Konsep dan Manajemen Database relasional
Ko sep da Ma aje e Database
Kalbuadi Joyoputro
145150200111028
[email protected]
Richad Gilang W .
145150207111019
richadgilangw@ student.ub.ac.id
Shofura Naufal Rifiera
145150207111014
shofuranrifiera@ student.ub.ac.id
Riksa Suta Adji
145150200111018
[email protected]
Thelem anica Wicaksana
145150201111039
m bahkaciw06@ student.ub.ac.id
Adm inistrasi Sistem Server – Kelas A
Jurusan Teknik Inform atika
Fakultas Ilm u Kom puter
Universitas Brawijaya
Abstrak
Ilm u dan produk di bidang Teknologi Informasi berkem bang pesat dari tahun ke tahun. Perkem bangan Teknologi
Inform asi yang pesat m engakibatkan ketergantungan m anusia terhadap produk Teknologi Informasi. Teknologi
Inform asi ada di setiap tatanan sosial dan pekerjaan m anusia. Pengguna Teknologi Informasi pun meningkat pesat
setiap tahunnya. Sem akin banyaknya pengguna Teknologi Inform asi m engakibatkan sem akin banyak pula data yang
harus disim pan dan diolah. Penyim panan dan pengolahan data tidak bisa terlepas dari yang nam anya Sistem Database.
Database m em bantu penggunanya m enem ukan informasi yang penting dari banyaknya data yang tersim pan. Maka
dari itu, database m enjadi suatu aset dan faktor penting di era digital seperti sekarang ini. Konsep dan m anajem en
database m erupakan ilm u yang harus dikuasai sebelum kita m elakukan im plem entasi database pada suatu sistem .
Makalah ini akan m enjelaskan ilm u konsep dan m anajem en database tersebut. Penulis m emiliki harapan, siapapun
pem baca m akalah ini nantinya da pat m engerti dan m em aham i konsep serta m anajem en database dengan baik, benar,
dan bijak.
1
Pendahuluan
Seperti halnya teknologi perangkat keras
kom puter yang kian hari sem akin berkembang dengan
sangat pesat, sistem database juga berkem bang. Pada
awal tahun 1960, Charles Bachman m endesain generasi
pertam a DBMS yang penyim panan data terintegrasi
atau Integrated Data Strore. Dasar untuk m odel
database tersebut lalu distandarisasi oleh CODASYL
(Conference on Data System Languages). Menurut
Fathansyah (2015), database sendiri
dapat
didefinisikan sebagai him punan kelom pok data (arsip)
yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian
rupa agar kelak dapat dim anfaatkan kembali dengan
cepat dan m udah.
2
Database
Database m emiliki prinsip kerja dan tujuan yang
sam a dengan lemari arsip. Prinsip utam anya adalah
untuk pengaturan data/arsip dan tujuan utam anya
adalah kem udahan dan kecepatan dalam pengam bilan
kem badi data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada
m edia penyimpanan yang digunakan. Database
m elakukan
fungsi
pengaturan,
pem ilahan,
pengelompokkan, dan pengorganisasian data yang akan
kita
simpan
sesuai
jenisnya.
Pem ilahan,
pengelompokkan, dan pengorganisasian ini dapat
berbentuk sejum lah tabel terpisah atau dalam bentuk
pendefinisian kolom -kolom data dalam setiap tabel.
Istilah-istilah yang um um pada Database antara
lain:
1.
2.
3.
Entitas
Entitas adalah objek yang direkam sebagai data.
Merujuk pada objek yang hendak dijadikan data
yang akan disim pan.
Field
Setiap entitas m em iliki field (kolom ) yang
m ewakili isi datanya.
Record
Record adalah kum pulan data yang terdiri dari
sekum pan field. M erupakan satuan informasi
database yang berisi satu unit data konkrit.
4.
2.1
Data Value
Data value (nilai) m erupakan satuan data
terkecil yang hanya berisi nilai pada field
tertentu.
Relational Databases
Model database relasional ini pertama kali
diperkenalkan oleh E.F. Codd. Model database ini paling
banyak diterapkan oleh pengem bang perangkat lunak.
Pada Model Relasional, database akan disebar atau
dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel 2 dim ensi.
Pendekatan
model ini m encoba
m em perluas
penggunaan
m odel
data
relasional
dengan
m enyediakan tipe data yang lebih kom pleks.
Gambar 2. Model OO Database.
Pada Gam bar 2 bisa kita lihat konsep penggunaan
m odel database berorientasi objek. Terdapat atribut
dan m ethod pada setiap kelasnya.
Menurut
Fathansyah
(2015),
terdapat
keunggulan dan kelem ahan pada model Object
Oriented Database dibandingkan dengan m odel
database yang lain, yaitu:
Keunggulan:
1.
2.
Gambar 1. Model Relational Database.
3.
Seperti pada Gambar 1, setiap entitas m em iliki
field yang sama, yaitu id_students. Field id_students
inilah yang akan m enjadi pem bentuk sebuah
relasi/m enghubungkan antar entitas dalam database.
Menurut Fathansyah (2015), ada beberapa
keunggulan dalam penerapan Relational Databases ,
antara lain:
1.
2.
3.
4.
Kelem ahan:
1.
Mudah digunakan, dibaca, dan dipahami oleh
pem ula pada database.
Penggunaannya fleksibel, m udah dim anipulasi
dengan operator-operator.
