LAPORAN AKHIR Profil Kabupaten Banjar
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
BAB
2
PROFIL KABUPATEN BANJAR
2.1.
WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Banjar terletak di bagian selatan Provinsi Kalimantan Selatan, berada
pada 114° 30' 20" dan 115° 33' 37" Bujur Timur serta 2° 49' 55" dan 3° 43' 38 Lintang
Selatan. Luas wilayahnya 4.668,50 Km² atau sekitar 12,20 % dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan. Secara administrasi batas-batas Kabupaten Banjar adalah:
Sebelah Utara
: Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sebelah Timur
: Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu
Sebelah Selatan
: Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru
Sebelah Barat
: Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar
Berdasarkan data Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2014, Kabupaten Banjar
terbagi kedalam 19 wilayah Kecamatan, 277 Desa dan 13 Kelurahan. Kecamatan yang
terluas adalah Kecamatan Aranio yaitu 1.166,35 Km² (24,98 %), dan yang memiliki luas
wilayah paling kecil adalah Kecamatan Martapura Timur, yaitu 29,99 Km² (0,64 %).
Hasil pemantauan Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru pada tahun 2014,
suhu udara di Kabupaten Banjar rata-rata berkisar antara 16° C sampai 37° C. Suhu udara
maksimum terjadi pada bulan Oktober (37° C) dan suhu minimum terjadi pada bulan
oktober dan desember (16° C). Selain itu, sebagai daerah tropis maka kelembaban udara
relatif tinggi dengan rata-rata berkisar 55 % sampai 96 %, dengan kelembaban maksimum
pada bulan Februari-desember sedangkan kelembaban minimum terjadi pada bulan
September - Oktober.
Rata-rata curah hujan selama tahun 2013 tercatat rata-rata 172,1 mm, dengan
jumlah terendah terjadi pada bulan September (7,4 mm) dan tertinggi terjadi pada bulan
maret (300 mm). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 12 hari dengan jumlah hari hujan
terbanyak pada bulan Januari (22 hari), sebaliknya jumlah hari hujan terendah pada bulan
juni dan September (5 hari). Pada tahun 2013 kecepatan angin yang terjadi rata-rata
sebesar 2,99 knots per bulan.
Ketinggian dari permukaan laut (dpl) untuk wilayah Kabupaten Banjar berkisar
antara 0 – 1,878 meter, dimana 35 % berada diketinggian 0 -7 m dpl, 55,54 % ada pada
ketinggian 50 – 300 m dpl, sisanya 9,45 % lebih dari 300 m dpl. rendahnya letak
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-1
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah
menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93 %) sebagian
lagi (0,58 %) tergenang secara periodik.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Banjar Menurut Kecamatan Tahun 2014
No
Kecamatan
Luas Wilayah
(Km2)
Persentase Luas
Wilayah (%)
1
Aluh-Aluh
82,48
1,77
2
Beruntung Baru
61,42
1,32
3
Gambut
129,3
2,77
4
Kertak Hanyar
45,83
0,98
5
Tatah Makmur
35,47
0,76
6
Sungai Tabuk
147,3
3,16
7
Martapura
42,03
0,90
8
Martapura Timur
29,99
0,64
9
Martapura Barat
149,38
3,20
10
Astambul
216,5
4,64
11
Karang Intan
12
Aranio
13
215,35
4,61
1166,35
24,98
Sungai Pinang
458,65
9,82
14
Paramasan
560,85
12,01
15
Pengaron
433,25
9,28
16
Sambung Makmur
134,65
2,88
17
Mataraman
148,4
3,18
18
Simpang Empat
453,3
9,71
19
Telaga Bauntung
158
3,38
Jumlah
4.668,50
100,00
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015
Grafik 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Banjar
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-2
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Pada umumnya tanah di wilayah ini bertekstur halus (77,62 %) yaitu meliputi
tanah liat, berlempung, berpasir dan berdebu. Sementara 14,93 % bertekstur sedang yaitu
jenis lempung, berdebu, liat berpasir, sisanya 5,39 % bertekstur kasar yaitu pasir
berlempung, pasir berdebu.
