Peningkatan Kepatuhan Pengobatan Akupunktur Berdasarkan Analisis Customer Value Di LP3A, Surabaya | Sincihu | JURNAL WIDYA MEDIKA 1 SM

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

Penelitian

PENINGKATAN KEPATUHAN PENGOBATAN AKUPUNKTUR
BERDASARKAN ANALISIS CUSTOMER VALUE DI LP3A, SURABAYA
Yudhiakuari Sincihu , Stefanus Supriyanto, Ernawaty**

INCREASED OBEDIENCE ACUPUNCTURE TREATMENT
BASED ON CUSTOMER VALUE ANALYSIS IN LP3A, SURABAYA
ABSTRACT
Acupuncture as a complementary therapy to modern medicine is more formally
known and popular as a method of treatment. This method adopts the principle of Yin-Yang
balance, so as to have a different treatment frequencies in each case of the disease. Customer
Value Analysis is one of marketing strategy in the effort to achieve service satisfaction of the
patient's perspective as a user, buyer and payer, so as to create obedience behavior. The low
of the patient obedience in LP3A become a major of this research. Expected to attempt the
analysis of customer value may improve patient adherence behavior in the following
frequency of acupuncture treatment. This study aimed to formulate recommendations
improved patient obedience in following the acupuncture treatment series based on analysis

of customer value that gives added value in the clinic. This research is a descriptive study
with quantitative method and cross sectional approaches indeed. Research data used as a
strategic issue and the subject of the FGD. The results of this study is emotional value for
reliabilty, assurance, empathy and responsiveness. It is very good enough eventhough less in
tangible aspects. Financing values in the very good category but personalization values just
in the good rates. Based on the results of the FGD and the investigators study, an
acupuncture patient adherence enhancement and their implementation plans.
Keyword: Customer Value Analysis, Obedience, Acupuncture Treatment, Added Value.



Fakultas Kedokteran, Unit Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Widya Mandala
Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga



33

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty


PENINGKATAN KEPATUHAN PENGOBATAN AKUPUNKTUR
BERDASARKAN ANALISIS CUSTOMER VALUE DI LP3A, SURABAYA
ABSTRAK
Akupunktur sebagai terapi komplementer formal bagi kedokteran modern semakin
dikenal dan diminati sebagai metode pengobatan. Metode ini mengadopsi prinsip
keseimbangan Yin-Yang, sehingga mempunyai frekuensi pengobatan yang berbeda pada tiap
kasus penyakit. Analisis Customer Value merupakan salah satu strategi pemasaran dalam
upaya pencapaian kepuasan layanan dari sudut pandang pasien sebagai user, buyer dan
payer, sehingga tercipta prilaku patuh. Kepatuhan pasien di klinik LP3A masih rendah.
Diharapkan dengan upaya analisis customer value ini dapat meningkatkan prilaku
kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan menyusun rekomendasi peningkatan
kepatuhan pasien dalam mengikuti seri pengobatan akupunktur berdasarkan analisis
customer value yang memberi added value di Klinik LP3A, Surabaya. Merupakan penelitian
diskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan rancang bangun penelitiannya yaitu cross
sectional. Data hasil penelitian dijadikan sebagai isu strategis dan menjadi pokok bahasan
dalam FGD. Hasil pada penelitian ini emotional value terhadap aspek reliabilty, assurance,
empathy dan responsiveness dalam kategori sangat baik, tetapi tidak maksimal pada aspek
tangible, financing value dalam kategori sangat baik, dan personalization value dalam
kategori sangat baik. Berdasarkan hasil FGD dan telaah peneliti maka dibentuklah sebuah
rekomendasi peningkatan kepatuhan pasien akupunktur beserta rencana pelaksanaan

kegiatan.
Kata Kunci : Analisis Nilai Pelanggan, Kepatuhan, Pengobatan Akupunktur, Nilai
Tambah
Kesehatan

PENDAHULUAN
Kondisi kesehatan di Indonesia

No.1186/Menkes/Per/Xl/1996, tentang

mengalami perkembangan yang sangat

Pemanfaatan Akupunktur di Sarana

berarti dalam beberapa dekade terakhir.

Pelayanan Kesehatan Formal.

Perkembangan


ini

didasari

oleh

Salah

kebutuhan masyarakat akan adanya

pelayanan

jenis

Laboratorium

pengobatan

lainnya


sebagai

pelangkap.

satu

tujuan

akupunktur

kegiatan

di

Penelitian

klinik
dan

Pengembangan Pelayanan Akupunktur


Akupunktur sebagai salah satu

(LP3A)

ini

adalah

supaya

dapat

jenis pelayanan kesehatan tradisional,

memasyarakatkan

pengobatan

saat ini sudah merupakan bagian dari


akupunktur

sebagai

pengobatan

unit pelayanan kesehatan yang diakui

alternatif

yang

dapat

oleh

dipertanggungjawabkan manfaat dan

pemerintah,


diatur

dan

dicantumkan dalam Peraturan Menteri

keamanannya.

34

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

Akupunktur
komplementer

sebagai

yang


(stroke)

terapi

formal

dengan

waktu

bagi

terapi setiap dua hari

kedokteran modern mengadopsi prinsip

sekali. Ini dimaksudkan

keseimbangan


sebagai upaya pencapaian

Yin-Yang

sehingga

mempunyai

pengobatan

lebih

dari

tubuh,

kesembuhan

frekuensi

satu

kali.

dari

sakit

akibat ketidakseimbangan

Berdasarkan hasil wawancara dengan

unsur

Yin-Yang

tubuh”

ketua LP3A, diketahui:

(Koosnadi Saputra).

