PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh ELDA FIYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh ELDA FIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Kegunaan Penelitian ... 10

1.7 Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 13

2.1 Tinjauan Pustaka ... 13

2.1.1 Minat Baca ... 13

2.1.2 Ketersediaan Sumber Belajar ... 17

2.1.3 Disiplin Belajar ... 20

2.1.4 Hasil Belajar ... 23

2.1.5 Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

2.2 Kerangka Pikir.. ... 28

2.3 Hipotesis ... 30

III. METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Metode Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel ... 32

3.2.1 Populasi ... 32

3.2.2 Sampel... ... 33

3.3 Variabel Penelitian ... 35

3.4 Definisi Operasional variabel... 35

3.4.1 Hasil Belajar ... 36

3.4.2 Minat Baca ... 36


(4)

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.5.1 Observasi... ... 39

3.5.2 Interview (Wawancara) ... 40

3.5.3 Dokumentasi. ... 40

3.5.4 Angket ... 40

3.6 Uji Persyaratan Instrumen ... 41

3.6.1 Uji Validitas Angket ... 41

3.6.2 Uji Reliabilitas Angket ... 45

3.7 Uji Persyaratan analisis data ... 47

3.7.1 Uji Normalitas ... 47

3.7.2 Homogenitas ... 48

3.8 Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 49

3.8.1 Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi ... 49

3.8.2 Uji Multikolinieritas ... 51

3.8.3 Uji Autokorelasi ... 51

3.8.4 Uji Heteroskedastisitas ... 51

3.9 Pengujian Hipotesis ... 52

3.9.1 Regresi Linier Sederhana ... 52

3.9.2 Regresi Linier Multiple ... 54

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 56

4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Banyumas ... 56

4.1.2 Situasi Umum Pengelolaan Sekolah ... 57

4.1.3 Sarana dan Prasarana Sekolah ... 57

4.1.4 Visi dan Misi ... 58

4.1.5 Tujuan Sekolah ... 60

4.2 Gambaran Umum Responden ... 61

4.3 Deskripsi Data ... 61

4.3.1 Data Minat baca(X1) ... 61

4.3.2 Data Ketersediaan Sumber Belajar(X2) ... 63

4.3.3 Data Disiplin Belajar (X3) ... 65

4.3.4 Data Hasil Belajar(Y) ... 68

4.4 Uji Persyaratan Analisis Data ... 70

4.4.1 Uji Validitas ... 70

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 71

4.4.3 Uji Normalitas ... 71

4.4.4 Uji Homogenitas ... 72

4.5 Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 73

4.5.1 Uji Kelinieran Regresi ... 73

4.5.2 Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X1 ... 74

4.5.3 Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X2 ... 74

4.5.4 Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X3 ... 75

4.5.5 Uji Multikolinieritas ... 76

4.5.6 Uji Autokorelasi ... 78


(5)

4.6 Uji Hipotesis ... 81

4.6.1 Regresi Linier Sederhana ... 81

4.6.1.1 Pengaruh Minat Baca terhadap Hasil Belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 81

4.6.1.2 Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 83

4.6.1.3 Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 84

4.6.2 Regresi Linier Multiple ... 86

4.6.2.1 Persamaan Regresi ... 86

4.6.2.2 Pengujian Hipotesis ... 87

4.7 Pembahasan... ... 89

4.7.1 Pengaruh Minat BacaTerhadap Hasil Belajar Ekonomi... 89

4.7.2 Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 90

4.7.3 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 92

4.7.4 Pengaruh Minat Baca, Ketersediaan Sumber Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar………... 94

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1 Kesimpulan………..………... 97

5.2 Saran ... ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma teoritis pengaruh peubah bebas X1, X2 dan X3


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai sumatif pelajaran ekonomi Siswa Kelas X

Mid semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3

2. Daftar Kepemilikan Buku LKS pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas... 7

3. Penelitian yang Relevan ... 27

4. Jumlah siswakelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 32

5. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas ... 34

6. Definisi Operasional Variabel ... 37

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 42

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 43

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 44

10.Ringkasan Anava keberartian dan kelinieran regresi ... 50

11.Sarana dan Prasarana ... 58

12.Distribusi Frekuensi Minat Baca (X1) di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 62

13.Kategori Minat Baca (X1) siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 63

14.Distribusi Frekuensi Ketersediaan Sumber Belajar (X2) di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 64


(8)

15. Kategori Ketersediaan Sumber Belajar (X2) siswa kelas X

SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 65

16. Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar (X3) di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 66

17. Kategori Disiplin Belajar (X3) siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 67

18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar (Y) di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012... 68

19. Kategori Hasil Belajar (Y) di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 69

20. Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 72

21. Uji Homogenitas Sampel ... 73

22. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Minat Baca (X1) 74

23. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Ketersediaan Sumber Belajar (X2) ... 75

24. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Disiplin Belajar (X3) ... 76

25. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ... 76

26. Hasil Uji Multikolinearitas... 77

27. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 80

28. Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank Spearman ... 80

29. Korelasi Minat Baca Terhadap Hasil Belajar ... 81

30. Koefisien Regresi Minat Baca Terhadap Hasil Belajar ... 81

31. Korelasi Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar 83 32. Koefisien Regresi Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 83


(9)

33.Korelasi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar... 84 34.Koefisien Regresi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 85 35.Koefisien Regresi Minat Baca, Ketersediaan Sumber Belajar

dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 86 36.Anova untuk Uji Hipotesis Pengaruh Minat Baca, Ketersediaan

Sumber Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 87 37.Korelasi Minat Baca, Ketersediaan Sumber Belajar


(10)

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena pada hakekatnya pendidikan merupakan usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar dari masing-masing individu tersebut baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 menjelaskan Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik sacara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan negara.


(11)

Sebagian besar masyarakat sudah sadar akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan derajat kehidupan warga masyarakat dan derajat bangsa. Terlebih lagi bila diakui bahwa usaha pembangunan adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, menuju kesejahteraan lahir dan batin baik bagi individu maupun masyarakat. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan warga bangsa tersebut. Karena dengan pendidikan yang baik manusia dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi dirinya, mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan berpartisipasi secara lebih efektif dalam pembangunan.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia berkualitas dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang tercapainya dilakukan dengan terencana, terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, terlepas dari masalah prestasi belajar yang baik dan maksimal, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik dan guru sebagai pendidik. Peran guru dalam

membantu meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan melakukan tugasnya sebagai pengajar dalam mengantarkan anak didiknya kea rah yang ditetapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Proses belajar mengajar yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila siswa dapat memehami materi yang disampaikan oleh guru.

Kenyataannya tidak setiap siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran yang di sampaikan. Sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan yang


(12)

diharapkan. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa baik dari dalam diri siswa maupun dari luar.

Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh setiap siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, apabila hasil belajar siswa tinggi menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, sebaliknya apabila hasil belajar siswa yang rendah menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan dapat diketahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas pada Tabel berikut.

Tabel 1. Nilai Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6.

