PROPOSAL STUDY KELAYAKAN BISNIS SOP

PROPOSAL STUDY KELAYAKAN
BISNIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini , perekomomian Negara Indonesia menunjukan kondisi yang kurang
menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya angka inflasi nasional
pada bulan April 2008 yang mencapai 4.01% dan di Lampung yang mencapai 3,07% dan isu
kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti ada nya kurang kondusifnya kondisi
perekonomian Negara.Dalam kondisi seperti ini , masyarakat semakin terpuruk ketika harga
kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga
tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Di sector perdaganngan dan industri, kondisi tersebut juga sangat disarankan oleh
pengusaha Biaya oprasional yang tidak sebanding dengan harga jual hasil produksi membuat
lesu sector ini . Oleh karena itu , dengan mengacu pada kondisi perekonomian yang kurang
kondusif dan tidak berpihak pada perekonomian rakyat , menuntut masyarakat untuk
mempunyai daya saing dan keahlian tertentu untuk meningkatkan derajat hidupnya sebagai
bekal dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi para pelaku usaha , kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana
daya beli masyarakat disekitar sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa

penawar yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan
pasar menjadi potensi dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi pasar

berada pada posisi yang tidak menguntungkan . Yang perlu diperhatikan adalah mengenai
bagaimana tingkat persaingan , daya beli masyarakat , dan hukum permintaan maupun
panawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.

B. Gambaran Umum Potensi Usaha
Kalau kita mencermati lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian Negara yang
kurang stabil , maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha , maka yang
terlintas pertama kali dibenak kita adalah mengenai bagai mana menciptakan sebuah unit
usaha bisnis yang prispektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang
sebagai tempat untuk melakukan inventasi . Pemikiran yang kedua adalah dengan modal
yang pas-pasan , produk apa yang kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan
dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika
kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit .
Oleh karena itu , kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal-hal potensial
untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan
berbekal pada kebijakan pemerintah tentang kegiatan perdagangan dan industri hal ini
memungkinkan untuk terbukanya peluang dalam menjalankan usaha yang berkaitan dengan

hal tersebut . Salah satu bentuk usaha bisnis yang bisa dijalankan adalah dengan mendirikan
peternakan ayam potong. Selain memacu pada kebijakan pemerintah tentang industri dan
perdagangan, mungkin juga sebagai alasan mengapa usaha tersebut punya peluang karena
banyak dari masyarakat kita yang cenderung membeli kebutuhan daging yang berharga
miring seperti dibanding daging sapid an kambing dimasa seperti sekarang ini.

BAB II
ASPEK PENILAIAN

A. ASPEK HUKUM
Dari segi legalitas Usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen Badan Hukum
untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar
dikemudian hari karena unit usaha ini sekalanya cukup besar. Beberapa dokumen Hukum
yang dimiliki berkaitan dengan aspek Hukum adalah :

1. Badan Hukum
Untuk usaha ini yakni berupa PT, karena usaha yang kami lakukann sifatnya
merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama
berdasarkan besar nya Inbreng dari masing-masing pemodal, dimana seluruh aktifitas yang
timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.

Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya
merupakan subjek hukum dan kekayaan yang terpisah (Modal).

2. Tanda Daftar Perusahaan Dan Surat Izin Usaha
Usaha peternakan ayam potong memiliki izin usaha dari dinas perindustrian dan
perdagangan dan sudah terdaftar sebagi pelaku usaha penjualan ayam potong. sesuai dengan
UU no. 3/1982 tentang wajib daftar perusahaan, Perusahaan adalah segala macam bentuk
badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan,

bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan atau laba.

3. NPWP
Sebagai unit bisnis,

kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke

Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib
pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda

pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.

4. Izin Domisili Dan IMB
Karena unit usaha peternakan ayam potong ini akan didirikan diatas sebidang tanah
demi kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha juga melakukan perizinan untuk
pengeringan tanah. Artinya bahwa kami melakukan pengalihan fungsi lahan yang semula
untuk pertanian menjadi bangunan untuk tempat usaha. Selain itu juga kami melakukan
perizinan kepada pemerintah daerah setempat untuk izin domisili, karena nantinya usaha ini
berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap ditempat tersebut.

