Bahan Ajar Pengantar Akuntansi I PPT Repository UNIKAMA

Lilik Sri Hariani
08123317798

Siklus Akuntansi Tahap Penyusunan Laporan
Keuangan
Pada Akhir Periode
5.1. Pembuatan Neraca Saldo
5.2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian

5.3. Pembuatan Neraca
Saldo Setelah Jurnal
Penyesuaian
5.4. Penghitungan L/R dan
Pembuatan Laporan L/R
5.5. Pencatatan Jurnal
Penutup
5.6. Pembuatan Lap.
Perubahan Modal, Neraca &
Lap. Arus Kas
5.7. Pencatatan Jurnal
Pembalik


Siklus akuntansi tahap penyusunan laporan
keuangan (1)
1. Pengertian jurnal penyesuaian
2. Perlunya jurnal penyesuaian
3. Jurnal penyesuaian ketentuan PABU
4. Jurnal penyesuaian karena kesalahan

pencatatan
5. Membuat jurnal penyesuaian

Pengertian Jurnal Penyesuaian
Merupakan pencatatan pada akhir periode

terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam
rangka penyajian laporan keuangan yang
senyatanya/sesuai keadaan riil perusahaan

Jurnal penyesuaian diperlukan agar


laporan keuangan menggambarkan
informasi keuangan yang senyatanya
/sesuai keadaan riil perusahaan

Perlunya Jurnal Penyesuaian
Terdapat 2 alasan:
Karena

ketentuan PABU; Beberapa jenis
transaksi tertentu dicatat di akhir periode saja.
Karena kesalahan pencatatan; Penjurnalan
selama periode berjalan terdapat kesalahan
yang baru diketahui pada akhir periode

Jurnal Penyesuaian Ketentuan PABU
Beberapa ketentuan PABU:
A. Akrual (accrual)
B. Alokasi Kos (Cost Allocation)
C. Konservatisme (conservatism)
D. Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit

Analysis)

Akrual (accrual)
Artinya: Pengakuan biaya dan pendapatan

berdasar waktu, bukan berdasar kas.
Terdapat 2 (dua) peristiwa:
1.
Penerimaan dan pembayaran kas dimuka
2.
Penerimaan dan pembayaran kas dibelakang

Pembayaran Kas Di muka (Pengakuan Biaya)
Contoh a: 1 Oktober ‘07 menyewa gedung
Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya
sewa dibayar di muka (01 Okt ‘07).
01 Okt ‘07
30 Sept ’08

31 Des ’07


Biaya sewa gedung 2007: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000
Biaya sewa gedung 2008: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000

Pembayaran Kas Di muka (Pengakuan Biaya)
Jurnal Pada Saat TerjadinyaTransaksi:
01/10 Sewa gedung dibayar dimuka
Rp12.000.000
Kas
Rp12.000.000
(Pembayaran dimuka biaya sewa gedung)
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Biaya sewa gedung
Rp3.000.000
Sewa gedung dibayar dimuka
Rp3.000.000
(Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan)

Pembayaran Kas Di Belakang (Pengakuan Biaya)
Contoh b: 01 Juli ‘07 menyewa kendaraan Rp18.000.000

untuk 1 tahun – dibayar di belakang (30 Juni ‘08).
01 Jul ‘07
Jun ’08

31 Des ’07

30

Biaya sewa kendaraan 2007: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000
Biaya sewa kendaraan 2008: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000

Pembayaran Kas Di Belakang (Pengakuan Biaya)
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi:
01/07 TIDAK ADA PENCATATAN
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Biaya sewa kendaraan
Rp9.000.000
Utang sewa kendaraan
Rp9.000.000
(Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar

dibelakang)

Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
Contoh c: 01 Desember ‘07 diterima pembayaran
dimuka untuk sewa mesin Rp4.000.000 selama 4
bulan (01 Des ’07 s/d 31 Maret ‘08).
01 Des ‘07
31 Mar ’08

31 Des ’07

Pendapatan sewa mesin 2007: (1/4) X 4.000.000 =
1.000.000
Pendapatan sewa mesin 2008: (3/4) X 4.000.000 =
3.000.000

Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi :
01/12 Kas
Rp4.000.000

Sewa mesin diterima dimuka
Rp4.000.000
(Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin)

Jurnal Penyesuaian:
31/12 Sewa mesin diterima dimuka
Rp1.000.000
Pendapatan sewa mesin
Rp1.000.000
(Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)

Penerimaan Kas Di Belakang (Pengakuan
Pendapatan)
Contoh d: 01 Agustus ‘07 menyewakan ruko Rp30.000.000
untuk 1 tahun. Pembayaran akan diterima di belakang (31
Juli ‘08).
01 Agt ‘07
30 Jul ’08

31 Des ’07


Biaya sewa ruko 2007: (5/12) X 30.000.000 = 12.500.000
Biaya sewa ruko 2008: (7/12) X 30.000.000 = 17.500.000

Penerimaan Kas Di Belakang (Pengakuan
Pendapatan)
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi :
01/08 TIDAK ADA PENCATATAN
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Piutang sewa ruko
Rp12.500.000
Pendapatan sewa ruko
Rp12.500.000
(Pencatatan pendapatan sewa ruko 5 bulan)

Pengalokasian Kos (Cost Allocation)
Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi

manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan
ke periode-periode yang menikmati manfaat dari

kos tersebut

Pengalokasian Kos
Contoh e: 01 Jan ‘07 membeli mesin
Rp100.000.000 yang memiliki masa manfaat 5
tahun. Penyusutan per tahun adalah 20% dari
biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin.