Tingkat presisi tinggi, am biguitas rendah.
2.
3.
Ada pula kekurangan yang terdapat pad a database
m odel relasional ini, antara lain:
1.
2.
2.2
Penggunaan space pada penyim panan relatif
tinggi.
Kem ampuan kom putasi yang dibutuhkan relatif
tinggi, m engakibatkan ektraksi data m enjadi
lam bat.
Object Oriented Database
Database
Berorientasi
Objek
m erupakan
database
yang
bisa
m engadopsi
paradigm a
pem rogram an berorientasi objek secara kese luruhan.
Proses penyim panan dan pengam bilan data
akan m enjadi lebih sederhana.
Kem ampuannya m enangani tipe yang lebih
kom pleks dari tipe data yang ditem ukan pada
m odel relasional.
Kem udahan
penggunaan
bahasa
pem rogram an berorientasi objek untuk
pengaksesannya.
Program m engakses data dengan objeknya
secara langsung sehingga kiner ja program
akan lebih tinggi, ektraksi data relatif cepat.
2.3
Kurangnya platform pendukung, kebanyakan
hanya bisa diim plem entasikan m enggunakan
C++ dan Java.
Sulit untuk dilakukan migrasi ke m odel lain,
terutam a ke m odel relasional.
Query yang relatif kompleks.
Distributed Database
Sebuah sistem database terdistribusi hanya
m ungkin diterapkan dalam sebuah sistem jaringan
kom puter. Distributed Database itu sendiri berkonsep,
data ditem patkan di banyak (lebih dari satu) lokasi,
tetapi tetap m enerapkan suatu m ekanism e tertentu
untuk m em buatnya m enjadi satu kesatuan database.
Dalam setiap sistem jaringan komputer selalu ada
konsep topologi, yang akan m enentukan bagaim ana
konfigurasi/koneksi antara satu node dengan node node lainnya. Setiap node, dalam kaitannya dengan
sistem database terdistribusi m ewakili sebuah server
yang m emiliki disk storage dengan sistem database
sendiri (lokal).
2.
3.
4.
5.
6.
Menghindari kesulitan pengaksesan data.
Menghindari isolasi data.
Menghindari terjadinya anomaly pengaksesan
konkuren.
Menghindari m asalah-masalah keam anan.
Menghindari m asalah-masalah integritas.
Operasi-operasi yang biasa dilakukan user terhadap
database yang biasa disingkat CRUD (Create, Read,
Update, Delete) yaitu :
1.
2.
Gambar 3. Model Distributed Database.
3.
Seperti pada Gam bar 3, tiap divisi (m anufacturing,
sales, dan headquarters) m em iliki databse server yang
bebeda. Setiap server akan saling terkoneksi satu sam a
lain, sehingga divisi lain dapat m engakses data yang ada
pada server divisi lain.
Masih m enurut Fathansyah (2015), keunggulan
penerapan m odel distributed database antara lain:
1.
2.
4.
Sebuah DBMS umum nya m emiliki sejum lah
kom ponen fungsional (m odul) seperti:
Sistem dapat bekerja secara paralel, sehingga
pem bebanan pada server m enjadi seim bang.
Sistem -sistem yang bekerja dalam basis data
terdistribusi dapat dim odifikasi, ditambah, atau
dikurangi tanpa m em engaruhi m odul lain .
1.
2.
Adapun kelem ahan penerapan m odel distributed
database, yaitu:
1.
Keam anan data, yaitu bukan hanya satu sistem
yang harus diberi proteksi keam anan data,
m elainkan juga fragm en-fragm ennya yang
tersebar di berbagai lokasi, juga jalur
kom unikasi antar sistem .
3.
4.
3
Database Managem ent System
DBMS (Database Managem ent System ) adalah
perangkat lunak untuk m endefinisikan, m enciptakan,
m engelola dan m engendalikan pengaksesan database
(Hariyanto, 2004). Fungsi sistem m anajem en database
saat ini yang paling penting adalah m enyediakan
database untuk sistem inform asi manajem en. Tujuan
utam a DBMS adalah m enyediakan lingkungan yang
nyam an dan efisien untuk penyim panan dan
pengambilan data dari database. Tujuan lain dari
system m anajem en database antara lain :
1.
Menghindari redudansi dan inkonsistensi data.
Create, yaitu operasi untuk m enam bah
inform asi, pada database relasional dilakukan
dengan m enam bah baris di tabel.
Read, yaitu operasi untuk m engekstrak
inform asi, pada database relasional diakukan
dengan m engekstrak baris-baris yang berasal
dari satu atau beberapa tabel.
Update, yaitu operasi untuk m em odifikasi data
yang tersimpan, pada database relasional
dilakukan dengan m em odifikasi satu atau
beberapa baris di tabel.
Delete, yaitu operasi untuk m enghapus data
tertentu, pada database relasional dilakukan
dengan m enghapus baris tertentu di tabel.
5.
3.1
File Manager, yang m engelola alokasi ruang
dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk
m erepresentasikan inform asi yang tersim pan
dalam disk.
Database
Manager,
yang
m enyediakan
interface antara data low level yang ada di
database dengan program aplikasi dan query
yang diberikan ke sistem .
Query
Processor, yang m enerjem ahkan
perintah-perintah dalam query language ke
perintah low-level yang dapat dim engerti oleh
database m anager.
