KONSEP VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL ATA

KONSEP VARIABEL,
DEFINISI OPERASIONAL ATAU DEFINISI ISTILAH VARIABEL

Mohammad Syamsul Anam
Jurusan Pendidikan Olahraga, Progam Pascasarjan
Universitas Negeri Malang
Email: Syamsulanam42@gmail.com

Abstrak: Penelitian hakikatnya merupakan suatu kegiatan
ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu
masalah. Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang
menjadi pusat perhatian suatu penelitian. Jenis-jenis variabel
yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing.
Sedangkan variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum
(continous). Definisi istilah merupakan definisi yang disusun
peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian
pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Definisi
operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti
bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka

dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat
ukur/instrumen) secara operasional.
Kata Kunci: Variabel, Definisi Istilah, Definisi Operasional.
A. Pendahuluan
Penelitian hakikatnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari
penelitian dapat berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Pusat perhatian dalam penelitian merupakan sebuah variabel penelitian. Variabel
dibeda-bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian.
Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel,
dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas,
variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing
(Tuckman, 1978). Klasifikasi lain tentang variabel penelitian kuantitatif dapat

diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel
kontinum (continous). Selanjutnya setelah variabel penelitian sudah ditentukan,
maka selanjutnya menyusun definisi istilah variabel atau definisi operasional
variabel. Definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan
teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi

konseptual. Sedangkan definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh
peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan
dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara
operasional. Tujuannya untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari
perbedaan persepsi serta membatasi ruang lingkup variabel.
B. Konsep Variabel
Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat
perhatian suatu penelitian. Apabila seorang penelitian ingin menyelidiki apakah
benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran jasmani menjadi tinggi, maka
yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan kesegaran jasmani seseorang,
maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan variabel penelitian. Menurut
Burhanuddin & Wiyono (2007:15) variabel penelitian merupakan istilah empiris
terhadap sasaran penelitian yang memiliki dua nilai atau lebih. Budiwanto
(2005:28) variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian penelitian paling
utama, yang nilainya berbeda beda dan berubah berubah dalam penelitian.
Sedarmayati &Hidayat (2002:48) variabel adalah konstruk yang sifat
sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Sugiyono (2014:38) variabel
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Winarno (2013:31) variabel

merupakan objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, dapat berupa
yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan
variabel antara atau intervening.
Suatu variabel harus didefinisikan sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Dalam mengidentifikasi variabel tidak hanya bedasarkan keinginan
peneliti. Penguasaan materi bidang keilmuan dan permasalahan peneliti

merupakan faktor yang penting dalam mengidentifikasi variabel penelitian. Selain
itu kajian pustaka perlu dilakukan untuk memperluas wawasan peneliti dalam
memilih dan menentukan variabel variabel yang penting, tepat dan relevan.
Sehingga variabel variabel peneliti yang ditentukan dapat dipertanggung
jawabkan secara teoritis dan praktis.
Pertimbangan penting berikutnya dalam menentukan variabel penelitian
adalah kelayakan (feasible) dan dapat dilakukan pengukuran (measurable)
(Budiwanto, 2005:30). Variabel yang layak diteliti karena variabel tersebut
memang penting, namun harus layak ditinjau dari kesiapan akademik, kesedianya
dana dan waktu. Selain itu variabel penelitian harus dapat diukur, artinya harus
ada sumber data dan instrumen untuk pengumpulan data.
Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Contoh
variabel kuantitatif antara lain: tinggi badan, berat badan, kecepatan lari,

ketrampilan bolavoli, ketrampilan sepakbola dan sebagainya. Contoh variabel
kualitatif antara lain: kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, kulaitas layanan
terhadap mahasiswa dan sebagainya. Menurut Munawaroh (2012:68) Penelitian
kuantitatif biasanya mengharuskan penelitian melakukan pengukuran terhadap
keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Selanjutnya
peneliti baru dapat melakukan analisis untuk mencari atau mengetahui
kebermaknaan variabel yang diteliti. Jadi variabel kuantitatif banyak
menggunakan perhitungan angka angka. Sedangkan kualitatif banyak
memaparkan mengenai kualitas suatu objek dengan diskripsi secara objektif.
C. Jenis Variabel
Variabel dibeda bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu
penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat
antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat,
variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau
interventing (Tuckman, 1978). Hubungan variabe tersebut dalam penelitian
ditunjukkan dalam gambar diagram berikut:
Sebab -------------------------------> Hubungan --------------------------> Akibat
Variabel Bebas
Variabel Moderator
Variabel Kontrol


Variabel Antara

Variabel Terikat

1.

Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output ,

kata lain variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (Winarno, 2013:20).
Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:48) Variabel tak bebas adalah variabel
yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahului.
Munawaroh (2012:68) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Kesimpulnya variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat
dari variabel bebas atau variabel yang mendahului. Contoh (1) Hubungan antara
kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y). (2)
Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis atas bolavoli (Y).

Dalam contoh tersebut Y di pandang sebagai variabel terikat karena Y akan
berubah sebagai akibat dari X. Jadi Y adalah variabel terikat (dependent).
2.

Variabel Bebas
Variabel bebas independent variable adalah variabel yang diduga sebagai

sebab munculnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati,
dan diukur untuk diketahui hubungan (pengaruhnya) dengan variabel lain
(Winarno, 2013:21). Menurut Sugiyono (2014:39) variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Munawaroh (2012:68) variabel bebas
merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
terikat. Sehingga variabel bebas dapat dikatakan sebagia variabel yang
mempengaruhi.
Kesimpulannya variabel bebas dadalah variabel yang mempengaruhi atau
sebab timbul dan munculnya variabel terikat. Contoh(1) Hubungan antara
kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y). (2)
Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis atas bolavoli (Y).
Bertolak dari dua contoh tersebut dapat dinyatakan variabel terikat (Y) merupakan

variabel yang akan berubah jika X berubah, dengan demikian perubahan sekor
pada variabel bebas (X) sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel terikat

(Y). Disebut independent karena skor variabel X tidak dipengaruhi atau tidak
tergantung pada variabel lain.
3.

Variabel Moderator
Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih

peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat (Winarno, 2013:21). Menurut Budiwanto
(2005:32) variabel moderator termasuk jenis variabel bebas, sering disebut
sebagai variabel bebas kedua. Variabel moderator dipilih, dimanipulasi, diukur
dan dianalisis untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Burhanuddin & Wiyono (2007:16)
variabel moderator adalah variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih untuk
menemukan apakah merubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Kesimpulannya variabel moderator dipilih, dimanipulasi, diukur dan
dianalisis untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat. Contoh (1) jika peneliti ingin mempelajari
pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu ragu apakah
hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z. Maka Z dapat
dianalisis sebagai variabel moderator. (2) hubungan antara tinggi badan dengan
berat badan. Tinggi badan dianggap sebagai variabel bebas yang menyebabkan
perubahan berat badan sebagai variabel terikat. Hasil penelitian adalah ada
hubungan yang signifikan, semakin bertambah tinggi badan maka bertambah pula
berat badan. Untuk menyakinkan hubungan tersebut, maka perlu diangkat variabel
umur sebagai variabel moderator. Jika setelah diintroduksi oleh variabel umur
hasilnya tetap signifikan, maka yakin bahwa hubungan berat badan dan tinggi
badan tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel umur (variabel moderator.
4.

Variabel Kontrol
Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus

dalam waktu yang sama. Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetra kan
pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, Variabel-variabel yang


pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Menurut Winarno
(2013:22) variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan
pengaruh-nya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut
Budiwanto (2005:32) variabel kontrol adalah;
Variabel penelitian yang dikontrol atau dinetralkan, dibuat sama
pengaruhnya terhadap hubungan variabel variabel pokok yang
sedang diteliti. Meskipun bukan variabel utama, tetapi jika tidak
dilakukan pengontrolan maka diduga dapat mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang
sedang diteliti.
Menurut Sugiyono (2014:41) variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen (bebas) terhadap
dependen (terikat) tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Kesimpulannya adalah variabel kontrol merupakan variabel
kendali, faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruh-nya oleh peneliti,
karena jika tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Variabel kontro berbeda dengan variabel moderator.
Penetapan suatu variabel menjadi variable moderator adalah untuk dipelajari
(dianalisis) pengaruhnya sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk

dinetralkan/disamakan pengaruhnya.
Contoh (1) Penelitian tentang metode pembelajaran di depan, maka
peneliti dapat menetralkan pengaruh variabel karakteristik keterampilan motorik
(tinggi dan rendah) dengan mengambil sampel hanya kelompok yang memiliki
keterampilan motorik tinggi. Atau peneliti dapat menetapkan variabel lain sebagai
variabel kontrol, misalnya, mengukur keterampilan awal sepaktakraw dan/atau
motor educability. Pengontrolan dapat dilakukan dengan jalan membatasi sampel
pada siswa kelompok usia tertentu. Apabila dilakukan seperti didepan maka
ketrampilan awal sepaktakraw dan motor educability diperlakukan sebagai
variabel kontrol. (2) Penelitian tentang pengaruh latihan senam aerobik terhadap
kesegaran jasmani. Faktor gisi makanan dan waktu istirahat dapat menjadi
variabel kontrol. Selama penelitian, pemberian gizi dan waktu istirahat dikontrol,
dibuat sama untuk semua anggota subyek yang diteliti.

5.

Variabel intervening (antara)
Uraian tentang variabel di depan merupakan variabel variabel yang konkrit

(nyata). Variabel bebas, variabel moderator dan variabel kontrol masing-masing

dapat dimanipulasi oleh peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruh-nya
terhadap variabel terikat. Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya
terhadap variabel terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu
abstrak, maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara
(intervening). Jadi menurut Winarno (2013:22) variabel antara adalah faktor yang
secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat
dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel
intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan
pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.
Menurut Budiwanto (2005:33) variabel antara (interventng variable)
disebut juga variabel penghubung. Variabel antara merupakan variabel yang tidak
dapat diamati atau diukur secara langsung peristiwanya karena bersifat abstrak,
tetapi dapat diamati pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sesuai dengan
namanya, penampilan variabel antara terletak diantara variabel bebas dan terikat.
Sehingga pengaruhnya terhadap hubungan variabel bebas dan terikat dapat terjadi
beberapa kemungkinan. Kemungkinannya adalah hubungan yang sebenarnya
antara variabel bebas dan variabel terikat tidak berubah, sedikit berubah menurun,
atau hubungan tersebut hilang sama sekali. Burhanuddin & Wiyono (2007:116)
variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi variabel
terikat, namun tidak dapat dikendalikan atau dimanipulasi.
Kesimpulannya adalah variabel antara merupakan variabel yang tidak
dapat diamati atau diukur secara langsung karena bersifat abstrak, tetapi dapat
diamati pengaruhnya terhadap variabel terikat. Contoh: Penelitian tentang
pengaruh latihan senam aerobik terhadap kesegaran jasmani. Faktor semangat
latihan menjadi variabel antara yang dapat mempengaruhi kesegaran jasmani.
Dalam penelitian, peneliti harus cermat dalam mengklasifikasi variabel
penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. Suatu variabel tidak selalu
berperan sebagai variabel bebas atau variabel terikat, tergantung permasalahan
penelitian yang sedang dikaji. Contoh kesegaran jasmani adalah variabel terikat

yang dipengaruhi oleh latihan senam aerobik sebagai variabel bebas. Dalam
permasalahan penelitian yang lain, variabel kesegaran jasmani akan menjadi
variabel bebas yang mempengaruhi prestasi olahraga sebagai variabel terikat.
Dalam sebuah penelitian, keberadaan variabel bebas, terikat, moderator,
kontrol dan intervening secara bersama-sama sangat dimungkinkan. Sebuah
penelitian mengajukan hipotetsis bahwa jumlah latihan setiap minggu dapat
meningkatkan keterampilan bermain sepaktakraw. Dengan rumusan lain dapat
dikemukakan: siswa yang memiliki usia sama dengan intelegensi taktis, tingkat
ketrampilan mereka berhubungan langsung dengan jumlah latihan setiap minggu
untuk siswa dengan ketrampilan motorik tinggi, dan tidak langsung untuk siswa
dengan ketrampilan motorik rendah. Pengajuan hipotesis tersebut melibatkan
variabel variabel yang harus dipertimbangkan antara lain:
a. variabel terikat

