Draft Makalah PERAN BAHASA INDONESIA DAL

DRAFT MAKALAH
MATA KULIAH WAWASAN KEBANGSAAN

PERAN BAHASA INDONESIA DALAM
PENGAMALAN NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA

Disusun oleh:
Putri Perwitasari
Riza Kamelia
Sibghah Rakasiwi

2213 030 017
2213 030 029
2213 030 051

D3 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2014/2015
KATA PENGANTAR


2
Puja dan puji syukur selalu kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan draft makalah ini dengan judul “Peran Bahasa Indonesia dalam
Pengamalan Nilai-Nilai Luhur Pancasila”.
Tujuan penulisan draft makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
wawasan kebangsaan dan komunikasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Jurusan D3 Teknik Elektro. Oleh karenanya saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami, draft makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
yang membacanya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.

Surabaya, 17 Februari 2015

Penulis

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
Pendahuluan
a. Latar Belakang ................................................................................ 1
b. Rumusan Masalah............................................................................ 1
c. Tujuan .............................................................................................. 1
d. Manfaat ........................................................................................... 1
Landasan Teori
a. Mengenal Bahasa Indonesia ........................................................... 2
b. Pengertian dari Pancasila................................................................ 3
c. Proses Terbentuknya Identitas Bangsa Indonesia .......................... 4
d. Kedudukan Pancasila sebagai Identitas Nasional .......................... 5
Metode ............................................................................................................. 7
Pembahasan ..................................................................................................... 8
Penutup
a. Kesimpulan .................................................................................... 12
b. Saran .............................................................................................. 12
Daftar Pustaka .................................................................................................. 13

1


PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat
penting digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang dihasilkan
menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa.
Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa
tubuh. Bahasa berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang
identitas dari bangsa.
Bahasa juga dapat diartikan sebuah simbol atau lambang bunyi yang
berfungsi sebagai alat komunikasi antar individu. Oleh karena itu
pentinganya peranan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Di lingkup
kecil dan keluarga masyarakat kita menggunakan bahasa daerah untuk
berkomunikasi dan pada lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting dalam
ideologi bangsa yaitu pancasila. Bahasa Indonesia berdiri sebagai lambang

kebanggan dan sebagai lambang identitas diri dari bangsa kita.

B.

Rumusan Masalah
rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembentukan identitas bangsa?
2. Sejauh mana peran bahasa Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila?

C.

Tujuan
1. Dapat mengetahui peran Bahasa Indonesia dalam pembentukan identitas
bangsa.
2. Mengetahui sejauh mana peran Bahasa Indonesia dalam pengamalan
nilai-nilai Pancasila

D.

Manfaat

Manfaat dalam makalah ini adalah :
1. Dapat memahami bahwa Bahasa Indonesia berperan penting dalam
pembentukan identitas nasional selain agama dan budaya.
2. Dapat mengetahui dan memahami bahwa Bahasa Indonesia juga
berperan penting dalam pengamalan nilai – nilai Pancasila.

LANDASAN TEORI
A. Mengenal Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Di Indonesia
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa
atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang
merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan
nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa
melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan
kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia
dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa
melayu dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang

merupakan suatu hal yang sesuai dengan Negara Indonesia.Pada rumusan
ketiga jelas disebutkan jika pemuda Indonesia menjunjung bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia.
Wujud pengamalan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
antara lain dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai lambang
kebanggaan bangsa serta identitas nasional. Selain itu, wujud pengamalan lain
adalah mempergunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu serta
penghubung budaya, suku, ras serta seluruh bangsa Indonesia baik yang
bertempat tinggal di Indonesia mau pun di negara lain.
Perlu juga kita sadari bahwa meski bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Melayu namun bahasa Indonesia telah mengalami beberapa perbaikan
dan perubahan. Bahasa Indonesia kini menjadi bahasa yang sudah jauh
berbeda dari bahasa Melayu. Bisa dikatakan jika bahasa Indonesia adalah
bahasa baru yang hanya dimiliki bangsa Indonesia bukan bangsa yang lain,
apalagi bangsa Melayu. Oleh karena itu mari kita tunjukan sikap bangga serta
identitas kita sebagai warga negara Indonesia dengan menjunjung bahasa kita
yang hanya ada satu-satunya di dunia, bahasa Indonesia.
Wujud pengamalan atas bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
antara lain dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa resmi di lingkungan pendidikan, bahasa media masa,