DML Precom piler, yang m engkonversi perintah
DML yang ditam bahkan dalam sebu ah program
aplikasi
ke pemanggilan prosedur norm al
dalam bahasa induk. Precom piler ini akan
berinteraksi dengan query processor.
DDL Com piler, yang m engkonversi perintah perintah DDL ke dalam sekum pulan tabel yang
m engandung
m etadata.
Tabel-tabel
ini
kem udian disim pan dalam kamus data.
Database Engine
Database Engine atau Mesin database adalah
kom ponen perangkat lunak yang m endasari sistem
m anajem en database (DBMS) untuk m em buat,
m em baca, m em perbarui dan m enghapus (CRUD) data
dari database (Nugroho, 2011). Sebagian besar sistem
m anajem en
database
m encakup
antarm uka
pem rogram an aplikasi (API) m ereka sendiri yang
m em ungkinkan pengguna berinteraksi dengan m esin
yang m endasarinya tanpa m elalui antarmuka pengguna
DBMS. Istilah "m esin database" sering digunakan s ecara
bergantian dengan "database server" atau "sistem
m anajem en database".
Beberapa contoh dari m esin database antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
3.2
Ms. Access
MySQL
Oracle
Ms. SQL Server
PostgreSQL
Database Index
Database Index adalah struktur data yang
m eningkatkan kecepatan operasi pengam bilan data
pada tabel database dengan biaya penam bahan ruang
tulis dan penyimpanan untuk m em pertahankan
struktur data indeks (Nugroho, 2011). Tujuan dari
penggunaan indeks adalah untuk m enem ukan data
dengan cepat tanpa harus m encari setiap baris dalam
tabel database setiap kali tabel database diakses. Indeks
dapat dibuat m enggunakan satu atau lebih kolom tabel
database, m em berikan dasar untuk pencarian cepat
acak dan akses yang efisien dari catatan ya ng dipesan.
Mem balikkan nilai kunci sangat berguna untuk
m engindeks data seperti nom or urut, di m ana
nilai kunci baru m eningkat secara m onoton.
3.3
Relational Database M anagement System
RDBMS (Relational Database Managem ent
System ) adalah sebuah DBMS yang m endukung ada nya
hubungan Relational antar tabel (Hariyanto, 2004).
MySQL adalah salah satu RDBMS yang paling populer
digunakan di seluruh dunia karna selain gratis MySQL
juga stabil dan m emiliki fitur yang lumayan lengkap.
Suatu database terdiri dari banyak tabel dan
tabel ini terdiri dari banyak field yang m erupakan
kolom nya. Isi tiap baris dari tabel ini m erupakan data.
Sedangkan untuk m em buat data saling terintegrasi,
m aka satu tabel dengan tabel yang lainnya harus saling
terhubung. Setiap tabel m em punyai sebuah prim ary
key, lalu prim ary key ini dihubungkan dengan tabel
kedua dan m enjadi foreign key di tabel kedua ini.
Dengan konsep seperti inilah data akan saling
terhubung dan disebut relational, karna data dalam
tabel yang satu terhubung dengan tabel yang lainnya.
Berbagai m acam relasi dalam DBMS, antara lain.
1.
Contoh dari database index yaitu :
1.
2.
3.
4.
Bitm ap Index
Bitm ap Index adalah jenis pengindeksan khusus
yang m enyim pan sebagian besar datanya
sebagai bit array (bitm ap) dan m enjawab
sebagian besar pertanyaan dengan m elakukan
operasi logika bitwise pada bitmap ini.
Dense Index
Dense Index dalam database adalah file dengan
pasang kunci dan petunjuk untuk setiap record
dalam file data. Setiap kunci dalam file ini
dikaitkan dengan pointer tertentu ke sebuah
record dalam file data yang diurutkan.
Sparse Index
Sparse Index di database adalah file dengan
pasang kunci dan pointer untuk setiap blok
pada file data. Setiap kunci dalam file ini
dikaitkan dengan pointer tertentu ke suatu blok
pada file data yang diurutkan.
Reverse Index
Reverse Index m em balikkan nilai kunci sebelum
m em asukkannya ke dalam indeks. Misalnya,
nilai 24538 m enjadi 8.3542 dalam indeks.
2.
3.
3.4
One-to-One
Sebuah data terdapat pada 2 buah tabel, dan
hanya diperbolehkan satu data saja pada
m asing m asing tabel (unique record), sam a
halnya seperti prim ary key, record yan g ada
pada m odel ini tidak boleh ada yang sam a.
One-to-Many
Mem bolehkan data yang sama pada tabel
kedua, tapi hanya m em bolehkan data yang
bersifat unique (unik) pada tabel pertam a. Jadi
pada m odel tabel kedua boleh m em iliki
beberapa data yang sama.
Many-to-Many
Berbeda dengan kedua m odel diatas, relasi
database m odel ini m em bolehkan beberapa
data yang sama baik pada tabel pertam a
m aupun tabel kedua. Dengan demikian tidak
ada unique record di kedua tabel tersebut.
Object Oriented Database M anagement
System
Sebuah Object Oriented Database Managem ent
System (OODBMS) m em buat objek sebuah basis data
terlihat seperti objek pemrogram an pada beberapa
bahasa
pemrograman
OOP.
