PRATU SILAS SIMON PETRUS FITOWIN

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A PUTUSAN

  Nomor : PUT / 13 -K / PM.III-19 / AD / II / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : SILAS SIMON PETRUS FITOWIN Pangkat / NRP : Pratu / 31060474951285 J a b a t a n : Ta Munisi Ru SMS Ton Ban Kipan E K e s a t u a n : Yonif 752/VYS Tempat dan tanggal lahir : Abepura, 18 Desember 1985 Jenis kelamin : Laki-laki.

  Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Kristen Protestan Tempat tinggal : Asrama Kompi E Yonif 752/VYS KM.11 Kabupaten Teluk Bintuni.

  Terdakwa ditahan oleh : Danyon 752/VYS selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal 18 Juli 2011 sampai dengan tanggal 6 Agustus 2011 di sel Denpom

  XVII/1 Sorong berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep/14/VII/2011 tanggal 20 Juli 2011, kemudian dibebaskan dari tahanan pada tanggal 7 Agustus 2011 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari Penahanan Nomor : Skep/17/VIII/2011 tanggal 5 Agustus 2011 dari Dan Yonif 752/VYS selaku Ankum.

  PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut diatas. Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam

  XVII/Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep / 25 / XI / 2011 tanggal 28 Nopember 2011.

  2. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ 07/ I / 2012 tanggal 03 Januari 2012.

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. .

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/

  07/ I / 2012 tanggal 03 Januari 2012, yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Desersi Dalam Waktu Damai” Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut

  pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan : Pidana : Penjara selama 5 ( Lima ) bulan dikurangkan dengan penahanan sementara. Barang bukti : Surat : - 1 ( satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari Danyonif 752/VYS Nomor : B / 780 / VII / 2011 tanggal 21 Juli 2011 atas nama Terdakwa . Tetap dilekatkan dalam berkas perkara . Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah)

  Atas Tuntutan tersebut diatas, Terdakwa tidak mengajukan pembelaan ataupun permohonan dan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim. Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

  Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal delapan belas bulan Mei tahun dua ribu sebelas berturut-turut sampai dengan tanggal tujuh belas bulan Juli tahun dua ribu sebelas atau waktu- waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sebelas bertempat di kesatuan Yonif 752/VYS Sorong atau tempat-tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : “ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakharidan tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “.

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  a). Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata tahun 2005 di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Infantri selama 3 bulan setelah lulus ditugaskan di Yonif 752/VYS Kabupaten Sorong Papua dan Pada tahun 2007 Tersangka dipindahkan di Kompi E Yonif 752/VYS sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP. 31060474951285.

  b). Bahwa pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2011 sekira pukul 18;.00 Wit saat Terdakwa melaksanakan Ijin Bermalam (IB) di Kota Bintuni, Terdakwa mendapat telpon dari keluarganya dan memberitahukan bahwa bapaknya sedang sakit di Jayapura, sehingga Terdakwa mengambil inisiatif sendiri tanpa minta ijin pada Komandan Kompi. Terdakwa berangkat ke Manokwari dengan menggunakan Mobil Ranger L-200 sesampainya di Manokwari Terdakwa menunggu kapal untuk berangkat ke Jayapura, karena kapal ke Jayapura tidak ada Terdakwa berangkat ke Sorong menggunakan KM. Gunung Dempo, sesampainya di Sorong Terdakwa menunggu kepal ke Jayapura dan pada tanggal 25 Mei 2011 Terdakwa berangkat menggunakan KM. Labobar, sampai di Jayapura Terdakwa langsung berangkat ke rumah orang tuanya sembuh pada tanggal 14 Jiuli 2011 Terdakwa berangkat kembali ke Sorong menggunakan KM. Sinabung dan pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2011 Terdakwa tiba di Sorong dan menginap di rumah keluarganya di HBM, selanjutnya pada hari Senin tanggal 18 Juli 2011 pukul 07.00 Wit Terdakwa menyerahkan diri ke Denpom XVII/I Sorong.

  c). Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada Satuan baik melalui surat maupun melalui telepon.

  d). Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Mei 2011 sampai dengan tanggal 17 Juli 2011 atau selama kurang lebih 62 (enam puluh dua) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

  e). Bahwa saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansat atau atasan yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan tempat Terdakwa bertugas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer.

  BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang di dakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang di dakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang di dakwakan kepadanya

  Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan di hadapi sendiri. Menimbang : Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer Terdakwa tidak mengajukan

  Eksepsi / keberatan Menimbang : Bahwa Saksi sudah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang- undang, namun sampai waktu yang di tentukan saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari kesatuannya, undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangan Saksi dan Berita Acara Pemeriksaan di sertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah di bacakan sebagai berikut :

  Saksi-I : Nama lengkap : Nur Supriyanto, Pangkat / NRP : Sertu / 21050120700684, Jabatan : Bamin Kipan E, Kesatuan : Yonif 752/VYS, Tempat dan tgl lahir : Ambarawa, 17 Juni 1984, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia , Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752/VYS KM 11 Teluk Bintuni.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Tahun 2007 di Yonif 752/VYS dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan, namun tidak ada hububungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Mei 2011 Terdakwa tidak mengikuti apel pagi tanpa keterangan, kemudian Dankipan E memerintahkan anggotanya mencari Terdakwa di sekitar Kabupaten Teluk Bintuni tetapi tidak diketemukan.

  3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan Yonif 752/VYS, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan Terdakwa baik melalui telepon maupun melalui surat.

  5. Bahwa selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

  Atas keterangan Saksi-I yang di bacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa Saksi sudah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang- undang, namun sampai waktu yang di tentukan saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang- undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangan Saksi dan Berita Acara Pemeriksaan di sertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah di bacakan sebagai berikut :

  Saksi-II : Nama lengkap : Saepul Haya, Pangkat / Nrp : Sertu / 21050264270283, Jabatan : Basi I Intel Kima, Kesatuan : Yonif 752/VYS, Tempat dan tgl lahir : Bantaeng, 8 Pebruari 1983, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia , Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752/VYS KM 10 Kota Sorong.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Tahun 2006 di Yonif 752/VYS dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan, namun tidak mempunyai hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 18 Mei 2011 Terdakwa tidak hadir dalam apel pagi tanpa keterangan, selanjutnya Dankipan E

  3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan yang berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara tertulis maupun pertelpon.

  4. Bahwa dari Kesatuan telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa ,di sekitar teluk bintuni, namun tidak diketemukan.

  5. Bahwa selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

  Atas keterangan Saksi-II yang di bacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya . Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokonya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secata di Rindam

  XVII/Cenderawasih selama 3 (tiga) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infanteri selama 3 (tiga) bulan setelah lulus ditugaskan di Yonif 752/VYS kabupaten Sorong Papua, pada tahun 2007 dipindahtugaskan di Kompi E Yonif 752/VYS sampai dengan sekarang, dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31060474951285.

  2. Bahwa pada tanggal 17 Mei 2011 sekitar pukul 18.00 Wit ketika Terdakwa melaksanakan Ijin Bermalam (IB) di Bintuni, Terdakwa mendapat telpon dari keluarga di Jayapura yang mengabarkan bahwa bapak sedang Sakit, sehingga tanpa ijin dari Komandan Kompi Terdakwa berangkat ke Manokwari dengan menggunakan mobil Ranger L-200, sampai di Manukwari Terdakwa menunggu kapal untuk berangkat ke Jayapura, namun tidak ada kemudian Terdakwa berangkat ke Sorong menggunakan Km.Gunung Dempo, dan pada tanggal

  25 Mei 2011 Terdakwa berangkat menggunakan KM. Labobar sesampainya di Jayapura Terdakwa langsung menemui orang tua yang sedang sakit di Keerom Pada tanggal 14 Juli 2011 setelah orang tua sembuh, Terdakwa kembali berangkat ke Sorong dengan menggunakan KM.Sinabung dan pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2011 Terdakwa tiba di Sorong dan menginap di rumah keluarga di HBM, selanjutnya pada hari Senin tanggal 18 Juli 2011 pukul 0700 Terdakwa diri ke Denpom XVII/I Sorong.

