Pengaruh dan Dampak Globalisasi terhadap
Makalah
PENGARUH DAN DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA
: ANINDITA SYAFITRI
NIM
: 1306103010029
PRODI
: PENDIDIKAN BIOLOGI
KELAS
: 01
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2014
Kata Pengantar
Puji
syukur
kami
panjatkan
kehadirat
Allah
SWT,
yang
telah
menganugerahkan iman dan islam serta telah mengaruniakan kepada manusia akal
dan pikiran. Dialah Tuhan semesta alam, yang memiliki apa yang ada dilangit dan
apa yang ada dibumi serta kepada-Nyalah segala kebenaran yang hakiki. Salawat dan
salam kami hanturkan kepada junjungan alam dan Habibullah Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta kaum muslimin dan muslimat yang
mengikuti sunnahnya.
Berkat izin dan rahmat Allah SWT pada akhirnya makalah ini dengan judul
“Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan” dapat diselesaikan.
Walaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan, saya harapkan agar
pembaca memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat agar makalah ini
menjadi lebih sempurna. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen
pembimbing yang telah membimbing saya selama ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi
pembacanya, terutama bagi saya sendiri. Pada akhirnya hanya kepada Allahlah kita
memohon taufik dan hidayahnya serta ampunannya, dan hanya kepada Allahlah kita
semua berserah diri.
Banda Aceh, 16 Desember 2014
Penyusun
1
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
A.
Latar Belakang.............................................................................................3
B.
Rumusan Masalah........................................................................................4
C.
Tujuan...........................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................5
A.
Pengertian Globalisasi.................................................................................5
B.
Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan......................7
C.
Pentingnya Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan...............9
BAB III......................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................12
Kesimpulan............................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideology
politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,teknologi
informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan negatif, pengaruh globalisasi
meliputi segala aspek kehidupan terutama pada masalah pendidikan di Indonesia.
Dunia internasional sekarang diwarnai oleh globalisasi. Semakin menyempitnya
dunia
akibat
perkembangan
teknologi,
telekomunikasi,
dan
transportasi
memunculkan kecenderungan similaritas uniformitas dari para individu, kelompok,
dan sistem sosial yang melewati bahkan menghapus batas tradisional negara. Begitu
juga dengan pendidikan, semakin berkembangnya zaman yang diwarnai oleh
globalisasi
maka
pendidikan
juga
harus
mampu
menyeimbanginya
dan
mengembangkan mutu serta kualtas dalam bidang pendidikan agar dapat bertahan
dari terpaan globalisasi.
Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Dalam menuju era
globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, yaitu
dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan
fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan
masyarakat global. Oleh karena itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa
agar memungkinkan para anak didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasasn, kebersamaan dan
3
tanggung jawab. Selain itu, pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang bisa
memahami masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung mencapai
sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan di dalam kehidupan
bermasyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan pengelolaan
pendidikan Indonesia yang berwawasan global.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Globalisasi?
2. Bagaimana Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan?
3. Bagaimana Pentingnya Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Globalisasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh dan dampak Globalisasi terhadap pendidikan.
3. Untuk mengetahui pentingnya perspektif Global dalam pengelolaan
pendidikan.
4
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi telah menjadi sebuah kata yang memiliki makna tersendiri yang
sering kali kita baca atau dengar. Banyak pengguna istilah globalisasi memahaminya
berbeda dengan makna yang sesungguhnya. Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia.
Realitas semacam ini bisa diterima mengingat tidak ada definisi yang tunggal
terhadap globalisasi. Misalnya menurut R. Robertson (1992:8) merumuskan
globalisasi sebagai “the compression of the world and the intensification of
consciousness of world as a whole.", menurut P. Kotter (1995:42) mendeskripsikan
globalisasi sebagai, "the product of many forces, some of which are political (no
major was since 1945), some of which are technological (faster and cheaper
transportation and communication), and some of which are economic (mature firms
seeking growth outside their national boundaries)”.