O ODBMS
dapat
m em perluas kem am puan bahasa pem rogram an
dengan kem am puan basis data seperti data yang
persistent secara transparan, kontrol konkurensi,
recovery data, query asosiatif dan berbagai
kem am puan basis data yang lain. OODB atau O ODBMS
dirancang untuk bekerja pada bahasa pem rogram an
berorientasi objek seperti Java, C++ dan lain -lain. Bila
kita ingin m enyim pan objek pada program Java atau
C++ ke dalam sebuah sistem basis data, kita dapat
m enggunakan basis data yang berorientasi kepada
objek (OODBMS). Konsep-konsep yang penting dalam
OO antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas
Kelas adalah cetakan objek, suatu kelas bisa
m em iliki banyak objek. Setiap kelas m em iliki
atribut dan m ethod.
Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah pem isahan aspek-aspek
eksternal objek yang dapat diakses dari rincia nrincian im plem entasi internal.
Pewarisan
Pewarisan atau Inheritance adalah pros es
penciptaan kelas baru dengan m ewarisi
karakteristik
kelas
yang
sudah
ada,
ditam bah karakteristik unik kelas yang baru itu.
Pewarisan m endukung penggunaan kem bali
(reusability) suatu kode.
Polim orfism e
Dalam konsep OO, objek-objek dikatakan
polim orfik bila m em punyai antarm uka yang
identik, nam un m em punyai perilaku yang
berbeda. Contoh m udahnya adalah dua buah
objek dari kelas yang berbeda dapat m em iliki
nam a m ethod yang sam a, nam un algoritm a
m ethodnya berbeda.
Unique object identifiers
Objek yang berbeda-beda/unik/tidak ada yang
sam a.
Persistent object handling
Data dapat digunakan kem bali jika kom puter
dim ana aplikasi berada kem bali dijalankan.
Keunggulan dari m odel OODBMS dibanding dengan
m odel DBMS lainnya, antara lain:
1.
2.
3.
4.
Protokol penguncian yang fleksibel.
Navigasi yang relatif cepat.
Sistem tipe yang seragam .
Fitur-fitur lanjutan yang relatif banyak.
Kelem ahan dari m odel OODBMS dibanding m odel
DBMS lainnya, antara lain:
1.
2.
3.
4.
3.5
Teori dan standart yang belum lengkap.
Kekurangan pada perluasan logika.
Kem ungkinan database corrupt relatif besar.
Pendukung aplikasi m eta m asih relatif sedikit.
Distributed Database M anagement System
Menurut Hariyanto (2004), Distributed Database
Managem ent System (DDBMS) adalah sistem perangkat
lunak yang m em ungkinkan manajem en database
tersebar dan ketersebara n tersebut transparan
terhadap (tidak dirasakan oleh) pem akai. DDBMS berisi
database tunggal yang dipecah m enjadi sejum lah
fragm en. Masing-m asing fragm en disim pan di satu
kom puter atau lebih dibawah kendali DBMS-DBMS yang
terpisah. Kom puter-kom puter tersebut dihubungkan
pada jaringan komunikasi. Distribusi database
m enggunakan
arsitektur
client/server
untuk
m em proses perm intaan informasi.
DDBMS
diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
Contoh penerapan OODBMS pada suatu sistem
sehari-hari, antara lain:
1.
2.
Digunakan pada sistem pendataan pasien
rum ah sakit karena bagi staf rum ah sakit OODB
lebih m udah dipergunakan daripada basis data
relasional.
Digunakan dalam bidang CAD (Com puter Aided
Design) dan Intelegensi Buatan (AI) karena
OODBMS m endukung tipe data yang kom pleks
dan relasi yang sulit. Juga secara efisien
m endukung tipe data m ultim edia yang banyak
digunakan dalam aplikasi CAD.
6.
m em punyai
beberapa
karakter,
Kum pulan dari data yang digunakan
bersam a, yang berhubungan secara logic.
Data dipecah - pecah m enjadi sejum lah
fragm en.
Fragm en dapat direplikasi.
Node
dihubungkan
oleh
jaringan
kom unikasi.
Data yang terdapat pada setiap node
berada dibawah kontrol/pengawasan dari
DBMS.
DBMS yang terdapat pada setiap node
dapat m engatur aplikasi - aplikasi lokal
secara autonom .
Sebagai contoh, m isalnya sebuah bank yang
m em iliki banyak cabang, bahkan di sebuah kota bisa
terdiri dari beberapa cabang/kantor. Masing -m asing
lokasi m em iliki database server sendiri, dan sem ua
database server itu dihubungkan satu sama lain
m em bentuk sebuah jaringan nasional.
Keunggulan dari m odel DDBMS dibanding m odel
DBMS lain, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Secara alami m engikuti struktur organisasi.
Sifatnya dapat dipakai bersama.
Peningkatan ketersediaan.
Peningkatan kehandalan.
Peningkatan kinerja.
Pertum buhan yang m odular.
Kelem ahan dari m odel DDBMS dibanding m odel
DBMS lain, antara lain:
1.
2.
3.
4.
4
Kom pleksitas tinggi.
Biaya relatif m ahal.
Kelem ahan dalam keam anan.
Sulitnya m enjaga keutuhan data.
Daftar Pustaka
[1] Fathansyah. 2015. Database: Revisi Kedua.
Bandung: Inform atika Bandung.
[2] Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan
Implementasi Sistem Database. Yogyakarta:
ANDI.
[3] Hariyanto, Bam bang. 2004. Sistem Managemen
Database: Pemodelan, Perancangan dan
Terapannya. Bandung: Inform atika Bandung.