70 ke atas 65 -69 60 -64 55 -59 50-54 49 ke bawah

4 4 17 14 23 99 2,5 2,5 10,6 8,6 14,3 61,5

161 100 %

Sumber : Guru mata pelajaran SMA Negeri 1 Banyumas

Kriteria ketuntasan minimum pada mata pelajaran ekonomi ditetapkan adalah 60. Dalam hal ini siswa yang memperoleh nilai lebih dari 60 dapat dikatakan tuntas atau lulus, sedangkan siswa yang memiliki nilai kurang dari 60 dianggap belum tuntas atau belum lulus.

Tabel 1 di atas, menjelaskan bahwa hasil belajar siswa secara umum masih tergolong rendah, karena dari 161 siswa terlihat hanya 25 siswa atau 15% siswa


(13)

yang memperoleh nilai lebih dari 60 ke atas , dan sebanyak 136 siswa atau 85% siswa yang memperoleh nilai dibawah 60. Seperti yang dikemukaka oleh

Djamarah (2006: 121), yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa, maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut masih kurang atau rendah.

Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa , diantaranya sebagai berikut.

1. Faktor internal siswa, adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa. Faktor internal ini dibagi menjadi tiga faktor yaitu

a. faktor jasmaniah

seperti: kesehatan dan cacat tubuh b. faktor psikologis,

seperti: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c. faktor kelelahan.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang dating dari luar diri siswa. Faktor eksternal ini juga dibagi menjadi tiga faktor yaitu

a. faktor keluarga,

seperti: cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b. faktor sekolah

seperti : metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, alat peraga, tugas rumah, keadaan gedung, waktu belajar dan disiplin.

c. faktor masyarakat

seperti: teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, kegiatan siswa dalam masyarakat, dan media massa (Slameto, 2003: 54-72).

Minat baca, ketersediaan sumber belajar dan disiplin belajar siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Minat baca adalah hal yang utama dan pertama dalam setiap pembelajaran. Jika siswa telah memiliki minat baca yang tinggi maka dalam diri siswa akan timbul perhatian yang khusus pada bidang pelajaran tertentu dan tentu akan mempelajari dengan sungguh-sungguh serta mengerahkan waktu dan tenaga untuk mempelajarinya. Tinggi rendahnya


(14)

minat baca yang dimiliki siswa akan menentukan berhasil tidaknya siswa yang bersangkutan untuk mencapai tujuan belajarnya.

Minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecendrungan hati) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang-orang yang melek huruf untuk membaca jendela ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas dan mendalam melalui karya cetak atau karya tulis seperti kata pepatah buku adalah jendela dunia dan perpustakaan adalah pintunya.

Hasil wawancara dengan pustakawan di SMA Negeri 1 Banyumas menjelaskan bahwa minat baca siswa masih rendah karena dari sekian banyak siswa kelas X hanya beberapa siswa yang dapat menggunakan waktu luang untuk membaca buku di perpustakaan. Dan dilihat dari daftar kunjungan siswa ke perpustakaan, rata-rata hanya 40 siswa kelas X yang datang untuk membaca atau meminjam buku di perpustakaan setiap bulannya. Sedangkan jumlah siswa kelas X sebanyak 161 orang, berarti hanya 25 % saja siswa yang menggunakan waktu luang untuk membaca.

Membaca merupakan sarana penting bagi setiap orang yang ingin maju. Begitu pula dengan siswa, membaca merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar. Karena dengan membaca membuat siswa menjadi cerdas, kritis dan mempunyai daya analisa yang tinggi. Dengan membaca selalu tersedia waktu untuk merenung, berfikir dan


(15)

Selain itu, agar proses belajar dapat mencapai keberhasilan yaitu dengan

tersedianya sumber belajar yang memadai. Sebab sumber belajar yang memadai akan mempermudah proses belajar mengajar di kelas oleh guru, sumber belajar merupakan alat pembantu yang dapat mempermudah peserta didik maupun pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran disekolah. Suatu proses belajar mengajar tidak akan pernah terlepas dari sumber belajar karena tanpa adanya sumber belajar maka tidak akan ada kegiatan belajar mengajar sebab bagaimana akan belajar jika sumbernya sendiri tidak tersedia. Sumber belajar merupakan salah satu alat pembantu yang dapat mempermudah peserta didik juga pendidik untuk lebih memahami materi dalam proses pembelajaran di sekolah.

Umumnya siswa di SMA Negeri 1 Banyumas belum memiliki sumber belajar yang maksimal baik di sekolah maupun di rumah. Ketika proses belajar mengajar dimulai siswa hanya mengandalkan guru dan buku catatan saja. Buku-buku terkait dengan pelajaran ekonomi yang ada di perpustakaan sekolah masih sangat

terbatas. Perpustakan menyediakan sumber-sumber bacaan berupa majalah dan koran. Untuk kegiatan belajar siswa menggunakan LKS dengan pembahasan materi yang lebih terperinci dan ringkas.

Berikut ini dapat dilihat kepemilikan sumber belajar siswa berupa LKS pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas.


(16)

Tabel 2. Daftar Kepemilikan Buku LKS pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas

No. Kelas Jumlah

Siswa Memiliki LKS Persentase (%)

1 X.1 41 22 14

2 X.2 40 22 14

3 X.3 40 14 8

4 X.4 40 22 14

161 80 50

Sumber : Guru mata pelajaran SMA Negeri 1 Banyumas

Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki buku LKS sebanyak 80 orang, sedangkan jumlah seluruh siswa 161 orang. Berarti hanya 50 % siswa yang memiliki buku LKS.

Sedangkan sumber-sumber belajar lainnya masih sangat kurang, misalnya di lihat dari jumlah guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi hanya 1 orang, buku-buku pelajaran ekonomi di perpustakaan belum ada, dan belum pernah

mengadakan kunjung lapangan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar. Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Seorang siswa yang memiliki disiplin belajar yang baik akan mempunyai kecakapan mengenai cara belajar. Hal ini sangat diperlukan guna tercapainya hasil belajar, sebab berhasil tidaknya siswa dalam usahanya pada dasarnya tergantung pada bagaimana ia melakukan cara-cara belajar yang baik.


(17)

Realita dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Banyumas menunjukkan bahwa beberapa siswa mengalami kendala dalam belajarnya yang berasal dari dalam diri karena ketidakdisiplinan mereka dalam mengatur waktu belajarnya. Dalam pemberian tugas rumah pada tiap-tiap kelas rata-rata hanya 40% siswa saja yang mengumpulkan tugas tepat waktu, 50% siswa menunda waktu pengumpulan dan 10 % siswa tidak mengerjakan tugas tersebut. Dan siswa-siswa masih banyak yang melanggar tata tertib sekolah, misalnya terlambat datang ke sekolah, tidak mengerjakan tugas sekolah, tidak memanfaatkan waktu belajar ketika guru tidak dapat hadir di kelas, dan sebagainya. Hal ini berakibat timbulnya permasalahan belajar bagi siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini mengambil judul

“Pengaruh Minat Baca, Ketersediaan Sumber Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas permasalahan ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Kurangnya minat baca siswa kelas X pada SMA N 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Kurangnya ketersediaan sumber belajar siswa kelas X pada SMA N 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.


