Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbanga

BAB II
PEMBAHASAN

1.A. Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia. Dalam perekonomian
terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Rumah tangga
Perusahaan
Pemerintah
Luar negeri

Dilihat dari keempat golongan tersebut, maka tidak lazim dilakukannya kegiatan
perdagang internasional oleh berbagai Negara. Maka, kegiatan ekspor dan impor merupakan
bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian.


Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka dan Ekspor, Impor dan
Pengeluaran Agregat
Siklus Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka

Jika aliran-aliran tersebut diteliti akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibat dari wujud
kegiatan ekspor dan impor.
Ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam
negeri ke Negara-negara lain. Pengiriman tersebut akan menimbulkan aliran pengeluaran yang
masuk dalam sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai
akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan akhirnya keadaan tersebut mengakibatkan
meningkatnya pendapatan nasional. Impor menimbulkan efek sebaliknya, impor diartikan
sebagai pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian. Aliran
barang ini akan menimbulkan aliran keluar atau bocoran dari aliran pengeluaran dari sector
rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar tersebut akhirnya akan menurunkan
pendapatan nasional. Maka, sejauh mana ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan
pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto : ekspor – impor. Jika ekspor neto positif,
pengeluaran agregat dalam ekonomi bertambah yang akan meningkatkan pendapatan nasional
dan kesempatan kerja.
Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran

pendapatan ke sector rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut melibuti gaji dan upah, sewa,
bunga dan keuntungan, dalam siklus ditunjukkan oleh aliran (1a). Aliran pendapatan telah
dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan aliran (3a), tetapi belum dikurangi oleh pajak
individu.
Rumah tangga akan menggunakan dan membelanjakan pendapatan mereka untuk
kebutuhan-kebutuhan yakni :
i.
ii.

iii.

iv.

Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah. Ditunjukkan oleh aliran (2b).
Pendapatan yang diterima setelah pajak dinamakan pendapatan disposebel.
Pendapatan disposebel akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi
di dalam negeri dan akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi ke atas barangbarang dalam negeri atau Cdn yang ditunjukkan oleh aliran (2a).
Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di Negara-negara lain. Ditunjukkan oleh
aliran (7). Gabungan antara aliran (2a) dan aliran (7) meliputi keseluruhan pembelanjaan
rumah tangga yaitu nilai “C”.

Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau badan keuangan
seperti bank. Penyimpanan atau penabungan ini ditunjukkan oleh aliran (4a).

Komponen Pengeluaran Agregat

Dari pernyataan diatas, hanya satu aliran yang merupakan aliran pengeluaran ke atas
barang-barang yang diproduksikan sector perusahaan yaitu aliran (2a). Walau bagaimanapun
secara keseluruhan ekonomi masih terdapat beberapa jenis pengeluaran lain ke atas barang yang
diproduksikan sector perusahaan. Dalam perekonomian terbuka pengeluaran ke atas barang
dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor yaitu pengeluaran oleh Negara lain yang
digambarkan oleh aliran (8).
Berdasarkan pada aliran-aliran pengeluaran ke atas produksi sector perusahaan dank e atas
barang impor, dapat disimpulkan bahwa dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi 5
jenis pengeluaran yaitu :
i.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan di dalam
negeri (Cdn)
ii.
Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan
investasi barang dan jasa

iii.
Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G)
iv.
Ekspor (X)
v.
Impor (M)
Maka, pengeluaran agregat (AE) dapat diformulasikan berikut :

AE = Cdn + I + G + X + M
Penentu Ekspor dan Impor
1. Faktor-faktor yang menentukan ekspor
a. Tidak atau diperlukannya barang ekspor dan dapat atau tidaknya Negara lain
memproduksi barang ekspor tersebut.
b. Kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat
bersaing dalam pasaran luar negeri.
Mutu dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama
baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri. Semakin banyak
jenis barang yang mempunyai keistimewaan yang sedemikian yang dihasilkan oleh
suatu Negara, semakin banyak ekspor yang dapat dilakukan
c. Pendapatan nasional

Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapi
hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku
Hal diatas menyebabkan ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi yang
berarti pengeluaran yang besarnya tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Ciri

ekspor adalah sama dengan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah.
Sebagaimana digambarkan dalam kurva fungsi ekspor dan perubahannya sebagai berikut.

