40289547 Faktor Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja Di Toko POGO Jl

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA
DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85
JOMBANG

Skripsi
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
dalam memperoleh gelar Strata Satu
Program Studi Pendidikan Ekonomi

Amir Arifudin Wahab
NIM 062.009

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2010

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA

DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85
JOMBANG
Oleh
Amir Arifudin Wahab
NIM 062.009

Telah disetujui pada tanggal........................

Pembimbing

Dra. Nanik sri setyani. M. si

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA
DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85
JOMBANG
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh
Amir Arifudin Wahab
NIM 062.009


Dewan Penguji
Nama

Tanda Tangan

Penguji I

: Dra. Nanik Sri Setyani. M.Si

................................................

Penguji II

: Dr. Munawaroh, M.Kes

................................................

Mengetahui
Ketua prodi studi ekonomi


Dr. Munawaroh, M.Kes

Mengesahkan
Ketua pusat penelitian

Dr. Heny Sulistyowati, M.Hum

MOTTO

Bahagialah orang yang diberi
Tuhan
dengan kesibukan-kesibukan
yang padat, karena
keberadaan kesibukan itu
membuat hari-hari kita
menjadi penuh makna
Kesuksesan lebih diukur dari
rintangan
Yang berhasil diatasi

seseorang saat berusaha
untuk sukses
Daripada dari posisi yang telah
diraihnya dalam kehidupan
Saya menganggap orang yang
bisa mengatasi keinginannya

Lebih berani daripada orang
yang bisa menaklukkan
musuhnya
Karena kemenangan yang
paling sulit diraih
Adalah kemenangan atas diri
sendiri

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sripsi ini kupersembahkan untuk:
 Ibu dan almarhum ayah tercinta yang selama ini telah
merawat saya dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi

orang yang berguna, khususnya almarhum ayah mungkin
selama hidupnya saya sering menentang keinginannya
saya minta maaf karena saat menjelang dipanggilnya
Allah SWT, saya tidak sempat minta maaf. Saya hanya

bisa mengucapkan terimakasih terhadap kedua orang tua
saya kasih sayangnya tak akan terputus selama akhir
hayat seperti sepanjang jalan
 Buat kakak-kakak saya yang telah yang menyayangi saya
 Buat semua keluarga besar saya yang sudah mendukung
saya selama ini
 Buat temen-temen STKIP jangan lah lupakan masa-masa
kebersamaan, dimana waktu tersebut sangat
menyenangkan dan tak akan terlupakan

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’alamin peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala karunia yang telah diberikan, sehingga peneliti bisa menyelesaikan
skripsi dengan judul ” Faktor-faktor pertimbangan konsumen dalam pengambilan
keputusan berbelanja di toko pogo jl. pahlawan no 85 jombang” sebaik-baiknya.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan agar memperoleh gelar sarjana pendidikan (S1) jurusan pendidikan
Ekonomi Koperasi STKIP PGRI Jombang. Meskipun peneliti mengalami banyak
kesulitan dan hambatan tetapi banyak sekali pihak-pihak yang turut membantu
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
ada bantuan dari semua pihak, baik pihak langsung maupun pihak tidak langsung.

Tidak lupa peneliti sampaik ucapan terima kasih yang sebesa-besarnya kepada :
1. Winardi, SH, M.Hum, selaku ketua STKIP PGRI Jombang
2. Dra. Heny Sulistyowati, M.Hum, selaku ketua Puslit STKIP PGRI
Jombang
3. Dr. Munawaroh, M. Kes, selaku ketua prodi pendidikan ekonomi
4. Dra. Nanik Sri Setyani, M.Si, selaku Dosen pembimbing
5. Semua dosen ekonomi yang telah memberikan ilmunya selama saya kuliah
di STKIP PGRI Jombang.
6. Bapak Ir. H. Tiamoen, selaku pemilik toko POGO di Jombang yang telah
memberikan ijin saya untuk melakukan observasi.
7. Teman-tamanku yang telah memberi semangat dalam segala hal
khususnya rizal yang telah membantu saya kalau ada kesulitan selama
saya kuliah di STKIP dan aji, fraya yang telah mensuport saya sehingga

skripsi saya tepat waktu.
Untuk pihak-pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa peneliti
sebutkan semuanya semoga Allah memberi balasan yang sebesar-besarnya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perbaikan kualitas pembelajaran
Ekonomi ke depan.

Jombang,

Februari 2010

Peneliti

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................ii
HALAMAN MOTTO ..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................iv

KATA PENGANTAR .............................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
ABSTRAK .............................................................................................. xiv
BAB I

: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Batasan Masalah ............................................................. 2
C. Rumusan Masalah ........................................................... 2
D. Tujuan Masalah ............................................................... 3
E. Manfaat Penelitian .......................................................... 3
F. Definisi Operasional ........................................................ 4

BAB II


: LATAR BELAKANG
A. Peneliti Terdahulu............................................................6
B. Pengertian Pemasaran .................................................... 8
C. Konsep Pemasaran Dan Orientasi Masyarakat................ 9
D. Strategi Pemasaran........................................................... 10
E. Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku konsumen...... 12
F. Model Pengambilan Keputusan Konsumen..................... 14
G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen... 20
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen..23
I. Konsep Perilaku Konsumen.............................................. 27
J. Pengertian Pembelian.........................................................27

K. Macam-Macam Dan Situasi Pembelian.............................28
L. Struktur keputusan membeli..............................................29
M. Pengertian Pedagang Eceran ............................................31
N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Mengambil Keputusan Berbelanja....................................32
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...................................................... 35
B. Populasi dan Sampel ....................................................... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 36
1.