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Segmentasi, targeting dan positioning
a. Segmentasi
Yang menjadi segmentasi dari usaha Peternakan ayam potong adalah segmen
menengah kebawah dan keatas.
b. Targeting

Yang menjadi target market adalah ibu rumah tangga, warung makan penjual cickhen
dan orang-orang yang melakukan resepsi.

c. Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan dibenak konsumen sebagai
perusahaan Peternakan ayam potong, yang bersih, menjual ayam potong berkualitas dengan
harga yang pas.

2. Permintaan
a. Perkembangan Permintaan Saat Ini
Dewasa ini kalau kita amati, permintaan akan pemenuhan protein dalam tubuh manusia
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi
sebagai penunjang kebutuhan energi bagi tubuh. Terlebih dengan ditunjangnya oleh beragam
cara yang mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan ayam potong.
b. Prospek Permintaan Dimasa Yang Akan Datang
Dengan membanjirnya berbagai produk makanan yang serba instant di masyarakat
akan menyebabkan kondisi persaingan produk-produk berprotein yang mengandung bahan
pengawet dan berformalin tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya
persaingan pada industri tersebut. Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana
akan ditandai berkurangnya permintaan akan produk-produk tersebut, dan konsumen beralih
keproduk lain yang sejenis dan tidak berpengawet.

3. Penawaran

a. Perkembangan Penawaran Saat Ini
Perkembangan penawaran disektor usaha peternakan ayam potong pada saat ini
memang relatif masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sector usaha ini

belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu,agar usaha peternakan ayam potong
menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi
konsumen.
b. Prospek Penawaran Dimasa Yang Akan Datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan ayam potong pada masa
yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan
manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif
karena sudah ditunjang dengan perangkat tekhnologi informasi yang memberikan kemudahan
bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.
Oleh karena itu, bagi pelaku usaha disektor ini harus mampu melakukan penawaran yang
inovatif untuk menarik pasar.

4. Analisa kelayakan pemasaran
Dalam melakukan analisa permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan
berskala 1-5.
Keterangan :

Sangat Lemah : 1
Lemah

:2

Sedang

:3

Kuat

:4

Sangat Kuat

:5
Kriteria Penilaian

No
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Item Yang Dinilai
SDM
Pesaing
Konsumen
Tekhnologi
Mode/trend
Armada Pemasaran
Harga
Promosi

Sangat
Lemah


Lemah

Sedang

Kuat

Sangat
Kuat









9.
10.

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.



Distribusi
Produk dan Lini Produk
Mutu Produk
Peraturan Pemerintah
Lingkungan Bisnis
Ketersediaan Bahan Baku
Rencana Pemasaran

Penyimpanan Produk
Margin Laba
Ketersediaan Modal
Pangsa Pasar
Manajemen Pemasaran








Total Bobot

Interval =
=

=

0

2










18

40

15

Nilai Tertinggi dari Interval – Nilai Terndah dari Interval
Jumlah Kelas
5-1
5

0,8

1,00 – 1,80

= Sangat Tidak Layak

1,81 – 2,60

= Tidak Layak

2,61 – 3,40

= Sedang

3,41 – 4,20

= Layak

4,21 – 5,00

= Sangat Layak

untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus :
Total Bobot
Jumlah Item Yang Dinilai

Kelayakan Usaha =

=

75
20

= 3,75

Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,75 maka usaha pembuatan peternakan ayam
potong dari sisi pemasaran dikatakan layak, karena masuk pada range 3,41 – 4,20.

