrol oleh stimulus saja, tetapi juga latar belakang pengetahuan mengenai stimulus dan proses logika (Gregory, 1997). Proses ini menjelaskan mengapa banyak orang beranggapan bahwa pakaian bermotif garis- garis vertikal membuat tubuh tampak lebih ramping. Anggapan ini sesuai dengan informasi yang diperoleh masyarakat umum dari majalah, tabloid dan situs online bahwa pakaian bermotif garis-garis vertikal membuat tubuh lebih ramping dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal. Berdasarkan pengetahuan tersebut, mereka akan memandang orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal terlihat lebih ramping dibanding motif garis-garis horizontal.

  Percobaan ini bertujuan melihat pengaruh pengetahuan awal mengenai prinsip ilusi persegi Helmholtz terhadap ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh manusia. Peneliti akan menggunakan alat ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin. Alat ukur ini dibuat berdasarkan prinsip ilusi persegi Helmholtz yang mengatakan bahwa sebuah persegi yang diisi dengan garis-garis horizontal akan terlihat lebih tinggi dan sempit dibanding persegi yang diisi dengan garis-garis vertikal (Helmholtz, 1867). Manekin setengah badan digunakan sebagai pengganti persegi dan sebagai representasi tubuh manusia.

  Pengetahuan awal individu dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang prinsip ilusi persegi Helmholtz.

   Hipotesis II.

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pengetahuan awal terhadap ketetapan ukuran.

  4

III. Metode

  1. Instrumen : a. Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin.

  b. Handout slides materi ilusi persegi Helmholtz sebagai alat bantu perlakuan pada kelompok eksperimen.

  c. Kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin sebagai alat bantu untuk mengetahui respon subjek terhadap alat ukur.

  2. Spesifikasi Instrumen :

  a. Spesifikasi alat ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin:

  1) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 97 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin AV). 2) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar piggang 97 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin BH). 3) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 92 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin CV). 4) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 92 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin DH).

  5 5) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 87 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin EV). 6) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 87 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin FH). Lampiran 1a

  b. Handout materi prinsip ilusi persegi Helmholtz. Lampiran 1b

  c. Kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin. Lampiran 1c

   Desain Eksperimen 3.

  Desain eksperimen yang digunakan adalah between subject post test only dengan skema rancangan sebagai berikut :

  randomized design

  Tabel 1. Desain Penelitian R

  X O R O R = Random Assignmen X = Pembekalan Pengetahuan Awal

4. Definisi Operasional

a. Perlakuan/Variabel Bebas :

  Pengetahuan awal adalah informasi mengenai efek pakaian yang bermotif garis-garis vertikal akan membuat tubuh terlihat lebih lebar dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal yang diperoleh individu dari pemaparan materi mengenai prinsip ilusi persegi Helmoltz dan aplikasinya pada pakaian oleh asisten

  6 peneliti menggunakan teknik presentasi dengan bantuan media power point yang dilaksanakan selama 15 menit.

b. Variabel tergantung :

  Ketetapan ukuran adalah respon individu terhadap lebar manekin setengah badan manusia yang berpakaian kaos putih motif garis-garis hitam vertikal dibandingkan dengan manekin setengah badan manusia berpakaian kaos putih motif garis-garis hitam horizontal yang diukur dengan menggunakan perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin.

5. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen

  a. Krakteristik Subjek : 1) Individu dalam rentang usia 13-19 tahun.

  2) Belum pernah memperoleh pengetahuan mengenai ilusi persegi Helmholtz.

  3) Bukan mahasiswa psikologi.

  b. Teknik Sampling

  Populasi penelitian ini adalah remaja yang belum pernah memperoleh pengetahuan mengenai ilusi. Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah cara yang dilakukan untuk mengambil sejumlah sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentus sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

  7

  incidental sampling. Teknik ini merupakan salah satu teknik nonrandom

sampling dimana yang menjadi sampel penelitian adalah individu-individu yang

  dapat dijumpai peneliti (Hadi, 2000). Teknik ini dipilih karena peneliti tidak dapat memastikan jumlah populasi.