bahasa penunjang perkembangan IPTEK di Indonesia, bahasa pendukung
sastra Indonesia, serta menggunakan bahasa Indonesia untuk melengkapi dan
memperkaya bahasa daerah.
Untuk poin terakhir yakni mempergunakan bahasa Indonesia sebagai
pelengkap dan pemerkaya bahasa daerah diwujudkan dengan menyisipkan
bahasa Indonesia dalam percakapan-percakapan mau pun penulisan karangankarangan yang mana percakapan atau karangan tersebut menggunakan bahasa
daerah. Sebagai contoh adalah menyisipkan bahasa Indonesia dalam
percakapan antar masyarakat Jogja sehari-hari. Karena bahasa Jawa memiliki
tingkatan bahasa yakni ngoko (kasar-penj, yakni bahasa yang dipergunakan
sebagai bahasa teman sebaya atau bahasa dari orang yang lebih tua kepada
orang yang lebih muda) dan Krama (Sopan-penj, yakni bahasa yang
dipergunakan oleh orang yang lebih muda atau lebih rendah pangkatnya
kepada orang yang lebih tua, lebih tinggi pangkatnya atau lebih terhiormat)
oleh karena itu kadang beberapa kata dalam bahasa ngoko sulit di-krama-kan,
dan bahasa Indonesia dipandang lebih sopan menggantikan kata tersebut
dibanding menggunakan bahasa ngoko.
B. Pengertian dari Pancasila
Pancasila secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta dari India
(bahasa kasta Brahmana), kata “Pancasila” terdiri dari dua kata panca berarti lima

dan syila (dengan vocal i pendek) yang berarti batu sendi, alas atau dasar(Kaelan,
2004). Maka secara harfiah Pancasila dapat diartikan sebagai dasar yang memiliki
lima unsur.

5 unsur rumusan Pancasila sebagaimana yang tercantum di

Pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai dasar filsafat dan ideologi bangsa dan Negara Indonesia,
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
saja sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Namun
terbentuknya pancasila melalui proses panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Ideologi pada suatu bangsa hakikatnya memiliki ciri khas dan karakteristik
masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Namun

demikian dapat juga terjadi bahwa ideologi suatu bangsa tersebut datang dari luar
dan

dipaksakan

keberlakuannya

pada

bangsa

tersebut

sehingga

tidak

mencerminkan karakteristik asli dari bangsa tersebut.
Secara kausalitas pancasila sebelum disahkan menjadi dasar Negara
Indonesia, nilai-nilainya telah tertanam dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri

yang berupa adat-istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para
bapak pendiri bangsa Indonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan
secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur. Dimulai dari sidangsidang BPUPKI, sidang Panitia Sembilan hingga akhirnya disempurnakan
kembali dan disahkan menjadi dasar negara dalam sidang PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Oleh karena itu, ideologi pancasila telah ada pada kehidupan
bangsa