(18)

3. Kurangnya disiplin belajar siswa kelas X pada SMA N 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X pada SMA N 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

5. Sedikitnya siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran ekonomi.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada aspek yaitu minat baca (X1), ketersediaan sumber belajar (X2), disiplin belajar (X3), dan hasil belajar (Y). Ketiga aspek ini diduga dapat menumbuhkan

semangat siswa untuk belajar dan sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Apakah ada pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012?


(19)

4. Apakah ada pengaruh minat baca, ketersediaan sumber belajar, dan disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1

Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah dan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh minat baca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. 4. Untuk mengetahui pengaruh minat baca, ketersediaan sumber belajar, dan

disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Bagi siswa, dapat digunakan sebagai masukan dalam usaha meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi dengan memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sehingga siswa dapat

memperbaiki metode belajarnya dan berusaha untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.


(20)

2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai masukan untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, terutama yang disebabkan oleh faktor sekolah yaitu guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi pihak sekolah, dapat digunakan sebagai masukan agar dapat

meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ekonomi yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil

kebijakan yang dapat mendukung terciptanya proses belajar yang efektif. 4. Bagi penulis, dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan

dalam menulis karya ilmiah.

5. Bagi berbagai pihak, digunakan sebagai bahan masukan dalam melakukan penelitian lebih lanjut yang relevan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah minat baca siswa(X1), ketersediaan sumber belajar (X2), disiplin belajar (X3), dan hasil belajar ekonomi siswa (Y).

3. Tempat penelitian


(21)

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian pada Tahun Pelajaran 2011/2012.

5. Bidang Ilmu


(22)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan

kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.1Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang minat baca, ketersediaan sumber belajar, disiplin belajar dan hasil belajar.

2.1.1 Minat Baca

Menurut Slameto, (2003:180) mengemukakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Menurut Djaali, (2008:121) mengemukakan bahwa minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Hal ini senada dengan


(23)

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (450) menjelaskan bahwa minat adalah

keinginan yang kuat atau kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu.

Klein,dkk dalam Rahim, (2008:3) mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup sebagai berikut.

1. Membaca merupakan suatu proses, dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.

2. Membaca adalah strategis, pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Stategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.

3. Membaca merupakan interaktif, keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada kontek. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

Rahim, (2008:28) mengemukakan bahwa minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri.

Hal ini didukung oleh pendapat Dalyono, (2005:182) minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca.

Minat membaca ditujukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Orang memiliki minat baca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca. Orang yang demikian senantiasa haus terhadap bacaan.

Tumbuh minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yang besar dan akan mengalahkan pengaruh yang akan merintanginya atau tantangan yang ada.


(24)

Frymeir dalam Rahim, (2008:28) mengidentifikasi tujuh faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut.

a. Pengalaman sebelumnya; siswa tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika mereka belum pernah mengalami.

b. Konsepsi tentang diri; siswa akan menolak informasi yang dirasa

mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya.

c. Nilai-nilai; minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa.

d. Mata pelajaran yang bermakna; informasi yang mudah dipahami oleh anak akan menarik minat mereka.

e. Tingkat keterlibatan tekanan; jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin lebih tinggi.

f. Kekompleksitasan materi pelajaran; siswa yang mampu sacara intelektual dan fleksibel secara psikologis lebih tertarik kapada hal yang lebih kompleks.

Murdjito, (2003:86-87) menjelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi internal diantaranya.

a. Adanya kebutuhan

Karena adanya kebutuhan, maka seseorang didorong untuk membaca. Misalnya seseorang siswa yang ingin mengetahui isi cerita dari sebuah buku komik. Keinginan untuk mengetahui isi komik tersebut menjadi daya

pendorongbagi siswa tersebut untuk membaca. Dan dengan membaca maka kebutuhannya untuk mengetahui isi cerita komik tersebut dapat terpenuhi. b. Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri

Apabila seseorang mengetahui hasil-hasil atau prestasinya dari membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak lagi. Sebagai contoh, anak yang membaca sebuah buku dan ia merasa mendapatkan sesuatu dari buku yang dibacanya, maka akan mendorong baginya untuk membaca lebih banyak lagi.

c. Adanya aspirasi atau cita-cita

Cita-cita akan menjadi pendorong untuk belajar. Karena dengan belajar lebih banyak, ia akan mencapai cita-citanya. Melalui kemauan belajar yang keras ia


(25)

Sementara itu, motivasi eksternal yaitu motivasi atau tenaga pendorong yang berasal dari luar seseorang. Hal-hal yang menimbulkan motivasi eksternal yaitusebagaiberikut.

a. Hadiah

Hadiah adalah alat yang representatif dan bersifat positif. Hadiah dapat menjadi alat motivasi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu lebih giat lagi. Contoh, bagia anak yang mendapatkan hadiah karena nilainya baik, akibat banyak membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca agar endapat nilai yang lebih baik lagi.

b. Hukuman

Hukuman dapat juga menjadi alat motivasi bagi seseorang untuk lebih giat membaca. Seseorang yang mendapat hukuman karena kelalaiannya tidak mengerjakan tugas membaca , maka ia akan berusaha untuk memenuhi tugas membacaagar terhindar dari hukuman yang mungkin akan menimpa lagi. c. Persaingan atau kompetisi

Persaingan merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau penghargaan. Kompetisi dapat menjadi daya dorong bagi seseorang untuk membaca lebih banyak (Murdjito, 2003:93).

Minat baca disini adalah minat untuk membaca buku-buku berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi diantaranya sebagai berikut.

1. Literatur

Literatur sebenarnya merupakan hal yang penting yang harus dimiliki siswa karena dengan adanya literatur maka siswa dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan mengenai pelajaran. Pada dasarnya literatur mengandung hal sebagai bahan bacaan, sumber informasi, dan alat penyebar pengetahuan. Literatur merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu literatur disebut juga sebagai sarana belajar. Dengan adanya literatur yang dimiliki siswa, mereka dapat memperoleh informasi mengenai pelajaran ekonomi sehingga mereka akan lebih mudah untuk mengerjakan tugas-tugas sekaligus mengerti dan menguasai pelajaran ekonomi.

2. Buku catatan

Banyak siswa yang kurang perhatian terhadap pengadaan buku catatan.

Mereka menganggap buku catatan adalah hal yang sepele saja. Itulah sebabnya ada siswa yang membuat catatan pada kertas selembar saja atau pun ada yang membuat pada buku dengan tulisan yang sembarangan dan sulit untuk dibaca. Padahal bila dilihat dari fungsinya, catatan perlu ditata sehingga pada waktu


(26)

yang dibutuhkan mudah menemukan dan menggunakannya. Mengingat buku catatan itu penting dalam membantu keberhasilan dalam belajar siswa maka diharapkan semua siswa memiliki catatan yang rapi yang lengkap

sehinggamudah dibaca dan dipelajari (Andi, 2011:14).

2.1.2 Ketersediaan Sumber Belajar

Suatu proses belajar mengajar tidak akan pernah terlepas dari sumber belajar karena tanpa adanya sumber belajar maka tidak akan ada kegiatan belajar mengajar sebab bagaimana akan belajar jika sumbernya sendiri tidak tersedia. Dalam pengertian sederhana sumber belajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran/bahan pengajaran baik buku-buku bacaan atau

semacamnya. Pengertian sumber belajar sesungguhnya tidak

sesempit/sesederhana itu. Sumber belajar adalah segala daya yang dapat

dipergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, di luar dari peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada saat pengajaran berlangsung (Rohani, 2010:185).