   Prosedur Pelaksanaan Eksperimen pada Kelompok Kontrol c.

  Pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol dilakukan pada hari pertama. Berikut adalah prosedur pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol

  1) Subjek memasuki ruang eksperimen secara individual karena pengukuran dilakukan secara individual.

  2) Subjek duduk di bangku yang telah disediakan dan di meja subjek tersedia kertas respon berupa kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin.

  3) Pengukuran dilakukan dengan menunjukkan pasangan manekin yang diangkat ke atas meja secara bergantian.

  4) Eksperimenter 1 bertugas membacakan instruksi kegiatan. Berikut adalah instruksi kegiatan : “Selamat siang, dihadapan anda akan ditampilkan pasangan-pasangan manekin atau patung tubuh manusia. Anda akan diminta memilih jawaban a, b,atau c pada kuesioner yang telah disediakan untuk setiap penampilan pasangan manekin.

  Jika anda sudah siap, kita akan mulai sekarang”. 5) Eksperimenter 2 bertugas mengangkat pasangan-pasangan manekin keatas meja sesuai urutan dalam tabel berikut :

  8 Tabel Urutan Penampilan Pasangan Manekin

  11. Manekin AV dan BH

  Pelaksanaan eksperimen pada kelompok eksperimen dilakukan pada hari kedua. Berikut adalah prosedur pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol :

  18. Manekin DH dan CV 6) Setelah pengukuran selesai, subjek meninggalkan ruang eksperimen dan berlanjut ke subjek berikutnya. Pengukuran berlangsung sekitar 5 menit untuk setiap subjek.

  17. Manekin EV dan BH

  16. Manekin FH dan CV

  15. Manekin EV dan DH

  14. Manekin FH dan AV

  13. Manekin BH dan CV

  12. Manekin EV dan FH

  10. Manekin DH dan EV

  NO Pasangan manekin yang ditunjukkan Keterangan

  9. Manekin CV dan FH

  8. Manekin FH dan EV

  7. Manekin AV dan DH

  6. Manekin CV dan BH

  5. Manekin CV dan DH

  4. Manekin BH dan EV

  3. Manekin BH dan AV

  2. Manekin AV dan FH

  1. Manekin DH dan AV

d. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen Pada Kelompok Eksperimen

  9 1) Eksperimenter 3 mengumpulkan 16 subjek yang sudah dipilih secara random kedalam ruangan presentasi.

  2) Di dalam ruangan presentasi, kelompok subjek diberi perlakuan berupa pembekalan pengetahuan awal mengenai ilusi persegi Helmholtz melalui presentasi materi. Presentasi materi dilakukan sekitar 15 menit. 3) Setelah presentasi, subjek memasuki ruang eksperimen secara individual karena pengukuran dilakukan secara individual.

  4) Subjek duduk di bangku yang telah disediakan dan di meja subjek tersedia kertas respon berupa kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin.

  5) Pengukuran dilakukan dengan menunjukkan pasangan manekin yang diangkat ke atas meja secara bergantian.

  6) Eksperimenter 1 bertugas membacakan instruksi kegiatan. Berikut adalah instruksi kegiatan : “Selamat siang, dihadapan anda akan ditampilkan pasangan-pasangan manekin atau patung tubuh manusia. Anda akan diminta memilih jawaban a, b,atau c pada kuesioner yang telah disediakan untuk setiap penampilan pasangan manekin.