Ada beberapa faktor yang memindahkan fungsi X0 menjadi X2 seperti perubahan cita rasa
dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Perpindahan Xo menjadi X1 menunjukkan ekspor
mengalami kemerosotan.

2. Faktor-Faktor yang Menentukan Impor
a. Tingkat pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional
Semakin tinggi pendapatan nasional maka semakin tinggi pula impor yang dilakukan,
sebagaimana digambarkan dalam fungsi impor berikut

Mo Menjadi M2 mengalami kecenderungan kenaikan impor yaitu peningkatan dalam
impor. Mo Menjadi M1 cenderung mengalami pengurangan yang bisa diakibatkan
dari perubahan cita rasa masyarakat yang lebih menyukai barang domestik.


1.B. Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana :
i.

Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat

ii.

Suntikan bocoran

i. Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka
Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam
negeri terdiri dari 2 golongan yaitu :
1. Yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
2. Yang diimpor dari luar negeri (M)
Dalam Formula :

AS = Y + M

Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka menunjukkan pengeluaran
agregat keatas pendapatan nasional meliputi 4 komponen yaitu: konsumsi RT (C dn), investasi
perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Maka pengeluaran agregat keatas
produksi dalam negeri (AEdn) adalah :

AEdn = Cdn + I + G + X
+M
Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam negeri (Cdn) dan
pengeluaran keatas barang impor (M). Maka keseluruhan konsumsi RT (C) adalah:

C = Cdn + M
Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, persamaan perbelanjaan agregat
dapat dinyatakan dengan persamaan:

AE = C + I + G + X

Perekonomian akan mencapai keseimbangan, apabila penawaran agregat sama
dengan pengeluaran agregat. Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
perekonomian terbuka, keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila:


Y+M=C+ I+G+X
Atau,

Y = C + I + G + ( X – M)
Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka
Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila :

S+T+M=I+G+X
Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang diwujudkan
dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai berikut:
1.

Membiayai pengeluaran konsumsi keatas barang buatan dalam negeri (Cdn) dan barang
impor (M). Maka keseluruhan pengeluaran konsumsi adalah: C = Cdn + M

2. Membayar pajak (T), yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan RT.
3. Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S) dilembaga keuangan.

Ditinjau dari segi pendapatan, pendapatan nasional dapat dihitung, dengan formula berikut:
Y = Cdn + M + S + T

Oleh karena

: C = Cdn + M

Maka

:Y =C+S+T

menurut pendekatan penawaran agregat – permintaan agregat keseimbangan dicapai pada
keadaan dimana:
Y = C + I + G + ( X – M)
Apabila Y digantikan dengan : C + S + T, persamaan keseimbangan diatas dapat diganti
menjadi :
C + I + G + ( X – M) = C + S + T
Apabila masing-masing ruas dikurangi dengan C dan M dipindahkan ke ruas kanan, maka
persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:
I+G+X=S+T+M
Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perekonomian 4 sektor adalah:
I+G+X=S+T+M


·

Perubahan-perubahan Keseimbangan

Perubahan yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga,perubahan komponenkomponen suntikan (I, G, dan X) dan perubahan komponen-komponen bocoran (S,T, atau M)
akan menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam
pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan
pendapatan nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier
sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari
pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sector nilai multiplier
adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sector.sebabnya adalaha karena dalam perekonomian
terbuka misalkan impor adalah sebanding dengan pendapatan nasional, yaitu persamaan impor
adalah M = m Y. Nilai m menyebabkan tingkat ‘kebocoran’ (presentasi dari pertambahan
pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier
selanjutnya) menjdi bertambah.
Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan
akibat yang sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan
tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan
menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.


2. Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan dalam perekonomian tertutup

2.A. Pengertian dan Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan
Tabungan (saving) adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati. Sedangkan Jumlah Tabungan yang
dimaksud adalah total keseluruhan Tabungan yang dihimpun oleh bank dalam periode tertentu.
Konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya
guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
secara langsung.
Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
Besar kecilnya pendapatan mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi dan tabungan.
Makin besar pendapatan akan membuat leluasa bagi pemilik uang untuk mengatur
pengeluarannya sehingga tidak semua uang dipakai untuk konsumsi dan kemampuan untuk
menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan lebih besar. Sebaliknya pendapatan yang kecil
akan mengakibatkan hampir semua uang dihabiskan untuk konsumsi sehingga kesempatan untuk
menyisihkan pendapatan(menabung) rendah
2.B. Fungsi Konsumsi, APC dan MPC
Fungsi Konsumsi
Hubungan antara besarnya konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional dapat dilihat
dari bentuk fungsi konsumsinya itu sendiri. Dalam bentuknya yang umum, fungsi konsumsi yang
berbentuk garis lurus mempunyai persamaan:

C=a+
bY
dimana a menunjukkan besarnya konsumsi pada pendapatan nasional sebesar nol, sedangkan b
menunjukkan besarnya marginal propensity to consume. Marginal propensity to consume adalah
angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan
pendapatan nasional yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi termaksud. Dalam bentuk
persamaan, definisi tersebut dapat diungkapkan:

MPC = C / Y
dimana MPC merupakan singkatan daripada marginal propensity to consume, C menunjukkan
besarnya perubahan konsumsi, dan Y menunjukkan besarnya perubahan dalam pendapatan
nasional yang mengakibatkan perubahan besarnya konsumsi termaksud.

Fungsi Konsumsi APC dan MPC
Seperti telah disebutkan di atas, kadang-kadang kita dihadapkan kepada persoalan
mengenai bagaimana caranya kita dapat menemukan persamaan garis suatu fungsi konsumsi.
Kalau kita mengetahui besarnya konsumsi pada dua tingkat pendapatan nasional yang berbeda,
maka selama fungsi konsumsi mempunyai bentuk persamaan garis lurus dengan menggunakan
formula di bawah ini kita akan dapat menemukan persamaan fungsinya. Adapun formula tersebut
ialah :

C = (APCn – MPC) Yn + MPC .Y
Dimana APCn menunjukkan besarnya average propensity to consume pada tingkat pendapatan
nasional sebesar “n”. Yang dimaksud dengan average propensity to consume ialah perbandingan
antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional dengan besarnya tingkat
pendapatan nasional itu sendiri. Jadi average propensity to consume pada pendapatan n sama
dengan besarnya konsumsi pada pendapatan sebesar n dibagi dengan tingkat pendapatan nasional
sebesar n. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan yang berlaku umum:

APC = Cn/Yn

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami sajikan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Perekonomian terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan dengan
Negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri
diekspor atau dijual ke luar negeridan di samping itu terdapat pula barang di Negara
itu yang di impor dari Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga
sebagai ekonomi empat sector,yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat
komponen berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar negeri
2. Dengan demikian, sejauh nama ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan
pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto. Apabila ekspor neto positif,
maka pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan
meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
3. Konsumsi, tabungan dan pendapatan dalam perekonomian tertutup sederhana saling
berkaitan. Dibuktikan dengan besar kecilnya pendapatan mempengaruhi pengeluaran
untuk konsumsi dan tabungan. Makin besar pendapatan akan membuat leluasa bagi
pemilik uang untuk mengatur pengeluarannya sehingga tidak semua uang dipakai
untuk konsumsi dan kemampuan untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk
tabungan lebih besar. Sebaliknya pendapatan yang kecil akan mengakibatkan hampir
semua uang dihabiskan untuk konsumsi sehingga kesempatan untuk menyisihkan
pendapatan(menabung) rendah.

DAFTAR PUSTAKA

http://makrooekkonom.blogspot.com/2012/11/perekonomian-4-sektor.html
http://suherilbs.wordpress.com/2007/12/09/model-perekonomian-terbuka/

Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.

BAB I
PENDAHULUAN
Analisis mengenai penentuan kegiatan ekonomi Negara, belum tentu sesuai
dengan realiti yang sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum
sepenuhnya sesuai dengan keadaan dalam perekonomian.

Ada dua kegiatan pengeluaran yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu ekspor
dan impor. Oleh karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu
disempurnakan dengan memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu
ekspor dan impor terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat
kegiatan suatu perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam
penentuan keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan ekonomi
dalam suatu Negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud
dalam realitas.
Analisis penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian seperti itu
dinamakan sebagai keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi empat sector atau
perekonomian terbuka. Yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor dan
impor.