Observasi ................................................................. 37

2.

Angket ..................................................................... 37

3.

Interview ................................................................. 37

4.

Dokumentasi............................................................ 37
D. Prosedur Penelitian ........................................................ 38
E. Teknik Analisis Data ....................................................... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat Perusahaan...................................40
2. Struktur Organisasi............................................... 41
3. Tujuan Usaha...................................................... 43
B. Analisis Data ................................................................. 44
1. Karakteristik Responden.................................... 44

2. Tanggapan Responden........................................ 47
3.

Pembahasan.........................................................51

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 53
B. Saran .............................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel
1.1

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin.

1.2

Jumlah responden berdasarkan jarak rumah.

1.3

Jumlah responden berdasarkan banyaknya berkunjung.

1.4

Jumlah responden berdasarkan pendapatan perbulan.

1.5

Jumlah responden berdasarkan usia.

1.6

Tanggapan responden.

1.7

Urutan tingkatan faktor responden.

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1

Struktur organisasi Toko POGO toserba Jombang.

DAFTAR DIAGRAM
Diagram
1.8

Diagram Batang

ABSTRAK
Wahab, Amir Arifudin.
February 2010. “Faktor-Faktor Pertimbangan
Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja Di Toko Pogo Jl.
Pahlawan no 85 Jombang”, jurusan pendidikan ekonomi dan koperasi, Sekolah
Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Jombang. Pembimbing : Dra.
Nanik Sri Setyani. M. Si
Kata Kunci : Faktor Pertimbangan Konsumen, Pengambilan Keputusan Ditoko
POGO
Mempelajari perilaku konsumen dan pembeli pada hakekatnya melibatkan
kita pada perilaku konsumen. Konsumen akan dihadapkan pada berbagai
pertimbangan-pertimbangan yang membawa kepuasan kepada konsumen. Hal ini
menimbulkan suatu bentuk perilaku konsumen dalam mengambil keputusan
membeli untuk suatu produk atau barang.

Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui faktor-faktor
pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko pogo
dan yang kedua adalah untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan
terhadap pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko POGO.
Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif, dengan menggunakan
metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi, quesiner ( angket),
interview,dokumentasi. yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status
fenomena.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada 3 faktor yang
dipertimbangkan dalam pengambil keputusan berbelanja ditoko POGO
yaitu.faktor pelayanan, sangat mempengaruhi untuk menarik konsumen. Faktor
lokasi, dimana kebanyakan konsumen yang membeli jaraknya dekat dengan toko
POGO. Faktor harga menimbulkan suatu pilihan untuk memutuskan membeli.
Diharapkan pihak manajemen perlu mempertahankan tiga faktor yang
memutuskan pembelian ditoko POGO, dan sebaiknya toko POGO juga
menggunakan komputer kasir biar lebih efektif dan efisien.

BAB 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memberikan
peluang kepada industri untuk meningkatkan usahanya dalam menggunakan
sumberdaya yang ada. hal ini menjadi salah satu sebab timbulnya persaingan
dalam bidang industri yang semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dan
munculnya berbagai ragam produk yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan manusia dimana produk-produk tersebut dapat menggantikan satu
dengan yang lain produk sejenis dengan berbagai merek yang berbeda.
Mempelajari perilaku konsumen dan pembeli pada hakekatnya
melibatkan kita pada studi perilaku manusia. Istilah perilaku konsumen pada
umumnya memusatkan perhatian pada perilaku individu khususnya yang
membeli produk yang bersangkutan, sekalipun para konsumen itu tidak
terlibat dalam hal merencanakan pembelian produk tersebut ataupun
menggunakan produk tersebut.
Disamping itu konsumen

akan

dihadapkan

pada

berbagai

pertimbangan-pertimbangan antara lain tentang selera, persepsi, kelompok
referensi dan kelas sosial sebelum melakukan pembelian, kemampuan
didalam menganalisa perilaku berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula
adanya keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran dan pimpinan toko dalam
memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan
bagi diri pribadinya.
Dari adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka setiap
konsumen mempunyai keanekaragaman kebutuhan dan keinginan yang
hendak dipuaskan. Hal ini menimbulkan suatu bentuk perilaku konsumen
yang berbeda-beda tersebut menjadi suatu hal yang menarik perhatian peneliti
guna mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk
atau barang maka peneliti mengambil judul
PERTIMBANGAN

KONSUMEN

DALAM

“FAKTOR-FAKTOR
PENGAMBILAN

KEPUTUSAN BERBELANJA DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO
85 JOMBANG”
B. BATASAN MASALAH
Agar tidak melebar pembahasan ini, maka peneliti akan memberikan
batasan masalah penelitan ini hanya pada masalah pengungkapan faktor yang
diduga dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko
POGO Jombang dan karena keterbatasan peneliti faktor-faktor tersebut
diangkat secara terbatas dengan pendekatan teori dan logika setelah
mengamati lapangan maupun memperhatiakan refrensi yang terkait.
C. RUMUSAN MASALAH
Perumusan

masalah

dalam

penelitian

ini

dimaksudkan

untuk

memudahkan peneliti dalam mengarahkan penelitiannya, maka dapat
dikemukakan perumusan masalah yaitu.
1. Faktor–faktor apa yang dipertimbangkan konsumen dalam
pengambilan keputusan berbelanja di toko “POGO” Jombang.
2. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling diutamakan
terhadap pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko
“POGO” Jombang.
D. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah.
1. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen
dalam pengambilan keputusan untuk berbelanja di toko POGO
Jombang.