dan

terlekat

pada

kelangsungan

hidup

bangsa

dalam


rangka

bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
C. Proses terbentuknya identitas bangsa Indonesia
Ada beberapa unsur-unsur yang berperan dalam membentuk identitas
nasional Indonesia, yaitu:
1. Sejarah
Dibalik Indonesia sebagai negara yang mapan sepeti sekarang, terselip
kejayaan masa lalu ketika zaman kerajaan-kerajaan nusantara yang
mempunyai sejarah yang gemilang yang kini menjadi cambuk bagi
masyarakat kekinian. Proses terbentuknya identitas bangsa Indonesia
telah dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka yang berupa nilai-nilai
istiadat, kebudayaaan serta religius. Nilai-nilai tersebut kemudian hari
diangkat dan dirumuskan secara formal menjadi Pancasila yang
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Kebudayaan
Aspek ini diambil dilatarbelakangi oleh Indonesia yang mempunyai
nilai-nilai luhur ilmu. Pengetahuan yang berkembang pesat dari zaman
ke zaman adalah salah satu bukti bahwa kebudayaaan mempunyai
peranaan penting dalam identitas sebuah bangsa khususnya Indonesia.
Menurut Mr. M Yamin bahwa berdirinya Negara kebangsaan Indonesia
tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan

warisan nenek moyang bangsa Indonesia. maka dari itu kebudayaan
nenek moyang bangsa ini turut berperan dalam membentuk identitas
nasional Indonesia, karena didalamnya terdapat nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia.
3. Suku Bangsa
Indonesia yang kaya akan suku bangsa ini adalah tonggak persatuan
dalam perbedaan yang berasal dari kemajemukan yang diperjuangkan
oleh para pendiri bangsa kita sampai generasi kita dan masa depan.
Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, para pemimpin negeri ini
berusaha mempertahankan kemajemukan bangsa Indonesia yang
merupakan salah satu ciri khas bangsa ini.
4. Agama
Keragaman agama di Indonesia adalah berkah yang memberikan
persatuan dalam segala makna dalam payung pluralisme serta ditopang
dengan UUD dan Pancasila yang menjamin semua warga negara untuk
beragama. Toleransi antar umat beragama di Indonesia turut berperan
dalam penciptaan identitas bangsa
5. Bahasa
Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu sebuah bangsa besar
ini adalah identitas yang nyata untuk mempersatukan Indonesia secara
besar dalam keanekaragaman suku bangsa serta budaya.
D. Kedudukan pancasila sebagai identitas nasional
Isi sila-sila pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas hakikat
pancasila yang umum dan universal sebagai pedoman pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara dan juga hakikat pancasila
yang bersifat khusus dan kongkrit sebagai nilai-nilai serta realisasi pengamalan
pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dari sila pertama sampai kelima merupakan
cita-cita,harapan dan dambaan bangsa Indonesia untuk diwujudkan dalam
kehidupan,agar terwujud Negara yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta
raharja.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai dasar negara
republik Indonesia, pancasila mempunyai kedudukan sebagai ideologi bangsa
yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia, karena pada dasarnya pancasila
merupakan penjelmaan dari nilai-nilai bangsa ini yang diangkat dan selanjutnya

dijadikan dasar negara. Maka kedudukan pancasila dapat dikembalikan kepada
dua kedudukan dan fungsi pokok yaitu sebagai dasar Negara dan sebagai ideologi
dan pandangan hidup yang mencerminkan identitas bangsa.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar Negara Republik Indonesia
merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama segala
perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang, dijabarkan
dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila.
Sedangkan pancasila dalam kedudukannya

sebagai ideologi dan

pandangan hidup adalah nilai-nilai yang berupa adat-istiadat, kebudayaan dan
nilai-nilai religius yang sejak dahulu tertanam dalam diri masyarakat Indonesia
sebelum membentuk negara. Dengan kata lain, unsur-unsur yang merupakan
materi dari pancasila tidak lain berasal dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri . unsur-unsur pancasila tersebut kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh para pendiri bangsa, sehingga pancasila berkedudukan sebagai
dasar Negara dan pandangan hidup serta ideologi bangsa. Dengan demikian
pancasila berakar dari ideologi dan pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, dan bukannya mengangkat dan mengambil ideologi bangsa lain.
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dalam masyarakat
Internasional, mamiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan
bangsa lain di dunia. Tatkala Indonesia berkembang dan berinteraksi dengan
negara lain, prinsip-prinsip dasar filsafat pancasila sebagai suatu asas dalam hidup
bernegara harus diletakkan menjadi lokomotif yang menentukan arah kebijakan
pemerintah, sehingga tidak melenceng dari cita-cita dan pandangan hidup bangsa
ini. Pancasila harus menjadi benteng pertahanan bangsa untuk menyaring
globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini dan berusaha
merusak identitas bangsa . Dengan kembali melakukan penekanan pengamalan
pancasila yang kini mulai agak lemah, identitas bangsa Indonesia akan lebih
terlihat dan bangsa ini akan mampu menghadapi segala sesuatu yang datang dari
dalam maupun luar negeri.