Kedalaman efektif tanahnya sebagian besar lebih besar dari 90 cm (66,45 %),
sementara kedalaman 60 – 90 cm meliputi 18,77 %, dan 30 – 60 cm hanya 14,83 %.
Menurut Peta Tanah eksplorasi tahun 1981 skala 1 : 1.000.000 dari Lembaga Penelitian
Bogor di wilayah Kabupaten Banjar dijumpai jenis tanah; tanah organosol, gleihumus
dengan bahan induk bahan aluvial dan fisiografi dataran meliputi 3,72 %. Tanah komplek
podsolik merah kuning dan laterit dengan bahan induk batuan baku dengan fisiografi
dataran meliputi 14,29 %. Tanah latosol dengan bahan induk batuan beku dan fisiografi
instrusi meliputi 24,84 %. Tanah komplek podsolik merah kuning, latosol dengan batu
induk endapan dan metamorf meliputi 28,57 %.
2.2.
POTENSI WILAYAH KABUPATEN BANJAR
Masyarakat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menyadari pentingnya
dunia pariwisata di daerahnya.Kabupaten Banjar memiliki potensi wisata yang cukup kaya
dan beragam antara lainkeberadaan potensi Pasar Terapung Desa Lok Baintandan
kulinernya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis lokal maupun mancanegara.
Potensi produksi perikanan di Kabupaten Banjar cukup besar meliputi usaha
budidaya dan penangkapan. Kegiatan budidaya meliputi budidaya air laut, air payau dan
air tawar, sedangkan kegiatan penangkapan meliputi penangkapan di perairan laut dan
perairan umum.Pengembangan usaha perikanan budidaya merupakan sektor yang telah
lama menopang pengembangan ekonomi, terutama ikut serta dalam memberdayakan
pembudidaya ikan khususnya skala kecil. Atas dasar tersebut dan dalam rangka
mendukung pelaksanaan kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk
Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya pada Tahun 2008 ditetapkanlah Pengembangan
Kawasan Perikanan Di Kabupaten Banjar dengan Surat Keputusan Bupati Banjar Nomor
241 Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008 khusus budidaya ikan air tawar pada kawasan
perikanan budidaya Riam Kanan dan Kawasan Minapolitan Cindai Alus dengan luas lahan
yang berpotensi untuk dikembangkan seluas ± 1.671 Ha.
Pusat distrik Minapolitan Cindai Alus Kabupaten Banjar ini berada di Desa Cindai
Alus Kecamatan Martapura Kota dengan desa-desa hinterlandnya, yaitu Desa Tungkaran,
Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kota, serta Desa Sungai Rangas Hambuku, Desa
Sungai Batang Ilir dan Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat. Berdasarkan
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-3
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
master plan pengembangannya, kawasan ini akan dibangun dalam 10 tahun, sejak 2008
hingga 2018. Tujuan dibangunnya kawasan ini adalah untukmeningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi perikanan budidaya, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung
perikanan
di
kawasan
minapolitan,
serta
memberdayakan
dan
mensejahterakan
masyarakat di kawasan tersebut.
Berdasarkan
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Kabupaten
Banjar,
kawasan
minapolitan terdiri dari kawasan pertanian lahan basah, kawasan budidaya lahan kering
dan kawasan pemukiman. Lahan dikawasan minapolitan terdiri dari lahan basah pasang
surut sulfat masam tipe C dan D beririgasi teknis, lahan gambut dan lahan kering tipe
alluvial dan podsolik. Lahan basah digunakan untuk persawahan dan kolam ikan dan lahan
kering untuk perumahan dan pekarangan. Selain potensi perikanan, Kawasan Minapolitan
Cindai Alus juga merupakan kawasan pertanian yang menghasilkan padi sawah lahan
basah, buah-buahan terutama jeruk dan pisang, sayur-sayuran, perkebunan dan
peternakan.Dengan adanya kawasan Minapoitan ini, diharapkan usaha perikanan di
Kabupaten Banjar akan semakin berkembang dalam rangka mendukung pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perikanan
di Kab. Banjar.