2. Untuk menjelaskan faktor utama yang dipertimbangkan konsumen
dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko POGO Jombang.
E. MANFAAT PENELITIAN
1.

Bagi toko POGO
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dam sebagai bahan
masukan

dalam

menentukan

kebijaksanaan

pemasaran

selanjutnya bagi toko tersebut.
2.

Bagi Masyarakat
Dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk membeli ditoko
POGO.

F. DEFINISI OPERASIONAL
Adapun definisi operasional yang terdapat dalam penelitian adalah.
a. Lokasi.
Karena toko POGO berada di lingkup perkota yang dekat
dengan konsumen, dimana tempat tersebut mudah dijangkau oleh
konsumen sekitar guna memenuhi kebutuhannya.
b. Pelayanan.
Yaitu dimana para karyawan berusaha melayani konsumen
yang datang ketoko POGO dengan baik

c. Tempat persediaan yang mudah dicapai.
Yaitu tempat penyimpanan barang (gudang) yang dimiliki toko
POGO dekat dengan penjualan sehingga bisa mengefisienkan waktu.
d. Kecepatan.
Yaitu pelayanan yang dilakukan karyawan baik berupa
pemilihan barang maupun pada waktu transaksi pembayaran
dilakukan dengan cepat dan efektif.
e. Harga.
Yaitu besarnya uang yang harus dibayar konsumen terhadap
suatu barang yang dijual oleh toko POGO tidak jauh beda dengan
toko-toko besar lainnya sehingga toko POGO mampu bersaing dengan
toko lain.

f. Penggolongan barang.
Yaitu penggolongan barang yang sesuai merk dan jenis barang
sehingga memudahkan konsumen untuk memilih barang.
g. Servis yang ditawarkan.

Toko POGO menyediakan pelayanan servis bagi konsumen
yang membeli barang ditoko POGO. Apa bila barang yang dibeli
ditoko POGO ada yang rusak toko tersebut bersedia menggantinya.
h. Toko yang menarik.
Untuk menarik konsumen, toko POGO menyediakan fasilitas
bagi konsumen seperti musik dan pendingin ruangan.
i. Kemampuan tenaga penjualnya.
Semua karyawan yang ada ditoko POGO menguasai
kelebiahan maupun kekurangan produk yang dijual sehingga
konsumen merasa dibantu dalam menentukan barang yang sesuai
kebutuhan konsumen.

BAB 11
Landasan
Teori

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peneliti Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh :

1. Rachmat,
Judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Berbelanja di Hypermart Malang.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi konsumen berbelanja di hypermart Malang. Dengan
menggunakan menggunakan jenis penelitian survey dengan menggunakan
alat analisis faktor, serta faktor mana yang dominan yang mempengaruhi
keputusan konsumen berbelanja di hypermart malang.
Berdasarkan hasil analisis faktor yang telah dilakukan maka dapat
dihasilkan 7 faktor inti yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja di Hypermart Malang. Ketujuh faktor tersebut yaitu meliputi

kelompok acuan, fasitas pendukung dan iklan, pribadi, motivasi, promosi
dan jaminan produk, lokasi dan harga serta keyakinan atas produk. Faktor
kelompok acuan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam berbelanja di Hypermart Malang.

2. Indriana imran.
Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Adidas PT. Nusantara
Sportindo, Depok.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik
konsumen produk Adidas, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian produk Adidas,
mengidentifikasi, menggunakan metode judgment sampling dan alat
analisis deskriptif. Serta menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi
pembelian produk Adidas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden dalam
penelitian ini sebagian besar (85%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia
20-24 tahun (40%), serta dengan status belum menikah (85%). Sebagian
besar (47%) adalah pelajar dan pendidikan terakhir di dominasi oleh
lulusan SMA (34%) dengan pendapatan sebagian besar (28%) Rp.

2.500.000 per bulan. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan utama
konsumen menggunakan produk Adidas adalah mutu yang sesuai (67%).
Pencarian informasi, sumber informasinya adalah dari iklan televisi.
Evaluasi alternatif, yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli
produk adalah kenyamanan dipakai.

B. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh para
pengusaha untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang dapat dijadikan
suatu peluang bisnis. Berhasil tidaknya suatu usaha dalam mencapai tujuan
berbisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi,
keuangan, maupun bidang lain. Karena kemampuan mereka yang dapat
menjalankan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi yang dijalankan
diperusahaan tersebut bisa lancar.
Menurut william J. Stanton pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembelian potensial (Drs. Basu
swastha dan Drs. Irawan. Hal: 5 tahun 1986).
Menurut Philip Khotler dan kevin lane keller pemasaran adalah
suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menyarahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya. (hal: 6).

Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan, kegiatan tersebut didalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh
perusahaan itu sendiri. Pada umumnya pemasaran perusahaan berusaha
menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang perusahaan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan pembeli. Pemasaran juga dilakukan untuk
mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan program-program
dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Oleh sebab itu tugas
menejer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran
yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Fungsi pertama
yang harus dilakukan oleh menejer adalah funsi perencanaan. Untuk
membuat perencanaan jangka panjang membutuhkan banyak waktu. Bagi
perusahaan yang penjualannya berfluktuasi harus lebih matang dalam
membuat rencana oleh sesbab itu harus menguasai menejemen pemasaran.
Menurut Philip Khotler menejemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program-program yang ditunjukan untuk mengadakan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi
dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan dan keinginan pasar
tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan
distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta
melayani. (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 6).
Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap
kelangsungan dan suksesnya organisasi. Karena perencanaan merupakan suatu
proses yang memandang kedepan adalah mengembangkan program untuk

