Rancang Bangun Pengenalan Modul Sensor Dengan Konfigurasi Otomatis Berbasis Komunikasi I2C

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3200-3209 http://j-ptiik.ub.ac.id

Rancang Bangun Pengenalan Modul Sensor Dengan Konfigurasi Otomatis

Berbasis Komunikasi I2C

1 2 3 Nicho Ferdiansyah Kusna , Sabriansyah Rizqika Akbar , Dahnial Syauqy

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: nicho.ferdia@gmail.com, sabrian@ub.ac.id, dahnial87@ub.ac.id

  

Abstrak

Wireless Sensor Network merupakan salah satu dari sekian banyak teknologi yang saat ini digunakan di

  berbagai bidang. Namun pada kenyataannya untuk dapat membuat suatu sistem WSN dapat bekerja membutuhkan banyak waktu, pengalaman dan juga pengetahuan yang memadai. Hal tersebut dikarenaka sulitnya mengkonfigurasi suatu node agar dapat bekerja dengan baik. Agar sensor node dapat digunakan sendiri proses yang harus dilalui cukup rumit, mulai dari penyusunan rangkaian, pengkabelan, pemrograman dan lain-lain. Salah satu solusi dari masalah tersebut yaitu dengan cara menerapkan sistem Modular WSN dimana bagian dari node dipisahkan menjadi modul tertentu berdasarkan jenis dan kegunaannya, jenis modul dibagi menjadi modul core (perangkat pengendali), modul komunikasi dan modul sensor. Pada modul yang ada diterapkan sistem Plug and Play agar tiap modul dapat langsung digunakan tanpa harus melalui proses konfigurasi apapun. Pada penilitian yang ini hanya berfokus pada modul sensor dimana nantinya modul sensor terdiri dari beberapa jenis sensor yang berbeda. Modul sensor yang telah diterapkan sistem PnP dapat langsung digunakan ketika dihubungkan pada perangkat pengendali. Proses pendeteksian dan proses identifikasi dilakukan dengan memanfaatkan komunikasi serial I2C (Inter Integrated Circuit). Dari hasil beberapa pengujian yang dilakukan diketahui bahwa proses pendeteksian, pengiriman data dan juga pemilihan modul aktif berhasil dilakukan tanpa mengalami kendala apapun.

  Kata kunci: WSN, MWSN, PnP, I2C, modul sensor

Abstract

  

Wireless Sensor Network is one of the many technologies currently used in various fields. But in fact to

be able to make a WSN system can work requires a lot of time, experience and also sufficient knowledge.

It is difficult to configure a node to work properly. In order for the sensor node can be used alone the

process to be traversed quite complicated, starting from the arrangement of the circuit, wiring,

programming and others. Solution to this problem is by applying a Modular WSN system where part of

the node is separated into specific modules by type and usability, the module type is divided into core

module (controller device), communication module and sensor module. In the existing module itself

applied Plug and Play system so that each module can be directly used without having to go through

any configuration process. In this study only focuses on the sensor module where the sensor module

consists of several different types of sensors. The sensor modules that the PnP system has implemented

can be directly used when connected to the controller. The process of detection and identification

process is done by utilizing serial communication I2C (Inter Integrated Circuit). From the results of

several tests conducted known that the process of detection, data transmission and also the selection of

active modules successfully done without experiencing any constraints.

  Keywords: WSN, MWSN, PnP, I2C, sensor module

  menuju database utama menggunakan Wireless 1.

   PENDAHULUAN Networking (Akyildiz & Kasimoglu, 2004) .