Kalbuadi Joyoputro
145150200111028
[email protected]
Richad Gilang W .
145150207111019
richadgilangw@ student.ub.ac.id
Shofura Naufal Rifiera
145150207111014
shofuranrifiera@ student.ub.ac.id
Riksa Suta Adji
145150200111018
[email protected]
Thelem anica Wicaksana
145150201111039
m bahkaciw06@ student.ub.ac.id
Adm inistrasi Sistem Server – Kelas A
Jurusan Teknik Inform atika
Fakultas Ilm u Kom puter
Universitas Brawijaya
Abstrak
Ilm u dan produk di bidang Teknologi Informasi berkem bang pesat dari tahun ke tahun. Perkem bangan Teknologi
Inform asi yang pesat m engakibatkan ketergantungan m anusia terhadap produk Teknologi Informasi. Teknologi
Inform asi ada di setiap tatanan sosial dan pekerjaan m anusia. Pengguna Teknologi Informasi pun meningkat pesat
setiap tahunnya. Sem akin banyaknya pengguna Teknologi Inform asi m engakibatkan sem akin banyak pula data yang
harus disim pan dan diolah. Penyim panan dan pengolahan data tidak bisa terlepas dari yang nam anya Sistem Database.
Database m em bantu penggunanya m enem ukan informasi yang penting dari banyaknya data yang tersim pan. Maka
dari itu, database m enjadi suatu aset dan faktor penting di era digital seperti sekarang ini. Konsep dan m anajem en
database m erupakan ilm u yang harus dikuasai sebelum kita m elakukan im plem entasi database pada suatu sistem .
Makalah ini akan m enjelaskan ilm u konsep dan m anajem en database tersebut. Penulis m emiliki harapan, siapapun
pem baca m akalah ini nantinya da pat m engerti dan m em aham i konsep serta m anajem en database dengan baik, benar,
dan bijak.
1
Pendahuluan
Seperti halnya teknologi perangkat keras
kom puter yang kian hari sem akin berkembang dengan
sangat pesat, sistem database juga berkem bang. Pada
awal tahun 1960, Charles Bachman m endesain generasi
pertam a DBMS yang penyim panan data terintegrasi
atau Integrated Data Strore. Dasar untuk m odel
database tersebut lalu distandarisasi oleh CODASYL
(Conference on Data System Languages). Menurut
Fathansyah (2015), database sendiri
dapat
didefinisikan sebagai him punan kelom pok data (arsip)
yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian
rupa agar kelak dapat dim anfaatkan kembali dengan
cepat dan m udah.
2
Database
Database m emiliki prinsip kerja dan tujuan yang
sam a dengan lemari arsip. Prinsip utam anya adalah
untuk pengaturan data/arsip dan tujuan utam anya
adalah kem udahan dan kecepatan dalam pengam bilan
kem badi data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada
m edia penyimpanan yang digunakan. Database
m elakukan
fungsi
pengaturan,
pem ilahan,
pengelompokkan, dan pengorganisasian data yang akan
kita
simpan
sesuai
jenisnya.
Pem ilahan,
pengelompokkan, dan pengorganisasian ini dapat
berbentuk sejum lah tabel terpisah atau dalam bentuk
pendefinisian kolom -kolom data dalam setiap tabel.
Istilah-istilah yang um um pada Database antara
lain:
1.
2.
3.
Entitas
Entitas adalah objek yang direkam sebagai data.
Merujuk pada objek yang hendak dijadikan data
yang akan disim pan.
Field
Setiap entitas m em iliki field (kolom ) yang
m ewakili isi datanya.
Record
Record adalah kum pulan data yang terdiri dari
sekum pan field. M erupakan satuan informasi
database yang berisi satu unit data konkrit.
4.
2.1
Data Value
Data value (nilai) m erupakan satuan data
terkecil yang hanya berisi nilai pada field
tertentu.
Relational Databases
Model database relasional ini pertama kali
diperkenalkan oleh E.F. Codd. Model database ini paling
banyak diterapkan oleh pengem bang perangkat lunak.
Pada Model Relasional, database akan disebar atau
dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel 2 dim ensi.
Pendekatan
model ini m encoba
m em perluas
penggunaan
m odel
data
relasional
dengan
m enyediakan tipe data yang lebih kom pleks.
Gambar 2. Model OO Database.
Pada Gam bar 2 bisa kita lihat konsep penggunaan
m odel database berorientasi objek. Terdapat atribut
dan m ethod pada setiap kelasnya.
Menurut
Fathansyah
(2015),
terdapat
keunggulan dan kelem ahan pada model Object
Oriented Database dibandingkan dengan m odel
database yang lain, yaitu:
Keunggulan:
1.
2.
Gambar 1. Model Relational Database.
3.
Seperti pada Gambar 1, setiap entitas m em iliki
field yang sama, yaitu id_students. Field id_students
inilah yang akan m enjadi pem bentuk sebuah
relasi/m enghubungkan antar entitas dalam database.
Menurut Fathansyah (2015), ada beberapa
keunggulan dalam penerapan Relational Databases ,
antara lain:
1.
2.
3.
4.
Kelem ahan:
1.
Mudah digunakan, dibaca, dan dipahami oleh
pem ula pada database.
Penggunaannya fleksibel, m udah dim anipulasi
dengan operator-operator.
Tingkat presisi tinggi, am biguitas rendah.