Roestiyah dalam Djamarah, (2006:48) mengatakan bahwa sumber-sumber belajar itu sebagai berikut.

a. Manusia (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat). b. Buku/perpustakaan.

c. Massa media (majalah, surat kabar, radio, tv, dan lain-lain). d. Dalam lingkungan.

e. Alat pengajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan tulis, kapur, spidol, dan lain-lain).

f. Museum (tempat penyimpanan benda-benda kuno).

Sudirman dalam Djamarah, (2006:49) mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut.

a. Manusia (people). b. Bahan (Materials). c. Lingkungan (Setting).

d. Alat dan perlengkapan (tool and equipment). e. Aktivitas (activities).


(27)

2.Simulasi. 3.Karyawisata.

4.Sistem pengajaran modul.

Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi: a) Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa. b) Materi (bahan pelajaran) yang harus dipelajari.

c) Aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.

Winataputra dan Ardiwinata dalam Djamarah, (2006:49-50) berpendapat bahwa terdapat sekurang-kurangnya lima macam sumber belajar sebagai berikut. a. Manusia.

b. Buku/perpustakaan. c. Media massa. d. Alam lingkungan.

1.Alam lingkungan terbuka.

2.Alam lingkungan sejarah atau peninggalan sejarah. 3.Alam lingkungan manusia.

e. Media pendidikan.

Sadiman dalam Rohani, (2010:186) berpendapat bahwa segala macam sumber belajar yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang

memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sumber belajar.

Djamarah, (2006:123) berpendapat bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.

AECT (Association of Education Communication Technology) dalam Rohani, (2010:189) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam yakni.

1. Message (pesan), yaitu informasi atau ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam

kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan sebagainya.

2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpanan, pengolahan, dan penyajian pesan. Termasuk kelompok ini misalnya, guru/dosen, tutor, peserta didik, dan sebagainya.

3. Material (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melaluipenggunaan alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori material, seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, malajah, buku, sebagainya.


(28)

4. Device (alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, overhead proyector, slide, video tape/recorder, pesawat radio/TV, dan sebagainya. 5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk

penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkunan untuk menyampaikan pesan. Misalnya, pengajaran berprogram/modul, simulasi, demontrasi, Tanya jawab,CBSA, dan sebagainya.

6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya. Juga

lingkungan non fisik, misalnyasuasana belajar itu sendiri, tenang, ramai, lelah, dan sebagainya.

Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada 2 macam, yaitu. a. Learning resources by design (sumber belajar yang dirancang/sengaja

dipergunakan untuk keperluan pengajaran).

b. Learning resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak di rancang untuk kepentingan tujuan belajar/pengajaran), yaitu segala sumber belajar

(lingkungan) yang ada disekeliling sekolah digunakan guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Misalnya, tokoh, pahlawan, masjid, pasar, dan sebagainya (Rohani, 2010:190).

Dalam hal menentukan sumber belajar perlu dipertimbangkan segi-segi berikut. 1. Ekonomis atau biaya, apakah ada biaya untuk penggunaan suatu sumber

belajar(yang memerlukan biaya). Misalnya, over head (OHP) beserta transparansinya, video tape/TV beserta cassette-nya dan sebagainya.

2. Teknisi (tenaga), yaitu entah guru atau pihak lain yang mengoperasikan suatu alat tertentu yang dijadikan sumber belajar. Adakah tersedia teknisi

khusus/pembantu atau guru-guru itu sendiri, apakah dapat

mengoperasikannya?. Misalnya, cara mengoperasikan slide, video tape/TV, laboratorium, dan sebagainya.

3. Bersifat praktis, dan sederhana, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak sulit/langka.

4. Bersifat fleksibel, maksudnya, sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar jangan bersifat baku/paten, tapi harus mudah dikembangkan, bias dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran, tidak mudah dipengaruhi oleh factor lain.

5. Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pengajaran lainnya.


(29)

6. Dapat membantu efisien dan kemudian pencapaian tujuan pengajaran/belajar. 7. Memiliki nilai positif bagi proses/aktivitas pengajaran khususnya peserta

didik.

8. Sesuai dengan interaksi dan strategi dan strategi pengajaran yang telah dirancang/sedang dilaksanakan (Rohani, 2010:190-191).

Menurut Kamus Besar Indonesia, (578) tersedia artinya sudah ada atau disediakan. Sedangkan ketersediaan artinya keadaan tersedia. Tersedianya sumber-sumber belajar (seperti: guru/dosen, buku, film, majalah, laboratorium, peristiwa, dan sebagainya) memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil, dan menjadikan individu dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang terpuji dan yang tidak terpuji dan seterusnya.

Tersedianya berbagai sumber belajar dalam suatu proses belajar mengajar maka akan lebih efektif dan efisien jika sumber-sumber belajar tersebut dapat

dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga dengan tersedianya sumber belajar siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap atau nilai-nilai yang menjadi tuntutan pengajaran.

2.1.3 Disiplin Belajar

Untuk membentuk satu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan dalam mengikuti, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang dapat mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya dalam menaati dan mengikuti aturan yang ada.Disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib dan sebagainya. Berdisiplin berarti menaati (mematuhi) tata tertib


(30)

Tu’u, (2004:33) menyebutkan unsur-unsur disiplin sebagai berikut. 1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.

2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam

rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku. 5) Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan di mana pun. Hal itu disebabkan di mana pun seseoraang berada, di sana selalu ada peraturan atau tata tertib. Tu’u,

(2004:37) mengatakan “disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan”. Disiplin itu penting karena alasan berikut ini. 1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam

pelajarannya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terlambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin member dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. 3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan

norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.

4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelakketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan kepatuhan dan ketaatan merupakan persyaratan kesuksesan seseorang.

5) Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyaratan bagi pembentuka sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.

Berikut ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin menurut Tu’u, (2004:38) yaitu 1. Menata Kehidupan Bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.


(31)

2. Membangun Kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadianseseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh

kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, terarut, tenang, tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih Kepribadian

Sikap, prilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kpribadian tersebut dilakukan melalui latihan.

4. Pemaksaan

Dari pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

5. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat member dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman/sanksi dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.

6. Menciptakan lingkungan yang Kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lan yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

Menurut Hunter disiplin belajar adalah yang dibentuk atas dasar pembiasaan belajar dengan penggunaan waktu yang teratur, pemberian motivasi diri yang teratur dan positif, menghindari penguasaan diri yang negatif, serta mencatat dan merencanakan kebiasaan belajar dalam kurun waktu yang ditentukan (Astuti, 2009:16).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang siswa yang memiliki disiplin belajar yang baik akan mempunyai kecakapan mengenai cara belajar. Hal


(32)

ini sangat diperlukan guna tercapainya hasil belajar, sebab berhasil tidaknya siswa dalam usahanya pada dasarnya tergantung pada bagaimana ia melakukan cara-cara belajar yang baik.

