Jenis Pemanfaatan dan Persebaran Tanah d

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI
BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

2

1.2. Rumusan Masalah

3

1.3 Tujuan

3


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tanah Litisol

4

2.2 Tanah Regosol

5

2.3 Tanah Gambut

5

2.4 Tanah Laterit

6


2.5 Tanah Aluvial (Tanah Endapan)

6

2.6 Tanah Vulkanis/Andosol

7

2.7 Tanah Grumusol

8

2.8 Tanah Margel

8

2.9 Tanah kapur

9


2.10Tanah Kapur Rezina

9

2.11Tanah Mediteran

10

2.12Tanah Kaolin

10

2.13Tanah Humus

11

2.14Tanah Podzol

11


2.15Tanah Pasir

12

BAB III
3.1 Kesimpulan

13

Daftar pustaka

14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Geografi adalah bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji secara

komprehensif fenomena-fenomena yang ada dipermukaan bumi dan
hubunganya saling tindak dengan kehidupan manusia melalui tiga
pendekatan, yaitu: kerungan(spatal), temporal, dan komplek wilayah. Kajian
geografis mengenai fenomena-fenomena permukan bumi selalu di mulai
dengan hal-hal yang deskriptif mengenai objek yang dikaji, keterdapatannya
pada lokasi tertentu dipermukaan bumi, faktor-faktor membentuk perwatakan
tertentu atas fenomena yang dikaji, dinamika perubahan dari waktu ke waktu,
dan bagaimana pemanfaatanya untuk kehidupan manusia (Bonnett, 2008).
Salah satu bagian dari fenomena permuakan bumi yang dikaji di
dalam ilmu geografi adalah tanah. Tanah dalam kontek kajian geografi adalah
tanah sebagai tubuh alam yang meliputi permukaan bumi dengan berbagai
sifat dan perwatakan yang khas dalam proses pembentukan, keterdepanan,
dinamika, dari waktu ke waktu, serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Geografi tanah adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji
persebaran satuan-satuan tanah dipermuakan bumi, sifat dan karakteristik
satuan-satuan tanah yang menyelimuti permukaan bumi, dan pemanfaatan
tanah untuk kehidupan. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dan kaya
akan potensi alam dengan keberagamnya, salah satunya tanah. Tanah di
indonesia memiliki beberapa jenis-jenis tanah yang berbedah dan
persebaranya pun berbedah dari sabang sampai mauroke, pemanfaatan tanah

di Indonesia salah satunya di kelolah sebagai lahan pertanian, permukiman
dan lain-lain. Tidak semua tanah di Indonesia dapat dikelolah karena ada
beberapa jenis tanah yang tidak cocok untuk di kelolah oleh warga.

1.2 Rumusan masalah
1. Jenis-jenis tanah yang ada di Indonesi.a
2. Ciri-ciri tanah yang ada di Indonesia.
2

3.
4.

Persebaran tanah yang ada di Indonesia.
Pemenfaatanya tanah di Indonesia.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis tanah yang ada di Indonesi.a
2. Mengetahui ciri-ciri tanah yang ada di Indonesia.
3. Mengetahui persebaran tanah yang ada di Indonesia.
4. Mengetahui pemenfaatanya tanah di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah mengenai jenis-jenis tanah, ciri-ciri tanah, persebaran tanah
dan pemanfaatannya tanah di Indonesia.
2.1 Tanah Litosol
Tanah litosol sering disebut juga tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk dari
pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru ( belum sempurna )
sehingga sukar untuk ditanami atau kandungan unsur haranya rendah. Tekstur

3

tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna
kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi.

Persebarannya tersebar di kepulauan Indonesia terutama di daerah lereng
pegunungan yang mengalami erosi. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura,
Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera. Sebagian besar jenis tanah ini
tidak dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif dan dimanfaatkan untuk
tanaman keras, tegalan, palawija, padang rumput untuk makanan ternak.


2.2 Tanah Regosol
Tanah regosol terbentuk dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir
kasar. Tektur tanah regosol berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan
kadar bahan organik rendah.