2.
3.
Ada pula kekurangan yang terdapat pad a database
m odel relasional ini, antara lain:
1.
2.
2.2
Penggunaan space pada penyim panan relatif
tinggi.
Kem ampuan kom putasi yang dibutuhkan relatif
tinggi, m engakibatkan ektraksi data m enjadi
lam bat.
Object Oriented Database
Database
Berorientasi
Objek
m erupakan
database
yang
bisa
m engadopsi
paradigm a
pem rogram an berorientasi objek secara kese luruhan.
Proses penyim panan dan pengam bilan data
akan m enjadi lebih sederhana.
Kem ampuannya m enangani tipe yang lebih
kom pleks dari tipe data yang ditem ukan pada
m odel relasional.
Kem udahan
penggunaan
bahasa
pem rogram an berorientasi objek untuk
pengaksesannya.
Program m engakses data dengan objeknya
secara langsung sehingga kiner ja program
akan lebih tinggi, ektraksi data relatif cepat.
2.3
Kurangnya platform pendukung, kebanyakan
hanya bisa diim plem entasikan m enggunakan
C++ dan Java.
Sulit untuk dilakukan migrasi ke m odel lain,
terutam a ke m odel relasional.
Query yang relatif kompleks.
Distributed Database
Sebuah sistem database terdistribusi hanya
m ungkin diterapkan dalam sebuah sistem jaringan
kom puter. Distributed Database itu sendiri berkonsep,
data ditem patkan di banyak (lebih dari satu) lokasi,
tetapi tetap m enerapkan suatu m ekanism e tertentu
untuk m em buatnya m enjadi satu kesatuan database.
Dalam setiap sistem jaringan komputer selalu ada
konsep topologi, yang akan m enentukan bagaim ana
konfigurasi/koneksi antara satu node dengan node node lainnya. Setiap node, dalam kaitannya dengan
sistem database terdistribusi m ewakili sebuah server
yang m emiliki disk storage dengan sistem database
sendiri (lokal).
2.
3.
4.
5.
6.
Menghindari kesulitan pengaksesan data.
Menghindari isolasi data.
Menghindari terjadinya anomaly pengaksesan
konkuren.
Menghindari m asalah-masalah keam anan.
Menghindari m asalah-masalah integritas.
Operasi-operasi yang biasa dilakukan user terhadap
database yang biasa disingkat CRUD (Create, Read,
Update, Delete) yaitu :
1.
2.
Gambar 3. Model Distributed Database.
3.
Seperti pada Gam bar 3, tiap divisi (m anufacturing,
sales, dan headquarters) m em iliki databse server yang
bebeda. Setiap server akan saling terkoneksi satu sam a
lain, sehingga divisi lain dapat m engakses data yang ada
pada server divisi lain.
Masih m enurut Fathansyah (2015), keunggulan
penerapan m odel distributed database antara lain:
1.
2.
4.
Sebuah DBMS umum nya m emiliki sejum lah
kom ponen fungsional (m odul) seperti:
Sistem dapat bekerja secara paralel, sehingga
pem bebanan pada server m enjadi seim bang.
Sistem -sistem yang bekerja dalam basis data
terdistribusi dapat dim odifikasi, ditambah, atau
dikurangi tanpa m em engaruhi m odul lain .
1.
2.
Adapun kelem ahan penerapan m odel distributed
database, yaitu:
1.
Keam anan data, yaitu bukan hanya satu sistem
yang harus diberi proteksi keam anan data,
m elainkan juga fragm en-fragm ennya yang
tersebar di berbagai lokasi, juga jalur
kom unikasi antar sistem .
3.
4.
3
Database Managem ent System
DBMS (Database Managem ent System ) adalah
perangkat lunak untuk m endefinisikan, m enciptakan,
m engelola dan m engendalikan pengaksesan database
(Hariyanto, 2004). Fungsi sistem m anajem en database
saat ini yang paling penting adalah m enyediakan
database untuk sistem inform asi manajem en. Tujuan
utam a DBMS adalah m enyediakan lingkungan yang
nyam an dan efisien untuk penyim panan dan
pengambilan data dari database. Tujuan lain dari
system m anajem en database antara lain :
1.
Menghindari redudansi dan inkonsistensi data.
Create, yaitu operasi untuk m enam bah
inform asi, pada database relasional dilakukan
dengan m enam bah baris di tabel.
Read, yaitu operasi untuk m engekstrak
inform asi, pada database relasional diakukan
dengan m engekstrak baris-baris yang berasal
dari satu atau beberapa tabel.
Update, yaitu operasi untuk m em odifikasi data
yang tersimpan, pada database relasional
dilakukan dengan m em odifikasi satu atau
beberapa baris di tabel.
Delete, yaitu operasi untuk m enghapus data
tertentu, pada database relasional dilakukan
dengan m enghapus baris tertentu di tabel.
5.
3.1
File Manager, yang m engelola alokasi ruang
dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk
m erepresentasikan inform asi yang tersim pan
dalam disk.
Database
Manager,
yang
m enyediakan
interface antara data low level yang ada di
database dengan program aplikasi dan query
yang diberikan ke sistem .
Query
Processor, yang m enerjem ahkan
perintah-perintah dalam query language ke
perintah low-level yang dapat dim engerti oleh
database m anager.