“Pasien di Klinik kami
harus

mengikuti

pengobatan

seri

Satu

kali

terapi

akupunktur

akupunktur,

identik dengan satu kali kunjungan

yaitu sebanyak enam kali

pasien, sehingga dapat dikatakan bahwa

terapi bagi kasus penyakit

frekuensi pengobatan sama dengan

sub

frekuensi kunjungan pasien di Klinik

akut

(non-stroke)

dengan waktu terapi setiap

LP3A. Frekuensi pengobatan

minggu dua kali terapi dan

akupunktur di Klinik LP3A Surabaya,

dua belas kali terapi bagi

dapat ditunjukkan melalui kedua tabel

kasus

berikut ini:

penyakit

kronis

pasien

Tabel 1.
Frekuensi Kunjungan Pasien Baru Dengan Kasus Penyakit Sub Akut
(Non-Stroke) di Klinik LP3A Surabaya Tahun 2008, 2009, dan 2010
Frekuensi Kunjungan

TAHUN

TAHUN

TAHUN

2008

2009

2010

1 kali kunjungan

259 (35%)

289

(33%)

328 (32%)

2 kali kunjungan

112 (15%)

136

(15%)

154 (15%)

3 kali kunjungan

81 (11%)

76

(9%)

98 (9%)

4 kali kunjungan

51 (7%)

72

(8%)

56 (5%)

5 kali kunjungan

37 (5%)

40

(5%)

63 (6%)

97 (13%)

141

(16%)

159 (15%)

100 (14%)

129

(15%)

179 (17%)

737 (100%)

883

(100%)

1037 (100%)

Tidak mengikuti anjuran
≥6 kali

seminggu 2 kali

kunjungan

Mengikuti anjuran
seminggu 2 kali

TOTAL

Sumber:Rekam Medis Pasien Klinik LP3A Surabaya, Tahun 2008, 2009 dan 2010

35

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

Berdasarkan data Tabel 1, terlihat

yaitu 2 kali terapi dalam waktu satu

bahwa tingkat kepatuhan pasien Klinik

minggu dan dikategorikan tidak patuh

LP3A dengan kasus penyakit sub akut

jika frekuensi kunjungan pasien kurang

(non stroke) selama mengikuti terapi

dari 6 kali terapi atau menyelesaikan 6

akupunktur tiga tahun terakhir masih

kali terapi, tetapi tidak mengikuti

rendah, yaitu 14% pada tahun 2008,

anjuran akupunkturis yaitu 2 kali terapi

15% pada tahun 2009 dan 17% pada

dalam waktu satu minggu. Sedangkan

tahun 2010. Dalam kasus penyakit sub

tingkat kepatuhan pasien untuk kasus

akut, dikategorikan patuh jika pasien

penyakit kronis (stroke), ditunjukkan

menyelesaikan 6 kali terapi atau lebih

pada tabel berikut ini:

dengan mengikuti anjuran akupunkturis

Tabel 2.
Frekuensi Kunjungan Pasien Baru Dengan Kasus Penyakit Kronis
(Stroke) di Klinik LP3A Surabaya Tahun 2008, 2009, dan 2010
Frekuensi Kunjungan

TAHUN

TAHUN

TAHUN

2008

2009

2010

1 kali kunjungan

5 (14%)

9 (20%)

14 (21%)

2 kali kunjungan

5 (14%)

5 (11%)

11 (16%)

3 kali kunjungan

3 (9%)

3 (7%0

5 (7%)

4 kali kunjungan

6 (17%)

1 (2%)

1 (1%)

5 kali kunjungan

0 (0%)

1 (2%)

5 (7%)

6 kali kunjungan

1 (3%)

1 (2%)

2 (3%)

7 kali kunjungan

0 (0%)

5 (11%)

1 (1%)

8 kali kunjungan

1 (3%)

1 (2%)

3 (4%)

9 kali kunjungan

1 (3%)

1 (2%)

1 (1%)

10 kali kunjungan

1 (3%)

3 (7%)

2 (3%)

11 kali kunjungan

1 (3%)

1 (2%)

2 (3%)

3 (9%)

5 (11%)

7 (10%)

8 (23%)

9 (20%)

14 (21%)

35 (100%)

45 (100%)

68 (100%)

Tidak mengikuti anjuran
≥12 kali

setiap 2 hari

kunjungan

Mengikuti anjuran setiap 2
hari

TOTAL

Sumber:Rekam Medis Pasien Klinik LP3A Surabaya, Tahun 2008, 2009 dan 2010

36

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

Berdasarkan

data

Tabel

2,

yang akan menciptakan pasien patuh

terlihat bahwa tingkat kepatuhan pasien

terhadap pengobatan. Oleh karena itu

Klinik LP3A dengan kasus penyakit

dapat diasumsikan bahwa rendahnya

kronis (stroke) selama mengikuti terapi

kepatuhan pasien bisa saja disebabkan

akupunktur tiga tahun terakhir masih

karena tidak adanya nilai yang diterima

rendah, yaitu 23% pada tahun 2008,

pasien.

20% pada tahun 2009 dan 21% pada

Nilai yang diterima dengan sangat

tahun 2010. Dalam kasus penyakit

baik oleh pasien dan berdampak terhadap

kronis, dikategorikan patuh jika pasien

timbulnya perilaku patuh berobat inilah

menyelesaikan 12 kali terapi atau lebih

yang dimaknai sebagai nilai tambah

dengan mengikuti anjuran akupunkturis

(added

yaitu 1 kali terapi dalam sela waktu 2

akupunktur. Penciptaan nilai tambah ini

hari dan dikategorikan tidak patuh jika

dilakukan dengan menambah manfaat

frekuensi kunjungan pasien kurang dari

yang

12 kali terapi atau menyelesaikan 12

pengorbanan

kali terapi, tetapi tidak mengikuti

dalam usaha mendapatkan produk atau

anjuran akupunkturis yaitu 1 kali terapi

jasa. Pada akhirnya, memiliki nilai

dalam sela waktu 2 hari.

tambah (added value) berarti memiliki

Dari kedua Tabel diatas dapat

satu

dikatakan bahwa tingkat kepatuhan

value)

bagi

diterima

pengobatan

dan

yang

mengurangi

dilakukan

keunggulan

yang

unik

pasien

jika

dibandingkan dengan pesaing.