Selain potensi produk perikanan, Kabupaten Banjar merupakan daerah yang
memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar, khususnya pertanian. Kabupaten
Banjar memiliki wilayah yang sangat potensial bagi perolehan devisa, khususnya dari
komoditi pertanian, perikanan dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Kabupaten
Banjar memiliki kawasan pesisir yang menyimpan potensi bagi pengembangan ekonomi
wilayah. Kabupaten Banjar memiliki modal sosial dan budaya yang sangat kuat sehingga
menjadi perekat dan pemersatu masyarakat dalam memajukan Kabupaten Banjar.
2.3.
DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1. JUMLAH PENDUDUK DAN KK KESELURUHAN
Berdasarkan data yang tercatat pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
jumlah rumah tangga pada pertengahan tahun 2013 mencapai 140.290 RT, dengan jumlah
penduduk 536.328 orang yang terdiri dari 272.303 laki-laki dan 264.025 perempuan
dengan sex ratio 103. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Martapura dengan
kepadatan 2.557 penduduk per kilometer persegi. Kecamatan Aranio hanya 7 penduduk
per kilometer persegi dan merupakan daerah tingkat kepadatan terendah. Hal ini
menunjukkan sebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-4
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Tabel 2.2
Penduduk Kabupaten Banjar Per Kecamatan Tahun 2010-2014
No
Kecamatan
2010
2011
Tahun
2012
2013
2014
1
Aluh-Aluh
27.285
27.446
28.033
28.507
28.984
2
Beruntung Baru
13.181
13.194
13.504
13.782
13.985
3
Gambut
35.956
36.883
37.775
38.054
38.731
4
Kertak Hanyar
38.909
40.359
41.476
41.447
42.237
5
Tatah Makmur
10.974
11.076
11.297
11.646
11.847
6
Sungai Tabuk
56. 869
58.227
59.739
59.540
60.455
7
Martapura
101.482
104.973
106.962
107.476
109.565
8
Martapura Timur
29.200
29.623
29.931
30.449
30.879
9
Martapura Barat
16.972
17.093
17.375
17.732
17.952
10
Astambul
33.009
33.134
33.886
34.618
35.088
11
Karang Intan
30.679
31.067
31.724
32.530
33.028
12
Aranio
8.246
8.386
8.545
8.727
8.899
13
Sungai Pinang
14.511
14.665
15.027
15.638
15.923
14
Paramasan
4.214
4.313
4.443
4.722
4.859
15
Pengaron
15.764
15.904
16.252
16.788
17.023
16
Sambung Makmur
10.562
10.813
11.057
12.048
12.308
17
Mataraman
23.662
23.867
24.417
24.739
25.071
18
Simpang Empat
32.252
32.504
33.344
34.596
35.221
19
Telaga Bauntung
Jumlah
3.112
506.839
3.136
3.210
3.289
3.342
516.663
527.997
536.328
545.397
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Banjar
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-5
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Telaga Bauntung
Simpang Empat
Mataraman
RPIJM
3.342
35.221
25.071
Sambung Makmur
Pengaron
Paramasan
Sungai Pinang
Aranio
Karang Intan
Astambul
Martapura Barat
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Tatah Makmur
Kertak Hanyar
Gambut
12.308
17.023
4.859
15.923
8.899
33.028
35.088
17.952
30.879
109.565
60.455
11.847
42.237
38.731
Beruntung Baru
Aluh-Aluh
13.985
28.984
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Banjar Per Kecamatan
Tahun 2014
No
Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Rumah
Tangga
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Per Km2
1
Aluh-Aluh
82,48
7.729
28.984
351
2
Beruntung Baru
61,42
3.795
13.985
228
3
Gambut
129,3
10.384
38.731
300
4
Kertak Hanyar
45,83
11.120
42.237
922
5
Tatah Makmur
35,47
3.080
11.847
334
6
Sungai Tabuk
147,3
16.314
60.455
410
7
Martapura
42,03
28.576
109.565
2.607
8
Martapura Timur
29,99
8.312
30.879
1.030
9
Martapura Barat
149,38
4.833
17.952
120
10
Astambul
216,5