METODE
1.

Alat Pengumpulan Data
Dalam makalah ini kami menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode
yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena atau gejala dari suatu
keadaaan tertentu baik yang berupa keadaan social, sikap, pendapat, maupun
cara yang meliputi berbagai aspek. Dengan metode deskriptif ini juga bias
diketahui perbedaan-perbedaan dan dapat menemukan sebab-sebab

dari

suatu akibat.
2.

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini, untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, kami mempergunakan metode studi pustaka. Metode studi
pustaka atau literature ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau
informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku, koran, dan berbagai artikel
di internet yang menurut kami dapat mendukung pembuatan makalah ini.

PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan sebagaimana yang telah dicitacitakan pemuda Indonesia sejak tahun 1928. Bahasa Indonesia kini menjadi
bahasa resmi negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi negara, bahasa
Indonesia ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan bangsa dan
negara. Pengaruh tersebut merasuk dan mempengaruhi berbagai sisi kehidupan
rakyat, pejabat Indonesia. Pengaruh tersebut juga merasuk dalam ideologi bangsa
Indonesia yakni Pancasila. Sejauh apa pengaruh bahasa Indonesia terhadap
Pancasila? Mari kita diskusikan bersama.
Peran bahasa Indonesia dalam kaitannya edngan pengamalan nilai-nilai
luhur Pancasila antara lain;
1. Membentuk kepribadian bangsa
Salah satu unsur pembentuk Pancasila adalah kepribadian luhur
yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu. Sebelum penjajahan
bangsa barat dimulai, bangsa Indonesia memiliki kepribadian khas yang
terbentuk dari pengaruh kerajaan-kerajaan yang tersebar luas di tanah
pertiwi. Kepribadian tersebut di antaranya adalah sikap ramah tamah yang
kini dikenal di seantero jagad sebagai sikap khas dari daerah timur. Selain
sikap ramah ada juga sikap gotong-royong, tenggang rasa, toleransi dan
sebagainya yang dulu menjadi ikon identitas bangsa kita. Oleh karenanya
Pancasila dibentuk untuk menjaga dan melestarikan sikap budaya tersebut
agar nantinya tidak pupus termakan zaman.
Hubungan bahasa Indonesia dalam membentuk kepribadian bangsa
antara lain; Dengan membiasakan diri untuk berbahasa Indonesia yang
baik dan benar berarti membiasakan diri untuk berperilaku terpuji dan
bermartabat. Ada peribahasa jawa yang mengatakan, “Ajining dhiri ana
ing lathi.” Kepribadian seseorang dapat dilihat dari lidahnya (tutur
katanya). Dengan kata lain, rusaknya bahasa seseorang berarti rusak pula
kepribadian seseorang. Seseorang yang terbiasa bertutur kata kasar dan
menyakitkan pastinya memiliki watak yang keras dan egois.
Pengaruh tutur kata dan kepribadian dapat langsung kita cermati
pada sikap seorang preman. Pernahkah Anda melihat seorang preman