Tetapi,
dalam
tulisan
ini
kita
cenderung
mengutip
pendapat
J.A.
Scholte(2002:15-17) yang menyimpulkan bahwa setidaknya ada lima kategori
pengertian globalisasi yang umum ditemukan dalam literatur. Kelima kategori
definisi tersebut berkaitan satu sama lain dan kadang kala saling tumpang-tindih,
namun masing-masing mengandung unsur yang khas.
1. Globalisasi sebagai internasionalisasi
Dengan pemahaman ini, globalisasi dipandang sekedar sebuah kata sifat (adjective)
untuk
menggambarkan
hubungan
antar-batas
dari
berbagai
negara.
la
menggambarkan pertumbuhan dalam pertukaran dan interdependensi internasional.
Semakin besar volume perdagangan dan investasi modal, maka ekonomi antarnegara semakin terintegrasi menuju ekonomi global di mana ekonomi nasional yang
5
distingtif dilesap dan diartikulasikan kembali ke dalam suatu sistem melalui proses
dan kesepakatan internasional.
2. Globalisasi sebagai liberalisasi
Dalam pengertian ini, “globalisasi” merujuk pada sebuah proses penghapusan
hambatan-hambatan yang dibuat oleh pemerintah terhadap mobilitas antar Negara
untuk menciptakan sebuah ekonomi dunia yang terbuka dan tanpa-batas. Mereka
yang berpendapat pentingnya menghapus hambatan-hambatan perdagangan dan
kontrol modal biasanya berlindung di balik mantel globalisasi.
3. Globalisasi sebagai universalisasi
Dalam konsep ini, kata global digunakan dengan pemahaman bahwa proses
mendunia dan globalisasi merupakan proses penyebaran berbagai objek dan
pengalaman kepada semua orang ke seluruh penjuru dunia. Contoh klasik dari
konsep ini adalah penyebaran teknologi komputer, televisi, internet, dll.
4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi (lebih dalam bentuk yang
Americanised)
Globalisasi dalam konteks ini dipahami sebagai sebuah dinamika, di mana strukturstruktur sosial modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme,
dsb.) disebarkan ke seluruh penjuru dunia, yang dalam prosesnya cenderung merusak
budaya setempat yang telah mapan serta merampas hak self-determination rakyat
setempat.
5. Globalisasi
sebagai
penghapusan
batas-batas
teritorial
(atau
sebagai
persebaransupra-teritorialitas).
Globalisasi mendorong rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-sosial tidak lagi
semata dipetakan dengan kawasan teritorial, jarak teritorial, dan batas-batas teritorial.
Dalam konteks ini, globalisasi juga dipahami sebagai sebuah proses (serangkaian
proses) yang melahirkan sebuah transformasi dalam spatial organisation dari
hubungan sosial dan transaksi-ditinjau dari segi ekstensitas, intensitas, kecepatan dan
dampaknya yang memutar mobilitas antar-benua atau antar-regional serta jaringan
6
aktivitas. Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran dan intensifikasi dari
hubungan ekonomi, sosial, dan kultural yang menembus sekat-sekat geografis ruang
dan waktu. Dengan demikian, globalisasi hampir melingkupi semua hal yang
berkaitan
dengan
ekonomi,
politik,
kemajuan
teknologi,
informasi,
komunikasi,transportasi, dll.
B. Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa dan negara, masyarakat
bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi pada
suatu bangsa terjadi di berbagai bidang, antara lain : bidang ekonomi, politik, bidang
social budaya, bidang pertahanan dan keamanan, bidang agama, bidang pendidikan,
dan sebagainya. Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran dan intensifikasi dari
hubungan-hubungan bidang di atas yang menembus sekat-sekat geografis ruang dan
waktu. Dengan demikian, globalisasi hampir melingkupi semua hal yang berkaitan
dengan ekonomi, politik, kemajuan teknologi, informasi, komunikasi, transportasi,
dll.