9.354
35.088
162
11
Karang Intan
215,35
9.340
33.028
153
12
Aranio
1166,35
2.395
8.899
8
13
Sungai Pinang
458,65
4.544
15.923
35
14
Paramasan
560,85
1.306
4.859
9
15
Pengaron
433,25
4.614
17.023
39
16
Sambung Makmur
134,65
3.040
12.308
91
17
Mataraman
148,4
7.238
25.071
169
18
Simpang Empat
453,3
9.827
35.221
78
19
Telaga Bauntung
Jumlah
158
966
3.342
21
4.668,50 146.767
545.397
117
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-6
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
2.3.2. JUMLAH PENDUDUK MISKIN DAN PERSEBARAN PENDUDUK
Untuk menghitung tingkat kesejahteraan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) melakukan program yang disebut sebagai Pendataan Keluarga setiap
setahun sekali yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dasar kependudukan
dan keluarga dalam rangka program pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Data
kemiskinan dilakukan lewat pentahapan keluarga sejahtera yang dibagi menjadi lima
tahap, yaitu: Keluarga Pra Sejahtera (sangat miskin), Keluarga Sejahtera (miskin),
Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, Keluarga Sejahtera III Plus.
Hasil pendataan keluarga tahun 2013 menunjukan Keluarga Pra Sejahtera
mencapai 9.445 keluarga, KSI sebanyak 32.203, KSII sebanyak 63.023, dan KSIII 40.731
serta KSIII+ sebanyak 5.413 orang.
Dalam usaha untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, selain harus sehat
secara fisik, masyarakat juga harus ditingkatkan kesehatan spiritualnya. Hal yang perlu
mendapat perhatian pemerintah antara lain adalah pemantapan kehidupan beragama,
pencegahan konflik antar dan inter agama, perlindungan rasa aman dalam keluarga serta
kekerasan dalam rumah tangga; merupakan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh
pemerintah Kabupaten Banjar agar ketenangan masyarakat dalam menjalankan kewajiban
pengamalan agama dan kepercayaannya tetap terjamin serta memberikan rasa aman pada
perempuan dan anak-anak dalam keluarga melalui kebijakan Perlindungan Ibu dan Anak
Dalam Rumah Tangga.
Tabel 2.4
Penduduk Menurut Tahap Keluarga Sejahtera Tahun 2010-2013
No
1
2
3
4
5
Indikator
Pra Sejahtera
KS I
KS II
KS III
KS III Plus
2010
Tahun
2011
2013
9.702
9.274
9.445
31.472
32.145
32.203
60.195
61.228
63.023
34.617
34.304
40.731
4.763
5.424
5.413
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Masalah Kesejahteraan Sosial dalam pelaksanaannya tidak hanya ditangani oleh
pemerintah Kabupaten saja, namun juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi non
pemerintah. Organisasi yang menampung aktivitas kepemudaan antara lain Karang
Taruna, KNPI, Pramuka, dan lain-lain seperti organisasi olahraga dan kesenian.
Masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan salah satu faktor penghambat
pembangunan pada suatu daerah. Dengan adanya penduduk miskin pada suatu wilayah,
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-7
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
akan berdampak pada adanya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Demikian juga di Kabupaten Banjar, terdapat beberapa upaya penanganan terhadap
penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti penanganan Anak Terlantar, Korban
Penyalahgunaan Narkotika, Korban Tindak Kekerasan, Penyandang Cacat, Mantan
Narapidana, Lanjut Usia Terlantar, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Keluarga Fakir Miskin,
Keluarga Rumah Tak Layak Huni, Keluarga Pahlawan Nasional, Korban Bencana Alam,
Masyarakat yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana.
