Aktivitas penambangan bawah tanah istora

Aktivitas penambangan bawah tanah
1.

Blasting (pembongkaran) Peledakan dilakukan untuk melepskan batuan dari batuan induknya atau untuk memperkecil ukuran atau
lebih mudah diangkut dengan menggunakan bahan peledak.
Tujuan peledakan tbt
Menghasilkan ruang untuk gudang, jalan saluran dan pembuatan trowongan
Mengambil material/pembongkar material Factor-faktor yang mempengaruhi peledakan:
Jenis batuan
Density batuan
Struktur batuan
Jenis bahan peledak, cara atau teknik peledakan Dasar-dasar peledakan tbt:
Peledakan bawah tanah dilakukan kearah satu bidang bebas. Sedangkan peledakan dipermukaan kearah dua
bidang bebas.
Tempat ledakan lebih terbatas, bahan peledak, jenis bahan peledak umumnya low eksplosif Factor-faktor yang
harus diperhatikan dalam pemilihan baahan peledak pada tbt:
1.
Sifat bahan peledak Api penyalaannya kecil -

2.


Peledakannya berlangsung singkat -

Temperature

peledakannya relative rendah Tidak menghasilkan gas beracun
2.
Disesuaikan dengan material yang diledakkan
3.
Partikuler set dari standart blasting
4.
Besarnya biaya.
Mucking (pemuatan/loading) Pemuatan pada tbt istilahnya hamper sama dengan pemuatan tambang terbuka (tb) yaitu

pemuatan broken ore, dimuat keatas alat angkut untuk selanjutnya diangkut keluar permukaan (pengangkutan) Macam-macam
alat muat yang digunakan
a. Continous loader
b. Scraper
c. Coal catter
d. Lhd (load haul dump)
e. Overshoot loader

f.
Gathering arm loader
3.
Hauling (pengangkutan) Kegiatan pengangkutan tbt adalah penambangan ke permukaan -

Usaha atau cara untuk mengeluarkan bijih hasil

Kegiatan pengangkutan dimulai dari tempat penambangan ke penampungan sementara

selanjutnya ke mulut shaft kemudian ke happer, lori, atau langsung ke dump truck untuk diangkut kepermukaan atau:
a.
Dari tempat penambangan ke penampungan sementara
b.
Dari penampungan ke mulut shaft (hosting dengan lori)
c.
Dari penampungan ke hopper (belt conveyord) lori ataupun langsung ke truck lewat incline.
Macam-macam jalan masuk ke tbt dan alat angkut yang sesuai:
1.
Shaft vertical : incline kombinasi
2.

Tunnel
3.
Adit Jenis-jenis alat angkut :
1.
Shaft : cage, skip, pipa/pompa, kenekan.
2.
Tunnel/adit : lokomotif dan lori, truck, belt conveyord, lhd, pipa/pompa, shuttle car Jenis jalan pengangkutan : 1.
Auxiliary haulage digunakan untuk mengangkut material dari stop eke chute atau dari stop eke loading point
2.
Main haulage ialah mengangkut material dari pit bottom ke shaft station/keluar tambang.
Macam-macam alat angkut :
Alat angkut mekanis :
1.
Cage skip
2.
Truck
3.
Belt conveyord
4.
Lori-lokomotif

5.
Lhd
6.
Rope haulage
7.
Hoisting
8.
Pipa pompa dan sutlle. System pengangkutan tbt Pengangkutan tbt merupakan upaya untuk mengeluarkan ore dari
permukaan kerja ke permukaan tanah, ataupun pengiriman alat dan bahan dari permukaan kedalam tambang dan pengangkutan
bawah tanah rancangan system pengangkutan yang baik harus mencakup secara keseluruhan.
Pengangkutan didalam tbt dibagi menjadi 3 yaitu:
1.
Gathering haulage adalah system pengangkutan yang langsung berhubungan atau berhadapan dengan permukaan kerja.
2.

Auxalary/secondary haulage adalah system pengangkutan yang mengangkut material dari penambangan ke penampungan

sementara.
3.
Main haulage adalah system pengangkutan yang mengangkut material dari penampungan sementara ke mulut shaft, ke

happer langsung kepermukaan tanah.
Macam-macam cara pengangkutan
1.
Manual hauling adalah penangkutan dengan menggunakan tenaga manusiandengan bantuan alat sedrhana dan atau hewan
2.
3.