  Seiring dengan perkembangan zaman

  WSNs adalah sekumpulan sensing node

  muncul berbagai macam inovasi yang merubah yang terdistribusi yang memiliki tingkat bagaimana suatu teknologi bekerja. Salah perawatan yang rendah, dimana dapat memantau satunya adalah teknologi Plug and Play. Plug lingkungan sekitar secara otomatis dan secara

  and Play sendiri merupakan kemampuan suatu

  kooperatif mengirim data melalui gateway

  Fakultas Ilmu Komputer perangkat untuk mengenal pasti penambahan perangkat eksternal secara otomatis. Dengan menggunakan teknologi Plug and Play maka perangkat eksternal dapat digunakan atau dihubungkan tanpa memerlukan konfigurasi tambahan lainnya. Tentunya kehadiran teknologi

  Plug and Play akan mempermudah proses

  saat ini. Berbagai macam inovasi dalam bidang

  “Plug-And-Play Mechanism for Plain Transducers with Wired Digital Interfaces Attached to Wireless Sensor Network Nodes”

  Penelitian lain yang mengusung konsep yang sama dengan menerapkan sistem WSN menggunakan mekanisme Plug and Play dengan judul

  module, actuator module dan juga communication module.

  Penelitian tersebut membahas mengenai bagaimana cara agar suatu node dapat terkoneksi secara otomatis pada suatu jaringan WSAN yang ada. Masalah yang akan dipaparkan yaitu bagaimana perencanaan konfigurasi, simulasi implementasi PnP pada WSN serta bagaimana pengaruh metode ini terhadap kinerja sistem. Pada PnP kita dapat mengkoneksikan suatu device tanpa melalui berbagai proses konfigurasi yang rumit terlebih dahulu. Persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan skpsi yang dikerjakan sendiri yaitu mengengenai bagaimana agai suatu node WSN dapat langsung digunakan tanpa melalui proses konfigurasi yang rumit terlebih dahulu. Hanya saja perancangan yang dilakukan pada skripsi yang dikerjakan berfokus pada modul sensor, berbeda dengan penelitian yang melakukan perancangan bukan hanya pada modul sensor tapi juga pada core

  Selain itu sensor node juga di lengkapi dengan peralatan pemrosesan data, penyimpanan data sementra , peralatan komunikasi dan power supply atau baterai.

  dengan modul PnP. Jaringan Sensor Nirkabel (Wireless Sensor Network) terdiri atas sejumlah besar sensor node yang bebas. Setiap node memiliki kemampuan untuk mengirim, menerima dan mendeteksi.

  Networks (WSAN)

  yang bertujuan untuk memperkenalkan konsep baru dari Wireless Sensor and Actuator

  “Modular Wireless Sensorand Actuator Network Nodes with Plug and Play Module Connection (Mikhaylov & Huttunen, 2014)

  penelitian yang bertujuan untuk mempermudah proses konfigurasi pada WSN. Penelitian dengan judul

  WSN mulai bermunculan. Salah satunya yaitu

  2. TINJAUAN PUSTAKA WSN telah menjadi salah satu tren teknologi

  konfigurasi yang ada dan mempermudah penggunaan suatu perangkat teknologi.

  Penelitian ini bertujuan agar proses konfigurasi yang ada pada WSN dapat dipermudah dengan membuat dan menerapkan protokol PnP pada Modular WSN.

  Saat ini penerapan protokol Plug and Play pada WSN sendiri sangat jarang ditemukan. Pada tugas akhir ini diusulkan untuk membuat protokol Plug and Play pada modul sensor dan mengujinya pada perangkat WSN yang ada. Dengan menerapkan sistem Plug and Play nantinya modul sensor dapat digunakan ketika dihubungkan dengan perangkat lain. Dengan kata lain ketika modul sensor ditancapkan, maka data dari sensor dapat langsung digunakan tanpa melakukan konfigurasi apapun. Hal tersebut tentunya akan sangat menyelesaikan permasalahan mengenai sulitnya proses konfigurasi pada WSN yang ada.

  pengiriman data dan alamat (Hanabusa, 2007).Slave hanya akan mengirimkan data ketika diminta oleh master. Setiap perangkat I2C memiliki alamat yang spesifik untuk membedakan dengan antar perangkat yang berada pada bus I2C yang sama (Valdez & Becker, 2015).