2.3.3. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK LIMA TAHUN KE DEPAN
Kependudukan
merupakan
salah
satu
penentu
dalam
perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik maupun non fisik.
mengkondisikan
Sehingga proyeksi
penduduk merupakan hal yang penting dalam perencanaan. Dengan mengetahui
perkembangan suatu penduduk di suatu wilayah maka akan dapat diketahui prediksi dari
kebutuhan akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan ruangnya
Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas, utilitas dan ruangnya maka akan
relatif lebih mudah untuk memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat
keteraturan secara fisik dan non fisik.
Dalam proyeksi pertumbuhan penduduk Kabupaten Banjar dijabarkan proyeksi
penduduk dalam kurun waktu 8 tahun yaitu dari tahun 2014-2021. Pembuatan proyeksi ini
dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk
perencanaan jangka menengah. Untuk lebih jelasnya proyeksi pertumbuhan penduduk
dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.
Grafik 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Banjar
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-8
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Tabel 2.5
Proyeksi Penduduk Kabupaten Banjar Tahun 2014-2021
No.
Kecamatan
Proyeksi Jumlah Penduduk (Metode Logaritmik)
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1
Aluh-Aluh
28.984
29.530
30.043
30.556
31.069
31.582
32.094
32.606
2
Beruntung Baru
13.985
14.248
14.496
14.744
14.991
15.238
15.486
15.733
3
Gambut
38.731
39.460
40.146
40.832
41.517
42.202
42.887
43.571
4
Kertak Hanyar
42.237
43.032
43.780
44.528
45.275
46.023
46.769
47.516
5
Tatah Makmur
11.847
12.070
12.280
12.490
12.699
12.909
13.118
13.328
6
Sungai Tabuk
7
Martapura
8
60.455
61.593
62.664
63.734
64.804
65.873
66.942
68.011
109.565
111.627
113.568
115.508
117.447
119.385
121.322
123.258
Martapura Timur
30.879
31.460
32.007
32.554
33.100
33.647
34.193
34.738
9
Martapura Barat
17.952
18.290
18.608
18.926
19.243
19.561
19.878
20.196
10
Astambul
35.088
35.748
36.370
36.991
37.612
38.233
38.853
39.473
11
Karang Intan
33.028
33.650
34.235
34.820
35.404
35.988
36.572
37.156
12
Aranio
8.899
9.066
9.224
9.382
9.539
9.697
9.854
10.011
13
Sungai Pinang
15.923
16.223
16.505
16.787
17.068
17.350
17.632
17.913
14
Paramasan
4.859
4.950
5.037
5.123
5.209
5.294
5.380
5.466
15
Pengaron
17.023
17.343
17.645
17.946
18.248
18.549
18.850
19.150
16
Sambung Makmur
12.308
12.540
12.758
12.976
13.193
13.411
13.629
13.846
17
Mataraman
25.071
25.543
25.987
26.431
26.875
27.318
27.761
28.204
18
Simpang Empat
35.221
35.884
36.508
37.131
37.755
38.378
39.000
39.623
19
Telaga Bauntung
3.342
3.405
3.464
3.523
3.582
3.642
3.701
3.760
545.397
555.663
565.324
574.981
584.632
594.279
603.922
613.559
JUMLAH
Sumber : Analisis, 2016
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-9
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
2.3.4. JUMLAH PENDUDUK PERKOTAAN DAN PROYEKSI URBANISASI
Berdasarkan deliniasi kawasan yang ada di RTRW Kabupaten Banjar didapatkan
perkiraan luasan perkotaan yang dapat dilihat pada Tabel. 2.6 berikut.
Tabel 2.6
Luasan Perkotaan Kabupaten Banjar
No.