5. Analisa persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha pembuatan
peternakan ayam potong, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan
cara:
a.

membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya,
semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 15.

b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing factor. Semakin penting,
maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakn adalah skala 1-5.
Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan
Pasar

Pedagang
Keliling

Kios

Faktor Persaingan
Harga
Kualitas
Promosi
Jasa Khusus
Pelayanan
Suasana
Lokasi
Kekuatan Relatif

A

B

A.B

2
3
2
2
2
1
2

3
2
2
2
3
2
2

6
6
4
4
6
2
4
32

A

B

A.B

2
3
3
3
3
3
4

3
3
4
3
4
2
3

6
9
12
9
12
6
12
66

A
4
4
4
4
4
5
4

B

A.B

3
5
5
4
4
4
5

12
20
20
16
16
20
20
124

Perusahan
Peternakan
ayam potong
A.
A B
B
4 5 20
4 5 20
4 5 20
5 5 25
5 5 25
5 5 25
4 4 16
151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha Peternakan ayam potong menduduki pada peringkat teratas untuk kekuatan
kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah Pedagan Keliling. Kelemahan
dari usaha pembuatan peternakan ayam potong terletak pada Lokasi tempat usaha yang

kurang menguntungkan dibandingkan dengan Pedagang Keliling yang langsung mendatangi
konsumen. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi lerhadap lokasi tempat
perusahaan peternakan ayam potong agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

6. Program Pemasaran
a. Tingkat Pelayanan
Dalam memasarkan ayam potong kami memberikan layanan yang memuaskan
melalui layanan pemesanan, delivery dan memilih ayam potong.
b. Penetapan Harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga
dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
c. Kegiatan Promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media
cetak, spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal.
d. Kegiatan Distribusi
untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.

C. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana
a. Investasi
Investasi dana ini mencapai Rp. 50.000.000,b. Biaya Pra Oprasional

Biaya Pra Oprasional mencapai Rp. 15.000.000,c. Modal Kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp.
10.000.000,2. Rencana Pembelanjaan Dana
a. Modal Sendiri
Modal sendiri Rp. 50.000.000,b. Pinjamam Bank
Pinjaman dari bank Rp. 25.000.000,3. Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi Pendapatan


Pendapatan Perbulan Rp. 17.850.000,-



Pendapatan Pertahun

Rp. 214.200.000,-

b. Proyeksi Biaya Pertahun








Pengadaan Bibit Ayam
Biaya Pakan
Biaya Pemanas
Gaji Karyawan Seluruh
Biaya Listrik
Obat-obatan
Perlengkapan Kebersihan
Jumlah Biaya

Rp. 45.360.000,Rp. 126.000.000,Rp.
1.020.000,Rp.
20.800.000,Rp.
180.000,Rp.
3.000.000,Rp.
350.000,-

c. Proyeksi Laba Rugi
Laba/Rugi

= Pendapatan – Pengeluaran

Rp. 196.710.000,-

= Rp. 214.200.000 – Rp. 196.710.000.
= Rp. 17.490.000,d. Proyeksi Kemampuan Pelunasan Hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 5 tahun bunga yang diinginkan 17% pertahun
e. Perhitungan Kelayakan Usaha
a.

Dengan Metode Payback Periode
Tabel Cash Flow
Tahu
n
2010
2011
2012
2013
2014

EAT
9.500.000
11.000.000
12.500.000
14.000.000
16.500.000

Investasi
Proceed th 1
Proceed th 2

Pay Back Periode =

Penyusutan
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000

= Rp.
= Rp.
= Rp.
= Rp.
= Rp.
13.500.000
20.500.000

Proceed

DF 12%

17.500.000
0,854
19.000.000
0,729
20.500.000
0,624
22.000.000
0,533
24.500.000
0,455
Jumlah PV Kas Bersih

PV Kas Bersih
14.945.000
13.851.000
12.792.000
11.726.000
11.147.500
64.461.500

50.000.000
17.500.000 32.500.000
19.000.000 13.500.000

X 12 bulan = 7,9 bulan atau 8 bulan

Kesimpulan :
Berdasarkan nilai PP yang diperoleh proyek layak diterima, karena nilai PP< Umur
Ekonomis

b.

Dengan Metode Average Of Return (ARR)

Tahun
2010
2011
2010
2013
2014
Jumlah

EAT
9.500.000
11.000.000
12.500.000
14.000.000
16.500.000
63.500.000

=

63.500.000
5

= 12.700.000

Rata-rata Investasi =

50.000.000
2

= 25.000.000

ARR

12.700.000
25.000.000

Rata-rata EAT

=

X 100% = 50,8%

= 50,8% X 50.000.000 = 25.400.000
Kesimpulan :
Berdasarkan Nilai ARR yang diperoleh, maka proyek layak diterima karena nilai ARR >
modal kerja.
c.