Dibidang pendidikan, globalisasi memiliki dampak yang besar bagi perubahan
pendidikan, baik secara sistem maupun kurikulum yang diajarkan. Menurut Edison
A. Jamli dkk. (2005), globalisasi ditandai oleh ambivalensi yaitu tampak sebagai
“berkah” di satu sisi tetapi sekaligus menjadi “kutukan” di sisi lain. Tampak sebagai
“kegembiraan” pada satu pihak tetapi sekaligus menjadi “kepedihan” di pihak
lainnya. Globalisasi pendidikan di Indonesia juga ditandai oleh ambivalensi yaitu
berada pada kebingungan, karena ingin mengejar ketertinggalan untuk menyamai
kualitas pendidikan Internasional, kenyataannya Indonesia belum siap untuk
mencapai kualitas tersebut. Padahal kalau tidak ikut arus globalisasi ini Indonesia
akan semakin tertinggal.
Namun, apa yang terjadi jika Indonesia tetap memaksakan dirinya untuk
mengikuti arus globalisasi? Globalisasi pendidikan di Indonesia akan tambah tidak
adanya kejelasan. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan selalu berubah-ubah
mengikuti perkembangan arus globalisasi yang tidak diimbangi dengan keadaan
7
mayarakat Indonesia yang sedang dilanda “krisis moral atau hilangnya identitas atau
jati diri” manusia serta “krisis ekonomi” yang sampai sekarang tak kunjung-kunjung
selesai. Sehingga pengaruh global dalam pendidikan tidak dapat diterima secara
menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan
pendidikan yang selalu mengikuti arus globalisasi yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia setingkat dengan kualitas pendidikan Internasional, tetapi
pada kenyataannya Indonesia belum siap untuk mengikuti arus tersebut sehingga
kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal. Inilah yang sekarang menjadi
problematika pendidikan di Indonesia.
Dan sebaiknya bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut? Haruslah
pendidikan di Indonesia memilki pemimpin yang paham akan keadaan Indonesia
diatas yaitu yang sedang di landa “krisis moral atau hilangnya identitas atau jati diri”
manusia serta “krisis ekonomi”. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi terlalu cepat
untuk mengikuti arus global, tapi juga tidak terlalu lamban dalam proses
meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas Pendidikan dapat dimulai dari pendidik
yang harus memiliki sertifikat ke-profesional-an, peningkatan fasilitas sarana dan
prasarana bagi sekolah-sekolah, dan birokrasi yang jujur dan adil serta didukung
dengan sistem pendidikan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia.
Akibat globalisasi juga mengakibatkan adanya kompetisi/persaingan didalam
dunia pendidikan karena kemajuan teknologi dan informasi. Bahkan sering terjadi
kompetisi yang liar yang disebabkan oleh adanya aturan tidak beres pada birokrasi
pendidikan, intervensi kepentingan modal raksasa, sekolah kurang mendapat
perhatian yang layak dari pemerintah. Bagi instansi pendidikan yang mampu
bersaing akan memperoleh hasil yang baik dan diakui oleh dunia luar. Bagi instansi
yang belum siap bersaing akan mengalami tekanan dan banyak yang berjalan
ditempat saja.
Globalisasi pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan sosial
didalam dunia pendidikan, karena hanya orang-orang yang mempunyai modal lebih
besar saja yang dapat menikmati kualitas pendidikan dengan standar internasional.
Oleh karena itu, Indonesia harus bisa mengimbangi antara globalisasi dengan
8
keadaan bangsa Indonesia dari semua aspek, entah ekonomi, kualitas pendidik,
materi wajib, kurikulum, dan sebagainya. Sehingga cita-cita Indonesia yang tertera
pada pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yaitu mencerdaskan bangsa akan tercapai
sesuai dengan harapan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Globalisasi memiliki
dampak tersendiri bagi dunia pendidikan, dan dampak tersebut ada yang positif dan
ada yang negative. Dampak positif globalisasi pendidikan:
a. Semakin mudahnya akses informasi.
b. Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang professional
dan berstandar Internasional dalam bidang pendidikan.
c. Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan
negara-negara lain.
d. Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu
bersaing.
e. Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang memiliki tujuan
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
karena
perkembangan
ilmu
pengetahuan dalam pendidikan akan sangat pesat.