Disiplin belajar siswa dilakukan di sekolah ataupun di rumah. Disiplin siswa di sekolah berarti siswa menaati dan mematuhi tata tertib sekolah dengan kesadaran dan tanggung jawab. Disiplin belajar di kelas berarti siswa mengikuti kegiatan belajar dengan tertib, sedangkan bentuk disiplin belajar di rumah adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan belajar di rumah yang dilakukan dengan senang hati dan penuh kesadaran demi tercapainya tujuan belajar.

2.1.4 Hasil Belajar

Salah satu tujuan proses pembelajaran adalah meningkatnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar.

Belajar itu sendiri mempunyai arti suatu bentuk perubahan terhadap seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 2004:28). Hal senada juga disampaikan oleh Slameto, (2003:2) bahwa proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruh, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi

pengertian-pengertian tersebut menunjukkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Adapun perubahan yang terjadi karena


(33)

belajar dapat berupa perubahan-perubahan pengetahuan (Knowladge), kebiasaan (habit), dan kecakapan (skill).

Perubahan yang terjadi pada diri manusia yang telah dijelaskan diatas merupakan bukti bahwa seseorang telah melakukan belajar dan hasil dari belajar itu dapat diketahui pada akhir proses pembelajaran yang diukur dari nilai yang diperoleh siswa setelah evaluasi. Evaluasi tersebut berupa ulangan, pekerjaan rumah, latihan maupun semesteran.

Adapun batasan hasil belajar terdapat berbagai pendapat sesuai dengan sudut pandang masing-masing ahli. Sukmadinata, (2007:102) mendefinisikan hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam penugasan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang memperlihatkan

seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek seperti: (1) pengetahuan,(2) pengertian,(3) kebiasaan,(4) ketrampilan,(5) apresiasi,(6) emosional, (7) hubungan sosial,(8) jasmani,(9) etis atau budi pekerti(sikap). Pernyataan ini dipertegas oleh Hamalik, (2004:30)” Kalau seseorang telah melakukan perbuatan maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut”.


(34)

Menurut Sudjana (2001:22) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sering diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku dan perubahan pribadi seseoran setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu; (1) keterampilan dan kebiasan,(2) pengetahuan dan pengertian,dan (3) sikap dan cita-cita.

Hasil belajar meliputi 3 aspek yang merupakan garis besar dari

penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan lebih dispesifikasikan lagi oleh Haryati, (2007:22) sebagai berikut.

1) Aspek Kognitif

Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir secara girarkis yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada tingkat pengetahuan, opeserta didik menjawab hanya berdasarkan hapalan. Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, membari contoh suatu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi pesrta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep pada situasi yang baru. Pada tingkat analisis pesrta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebab akibat. Pada tingkat sintesis siswa dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri. Pada tingkat evaluasi peserta didik menevaluasi informasi seperti bukti, sejarah, editorial, dan lain sebagainya.

2) Aspek Afektif

Ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Artinya ranah afektif sangat menentukan keberhasilan peserta didik untuk mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. Karakteristik ranah afektif yang penting diantaranya sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Peringkat ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada 5 sebagai berikut.

1. Peringkat receiving (menerima)

Pada peringkat ini peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya guru mengarahkan peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerja sama dan sebagainya.

2. Peringkat Responding (tanggapan)

Pada peringkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga beraksi terhadap fenomena yang ada. Hasil belajar pada peringkat ini yaitu menekankan diperolehnya respon. Misalnya sengang bertanya, senang membaca buku, senang membantu sesame teman, senang dengan kebersihan.


(35)

3. Valuing (menilai)

Hasil belajar pada peringkat ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil agar nilai dikenal secar jelas. Dalam tujuan

pembelajaran penilaian ini diklasifikasikan sebagai sikap dan apresiasi. 4. Peringkat Organization (organisasi)

Hasil belajar pada peringkat ini yaitu berupa konseptualisasi nilai atau organisasi system nilai, misalnya pengembangan filsafat hidup. 5. Characterization (Karakterisasi)

Pada peringkat ini peserta didik memiliki system nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu terbentuk pola hidup. Hasil belajar pada peringkat ini adalah berkaitan dengan pribadi, emosi dan rasa sosialis.

3) Aspek Psikomotorik

1. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persisdengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.

2. Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihatnya, tetapi berdasarkan pada pedoman dan petunjuk saja. 3. Prsesisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat

sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang prsesisi.

4. Artikulasi adalah kegiatan melakukan kegiatan kompleks dan ketepatan sehingga produk kerjanya utuh.

5. Naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara refleksi yaitu melibatkan fisik saja sehingga efektifitas kerja tinggi.

Sementara itu, penilaian hasil belajar psikomotorik dapat dilakukan dengan 3 cara sebagai berikut.

a) Melalui pengamatan langsung serta penilai tingkah laku siswa selama proses pembelajaran.

b) Setelah tes proses belajar yaitu dengan cara memberikan tes kepad siswa untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap.

c) Beberapa waktu setelah proses selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar berupa prestasi belajar dapat dilihat dari segi proses belajar mengajar. Proses tidak hanya terjadi akibat interaksi guru-siswa, akan tetapi meliputi semua proses yang sengaja untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Hasil belajar yang baik akan dapat menunjang proses pembelajaran. Adapun tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa tentu saja berbeda-bada antara satu dengan yang lainnya.


(36)

Djamarah dan Zain, (2006:121) menggolongkan tingkat keberhasilan tersebut sebagai berikut.

1 Istimewa/maksimal :Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali/optimal :Apabila sebagian besar (76% s.d 99%)

bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.

3. Baik/minimal :Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa.

4. Kurang :Apabila bahan pelajaran yang

diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

2.1.5Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini baik baik sebagai latar belakang atau sebagai bahan bahasan lebih lanjut sebagai berikut.

Tabel 3. Penelitian yang Relevan

Tahun Nama Judul Hasil Penelitian

2011 Andi Selviana Pengaruh minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2010/2011. Ada pengaruh minat baca, terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2010/2011sebesar 26,4%.

2010 Tamrin Jaya Pengaruh minat baca, pemanfaatan fasilitas belajar, dan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP N 13 Bandar

Lampung Tahun

Ada pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP N 13 Bandar Lampung sebesar 12,9%.


(37)

Tabel 3. (lanjutan)

Tahun Nama Judul Hasil Penelitian

2009 Leny Astuti

Pelajaran 2009/2010

Pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Muhamadiyah 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009 Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Muhamadiyah 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009 sebesar 29,1%

2.2 Kerangka Pikir

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat baca (X1), ketersediaan sumber

belajar (X2), disiplin belajar (X3) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil

belajar Ekonomi siswa SMA N 1 Banyumas (Y).

Tujuan yang diharapkan dalam proses belajar adalah selain memperoleh

pengetahuan yang bertambah dan perubahan tingkah laku yang baik juga dituntut untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, karena dengan hasil belajar yang maksimalakan memudahkan proses belajar selanjutnya, karena dinegeri ini hasil belajar merupakan suatu tolak ukur bagi keberhasilan siswa.