4

Persebaran tanah regosol terdapat di daerah lereng gunung berapi, pantai dan
bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara. Sebagian
besar tanah ini dimanfaatkan untuk bidang pertanian seperti pertanian padi,
palawija, tebu dan kelapa.
2.3 Tanah Gambut

Tanah gambut adalah tanah yang berasal pembusukan tumbuhan atau
organism yang selalu digenangi air (rawa), sehingga sirkulasi udarah tidak lancer
dan sinar matahari terhalangai oleh air rawa. Akibatnya, daun-daun menjadi
sangat rapuh. Tanah gambut termasuk tanah yang kurang subur dan banyak
terdapat di rawa-rawa yang bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak
subur. Tanah gambut banyak tersebar di pulau Sumatra (pantai timur Sumatra),

Pulau Irian Jaya

bagian Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Tanah gambut banyak dimanfaatkan untuk persawahan pasang surut dan tanaman
nanas.

5

2.4 Tanah Laterit
Tanah laterit terbentuk karena temperatur dan curah hujan yang tiggi,
sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah. Warna
tanah laterit biasanya merah atau kekunning-kuningan. Tanah ini miskin unsur
hara sehingga tidak subur. Tanah laterit banyak dijumpai di daerah pegunungan
yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya
erosi.

Jenis tanah laterit banyak dijumpai di Kalimantan Barat, Gunung Kidul
(Yogyakarta), Pacitan (Jawa Timur), Lampung, Banten dan Sulawesi Tenggara.
Pemanfaatan tanah laterit dapat digunakan sebagai bahan baku industri gerabah

(keramik).
2.5 Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
Tanah aluvial ialah jenis tanah yang berasal dari pasir halus yang mengalami
pengendapan oleh aliran sungai di daerah dataran rendah atau daerah lambah.
Unsur hara yang terkandung dalam tanah aluvial sangat bergantung pada asal
daerahnya. Ciri-ciri tanah aluvia warna kelabu dan peka terhadap erosi.

6

Terdapat di seluruh tanah air, seperti pantai timur Sumatra dan pantai utara
Jawa. Selain itu terdapat di beberapa tempat sepanjang daerah aliran sungai
Batanghari (Jambi), Sungai Musi (Palembang), Sungai Citarum (Jawa Barat),
Bengawan Solo (Jawa Tengah), Sungai Barito (Kalimantan Tengah), sungai
Mahakam (Kalimantan Timur), Papua Bagian Barat dan sungai Kapuas
(Kalimantan Barat). Sebagian besar tanah aluvia dimanfaakan sebagai lahan
pertanian sawah dan palawija.
2.6 Tanah Vulkanis/Andosol
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair
yang dikeluarkan gunung berapi. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri
berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, warna kelabu hingga kuning,

Jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak
mudah tererosi dan sangat subur.

7

Tanah vulkanis banyak terdapat di pulau Jawa bagian utara, palau Bali,
Pulau Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan Pulau Sumatra.
Pemanfaatan tanah ini untuk pertanian (sawah dan palawija), hutan pinus atau
cemara dan perkebunan (tembakau, sayuan, buah-buahan, pinus, kopi dll).
2.7 Tanah Grumusol
Tanah Grumusol terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api.
Tanah grumusol bertekstur halus dan berwarna kelabu kehitam-hitaman, serta
terdiri atas bahan-bahan yang sudah mengalami pelapukan. Sifat tanah ini sangat
berat sehingga mudah tererosi dan longsor.

Jenis tanah grumusol banyak tersebar di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi Selatan, Madura dan Nusa Tenggara. Tanah Grumusol banyak
dimanfaatkan untuk penanaman kapas, jagung, kedelai, tebu bahkan kadangkadang juga tanaman padi.
2.8 Tanah Margel

Tanah mergel merupakan tanah campuran dari batuan kapur, pasir dan tanah liat
akibat hujan yang tidak merata.
8

Tanah ini tergolong tanah tidak subur. Jenis tanah ini banyak tersebar di
pegunungan Sewu (DIY), Priangan Selatan (Jawa Barat), pegunungan Kendeng
(jawa Tengah),

Kediri, Madiun, dan Nusa Tenggara. Tanah mergel banyak

dimanfaatkan untuk jenis tanaman keras seperti pohon jati.
2.9 Tanah Kapur
Tanah kapur adalah jenis tanah yang batu induknya berasal dari batu
gamping, abu gunung api, dan batuan endapan yang mengalami pelapukan.
Kehidupan unsur haranya bergantung dari bahan induknya. Pada umumnya jenis
tanah ini kurang subur.