  Jika anda sudah siap, kita akan mulai sekarang”. 7) Eksperimenter 2 bertugas mengangkat pasangan-pasangan manekin keatas meja sesuai urutan dalam tabel berikut :

  Tabel Urutan Penampilan Pasangan Manekin NO Pasangan manekin yang ditunjukkan Keterangan

  1. Manekin DH dan AV

  2. Manekin AV dan FH

  3. Manekin BH dan AV

  4. Manekin BH dan EV

  5. Manekin CV dan DH

  10

  6. Manekin CV dan BH

  7. Manekin AV dan DH

  8. Manekin FH dan EV

  9. Manekin CV dan FH

  10. Manekin DH dan EV

  11. Manekin AV dan BH

  12. Manekin EV dan FH

  13. Manekin BH dan CV

  14. Manekin FH dan AV

  15. Manekin EV dan DH

  16. Manekin FH dan CV

  17. Manekin EV dan BH

  18. Manekin DH dan CV 8) Setelah pengukuran selesai, subjek meninggalkan ruang eksperimen dan berlanjut ke subjek berikutnya. Pengukuran berlangsung sekitar 5 menit untuk setiap subjek.

   Pengolahan Data IV.

1. Data Penelitian

  Respon setiap subjek terhadap setiap aitem pertanyaan atau penampilan manekin dituliskan dalam tabel berikut:

  Tabel Respon Kelompok Kontrol Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, atau C pada Setiap Aitem/Penampilan Manekin

  No Nama Urutan Penampilan Pasangan Manekin

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8 9 dst . .. ..

  18

  1

  2 dst...

  15

  11

  Tabel Respon Kelompok Eksperimen Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, atau C pada Setiap Aitem/Penampilan Manekin

  No Nama Urutan Penampilan Pasangan Manekin

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8 9 dst . .. ..

  18

  1

  2 dst …

  15 Untuk mengetahuai kategori jawaban subjek, berikut adalah tabel kategorisasi berdasarkan pilihan jawaban subjek untuk setiap nomor aitem/urutan tampilan pasangan manekin.

  Tabel Kategorisasi Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, dan C

  Kategori Size Constancy Nomor

  Aitem Tepat Tidak tepat

  B A dan C

  1

  2 A B dan C C A dan B

  3 A B dan C

  4 C A dan B

  5 B A dan C

  6 A B dan C

  7 C A dan B

  8 A B dan C

  9 A B dan C

  10 C A dan B

  11 C A danB

  12 A B dan C

  13 B A dan C

  14 B A dan C

  15 B A dan C

  16 B A dan C

  17 C A dan B

  18

  12 Data yang dicatat dalam tabel respon kelompok kontrol dan eksperimen diatas kemudian diubah menjadi tabel data frekuensi masing-masing kategori, yakni tepat dan tidak tepat. Kategori tepat adalah ketetapan ukuran sesuai kenyatan ukuran manekin. Kategori tidak tepat adalah ketetapan ukuran yang mengalami penyimpangan atau tidak sesuai kenyataan ukuran manekin. Kategorisasi respon dibuat berdasarkan Tabel Kategorisasi Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, dan C.

  Berikut adalah tabel frekuensi masing-masing kategori pada kelompok kontrol dan eksperimen:

  Tabel Frekuensi Kelompok Kontrol

  No Nama Kategori Size constancy Tepat Tidak tepat

  1

  2

  3

  4 dst….

  15 Jumlah Tabel Frekuensi Kelompok Eksperimen

  Kategori Size constancy No Nama

  Tepat Tidak tepat

  1

  2

  3

  4 dst….

  16 Jumlah

  13 Data dari tabel frekuensi diatas kemudian diolah untuk mengetahui apakah pengetahuan awal subjek mengenai ilusi persegi Helmholtz memiliki pengaruh terhadap ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh manekin. Uji statistik yang digunakan dalam pengolahan data adalah uji chi square dengan tabel kontingensi 2 x 2 sebagai berikut :

  Tabel Kontingensi Pengetahuan Awal dan Ketetapan Ukuran Tepat Tidak tepat Total

  Tidak Ada Pengetahuan Awal A C A + C Ada Pengetahuan Awal B D B + D

  Total A + B C + D N Data kemudian diolah dengan rumus sebagai berikut :

  (A + B)! (C + D)! (A + C )! (B + D )!

  p =

N! A! B! C! D!