: tingkat ketrampilan

b. variabel bebas

: jumlah latihan setiap minggu

c. variabel moderator

: ketrampilan motorik

d. variabel kontrol

: usia dan intelegensi taktis

e. variabel intervening

: belajar

klasifikasi lain tentang variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan
menjadi 2 kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum
(continous).
6.

Variabel Diskrit
Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena

hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni "ya" dan "tidak"
misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: “wanita – pria”, “hadir –
tidak hadir”, “atas – bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini
dapat dioperasikan untuk menghitung frekuansi yang muncul, yaitu banyak pria,
banyak yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyakakan sebagai frekuensi.
Dengan demikian data penelitian dengan variabel diskrit merupakan
penanda kategori, yang tidak dapat dioperasikan berbentuk penambahan,
pengurangan, perkalian atau pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentu
sebagai frekuensi (Winarno, 2013:23). Menurut Sedarmayanti & Hidayat

(2002:49) Variabel diskrit adalah variabel yang hanya mempunyai satu nilai
tertentu saja. Misal jumlah anak yang dimiliki, jumlah ruang kelas.
7.

Variabel Kontinum
Variabel kontinyu adalah variabel yang secara teoritis dapat mempunyai

nilai yang bergerak tak terbatas antara dua nilai (Sedarmayanti & Hidayat ,
2002:49). Misal tinggi orang boleh jadi, 1,5m, 1,53m, dan seterusnya tergantung
pada kacermatan pengukur. Variabel kontinum dipisahkan menjadi 3 variabel
kecil yaitu:
a.

Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tat urutan bedasarkan
tingkatan misalnya sangat tinggi, tinggi, pendek untuk sebutan lain adalah
variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding
yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico pandai, Galang tidak pandai.

b. Variabel interval, yaitu variabel yang memiliki jarak, jika dibandingkan
dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri diketahui dengan pasti.
Misalnya (1) suhu udara di luar 31’C. Suhu tubuh kita 37’C. Maka selisih
suhu adalah 6’C. (2) jarak Surabaya – Blitar 162 km. Sedangkan Surabaya –
Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar yaitu 80 km.
Dibandingkan dengan variabel ordinal diatas, jarak dalam variabel
ordinal tidak jelas, jarak antara kepandaian Agung dan Nico tidak dapat
diukur.
c.

Variabel rasio, atau variabel perbandingan. Variabel rasio memiliki harga nol
mutlak yang dapat dioperaskan berbentuk perkalian “sekian kali”. Contoh;
Berat Pak Rudi 70kg, sedangkan anaknya 35 kg, maka Pak Rudi beratnya dua
kali anaknya.
Jika kita menghendaki, variabel kontinum dapat diunag menjadi
variabel diskrit dengan cara mengklasifikasikannya menjadi “ya” dan “tidak”,
maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1) Tentukan ambang batas nilai rata-rata misalnya, angka di atas rata-rata
termasuk kategori “ya”, rata-rata kebawah termasuk kategori “tidak”.
2) Ambil satu nilai dengan kategori “ya” dan selain nilai tersebut kategori
“tidak”.

