Implementasi Aplikasi Papan Komunikasi (Communication Board) Berbasis Tablet Android Bagi Tunarungu

  

Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4471-4477 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Aplikasi Papan Komunikasi (Communication Board) Berbasis

Tablet Android Bagi Tunarungu

1 2 3 Moh Abu Hasan , Herman Tolle , Adam Hendra Brata

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: ubhasan992@gmail.com, emang@ub.ac.id, adam@ub.ac.id

  

Abstrak

  Komunikasi menggunakan bahasa isyarat diperuntukkan dalam kehidupan berkomunikasi setiap hari baik kepada tunarungu maupun tunawicara. Kesulitan yang sering terjadi adalah kaum tunarungu bisa menyampaikan informasi dalam bahasa isyarat yang diperuntukkan dan bisa dimengerti oleh orang yang dapat dengar jadi penderita tunarungu bisa berkomunikasi, berinteraksi, bergaul, berteman, dan terjadi perbincangan dalam pergaulan setiap hari. Aplikasi

  “DekatTuli” yang dirancang untuk dapat membantu mengurangi kesulitan yang dihadapi kaum tuna rungu dan tuna wicara. Aplikasi “DekatTuli” ini menyediakan metode Pembelajaran untuk Berkomunikasi dalam bentuk Bahasa Isyarat Indonesia bagi kaum tuna rungu dan tuna wicara dengan cepat dan praktis karena menggunakan sarana Aplikasi berbasis Android pada perangkat smartphone. Aplikasi ini telah dilakukan pengujian Fungsional dengan setiap kasus ujinya telah diuji dan berjalan dengan semestinya, dengan hasil dinyatakan semuanya

  

valid . Dari pengujian usability diperoleh hasil yang sangat memuaskan karena analisis aplikasi

“DekatTuli” dengan mencapai rata-rata skor sebesar 96%.

  Kata kunci: Usability, Disabilitas, Kuesioner, Smartphone, Pengujian Black Box, Speech Testing

Abstract

  

One of the difficulties is how the deaf can inform the sign language used and can be understood by

people who can hear so deaf people can communicate, interact, socialize, make friends, and dialogue

occurs in everyday social. Sign language is used in the daily lives of people with hearing and speech

impaired.Applications "DekatTuli" designed to help reduce the difficulties faced by the deaf and mute.

Applications "DekatTuli" This provides a method Learning to Communicate in the form of Indonesian

Sign Language for the deaf and speech impaired quickly and practical for using the means of Android-

based applications on smartphone devices. Applications Functional testing has been done with each of

the test cases have been tested and properly, with the result declared all valid. Usability testing is

obtained from a very satisfactory result for analysis of the application "DekatTuli" to achieve an

average score of 96%.

  Keywords: usability, disability, questionaire, smartphone, black-box testing, speech testing 1.

  sehari-hari sesama penderita bisu tuli. Bahasa

   PENDAHULUAN

  isyarat yang sederhana ataupun bentuk lain perlu Kehidupan orang tuna rungu yang dikenal dipahami oleh orang normal dalam dengan bisu tuli belum banyak diterima berkomunuikasi sehari- hari. Salah satu masyarat, sehingga mobilitas orang tuna rungu kesulitan adalah bagaimana orang tuli sering terhambat. Titik fokus terhambatnya menginformasikan bahasa isyarat digunakan tersebut terletak pada sulitnya orang tuna rungu dapat dipahami oleh orang normal sehingga untuk berkomunikasi dengan orang normal dan penderita bisu tuli dapat berkomunikasi, lingkungan sekitarnya. Bahasa isyarat adalah berinteraksi, bergaul, berteman, dan terjadi bahasa yang digunakan untuk berkomunkasi dialog dalam pergaulan sehari-hari. Oleh karena dengan menggunakan gerakan tubuh tanpa itu, penulis mempunyai rancangan untuk bersuara sepeti penderita tuli bisu, dan Tarzan membuat aplikasi pembelajaran bahasa isyarat (Wikjatmiko, 2014). Bahasa isyarat berbasis Android yang dapat digunakan oleh dipergunakan dalam kehidupan berkomunikasi

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

4471 mereka yang tunarungu/tunawicara. Adapun kesulitan dalam membuat dan merancang aplikasi pembelajaran bahasa isyarat dengan basis Android karena harus mengenal dan mempelajari cara belajar kaum tunaungu dan mampu memberikan solusi yang diberikan. Penulis membuat aplikasi Papan Komunikasi Bahasa Isyarat berbasis Andorid dengan beberapa kategori yang dibuat supaya pengguna dapat merasakan dan menggunakan sarana tersebut dengan baik dan mereka dapat mengenal dan mempunyai wawasan yang banyak dan dapat memahami kata-kata dengan mudah. Oleh karena itu, dalam landasan kepustakaan kita dapat mengelompokan menjadi definisi Komunikasi dan pengertian Tunarungu.