  3. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan akan keberadaanya kepada satuan baik melalui surat maupun melalui telepon.

  4. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansat atau atasan lain yang

  62 (enam puluh dua) hari secara terus menerus atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

  5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Dansat atau atasan lain yang berwenang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan kesatuan tempat Terdakwa bertugas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat : - 1 ( satu) lembar Surat Keterangan pengganti

  Absensi dari Danyonif 752/VYS Nomor : B / 780 /

  VII / 2011 tanggal 21 Juli 2011 atas nama Terdakwa

  Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan- perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata tahun 2005 di Rindam

  XVII/Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Infantri selama 3 bulan setelah lulus ditugaskan di Yonif 752/VYS Kabupaten Sorong Papua dan Pada tahun 2007 Tersangka dipindahkan di Kompi E Yonif 752/VYS sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP. 31060474951285.

  2. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2011 sekira pukul 18;.00 Wit saat Terdakwa melaksanakan Ijin Bermalam (IB) di Kota Bintuni, Terdakwa mendapat telpon dari keluarganya dan memberitahukan bahwa bapaknya sedang sakit di Jayapura, sehingga Terdakwa mengambil inisiatif sendiri tanpa minta ijin pada Komandan Kompi. Terdakwa berangkat ke Manokwari dengan menggunakan Mobil Ranger L-200 sesampainya di Manokwari Terdakwa menunggu kapal untuk berangkat ke Jayapura, karena kapal ke Jayapura tidak ada Terdakwa berangkat ke Sorong menggunakan KM. Gunung Dempo, sesampainya di Sorong Terdakwa menunggu kepal ke Jayapura dan pada tanggal 25 Mei 2011 Terdakwa berangkat menggunakan KM. Labobar, sampai di Jayapura Terdakwa langsung berangkat ke rumah orang tuanya sembuh pada tanggal 14 Jiuli 2011 Terdakwa berangkat kembali ke Sorong menggunakan KM. Sinabung dan pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2011 Terdakwa tiba di Sorong dan menginap di rumah keluarganya di HBM, selanjutnya pada hari Senin tanggal 18

  Juli 2011 pukul 07.00 Wit Terdakwa menyerahkan diri ke Denpom XVII/I Sorong.

  3. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada satuan baik melalui surat maupun melalui telepon.

  4. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Mei 2011 sampai dengan tanggal 17 Juli 2011 atau selama kurang lebih 62 (enam puluh dua) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

  5. Bahwa benar, saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Dansat atau atasan yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan tempat Terdakwa bertugas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut, Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaannya mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Unsur pertama : “Militer “.

  2. Unsur kedua : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin”.

  3. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”.

  4. Unsur keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari “. Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis

  Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  1. Unsur pertama : “Militer” Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas. yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI ( TNI-AD, TNI-AU dan TNI-AL serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang undang yang berlaku. Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, Nrp,

  Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya

  Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya. Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Kesatuan Yonif 752/VYS dan menjabat sebagai Taban Tamunisi Ru SMS Ton Bant Kipan E dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31060474951285.

  2. Bahwa benar, para Saksi mengetahui Terdakwa pada saat kejadian yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif bertugas di Kesatuan Yonif 752/VYS dan menjabat sebagai Taban Tamunisi Ru SMS Ton Bant Kipan E dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31060474951285.

  3. Bahwa benar Terdakwa pada diperiksa dipersidangan memakai seragam TNI lengkap dengan atribut dan tanda lokasi Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama yaitu : “Militer” telah terpenuhi.