DML Precom piler, yang m engkonversi perintah
DML yang ditam bahkan dalam sebu ah program
aplikasi
ke pemanggilan prosedur norm al
dalam bahasa induk. Precom piler ini akan
berinteraksi dengan query processor.
DDL Com piler, yang m engkonversi perintah perintah DDL ke dalam sekum pulan tabel yang
m engandung
m etadata.
Tabel-tabel
ini
kem udian disim pan dalam kamus data.
Database Engine
Database Engine atau Mesin database adalah
kom ponen perangkat lunak yang m endasari sistem
m anajem en database (DBMS) untuk m em buat,
m em baca, m em perbarui dan m enghapus (CRUD) data
dari database (Nugroho, 2011). Sebagian besar sistem
m anajem en
database
m encakup
antarm uka
pem rogram an aplikasi (API) m ereka sendiri yang
m em ungkinkan pengguna berinteraksi dengan m esin
yang m endasarinya tanpa m elalui antarmuka pengguna
DBMS. Istilah "m esin database" sering digunakan s ecara
bergantian dengan "database server" atau "sistem
m anajem en database".
Beberapa contoh dari m esin database antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
3.2
Ms. Access
MySQL
Oracle
Ms. SQL Server
PostgreSQL
Database Index
Database Index adalah struktur data yang
m eningkatkan kecepatan operasi pengam bilan data
pada tabel database dengan biaya penam bahan ruang
tulis dan penyimpanan untuk m em pertahankan
struktur data indeks (Nugroho, 2011). Tujuan dari
penggunaan indeks adalah untuk m enem ukan data
dengan cepat tanpa harus m encari setiap baris dalam
tabel database setiap kali tabel database diakses. Indeks
dapat dibuat m enggunakan satu atau lebih kolom tabel
database, m em berikan dasar untuk pencarian cepat
acak dan akses yang efisien dari catatan ya ng dipesan.
Mem balikkan nilai kunci sangat berguna untuk
m engindeks data seperti nom or urut, di m ana
nilai kunci baru m eningkat secara m onoton.
3.3
Relational Database M anagement System
RDBMS (Relational Database Managem ent
System ) adalah sebuah DBMS yang m endukung ada nya
hubungan Relational antar tabel (Hariyanto, 2004).
MySQL adalah salah satu RDBMS yang paling populer
digunakan di seluruh dunia karna selain gratis MySQL
juga stabil dan m emiliki fitur yang lumayan lengkap.
Suatu database terdiri dari banyak tabel dan
tabel ini terdiri dari banyak field yang m erupakan
kolom nya. Isi tiap baris dari tabel ini m erupakan data.
Sedangkan untuk m em buat data saling terintegrasi,
m aka satu tabel dengan tabel yang lainnya harus saling
terhubung. Setiap tabel m em punyai sebuah prim ary
key, lalu prim ary key ini dihubungkan dengan tabel
kedua dan m enjadi foreign key di tabel kedua ini.
Dengan konsep seperti inilah data akan saling
terhubung dan disebut relational, karna data dalam
tabel yang satu terhubung dengan tabel yang lainnya.
Berbagai m acam relasi dalam DBMS, antara lain.
1.
Contoh dari database index yaitu :
1.
2.
3.
4.
Bitm ap Index
Bitm ap Index adalah jenis pengindeksan khusus
yang m enyim pan sebagian besar datanya
sebagai bit array (bitm ap) dan m enjawab
sebagian besar pertanyaan dengan m elakukan
operasi logika bitwise pada bitmap ini.
Dense Index
Dense Index dalam database adalah file dengan
pasang kunci dan petunjuk untuk setiap record
dalam file data. Setiap kunci dalam file ini
dikaitkan dengan pointer tertentu ke sebuah
record dalam file data yang diurutkan.
Sparse Index
Sparse Index di database adalah file dengan
pasang kunci dan pointer untuk setiap blok
pada file data. Setiap kunci dalam file ini
dikaitkan dengan pointer tertentu ke suatu blok
pada file data yang diurutkan.
Reverse Index
Reverse Index m em balikkan nilai kunci sebelum
m em asukkannya ke dalam indeks. Misalnya,
nilai 24538 m enjadi 8.3542 dalam indeks.
2.
3.
3.4
One-to-One
Sebuah data terdapat pada 2 buah tabel, dan
hanya diperbolehkan satu data saja pada
m asing m asing tabel (unique record), sam a
halnya seperti prim ary key, record yan g ada
pada m odel ini tidak boleh ada yang sam a.
One-to-Many
Mem bolehkan data yang sama pada tabel
kedua, tapi hanya m em bolehkan data yang
bersifat unique (unik) pada tabel pertam a. Jadi
pada m odel tabel kedua boleh m em iliki
beberapa data yang sama.
Many-to-Many
Berbeda dengan kedua m odel diatas, relasi
database m odel ini m em bolehkan beberapa
data yang sama baik pada tabel pertam a
m aupun tabel kedua. Dengan demikian tidak
ada unique record di kedua tabel tersebut.
Object Oriented Database M anagement
System
Sebuah Object Oriented Database Managem ent
System (OODBMS) m em buat objek sebuah basis data
terlihat seperti objek pemrogram an pada beberapa
bahasa
pemrograman
OOP.