01 Jan ’07
‘10

31 Des ’07
31 Des ‘11

31 Des’08

31 Des ‘09

31 Des


Biaya penyusutan mesin 2007: (20%) X 100.000.000 =
20.000.000

Pengalokasian Kos
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi (2007):
01/01 Mesin
Rp100.000.000
Kas
(Pembelian tunai mesin)

Rp100.000.000

Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya penyusutan mesin Rp20.000.000
Akumulasi penyusutan mesin
Rp20.000.000
(Pencatatan biaya penyusutan)

Konservatisme (Conservatism)
Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian”

“... Akuntansi akan segera mengakui biaya atau

rugi yang kemungkinan besar terjadi ...”
(Suwardjono, 1989)

Konservatisme
Contoh f: 31 Desember ‘07 ditetapkan bahwa dari saldo
piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang
tidak tertagih 1%.
Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000 =
500.000*
Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih
Rp500.000
Cad. kerugian piut. tak tertagih
Rp500.000
(Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak
tertagih)
* Di bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan
yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.

Analisis Biaya vs. Manfaat (Cost vs.
Benefit Analisis)


Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang
manfaat yang diperoleh lebih besar
dibanding biaya yang harus ditanggung.

Transaksi tertentu dianggap tidak praktis

jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut:
 Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi,

DAN,
 Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal)
perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh
perusahaan

Analisis Biaya vs. Manfaat (Cost vs.
Benefit Analisis)
Contoh g: 31 Desember ‘07 penghitungan fisik menunjukkan
saldo supplies (Perlengkapan) Rp5.000.000. Saldo akun
supplies di neraca saldo Rp9.000.000
Biaya Supplies 2007: 9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000
Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya supplies/perlengkapan
Supplies/perlengkapan
(Pencatatan biaya supplies)

Rp4.000.000
Rp4.000.000

Jurnal Penyesuaian Karena Kesalahan
Pencatatan
Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan
penjurnalan yang baru diketahui pada akhir
periode.
Jenis-jenis Kesalahan:
a.Lupa pencatatan
b.Salah penulisan nilai rupiah
c.Salah akun
d.Kombinasi kesalahan

Kesalahan Pencatatan
Contoh h: 31 Desember ‘07 diketahui
transaksi pembelian supplies Rp3.000.000
tertanggal 5 Desember ‘07 belum dicatat.
Jurnal Koreksi :
31/12
Supplies
Rp3.000.000
Kas
Rp3.000.000
(Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)

Salah Penulisan Nilai Rupiah
Contoh i: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian
kredit komputer Rp6.000.000 tertanggal 16 Desember ‘07
ditulis sebesar Rp9.000.000.
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi (Salah):
16/12 Peralatan kantor
Rp9.000.000
Utang Rp9.000.000
(Pembelian kredit komputer)
Jurnal Koreksi:
31/12 Utang Rp3.000.000
Peralatan kantor
Rp3.000.000
(Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))

Salah Akun
Contoh j: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi

penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000
tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai
pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar
Rp5.000.000

Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi (Salah):
20/12 Kas
Rp5.000.000
Piutang
Rp5.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang
Rp5.000.000
Kas Rp5.000.000
(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas
Rp5.000.000
Pendapatan Rp5.000.000
(Pencatatan secara benar transaksi penerimaan pendapatan)

Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Pada Saat Terjadi Transaksi (Salah):
20/12 Kas
Rp5.000.000
Piutang
Rp5.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang
Pendapatan
Rp5.000.000
(Koreksi kesalahan akun)

Rp5.000.000

Kombinasi Kesalahan
Contoh k: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi

penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000
tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai
pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar
Rp9.000.000.

Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas
Rp9.000.000
Piutang
Rp9.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang
Rp9.000.000
Kas Rp9.000.000
(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas
Rp6.000.000
Pendapatan Rp6.000.000
(Pencatatan transaksi dengan benar)

Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas
Rp9.000.000
Piutang
(Pelunasan piutang)

Rp9.000.000

Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang
Rp9.000.000
Kas
Rp3.000.000
Pendapatan
Rp6.000.000
(Koreksi atas kesalahan kombinasi)

Membuat Jurnal Penyesuaian
Pencatatan ditampung di buku jurnal

penyesuaian (bentuk buku jurnal umum), dan
kemudian disalin ke neraca lajur
Penulisan di neraca lajur diletakkan di kolom

“Jurnal Penyesuaian”, dan diberi huruf alphabet
sesuai urutannya di jurnal penyesuaian

Latihan menyusun jurnal
penyesuaian
Kerjakan latihan 4-5, hal 235 dari buku
Pengantar Akuntansi, Haryono Yusuf, Edisi 7