pasien dalam menjalani pengobatan

Menurut Sheth dan Mittal (2004),

akupunktur di klinik LP3A, baik pada

ada

kasus penyakit sub akut (non-stroke)

didasarkan pada peran utama pelanggan

maupun kronis (stroke) masih rendah.

yang

Berdasarkan

dimensi

terfokus

pada

customer

kategori

value

nilai

pandang

personal, antara lain : dimensi value bagi

pemasaran, frekuensi pemanfaatan jasa

user (pengguna), yaitu Emotional Value;

oleh pelanggan sangat berhubungan erat

dimensi value bagi payer (pembayar),

dengan nilai yang diterima pelanggan,

yaitu Financing value; dan dimensi value

karena value yang bersifat pribadi dan

bagi

unik yang diterima pelanggan dengan

Personalization value.

baik

akan

sudut

tiga

menciptakan

buyer

(pembeli),

yaitu

sebuah

Dari seluruh uraian di atas, maka

kepuasan. Pada akhirnya value inilah

masalah penelitian yang diangkat dalam

37

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

penelitian ini adalah rendahnya kepatuhan

akupunktur

dan

keinginan

pasien pada kasus penyakit sub akut (non

manajerial

stroke), yaitu 14-17% dan pada kasus

kepatuhan pasien akupunktur.

untuk

pihak

meningkatkan

penyakit kronis (stroke), yaitu 20-23%

Populasinya adalah pasien yang

untuk mengikuti seri terapi akupunktur di

pernah memanfaatkan lebih dari satu

Klinik

dan

kali pelayanan akupunktur di Klinik

Pengembangan Akupunktur, Surabaya

LP3A dengan kasus penyakit sub akut

antara Tahun 2008-2010.

(non stroke) dengan kategori patuh

Laboratorium

Salah

satu

Penelitian

manfaat

dalam

maupun tidak patuh. Sedangkan sampel

penelitian ini adalah menjadi masukan

diambil dengan tehnik simple random

yang berguna bagi pihak manajemen

sampling pada satu bulan penelitian,

Klinik LP3A Surabaya dalam upaya

yaitu bulan mei 2012. Besar sampel

menyusun

ditentukan

rekomendasi

peningkatan

dengan

perhitungan

kepatuhan pasien akupunktur berdasarkan

Cochran,

analisis customer value yang memberi

responden. Responden bersedia untuk

nilai

diwawancarai

tambah

(added

value)

bagi

diketahui

sebesar

61

dan diminta mengisi

kuesioner, kemudian peneliti mengikuti

pengobatan akupunktur.

riwayat pengobatan pasien dari kartu
rekam medis untuk mendapatkan data

METODE PENELITIAN
Jenis
diskriptif

penelitian

cross

ini

sectional

adalah

kepatuhan berobat pasien.

dengan

Tahapan

pendekatan kuantitatif dan merupakan

mengidentifikasi

penelitian observasional, oleh karena

karakteristik

dalam

atau

penyakit, dukungan keluarga. Tahapan

informasinya tidak dilakukan intervensi

kedua melakukan identifikasi terhadap

terhadap populasi dan semua variabel

faktor nilai pasien yang diterima pada

yang diobservasi hanya diukur sekali

level individu berupa emotional value

saja pada waktu yang sama. Lokasi

yang

penelitian

pelayanan yaitu Reliability, Assurance,

pengumpulan

adalah

data

Klinik

LP3A

pertama
bauran

pasien,

diterima

adalah
pemasaran,

karakteristik

berasal

dari

mutu

Surabaya. Lokasi penelitian ini dipilih

Tangible,

oleh karena adanya masalah penelitian

financing value yang diterima berasal dari

yaitu

tarif jasa pelayanan; dan personalization

rendahnya

kepatuhan

pasien

38

Empathy,

Responsivness;

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

dari

teori oleh peneliti, disesuaikan dengan

pengalaman positif yang diciptakan klinik

kebenaran teori kepatuhan dan teori

LP3A.

pemasaran customer value. Hasil dari

value

yang

diterima

berasal

FGD dan telaah peneliti inilah yang

Setelah kedua tahapan di atas,
berikutnya dilakukan analisis hubungan

akan

karakteristik

rekomendasi

pasien,

karakteristik

disusun

dalam
upaya

bentuk

peningkatan

penyakit, dan dukungan keluarga dengan

kepatuhan pasien dalam mengikuti seri

nilai pasien yang dimaksud diatas. Secara

pengobatan

bersamaan

added value pengobatan akupunktur.

melakukan

analisis

nilai

akupunktur

berdasarkan

pasien (emotional value, financing value,
dan personalization value) mana yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

memberikan nilai tambah (added value)

Karakteristik Pasien Klinik LP3A

dan

Sub variabel yang dibahas dalam

hubungannya dengan kepatuhan pasien

faktor karakteristik pasien ini meliputi

dalam

pengobatan

usia, jenis kelamin, jarak tempat tinggal,

akupunktur. Added value didapatkan dari

pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan,

hasil uji analisis sub variabel nilai pasien

motif

yang

keyakinan

bagi

pengobatan

mengikuti

akupunktur

seri

menimbulkan

perilaku

patuh,

menggunakan
pasien

menggunakan uji regresi binary logistik

akupunktur

dengan signifikansi < 0,05.

kesembuhan,

Dari hasil analisis di atas,

pasien,

pengobatan,
akan

yang

metode

memberikan

kemampuan

dukungan

ekonomi

keluarga

serta

disusun isu strategis dan dilakukan

karakteristik

Focus Group Discussion (FGD) dengan

pasien. Berdasarkan data karakteristik

pihak

(kepala,

pasien ini dapat ditentukan kondisi pasien

pelaksana,

mana yang bersifat potensial terhadap

akupunkturis, dan staf administrasi)

timbulnya penilaian customer value yang

guna klarifikasi hasil temuan, diskusi

berkategori sangat baik bagi pengobatan

penyebab munculnya isu strategis dan

akupunktur. Added value diketahui dari

konsekuensinya sehingga mendapatkan

customer

masukan guna menyusun rekomendasi

kepatuhan

peningkatan

rekomandasi

manajemen

sekretaris,

LP3A

dokter

kepatuhan

pasien

akupunktur. Kemudian dilakukan telaah

penyakit

value
dan

kepatuhan pasien.