Banyak faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain minat baca.Minat akan mendorong siswa lebih baik dari pada tanpa minat khususnya pada mata pelajaran Ekonomi. Minat baca buku Ekonomi akan berjalan lancar bila disertai dengan minat.Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan


(38)

kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Minat baca yang dimaksud adalah minat membaca literatur, buku catatan dan buku lainnya yang baik dan sesuai dengan kebutuhan belajar Ekonomi.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah ketersediaan sumber belajar baik di rumah maupun di sekolah. Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien jika menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia secara maksimal. Sehingga dengan tersedianya sumber belajar siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap atau nilai-nilai yang menjadi tuntutan pengajaran.

Selain minat baca, dan ketersediaan sumber belajar faktor lain juga yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah disiplin belajar. Siswa yang

melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dapat meningkatkan hasil belajar yang baik. Keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisiplin dalam belajar semakin baik hasil yang dicapai. Seorang siswa dapat dikatakan disiplin belajarnya tinggi berarti siswa itu tunduk pada peratuuran-peraturan yang berlaku.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dugaan adanya pengaruh minat baca, ketersediaan sumber belajar, dan disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa digambarkan sebagai berikut.


(39)

Sumber: Sugiyono (2008:40)

Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh peubah bebas X1, X2, dan X3 terhadap Y

2.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Ada pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Ada pengaruh minat baca, ketersediaan sumber belajar, dan disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tahun Pelajaran 2011/2012.

Minat Baca (X1)

Ketersediaan Sumber Belajar (X2)

Disiplin Belajar (X3)


(40)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

instrument, uji persyaratan analisis data, uji persyaratan regresi linier ganda, dan pengujian hipotesis. Adapun pembahasan akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.

3.1Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

verifikatif kausal atau sebab akibat dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian Verifikatif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah sebab akibat. Pendekatan ex post facto merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut(Sugiyono, 2010:7).

Sementara itu pendekatan survey yaitu penelitian yang dilakukan pada besar maupun populasi kecil, tetapi yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan dari kejadian-kejadian relatif,


(41)

distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis (Kerlinger dalam Sugiyono, 2010:7).

3.2Populasi dan Sampel

Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.

3.2.1Populasi

Menurut Sugiyono, (2011:61) populasi adalah wilayah yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 BanyumasTahunPelajaran 2011/2012 sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 161 orang.

Tabel 4. Jumlah siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas Jumlah siswa yang

menjadi populasi Laki-laki Perempuan

1 X.1 41 siswa 12 29

2 X.2 40 siswa 14 26

3 X.3 40 siswa 10 30

4 X.4 40 siswa 11 29

Jumlah 161 siswa 47 114

Sumber:Daftar hadir peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012


(42)

3.2.2Sampel

Sampling atau sampel berarti contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (Mardalis, 2006:55). Menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin sebagai berikut.

=

. . 1 + ( . . − 1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto, 2011).

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini sebagai berikut.

= = 0,2919; (Proporsi untuk mahasiswa laki-laki)

q = 1 – 0,2919 = 0,7081; (Proporsi untuk mahasiswa perempuan)

. . = 1,96 x 0,2919 x 0,7081 = 0,7940 = 0,05 = 0,0025

=

, ,

1 + ( ,, − 1)

= 1 + 1,9664 = 317,6 2,9664 = 107,06 317,6 108

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian adalah ini 108 siswa. Menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau


(43)

memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

Teknik pengambilan sampel adalah probabilitysampling dengan menggunakan proportional random sampling.Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:120). Menentukan

besarnya sampel dari masing-masing kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2000: 82). Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.

jumlah sampel

Jumlah sampel tiap kelas =jumlah populasi X jumlah tiap kelas

Tabel 5.Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas

Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase

(%)

X1 X2 X3 X4

107

161 × 41 = 27,24 107

161 × 40 = 26,58 107

161 × 40 = 26,58 107

161 × 40 = 26,58

27 27 27

27

25 25 25

25


(44)

3.3Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:2).

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

3.3.1 Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Minat Baca (X1),

Ketersediaan Sumber belajar (X2), dan Disiplin Belajar (X3). 3.3.2 Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar (X).

3.4Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Basrowi dan Kasinu, 2007: 179).


(45)

3.4.1 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam penugasan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun

keterampilan motorik

3.4.2 Minat Baca

Keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca buku-buku terkait dengan pelajaran ekonomi.

3.4.3 Ketersediaan Sumber Belajar

Segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung yang melengkapi diri mereka pada saat pengajaran berlangsung.

3.4.4 Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah kesadaran yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar dengan tertib dan teratur sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

Berdasarkan definisi - definisi yang dikemukan di atas maka untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan tabel yang menggambarkan definisi operasianal variabel tentang variabel-variabel, indikator- indikator, dan sub indikator yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.


(46)

Tabel 6. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya

No Variabel Indikator Sub

Indikator Skala

1 2 4 5 6

1 Minat Baca Kecenderungan

dalam membaca

Dorongan Membaca

 Kepemilikan buku ekonomi

 Frekuensi membaca buku ekonomi

 Menyukai mata pelajaran ekonomi

 Motif membaca Interval dengan pendekatan Rating Scale Ketertarikan Membaca Perbuatan Membaca  Ketertarikan mengerjakan tugas

 Ketertarikan akan peningkatan hasil belajar

 Memiliki hobi membaca

 Perbuatan yang berkenaan dengan membaca

 Pemanfaatan waktu membaca 2 Ketersediaan

Sumber Belajar Pesan Orang

 Tersedianya Bidang Studi Ekonomi

 Mengundang pembicara, tokoh masyarakat

 Penyajian materi Interval dengan pendekatan Rating Scale


(47)

Tabel. 6 (lanjutan)

No Variabel Indikator Sub

Indikator Skala

1 2 4 5 6

3 Disiplin Belajar

Bahan Teknik Latar Aktivitas belajar pembelajaran oleh guru bidang studi ekonomi Tersedianya buku teks

 Tersedianya majalah

Tersedianya tape recorde

 Tersedianya OHP

 Studi lapangan

 Pembelajaran kelompok

 Diskusi

 Metode bertanya Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajarTersedia nyaPerpustakaa n

 Mengunjungi peninggalan sejarah

 Mengunjungi Museum

 Merencanakan target yang akan dicapai dalam belajar

 Mengulang kembali pelajaran di rumah

 Mengisi waktu luang dengan membaca Belajar kelompok ketika guru tidak masuk Interval dengan pendekatan Rating Scale


(48)

Tabel. 6 (lanjutan)

No Variabel Indikator Sub

Indikator Skala

1 2 4 5 6

4 HasilBelajar

Tertib dan teratur

Hasil uji blok pada semester pertama pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 banyumas tahun pelajarn 2011/2012

kelas

 Perencanaan belajar

 Pembagian waktu belajar

 Cara belajar

 Tertib dalam belajar

Tertib di sekolah Besarnya hasil tes semester ganjil mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 banyumas tahun pelajan 2011/2012

Interval

3.5Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut.

