Konsep dan Arsitektur Vernakular pptx

ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA
DAN KONSEP PERANCANGANNYA
Mk : Sejarah dan teori arsitektur

Disusun oleh :
1. Abrar Ridhatul Akmal
(1504104010080)
2. Ayuni Namira (1504104010063)
3. Mauzatun Oesan (1504104010029)
4. Jihan Nitya Putri (1504104010099)
Dosen Koordinator :
1. Burhan Nasution, S.T. MT,
2. Siti Zulfa Yuzni, S.T., M.Si
JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2017

PENGERTIAN ARSITEKTUR VERNAKULAR
Istilah vernacular sendiri berasal dari kata verna (dari bahasa Latin)
yang artinya dalam negeri, penduduk asli, pribumi, budak

pribumi atau rumah buatan pribumi. Dan dipilih oleh Rudofsky untuk
mengklasifikasikan arsitektur lokal (umumnya berupa hunian) yang
ditemukannya di berbagai belahan dunia.
Dari sinilah dalam berbagai literatur kontemporer makna yang paling
populer bagi arsitektur vernakular adalah arsitektur tanpa arsitek.

PENGERTIAN ARSITEKTUR VERNAKULAR
Pengertian arsitektur vernakular dapat ditinjau dari karakteristiknya. Menurut Salura (2010) Arsitektur
Vernakular yang selalu ada di seluruh belahan dunia relatif memiliki tipe yang serupa dan tema-tema lokal yang
sangat spesifik. Pendapat ini mendukung pendapat Oliver (1997) yang menyatakan bahwa unsur-unsur kunci yang
menunjukkan indikasi sebuah arsitektur vernakular adalah :
1. Bangunan tradisional yang dibangun sendiri dan dibangun oleh masyarakat
2. Tipe bangunan pertama
3. arsitektur dalam konteks lingkungan dan konteks budaya
4. Kondisi lingkungan, sumber daya material, sistem dan teknologi struktural berpengaruh terhadap bentuk
arsitektur
5. Banyak aspek struktur sosial, sistem kepercayaan dan pola perilaku sangat mempengaruhi jenis bangunan, fungsi
dan maknanya
6. Tempat tinggal dan bangunan lainnya ú
7. Terkait dengan konteks lingkungan dan sumber daya yang ada

8. Memanfaatkan teknologi tradisional
9. Arsitektur vernakular dibangun untuk memenuhi kebutuhan spesifik, mengakomodasi nilai, ekonomi dan cara
hidup budaya

Berdasarkan seluruh uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara umum arsitektur vernakular
memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Diciptakan masyarakat tanpa bantuan tenaga ahli / arsitek profesional melainkan dengan tenaga
ahli lokal / setempat.
• Diyakini mampu beradaptasi terhadap kondisi fisik, sosial, budaya dan lingkungan setempat.
• Dibangun dengan memanfaatkan sumber daya fisik, sosial, budaya, religi, teknologi dan material
setempat,
• Memiliki tipologi bangunan awal dalam wujud hunian dan lainnya yang berkembang di dalam
masyarakat tradisional,
• Dibangun untuk mewadahi kebutuhan khusus, mengakomodasi nilai-nilai budaya masyarakat,
ekonomi dan cara hidup masyarakat setempat.
• Fungsi, makna dan tampilan arsitektur vernakular sangat dipengaruhi oleh aspek struktur sosial,
sistem kepercayaan dan pola perilaku masyarakat

Sebagai Produk Budaya, Arsitektur Vernakular Dipengaruhi
Oleh :

1. faktor lingkungan : geografis, geologis, iklim, suhu;
2. faktor teknologi : pengelolaan sumber daya, ketrampilan
teknis bangunan;
3. faktor budaya : falsafah, persepsi, religi, struktur social dan
keluarga, dan ekonomi.
(Menurut Altman dalam buku Environtment and culture)

Maka Dapat Kami Simpulkan Bahwa,
Arsitektur Vernakular adalah suatu karya arsitektur yang tumbuh dari
arsitektur rakyat dengan segala macam tradisi dan mengoptimalkan atau
memanfaatkan potensi-potensi lokal. Misalnya material,teknologi, pengetahuan,
dsb. 
Arsitektur vernakular selalu berkaitan atau bahkan diidentikkan dengan
arsitektur tradisional. Walaupun sering dikait-kaitkan tetap ada perbedaan
antara kedua gaya tersebut.

Perbedaan Antara
Tradisional yaitu :

Arsitektur


Vernakular

Dengan

Arsitektur

Arsitektur vernakular pada cara – cara mendesain dan mendirikan bangunan
dilakukan dengan efektif dan efisien ditemukan melalui sistem trial and error.
Arsitektur tradisional adalah arsitektur yang dibuat dengan cara yang sama
secara turun temurun dengan sedikit atau tanpa adanya perubahan perubahan yang signifikan pada bangunan tersebut.