tujuan pemasaran. Sedangkan fungsi penganalisahan juga sangat penting agar
rencana yang dibuat dapat lebih tepat. Fungsi terakhir dari menejemen yaitu
pengawasan berfungsi untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak
menyimpang.
C. Konsep Pemasaran Dan Orientasi Masyarakat
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan
dan kebutuhan pembeli/konsumen. Semua kegiatan dalam perusahaan
menganut konsep pemasaran. Kegiatan ini meliputi seperti kegiatan personalia,
produksi, keuangan, riset dan pengembangan. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah perusahaan harus lebih
efektif dibanding parapesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasatan yang terpilih.
Jadi bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat bagi produk anda,
melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan anda.
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. (Drs. Basu swastha
dan Drs. Irawan. Hal: 10).
Akan

tetapi

sekarang

konsep

pemasaran

sudah

mengalami

perkembangan bersama majunya masyarakat dan teknologi. Kalau perusahaan
ingin terus berhasil perusahaan tersebut harus dapat menanggapi cara
kebiasaan dalam masyarakatnya. Sebab Faktor ketidak puasan konsumen
karena tidak terpenuhinya harapan mereka karena perusahaan tidak bisa

mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Jadi perusahaan tidak berorientasi
kepad pembeli saja, akan tetapi berorientasi kepada masyarakat, konsep ini
disebut konsep pemasaran masyarakat( societal marketing concept).
D. Strategi Pemasaran
Dalam suatu bisnis membutuhkan suatu strategi untuk mencapai
tujuannya. Strategi adalah suatu rencana permainan mencapainya. Setiap
perusahaan bisnis harus mempunyai strategi untuk mencapai tujuannyan, yang
terdiri dari strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan
sumber yang cocok.
Strategi generik porter (michael porter) mengemukakan tiga strategi
yang bagus yaitu keunggulan biaya secara keseluruhan, diferensiasi dan fokus.
Keunggulan biaya secara keseluruhan. Bisnis bekerja keras untuk
mencapai biaya produksi dan distribusi yang terendah, sehingga harga dapat
lebih murah dari pada pesaing lainnya. Perusahaan ini mengutamakan strategi
harga yang murah dengan merekayasa pembelian, produksi, distribusi, dan
sedikit memerlukan keterampilan pemasaran.
Diferensiasi merupakan suatu bisnis bekerja untuk mencapai kinerja
yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting
bagi sebagian besar pasar. Jadi perusahaan yang ingin posisi terdepan dalam
mutu harus menggunakan komponen terbaik, memadukannya yang baik,
memeriksa dengan teliti dan mengkomunikasikan mutunya secara efektif.

Fokus bagi seorang pebisnis yang mefokuskan diri pada satu atau lebih
segmen kepasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar.
Aliansi stategis. Perusahaan-perusahaan juga sadar bahwa mereka
membutuhkan mitra strategis jika ingin menjadi efektif, bentuk aliansi
pemasaran yang terbagi kedalam empat katagori utama:
1. aliansi produk atau jasa, satu perusahaan memberikan lisensi kepada
perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan
bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling melengkapi,
2. aliansi promosi, sebuah perusahaan setuju melakukan promosi untuk
produk atau jasa perusahaan lain,
3. aliansi logistik, disini suatu perusahaan menawarkan dukungan
logistik bagi produk perusahaan lain,
4. kolaborasi harga, satu atau lebih perusahaan turut serta dalam
kolaborasi pemberian harga khusus.
Jadi strategi yang diterapkan diatas adalah untuk mencapai penjualan
yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
E. Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku konsumen
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka, yang dimana ada dua pendekatan dalam proses
pengambilan keputusan proses tersebut memerlukan pendekatan atau perspetif

yaitu perspektif manajerial dan perspektif holistik. Dari kedua pendekatan
tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan.
1. Perspektif manajerial.
Pendekatan ini didasari oleh keinginan para manajer pemasarn
untuk mengetahui penyebab spesifik perilaku konsumen. Jadi
bahwa jika mereka mampu memprediksi perilaku konsumen, maka
mereka akan dapat untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Pendekatan ini bersifat mikro dan kognitif. Sifat mikro karena
pendekatan yang menekan pada konsumen individu yang
mencakup,

sikap,

persepsi,

demografi.

Dan

pendekatan

gaya

hidup,

kognitif

dan

karakteristik

karena

pendekatan

menekankan pada proses berfikir konsumen individu untuk
mempengaruhi

keputusannya.

Dengan kata

lain

konsumen

dianggap sebagai orang yang rasional karena itu pendekatan ini
juga disebut pendekatan pengambilan keputusan.
Anggapan bahwa konsumen orang yang rasional merupakan
kelemahan karena tidak semua orang bersifat rasional diman orang
pada waktu tertentu mereka seringkali berindak tidak rasional
misalnya membeli produk karena gengsi. Konsumen dianggap
bebas dari lingkungan padahal seringkali konsumen membeli
produk bukan untuk kebutuhan individu melainkan untuk menjalin
persahabatan misalnya membeli hadiah untuk temannya.