39

yang

yang

menimbulkan

dijadikan

upaya

diderita

dasar

peningkatan

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

Pasien

yang

potensial

sangat tepat jika LP3A akan membidik

menggunakan jasa Klinik LP3A sebagai

segman

media penyembuhan dari sakit dengan

produktif dengan serius (selama ini

metode pengobatan akupunktur adalah

Klinik LP3A Surabaya belum pernah

berjenis kelamin perempuan (72.1%),

menyusun startegi segmentasi pasar,

usia pertengahan 45-59 tahun (42.6%),

mentargetkan pasar dan melakukan

bertempat

klinik

penanaman posisi klinik dibenak pasar

pekerjaan

sasaran, termasuk menyusun marketing

tinggal

(65.6%),

jauh

dari

mempunyai

wiraswasta (37.7%), dan berpendidikan

perempuan

yang

berusia

mix).

tamatan SMA (37.7%).

Sebagian besar pekerjaan pasien

Jumlah penduduk yang berjenis

wiraswasta dan usia pasien yang sudah

kelamin perempuan di Indonesia lebih

matang secara ekonomi menyebabkan

dominan dibandingkan laki-laki, dan

kebanyakan pasien (63,9%) mempunyai

juga adanya kecenderungan psikologis

kemampuan

yaitu

banyak

menyelesaikan pengobatan akupunktur.

pelayanan

Hal ini berdampak pada tarif yang

laki-laki.

murah sebagai motif utama (70,7%)

perempuan

menggunakan

lebih

sarana

kesehatan

dibandingkan

Disamping

itu

Bart

(1994)

juga

secara

ekonomi

untuk

pasien menggunakan jasa pengobatan

berpendapat bahwa pelanggan berusia

LP3A.

muda cenderung mempertimbangkan

Menurut

Holbrook

(2005),

harga yang lebih rendah pada kualitas

pasien yang mempunyai kemampuan

pelayanan baik dengan jenis pengobatan

ekonomi menengah keatas, tidak hanya

yang sama manfaat kesembuhannya.

berorientasi tentang manfaat dasar dari

Psikologis

usia

suatu tindakan medis, tetapi juga pada

pertengahan dan lanjut usialah yang

nilai tambah yang dapat diterima. Hal

paling

jasa

ini harus menjadi pertimbangan bagi

tanpa

Klinik LP3A Surabaya, bahwa untuk

mempertimbangkan harga. Hal ini perlu

mencapai perilaku patuh harus ada nilai

menjadi

pertimbangan

bagi

yang diberikan kepada pasien dan dari

Klinik

LP3A

dalam

sudut pandang pasien nilai tersebut

banyak

pelayanan

menyusun

pada

memanfaatkan
kesehatan

khusus

Surabaya

strategi

segmentation,

menimbulkan nilai tambah.

targeting dan positioning, sehingga

40

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

Tingkat pendidikan pasien dapat
meningkatkan

kemampuan

Perilaku pasien yang didasarkan oleh

berpikir

pengetahuan dan keyakinan yang baik

(intelectual cognitif) dan berakhir pada

akan lebih bertahan dari pada perilaku

timbulnya perilaku patuh, sepanjang

yang tidak didasari oleh pengetahuan

bahwa pendidikan tersebut merupakan

dan keyakinan. Terkait dengan masih

pendidikan yang aktif yang diperoleh

adanya pasien yang tidak bersekolah

secara mandiri lewat tahapan tertentu

(6,6%)

(Niven,

(16,4%) menyebabkan masih adanya

2002).

Pasien

yang

dan

pasien

berusia

lanjut

berpendidikan tinggi akan lebih mencari

pasien

nilai tambah dalam memilih suatu

pengetahuan deng baik yaitu 31.1%

bentuk pengobatan untuk sembuh dari

tidak menetahui jumlah pengobatan

sakit. Pendidikan pasien di Klinik LP3A

dengan

yang sebagian besar adalah lulusan

mengetahui

SMA

petugas

benar. Hal ini perlu dicermati oleh

dalam

manajemen LP3A dan diberikan suatu

pengobatan

komunikasi edukasi yang lebih terfokus

akan

maupun

memudahkan
akupunkturis

mengedukasi

bahwa

akupunktur harus diselesaikan sebanyak

guna

enam kali kunjungan dengan durasi dua

pasien.

yang

benar

tidak

dan

durasi

mempunyai

19.7%
berobat

meningkatkan

tidak
dengan

pengetahuan

kali seminggu. Hal ini juga akan

Dari karakteristik penyakit yang

memudahkan penyampaian informasi

meliputi lama sakit dan keparahan sakit,

melalui media promosi sebagai upaya

berdasarkan hasil penelitian diketahui

peningkatan kepatuhan pasien.

sebesar 75.4% pasien menderita sakit

Berdasarkan

penelitian

selama lebih dari 21 hari dan sebesar

Bart

dalam Notoatmodjo (2003), bahwa

63.9%

penentuan perilaku patuh yang utuh,

menganggu aktivitas keseharian. Hal ini

diperlukan

berpikir,

merupakan peluang sekaligus tantangan

terbentuk

bagi LP3A, karena kesembuhan dari sakit

emosi di dalam diri pasien. Sebesar

merupakan kebutuhan pasien. Jika dilihat

54.1% pasien memilih sangat yakin,

dari teori perilaku kepatuhan maka Bart

45.9% pasien memilih yakin akan

(1994)

metode pengobatan akupunktur bisa

cenderung tidak patuh pada penyakit

memberikan kesembuhan dari sakit.

yang lama kesakitannya lebih dari 2

keyakinan,

pengetahuan
dan

akhirnya

41

pasien

merasakan

mengatakan

bahwa

sakitnya

pasien

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

minggu, ada perubahan kebiasaan, dan

masalah kesehatan pasien, 26.2% berupa

pengobatan yang kompleks. sedangkan

membantu biaya pengobatan pasien dan

peluangnya

29.5% berupa memberikan perhatian

adalah

semakin

berat

keparahan kesakitan seseorang maka

terhadap

semakin tinggi pula tingkat kepatuhan

dukungan keluarga pasien terhadap diri

pada terapi yang dilakukan.

pasien dalam menjalankan pengobatan

Terkait dengan teori pemasaran,
Kotler

(2009)

mengatakan

kesehatannya.