Dengan Metode Net Present Value (NPV)
Tahun
2010
2011
2010
2013
2014
Jumlah
NPV

PV Kas Bersih
14.945.000
13.851.000
12.792.000
11.726.000
11.147.500
64.461.500

= Rp. 64.461.500 – RP. 50.000.000
= Rp. 14.461.500,-

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil NPV yang diperoleh, maka proyek diterima karena hasil NPV positif.

d.

Dengan Metode Profitability Index (PI)
Tahun
2010
2011
2010
2013
2014
Jumlah

PI

PV Kas Bersih
14.945.000
13.851.000
12.792.000
11.726.000
11.147.500
64.461.500

=

64.461.500
50.000.000

X 100%
=

1,28%

Kesimpulan : berdasarkan hasil PI yang > 1, maka proyek layak diterima.

e.

Dengan Metode Internal Of Return (IRR)
Tahun
2010
2011
2010
2013
2014

Proceed
DF28%
17.500.000
0,781
19.000.000
0,610
20.500.000
0,477
22.000.000
0,373
24.500.000
0,291
Jumlah PV Kas Bersih

PV Kas Bersih
13.667.500
11.590.000
9.778.500
8.206.000
7.129.500
50.371.500

Kutub Nilai NPV Positif
NPV

= Rp. 50.371.500 - RP. 50.000.000
= 371.500

Tahun
2010
2011
2010
2013

Proceed
17.500.000
19.000.000
20.500.000
22.000.000

DF29%
0,775
0,601
0,466
0,361

PV Kas Bersih
13.562.500
11.419.000
9.553.000
7.942.000

2014

24.500.000
0,280
Jumlah PV Kas Bersih

686.000
49.336.500

Kutub Nilai NPV Negatif
NPV

= Rp. 49.336.500 - RP. 50.000.000
= -66.350
IRR = 28% +

IRR = 28% +

50.371.500- 50.000.000
50.371.500 - 49.336.500
371.500
1.035.000

X (29%-28%)

X1%

= 28,4%
Kesimpulan :
Berdasarkan Nilai IRR yang diperoleh proyek diterima, karena nilai IRR> bunga pinjaman
untuk 28% > 17%

D. ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
1. Rencana Pengembangan
a. Evaluasi Lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat buah usaha
pembuatan peternakan ayam potong adalah di Jalan Way Jepara-Megarawan KM 7 Labuhan
Ratu, Lampung Timur.
b. Sarana Dan Prasarana
Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah
dengan memanfaatkan: Diesel, troli, meja kursi, ruang tunggu, tempat parkir, kendaraan, dll.
Sedangkan untuk prasarana kami menggunakan gedung seluas 400 m² untuk tempat
peternakan.

c. Tenaga Ahli Dan Tenaga Biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami adalah
tenaga ahli pemasaran, keuangan, produksi dan SDM serta teknisi sarana dan prasarana
pendukung usaha. Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah wiraniaga,
tenaga srabutan/kurir dan bagian cleaning service.
d. Bahan-Bahan Utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha Peternakan ayam potong
antara lain: ayam dengan kualitas yang baik, vaksin dan makanan ayam potong yang
berkualitas.
e. Bangunan Dan Tata Letak Bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, toko buah impor akan didirikan
diatas tanah seluas 400 m² dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan 150 m², dan 20 m²
untuk tempat parkir. Untuk luas bangunan adalah 200 dengan satu lantai. Bentuk bangunan
berupa ruangan berlantai 1. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat
berjualan, tempat parkir, Gudang, ruang informasi dan penitipan.
f. Jadwal Pelaksanaan
Usaha peternakan ayam potong akan mulai didirikan pada tanggal 10 Mei 2009
untuk kegiatan pembangunan gedung, dan kegiatan operasional penjualan mulai tanggal 10
Desember 2009.
g. Perkiraan Biaya Teknis Dan Operasi
Biaya teknis dan operasional diperkirakan mencapai Rp 214.200.000,2. Rencana Pengoprasian Usaha
a. Proses Operasi Usaha

Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
b. Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi peternakan ayam potong dikelola oleh masing-masing
departemen dan nantinya dikoordinasi dengan pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi
yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
c. Kegiatan Perawatan Mesin
kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dangan
mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan, perawatan diesel, troli.
Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari
mitra kerja kami.