  14

FOTO ALAT UKUR PERANGKAT ILUSI PERSEGI HELMHOLTZ DALAM BENTUK MANEKIN

  Manekin CV Manekin DH Manekin EV

  Manekin FH Manekin AV Manekin BH

  15 Dengan hormat,

  Dalam rangka memenuhi persyaratan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh dari adanya partisipasi Anda dalam mengikuti serangkaian kegiatan dan mengisi kuesioner ini. Dalam kuesioner ini tidak ada pilihan jawaban benar atau salah. Anda harus menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan pandangan Anda sehubungan dengan objek yang akan ditampilkan dihadapan Anda.

  Saya mengharapkan Anda menjawab pertanyaan dengan hati-hati agar tidak ada pertanyaan yang terlewatkan. Kesediaan Anda untuk mengikuti serangkaian kegiatan dan mengisi kuesioner ini merupakan suatu kontribusi yang sangat berharga untuk keberhasilan penelitian ini. Untuk itu, saya menucapkan terima kasih atas partisipasi Anda.

  Medan, Desember 2014 Hormat saya, Ori Sanri Sidabutar

  16 Petunjuk Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, atau c yang sesuai dengan pandangan Anda terhadap pasangan-pasangan manekin yang akan ditampilkan dihadapan Anda. Pertanyaan

  1. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  2. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  3. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  4. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  5. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  17

  6. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  7. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  8. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  9. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  10. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  11. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  18

  12. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  13. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  14. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  15. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  16. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  17. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  19

  18. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan

  b. Manekin kiri

  c. Kedua manekin terlihat sama lebar

  Nama : Usia :

  20

  21

  22

  23

  LAMPIRAN 2 HASIL UJI RELIABILITAS ALAT UKUR Scale Statistics Mean Variance Std.

  Deviation N of Items 10.77 7.978 2.825

  18 Case Processing Summary

N %

Cases Valid

  30 100.0 Excluded a

  .0 Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variabels in the procedure.

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha

  N of Items .539

  18

  24

  

5 Fajar B A A A A B A A A A A A A B B B B A

  

14 Muammar B A C A A B A A A B A B A B B B B C

  

13 Husni B A A A C B A C A C C C A B C C B C

  

12 Rizky C A A C C C C B C C C B C B C C C C

  

11 Eidy C A A A B B A A A A B A A B B C B A

  

10 Sabila B B C B B B A B A A B B A B C B B C

  

9 Boris B A C A C B A C C C C C A A C C B C

  

8 Brata C C A A C B B C B A B C A B C A B B

  

7 Budianson A B A A B B A B B B A B A B A B B A

  

6 Hardonas A A A A C B A C C A B C A B C B B C

  

4 Ferdinan C A A A C B C C C C C C A B C C B A

  LAMPIRAN 3 TABEL RESPON KELOMPOK KONTROL No Nama Respon Berdasarkan Urutan Penampilan Pasangan Manekin

  

3 Ericho B A C A B B C C C C C C A B C B B C

  

2 Rindam A A A A C B A C C C B A A B C B B C

  

1 Evander B A A A C B A C C C C C A A C C B C

  7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  

15 Kartika A A A A B B A A C C B C A B C C B C

  25

  5 Reynaldo B A A A A B A B A A A A A B B B B A

  15 Hari B A C A C B A B A C C C A B B B B B

  14 Bastian B A C B A B A A B C C A A B A B B C

  13 Pasaribu B A C A C B A B A B A C B B C B B A

  12 Rikki B B A A B B C B C C C C A B B B B C

  11 Rendi B A A A B B A B B A C C A B B B B A

  10 David B A B B B B A B A B A A A B B B B B

  9 Kasmas B A A A C B A C C C C C A B C C B C

  8 Ryzki B A B A C C A C C B C C C C C C A C

  7 Jhon B A A B A B B A B B A A A B A B A B

  6 Ivan B A A A B B A C C C B A A B B B B C

  4 Jan B A C A C B A B C A C C A B B C B C

  LAMPIRAN 4 TABEL RESPON KELOMPOK EKSPERIMEN No Nama Respon Berdasarkan Urutan Penampilan Pasangan Manekin