Dampak negative globalisasi pendidikan:
a. Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal.
b. Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak
munculnya “tradisi serba instant”.
c. Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan didalam dunia
pendidikan.
d. Semakin terkikisnya kebudayaan akibat masuknya budaya dari luar.
e. Globalisasi mengakibatkan melonggarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh
negara.
C. Pentingnya Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan
Dalam menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat maka
globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi
sesuatu yang negatif. Cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi
ini adalah dengan cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Cara
untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan.
9
Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun mesti
diprioritaskan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya
manusia yang berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah
dengan pengelolaan pendidikan dengan wawasan global.
Meningkatkan dan memperluas wawasan global merupakan unsur penting untuk
memahami masalah global. Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan, 1989) agar
dapat meningkatkan wawasan global, maka pendidikan memegang peranan penting.
Melalui pendidikan maka seseorang harus mampu mengembangkan 4 hal berikut:
a. Kemampuan mengantisipasi (anticipate), artinya pendidikan berusaha
menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK
yang begitu cepat.
b. Mengerti dan mengatasi situasi (cope), artinya dapat mengembangkan
kemampuan dan sikap peserta didik untuk menangani dan berhadapan dengan
situasi baru. Rasa kepedulian terhadap suatu masalah serta keinginan untuk
mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri
anak.
c. Mengakomodasi (acomodate), artinya dapat mengakomodasi perkembanagn
IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam
mengatasi (cope) dan mengakomodasi (acomodate) perlu dikembangkan
sikap bahwa anak didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia harus mampu
mengikuti dan mengendalikan perubahan agar tumbuh menjadi suatu yang
positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
d. Me-re-orientasi (re-orient), artinya persepsi dan wawasan tentang dunia perlu
diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial
yang cepat sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam
kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan
bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan
sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
10
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subjektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan
warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Dengan demikian pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam
pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu
pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit dan terkotak-kotak oleh batas subjektif sehingga pemikiran kita lebih
berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju
dan berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana
yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa
mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak
bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa dan negara,
masyarakat bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang ditimbulkan
globalisasi pada suatu bangsa terjadi di berbagai bidang, antara lain : bidang
ekonomi, politik, bidang social budaya, bidang pertahanan dan keamanan, bidang
agama, bidang pendidikan, dan sebagainya. Globalisasi bisa dianggap sebagai
penyebaran dan intensifikasi dari hubungan-hubungan bidang di atas yang
menembus sekat-sekat geografis ruang dan waktu.
Globalisasi pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan sosial
didalam dunia pendidikan, karena hanya orang-orang yang mempunyai modal lebih
besar saja yang dapat menikmati kualitas pendidikan dengan standar internasional.
Oleh karena itu, Indonesia harus bisa mengimbangi antara globalisasi dengan
keadaan bangsa Indonesia dari semua aspek, entah ekonomi, kualitas pendidik,
materi wajib, kurikulum, dan sebagainya.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam
kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan
bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan
sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan
warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
12
Dalam menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat maka
globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi
sesuatu yang negatif. Cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi
ini adalah dengan cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Cara
untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan.
13
Daftar Pustaka
http://taufikafandii.blogspot.com/2014/03/pengaruh-globalisasi-terhadappendidikan.html
Idrus, Dr. Ali. 2009. Manajemen Pendidikan Global (Visi, Aksi, dan Adaptasi).
Jakarta: Gaung Persada Press.
Mansoer, Hamdan. 2003. Demokrasi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Rachman & Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.