  clock dan wait, sementara SDA digunakan untuk

  sinyal yaitu SDA dan SCL dimana keduanya bersifat bi-directional. SCL digunakan untuk

  multiple bus master , I2C hanya memiliki dua

  Adapun jenis komunikasi yang dapat mendukung kinerja dari protokol Plug and Play adalah I2C (Inter Integrated Circuit). I2C merupakan komunikasi yang mendukung

  diterapkannya sistem Plug and Play pada Modular WSN tentunya dapat mengatasi permasalahan tersebut dan juga berimbas pada mudahnya proses konfigurasi yang ada.

  Play (Mikhaylov & Huttunen, 2014). Dengan

  mengkonfigurasi suatu node agar dapat digunakan. Agar sensor node dapat digunakan proses yang harus dilalui cukup rumit, mulai dari penyusunan rangkaian, pengkabelan, pemrograman dan lain-lain. Terlebih jika jumlah dari node yang ada sangat banyak, tentunya akan semakin merepotkan jika harus mengulangi proses yang telah disebutkan diatas. Node yang ada dapat dibangun dengan menyatukan perangkat yang ada dengan metode Plug and

  WSN sendiri yaitu mengenai sulitnya

  Salah satu kendala yang umum terjadi pada

  (Mikhaylov, et al., 2013). Langkah konfigurasi dari suatu node agar dapat terkoneksi dengan jaringan WSN yang ada dirasa sangat tidak simple dan efisien. Dalam paper ini menerapkan suatu system agar masalah mengenai tidak efisiennya proses konfigurasi dari suatu node dapat diatasi. Dengan menggunakan mekanisme

  Plug and Play, dijelaskan pada paper ini bahwa

  3.1.1 Perancangan Perangkat Keras

  Seperti yang dapat dilihat dari Gambar 3 pin yang terdapat pada ATTiny85 dihubungkan dengan VCC, SCL, SDA, ground dan juga pin yang berfungsi untuk membaca masukan sensor ATTiny85. Untuk membaca nilai sensor sendiri dilakukan dengan cara mengirimkan sinyal yang nantinya akan dipantulkan dengan fungsi digitalWrite() pada pin trig yang terhubung pada pin 2 ATTiny85, kemudian menerima sinyal

  3.1.1.2 Perancangan Modul Sensor Jarak Gambar 3. Skematik Modul Sensor Jarak

  SCL sendiri berfungsi sebagai sumber clock nya.

  sensor dapat berkomunikasi dengan perangkat lain melalui komunikasi I2C sendiri modul harus dihubungkan melalui pin SDA dan SCL. SDA berfungsi untuk mengirimkan data, sementara

  ground dihubungkan pada pin 4. Agar modul

  dengan sumber tegangan sebesar 5v, sementara

  ADC. Selain itu pada pin 8 ATTiny dihubungkan

  2. Pada ATTiny85 sendiri pembacaan input sinyal analog diubah kedalam 10-bit digital oleh

  Seperti yang dapat dilihat dari Gambar 2 pin yang terdapat pada ATTiny85 dihubungkan dengan VCC, SCL, SDA, ground dan juga pin yang berfungsi untuk membaca masukan sensor LM35. Untuk membaca nilai sensor sendiri dilakukan dengan fungsi analogRead() pada pin

  3.1.1.1 Perancangan Modul Sensor Suhu Gambar 2. Skematik Modul Sensor Suhu

  Perancangan terbagi menjadi perancangan modul sensor suhu, jarak, gas dan cahaya.

  Perancangan yang dilakukan terbagi menjadi perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak.

  tidak perlu lagi melakukan konfigurasi fisik dan memudahkan perancangan aplikasi, network deployment dan layanan pun semakin mudah.