Besarnya

menjadi suatu keuntungan bagi Klinik

bahwa

LP3A dalam kemudahan melakukan

semakin berat derajat kesakitan pasien

edukasi, promosi, penyampaian mutu,

maka produk dasar (core product)

komunikasi manfaat, dan memberikan

menjadi lebih diutamakan. Hal ini harus

motivasi untuk sembuh.

menjadi perhatian LP3A, yaitu dengan

Adanya kebutuhan pasien untuk

mempunyai strategi yang berfokus pada

sembuh, dukungan positif dari keluarga

kebutuhan pelanggan (customer oriented)

pasien,

dan tetap menjaga mutu pelayanan klinik

palayanan kesehatan yang baik, akan

yang prima akan menciptakan

menyebabkan

persepsi

disertai

dengan

penerimaan

lokasi

jarak

tempat

kesehatan

dengan

tempat

yang baik dibenak pasien sehingga

pelayanan

menjadi nilai tambah (added value) yang

tinggal pasien tidak menjadi penghalang

mewujudkan pasien yang lebih patuh dan

untuk pasien manjadi patuh terhadap

loyal

anjuran

terhadap

jasa

pengobatan

akupunktur di Klinik LP3A.

petugas

kesehatan

(Hidayat

dalam Notoatmodjo, 2003), hal ini terlihat

Menurut Beekeland & Lundawall

dari hasil penelitian yaitu sebesar 65.6%

dalam Notoadmojo (2003), dukungan

pasien bertempat tinggal jauh dari lokasi

keluarga dapat menjadi faktor yang

Klinik LP3A.

menentukan

keyakinan

nilai

Jika dikaitkan dengan tingkat

kesehatan individu serta menentukan

pendidikan pasien yang kebanyakan

program pengobatan yang akan diterima.

adalah lulusan SMU, maka penyampaian

Pasien di Klinik LP3A sebesar 83.6%

nilai akan lebih mudah diterima dan

mendapat dukungan dari keluarga, yaitu

berdampak pada peningkatan kepatuhan

34.4%

pasien

berobat baik pasien yang tempat tinggal

selama pengobatan akupunktur, 45.9%

dekat dengan klinik maupun jauh dari

berupa

klinik

berupa

dan

mendampingi

memberikan

solusi

terhadap

42

LP3A.

Tetapi

tidak

dapat

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

disimpulkan

bahwa

yang

petugas yang selalu bersih dan rapi

bertempat tinggal disekitar Klinik LP3A

dengan memakai jas dan bersepatu;

Surabaya

kenyaman

adalah

pasien

pasien

yang

ruang

tunggu,

ruang

berpendidikan rendah dan berekonomi

pemeriksaan

rendah.

pengobatan yang tertata rapi, bersih,
tenang,

Emotional

value

Yang

dan

terang

ruang

dan

tidak

tindakan

berbau;

kenyaman fasilitas penunjang seperti

Diterima

toilet, kantin dan taman yang rapi,

Pengguna (User)
Emotional

value

adalah

bersih, tenang, terang dan tidak berbau;

kesenangan dan kepuasan emosional

serta kondisi peralatan medis (jarum,

yang

melalui

kapas, elektrostimulator, laser) yang

penggunaan atau konsumsi suatu produk

tersedia lengkap dan perabot (kasur,

atau jasa (Sheth & Mittal dalam Tjiptono,

meja, kursi, korden) yang tertata rapi,

2004).

bersih, dan tidak berbau.

didapatkan

Berdasarkan

user

penelitian,

Penilaian yang masih kurang

diketahui bahwa penilaian emotional

pada aspek tangible ini disebabkan

value oleh pengguna jasa pengobatan

karena LP3A sebagai teaching klinik

akupunktur di Klinik LP3A Surabaya

lebih berfokus pada bidang pendidikan

sudah mencapai kategori sangat senang,

dan

yaitu terhadap reliabilty mean scorenya

tenaga

3,55, assurance 3,50, empathy 3,42 dan

terampil, baik dokter maupun non

responsiveness 3,59. Tetapi penilaian

dokter sehingga tata ruang klinik belum

emotional value oleh pengguna terhadap

berorientasi pada kenyaman pelanggan

aspek tangible masih dalam kategori

yaitu ruang tunggu, pemeriksaan dan

senang yaitu 3,29.

pengobatan yang jadi satu dan hanya

Masih

hasil

yaitu

akupunkturis

menciptakan
handal

dan

penilaian

dipisahkan korden, usia gedung dan

emotional value oleh pengguna dari

peralatan penunjang yang sudah tua dan

aspek tangible yaitu pada lavel 2,

tidak

menjadi upaya perbaikan bagi Klinik

kebersihan hanya ada 1 orang, dan

LP3A

komitment petugas terhadap prilaku

dalam

kurangnya

penelitian,

rangka

peningkatan

banyak

perbaharuan,

petugas

kepatuhan pasien akupunktur. Aspek

sopan-ramah-tersenyum

tangible

belum terbudaya dalam pelayanan.

ini

meliputi

penampilan

43

yang

masih

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

Financing

Value

Yang

manajerial LP3A tidak bisa menyusun

Diterima

strategi pentarifan.