2. Perspektif holistik.
Pendekatan ini lebih bersifat makro karena menekankan pada sifat
pengalaman konsumsi dari pada proses pembelian dan lebih fokus
kekontek budaya. Pendekatan holistik tertarik pada pemahaman
konteks lingkungan dari tindakan konsumen. Jadi dari pendekatan
ini perilaku konsumen lebih konteks ke belanja dari pada
pengambilan keputusan karena belanja sering dipengaruhi oleh
faktor budaya.
Kelemahan dari pendekatan ini dipengaruhi oleh budaya seringkali
pendekatan ini tidak cukup menekankan pada keputusan pembeli
karena apabila pemasar ingin memprediksi keputusan itu, maka
mereka harus memahami bagaimana konsumen mengambil
keputusan pembelian dengan kata lain para pemasar tidak cukup
mengandalkan pendekatan ini jika ingin memahami konsumen
secara individu.
Pendekatan

ini

menjelaskan

tentang

perilaku

manusia

dalam

menentukan atau memutuskan suatu barang dan jasa.
Pendekatan-pendekatan tersebut kesemuanya penganalisa mengapa
manusia berperilaku tertentu dalam pengambilan keputusan untuk membeli
suatu barang dan jasa.
F. Model Pengambilan Keputusan Konsumen

Dalam suatu fenomena akan lebih mudah dipahami bila digambarkan
dalam sebuah model.sebuah model merupakan sajian atau gambaran yang
ringkasdan sedehana dari sebuah fenomena.
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku konsumen bagaiman
konsumen membuat keputusan pembelian, maka dapat digambarkan sebagai
berikut.

Pengaruh eksternal

Masukan

Upaya pemasaran
perusahaan
1. Produk
2. Promosi
3. Harga
4. Saluran distribusi

Lingkungan sosial-budaya
1. Keluarga
2. Sumber informasi
3. Kelas sosial
4. Budaya dan sub-budaya

Pengambilan keputusan konsumen

Pengenalan kebutuhan
Pencarian sebelum
pembelian
Evaluasi alternatif

Bidang psikologis
1. Motivasi
2. Persepsi
3. Pembelajaran
4. Kepribadian
5. sikap

Proses

Pengalaman

Perilaku pasca keputusan

Pembelian
1. Mencoba
2. Membeli ulang
Keluaran

Evaluasi pasca pembeli

Gambar 1.1 Model Pengambilan Keputusan Konsumen.
Sumber dari buku perilaku konsumen. Ni Wayan Sri Suprapti, 2010

salah satu yang merupakan model sederhana yang terdiri dari atas tiga tahap
berbeda tetapi sangat terkait satu sama lain yaitu.
1. Tahap masukan.
2. Tahap proses.
3. Tahap luaran.
Tahap dari model pengambilan keputusan konsumen sebagai
berikut.
1. Tahap masukan.
Merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pengenalan
konsumen terhadap kebutuhan suatu produk. Faktor eksternal
terdiri dari dua sumber yaitu pertama berbagai upaya
pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

konsumen

yaitu

berupa

produkitu

sendiri,

harganya

distribusinya dan promosinya dan yang kedua yang bersumber
dari pengaruh sosiologis konsumen yaitu keluarga, teman
tetanggga dan sumber informasi lainnya, kelas sosial, budaya,
dan sub-budaya. Pengaruh kedua sumber itu merupakan
masukan bagi konsumen yanbg menentukan apa yang akan
dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa
yang telah dibelinya.
2. Tahap proses.
Merupakan tahap kedua yang berkauitan dengan bagaiman
konsumen membuat keputusan, pada tahap ini faktor
psikologis yang melekat pada setiap individu seperti motivasi,
persepsi,

pembelajaran,

kepribadian

dan

sikap

akan

berpengaruh pada pengelolaan informasi dari faktor eksternal,
mulai pengenalan terhadap kebutuhan, pencarian informasi
sebelum pembelian, dan evaluasi berbagai alternatif, maupun
pengalaman

pada

pembelian

atau

konsumsi

produk

sebelumnya yang pada akhirnya kembali pada tahap proses.
3. Tahap luaran.
Merupakan tahap pengambilan keputusan konsumen terdiri
dari dua aktivitas pasca pengambilan keputusan yang saling
terkait yaitu, perilaku pembeli dan evaluasi pasca pembelian.

Dalam membeli, konsumen mungkin saja melakukan cobacoba sebelum melakukan pembelian aktual atau pembelian
ulang. Sebagaimana namanya, pembelian coba-coba dilakukan
untuk mencoba menggunakan, merasakan, atau mencicipi
suatu produk. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan untuk emua
produk. Sering kali konsumen membeli langsung suatu produk
tanpa didahului tindakan mencoba membeli. Pengalaman yang
diperoleh konsumen ketika melakukan coba-coba atau
pembelian

ulang

merupakan

masukan

baginya

untuk

melakukan evaluasi pasca pembelian, dan hal itu menambah
pengalamannya.
Dalam mempelajari perilaku konsumen sangat perlu mengetahui
model perilaku konsumen. Berikut ini akan diuraikan model Howard shet
yang dapat dipergunakan untuk meramalkan perilaku pembeli secara tepat.
Model Howord Shet
empat elemen pokok yaitu.
1. Input / bahan.
2. Proses intern.
3. Out put hasil.
4. Pengaruh eksogen.

tentang perilaku pembeli/konsumen berisi

(Basu Swasta dan Irawan hal 123 tahun 1986 )
Dalam Model Howord Shet sebagai berikut.
1. Input.
Sebagai bahan untuk model tersebut adalah berupa
dorongan dari sumber pemasaran (termasuk periklanan) dan
lingkungan sosial (yaitu klas-klas sosial). Banyaknya sumber
sekali informasi dari berbagai macam merk yang berkaitan
dengan harga, kualitas, ketersediaan dan pelayanan.
2. Proses intern.
Susunan hipotesis merupakan proses intern dari konsumen
yang menggambarkan proses dukungan antara input dan output
pembelian susunan ini berdasarkan sejumlah teori antara teori
belajar dan teori kesadaran susunan hipotesis terdiri dari dua
bagian.
a. Susunan pengamatan.
Yang terdiri dari perhatian ini dipengaruhi oleh kedua artian
yang mendorong (stimulasi
pengamatan dan sikap.
b. Susunan belajar.