Mechanical hauling adalah pengangkutan dengan alat-alat mekanis
Transport raise adalah pengangkutan dengan mengguakan system grafitasi (ore press atau ore chute atau menggunakan

raise)
4.
Hoisting adalah pengangkutan dengan menggunakan kerekan.
Peralatan berbeda dengan peraltan tambang terbuka yakni dalam hal :
1.
Geometri
2.
Fungsi
3.
Kekuatan Jenis peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah tergantung pada beberapa hal seperti :

1.
Geometri endapan : bentuk, ketebalan, kemiringan dan struktur.
2.
Karakteristik endapan adalah jenis endapan, kadar kekuatan, kondisi struktur, kondisi pelapukan.
3.
Karakteristik batuan samping
4.
Posisi endapan terhadap permukaan
5.
Kondisi air tanah
6.
Tingkat produksi dan umur tambang Macam-macam peralatan tbt:
1.
Alat pemboran Rock drill Drill jumbo Drill rigs

2.

Alat muat/gali -

Overshoot loader -


Scraper Goal chutter 3.
Alat angkut Truck A.

Hoisting -

Continous loader -

Lhd (load haul dump)
Belt conveyord -

Gathering arm loader -

Lori + lokomotif -

Lhd -

Rope haulage

Pipa + pompa dan chage/skip


Scrafer Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah apabila metode gravitasi tidak bias dimanfaatkan 30o – 35o, penggunaan

scraper dapat menurunkan biaya development, meningkatkan produksi, dan menurunkan biaya timber.
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan scrafer ;
1.

Sifat Material dan kondisi lantai kerja

2.

Sudut adalah digging angle

3.

Kapasitas scrafer dan berat buatan

4.

Typy hoist yang digunakan dipengaruhi oleh tempat kerja Untuk daerah naik atau turun pengaruhnya terhadap sudut gali, untuk daerah


naik digging angle relative besar dan material yang digali ditarik lebih sedikit, sedangkan untuk daerah turun digging angle relative kecil dan
material yang digali relative besar.
Hal-hal yang dibutuhkan untuk menetukan tipe dan ukuran scrafer :
1.

Kondisi material yang akan dipisahkan berat, basah, kering atau lengket, ukuran material.

2.

Tonage yang diinginkan : perjam pada jarak rata-rata, perjam pada jarak terjauh, waktu produksi.

3.

Kondisi tempat kerja : luas, lebar, panjang front kerja, jarak tempuh rata-rata dan maksimum, kondisi lantai (kasar, licin), arah angkut

material, gardien lantai kerja (naik-turun)
4.

Tenaga yang tersedia: tekanan udara, listrik


5.

Maksud pemakaian scrafer untuk pekerjaan persiapan, produksi dan pengisian.

Alat muat Klasifikasi scrafer berdasrkan jumlah hoistnya scrafer diklasifikasikan menjadi 2 :
1.

Single drum hoist -

scrafer. 2.

Double drum hoist -

scrafer. 3.

Konstruksi, sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail rape, sebuah mainrape, sebuah shape, sebuah

Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi sedikit.
Konstruksi sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail rape, sebuah main rape, sebuah shape, sebuah


Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi besar.

Tree drum hoist -

scafer -

Konstruksi sebuah motor penggerak, 3 buah drum 3 buah amin rope, 2 buah tail rope, 2 buah toil shafe, sebuah

Aplikasi cocok untuk daerah dimensi stope luas dan produksi luas.

B. Overshoot loader Adalah alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket kedalam tumpukan material hingga penuh kemudian
bucket diangkat kebelakang melewati mesinnya dan menumpahkan muatan kealat angkut yang berada dibelakangnya tanpa memutar alat
muat.
-

Digerakkan dengan udara bertekanan tinggi (hydraulic)

-

Overshoot loader bekerja di drift heading sempit

-

Ukuran busket bervariasi 0,14-0,60 m3

C. Gathering arm loader Sering digunakan pada tambang batubara, pada bagian depan dilengkapi dengan alat pengumpal material yang
bertumput kemudian didorong menuju belt conveyor yang berada dibelakang, selanjutnya kea lat angkut berikutnya, dilengkapi dengan
klaurel dan digerakkan dengan tenaga listrik.
D. Slushier Adalah suatu alat garu digerakkan dengan udara dimana efek pengaraannya diperoleh melalui sebuah garu yang dihubungkan
dengan kawat masuk dalam tumpukan material lepas yang terletak didasar lantai dan membawa material ketempat penumpahan, sering
digerakkan pada screen drift dari dasar scrape.
E. Load haul dump Alat muat-angkut tambang bawah tanah merupakan kombinasi front end loader dengan dump truck mampu memuat
mengangkut dan menumpahkan material pada alat angkut berikutnya enaga penggerak adalah tenaga diesel dan jarak pengangkut dekat.
Alat angkut
-

Untuk mengangkut jarak dekat lebih kecil 5 km menggunakan truck berukuran kecil atau lhd

-

Untuk pengangkutan jarak sedang 5-20 km menggunakan truck besar, belt conveyor, cable way

a.