E. ASPEK MANEJEMEN DAN ORGANISASI
1. Bagan Organisasi dan Tingkat Jabatan
d. Bagan Organisasi
Pimpinan

M
anager
Pemasar
an

Manager
Keuanga
n

M
anager
SDM

M
anager
Produks
i

Karyaw
an

Karyawa
n

Karyaw
an

Karyaw
an

e. Tingkatan Jabatan
Pimpinan, Manager, Kepala Bagian, Karyawan, Security
2. Personalia
a. Kebutuhan Tenaga Kerja
Kami dalam menjalankan usaha toko buah membutuhkan kurang lebih 13 tenaga kerja
dengan rincian sebagai berikut :
 Pimpinan

: 1 Orang

 Manager

: 4 Orang

 Kabag Pelayanan

: 1 Orang

 Pelayan

: 2 Orang

 Karyawan Bagian Pergudangan

: 2 Orang

 Driver

: 2 Orang

 Clining Servis

: 1 Orang

 Tenaga Srabutan

: 1 Orang

b. Tingkat Balas Jasa
Tingkat balas jasa berupa gaji, jenjang karir, training, bonus prestasi dan bingkisan THR.

F. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
a. Penambahan Devisa
Adanya investasi didalam Perusahaan peternakan ayam potong membawa dampak
terhadap devisa Negara Indonesia melalui pajak perusahaan. Pendapatan pemerintah
Meningkat melalui pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan peternakan
ayam potong.

b. Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha perusahaan peternakan ayam potong memberikan kontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja sebanyak 16 orang dan memperkecil angka pengangguran di
masyarakat.

c. Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat
1. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.
2. Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
3. Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi ayam potong berkualitas.

d. Dampak Terhadap Industri Lain
1. Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan

2.

Bagi perusahaan peternakan ayam potong dengan skala kecil akan berupaya untuk
meningkatkan kualitas produksinya.

G. ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Permasalahan yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana solusi dari semua
masalah yang dihadapi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan gizi dan vitamin
dapat terpenuhi. Tetapi perlu diingat dalam pengembangan usaha ini kita harus lebih selektif.
Hal ini disebabkan karena jika dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dalam upaya
peningkatan gizi dimasyarakat terkontaminasi dengan bahan-bahan pengawet berbahaya
seperti formalin maka akan muncul image buruk tentang peternakan ayam potong.
Hal ini tentu akan menurunkan daya saing ditengah perusahan peternakan ayam
potong yang natural dan dalam skala kecil. Jika kita membiarkan peternakan ayam potong
dengan bahan pengawet yang berlebihan dampaknya pun tidak akan baik untuk kesehatan
masyarakat. Situasi ini akan berdampak pada perpindahan konsumen dari peternakan ayam
potong ke makanan yang mengandung protein namun tidak terkontaminasi dengan pengawet
berbahaya.

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa factor, ternyata usaha peternakan ayam potong mampu
memberikan hasil yabg baik dan dapat dinyatakan layak untuk dijalankan. Terlebih ketika
ada dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah yang mengarah pada pemanfaatan sektor
industri dan peternakan, dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsunsi daging segar
sebagai makanan penambah vitamin dan gizi guna menjaga kesehatan, serta tingkat
persaingan yang belum terlalu kompetitif, maka kondisi tersebut memberikan peluang yang
baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk
menjalankan usaha ini.

B. Saran
Dalam menjalankan usaha penjualan ayam potong, yang perlu untuk di perhatikan
adalah mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan ayam yang berkualitas dan mencari
segmen yang tepat. Penetuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan ayam potong.
Diposting 12th November 2013 oleh Coza Bungsu