  3.1 Perancangan

  Gambar 1. Blok Diagram Sistem

  Pada Gambar 1 dilakukan perancangan dan implementasi dari perangkat lunak dan perangkat keras pada sistem yang dibuat.

  IMPLEMENTASI

  Teknologi yang diangkat dari tugas akhir ini juga mengusung sistem Plug and Play. Penerapan teknologi PnP pada Modular WSN bertujuan agar node sensor dapat langsung beroperasi menggunakan komunikasi I2C tanpa melalui proses konfigurasi terlebih dahulu ketika digunakan.

  Sementara I2C atau Inter-Integrated Circuit sendiri merupakan cara komunikasi data secara serial diantara perangkat I2C dengan dua jalur. Pada protokol I2C, data dikirim secara serial melalui jalur SDA, sedangkan untuk clock dikirim melalui jalur SCL. Persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan skpsi yang dikerjakan sendiri yaitu mengenai salah satu jenis komunikasi yang digunakan pada penelitian ini untuk menghubungkan modul sensor yang ada yaitu menggunakan komunikasi

  mikrokontroller maupun antara mikrokontroller dengan peripheral lain di luar mikrokontroller.

  data dapat saling dikirimkan baik antara

  MOSI, MISO, dan SCK. Melalui komunikasi ini

  salah satu mode komunikasi serial synchrounous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATmega 328. Komunikasi SPI membutuhkan 3 jalur yaitu

  Peripheral Interface ( SPI ) sendiri merupakan

  Pada paper ini juga membahas tentang kabel antarmuka digital (SPI, I2C) tanpa pemanfaatan komponen eksternal. Serial

I2C.

3. PERANCANGAN DAN

  yang didapat menggunakan pin echo yang mengubah nilai tegangan, oleh karena itu metode terhubung pada pin3 ATTiny85. Setelah sinyal pembagi tegangan dibutuhkan untuk mengubah pantulkan dan diterima maka ATTiny85 akan nilai yang masuk pada ATTiny85 menjadi nilai menghitung jarak dari objek dihadapan sensor tegangan. berdasarkan selisih waktu yang ada. Pada ATTiny85 sendiri pembacaan input sinyal analog diubah kedalam 10-bit digital oleh

  3.1.1.3 Perancangan Modul Sensor Gas ADC. Selain itu pada pin 8 ATTiny dihubungkan

  dengan sumber tegangan sebesar 5v, sementara ground dihubungkan pada pin 4.

  3.1.2 Perancangan Perangkat Lunak Gambar 4. Skematik Modul Sensor Gas

  Seperti yang dapat dilihat dari Gambar 4 pin yang terdapat pada ATTiny85 dihubungkan dengan VCC, SCL, SDA, ground dan juga pin yang berfungsi untuk membaca masukan sensor ATTiny85. Untuk membaca nilai sensor sendiri dengan fungsi analogRead() pada pin 2.

  Pada ATTiny85 sendiri pembacaan input sinyal analog diubah kedalam 10-bit digital oleh

  ADC. Selain itu pada pin 8 ATTiny dihubungkan

  dengan sumber tegangan sebesar 5v, sementara dihubungkan pada pin 4.

  ground

  3.1.1.4 Perancangan Modul Sensor Cahaya Gambar 6. Diagram Alir Perangkat Lunak

  Pada Gambar 6 dapat tahap-tahap yang dilakukan oleh program agar modul sensor dapat

  Gambar 5. Skematik Modul Sensor Suhu

  terdeteksi ketika dihubungkan pada perangkat pengendali. Proses dimulai ketika modul Seperti yang dapat dilihat dari Gambar 5 pin dihubungkan dan modul sensor menjalankan yang terdapat pada ATTiny85 dihubungkan bagian program setup dan menunggu alamat dengan VCC, SCL, SDA, ground dan juga pin modul untuk dipanggil oleh perangkat yang berfungsi untuk membaca masukan sensor pengendali. Ketika alamat dari modul sensor ATTiny85. Untuk membaca nilai sensor sendiri dipanggil, maka proses yang selanjutnya dilakukan dengan fungsi analogRead() pada pin