ambigute) dan oleh sikap-sikap

Yang terdiri dari motif, pemakaian merk, kriteria pemilihan,
maksud tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan yang
akan diperoleh.
3. Hasil/ out put.
Variabel tanggapan (response variabel) sebagai hasil daari
model Howard Shet yang berupa keputusan untuk membeli
4. Pengaruh eksogen.
Adanya tujuan peangaruh eksogen yang berpengaruh
terhadap perilaku konsumen. Walaupun tidak terlalu besar
penangaruhnya, adapun pengaruh eksogen tersebut adalah.
a. Pentingnya pembelian.
b. Sifat kepribadian.
c. Status keuangan.
d. Batasan waktu (mendesak tidaknya kebutuhan).
e. Faktor sosial dan organisasi.
f. Kelas sosial.
g. Kebudayaan.

Tiga model yang dikemukakan oleh Howard Shet dalam proses
pembelian keputusan yaitu:
a. pemecahan masalah yang luas, yaitu pengambilan keputusan di
mana pembeli belum mengembangkan kriteria pemilihan,
b. pemecahan

masalah

yang

terbatas,

yaitu

situasi

yang

menunjukan bahwa pembeli telah memakai kreteria-kreteria
pemilihan, tetapi ia belum memutuskan merk apa yang baik
baginya,
c. pemecahan masalah yang berulang kali yaitu pembeli telah
menggunakan kriteria pemilihan dan telah menetapkan produk
pilihnya ( Basu swasta dan T. Hani Handoko. Hal 43 tahun
2000).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Howard Shet menitik
beratkan pada pembeli ulang dan menggambarkan dinamika prilaku
pembelian selam satu periode.
G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Konsumen akan melalui beberapa tahap dalam mengambil
keputusan untuk membeli suatu produk ataupun jasa, seperti yang
dikemukakan oleh Besu Swasta dan Irawan, bahwa proses tersebut
merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas tahap
yaitu.

1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan.
Mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan ini ditunjukkan
terutama untuk kebutuhan yang belum terpuaskan. Jika kebutuhan
tersebut diketahui yang belum pernah segera dipenuhi atau masih
mungkin bisa ditunda pemenuhanya, seta kebutuhan yang sama-sama
harus segera dipenuhi, jadi dari tahap inilah proses pembelian itu
mulai dilakukan.
2. Menilai sumber-sumber.
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan
dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli,
jika jumlah uang yang tersedia tidak begitu banyak, sedangakan
kebutuhannya cukup besar, maka konsumen akan lebih menyukai
pembelian secara kredit. Jika produk yang dibeli memerlukan jumlah
uang cukup besar, biasanya diperlukan waktu yang agak lam dalam
mempertimbangkan pembeliannya.
3. Menciptakan tujuan pembelian.
Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu
sama. Tergantung pada jenis produk dan kebutuhan.

4. Mengidentifikasi alternatif pembelian.
Setelah
mengidentifikasi

tujuan
alternatif

pembelian

ditetapkan,

pembeliannya

untuk

konsumen
meningkatkan

prestise, pengidentifikasian alternatif pembelian tersebut.

5. Keputusan pembeli.
Setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, sekarang tiba saatnya
bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak
jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli maka
pembeli akan menjumpai serangakaian keputusan menyangkut jenis
produk, bentuk produk, merk penjual, kuantitas, waktu pembelian dan
cara pembayaran.
Dalam menentukan keputusan pembelian, faktor-faktor yang
menentukan kesan terhadap sebuah toko adalah motif langganan yang
lebih penting adalah menyangkut.
a. Lokasi.
b. Pelayanan.
c. Tempat persediaan yang mudah dicapai.
d. Kecepatan.

e. Harga.
f. Penggolongan barang.
g. Service yang ditawarkan.
h. Toko yang menarik.
i. Kemampuan tenaga penjualannya.
6. Perilaku sesudah pembelian.
Semua tahap yang ada di dalam proses pembelian sampai
dugaan tahap kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan,
perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting.
Perilaku merk dapat mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada
pihak lain tentang produk pemasaran( Basu Swasta Dh. Dan Irwan,
hal: 122 tahun 1986).
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembelian untuk
bersedia membeli barang-barang atau jasa perusahaan (disamping barang
lain) pada saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer
pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku
konsumen tersebut demikian sehingga perusahaan dapat mengembangkan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produknya
secara lebih baik, faktor-faktor tersebut antara lain.

a. Faktor budaya.
Oleh Stanton didefinisikan Kebudayaan adalah sebagai
simbol dan faktor yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia
diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penuntut dan
pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Simbul
tersebut dapat bersifat tak tampak seperti sikap, pendapat,
kepercayaan, nilai, bahasa, agama atau dapat pula bersifat tampak
seperti alat-alat, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya.
Setiap orang dapat merasakan lapar, tetapi apa yang harus dimakan
dan bagaiman caranya untuk memuaskan rasa lapar, semua ini
terdapat didalam kebudayaan. Jadi dalam kenyataan memang
banyak perilaku manusia yang masih ditentukan oleh kebudayaan,
dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu dengan
perkembangan jaman dari masyarakat.
b. Klas sosial.
Faktor sosial dapat dipengaruhi pandangan tingkah laku
pembeli adalah klas sosial. Pada dasarnya masyarakat dapat
dikelompokkan kedalam tiga golongan :
1. golongan atas,
Yang termasuk golongan atas ini antara lain : pengusahapengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.