D. Definisi Operasional / Definisi Istilah

Dalam sebuah penelitian definisi istilah dan operasional diperlukan apabila
ada pemikiran atau timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna
seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang pelu diberi adalah
istilah istilah yang berhubungan dengan konsep konsep pokok yang terdapat di
dalam sekripsi, tesis (karya ilmiah). Menurut Winarno (2013:31) definisi istilah
merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan sistesis yang disusun dari
kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual.
Definisi istilah dan operasiaonal menurut UM (2010:18) yaitu;
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang
diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas
sifat sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak
langsung definisi operasional tersebut akan menunjukkan pada alat
pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagian
mengukur suatu variabel.
Thomas dan Nelson (1990) menyatakan bahwa definisi operasional adalah
batasan tentang suatu fenomena yang dapat diamati, berbeda dengan sinonim atau
definisi yang ada dikamus. Variabel-variabel yang akan diteliti harus didefinisikan
secara operasional. Pengertian yang terkandung dalam operasional adalah
mencakup kemungkinan dapat dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap
fenomena tersebut. Operasional artinya harus dapat dilakukan pengamatan dan
pengukuran secara cermat, terhadap sifat sifat dan karateristik auatu obyek atau
fenomena yang didefinisikan. Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:52)
definisi operasional adalah definisi yang ada dalam hipotesis, atau definisi yang
pada intinya merupakan penjabaran lebih lanjut secara lebih kongkrit dan tegas
dari suatu konsep. Wniarno (2013:31) definisi operasional merupakan definisi
yang disusun peneliti bedasarkan sintesis yang disusun dari kajian pustaka, yang
dilengkapi sampai dengan teknik pengumpulan data dilapangan secara
operasional.
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan
menghindari perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel.
Variabel yang dimaksudkan dalam definisi operasional adalah variabel kunci atau
penting yang dapat diukur secara operasional dan dapat di pertanggung jawabkan.
Dengan definisi operasional, maka : dapat ditentukan cara yang dipakai untuk
mengukur variabel, tidak terdapat arti dan istilah istilah ganda yang apabila tidak

dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda (Munawaroh,2012:71).
Menurut Budiwanto (2005:34) Tujuannya definisi operasional adalah untuk
menyamakan pengertian dan persepsi bagi semua pembaca dan pihak yang lain
yang berkepentingan terhadap variabel dan permasalahan yang diteliti. Sehingga
apabila akan timbul perbedaan pengertian atau kurang jelas maknanya dapat
dihilangkan.
Berikut ini disajikan contoh definisi istilah dan operasional yang
digunakan dalam sebuah penelitian.
Contoh Definisi Istilah
Kertampilan bermain sepaktakraw adalah kemampuan pemain
sepaktakraw dalam memainkan bola, menggunakan seluruh anggota badan kecuali
tangan, dengan cara menimang, melakukan passing dan heading, serta melakukan
serangan ke lapangan lawan, menggunakan: kaki, kepala, paha, dan anggota
badan yang lain, selain tangan dengan tujuan memenangkan suatu pertandingan.
Contoh Definisi Operasional
Kertampilan bermain sepaktakraw adalah kemampuan pemain
sepaktakraw dalam memainkan bola, menggunakan seluruh anggota badan kecuali
tangan, dengan cara menimang, melakukan passing dan heading, serta melakukan
serangan ke lapangan lawan, menggunakan: kaki, kepala, paha, dan anggota
badan yang lain, selain tangan dengan tujuan memenangkan suatu
pertandingan.ketrampilan sepaktakraw diukur dengan menggunakan tes bermain
sepaktakraw, berbentuk rangkaian (battery test), terdiri dari ketrampilan (1)
menimang bola, (2) service, dan (3) melakukan passing kesasaran.
Kesimpulannya definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti
bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga
disebut definisi konseptual. Sedangkan definisi operasional merupakan definisi
yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian
pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat
ukur/instrumen) secara operasional. Tujuannya untuk memudahkan pengumpulan
data dan menghindari perbedaan persepsi serta membatasi ruang lingkup variabel.
E. Kesimpulan

Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat
perhatian suatu penelitian. Apabila seorang penelitian ingin menyelidiki apakah
benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran jasmani menjadi tinggi, maka
yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan kesegaran jasmani seseorang,
maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan variabel penelitian.
Variabel dibeda bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu
penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat
antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat,
variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau
interventing. Sedangkan variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous).
Definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan
teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi
konseptual. Definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti
bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi
cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional.

Daftar Rujukan

Cari Sendiri

LAMPIRAN