  2. Seperti yang dapat dilihat dari skematik input yang didapat dari pin 2 merupakan hasil dari pembagi tegangan antara sensor LDR dengan resistor 10k. Metode pembagi tegangan digunakan kerana output dari sensor LDR sendiri berupa resistansi, sementara ADC pada ATTiny85 tidak dapat mengubah nilai resistansi kedalam sinyal analog. ADC sendiri hanya dapat dilakukan adalah proses pembacaan dari sensor yang terpasang. Proses terakhir yang dilakukan yaitu menerima perintah yang dikirim oleh perangkat pengendali, kemudian mengirim data berdasarkan perintah yang telah didapat sebelumnya.

  Gambar 7. Diagram Alir Fungsi Setup

  Gambar 7 menunjukan perancangan bagian program setup yang bertujuan untuk menyiapkan modul sensor agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan menetapkan alamat I2C agar dapat bergabung dengan bus komunikasi. Kemudian membuat modul sensor dapat menerima perintah dan mengirimkan data.

  Gambar 8. Diagram Alir Pembacaan Data Sensor

  Gambar 8 menunjukan perancangan bagian pembacaan sensor data dari modul yang ada. Proses dimulai dengan input data yang diperoleh dari sensor, kemudian mengolah data yang didapat dan menyimpan data hasil olahan tersebut.

  Gambar 9. Diagram Alir Menerima Perintah dan Mengirim Data

  Gambar 9 menunjukan perancangan bagian program untuk menerima perintah dan mengirimkan data pada tiap modul sensor.

  Proses dimulai dengan menerima perintah dari perangkat pengendali. Kemudian proses yang selanjutnya dilakukan adalah mengecek permintaan yang dikirim oleh perangkat pengendali.Terdapat dua perintah yang dapat dilaksanakan oleh sensor modul yaitu perintah untuk mengirimkan data berupa data kode jenis sensor maupun data dari sensor itu sendiri.

  3.2 Implementasi

  Implementasi yang ada terbagi menjadi dua yaitu implementasi perangkat keras dan implementasi perangkat lunak

  3.2.1 Implementasi Perangkat Keras

  Implementasi perangkat keras yang dilakukan meliputi pembuatan empat buah sensor modul dimana didalam tiap modul terdapat perangkat ATTiny85, satu jenis sensor untuk tiap modul meliputi sensor gas, sensor cahaya, sensor jarak, dan sensor suhu. Selain itu pada tiap sensor modul terdapat resistor dan juga jumper yang dihubungkan pada PCB berdasarkan tahap perancangan yang telah dilakukan. Gambar 10. Implementasi Modul Sensor Suhu

  Gambar 10 menunjukan tampilan dari implementasi modul sensor suhu berdasarkan perancangan perangkat keras pada subbab 5.1.1.1, dimana pada modul sensor suhu terdapat komponen berupa ATTiny85 dan LM35.

  3. Implementasi kode program pengambilan data sensor suhu.

  Implementasi perangkat lunak modul sensor suhu dilakukan dengan menggunakan

  3.2.2.1 Implementasi Modul Sensor Gas

  i2C.

  4. Implementasi kode program menerima perintah dan mengirimkan data melalui

  3. Implementasi kode program pengambilan data sensor jarak.

  2. Implementasi kode program konfigurasi komunikasi I2C.

  1. Implementasi kode program alamat I2C dan variabel yang digunakan.

  dalam mode slave. Implementasi yang ada sendiri terbagi menjadi:

  library TinyWireS sebagai komunikasi I2C

  Implementasi perangkat lunak modul sensor suhu dilakukan dengan menggunakan

  3.2.2.1 Implementasi Modul Sensor Jarak

  i2C.