2. golongan menengah,
Yang termasuk golongan menengah ini antara lain :
karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah.
3. golongan bawah.
Yang termasuk golongan bawah ini antara lain : buruhburuh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan
pedagang kecil.
c. kelompok referensi kecil.
Kelompok ini juga mempengaruhi perilaku konsumen
dalam pembelian, dan seringa dijadikan pedoman oleh konsumen
dalm bertingkah laku. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi
kelompok baik tingkah laku fisik maupun mental. Termasuk
kelompok referensi kecil ini antara lain : serikat buruh, tim atletik,
perkumpulan agam, lingkungan tetangga, dan sebagainya.
Biasanya masing-masing kelompok mempunya ketuanya
yang dapat mempengaruhi anggotanya dalam membeli sesuatu.
Sehingga seseorang mudah terpengaruh oleh orang lain untuk
membeli sesuatu. Kadang-kadang nasehat orang lain tersebut lebih
berpengaruh dari pada iklan dimajalah, surat kabar, televisi, atau
media lainnya.

d. Keluarga.
Dalam keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal
yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Misalnya anak-anak,
tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi juga
menginginkan sesuatu yang lain. Namun

terdapat kebutuhan

keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota, seperti : mebel,
televisi, almari es, dan sebagainya.
Oleh karena itu menejer pemasaran perlu mengetahui sebenarnya.
1. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
2. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
3. Siapa yang melakukan pembeli.
4. Siapa pemakai produknya.
Keempat hal yang dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau
dapat pula dilakukan oleh satu atau bebrapa orang. Suatu saat
seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambilan
keputusan, tetapi pada suatusaat yang berlainan ia dapat berbuat
sebagai pembelinya.
e. Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang
dalam bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua
perbuatanya dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan
belajar sesorang dapat memperoleh pengalaman.
f. Faktor pribadi
Usia “orang yang membeli suatu barang dan jasa yang berubahubah selama hidupnya”.
Pekerjaan “para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi
kelompok pekerja yang mempengaruhi minat yang lebih dari data
produk dan jasa mereka disebuah perusahaan bahkan dapat
mengkhususkan produk mereka hanya untuk kelompok pekerjaan
tertentu.
Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang
dibelanjakan (tingkatannya, kestabilannya dan pola waktu)
tabungan dan milik kekayaan (termasuk prosentase yang mudah
diuangkan)

kemampuan

meminjam,

dan

sikap

terhadap

pengeluaran lawan menabung.
Gaya hidup adalah pola seseorang dalam dunia kehidupan seharihari yang dinyatankan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
bersangkutan.
I. Konsep Perilaku Konsumen

Yaitu konsep sebagai suatu abstraksi merupakan suatu fenomena
yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian, keadaan kelompok atau individu tertentu dalam mempelajari dan
menganalisa konsep perilaku konsumen merupakan suatu yang sangat
komplek, terutama banyak variabel yang mempengaruhi perilaku
konsumen dan kecenderungan sebagai usaha agar mudah dipahami dan
dipelajari dalam pengembangan teori yang mengarahkan pada penelitian
perilaku konsumen.
Perilaku konsumen menurut pandapat Basu Swasta dan T. Hani
Handoko yaitu kegiatan-kegiatan individuyang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan-penentuan kegiatan tersebut.
Dengan demikian dalam konsep perilaku konsumen berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi yang dilakukan oleh individu atau
kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
kegiatan fisik dalam mendapatkan barang-barang atau jasa ekonomi.
J. Pengertian Pembelian
Dengan adanya perkembangan dunia usaha yang semakin modern
maka konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu barang atau
mempergunakan jasa atau mempertimbangkan banyak hal dalam

menentukan pilihan mereka. Sedangkan pengertian pembelian menurut
Moekijat adalah sebagai berikut.
“Buying (pembelian) adalah kegiatan yang meliputi penentuan
barang-barang apa yang akan dibeli serta dengan harga berapa barang
tersebut dapat dibeli,buying (pembelian) menyangkut suatu kebijaksanaan
dalam penelitian”.
Untuk itu didalam melukakan suatu transaksi atau pembelian
seseorang konsumen dipengaruhi oleh motivasi, diman motivasi dapat
mendorong seseorang dalam melakukan pembelian.
K. Macam-Macam Dan Situasi Pembelian
Kegiatan konsumen dalam pembelian dapat berbeda-beda.
Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan
penyelesaian suatu masalah dan terdapat tiga macam situasi. Jenis situasi
tersebut antara lain.
1. Perilaku respon rutin.
Jenis perilaku pembelian yang sederhana terdapat dalam suatu
pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini
pembeli sudah memahami merk-merk beserta atributnya. Merka tidak
selalu membeli merk yang sama karena dipengaruhi oleh kebiasaan
persediaan atau sebab-sebab lain.

2. Penyelesaian masalah terbatas.
Pembeli akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui
merk dalam suatu jenis produk yang disukai, sehingga membutuhkan
informasi yang lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk
membeli.
3. Penyelamatan masalah ekstensif.
Suatu pembelian akan dapat menjadi kompleks jika pembeli
menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui
kriteria-kriteria penggunaannya.
Sehingga dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kegiatan
pengumpulan informasi dan evaluasi dari para pembeli dan menunjang
proses belajar pembeli terhadap atribut-atribut kelompok produk
tersebut.
L. Struktur Keputusan Membeli
keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu
sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap
keputusan membeli mempunyai suatu struktur tujuh komponen antara lain.
1. Keputusan tentang jenis produk.
Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini

perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang
berminat membeli produk serta alternatif lain yang mereka
pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk
produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran mutu
suara, cocok dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus
melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen
tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
merknya.
3. Keputusan tentang merk.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana
yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan
tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana
konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang jumlah produksi.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang seberapa
banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang
dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan
harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan
yang berbeda-beda dari para pembeli.

