ANOTASI ARTIKEL MENGKRITISI SUMBER BELAJ

ANOTASI ARTIKEL MENGKRITISI SUMBER BELAJAR SEJARAH
PERISTIWA 1965 ANTARA KEPENTINGAN POLITIK DAN ILMIAH
OLEH
FLORENTINA ICHA AGUSTINA (171314026)

a. Judul
b.
c.
d.
e.

Nama Pengarang
Jurnal
Penerbit
Tahun Terbit

: Mengkritisi Sumber Belajar Sejarah Peristiwa 1965 Antara
Kepentingan Politik Dan Ilmiah 1 ¿
: Hendra Kurniawan
: History Vitae
: Prodi Pendidikan Sejarah,FKIP,Universitas Sanata Dharma

: 2014

Artikel ini menjelaskan peristiwa sejarah tahun 1965 yaitu peristiwa 30 September 1965
dalam konteks politik juga berbagai wacana peristiwa tahun 1965 dan perlunya paradigma
baru dalam menyajikan sumber sejarah peristiwa 1965. Pembelajaran sejarah sebagai suatu
kajian ilmiah perlu membuka diri terhadap berbagai pemikiran mengenai peristiwa 1965.
Peristiwa 1965 ini menimbulkan efek lanjut yang mempengaruhi perkembangan pilitik
nasional. Peristiwa ini ditandai dengan berakhirnya pemerintahan Soekarno dan sekaligus
awal bagi dimulainya Orde Baru yang berusaha mengeliminasi Partai Komunis
Indonesi(PKI) dengan kekuatan militer. Pembersihan Indonesia dari Partai Komunis didasari
karena PKI dituduh melakukakan penggulingan kekuasaan melalui Gerakan 30 September
1965 selain itu juga ideologi Indonesia Pancasila akan diganti dengan Ideologi Komunis.
Peristiwa 1965 juga telah menjadi tragedi kemanusiaan yang besar dan mengerikan bagi
bangsa Indonesia. Dalam artikel ini juga menjelaskan mengenai sumber belajar sejarah
Peristiwa 1965 dalam buku teks yang biasa digunakan di Sekolah Menengah Atas(SMA).
Untuk menjamin keberlangsungan era baru tersebut maka pemerintah Orde Baru
mewujudkannya dalam ingatan kolektif masyarakat dengan menggunakan monumen,museum
dan buku pelajaran disekolah-sekolah. Manfaat dari hal ini mengajak peserta didik mampu
berpikir kritis analitis dan memiliki kebebasan terhadap ilmu selain itu juga untuk
menampung berbagai wacana yang ada untuk memperkaya pengetahuan sejarah. Penanaman

pelajaran sejarah di sekolah memegang peran penting bagi pembentukan watak dan karakter
generasi muda dalam proses pendidikan. Maka dari itu pembelajaran sejarah di sekolah perlu
lebih bervariasi dengan berbagai sudut pandang,apalagi pembelajaran sejarah di SMA tidak
sekedar menginformasikan fakta dan peristiwa. Bervariasinya sumber belajar berimbas pada

buku teks pelajaran. Terkait dengan penulisan buku teks pelajaran memang dihadapkan pada
dua pendekatan yaitu pendekatan keilmuan dan pendekatan politik yang bersifat ideologis.
Pendekatan ideologis dapat ditekankan pada upaya membangun watak bangsa Indonesia.
sementara itu pendekata yang saintifik berperan penting agar daya nalar peserta didik
terbangun jadi sejarah bukan hanya dianggap sebagai dongeng isapan jempol saja namun juga
merupakan bagian dari realitas kehidupan manusia. Siswa ditingkat SMA juga mampu untuk
perpikir secara kritis dan analitis. Sebagai generasi penerus bangsa,peserta didik harus
mampu memiliki pandangan yang luas dan mendalam tentang Peristiwa 1965 yang
berpengaruh besar bagi perjalanan berbangsa dan bernegara. Peran pemerintah dalam
mewujudkan hal ini sangat penting dalam memberikan jaminan bagi kebebasan berpikir dan
berpendapat khususnya mengenai Peristiwa 1965. Peran guru sangat dibutuhkan peserta didik
dalam membantu dan memahami berbagai kontoversi dan polemik yang muncul seputar
Peristiwa 1965. Dengan pengubahan paradigma dalam pembelajaran sejarah akan
menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran pada generasi muda bangsa akan pentingnya
belajar sejarah dan bukan justru menjadi alat lepentingan politik saja.


1

Hendra Kurniawan,”Mengkritisi Sumber Belajar Sejarah Peristiwa 1965 Antara
Kepentingan Politik dan Ilmiah” ”,pada jurnal Historia Vitae Vol.28,No. 1,edisi bulan April
2014.(Yogyakarta,Pendidikan Sejarah USD),
1