  4. Implementasi kode program menerima perintah dan mengirimkan data melalui

  2. Implementasi kode program konfigurasi komunikasi I2C.

  Gambar 11. Implementasi Modul Sensor Jarak

  1. Implementasi kode program alamat I2C dan variabel yang digunakan.

  dalam mode slave. Implementasi yang ada sendiri terbagi menjadi:

  library TinyWireS sebagai komunikasi I2C

  Implementasi perangkat lunak modul sensor suhu dilakukan dengan menggunakan

  3.2.2.1 Implementasi Modul Sensor Suhu

  Implementasi Modul Sensor Jarak 3. Implementasi Modul Sensor Gas 4. Implementasi Modul Sensor Cahaya

  1. Implementasi Modul Sensor Suhu 2.

  Implementasi perangkat lunak dari sistem yang ada meliputi perancangan dari kode program yang nantinya akan digunakan pada tiap modul sensor yang ada. Agar tiap modul sensor dapat digunakan dan dapat menjalankan program sesuai dengan perilaku sistem yang ditentukan. Implementasi yang dilakukan sendiri terbagi menjadi:

  3.2.2 Implementasi Perangkat Lunak

  Gambar 13 menunjukan tampilan dari implementasi modul sensor suhu berdasarkan perancangan perangkat keras pada subbab 5.1.1.4, dimana pada modul sensor suhu terdapat komponen berupa ATTiny85 dan LM35.

  Gambar 13. Implementasi Modul Sensor Suhu

  Gambar 12 menunjukan tampilan dari implementasi modul sensor suhu berdasarkan perancangan perangkat keras pada subbab 5.1.1.3, dimana pada modul sensor suhu terdapat komponen berupa ATTiny85 dan LM35.

  Gambar 12. Implementasi Modul Sensor Gas

  Gambar 11 menunjukan tampilan dari implementasi modul sensor suhu berdasarkan perancangan perangkat keras pada subbab 5.1.1.2, dimana pada modul sensor suhu terdapat komponen berupa ATTiny85 dan LM35.

  library TinyWireS sebagai komunikasi I2C dalam mode slave. Implementasi yang ada pendeteksian dapat dilihat dari Gambar 14. sendiri terbagi menjadi: Gambar 14. Pendeteksian Modul Sensor 1.

  Implementasi kode program alamat I2C dan variabel yang digunakan.

  2. Implementasi kode program konfigurasi komunikasi I2C.

  3. Implementasi kode program pengambilan data sensor gas.

  Pengujian ini dilakukan beberapa kali 4. Implementasi kode program menerima dengan cara mengubah alamat dari modul sensor perintah dan mengirimkan data melalui suhu untuk memastikan modul dapat terdeteksi

  i2C. walaupun alamat dari modul diubah. Prosedur

  pengujian pendeteksian modul sensor sendiri yaitu:

3.2.2.1 Implementasi Modul Sensor Cahaya 1.

  Menghubungkan modul sensor dengan Implementasi perangkat lunak modul perangkat pengendali. sensor suhu dilakukan dengan menggunakan

  library TinyWireS sebagai komunikasi I2C 2.

  Mengubah alamat dari modul sensor dan dalam mode slave. Implementasi yang ada meg-upload program dari alamat yang sendiri terbagi menjadi: telah diubah.

1. Implementasi kode program alamat I2C 3.

  Mengamati terdeteksi atau tidaknya tiap dan variabel yang digunakan. modul sensor ketika alamat modul diubah 2. Implementasi kode program konfigurasi beberapa kali. komunikasi I2C.

  Alamat yang diubah sendiri memiliki nilai 3. Implementasi kode program pengambilan antara 1 s/d 127, pembatasan nilai tersebut data sensor cahaya. mengacu pada jumlah perangkat yang dapat 4.