14
PENGARUH DAN DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA
: ANINDITA SYAFITRI
NIM
: 1306103010029
PRODI
: PENDIDIKAN BIOLOGI
KELAS
: 01
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2014
Kata Pengantar
Puji
syukur
kami
panjatkan
kehadirat
Allah
SWT,
yang
telah
menganugerahkan iman dan islam serta telah mengaruniakan kepada manusia akal
dan pikiran. Dialah Tuhan semesta alam, yang memiliki apa yang ada dilangit dan
apa yang ada dibumi serta kepada-Nyalah segala kebenaran yang hakiki. Salawat dan
salam kami hanturkan kepada junjungan alam dan Habibullah Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta kaum muslimin dan muslimat yang
mengikuti sunnahnya.
Berkat izin dan rahmat Allah SWT pada akhirnya makalah ini dengan judul
“Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan” dapat diselesaikan.
Walaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan, saya harapkan agar
pembaca memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat agar makalah ini
menjadi lebih sempurna. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen
pembimbing yang telah membimbing saya selama ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi
pembacanya, terutama bagi saya sendiri. Pada akhirnya hanya kepada Allahlah kita
memohon taufik dan hidayahnya serta ampunannya, dan hanya kepada Allahlah kita
semua berserah diri.
Banda Aceh, 16 Desember 2014
Penyusun
1
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
A.
Latar Belakang.............................................................................................3
B.
Rumusan Masalah........................................................................................4
C.
Tujuan...........................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................5
A.
Pengertian Globalisasi.................................................................................5
B.
Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan......................7
C.
Pentingnya Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan...............9
BAB III......................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................12
Kesimpulan............................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideology
politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,teknologi
informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan negatif, pengaruh globalisasi
meliputi segala aspek kehidupan terutama pada masalah pendidikan di Indonesia.
Dunia internasional sekarang diwarnai oleh globalisasi. Semakin menyempitnya
dunia
akibat
perkembangan
teknologi,
telekomunikasi,
dan
transportasi
memunculkan kecenderungan similaritas uniformitas dari para individu, kelompok,
dan sistem sosial yang melewati bahkan menghapus batas tradisional negara. Begitu
juga dengan pendidikan, semakin berkembangnya zaman yang diwarnai oleh
globalisasi
maka
pendidikan
juga
harus
mampu
menyeimbanginya
dan
mengembangkan mutu serta kualtas dalam bidang pendidikan agar dapat bertahan
dari terpaan globalisasi.
Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Dalam menuju era
globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, yaitu
dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan
fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan
masyarakat global. Oleh karena itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa
agar memungkinkan para anak didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasasn, kebersamaan dan
3
tanggung jawab. Selain itu, pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang bisa
memahami masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung mencapai
sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan di dalam kehidupan
bermasyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan pengelolaan
pendidikan Indonesia yang berwawasan global.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Globalisasi?
2. Bagaimana Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan?
3. Bagaimana Pentingnya Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Globalisasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh dan dampak Globalisasi terhadap pendidikan.
3. Untuk mengetahui pentingnya perspektif Global dalam pengelolaan
pendidikan.
4
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi telah menjadi sebuah kata yang memiliki makna tersendiri yang
sering kali kita baca atau dengar. Banyak pengguna istilah globalisasi memahaminya
berbeda dengan makna yang sesungguhnya. Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia.
Realitas semacam ini bisa diterima mengingat tidak ada definisi yang tunggal
terhadap globalisasi. Misalnya menurut R. Robertson (1992:8) merumuskan
globalisasi sebagai “the compression of the world and the intensification of
consciousness of world as a whole.", menurut P. Kotter (1995:42) mendeskripsikan
globalisasi sebagai, "the product of many forces, some of which are political (no
major was since 1945), some of which are technological (faster and cheaper
transportation and communication), and some of which are economic (mature firms
seeking growth outside their national boundaries)”.