O ODBMS
dapat
m em perluas kem am puan bahasa pem rogram an
dengan kem am puan basis data seperti data yang
persistent secara transparan, kontrol konkurensi,
recovery data, query asosiatif dan berbagai
kem am puan basis data yang lain. OODB atau O ODBMS
dirancang untuk bekerja pada bahasa pem rogram an
berorientasi objek seperti Java, C++ dan lain -lain. Bila
kita ingin m enyim pan objek pada program Java atau
C++ ke dalam sebuah sistem basis data, kita dapat
m enggunakan basis data yang berorientasi kepada
objek (OODBMS). Konsep-konsep yang penting dalam
OO antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas
Kelas adalah cetakan objek, suatu kelas bisa
m em iliki banyak objek. Setiap kelas m em iliki
atribut dan m ethod.
Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah pem isahan aspek-aspek
eksternal objek yang dapat diakses dari rincia nrincian im plem entasi internal.
Pewarisan
Pewarisan atau Inheritance adalah pros es
penciptaan kelas baru dengan m ewarisi
karakteristik
kelas
yang
sudah
ada,
ditam bah karakteristik unik kelas yang baru itu.
Pewarisan m endukung penggunaan kem bali
(reusability) suatu kode.
Polim orfism e
Dalam konsep OO, objek-objek dikatakan
polim orfik bila m em punyai antarm uka yang
identik, nam un m em punyai perilaku yang
berbeda. Contoh m udahnya adalah dua buah
objek dari kelas yang berbeda dapat m em iliki
nam a m ethod yang sam a, nam un algoritm a
m ethodnya berbeda.
Unique object identifiers
Objek yang berbeda-beda/unik/tidak ada yang
sam a.
Persistent object handling
Data dapat digunakan kem bali jika kom puter
dim ana aplikasi berada kem bali dijalankan.
Keunggulan dari m odel OODBMS dibanding dengan
m odel DBMS lainnya, antara lain:
1.
2.
3.
4.
Protokol penguncian yang fleksibel.
Navigasi yang relatif cepat.
Sistem tipe yang seragam .
Fitur-fitur lanjutan yang relatif banyak.
Kelem ahan dari m odel OODBMS dibanding m odel
DBMS lainnya, antara lain:
1.
2.
3.
4.
3.5
Teori dan standart yang belum lengkap.
Kekurangan pada perluasan logika.
Kem ungkinan database corrupt relatif besar.
Pendukung aplikasi m eta m asih relatif sedikit.
Distributed Database M anagement System
Menurut Hariyanto (2004), Distributed Database
Managem ent System (DDBMS) adalah sistem perangkat
lunak yang m em ungkinkan manajem en database
tersebar dan ketersebara n tersebut transparan
terhadap (tidak dirasakan oleh) pem akai. DDBMS berisi
database tunggal yang dipecah m enjadi sejum lah
fragm en. Masing-m asing fragm en disim pan di satu
kom puter atau lebih dibawah kendali DBMS-DBMS yang
terpisah. Kom puter-kom puter tersebut dihubungkan
pada jaringan komunikasi. Distribusi database
m enggunakan
arsitektur
client/server
untuk
m em proses perm intaan informasi.
DDBMS
diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
Contoh penerapan OODBMS pada suatu sistem
sehari-hari, antara lain:
1.
2.
Digunakan pada sistem pendataan pasien
rum ah sakit karena bagi staf rum ah sakit OODB
lebih m udah dipergunakan daripada basis data
relasional.
Digunakan dalam bidang CAD (Com puter Aided
Design) dan Intelegensi Buatan (AI) karena
OODBMS m endukung tipe data yang kom pleks
dan relasi yang sulit. Juga secara efisien
m endukung tipe data m ultim edia yang banyak
digunakan dalam aplikasi CAD.
6.
m em punyai
beberapa
karakter,
Kum pulan dari data yang digunakan
bersam a, yang berhubungan secara logic.
Data dipecah - pecah m enjadi sejum lah
fragm en.
Fragm en dapat direplikasi.
Node
dihubungkan
oleh
jaringan
kom unikasi.
Data yang terdapat pada setiap node
berada dibawah kontrol/pengawasan dari
DBMS.
DBMS yang terdapat pada setiap node
dapat m engatur aplikasi - aplikasi lokal
secara autonom .
Sebagai contoh, m isalnya sebuah bank yang
m em iliki banyak cabang, bahkan di sebuah kota bisa
terdiri dari beberapa cabang/kantor. Masing -m asing
lokasi m em iliki database server sendiri, dan sem ua
database server itu dihubungkan satu sama lain
m em bentuk sebuah jaringan nasional.
Keunggulan dari m odel DDBMS dibanding m odel
DBMS lain, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Secara alami m engikuti struktur organisasi.
Sifatnya dapat dipakai bersama.
Peningkatan ketersediaan.
Peningkatan kehandalan.
Peningkatan kinerja.
Pertum buhan yang m odular.
Kelem ahan dari m odel DDBMS dibanding m odel
DBMS lain, antara lain:
1.
2.
3.
4.
4
Kom pleksitas tinggi.
Biaya relatif m ahal.
Kelem ahan dalam keam anan.
Sulitnya m enjaga keutuhan data.
Daftar Pustaka
[1] Fathansyah. 2015. Database: Revisi Kedua.
Bandung: Inform atika Bandung.
[2] Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan
Implementasi Sistem Database. Yogyakarta:
ANDI.
[3] Hariyanto, Bam bang. 2004. Sistem Managemen
Database: Pemodelan, Perancangan dan
Terapannya. Bandung: Inform atika Bandung.