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari berbagai proses biologis maupun psikologis. Teknik ini digunakan apabila penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2010:310). Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang ada dilapangan pada saat mengadakan penelitian pendahuluan yaitu untuk mengamati proses pembelajaran


(49)

di dalam kelas, seperti mengamati metode mengajar yang digunakan oleh guru, media pembelajaran yang digunakan, dan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3.5.2 Interview (wawancara)

Interview digunakan sebagai teknik pengambilan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2010:317). Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data berupa, jumlah siswa, jumlah guru dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.5.3Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Koestoro dan Basrowi, 2006:142). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakam sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.

3.5.4 Angket (kuisioner)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Apabila ada kesulitan dalam memahami kuesioner, responden bisa langsung bertanya kepada peneliti. Angket ini


(50)

digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai minat baca, ketersediaan sumber belajar, disiplin belajar dan hasil belajar dengan menggunakan skala interval. Dengan menggunakan Rating Scale, yaitu sebuah instrument atau alat ukur yang mewajibkan pengamat untuk menetapkan subyek kepada kategori atau kontinum dengan memberikan nomor atau angka pada kategori tersebut

(Kerlingger dalam Koestoro dan Basrowi, 2006:155).

3.6Uji Persyaratan Instrumen

3.6.1 Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrument. Untuk menguji tingkat validitas digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Karena dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar akan menghasilkan bilangan yang besar dan bulat, dibandingkan dengan menggunakan rumus simpangan. Rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut.

= N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)

{N ∑ X − (∑ X) }{N ∑ Y − (∑ Y) }

Keterangan:

= =

= ℎ

= ℎ


(51)

= ℎ −

=

= ℎ

(Sudarmanto, 2005:79)

Kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur

tersebut valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut

tidak valid (Arikunto, 2009:72).

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2,

X3, dan Y kepada 30 orang responden, kemudian dihitung menggunakan

perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan tabel r Produck Moment dengan

0,05 adalah 0,361, maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 1 0.417 0,361 rhitung>rtabel Valid

2 0.584 0,361 rhitung>rtabel Valid

3 0.397 0,361 rhitung>rtabel Valid

4 0.456 0,361 rhitung>rtabel Valid

5 0.601 0,361 rhitung>rtabel Valid

6 0.666 0,361 rhitung>rtabel Valid

7 0.459 0,361 rhitung>rtabel Valid

8 0.429 0,361 rhitung>rtabel Valid

9 0.457 0,361 rhitung>rtabel Valid

10 0.427 0,361 rhitung>rtabel Valid

11 0.447 0,361 rhitung>rtabel Valid

12 0.246 0,361 rhitung<rtabel TidakValid


(52)

Tabel. 7 (lanjutan)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 14 0.338 0,361 rhitung<rtabel Tidak Valid

15 0.720 0,361 rhitung>rtabel Valid

16 0.549 0,361 rhitung>rtabel Valid

17 0.414 0,361 rhitung>rtabel Valid

18 0.421 0,361 rhitung>rtabel Valid

19 0.607 0,361 rhitung>rtabel Valid

20 0.474 0,361 rhitung>rtabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung> r tabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut dapat dilihat bahwa 18 soal valid, dan 2 soal tidak valid. Soal-soal yang tidak valid diperbaiki sehingga menghasilkan soal-soal yang baik dan memenuhi syarat untuk disebar kepada

responden.Sehingga semua soal tersebut dapat digunakan dalam angket penelitian.

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 1 0.534 0,361 rhitung>rtabel Valid

2 0.508 0,361 rhitung>rtabel Valid

3 0.728 0,361 rhitung>rtabel Valid

4 0.693 0,361 rhitung>rtabel Valid

5 0.584 0,361 rhitung>rtabel Valid

6 0.402 0,361 rhitung>rtabel Valid

7 0.600 0,361 rhitung>rtabel Valid

8 0.558 0,361 rhitung>rtabel Valid

9 0.434 0,361 rhitung>rtabel Valid

10 0.411 0,361 rhitung>rtabel Valid

11 0.524 0,361 rhitung>rtabel Valid

12 0.409 0,361 rhitung>rtabel Valid

13 0.187 0,361 rhitung<rtabel TidakValid

14 0.508 0,361 rhitung>rtabel Valid

15 0.424 0,361 rhitung>rtabel Valid

16 0.545 0,361 rhitung>rtabel Valid

17 0.270 0,361 rhitung<rtabel TidakValid


(53)

Tabel. 8 (lanjutan)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 19 0.417 0,361 rhitung>rtabel Valid

20 0.604 0,361 rhitung>rtabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung> r tabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut dapat dilihat bahwa 18 soal valid, dan 2 soal tidak valid. Soal-soal yang tidak valid diperbaiki sehingga menghasilkan soal-soal yang baik dan memenuhi syarat untuk disebar kepada responden. Sehingga semua soal tersebut dapat digunakan dalam angket penelitian.

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 1 0.649 0,361 rhitung>rtabel Valid

2 0.510 0,361 rhitung>rtabel Valid

3 0.447 0,361 rhitung>rtabel Valid

4 0.437 0,361 rhitung>rtabel Valid

5 0.159 0,361 rhitung<rtabel TidakValid

6 0.458 0,361 rhitung>rtabel Valid

7 0.599 0,361 rhitung>rtabel Valid

8 0.488 0,361 rhitung>rtabel Valid

9 0.431 0,361 rhitung>rtabel Valid

10 0.583 0,361 rhitung>rtabel Valid

11 0.425 0,361 rhitung>rtabel Valid

12 0.449 0,361 rhitung>rtabel Valid

13 0.516 0,361 rhitung>rtabel Valid

14 0.480 0,361 rhitung>rtabel Valid

15 0.342 0,361 rhitung<rtabel TidakValid

16 0.557 0,361 rhitung>rtabel Valid

17 0.405 0,361 rhitung>rtabel Valid

18 0.595 0,361 rhitung>rtabel Valid

19 0.443 0,361 rhitung>rtabel Valid

20 0.416 0,361 rhitung>rtabel Valid


(54)

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung> r tabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut dapat dilihat bahwa 18 soal valid, dan 2 soal tidak valid. Soal-soal yang tidak valid diperbaiki sehingga menghasilkan soal-soal yang baik dan memenuhi syarat untuk disebar kepada

responden.Sehingga semua soal tersebut dapat digunakan dalam angket penelitian.

3.6.2 Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas adalah ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran. Reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Karena data yang akan di ukur berupa data kontinum atau data berskala sehingga menghendaki gradualisasi penilaian, jadi rumus yang tepat digunakan adalah rumus alpha, dengan bentuk rumus sebagai berikut.

= ( − 1) 1 −∑

Keterangan:

= =

= ℎ


(55)

Kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur

tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut

tidak reliabel (Arikunto, 2009:109).

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.

a. Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi b. Antara 0,600-0,800 : tinggi

c. Antara 0,400-0,600 :sedang d. Antara 0,200-0,400 :rendah

e. Antara 0,000-0,200 :sangat rendah (Arikunto, 2009:75)

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS di peroleh hasil bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel minat baca(X1) sebesar 0,812, variabel ketersediaan

sumber belajar(X2) sebesar 0,834 danvariabel disiplin belajar (X3) sebesar 0,809.