dengan tutur kata yang kasar memiliki sikap dan perilaku terpuji? Suka
membantu misalnya? Pastinya tidak.
Pengaruh tutur kata juga secara tidak langsung membentuk normanorma di masyarakat. Norma sendiri berperan sebagai benteng perilaku
bagi masyarakat itu sendiri. Sanksi pelanggaran norma tidaklah main-main
meski norma tersebut bukan termassuk hukum yang tertulis. Sanksi norma
yang paling berat adalah pengusiran kepada individu dari tanah ia
bermukim akibat pelanggaran norma yang terlalu berat. Dengan norma
yang dihasilkan oleh masyarakat berperilaku luhur, diharapkan generasi
penerus pun akan tertular perilaku luhur juga. Dan kehidupan
bermasyarakat akan menjadi lebih baik.
Perilaku dan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab serta
semangat kegotong-royongan akan meningkatkan persatuan dan kesatuan
bangsa yang akan menghasilkan keadilan dan kesejahteraan yang merata
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian tidak perlu ada lagi
persoalan akibat SARA dan setiap umat beragama tenang menjalankan
perannya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjunjung tinggi kehidupan demokrasi
Bahasa yang santun akan menjamin perilaku yang santun pula.
Karena perilaku yang santun, masyarakat tidak perlu khawatir dengan
demonstrasi yang berbuntut kekerasan dan pengrusakan. Demonstrasi akan
berjalan santun dan damai. Pengungkapan pendapat melalui mimbar bebas
akan berjalan lancar. Wakil rakyat pun akan senang menerima kedatangan
demonstran. Akibatnya pertukaran ide antar wakil rakyat dengan rakyat
akan berjalan lancar. Tidak ada lagi kalimat ambigu karena seluruh
pendapat diutarakan dengan padat dan jelas.
Tidak ada lagi kerusuhan di DPR akibat kesalahpahaman
berkomunikasi. Tidak ada lagi perpecahan di masyarakat karena perbedaan
ideologi partai. Semua hidup damai dan terstruktur.
Akibatnya pemimpin yang korup akan mudah dideteksi karena
sistem demokrasi yang berjalan lancar. Rakyat sebagai mata akan

mengawasi dan akan mengeksekusi pemerintah korup melalui tangantangan badan yang berwenang. Dengan luhurnya akhlak, baik pemimpin
dan yang dipimpin akan menjadi satu kesatuan utuh. Pemerintah akan
menjadi pelayan rakyat, namun rakyat bukan sebagai tuan melainkan tamu
yang harus menghormati penjamunya.

3. Sebagai modal awal merealisasikan tujuan nasional
Tujuan nasional tersirat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Ada empat tujuan nasional yang tertulis di sana yakni;
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut

melaksanakan

ketertiban

dunia

yang

berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
4. Membentuk kepribadian bangsa
Salah satu unsur pembentuk Pancasila adalah kepribadian luhur
yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu. Sebelum penjajahan
bangsa barat dimulai, bangsa Indonesia memiliki kepribadian khas yang
terbentuk dari pengaruh kerajaan-kerajaan yang tersebar luas di tanah
pertiwi. Kepribadian tersebut di antaranya adalah sikap ramah tamah
yang kini dikenal sebagai sikap khas dari daerah timur. Selain sikap
ramah ada juga sikap gotong-royong, tenggang rasa, toleransi dan
sebagainya yang dulu menjadi ikon identitas bangsa kita. Oleh karenanya
Pancasila dibentuk untuk menjaga dan melestarikan sikap budaya
tersebut agar nantinya tidak pupus termakan zaman.
Perilaku dan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab serta
semangat kegotong-royongan akan meningkatkan persatuan dan kesatuan