Tetapi,
dalam
tulisan
ini
kita
cenderung
mengutip
pendapat
J.A.
Scholte(2002:15-17) yang menyimpulkan bahwa setidaknya ada lima kategori
pengertian globalisasi yang umum ditemukan dalam literatur. Kelima kategori
definisi tersebut berkaitan satu sama lain dan kadang kala saling tumpang-tindih,
namun masing-masing mengandung unsur yang khas.
1. Globalisasi sebagai internasionalisasi
Dengan pemahaman ini, globalisasi dipandang sekedar sebuah kata sifat (adjective)
untuk
menggambarkan
hubungan
antar-batas
dari
berbagai
negara.
la
menggambarkan pertumbuhan dalam pertukaran dan interdependensi internasional.
Semakin besar volume perdagangan dan investasi modal, maka ekonomi antarnegara semakin terintegrasi menuju ekonomi global di mana ekonomi nasional yang
5
distingtif dilesap dan diartikulasikan kembali ke dalam suatu sistem melalui proses
dan kesepakatan internasional.
2. Globalisasi sebagai liberalisasi
Dalam pengertian ini, “globalisasi” merujuk pada sebuah proses penghapusan
hambatan-hambatan yang dibuat oleh pemerintah terhadap mobilitas antar Negara
untuk menciptakan sebuah ekonomi dunia yang terbuka dan tanpa-batas. Mereka
yang berpendapat pentingnya menghapus hambatan-hambatan perdagangan dan
kontrol modal biasanya berlindung di balik mantel globalisasi.
3. Globalisasi sebagai universalisasi
Dalam konsep ini, kata global digunakan dengan pemahaman bahwa proses
mendunia dan globalisasi merupakan proses penyebaran berbagai objek dan
pengalaman kepada semua orang ke seluruh penjuru dunia. Contoh klasik dari
konsep ini adalah penyebaran teknologi komputer, televisi, internet, dll.
4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi (lebih dalam bentuk yang
Americanised)
Globalisasi dalam konteks ini dipahami sebagai sebuah dinamika, di mana strukturstruktur sosial modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme,
dsb.) disebarkan ke seluruh penjuru dunia, yang dalam prosesnya cenderung merusak
budaya setempat yang telah mapan serta merampas hak self-determination rakyat
setempat.
5. Globalisasi
sebagai
penghapusan
batas-batas
teritorial
(atau
sebagai
persebaransupra-teritorialitas).
Globalisasi mendorong rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-sosial tidak lagi
semata dipetakan dengan kawasan teritorial, jarak teritorial, dan batas-batas teritorial.
Dalam konteks ini, globalisasi juga dipahami sebagai sebuah proses (serangkaian
proses) yang melahirkan sebuah transformasi dalam spatial organisation dari
hubungan sosial dan transaksi-ditinjau dari segi ekstensitas, intensitas, kecepatan dan
dampaknya yang memutar mobilitas antar-benua atau antar-regional serta jaringan
6
aktivitas. Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran dan intensifikasi dari
hubungan ekonomi, sosial, dan kultural yang menembus sekat-sekat geografis ruang
dan waktu. Dengan demikian, globalisasi hampir melingkupi semua hal yang
berkaitan
dengan
ekonomi,
politik,
kemajuan
teknologi,
informasi,
komunikasi,transportasi, dll.
B. Pengaruh dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa dan negara, masyarakat
bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi pada
suatu bangsa terjadi di berbagai bidang, antara lain : bidang ekonomi, politik, bidang
social budaya, bidang pertahanan dan keamanan, bidang agama, bidang pendidikan,
dan sebagainya. Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran dan intensifikasi dari
hubungan-hubungan bidang di atas yang menembus sekat-sekat geografis ruang dan
waktu. Dengan demikian, globalisasi hampir melingkupi semua hal yang berkaitan
dengan ekonomi, politik, kemajuan teknologi, informasi, komunikasi, transportasi,
dll.
