Makalah HTN INDONESIA NEGARA HUKUM

[Type text]

INDONESIA NEGARA HUKUM

Disusun Oleh :
Rintan Purnama Ayu. A
8111416021
Rombel 006

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS HUKUM
2017

i

2

[Type text]

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang dan Masalah................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................1
1.4 Manfaat................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Negara..........................................................................................................3
B. Pengertian Negara Hukum.............................................................................................3
C. Ciri-ciri Negara Hukum.................................................................................................6
D. Tipe Negara Hukum.......................................................................................................8
E. Indonesia Sebagai Negara Hukum.................................................................................9
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii

2

[Type text]


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Negara menurut Aristoteles yaitu sekumpulan keluarga dan desa guna memperoleh
kehidupan yang lebih baik. Istilah Negara Hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep
Negara Hukum telah lama ada dan berkembang. Dimulai dari zaman Plato hingga kini,
konsepsi Negara Hukum telah banyak mengalami perubahan yang mengilhami para filsuf dan
para pakar hukum untuk merumuskan apa yang dimaksud dengan Negara Hukum dan hal-hal
apa saja yang harus ada dalam konsep Negara Hukum.
Pemerintahan berberdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa
hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara termasuk para pejabat dan
pemerintah tunduk pada hukum, dianggap sama di mata hukum dan sama-sama berhak atas
perlindungannya. Dalam tradisi negara liberal dikatakan bahwa kebebasan sipil dan hak-hak
sipil (yang mencakup kebebasan berpikir dan berpendapat, kebebasan berkumpul dan
berserikat, kebebasan beragama serta kebebasan pers) akan sulit diwujudkan jika hukum
disebuah negara tidak diberlakukan secara tegas dan pada semua orang, termasuk pejabat
pemerintah.
Dengan demikian, perbedaan yang kuat dan lemah tidak lagi memainkan
peran. Orang dapat memperoleh apa yang menurut hukum menjadi haknya, entah dia kuat

ataupun lemah. Secara sederhana , supremasi hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan pihak
yang kuat diganti dengan kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional.
Dalam makalah dengan topik Indonesia Negara Hukum ini akan diuraikan dengan
singkat perkembangan konsep Negara Hukum di Indonesia, apa itu negara, rumusan konsep
Negara Hukum dari para pakar, apa yang dimaksud dengan rumusan Pasal 1 ayat 3 UUD
1945 Amandemen, tipe Negara Hukum dan ciri-ciri Negara Hukum.

1

2

[Type text]

1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Negara ?
b. Apa yang di maksud dengan Negara Hukum ?
c. Apa ciri-ciri Negara Hukum ?
c. Apa saja tipe Negara Hukum ?
d. Bagaimana Indonesia sebagai Negara Hukum ?


1.3 Tujuan
 Tujuan Pokok :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Tata Negara.
 Tujuan Dasar:
a. Untuk menambah pengetahuan tentang Negara
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Negara Hukum
c. Untuk mengetahui ciri-ciri Negara Hukum.
d. Untuk mengetahui tipe Negara Hukum.
e. Untuk mengetahui landasan tentang Indonesia sebagai Negara Hukum

1.4 Manfaat
a.

Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Hukum Tata Negara

b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Negara Hukum

2

2


[Type text]

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
1. Aristoteles
Negara adalah persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh
hidup sebaik-baiknya.
2. Machiavelli
Negara dalam pandangan Machiavelli adalah sebagai negara kekuasaan.
Apabila timbul masalah maka yang paling pertama dicari adalah pemegang kekuasaan
atau yang memerintah negaranya.
B. Pengertian Negara Hukum
Gagasan mengenai Negara Hukum telah muncul sejak masa Plato dan
Aristoteles. Para filsuf tersebut masih mendefinisikan negara hukum dikaitkan dengan
negara kota (polis). Aristoteles berpendapat bahwa negara hukum itu timbul dari polis
yang mempunyai wilayah negara kecil, seperti kota dan berpenduduk.
Di dalam polis itu segala urusan dilakukan dengan musyawarah, dimana
seluruh warga negaranya ikut serta dalam urusan negara.

Pemikiran manusia tentang negara hukum mulai berkembang sejak abad XIX
s.d abad XX. Arti negara hukum pada hakikatnya berasal dari teori kedaulatan
hukum. Teori kedaulatan hukum menghendaki kekuasaan tertinggi di sebuah negara
adalah hukum dan hukum disebut sebagai panglima, oleh sebab itu setiap aktivitas
penguasa termasuk warga negaranya harus tunduk dan patuh pada aturan hukum.