5. Keputusan tenaga pembelinya.
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk
tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, swalayan atau tokotoko lain. Dalam hal ini produsen pedagang besar, pengecer, harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjualan tertentu.
6. Keputusan tenaga waktu pembeli.
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang
untuk membeli produk, oleh karean itu perusahaan harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat
mengatur waktu produksi dan kegiatanya pemasaran.
7. Keputusan tentang cara pembayaran.
Konsumen

harus

mengambil

keputusan

tentang

cara

pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan
kredit, keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang
penjualan dan jumlah pembeliannya. Perusahaan harus mengetahui
keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.
Dalam suatu pembelian produk, keputusan yang harus diambil
tidak harus selalu berurutan seperti di atas. Pada situasi pembelian
seperti penyelesaian masalah keputusan yang diambil dapat bermula

dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu
merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentuk dan merk produk.
Ia juga dapat mengambil keputusan lebih awal, yang penting penjual
perluuntuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang
pembeliannya.
M. Pengertian Pedagang Eceran
Menurut Alexs Nitisemito pedagang eceran yaitu suatu lembaga
distribusi terakhir yang berlangsung berhadapan dengan konsumen dalam
kegiatan nya menjual barang-barangnya.
Fungsi pedagang eceran ini adalah sangat penting karean
merupakan peranan terakhir yang berhubungan dengan konsumen
sehingga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran
penjualan sampai ketempat-tempat terpencil. pedagang eceran dapat
diklafikasikan sebagai berikut.
1. Pedagang eceran besar
Pedagang eceran besar biasanya mempunyai banyak pegawai atau
pelayan. Pelayan ini adalah anggota keluarga sendiri atau orang lain
yang digaji.
2. Pedagang eceran kecil.

Yaitu pedagang eceran yang biasanya mempunyai dua atau tiga
pelayan, pelayan ini kadang-kadang anggota keluarga sendiri atau
orang lain yang digaji.
Pedagang eceran kecil terbagi menjadi dua yaitu yang perpengalaman
dan tidak berpengalaman, pedagang kecil berpengalaman adalah
mempunyai tempat toko kecil, kios dan warung. Sedangkan yang tidak
berpengalaman adalah pedagang eceran yang tidak mempunyai tempat.
N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengambil
Keputusan Berbelanja
Setelah penulis menguraikan pengertian faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam mengambil keputusan berbelanja,

maka

penulis

menjelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dan yang
utama dalam mengambil keputusan berbelanja.
Mengenai apa sajakah proses faktor pengambilan keputusan konsumen
dalam berbelanja. Konsumen ada beberapa tahap dalam mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk atau pun jasa, dimana proses tersebut merupakan

sebuah pendekatan untuk konsumen membeli atau tidaknya, sebagai
berikut.
Menganalisa keinginan dan kebutuhan, dimana seorang konsumen
keinginan dan kebutuhan berbeda-beda oleh sebab itu dengan menganalisa
keinginan konsumen maka kebutuhan yang belum terpenuhi akan
terpenuhi.

Yang

kedua

dengan

menilai

dari

sumbernya,

maka

konsumensaat membeli suatu barang konsumen tersebut akan melihat
jumlah uang yang dimiliki apakah cukup untuk membeli barang tersebut.
Yang ketiga menciptakan tujuan pembelian, dimana tiap-tiap konsumen
memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Yang keempat
menganalisa prestise konsumen, dimana konsumen akan membeli suatu
barang yang dilihat dari tempatnya membeli barang. Ke lima keputusan
membeli, dimana keputusan konsumen untuk membeli suatu barang
tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lokasi, pelayanan,
tempat persediaan yang mudah dicapai, kecepatan, harga, penggolongan
barang, servis (setelah pembelian), toko menarik, kemampuan tenaga
penjual. Dengan faktor tersebut kosumen akan menentukan kenapa
konsumen membeli barang tersebut. Yang ke enam faktor ini yang akan
mempengaruhi perilaku konsumen setelah pembelian dimana konsumen
akan mengomentari bagus tidaknya dan komentar tersebut akan
mempengaruhi pihak lain.
Oleh sebab itu mengapa konsumen memilih berbelanja ditoko
tersebut padahal disekitar rumah mereka ada barang yang menyediakan
kebutuhan konsumen.

BAB 111

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen berbelanja di toko POGO Jombang karena dari
kajian teori menunjukkan bahwa setiap konsumen mengambil keputusan
berbelanja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti marketing mix,
psikologis, sosial budaya, individu,dimana faktor tersebut secara serentak
mempengaruhi variabel keputusan.

Guna mengetahui faktor-faktor yang dimaksud, peneliti melakukan
explorasi melalui pengungkapan variabel-variabel dugaan yang nantinya
akan diuji untuk diketahui melalui penyebaran angket oleh sebab itu
peneliti

mencoba

PERTIMBANGAN

mengetahui

apakah

KONSUMEN

“FAKTOR-FAKTOR

DALAM

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN BERBELANJA DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN
NO 85 JOMBANG”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek peneliti.
Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah konsumen yang sedang
berbelanja di toko POGO Jombang.
2. Sampel
Menurut Sudjana sampel adalah sebagian yang diambil dari
populasi

dengan

menggunakan

cara-cara

tertentu.

Peneliti

tidak

menggunakan semua popul