Pembayar (Payer)
Financing

value

berupa

penawaran syarat dan skedul pembayaran

Personalization Value Yang Diterima

yang lebih longgar dan terjangkau

Pembeli (Buyer)

misalnya periode pembayaran yang lebih

Personalization value meliputi

lama. Financing value lebih fokus pada

menerima jasa pengobatan akupunktur

aspek keterjangkauan (Sheth & Mittal,

yang disesuaikan dengan kondisi pasien

2004).

dan
Berdasarkan

hasil

penelitian,

memberikan pengalaman positif

pada pasien.

diketahui bahwa penilaian financing

Berdasarkan

hasil

penelitian,

value oleh pembayar jasa pengobatan

diketahui

akupunktur di Klinik LP3A Surabaya

personalization value oleh pembeli jasa

sudah

(sangat

pengobatan akupunktur di Klinik LP3A

terjangkau) yaitu dengan mean score

Surabaya hanya mencapai kategori baik

3,44. Dengan rincian 3,46 diterima

yaitu mean score 3,34. Dengan rincian

pembayar dari tarif akupunktur yang

3,34 diterima pembeli dari kebersihan

murah, 3,43 diterima pembayar dari cara

lingkungan, 3,28 diterima pembeli dari

pembayaran perkunjungan, dan 3,43

profesionalisme petugas, 3,44 diterima

diterima

pembeli dari pelayanan yang bersifat

mencapai

optimal

pembayar

dari

metode

pembayaran tunai.

bahwa

penilaian

kekeluargaan, 3,21 diterima pembeli dari
kesembuhan

Tarif sebagai suatu pengorbanan

pengobatan

yang harus dibayar oleh pasien untuk

diterima

mendapatkan

mendapatkan informasi.

manfaat

pengobatan

pembeli

Penerimaan

akupunktur, sangat menentukan jumlah

dari

jasa

dan

3,40

kemudahan

yang

sesuai

pemanfaatan pengobatan akupunktur oleh

dengan kondisi pasien (costumized) dan

pasien

Kemudahan

memberikan pengalaman positif pada

finansial mendukung kenyamanan pasien

pasien akan memberikan suatu nilai

untuk patuh menjalani pengobatan. Di

positif yang mendukung pemanfaatan

LP3A struktur tarif ditentukan oleh

ulang jasa pelayanan tersebut (Sheth dan

kepala Humaniora Analisis Kebijakan

Mittal, 2004). Hal ini berarti bahwa

Dan Pemberdayaan Masyarakat sehingga

Klinik LP3A harus menciptakan suatu

(Kotler,

2009).

44

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

kondisi yang diharapkan oleh pasien dan

setelah

menggunakan

kondisi tersebut dapat memberikan suatu

memanfaatkan produk atau jasa tertentu

nilai positif serta pengalaman yang baik

(Sheth dan Mittal, 2004).

dibenak pasien. Kondisi yang sesuai

LP3A Surabaya yang mempunyai ragam

dengan pasien dapat diketahui dengan

karakteristik yang luas menyebabkan

melakukan survai terhadap keinginan,

tidak

kebutuhan dan harapan utama pasien

(emotional value, financing value, dan

yang dapat menyebabkan pasien datang

personalization value) kepada pasien

kembali ke klinik LP3A Surabaya.

sehingga penerimaan nilai dari sudut

fokusnya

atau

Klinik

penyampaian

nilai

pandang pasien menjadi tidak tercapai.
Analisis

Hubungan

Uji

Karakteristik

hubungan

karakteristik

pasien

dengan nilai pasien menggunakan uji

Pasien Dengan Nilai Pasien

regresi binary logistik, didapatkan hasil

Setiap karakteristik pasien yang

berikut:

berbeda akan menerima nilai pasien
(customer value) yang berbeda pula

Tabel 3.
Uji Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Nilai Pasien
Di Klinik LP3A Surabaya, Mei 2012
Emotional

Financing

Personalization

value

value

value

Karakteristik Pasien
Sig.

Coef. β

Sig.

Coef.
β

Sig.

Coef. β

Usia pasien

.688

.148

.256

.417

.144

.540

Jarak klinik dari tempat tinggal

.095

-.894

.527

-.308

.894

.063

Jenis pekerjaan

.336

.134

.213

-.161

.197

.165

Tingkat pendidikan

.531

.183

.431

.235

.281

-.316

Pengetahuan pasien

.009

1.471

.006

1.769

.973

.018

Karakteristik penyakit

.089

-.515

-

-

.729

-.095

Keyakinan sembuh

.000

2.092

-

-

.029

1.178

Kemampuan ekonomi

-

-

.277

.608

-

-

Dukungan keluarga

-

-

-

-

.038

1.023

45

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

Dari Tabel 3, diketahui ada hubungan

menjadi semakin baik. Hal inilah yang

pengetahuan dengan emotional value

diupayakan dalam peningkatan kepatuhan

nilai Sig=.009, beta=1.471 dan financing

pasien berobat, seperti meningkatkan

value nilai Sig=.006, beta=1.769, ada

pengetahuan pasien melalui komunikasi

hubungan keyakinan sembuh pasien

edukasi

dengan emotional value nilai Sig=.000,

pengobatan,

beta=2.092 dan personalization value

pasien dengan memberikan dukungan dan

nilai Sig=.029, beta=1.178, ada hubungan

bekerja

dukungan

mengupayakan adanya dukungan dari

keluarga

personalization
Sig=.038,

pasien

value

dengan

yaitu

beta=1.023.

tentang

jumlah

meningkatkan

secara

nilai

keluarga pasien.

Sedangkan

Adanya

&

durasi

keyakinan

profesional

karakteristik

serta

pasien

karakteristik pasien lainnya seperti usia,

lainnya yang belum berkontribusi dalam

jarak

pendidikan,

memberikan nilai tambah harus menjadi

menggunakan

perhatian LP3A untuk menyusun strategi

pengobatan di LP3A, dan kemampuan

pemasaran (marketing strategy) yang

ekonomi pasien tidak ada hubungan

sesuai dengan kebutuahn dan keinginan

dengan timbulnya nilai pasien (emotional

pasien,

value,

penyampaian nilai dapat lebih terarah dan

tempat

pekerjaan,

tinggal,
motif

financing

value,

dan

sehingga

diharapkan

diterima pasien sebagai suatu nilai

personalization value).

tambah yang mewujudkan prilaku patuh.