Dari keberagaman yang tercipta terdapat beberapa kesamaan dari
bangunan vernakular di Indonesia, yaitu:
A. Tipe Rumah Panggung

Rumoh Adat Aceh

Rumah Adat Karo


Rumah Adat minangkabau

B. Tiang Bangunan Beralas Batu

C. Lantai Bangunan Didukung Oleh Tiang Dan Balok Kayu Yang Saling Mengikat

D. Pemanjangan Bubungan Atap Sering Dengan Sopi - Sopi Mencondong Keluar

E. Memiliki Ornamen Pada Dinding Penutup Atap Yang Menyimbolkan Status Sosial
Kekuasaan Dan Karakteristik Budaya

F. Menggunakan Bahan Bangunan Yang Berada Di Dekat Perkampungan, Dan
Menggunakan Konstruksi Sederhana.

Kayu

Rumbi
a

G. Anatomi Bangunan Vernakular Di Indonesia Sebagian Besar Menggunakan Prinsip

Kepala, Badan, Dan Kaki, Atau Atas, Tengah Dan Bawah.

KONSEP Arsitektur Vernakular
Konsep vernacular adalah salah satu konsep arsitektur yang berupaya menghadirkan
kembali nostalgia tentang arsitektur tradisional yang penuh makna kejernihan dan kejujuran.
Arsitektur vernacular mampu menyatu dengan alam bahkan menjadi bagian dari alam itu
sendiri.
Kehadiran Konsep Arsitektur vernacular dianggap sebagai sebuah solusi bagi kerinduan
manusia modern akan nuansa arsitektur tradisional namun dikonsep dengan berbagai material,
cara, elemen yang modern dan lebih canggih.
Konsep vernacular sendiri sebenarnya Sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia sejak
tahun 1960-an, namun saat itu konsep vernacular masih dipandang sebelah mata dan tidak
dilirik banyak orang.
Namun saat arsitektur yang ramah lingkungan mulai menjadi isu penting dan menjadi
banyak headline di dunia arsitektur, maka konsep vernacular menjadi sebuah jawaban yang
menenangkan. Konsep vernacular merupakan bentuk evolusi dari arsitektur tradisional. Dengan
konsep modern namun memiliki filosofi dari alam.

Deskripsi konsep tentang arsitektur vernakular dan hunian vernakular yang telah diungkap para
ahli berdasarkan kategori bentuk (form) dan ruang (space), seperti pada diangram di bawah:

N0

DESKRIPSI KONSEP-KONSEP

1.

Faktor analysis (Rapoport)

Bentuk-bentuk atau model vernakular disebabkan oleh enam faktor yang dikenal sebagai
modifying factor (Rapoport, 1969: 78), diantaranya adalah: Faktor Bahan, Metode Konstruksi,
Faktor Teknologi, Faktor Iklim, Pemilihan Lahan, Faktor sosial-budaya

2.

Sociocultural factors (Morgan)

Bentuk rumah (vernakular) sangat berkaitan dengan pola perilaku budaya, nilai-nilai budaya,
dan sudut pandang terhadap dunia mereka.

3.


Symbolic conceptions (Griaule/
Dieterlen)

Terdapat konsep-konsep simbolik, yaitu konsep yang berhubungan dengan alam semesta,
sebagai sudut pandang dalam melihat dan menuntut proses pembangunan rumah.

4.

Multiple factor thesis (Schefold)

Terdapat beberapa faktor dalam menjelaskan bentuk rumah. Salah satunya merupakan faktor
utama.

5.

Cosmos-symbolism
(Eliade)

Rumah merupakan refresentasi simbolik dari 3 unsur kosmos, yaitu surga/dunia atas, dunia

manusia, dan dunia bawah. Ketiga simbol kosmos ini tersimbolkan melalui atap, ruang-ruang
dalam, dan bagian bawah rumah.

6.

Social organisation
(Durckheim/ Mauss,
Rassers; Cunningham)

Menunjukkan adanya klasifikasi simbolik yang meliputi bagian yang suci, tertutup, dan
bagian wanita. Konsep simbolik ini sangat berkaitan dengan dimensi makrokosmos.

7.

Gender-symbolism (Bourdieu)

Adanya karakteristik yang sangat kuat yang menunjukkan simbol perbedaan jenis kelamin
(gender).

(LANTING Journal of Architecture, Volume 1, Nomer 2, Agustus 2012, Hala

71-72
ISSN 2089-8916)

Elemen – Elemen Konsep Arsitektur
Vernakular
1. Ranah
Ranah kajian arsitektur vernakular adalah ranah fisik (lingkungan, teknik bangunan,
proses produksi, dll) dan ranah abstrak (budaya tanda, tata nilai, fungsi, dll). Ranah fisik
berupa area kajian yang membahas unsur dan aspek-aspek yang dapat dilihat secara
nyata, sedangkan ranah abstrak adalah area kajian yang membahas unsur dan aspekaspek yang bersifat (tidak terlihat) namun dapat dirasakan, biasanya memiliki pesan,
makna atau ekspresi yang tersirat.
2. Unsur
Unsur adalah 1) bagian terkecil dari suatu benda. Unsur dalam konteks arsitektur
vernakular merupalan pembahasan yang dapat memperjelas sifat vernakularitas.
3. Aspek Vernakularitas
Aspek Vernakularitas yaitu aspek TEKNIS, aspek BUDAYA, dan aspek LINGKUNGAN.