  Studi literatur mempelajari landasan teori yang digunakan yang dapat menjelaskan dan mendukung penelitian ini. Teori-teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari buku, jurnal ilmiah, e-book,

  Perancangan yang dilakukan terdiri dari tiga tahap: analisis kebutuhan dan perancangan umum sistem, proses analisis kebutuhan, dan perancangan perangkat lunak secara spesifik.

  b. Perancangan Umum Aplikasi Tahapan ini merupakan representasi desain arsitektur sistem yang akan dibangun secara umum. Gambaran umum aplikasi merupakan

  Isyarat Indonesia (BISINDO) berbasis android dengan metode text to speech digunakan untuk mempelajari BISINDO secara mandiri pada perangkat bergerak berbasis android.

  a. Deskripsi Aplikasi Aplikasi Komunikasi Belajar Bahasa

  Gambar 1 Arsitektur Perancangan Umum Sistem

  seorang peraga dari tunarungu dalam menggunakan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia berbasis ditunjukkan pada Gambar 1.

  communication board dengan menggunakan

  Perancangan umum sistem merupakan tahap awal dari perancangan perangkat lunak. Perancangan umum sistem digunakan sebagai representasi arsitektur sistem yang dibuat secara umum agar lebih mudah untuk dipahami. Adapun perancangan umum sistem dari apilkasi

  3.2 Gambaran Umum Sistem

  dengan menggunakan sistem ‘Bahasa Isyarat berbasis Android’.

  website, dan penelitian terdahulu yang relevan tahapan awal dari perancangan sistem. Berikut gambaran umum aplikasi yang akan dijelaskan pada Gambar 2.

  communication board

  Bab ini membahas mengenai kebutuhan dan perancangan aplikasi yang berisi tahapan perencanaan secara teknik dari aplikasi

  3.1 Perancangan Sistem

  3. KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

  Hasil implementasi program yang telah dikembangkan akan diujicobakan pada data yang telah dimasukkan sebelumnya.

2. METODOLOGI PENELITIAN

  Pada tahap implementasi sistem, hal pertama yang dilakukan adalah pengerjaan perangkut keras. Setelah semua kebutuhan perangkat keras terpenuh selanjutnya adalah pernerjaan perangkat lunak untuk mengolah data. Softaware dan library yang dibutuhkan diinstal pada laptop kemudian dilakukan pembuatan aplikasi berbasis android studio untuk dapat menerjemahkan kosakata bahasa isyarat pada tahap terakhir dilakukan antara perangkat keras dengan perangkat lunak dan dilakukan konfigurasi sistem sehingga bisa saling terhubung.

  Pada tahap perancangan ini dilakukan identifikasi, pemodelan dan metode pembelajaran yang akan diterapkan pada aplikasi yang akan dibangun. Identifikasi yang dimaksud adalah untuk mengidentifikasi aktor yang terlibat. Kemudian, dilakukan pemodelan untuk memodelkan aliran kerja dari sebuah aktifitas yang dilakukan aktor dengan menggunakan diagram activity. Setelah itu, melakukan perancangan basis data dan yang terakhir adalah perancangan navigasi antarmuka.

  Analisis Kebutuhan sangat dibutuhkan dalam membuat rancangan pada aplikasi ini yang berfungsi untuk menganalisis kebutuhan apa yang diperlukan dalam kosakata Bahasa isyarat delam aplikasi android.

  dengan materi penelitian ini. Pertama adalah Bahasa, BISINDO, Perangkat Bergerak, Pengujian Usability, Papan Komunikasi, SIBI, Tunarungu, Speech Syuthesiter Android.

  • – tahap pada perancangan perangkat lunak terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perangkat arsitektur sistem, perancangan basis data, perancangan activity diagram, dan tahap perancangan antarmuka aplikasi.