  Implementasi kode program menerima didukung oleh komunikasi I2C. Hasil dari perintah dan mengirimkan data melalui pengujian sendiri dapat dilihat pada Tabel 1.

  i2C.

  Dimana seluruh pengujian berhasil dilakukan.

  Tabel 1. Hasil Pengujian Pengenelan Modul Sensor 4.

   PENGUJIAN

  Bab ini membahas proses pengujian yang nantinya hasil dari pengujian tersebut akan dianalisis berdasarkan sistem yang telah dibuat. Proses pengujian dan analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat telah memenuhi kebutuhan atau tidaknya. Pada tahap pengujian ini sendiri dibagi menjadi beberapa tahap meliputi tahap pengujian pengenalan modul, pengujian pemilihan modul dan pengujian pengiriman data dari modul melalui komunikasi I2C.

4.1 Pengujian Pendeteksian Modul Sensor

  Tujuan dilakukannya tahap ini yaitu untuk mengetahui terdeteksi atau tidaknya modul sensor ketika dihubungkan pada perangkat

  4.1 Pengujian Pengiriman Data Modul

  pengendali. Pengenalan dilakukan dengan mendeteksi alamat dari tiap modul komunikasi yang ada. Proses ini merupakan proses awal yang sangat penting mengingat komunikasi tidak dapat dilakukan jika alamat dari modul komunikasi tidak terdeteksi. Proses

  Tabel 2. Hasil Pengujian Pengiriman Modul Sensor Sensor

  Tujuan dilakukannya tahap ini yaitu untuk mengetahui apakah seluruh modul sensor dapat mengirimkan data berupa kode sensor maupun data dari sensor ketika diminta oleh perangkat pengendali.

  Gambar 15. Pengiriman Kode Jenis Modul Sensor

  Dari Gambar 15 dapat dilihat data yang dikirimkan sendiri merupakan kode yang didapatkan dari kode yang tersimpan pada modul sensor.

  Gambar 16. Pengiriman Data Modul Sensor

  Pada Gambar 16 menunjukan data yang didapat dari sensor yang terpasang pada tiap modul yang ada. Prosedur pengujian pengiriman data modul sensor sendiri yaitu:

  1. Menghubungkan modul sensor suhu dengan perangkat pengendali.

  2. Menerima perintah dari perangkat pengendali.

  3. Mengubah keadaan disekitar sensor untuk

  4.1 Pengujian Pemilihan Modul Sensor mengubah nilai yang didapat.

  Tujuan dilakukannya tahap ini yaitu untuk 4. Mengirimkan data berdasarkan perintah mengetahui apakah modul sensor dapat aktif yang diterima. ketika diminta oleh perangkat pengendali.

  Tahap awal yaitu menghubungkan modul Pengujian ini dilakukan dengan cara sensor dan menunggu modul sensor untuk menghubungkan seluruh modul sensor dengan dideteksi. Setelah terdeteksi maka modul sensor perangkat pengendali dan meminta salah satu siap untuk menerima perintah dari perangkat modul sensor melalui alamat yang sebelumnya pengendali. Setelah itu merubah keadaan telah dideteksi untuk berkomunikasi dan disekitar sensor untuk mengubah nilainya. Dan mengirimkan data pada perangkat pengendali. terakhir yaitu mengirimkan data berdasarkan perintah yang diterima. Jika perintah yang diterima berupa permintaan kode sensor, maka kode sensor dikirimkan. Sebaliknya, jika perintah berupa permintaan data sensor maka data sensor dikirimkan. Sementara hasil dari pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat

  Gambar 17. Pengiriman Kode Jenis Modul Sensor

  pada Tabel 2. Dimana seluruh pengujian berhasil Gambar 17 menunjukan proses pemilihan dilakukan. sensor yang ada. Prosedur pengujian pemilihan modul sensor sendiri yaitu:

  1. Menghubungkan seluruh modul sensor ke perangkat pengendali.

  2. Mendeteksi seluruh alamat dari modul sensor yang terhubung.

  (2013). Plug-and-play Mechanism for Plain Transducers with Wired Digital Interfaces Attached to Wireless Sensor

  1-4). IEEE. Mikhaylov, K., Pitkäaho, T., & Tervonen, J.

