Mekkah Adalah Pusat Dunia Maka Yakinlah

Mekkah Adalah Pusat Dunia ! Maka Yakinlah dengan
Islam
Share on facebookShare on twitterShare on emailShare on printMore Sharing Services376
Redaksi – Minggu, 22 Maret 2015 12:05 WIB

BERITA TERKAIT






Keajaiban Ucapan Bismillah
Tahukah Kenapa Islam Melarang Makan/Minum Darah?
Kisah Kaum Sabat
Bukan Hanya Islam yang Membolehkan Poligami
Pengaruh Doa Terhadap Kesembuhan

Temuan ilmiah yang menghebohkan para
ilmuwan dan dipublikasikan pada bulan januari 1977 menyebutkan,”Kota Mekah
al Mukaramah adalah pusat daratan di dunia.” Fakta ini ditemukan setelah

melalui riset panjang dan mengacu pada sejumlah table matematis yang sangat
rumit dengan bantuan teknologi computer.
Ilmuwan mesir, Dr Husein Kamaludin, penemu fakta ini menuturkan kisah
penemuannya yang cukup mencengangkan ini; penelitian ini dimulai dengan
tujuan yang sangat berbeda dengan hasil yang diperoleh. Pada awalnya
penelitian dilakukan untuk mendapatkan suatu alat yang dapat membantu
siapapun dan di tempat manapun dari penjuru dunia ini untuk mengetahui dan
menentukan posisi kiblat. Sebab, selama perjalanannya ke Negara luar, ia
merasa bahwa penentuan arah kiblat selalu menjadi masalah yang dihadapi
seluruh umat muslim ketika berada di suatu tempat yang tidak ada masjidnya
atau tempat shalat yang memiliki tanda jelas arah kiblat. Masalah ini juga sering
dihadapi oleh seseorang yang berada di luar negeri (yang bukan negeri islam),
misalnya para pelajar dan mahasiswa yang dikirim ke luar negeri.
Karena itu, Dr Husain Kamaludin berfikir untuk membuat peta dunia baru yang
dilengkapi petunjuk posisi arah kiblat. Setelah membuat rancangan awal riset
pendahuluan yang diarahkan untuk membuat peta baru ini dan menggambar
lima benua pada peta itu, tiba tiba temuan yang mengundang decak kagum itu
muncul.
Ilmuwan Mesir ini menemukan bahwa posisi kota Mekah berada tepat di tengah
tengah dunia.


Ia lalu memegang sebuah jangka dan meletakkan
salah satu ujungnya di gambar kota Mekah lantas menjalankan ujung lainnya
pada ujung setiap benua. Ternyata daratan yang ada di permukaan bola bumi
terbagi secara sistematis di sekitar kota Mekah. Dari sini, ia menemukan bahwa
kota Mekah adalah pusat daratan.
Selanjutnya ia ambil peta kuno sebelum ditemukannya benua Amerika dan
Australia. Setelah melakukan uji coba berkali kali, ia pun menemukan bahwa
Mekah tetap menjadi titik sentral daratan, hingga ketika dibandingkan dengan
kondisi peta dunia masa permulaan Islam.
Dr Husain Kamaludin menambahkan, “Saya mulai penelitian ini dengan
menggambar peta yang memperhitungkan jarak semua tempat di muka bumi
dengan kota Mekah. Saya kemudian mengukur garis garis bujur yang sama
untuk mengetahui posisi garis lintang dan garis bujur jika diukur dari kota
Mekah. Setelah itu, saya gambar batas batas benua dan hak hak detail lainnya
pada jaringan garis garis ini. Hal ini membutuhkan pemprosesan matematis
yang sangat pelik, dengan bantuan teknologi computer guna menentukan jarak
dan deviasi yang diperlukan. Penelitian ini juga membutuhkan software
penggambar garis lintang dan garis bujur untuk proyeksi baru ini.
Secara kebetulan saya menemukan bahwa saya dapat menggambar lingkaran

yang berpusat di kota Mekah dan batas batasnya di luar ke ke-enam benua. Dan
garis pinggir lingkaran ini mengitari batas batas luar benua benua tersebut.

Dengan demikian, Mekah adalah jantung bumi.
Dan hal ini sebelumnya sudah diindikasikan oleh sains modern melalui temuan
para ilmuwan, yang menyebutkan kota Mekah merupakan pusat radiasi gravitasi
magnetic. Fenomena unik juga akan dirasakan oleh semua orang yang
mengunjungi kota Mekah untuk tujuan haji atau umrah, dengan hati yang tulus
dan bertaubat kepada Allah. Ia merasa seolah olah tertarik dengan semua yang
ada di Mekah, dari tanah, pegunungan, hingga semua yang ada di sana, seolah
olah ia merasa melebur bersama kota Mekah dengan segenap jiwa dan raganya.
Dan ini adalah perasaan yang terus berlangsung sejak awal keberadaan bumi.
Sebagaimana halnya planet planet yang lain, bumi pun melakukan barter daya
tarik dengan planet planet dan bintang bintang lainnya. Daya tarik ini
bersumber dari dalam bumi yang bermuara pada satu titik sentral bumi yang
juga menjadi sumber sinar radiasi.

T
itik temu plutonik inilah yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Amerika dalam
bidang topography setelah memastikan keberadaan dan letak geografisnya.

Dalam hal ini ia tentu saja tidak didorong oleh keyakinan agama. Siang malam,
dengan semangat tinggi ia bekerja di laboratoriumnya sambil menghadapi peta
peta bumi dan perlengkapan lain. Dan tanpa sengaja ia menemukan bahwa
pusat pertemuan radiasi kosmos berada di kota Mekah.
Mengacu pada fakta fakta ilmiah di atas, kita pun bisa mengenali hikmah
ilahiyah di balik pemilihan kota Mekah sebagai tempat berdirinya Baitullah,
sekaligus sebagai tunas penyebaran risalah Islam di seluruh penjuru dunia. Dan
ini membuktikan adanya kemukjizatan ilmiah yang terkandung dalam hadist
Nabawi yang menampilkan keutamaan status kota Mekah dibandingkan tempat
tempat yang lain di permukaan bumi. Wallahu alam.

Allah SWT Berfirman,” dan agar kamu memberikan peringatan kepada
penduduk Ummul Qura (Mekkah) dan orang orang yang di luar lingkungannya.”
(QS Al An’am 92)
Nabi SAW berdiri di bukit Hazwarah (di Mekkah) lalu berkata pada kota
Mekkah ,” Aku tahu bahwa engkau adalah sebaik baik bumi Allah dan yang
paling dicintai Allah, seandainya keluargamu tidak mengeluarkan darimu,
niscaya aku tidak keluar.’ (Musnad Ahmad)

Sumber : Muhammad Kamil Abd Ash Shamad, Al I jaz al Ilmi fi al Islam wa as

Sunnah an Nabawiyah