3

2

[Type text]

Ada empat alasan mengapa negara menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya
berdasarkan hukum yaitu :
1. Demi kepastian hukum
2. Tuntutan perlakuan yang sama
3. Mengutamakan demokrasi
4. Tuntutan akal budi
Dalam negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi putusan sesuai
dengan kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan kebenaran, maka

semua pihak berhak atas pembelaan atau bantuan hukum.
Ditinjau dari sudut sejarah,

pengertian Negara Hukum berbeda-beda,

berdasarkan sisitemnya diantaranya yaitu Negara Hukum Eropa Kontinental dan
Negara Hukum Anglo Saxon (Rule of Law).
1. Negara Hukum Eropa Kontinental
Negara Hukum Eropa Kontinental ini dipelopori oleh Immanuel Kant. Tujuan
negara hukum menurut Kant adalah menjamin kedudukan hukum dari individuindividu dalam masyarakat. Konsep negara hukum ini dikenal dengan negara hukum
liberal atau negara hukum dalam arti sempit atau “nachtwakerstaat”. Dikatakan
negara hukum liberal karena Kant dipengaruhi oleh paham liberal yang menentang
kekuasaan absolute raja pada waktu itu. Dikatakan negara hukum dalam arti sempit
karena pemerintah hanya bertugas dan mempertahankan hukum dengan maksud
menjamin serta melindungi kaum Boujuis (tuan tanah) artinya hanya ditujukan pada
kelompok tertentu saja. Dikatakan Nechtwakerstaat (Negara Penjaga Malam) karena
negara hanya berfungsi menjamin dan menjaga keamanan sebagaimana pendapat
John Locke mengenai fungsi negara yaitu :
1. Legislatif
2. Eksekutif

3. Federatif (Pertahanan Keamanan)
4

2

[Type text]

2. Negara Hukum Anglo Saxon (Rule of Law)
Negara Anglo Saxon tidak mengenal negara hukum atau rechtstaat, tetapi
mengenal atau menganut apa yang disebut dengan “The Rule of Law” atau
Pemerintahan oleh Hukum.
Rule of Law (Rol) adalah sebuah konsep hukum yang sesungguhnya lahir dari
sebuah bentuk protes terhadap sebuah kekuasaan yang absolute disebuah negara.
Dalam rangka membatasi kekuasaan yang absolute tersebut maka diperlukan
pembatasan-pembatasan terhadap kekuasaan itu, sehingga kekuasaan tersebut ditata
agar tidak melanggar kepentingan asasi dari masyarakat, dengan demikian masyarakat
terhindar dari tindakan-tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh penguasa.
Rule of Law pada hakekatnya adalah memposisikan hukum sebagai landasan
bertindak dari seluruh elemen bangsa dalam sebuah negara. Rule of Law dapat
dilakasanakan dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia karena salah satu ciri

dari Rule of Law (negara hukum) adalah terlindunginya Hak Asasi Manusia di negara
yang bersangkutan.
Rule of Law lahir dengan semangat yang tinggi bersama-sama dengan demokrasi,
parlemen dan sebagainya. Kemudian Rule of Law mengambil alih akomodasi yang
dimiliki ancient regime yang terdiri dari golongan-golongan ningrat, prajurit dan
kerajaan. Munculnya keinginan untuk melakukan pembatasan yuridis (mennurut
hukum/secara hukum) terhadap kekuasaan, pada dasarnya disebabkan oleh politik
kekuasaan yang cenderung korup. Hal ini dikhawatirkan akan menjauhkan fungsi dan
peran negara bagi kehidupan dan masyarakat. Atas dasar pengertian tersebut maka
terdapat keinginan yang sangat besar untuk melakukan pembatasan terhadap
kekuasaan secara normatif, untuk menghindari kekuasaan yang semena-mena.
Dalam hubungan inilah maka kedudukan konstitusi sangat penting bagi kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu lahirlah negara konstitusi yang melahirkan doktrin Rule
of Law. Disinilah kemudian Rule of Law merupakan doktrin dengan semangat dan
idealisme keadilan yang tinggi seperti supremasi hukum dan kesamaan setiap orang di
depan hukum.
5

2


[Type text]