  2. Unsur kedua : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin”.

  Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah menghendaki atau mengisafi terjadinya sesuatu tindakan beserta akibatnya artinya seorang yang melakukan tindakan dengan sengaja maka ia harus menghendaki dan menginsafi tindakannya tersebut beserta akibat yang akan ditimbulkannya . Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang. tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, sejak hari Selasa tanggal 17 Mei 2011 sekira pukul 18.00 Wit saat Terdakwa melaksanakan Ijin Bermalam (IB) di Kota Bintuni, dengan alasan Terdakwa mendapat berita bahwa Bapaknya sakit di Jayapura dan dengan inisiatif sendiri tanpa minta ijin pada Komandan Kompi. Terdakwa berangkat menuju Jayapura dan baru kembali pada hari Senin tanggal 18 Juli 2011 pukul 07.00

  Wit Terdakwa menyerahkan diri ke Denpom XVII/I Sorong.

  2. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada satuan baik melalui surat maupun melalui telepon. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat Unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin “ telah terpenuhi.

  3. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”.

  Bahwa yang dimaksud “dalam waktu damai” berarti bahwa si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

  Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut

  1. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Mei 2011 sampai dengan tanggal 17 Juli 2011 secara berturut-turut.

  2. Bahwa benar, saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Dansat atau atasan yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan tempat Terdakwa bertugas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke tiga “ Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  4. Unsur keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

  Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

  Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

  1. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Mei 2011 sampai dengan tanggal 17 Juli 2011.

  2. Bahwa benar, waktu antara tanggal 18 Mei 2011 sampai dengan tanggal 17 Juli 2001 adalah selama kurang lebih 62 (enam puluh dua) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas Majelis Hakim berpendapat unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari“ telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis

  Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai “. Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke- 2 Jo Ayat (2) KUHPM.

  Menimbang : Didalam persidangan tidak diketemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu Terdakwa harus di hukum. Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak Pidana ini karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap dinas / Kesatuan.

  2. Hakekat dari perbuatan Terdakwa karena Terdakwa kurang mentaati norma-norma hukum yang berlaku dilingkungan TNI.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Kesatuan dirugikan dan dapat merusak pembinaan moril di kesatuan. Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warganegara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Menimbang : Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa mengaku salah dan menyesali perbuatannya.

  2. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.

  3. Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta marga ke- 5 dan Sumpah Prajurit butir ke-2.

  2. Perbuatan Terdakwa merusak penegakan disiplin di Satuan Terdakwa.

  3. Bahwa perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi- sendi kehidupan prajurit TNI .

  4. Bahwa Terdakwa tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap Kesatuannya. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.. Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat : 1 ( satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari Danyonif 752/VYS Nomor : B / 780 / VII / 2011 tanggal 21 Juli 2011 atas nama Terdakwa . Mengingat : Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM, dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan dalam perkara ini.

  M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : SILAS SIMON PETRUS FITOWIN, PRATU NRP. 31060474951285 Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Desersi dalam waktu damai “

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 3 ( Tiga ) bulan dan 20 hari.

  Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

  3. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat : 1 ( satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari

  Danyonif 752/VYS Nomor : B / 780 / VII / 2011 tanggal 21 Juli 2011 atas nama Terdakwa. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah ).

  Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 21 Juni 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, SH Letkol Chk NRP 1910000581260, sebagai Hakim Ketua serta BAMBANG INDRAWAN, SH Letkol Chk NRP 548944 dan AKHMAD JAILANIE, SH Kapten Chk NRP 517644 masing- masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer JEM CH MANIBUY , SH Kapten Chk NRP 11020013830776 dan Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP 11010001540671 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA Cap/Ttd

  ADIL KARO KARO, SH LETNAN KOLONEL CHK NRP 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

  Ttd Ttd

  BAMBANG INDRAWAN, SH AKHMAD JAILANIE, SH LETKOL CHK. NRP 548944 KAPTEN CHK NRP 517644 PANITERA

  Ttd MUHAMMAD SALEH, SH

  KAPTEN CHK NRP 11010001540671