Kemudian jika dibandingkan dengan criteria tingkat reliabilitas maka dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas dari instrument X1 , X2, danX3 tergolong tinggi maka

dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1, X2, danX3dapat digunakan


(56)

3.7 Uji Persyaratan Analisis Data

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diproleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Alasannya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, karena datanya berbentuk interval yang disusun berdasarkan distribusi frekuensi komulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval. Dalam uji Kolmogorof-Smirnov diasumsikan bahwa distribusi variabel yang sedang diuji mempunyai sebaran kontinue. Kelebihan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan uji normalitas yang lain adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain. Jadi uji Kolmogorov-Smirnov, sangat tepat digunakan untuk uji normalitas pada penelitian ini. Rumus uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.

Syarat Hipotesis yang digunakan :

H0 : Distribusi variabel mengikuti distribusi normal

H1 : Distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal

Statistik Uji yang digunakan :

= ( ) ( ) ; = 1,2,3 …

Dimana :

Fo(Xi) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis dalam


(57)

Sn (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n

Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel Kolmogorof Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan keputusan dalam uji ini sebagai berikut.

Jika D ≤ D tabel maka Terima H0

Jika D > D tabel maka Tolak H0

Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov Z, jika KSZ ≤ Zα maka Terima H0, demikian juga sebaliknya. Dalam perhitungan

menggunakan software komputer keputusan atas hipotesis yang diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi (Asymp.significance). Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari α maka Tolak H0 demikian juga sebaliknya (Sugiyono,

2011:156-159).

3.7.2Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Pengujian Homogenitas data menggunakan uji Barlett, karena data yang akan di uji berbentuk data interval dan mempunyai jumlah derajad bebas dengan perlakuan yang sama. Sehingga dalam penilitian ini menggunakan uji Barlett, melalui beberapa langkah sebagai berikut. a. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan rumus:


(58)

b. Menghitung harga satuan B dengan rumus:

= (log ) ( − 1)

c. Uji Barlett menggunakan statistic Chi Kuadrat dengan rumus:

= ( 10) − ( − 1) log 2

Dengan in 10=2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli dari bilangan 10. Kriteria pengujian adalah jika x2

hitung<x2tabel dan =0,05 dk= (k-1)

maka varians populasi terbesar bersifat homogen (Sudjana, 2005:263).

3.8 Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda

3.8.1 Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi

Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak. Untuk uji keberartian regresi linier multiple menggunakan statistik F, dengan rumus sebagai berikut.

=

Keterangan:

= =

Sedangkan untuk uji kelinieran regresi linier multiple menggunakan statistik F dengan rumus sebagai berikut.


(59)

Keterangan:

= =

Tabel 10. Ringkasan Anava keberartian dan kelinieran regresi

Sumber: (Sujana, 2005:332)

Kriteria uji keberartian dan kelinieran regresi sebagai berikut.

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1-)(1,n-2) maka koefisien arah regresi berarti,sebaliknya

apabila Fhitung ≤ Ftabel (1-)(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berarti.

b. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1-)(k-2,n-k-1) maka regresi berpola linier, sebaliknya apabila

Fhitung ≤ Ftabel (1-)(k-2,n-k-1) maka regresi tidak berpola linier (Sudjana, 2005:332).

Sumber Varians

(SV) Dk Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) Fhitung

Total N / / -

Regresi (a) Regresi (b/a) Residu

1 1 n-2

= ( )

= ( − )

(∑ )/ ) ( )/

= ( )

=∑( − Ŷ )− 2 S

S

Tuna cocok Kekeliruan

k-2 n-k

JK (TC) JK (E)

= ( )− 2 = ( )

S TC S


(1)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan ridho_Nya,

karya kecilku ini kupersembahkan untuk

Kedua orang tuaku tersayang, ayahanda Sarfudin dan Ibunda

Nur Laila yang senantiasa berjuang dengan cucuran keringat,

selalu mendo’akanku, memberikan semangat, cinta dan kasih

sayang yang tiada pernah henti.

Adik-adikku tercinta, Iin Reftiyana dan Yulma Sela yang selalu

mendo’akan dan memberikan semangat untukku.

Saudariku Nurhasanah, S.Pd. yang selalu memotivasiku dan

menemaniku baik suka maupun duka dalam perjuangan ini.

Kak Usin, kak Adin serta keluarga yang telah mendo’akan dan

mendukungku.

Almamaterku Tercinta


(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sinar Waya Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pringsewu, pada tanggal 27 Juni 1990, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Sarfudin dan Ibu Nur Laila.

Pada tahun 2002, penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Giri Tunggal, Pringsewu. Tahun 2005 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 2 Pagelaran dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2008 di SMA Negeri 1 Pringsewu.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tahun 2008. Penulis pernah

mengikuti organisasi Generasi Muda (Gema FPPI) periode 2008-2009, dilanjutkan sebagai anggota bidang keputrian FPPI periode 2009-2010. Pada tahun 2011, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di MAN Kibang Budi Jaya dan kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampung Kibang Budi Jaya, Kec. Lambu Kibang, Tulang Bawang Barat.


(3)

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita semua dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, amin. Alhamdulillah, atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul : Pengaruh minat baca, ketersediaan sumber belajar, dan disiplin belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 1011/2012. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selakuDekan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(4)

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi.Buchori Asyik, M.Si.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung serta selaku penguji yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis untuk lebih memperbaiki skripsi.

7. Bapak Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M., selaku Pembimbing I yang selalu bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing II yang selalu bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh dosen, staf, dan karyawan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

10.Bapak Aris Wiranto, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMA Negeri 1 Banyumas yang telah memberikan kesempatan penelitian. 11.Bapak Yon Wahyudi, S.Pd., selaku Wakil Kepala SMA Negeri 1

Banyumas yang telah membantu penulis untuk melakukan penelitian. 12.Bapak Bayu F. Agusta, S.E., M.M., selaku guru Ekonomi kelas X SMA

Negeri 1 Banyumas atas izin dan bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian dikelas.


(5)

13.Ayahanda Sarfudin dan ibunda Nur Laila, tersayang yang dengan sabar menyayangi dan mendo’akanku serta dengan cucuran keringatnya senantiasa menantikan keberhasilanku.

14.Adikku Iin Reftiyana dan Yulma Sela, yang selalu mendo’akan dan memotivasiku.

15.Sahabat seperjuangan Pendidikan Ekonomi 08: Sri, Devy, Nesti, Dyah, Mb Dinar, Marcel dan semua teman-teman angkatan 2008 Non Reguler yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

16.Seluruh kakak tingkat angkatan 2006, 2007 dan adik-adik tingkat 2009, 2010, dan 2011 yang sudah berkarya maupun yang masih berusaha berkarya semoga sukses.

17.Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikannya baik di dunia maupun di akhirat, amin.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian skripsi ini karena itu penulis menerima semua saran dan kritik yang membangun.

Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis,


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Elda Fiyanti

NPM : 0813031023

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juli 2012

Elda Fiyanti 0813031023


Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 3 79

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA PADA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 77

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 92

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 97

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH PERSEPSI SIWA TENTANG FASILITASBELAJAR DISEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 KASUI WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 38

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 103

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA, MINAT BACA SISWA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 83

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 78