Tanah kapur tersebar di daerah bukit kapur di Jawa, Sumatra Selatan dan
Sulawesi Tenggara.Tanah kapur banyak dimanfaatkan untuk penanaman ubi kayu,
kayu jati, dan kapuk.
2.10Tanah Kapur Rezina

Tanah renzina adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk kapur yang
mengalami laterisasi lemah. Ciri-ciri tanah ini warna putih sampai hitam, miskin

9

unsur hara. Tanah rezina banyak terdapat di Jawa timur, Jawa tengah, Sulawesi,
Nusa tenggara, Maluku dan Sumatra. sama dengan tanah kapur, tanah rezina di
manfaatkan sebagai hujan jati dan palawija.
2.11Tanah Mediteran

Proses terbentuknya Tanah Mediteran hasil dari pelapukan batuan kapur
keras dan sedimen, Ciri-ciri tanah ini warna putih kecoklatan, keras, tidak subur.
Pemanfaatannya untuk pertanian tegalan dan hutan jati. Persebaran tanah
mediteran banyak terdapat di daerah Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara,
Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Sumatera.
2.12Tanah Kaolin

Tanah kaolin adalh jenis tanah hail pelapukan batuan beku dan batuan
metamorf. Tanah ini merupakan tanah liat bermutu tinggi. Kaolin memiliki
bermacam-macam warna, misalnya putih, kuning, jingga, abu-abu. Daerah yang
banyak mengandung jenis tanah ini adalah Pulau Belitung, Bangka, Kalimantan,

10

Jawa dan Sulawesi. Kaolin merupakan bahan baku keramik cat dan bahan baku
industri lainnya.
2.13Tanah Humus

Proses terbentuknya tanah humus dari hasil pembusukan bahan-bahan
organic. Ciri-ciri dari tanah ini warna kehitaman, mudah basah, mengandung
bahan organik, dan sangat subur. Banyak tanah humus dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian. Persebaran tanah ini banyak terdapat di daerahLampung, Jawa
Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara.
2.14Tanah Podzol

Proses terbentuknya tanah podzol di daerah yang memiliki suhu rendah dan
curah hujan tinggi. Cirri-ciri tanah ini warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi,
sangat masam, peka terhadap erosi, dan kurang subur. Pemanfaatannya untuk
pertanian palawija. Persebaran banyak di daerah Kalimantan Tengah, Sumatera
Utara, dan Papua

11

2.15Tanah Pasir

Tanah pasir merupakan tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen,
tidak berstruktur. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena sedikit
mengandung bahan organik. Tanah ini banyak terdapat di pantai Sumatra barat,
Jawa timur dan Sulawesi.

12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai
dengan Papua. Dengan bahan induk dan proses pembentuk tanah yang
berdeda tentunya akan membentuk jenis tanah yang berdeda juga. Jenis-jenis
tanah yang ada di Indonesia kurang lebih dari Tanah Litosol, Tanah Regosol,
Tanah Gambut, Tanah Laterit, Tanah Aluvial (Tanah Endapan), Tanah
Vulkanis/Andosol,

Tanah Grumusol, Tanah Margel, Tanah Kapur, Tanah

Kapur Rezina, Tanah Mediteran, Tanah Kaolin, Tanah Humus, Tanah Podzol,
dan Tanah Pasir. Banyaknya jenis tanah yang ada di Indonesia, ini
mengakibatkan banyak juga dimanfaatkan oleh warga sebagai lahan
pencarihan untuk hidup, salah satu di bidang pertanian dan hutan jati.

13

DAFTRA PUSTAKA

http://GEOGRAFI-JENIS-JENIS-TANAH-DI-INDONESIA.html : Diakses pada
tanggal 9 Mei 2015 Pukul 15.39 WIB.
http://Jenis-Tanah-dan-persebarannya-di-Indonesia-LUNUCreative.html : Diakses
pada tanggal 9 Mei 2015 14.12 WIB.
http://Persebaran-Jenis-Tanah-dan-Pemanfaatannya-FebrianHome.html : Dikases
pada tanggal 9 Mei 19.27 WIB.
http://Google.gambar.html : Diakses pada tanggal 9 Mei 19.30 WIB.

14