  Gambar 2 Gambaran Umum Aplikasi User menjalankan aplikasi melalui

  Diagram Activity merupakan suatu diagram yang menggambarkan proses bisnis yang terdapat pada suatu aplikasi. Berikut ini adalah macam-macam activity diagram yang terdapat pada aplikasi ini. Aplikasi communication board dengan menggunakan sistem bahasa isyarat berbasis Android ini mulai berjalan ketika user melakukan proses

  3.4.3 Perancangan Diagram Activity

  Perancangan data direpresentasikan dengan menggunakan diagram ER (Entity Relationship). Diagram ER (Entity Relationship) merupakan pemodelan yang memiliki fungsi menggambarkan hubungan antar entitas suatu skema data yang terdiri dari 3 entitas: Kata Tanya, Percakapan, SPOK. Pada entitas SPOK terdiri dari 4 atribut yaitu, Subjek, Predikat, Objek, Keterangan. Pada entitas Kata Tanya dan Kata Percakapan memiliki 1 atribut yaitu, Value. Gambar 4 merupakan ERD dari Aplikasi “DekatTuli”:

  3.4.2 Perancangan Data

  Gambar 3 Perancangan Arsitektur Sistem

  Video bahasa isyarat, Mendengarkan Suara.

  isyarat berbasis Android. Aplikasi yang diberi nama “DekatTuli” ini memiliki tiga kategori, yaitu Kategori Menu Komunikasi, Melihat

  DekatTulidengan sistem bahasa

  Pada Gambar 3 dibawah ini menjelaskan tentang perancangan arsitektur sistem pada aplikasi

  3.4.1 Perancangan Arsitektur Sistem

  Perancangan perangkat lunak merupakan suatu proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip dalam pendefinisian suatu perangkat lunak yang akan dibangun agar dapat direalisasikan dalam suatu bentuk fisik. Tahap

  maupun mendengar), dengan usia 11- 28 tahun.

  Tabel 1 Aktor yang terlibat beserta penjelasan Aktor Deskripsi User User adalah semua orang (tunarungu

  fitur yang ada pada aplikasi ini. Pada aplikasi ini, sebagai user bagi orang tuli yang masih anak- anak dapat belajar sebagai communication board sistem berbahasa isyarat belajar untuk mereka yang tuna- rungu. Pada Tabel 1 memperlihatkan aktor yang terlibat beserta penjelasannya.

  user aplikasi memiliki hak akses pada seluruh

  Tahap ini mempunyai tujuan untuk melakukan identifikasi terhadap aktor- aktor yang akan berinteraksi pada aplikasi, dimana

  Analisis kebutuhan ini diawali dengan identifikasi aktor yang terlihat dalam aplikasi, penjabaran mengenai kebutuhan fungsional yang akan dimodelkan dalam bentuk use case diagram dan kebutuhan non fungsional. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk menggambarkan kebutuhan kebutuhan yang harus disediakan oleh sistem agar sesuai dengan kebutuhan user.

  perangkat bergerak berbasis android, lalu user memasukkan masukan berupa suara ke aplikasi. Suara akan dikirimkan ke server google. Di server suara akan dikonversikan menjadi teks. Setelah dikonversi teks akan dikirim kembali ke aplikasi, kemudian perangkat bergerak akan menampilkan teks dan video bahasa isyarat sesuai masukan yang dimasukkan.

3.3 Analisis Kebutuhan

3.3.1 Idenfifikasi Aktor

3.4 Perancangan Perangkat Lunak

  3. Penyimpan data menggunakan database SQLite disimpan secara local storage pada perangkat bergerak.

  “DekatTuli” berbasis

  Android Studio dan Bahasa pemrograman Java dan xml.

  development

  2. Aplikasi perangkat bergerak diimplementasikan menggunakan tool

  1. Aplikasi Papan Komunikasi berbasis Tablet Android untuk Belajar Bahasa Isyarat Indonesia yang diimplementasikan menggunakan sistem operasi Android minimal versi 4.0 Jelly Bean.

  Aplikasi perangkat bergerak memiliki beberapa batasan dalam proses pengerjaan pada tahap implementasi, yaitu:

  4.2 Batasan-batasan Implementasi

  Berdasarkan diagram pada gambar 5 dapat dijelaskan bahwa dalam tahap implementasi dibutuhan spesifikasi sistem yang terbagi menjadi spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak, selain itu, terdapat juga penjelasan mengenai batasanbatasan implementasi, implementasi basis data, implementasi class dan assets, implementasi kode program dan implementasi antarmuka.