bangsa yang akan menghasilkan keadilan dan kesejahteraan yang merata
bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Menjunjung tinggi kehidupan demokrasi
Bahasa yang santun akan menjamin perilaku yang santun pula.
Karena perilaku yang santun, masyarakat tidak perlu khawatir dengan
demonstrasi yang berbuntut kekerasan dan pengrusakan. Demonstrasi
akan berjalan santun dan damai. Pengungkapan pendapat melalui mimbar
bebas akan berjalan lancar. Wakil rakyat pun akan senang menerima
kedatangan demonstran. Akibatnya pertukaran ide antar wakil rakyat
dengan rakyat akan berjalan lancar. Tidak ada lagi kalimat ambigu karena
seluruh pendapat diutarakan dengan padat dan jelas.
Tidak ada lagi kerusuhan di DPR akibat kesalahpahaman
berkomunikasi. Tidak ada lagi perpecahan di masyarakat karena
perbedaan ideologi partai. Semua hidup damai dan terstruktur.
Akibatnya pemimpin yang korup akan mudah dideteksi karena
sistem demokrasi yang berjalan lancar. Rakyat sebagai mata akan
mengawasi dan akan mengeksekusi pemerintah korup melalui tangantangan badan yang berwenang. Dengan luhurnya akhlak, baik pemimpin
dan yang dipimpin akan menjadi satu kesatuan utuh. Pemerintah akan
menjadi pelayan rakyat, namun rakyat bukan sebagai tuan melainkan
tamu yang harus menghormati penjamunya.

PENUTUP
A.

Kesimpulan
Identitas Nasional adalah ciri atau jati diri suatu bangsa yang membedakan

suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Suatu bangsa berdiri kerena pada kodratnya
manusia adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial yang membutuhkan
bantuan dan pertolonan dari orang lain sehingga mendorong terbentuknya suatu
masyarakat. Proses terbentuknya identitas nasional di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari sejarah, kebudayaan, kesukuan, agama dan bahasa yang
berkembang di Indonesia.
Identitas nasional bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan dan nilai-nilai agama merupakan pandangan pandangan hidup yang
telah berkembang di tengah-tengah masyarakat jauh sebelum Indonesia merdeka.
Selanjutnya setelah memperoleh kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 18 Agustus
1945, nilai-nilai tersebut diangkat oleh para bapak pendiri bangsa ini dan
dirumuskan menjadi sebuah kesatuan yang berupa Pancasila.
Pancasila pada dasarnya memiliki 2 kedudukan pokok yaitu sebagai dasar
Negara Indonesia dan sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa.Maka sudah
semestinya setiap kebijakan yang dibuat di Indonesia haruslah dilandasi dengan
pancasila yang merupakan dasar Negara sekaligus ideologi bangsa. Dizaman
sekarang kita dihadapkan tentangan untuk menegakkan dan memurnikan kembali
nilai-nilai pancasila terhadap globalisasi yang terjadi sekarang ini, sehingga
Indonesia dapat lebih menunjukkan identitasnya dihadapan bangsa-bangsa lain

dan dapat menjadikan pancasila sebagai benteng yang menangkal pengaruhpengaruh yang berusaha merusak nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
B.

Saran
Dalam pembuatan dan pembahsaan makalah ini kami sebagai penulis

mempunyai sebuah angan – angan agar kita sebagai warga Negara Indonesia
selalu mempertahankan identitas bangsa di tengah era globalisasi ini, sehingga
Indonesia memiliki nilai-nilai yang terus terjaga dan pandangan hidup yang
berupa nilai-nilai luhur bangsa. Semoga dengan memahami kedudukan
pancasilakita dapat mamurnikan nilai-nilainya sehingga tercipta Negara yang
gemah ripah loh jinawi.

DAFTAR PUSTAKA
Widayan,

Sidiq

Nur.

2009.

Bahasa

Indonesia

dan

Pancasila

.

http://poet3q.blogspot.com/2009/08/bahasa-indonesia-dan-pancasila.html.
Diakses pada selasa, 17 Februari 2015 pukul 14.05
Widayan,

SIdiq

Nur.

2009.

Mengenal

Bahasa

Indonesia.

http://poet3q.blogspot.com/2009/07/mengenal-bahasa-indonesia.html . Diakses
pada senin, 16 Februari 2015 pukul 15.45
Ambarwati, Dewi Ayu. 2013.Makalah Fungsi dan Peran Bahasa. http://ambardewy-lotus.blogspot.com/2013/02/makalah-fungsi-dan-peran-bahasa.html.
Diakses pada senin, 16 Februari 2015 pukul 12.48