  Wireless Sensor and Actuator Network Nodes with Plug-and-Play Module Connection. SENSORS,2014 IEEE (pp.

  Hanabusa, R. (2007). Comparing JTAG, SPI, and I2C. SPANSION. Mikhaylov, K., & Huttunen, M. (2014). Modular

  Akyildiz, F., & Kasimoglu, I. (2004). Wireless Sensor and Actor Neworks: Research Challenge. Ad Hoc Network, 2, 351-367.

  6 DAFTAR PUSTAKA

  Saran yang dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang akan datang yaitu menggunakan jenis komunikasi yang lain sebagai perbandingan jenis komunikasi yang mana yang lebih baik untuk diterapkan sebagai komunikasi modul sensor. Selain itu juga dapat menggunakan jenis sensor yang berbeda untuk dipasangkan pada perangkat modul sensor yang ada. Dan juga dapat menambahkan perintah yang dapat dijalankan oleh modul sensor selain meminta data kode sensor maupun nilai sensor. Dan yang terakhir yaitu dapat menambahkan tampilan antarmuka pada modul sensor sehingga memudahkan untuk melihat proses yang berjalan pada modul sensor.

  5.2 Saran

  sementara SCL sendiri berfungsi sebagai sumber clock nya. I2C sendiri dipilih karena untuk dapat berkomunikasi hanya diperlukan dua buah pin saja. Hal tersebut tentunya sangat membantu mengingat ketersediaan pin yang terdapat pada ATTiny85 hanya berjumlah 8 buah.

  SCL . SDA berfungsi untuk mengirimkan data,

  Proses pertukaran data pada I2C dapat dilakukan dengan menggunakan pin SDA dan

  Mendeteksi dan membedakan jenis dari sensor yang terhubung dengan perangkat pengendali dilakukan ketika modul sensor pertama kali dihubungkan. Saat pertama kali dihubungkan, modul sensor akan menerima perintah berupa permintaan data kode sensor dari modul sensor kemudian mengirimkan kode tersebut pada perangkat pengendali. Pada proses pengenalan ini dapat dilakukan dengan komunikasi I2C dimana alamat dari modul sensor digunakan ketika proses pengiriman maupun penerimaan data antara perangkat pengendali dan modul sensor.

  Penerapan protokol Plug and Play pada tiap modul sensor yang ada dapat dibuat dengan cara menyimpan kode dari jenis sensor yang terhubung pada perangkat ATTiny85 yang ada. ATTiny85 yang berperan sebagai kontrol utama pada modul sensor sendiri memiliki tugas untuk menerima perintah dan menjalankan perintah yang didapat. Dari perintah yang didapat ATTiny85 mengirimkan data yang diminta baik itu data dari kode sensor maupun data dari hasil pembacaan data sensor. Adapun komunikasi yang dilakukan antara modul sensor dan perangkat pengendali seluruhnya dilakukan menggunakan komunikasi i2C.

  Bagian ini membahas tentang penarikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

  Tabel 3. Hasil Pengujian Pemilihan Modul Sensor 5.

  Sementara hasil dari pengujian sendiri dapat dilihat pada Tabel 3. Dimana seluruh pengujian berhasil dilakukan.

  4. Mengamati dapat diterima atau tidaknya data dari modul sensor yang dipilih.

  3. Memilih alamat dari modul sensor yang dipilih untuk mengirimkan data.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Network Nodes. International Journal Sensor Network , 50-62. Valdez, J., & Becker, J. (2015). Understanding the I2C Bus. TEXAS INSTRUMENT.