C. Ciri-ciri Negara Hukum
1. Ciri Negara hukum Eropa Kontinental
Menurut Kant untuk dapat disebut sebagai Negara hukum harus memiliki dua
unsur pokok, yaitu:
1) Adanya perlindungan HAM.
2) Adanya pemisahan kekuasaan.
Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata model Negara hukum ini belum
memuaskan dan belum dapat mencapai tujuan kalau hanya dua unsur tersebut tidaklah
cukup. Maka Negara hukum sebagai paham liberal berubah ke paham Negara
kemakmuran (Welvaarstaat atau Social Service Staat) yang dipelopori oleh Friedrich
Julius Stahl. Menurut Stahl Negara hukum harus memenuhi empat unsur pokok,
yaitu :
1) Adanya perlindungan HAM
2) Adanya pemisahan kekuasaan
3) Pemerintah haruslah berdasarkan peraturan-peraturan hukum
4) Adanya peradilan administrasi.
2. Ciri Negara Hukum Anglo Saxon (Rule of Law)
Menurut A.V. Dicey, Negara hukum harus memiliki 3 (tiga) unsur pokok, yaitu:

1) Supremacy of Law (Supremasi Hukum).
Dalam suatu Negara hukum, maka kedudukan hukum merupakan posisi
tertinggi. Kekuasaan harus tunduk pada hukum, bukan sebaliknya hukum tunduk
pada kekuasaan. Hal ini karena hukum harus menjadi tujuan untuk melindungi
kepentingan rakyat.

6

2

[Type text]

2) Equality Before The Law (Kedudukan Sama/Sederajat dimata Hukum)
Dalam Negara hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata hukum
adalah sama (sederajat), yang membedakan hanyalah fungsinya, yakni pemerintah
berfungsi mengatur dan rakyat yang diatur.
3) Human Right (Hak-hak Manusia dalam UU)
Human Right meliputi 3 hal pokok, yaitu:
1. The Right to Personal Freedom (Kemerdekaan Pribadi)
Yaitu hak untuk melakukan sesuatu yang dianggap baik bagi dirinya
tanpa merugikan orang lain.
2. The Right of Discussion (Kemerdekaan Berdiskusi)
Yaitu hak untuk mengemukakan pendapat dan mengkritik dengan
ketentuan yang bersangkutan, juga harus bersedia mendengarkan pendapat dan
menerima kritik dari orang lain.
3. The Right of Public Meeting (Kemerdekaan Mengadakan Rapat)
Kebebasan ini harus dibatasi jangan sampai menimbulkan kekacauan
atau memprovokasi. Paham Dicey ini adalah merupakan kelanjutan dari ajaran
John Locke yang berpendapat bahwa manusia sejak lahir sudah mempunyai
hak-hak azasi & tidak seluruh hak-hak azasi diserahkan kepada Negara dalam
kontrak sosial.
Persamaan Negara hukum Eropa Kontinental dengan Negara hukum Anglo Saxon
adalah keduanya mengikuti adanya Supremasi Hukum. Perbedaannya adalah pada Negara
Anglo Saxon tidak terdapat peradilan administrasi yang berdiri sendiri sehingga siapa saja
yang melakukan pelanggaran akan diadili pada peradilan yang sama, sedangkan Negara
hukum Eropa Kontinental terdapat peradilam administrasi yang berdiri sendiri.

7

2

[Type text]

Selanjutnya konsep Rule of Law dikembangkan dari ahli hukum (International
Comunition of Jurits) Asia Tenggara & Asia Pasifik yang berpendapat bahwa Rule of Law
harus mempunyai syarat/ciri sebagai berikut :
a.

Perlindungan Konstitusional

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c.

Kebebasan untuk menyatakan pendapat

d. Pemilihan umum yang bebas
e.

Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi

f.

Pendidikan civics (kewarganegaraan/politik)
Adapun ciri Negara hukum menurut Montesquieu, yaitu:

a.

Perlindungan HAM

b. Ditetapkan suatu ketatanegaraan suatu negara
c.

Membatasi kekuasaan & wewenang organ-organ negara
D. Tipe Negara Hukum
Ada 3 tipe Negara hukum, yaitu :
1. Tipe Negara Hukum Liberal
Tipe Negara hukum Liberal ini menghandaki supaya Negara berstatus pasif
artinya bahwa warga Negara harus tunduk pada peraturan-peraturan Negara.
Penguasa dalam bertindak sesuai dengan hukum. Disini kaum Liberal menghendaki
agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam bentuk hukum, serta
persetujuan yang menjadi penguasa.