Untuk pengangkutan jarak jauh > 20 km menggunakan pompa/pipa.
Truck (mine truck) Truck yang digunakan pada tbt hampir sama pada tambang terbuka berdasarkan roda penggeraknya (wheel drive)

-

Roda penggeraknya roda depan (front wheel drive)

-

Roda penggeraknya roda belakang (real wheel drive)

-

Roda penggeraknya roda depan dan roda belakang (four wheel drive)

-

Roda penggeraknya semua roda belakang (double rear wheel drive)
Berdasarkan pengosongannya muatan
-

End dump atau rear dump mengosongkan muatan kebelakang

-

Side dump : mengosongkan muatan kesamping

-

Bottom dump : mengosongkan muatan ke bawah.

Berdasarkan ukurannya :
-

Ukuran kecil kapasitas 25 ton

-

Ukuran sedang kapasitas 25-100 ton

-

Ukuran besar kapasitas > 100 ton

Keuntungan menggunakan truck

b.

-

Jarak angkut bias mencapai 2 km

-

Fleksibel dalam menambah alat tanpa menganggu produksi

-

Kecepatan relative tinggi Kerugian menggunakan truck

-

Kondisi jalan harus baik dan tidak licin

-

Jumlah operator banyak

-

Ventilasi harus baik

-

Jalan harus lebar dan tidak boleh menyudut Hambatan-hambatan yang terjadi pada penganggutan truck

-

Grade resistence (hambatan pada tanjakan)

-

Rolling resistance (hambatan akibat ban dan jalan)

Lokomotif + lori (mine car) Pemilihan penggunaan loko tambang lori

berdasarkan pada pertimbangan:
-

Jalan relative datar

-

Kemiringan maks. 5 %

-

Jarak angkut panjang

-

Tonase relative besar

-

Umur pekerjaan panjang Berdasarkan tenaga lokomotif dibedakan menjadi 6 macam :

-

Lokomotif uap (steam lokomotif)

-

Lokomotif bakar (bensine / gasoline)

-

Lokomotif diesel (diesel lokomotif)

-

Lokomotif udara bertekanan tinggi (compressive air lokomotif)

-

Lokomotif listrik (elektrik headley loc)

-

Lokomotif batrey (storage battray loc)

Berdasarkan mengosongkan muatan lori dibedakan menjadi :
-

Rear dumper

-

Bottom dumper

-

Side dumper

-

Overtunner dumper

Keuntungan menggunakan lokomotif
-

Diperlukan mine fower lebih sedikit
Fleksibel dan mudah diperpanjang

-

Pengangkutan dapat dilakukan bersama-sama

-

Mempunyai kecepatan tinggi

-

Lebih mudah menyesuaikan dengan belokan

Kekuurangan menggunakan lokomotif :
-

Mempunyai kemiringan yang terbatas

-

Lantai harus kuat

-

Bahaya kebakaran, kebocoran arus gas-gas beracun menjadi meningkat

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Dokumen yang terkait

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Kedudukan anak dan harta bersama dalam perkawinan di bawah tanganmenurut hukum islam dan UU no.1 Tahun 1974 tentang perkawinan

2 32 83

Hubungan Kuantitatif Struktur Aktifitas Senyawa Nitrasi Etil P -Metoksisinamat Terhadap Aktivitas Anti Tuberkulosis Melalui Pendekatan Hansch Secara Komputasi

1 34 82

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Modifikasi Struktur Senyawa Etil Pmetoksisinamat Melalui Proses Nitrasi- Esterifikasi dengan 1-Butanol Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

3 34 113

Tinjauan Aktivitas Pengiriman Pada PT. Coca-Cola Distribution Indonesia-Sales Center Bandung Metro

5 49 43

Analisa perancangan sistem informasi surat ijin penunjukkan dan penggunaan tanah (SIPSIPPT) di Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandung : laporan kerja praktek

2 31 54

Analisis Modal Kerja Dengan Menggunakan Rasio Aktivitas Pada PT. Semen Gersik Persero TBK

0 9 1

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

4 103 122