Dibidang pendidikan, globalisasi memiliki dampak yang besar bagi perubahan
pendidikan, baik secara sistem maupun kurikulum yang diajarkan. Menurut Edison
A. Jamli dkk. (2005), globalisasi ditandai oleh ambivalensi yaitu tampak sebagai
“berkah” di satu sisi tetapi sekaligus menjadi “kutukan” di sisi lain. Tampak sebagai
“kegembiraan” pada satu pihak tetapi sekaligus menjadi “kepedihan” di pihak
lainnya. Globalisasi pendidikan di Indonesia juga ditandai oleh ambivalensi yaitu
berada pada kebingungan, karena ingin mengejar ketertinggalan untuk menyamai
kualitas pendidikan Internasional, kenyataannya Indonesia belum siap untuk
mencapai kualitas tersebut. Padahal kalau tidak ikut arus globalisasi ini Indonesia
akan semakin tertinggal.
Namun, apa yang terjadi jika Indonesia tetap memaksakan dirinya untuk
mengikuti arus globalisasi? Globalisasi pendidikan di Indonesia akan tambah tidak
adanya kejelasan. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan selalu berubah-ubah
mengikuti perkembangan arus globalisasi yang tidak diimbangi dengan keadaan
7
mayarakat Indonesia yang sedang dilanda “krisis moral atau hilangnya identitas atau
jati diri” manusia serta “krisis ekonomi” yang sampai sekarang tak kunjung-kunjung
selesai. Sehingga pengaruh global dalam pendidikan tidak dapat diterima secara
menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan
pendidikan yang selalu mengikuti arus globalisasi yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia setingkat dengan kualitas pendidikan Internasional, tetapi
pada kenyataannya Indonesia belum siap untuk mengikuti arus tersebut sehingga
kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal. Inilah yang sekarang menjadi
problematika pendidikan di Indonesia.
Dan sebaiknya bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut? Haruslah
pendidikan di Indonesia memilki pemimpin yang paham akan keadaan Indonesia
diatas yaitu yang sedang di landa “krisis moral atau hilangnya identitas atau jati diri”
manusia serta “krisis ekonomi”. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi terlalu cepat
untuk mengikuti arus global, tapi juga tidak terlalu lamban dalam proses
meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas Pendidikan dapat dimulai dari pendidik
yang harus memiliki sertifikat ke-profesional-an, peningkatan fasilitas sarana dan
prasarana bagi sekolah-sekolah, dan birokrasi yang jujur dan adil serta didukung
dengan sistem pendidikan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia.
Akibat globalisasi juga mengakibatkan adanya kompetisi/persaingan didalam
dunia pendidikan karena kemajuan teknologi dan informasi. Bahkan sering terjadi
kompetisi yang liar yang disebabkan oleh adanya aturan tidak beres pada birokrasi
pendidikan, intervensi kepentingan modal raksasa, sekolah kurang mendapat
perhatian yang layak dari pemerintah. Bagi instansi pendidikan yang mampu
bersaing akan memperoleh hasil yang baik dan diakui oleh dunia luar. Bagi instansi
yang belum siap bersaing akan mengalami tekanan dan banyak yang berjalan
ditempat saja.
Globalisasi pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan sosial
didalam dunia pendidikan, karena hanya orang-orang yang mempunyai modal lebih
besar saja yang dapat menikmati kualitas pendidikan dengan standar internasional.
Oleh karena itu, Indonesia harus bisa mengimbangi antara globalisasi dengan
8
keadaan bangsa Indonesia dari semua aspek, entah ekonomi, kualitas pendidik,
materi wajib, kurikulum, dan sebagainya. Sehingga cita-cita Indonesia yang tertera
pada pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yaitu mencerdaskan bangsa akan tercapai
sesuai dengan harapan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Globalisasi memiliki
dampak tersendiri bagi dunia pendidikan, dan dampak tersebut ada yang positif dan
ada yang negative. Dampak positif globalisasi pendidikan:
a. Semakin mudahnya akses informasi.
b. Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang professional
dan berstandar Internasional dalam bidang pendidikan.
c. Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan
negara-negara lain.
d. Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu
bersaing.
e. Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang memiliki tujuan
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
karena
perkembangan
ilmu
pengetahuan dalam pendidikan akan sangat pesat.