  Gambar 5 Diagram Pohon Implementasi

  android dengan metode speech recognition berdasarkan analisis kebutuhan dan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya Struktur dan langkah

  Pada bagian ini penulis akan menjelaskan implementasi Aplikasi

  menampilkan melihat media suara gambar dan suara dalam bentuk bahasa isyarat.

  4. IMPLEMENTASI

  6. Menampilan pilihan SPOK pada ketika teks suara

  Menu logo 2. Menu komunikasi 3. Menampilan pilihan pada kosa kata tanya, percakapan dan SPOK 4. Menampilan kata Tanya pada video 5. Menampilan pilihan percakapan sehari- hari pada video

  Keterangan : 1.

  Gambar 4 Perancangan Communication Board Aplikasi Bahasa Isyarat dan Main Menu

  Perancangan antarmuka merupakan kerangka pembuatan sebuah aplikasi. Tujuan dari perancangan antarmuka adalah membuat sebuah tampilan dari aplikasi sehingga memudahkan user dalam mengoperasikan aplikasi. Gambar 4 menujukkan perancangan antarmuka aplikasi communication board berbasis tablet android sebagai media pembelajaran dan komunikasi bagi anak tuna- rungu dari Sistem Isyarat Bahasa Indonesia yang penjelasan gambar. Pada perancangan antarmuka dari aplikasi yang diberi nama “DekatTuli” ini terdapat logo nama dari aplikasi di sisi atas, dilanjutkan dengan tampilan satu tombol start proses tampilan tiga tombol kategori utama terdiri dari menu communicaton board suara, gambar dan video dalam sistem istyarat Bahasa Indonesia. Ketika user ingin melihat cara hasil video dan gambar dalam sistem bahasa isyarat indonesia.

  3.6 Perancangan Antarmuka

  Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian interaksi dari objek satu dengan yang lainnnya, yang dilakuakan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu berdasarkan urutan waktu.

  3.5 Perancangan Sequence Diagram

  • – langkah implementasi aplikasi yang dibangun dijelaskan pada gambar 5

4.3 Implementasi Class dan Assets pada File Program

  Berikut adalah setiap class dan assets yang telah dirancang pada tahap perancangan class diagram untuk aplikasi perangkat bergerak direalisasikan pada beberapa berkas file program yang dijelaskan pada Tabel 2.

  Tabel 2 Berkas Class dan Assets Layout pada Aplikasi Perangkat Bergerak No Package Nama Class Nama

  50 94%

  untuk Komunikasi bahasa isyarat Indonesia saya langsung memahami fiturnya.

  DekatTuli

  2 Efficiency Menurut saya hanya dengan melihat desain antarmuka aplikasi

  50 98%

  untuk Komunikasi belajar bahasa isyarat Indonesia mudah dipelajari.

  DekatTuli

  1 Learnability Menurut saya penggunaan

  Usability Pertanyaan Total Skor Indeks %

  No Aspek

  Tabel 3 Aspek Usability

  Setelah dilakukan pengujian Usability terhadap lima koresponden yang berperan sebagai pengguna dengan memberikan skenario dan kuesioner dengan delapan pertanyaan didapatkan hasil yang dijabarkan pada Tabel 3.

  5.3 Analisis Pengujian Usability

  Proses analisis pengujian bertujuan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan dari pengujian aplikasi yang telah dilakukan.

  5.2 Analisis Pengujian

  4. com.example. blackjack.communica tion.activity

  Layout 1. com.example. blackjack.communica tion.activity

  MainActivity activity_main 2. com.example. blackjack.communica tion.activity

  Communicatio nActivity activity_com_ menu

  3. com.example. blackjack.communica tion.activity

  KataTanyaAct ivity activity_com_ katatanya

  PercakapanAc tivity activity_com_ seharihar i

  dan Satisfaction. Dari lima aspek tersebut kemudian dijadikan materi pertanyaan yang dijadikan kuesioner yang akan diberikan ke pengguna, kuesioner tersebut menggunakan metode teknik perhitungan skala likert

  5. com.example. blackjack.communica tion.activity

  SpokActivity activity_com_ spok

5. PENGUJIAN

  Bab ini menjelaskan hal-hal yang dilakukan untuk pengujian dan analisis dari hasil implementasi. Terdapat dua jenis proses pengujian pada tahap ini, yaitu: pengujian

  usability dan hasil dari pengujian tersebut dijelaskan pada sub bab analisis.