  3 Reymond B A A A C B A C C A C A A B B C B C

  2 Stefano B A C A A B A B C A B A A B B B B C

  1 Fauzi B A C A C B A C C A C C A B C C B C

  7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  16 Immanuel B A C A B B A B A C A A A B A B B C

  26

  8

  9

  9 Boris

  13

  5

  10 Sabila

  11

  7

  11 Eidy

  10

  12 Rizky

  8 Brata

  5

  13

  13 Husni

  14

  4

  14 Muammar

  13

  5

  15 Kartika

  9

  9

  11

  LAMPIRAN 5 TABEL FREKUENSI RESPON KETETAPAN UKURAN KELOMPOK KONTROL (TIDAK ADA PENGETAHUAN AWAL)

  13

  No Nama Kategori Size

  constancy

  Tepat Tidak tepat

  1 Evander

  12

  6

  2 Rindam

  11

  7

  3 Ericho

  5

  7

  4 Ferdinan

  10

  8

  5 Fajar

  12

  6

  6 Hardonas

  13

  5

  7 Budianson

  9 Jumlah 162 108

  27

  7

  12

  5

  10 David

  10

  8

  11 Rendi

  13

  5

  12 Rikki

  11

  13 Pasaribu

  9

  12

  6

  14 Bastian

  11

  7

  15 Hari

  15

  3

  16 Immanuel

  12

  6 Jumlah 192

  9 Kasmas

  9

  LAMPIRAN 6 TABEL FREKUENSI RESPON KATEGORI KETETAPAN UKURAN KELOMPOK EKSPERIMEN (ADA PENGETAHUAN AWAL)

  4

  No Nama Kategori Size

  constancy

  Tepat Tidak tepat

  1 Fauzi

  15

  3

  2 Stefano

  13

  5

  3 Reymond

  14

  4 Jan

  8 Ryzki

  15

  3

  5 Reynaldo

  12

  6

  6 Ivan

  12

  6

  7 Jhon

  6

  12

  95

  28

  LAMPIRAN 7 HASIL UJI STATISTIKA LAMPIRAN 7a NILAI EXPECTED COUNT

Case Processing Summary

  Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent PengetahuanAwal *

  557 100.0% 0.0% 557 100.0% KetetapanUkuran

PengetahuanAwal * KetetapanUkuran Crosstabulation

  KetetapanUkuran Total Tepat Tidak Tepat Count 162 108 270 Ada Expected 171.6

  98.4 270.0 Count PengetahuanAwal

Count 192

  95 287 Tidak Expected Ada

  182.4 104.6 287.0 Count Count 354 203 557 Total Expected 354.0 203.0 557.0 Count a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 98.40.

  29

  LAMPIRAN 7b HASIL UJI HIPOTESIS

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.

  (2-sided) sided) (1-sided) Pearson Chi- a

  2.859 1 .091 Square Continuity 2.569

  1 .109 b

  Correction Likelihood Ratio 2.860 1 .091 Fisher's Exact Test

  .095 .054 N of Valid Cases 557

b. Computed only for a 2x2 table

Dokumen yang terkait

BAB II LANDASAN TEORITIS - Pengaruh Bullying di Tempat Kerja Terhadap Burnout Pada Karyawan

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Bullying di Tempat Kerja Terhadap Burnout Pada Karyawan

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Variasi Arus Las Terhadap Sifat Mekanik dan Ketangguhan Las Smaw dengan Elektroda NSN308

1 1 28

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Variasi Arus Las Terhadap Sifat Mekanik dan Ketangguhan Las Smaw dengan Elektroda NSN308

0 0 6

Perancangan M-Learning dengan Menggunakan Metode Gamification

0 6 14

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Analog - Watermarking Menggunakan Algoritma Discrete Cosine Transform (DCT) pada Penyisipan ke dalam Citra

1 1 31

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Customer Retention, Switching Cost, dan Trust in Brand terhadap Customer Retention Produk Kartu Seluler Prabayar simPATI pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Customer Retention, Switching Cost, dan Trust in Brand terhadap Customer Retention Produk Kartu Seluler Prabayar simPATI pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9