Dampak negative globalisasi pendidikan:
a. Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal.
b. Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak
munculnya “tradisi serba instant”.
c. Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan didalam dunia
pendidikan.
d. Semakin terkikisnya kebudayaan akibat masuknya budaya dari luar.
e. Globalisasi mengakibatkan melonggarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh
negara.
C. Pentingnya Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan
Dalam menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat maka
globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi
sesuatu yang negatif. Cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi
ini adalah dengan cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Cara
untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan.
9
Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun mesti
diprioritaskan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya
manusia yang berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah
dengan pengelolaan pendidikan dengan wawasan global.
Meningkatkan dan memperluas wawasan global merupakan unsur penting untuk
memahami masalah global. Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan, 1989) agar
dapat meningkatkan wawasan global, maka pendidikan memegang peranan penting.
Melalui pendidikan maka seseorang harus mampu mengembangkan 4 hal berikut:
a. Kemampuan mengantisipasi (anticipate), artinya pendidikan berusaha
menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK
yang begitu cepat.
b. Mengerti dan mengatasi situasi (cope), artinya dapat mengembangkan
kemampuan dan sikap peserta didik untuk menangani dan berhadapan dengan
situasi baru. Rasa kepedulian terhadap suatu masalah serta keinginan untuk
mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri
anak.
c. Mengakomodasi (acomodate), artinya dapat mengakomodasi perkembanagn
IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam
mengatasi (cope) dan mengakomodasi (acomodate) perlu dikembangkan
sikap bahwa anak didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia harus mampu
mengikuti dan mengendalikan perubahan agar tumbuh menjadi suatu yang
positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
d. Me-re-orientasi (re-orient), artinya persepsi dan wawasan tentang dunia perlu
diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial
yang cepat sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam
kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan
bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan
sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
10
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subjektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan
warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Dengan demikian pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam
pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu
pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit dan terkotak-kotak oleh batas subjektif sehingga pemikiran kita lebih
berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju
dan berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana
yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa
mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak
bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa dan negara,
masyarakat bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang ditimbulkan
globalisasi pada suatu bangsa terjadi di berbagai bidang, antara lain : bidang
ekonomi, politik, bidang social budaya, bidang pertahanan dan keamanan, bidang
agama, bidang pendidikan, dan sebagainya. Globalisasi bisa dianggap sebagai
penyebaran dan intensifikasi dari hubungan-hubungan bidang di atas yang
menembus sekat-sekat geografis ruang dan waktu.
Globalisasi pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan sosial
didalam dunia pendidikan, karena hanya orang-orang yang mempunyai modal lebih
besar saja yang dapat menikmati kualitas pendidikan dengan standar internasional.
Oleh karena itu, Indonesia harus bisa mengimbangi antara globalisasi dengan
keadaan bangsa Indonesia dari semua aspek, entah ekonomi, kualitas pendidik,
materi wajib, kurikulum, dan sebagainya.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam
kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan
bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan
sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan
warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
12
Dalam menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat maka
globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi
sesuatu yang negatif. Cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi
ini adalah dengan cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Cara
untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan.
13
Daftar Pustaka
http://taufikafandii.blogspot.com/2014/03/pengaruh-globalisasi-terhadappendidikan.html
Idrus, Dr. Ali. 2009. Manajemen Pendidikan Global (Visi, Aksi, dan Adaptasi).
Jakarta: Gaung Persada Press.
Mansoer, Hamdan. 2003. Demokrasi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Rachman & Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.
14