Uji hubungan ini juga berarti
sebagai added value, bahwa semakin

Menurut

pasien mempunyai pengetahuan tentang

pemasaran modern terdiri dari tiga tahap

jumlah

akan

yaitu: segmentasi pasar (segmenting),

terhadap

penetapan pasar sasaran (targeting) dan

emotional value dan financing value

penetapan posisi pasar (positioning).

menjadi semakin baik. Semakin pasien

Setelah itu baru disusun strategi bauran

mempunyai keyakinan sembuh maka

pemasaran (marketing mix) yang terdiri

akan menyebabkan penilaian terhadap

dari strategi produk, harga, penyaluran

emotional value dan personalization

atau distribusi dan promosi. Kesesuaian

value menjadi semakin baik. Dan adanya

marketing mix dengan STP-strategy akan

dukungan

menimbulkan penerimaan yang baik

&

menyebabkan

durasi

pengobatan

penilaian

keluarga

menyebabkan

penilaian terhadap personalization value

46

Kotler

(2009),

strategi

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

sebagai customer value (Sheth & Mittel,

bahwa ada hubungan antara emotional

2004).

value dengan kepatuhan pasien, yaitu
semakin penilaian emotional value

Analisis Hubungan Emotional Value

mencapai kategori sangat senang maka

Dengan Kepatuhan Pasien

pasien akan menjadi semakin patuh.
hubungan

Sub variabel emotional value

emotional value dengan kepatuhan

yang mempunyai hubungan dengan

pasien

pada

timbulnya

nilai

berdasarkan uji regresi binary logistik

Phi=0.416 sehingga dapat dikatakan

dapat ditunjukan pada tabel berikut ini:

Dari

pearson

hasil

uji

didapatkan
chi

Sig=0.019

Square

dan

kepatuhan (added value)

Tabel 4.
Uji Hubungan Sub Variabel Emotional value Dengan Kepatuhan Pasien
Di Klinik LP3A Surabaya, Mei 2012
Uji Hubungan Emotional value dengan

Sig.

Kepatuhan Pasien

(2-tailed)

Coefisien β

Ketepatan jam buka klinik

0.135

.811

Komunikasi tentang penyakit dan manfaat terapi

0.024

1.364

Kemudahan pelayanan

0.036

1.263

Kompetensi petugas

0.016

1.547

Kesopanan petugas

0.172

.721

Penampilan petugas yang rapi

0.142

.735

Kenyaman ruangan klinik

0.018

1.318

Kenyaman fasilitas penunjang

0.098

.786

Kondisi fasilitas medis

0.142

.735

Perhatian, dukungan dan pengertian yang diberikan pertugas

0.030

1.216

Respon yang cepat & tepat terhadap waktu pelayanan petugas

0.005

1.963

Respon cepat dan tepat terhadap keluhan dan saran pengguna

0.005

2.251

47

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

Dari Tabel 4, diketahui sub
variabel

emotional

value

belum berorinetasi pada pelanggan. Ini
berdampak pada penciptaan mutu layanan

yang

mempunyai hubungan dengan timbulnya

akupunktur

kepatuhan (added value) dengan kriteria

ditambah lagi dengan fasilitas bangunan

nilai Sig < 0.05 adalah dari komunikasi

gedung yang sudah berusia 22 tahun dan

tentang penyakit dan manfaat terapi,

proses pelayanan yang belum mengikuti

kemudahan

perkembangan teknologi menyebabkan

pelayanan,

kompetensi

yang

belum

optimal,

dan

perasaan tidak nyaman terhadap aspek

pertugas,

tangible (kenyaman fasilitas ruangan

respon yang cepat dan tepat terhadap

klinik dan fasilitas penunjang seperti

waktu pelayanan, serta dari respon cepat

toilet, kantin dan taman yang tertata rapi,

dan tepat terhadap keluhan dan saran

bersih, tenang, terang dan tidak berbau).

pengguna. Sedangkan dari jam buka

Perbaikan pada aspek tangible bisa

klinik, kesopanan petugas, penampilan

dilakukan dengan menambah jumlah

yang rapi, kenyaman fasilitas penunjang,

tenaga

dan

tidak

discription pada kebersihan lingkungan

berkontribusi dalam timbulnya kepatuhan

klinik, kenyaman ruang klinik, toilet,

(non added value).

kantin, taman dan perabot, seperti korden,

petugas,

perhatian,

pengertian

yang

kondisi

dukungan

diberikan

fasilitas

medis

kerja

yang

mempunyai

job

seprai, taplak meja, dan kasur.

Hal inilah yang harus menjadi

Gedung klinik LP3A adalah

fokus perhatian LP3A dalam upaya
faktor

cagar budaya kota surabaya, sehingga

added value harus di pertahankan agar

tidak boleh di renovasi, tetapi bisa

penilaian pasien tetap pada kategori

diperbaharui

sangat senang, dan faktor non added

struktur yang sudah ada. Solusi lainnya

value harus diperbaiki sehingga menjadi

adalah membentuk hubungan kerjasama

added value.

dengan Akandemi Akupunktur Surabaya

peningkatan

kepatuhan,

yaitu

Klinik LP3A sebagai teaching

dengan

tanpa

merubah

untuk membangun gedung klinik baru

klinik, selama ini lebih berfokus pada

yang

bidang pendidikan dan penelitian, yaitu

pelanggan dengan fasilitas yang lebih

menciptakan tenaga akupunkturis handal,

baik dan ruang yang terpisah sebagai

terampil dan bertanggung jawab, baik

upaya pengembangan bidang pelayanan

dokter maupun non dokter sehingga

di lokasi dekat LP3A.