8

2

[Type text]

2. Tipe Negara Hukum Formil atau Division of Power
Negara hukum Formil yaitu Negara hukum yang mendapatkan pengesahan
dari rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu,
harus berdasarkan undang-undang. Negara Hukum formil ini disebut juga dengan
Negara demokratis yang berlandaskan Negara hukum.
3. Tipe Negara Hukum Materiil atau Sparation of Power
Negara Hukum Materiil sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut
dari Negara Hukum Formil; tindakan penguasa harus berdasarkan undang-undang
atau berlaku asas legalitas yaitu dalam negara hukum Materiil tindakan dari penguasa
dalam

hal

mendesak

demi

kepentingan

warga

Negara

dibenarkan

bertindak menyimpang dari undang-undang.
E. Indonesia Sebagai Negara Hukum
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada Pasal 1
ayat 3 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.
Dimasukkannya ketentuan ini ke dalam bagian pasal UUD 1945 menunjukkan semakin
kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa negara Indonesia adalah dan
harus merupakan negara hukum.
Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia ditemukan dalam bagian Penjelasan
Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut:
1.

Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechsstaat). Negara

Indonesia berdasar atas Hukum (Rechsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka
(Machtsstaat).
2.

Sistem Konstitusional yaitu Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum

dasar),

tidak

bersifat

absolutisme

(kekuasaan

yang

tidak

terbatas).

Berdasarkan perumusan di atas, negara Indonesia memakai sistem Rechsstaat.
Konsepsi negara hukum Indonesia dapat dimasukkan negara hukum materiil, yang
dapat dilihat pada Pembukaan UUD 1945 Alenia IV.
9

2

[Type text]

Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa negara Indonesia adalah
negara hukum yakni pada Bab XIV tentang Perekonomian Nagara dan Kesejahteraan
Sosial Pasal 33 dan 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa negara turut aktif dan
bertanggung

jawab

atas

perekonomian

negara

dan

kesejahteraan

rakyat.

Negara Hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar nasional
2. Sistem yang digunakan adalah Sistem Konstitusi
3. Kedaulatan rakyat atau Prinsip Demokrasi
4. Prinsip kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 (1) UUD
1945)
5. Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR)
6. Sistem pemerintahannya adalah Presidensiil
7. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif)
8. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
9. Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia (Pasal 28 A-J
UUD1945)
Konsep negara hukum Pancasila dapat disandingkan dengan konsep negara
hukum lain di dunia. Konsep negara hukum Pancasila berakar dan dikembangkan
berdasarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Menurut Padmo Wahyono, unsur-unsur utama negara hukum Pancasila adalah
sebagai berikut :
1. Hukum harus bersumber pada Pancasila, karena pancasila adalah sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia
10

2

[Type text]

2. Negara berdasarkan atas hukum, bukan atas kekuasaan belaka
3. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusional
4. Kekuasaan kehakiman yang merdeka

11

2

[Type text]

BAB III
KESIMPULAN
Negara adalah kumpulan sekelompok orang di suatu wilayah, mendapat pengakuan
hukum dan menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya.
Negara hukum adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan,
dan pemerintahannya berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) bukan absolute
(kekuasaan yang tidak terbatas).
Ciri-ciri Negara Hukum :
1. Terdapat pembatasan kekuasaan negara terhadap perorangan, negara tidak dapat bertindak
sewenang-wenang
2. Azas legalaitas, dimana setiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah
diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati oleh pemerintah atau aparatnya
3. Pemisahaan kekuasaan, tujuannya yaitu agar hak-hak asasi itu betul-betul terjamin oleh
pemisahan kekuasaan
Tipe Negara Hukum :
1. Tipe Negara Hukum Liberal
2. Tipe Negara Hukum Formiil
3. Tipe Negara Hukum Materiil
Indonesia sebagai Negara Hukum tertera pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.

12

2

[Type text]

DAFTAR PUSTAKA
Martitah, Abduh Hery. 2008. Hukum Tata Negara. Semarang : Perpustakaan Pribadi Slamet
S – Martitah.
Huda Ni’matul. 2010. Ilmu Negara. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
http://wedanganget.blogspot.co.id/2012/05/makalah-negara-hukum.html

https://byantibyan.wordpress.com/2014/11/03/indonesia-sbg-negara-hukum/

13

2