5.1 Pengujian Usability

  Pengujian usability telah dilakukan oleh 10 orang (lima orang tunarungu: SD, SMP, SMA, Guru SLB maupun lima orang yang mendengar: Mahasiswa, Pekerja) dengan usia antara 11-28 tahun. Berbagai hal telah dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari perangkat lunak yang telah dibangun dimana mampu bekerja sesuai kebutuhan yang telah diterapkan dan mengetahui kinerjanya. Dan dari 10 orang yang menggunakan merasa senang dan mudah dalam penggunaannya. Respon yang cepat menambah poin dalam menggunakan aplikasi ini. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada lima aspek penting dalam pengujian usability, yaitu

  Learnability , Efficiency, Memorability, Errors,

  3 Memorability Menurut saya cara Menggunakan fitur aplikasi

  98%

  Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Wikjatmiko. 2014. Sistem Pembelajaran

  Paul, 2011. Aplikasi Multimedia Bahasa Isyarat Dasar Anak Tungurungu 6-9 Tahun.

  Irawan. 2007. Aplikasi Pembelajaran KosaKata Bahasa Isyarat Menggunakan Phonegap Berbasis Android. Yogyakarta: Akakom Yogyakarta.

  7. DAFTAR PUSTAKA

  “DekatTuli” terbukti memiliki tingkat kemudahan dalam penggunaan yang sangat baik.

  “DekatTuli” ini telah berhasil diperuntukkan kepada semua masyarakat, baik yang memiliki keterbatasan pendengaran (tuna rungu) maupun mereka yang mendengar. Sedangkan berdasarkan analisis rancangan aplikasi Komunikasi “DekatTuli” yang diimplementasikan menggunakan smartphone berbasis android dengan sistem android versi 4.0.3 ice cream telah dibuat dengan baik dan memiliki feature dengan kategori Kata Tanya, percakapan Sehari - Hari dalam bahasa isyarat dan SPOK dalam bahasa isyarat. Sehingga dari hasil data analisis pengujian usability yaitu rata- rata 96%,

  Berdasarkan analisis kebutuhan aplikasi Komunikasi

  6. KESIMPULAN

  8 Effectivity Saya merasa aplikasi “DekatTuli” ini sangat membantu saya untuk belajar Struktur Kalimat SPOK untuk dapat berkomunikasi 50 94%

  50

  DekatTuli

  7 Effectivity Saya merasa aplikasi “DekatTuli” ini sangat membantu saya untuk belajar Percakapan Sehari- hari untuk dapat berkomunikasi menggunakan Bahasa Isyarat

  6 Effectivity Saya merasa aplikasi “DekatTuli” ini sangat membantu saya untuk belajar pengenalan Kata Tanya untuk dapat berkomunikasi menggunakan Bahasa Isyarat 50 94%

  50 98%

  5 Satisfaction Saya sangat merasa Terbantu dalam mempelajari bahasa isyarat Indonesia dengan aplikasi ini.

  50 94%

  untuk Komunikasi bahasa isyarat Indonesia memiliki desain antarmuka yang baik sehingga menghindari pengguna kesalahan atau kekeliruan dalam menggunakan fitur.

  DekatTuli

  4 Errors Menurut saya aplikasi

  50 98%

  untuk Komunikasi bahas isyarat Indonesia mudah untuk diingat.

  Bahasa Isyarat (SIBI) Menggunakan Metode Komunikasi Total Untuk Penyandang Tunurungu Di SLB Semarang. Semarang: Universitas Dian Niswantoro.

  Rosima. 2008. Pola Komunikasi Nonverbal Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Bagi Siswa Tunurungu Di Sekolah Luar Biasa Ngeri Pembina Pekanbaru.

  Pekanbaru: Jom FISIP Volume. Silva. 2012. Studi Komparatif Ketrampilkan

  Komunikasi Interpersonal antara pengguna Bahasa isyarat SIBI Dengan BISINDO. Malang:

  Universitas Muhammadiyah Malang .