48

berorientasi

pada

kenyaman

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

Komitment
prilaku

petugas

kepatuhan pasien akupunktur di Klinik

terhadap

sopan-ramah-tersenyum

LP3A, surabaya.

yang

masih belum terbudaya dalam pelayanan
juga

harus

diupayakan

terkait

Analisis Hubungan Financing Value

peningkatan kepatuhan pasien dalam

Dengan Kepatuhan Pasien

berobat, disertai dengan perbaikan pada
budaya

berpakaian

menggunakan

jas

petugas

Dari uji hubungan financing value
dengan kepatuhan pasien didapatkan hasil

seperti

laboratorium

dan

Sig=0.000 pada pearson chi Square dan

bersepatu.

nilai Phi=0.449 sehingga dapat dikatakan

Added value yang diterima pasien

bahwa ada hubungan antara financing

dari komunikasi tentang penyakit dan

value dengan kepatuhan pasien, yaitu

manfaat terapi serta adanya perhatian,

semakin

dukungan dan pengertian yang diberikan

mencapai kategori sangat terjangkau

pertugas akan berdampak baik terhadap

maka pasien akan menjadi semakin

penilaian

patuh.

petugas.

pasien

akan

Sehingga

kompetensi

penilaian

financing

value

peningkatan

Sub variabel financing value yang

kompetensi patugas melalui pelatihan

mempunyai hubungan dengan timbulnya

komunikasi edukasi dan penanaman

kepatuhan (added value) berdasarkan uji

perilaku

regresi binary logistik dapat ditunjukan

perhatian,

pengertian
petugas

perlu
guna

dukungan
dilakukan

upaya

dan

kepada

pada tabel berikut ini:

peningkatan

Tabel 5.
Uji Hubungan Sub Variabel Financing Value Dengan Kepatuhan Pasien
Di Klinik LP3A Surabaya, Mei 2012
Uji Hubungan Financing Value dengan

Sig. (2-tailed)

Kepatuhan Pasien

Coefisien β

Tarif yang murah

0.005

1.647

Cara pembayaran perkunjungan

0.008

1.540

Metode pembayaran tunai

0.000

2.262

49

Yudhiakuari Sincihu, Stefanus Supriyanto, Ernawaty

Dari Tabel 5, diketahui bahwa

dengan upaya peningkatan kepatuhan

semua sub variabel financing value yang

pengobatan pasien akupunktur di Klinik

diteliti, yaitu tarif yang murah, cara

LP3A.

permbayaran perkunjungan dan metode
pembayaran tunai mempunyai hubungan

Analisis

Hubungan

Personalization

dengan timbulnya perilaku patuh (added

Value Dengan Kepatuhan Pasien
Dari uji hubungan personalization

value) dengan kriteria nilai Sig < 0.05.
Tetapi masih adanya pasien yang tidak

value

patuh, hal ini mungkin dikarenakan

didapatkan hasil Sig=.001 pada pearson

adanya masalah kemampuan ekonomi

chi Square dan nilai Phi=0.416 sehingga

pasien,

yang

dapat dikatakan bahwa ada hubungan

berpenghasilan rendah dan tidak menentu

antara personalization value dengan

(36.1%) sehingga tidak bisa mengikuti

kepatuhan

anjuran kepatuhan akupunkturis, serta

penilaian personalization value mencapai

adanya tren penurunan jumlah kunjungan

kategori sangat baik maka pasien akan

pada

menjadi semakin patuh.

yaitu

adanya

bulan

pasien

mei-agustus

karena

dikaitkan

pada tabel berikut ini:

Sehingga manajemen perlu menyusun
sebuah strategi harga yang unik (prizing
strategy) seperti diskon harga setelah
kunjungan kedua, meningkatkan promosi
melalui pers pada bulan mei-agustus guna
menjalin

hubungan

bekerjasama dengan pihak ketiga, yaitu
badan

asuransi.

merupakan

suatu

Hal

semakin

regresi binary logistik dapat ditunjukan

dengan

keterjangkauan dan kemudahan finansial.

serta

yaitu

kepatuhan (added value) berdasarkan uji

Menurut Sheth & Mittal (2004),

edukasi

pasien,

pasien

mempunyai hubungan dengan timbulnya

kebutuhan sekolah anak.

value

kepatuhan

Sub variabel financing value yang

peningkatan kebutahan keluarga, seperti

financing

dengan

ini

upaya

mungkin
mengatasi

masalah keterjangkauan dan kemudahan
finansial yang bisa dikembangkan terkait

50

Increased Obedience Acupuncture Treatment
Based On Customer Value Analysis In LP3A, Surabaya

Tabel 6.
Uji Hubungan Sub Variabel Personalization Value Dengan Kepatuhan Pasien
Di Klinik LP3A Surabaya, Mei 2012
Uji Hubungan Personalization Value dengan

Sig. (2-tailed)

Coefisien β

Kebersihan lingkungan

0.003

1.712

Profesionalisme petugas

0.002

1.821

Pelayanan yang bersifat kekeluargaan

0.013

1.424

Kesembuhan pengobatan

0.030

1.171

Kemudahan informasi

0.002

1.872

Kepatuhan Pasien

Dari Tabel 6, diketahui bahwa

belum dipenuhi. Sehingga manajemen

semua sub variabel personalization value

LP3A perlu melakukan suatu survei

yang diteliti, yaitu kebersihan lingkungan,

berfokus pada keinginan, kebutuhan dan

profesionalisme petugas, pelayanan yang

harapan pasien. Apabila Klinik bisa

bersifat

kesembuhan

menciptakan keinginan, kebutuhan dan

pengobatan dan kemudahan informasi

harapan pasien sesuai dengan kondisi

mempunyai hubungan dengan timbulnya

nyata pasien maka diharapkan akan

perilaku patuh (added value) dengan

menjadi nilai tambah yang membuat

kreteria nilai Sig.