1
Nama
Kecamaran/Desa
Martapura Timur
Melayu Tengah
Melayu Ulu
Mekar
Antasan senor Ilir
Antasan senor
Keramat
Tambak Hanyar
Tambak Hanyar Ulu
Tambak Hanyar Ilir
Keramat Baru
Pekauman Ulu
Pekauman Dalam
2
Kec. Martapura
3
Martapura Barat
Telok Selong Ulu
Telok Selong
Sungai Batang Ilir
Tangkas
Sungai Rangas Ulu
Sungai Rangas
Hambuku
Sungai Rangas
Tengah
Penggalaman
Sungai Batang
4
Astambul
Pingaran Ullu
Pingaran Ilir
Astambul Seberang
Astambul Kota
Sungai Alat
Jati Baru
Pasar Jati
Danau Salak
Estimasi luasan
perkotaan
menurut RTRW
Luas
Wilayah
2014
Estimasi
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
0,5
1
0,5
0,5
1
1
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
1
1,54
2
0,93
1,4
1,95
1,2
1,98
1,49
1,49
1,3
1,25
1
1.331
2.212
1.496
4.729
2.223
933
1.324
1.854
1.671
838
2.016
762
666
2.212
748
2.365
2.223
933
662
927
836
419
1.008
762
13.760
109.005
109.005
1
42,03
109.005
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
2,25
1,5
11,67
6,03
7,94
1.063
1.367
1.929
1.207
1.771
266
342
482
302
443
0,125
4,82
1.637
205
0,5
0,1
0,25
11,32
28,49
11,08
863
2.253
1.777
432
225
444
3.140
1
1
1
1
0,5
1
0,5
1
12
13,5
2
5
16
5
12
17
2.452
2.271
981
1.554
2.743
1.879
4.391
2.436
2.452
2.271
981
1.554
1.372
1.879
2.196
2.436
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-10
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
Nama
Kecamaran/Desa
Banua Anyar
5
6
8
9
10
Estimasi luasan
perkotaan
menurut RTRW
Luas
Wilayah
RPIJM
2014
Estimasi
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
1.725
1.725
16.865
1
5
Kec. Mataraman
Surian
Gunung Ulin
0,5
0,5
6
9
878
1.445
439
723
1.162
Kec. Simpang
Empat
Desa Tanah Intan
Lok Cantung
Ds. Sungai Tabuk
Ds. Cabi
Sungai Raya
Simpang Empat
Batu Balian
Sungkai
Pasar Lama
Sungkai Baru
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
40
14,5
15,11
8
30
25
8
20
10,95
10,5
1.471
553
484
949
1.964
3.748
4.472
1.804
1.343
2.221
736
277
242
475
982
1.874
2.236
902
672
1.111
9.505
Kec. Sungai Tabuk
Sungai Lulut
Gudang Hirang
Lok Baintan Dalam
Sungai Pinang Baru
Pemakuan
Sungai Tabuk Kota
Abumbun Jaya
Penjambuan
Gudang Tengah
Pematang Panjang
0,5
0,5
0,5
0,5
1
1
1
0,5
0,5
0,5
4
13
4,85
12,07
3,05
4,29
4,86
8
2,85
7
15.621
4.483
1.865
1.846
2.293
3.137
1.286
1.163
2.351
2.053
7.811
2.242
933
923
2.293
3.137
1.286
582
1.176
1.027
21.407
Gambut
Gambut Barat
Gambut
Kayu Bawang
1
1
0,5
7,49
19,74
17,77
4.790
13.717
2.643
4.790
13.717
1.322
19.829
1
1
1
1
1
1
1
2
4,15
2,03
1,15
1
2,2
2,2
986
1.882
2.778
3.717
5.357
8.710
8.993
986
1.882
2.778
3.717
5.357
8.710
8.993
Kertak Hanyar
Mekar Raya
Sungai Lakum
Mandar Sari
Menarap Tengah
Menarap Lama
Kertak Hanyar II
Kertak Hanyar I
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-11
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
11
Nama
Kecamaran/Desa
Estimasi luasan
perkotaan
menurut RTRW
Aluh-Aluh
Kuin Besar
Terapu
Luas
Wilayah
0,5
0,5
4,33
4
2014
Estimasi
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
32.423
1.418
483
709
242
951
228.044
Sumber : Analisis, 2016
Total
2.4.
RPIJM
ISU STRATEGI SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
2.4.1. DATA PERKEMBANGAN PDRB DAN POTENSI EKONOMI
Analisis struktur ekonomi menggunakan data PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto) Kabupaten Banjar. Nilai PDRB merupakan penjumlahan nilai tambah atau jumlah
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di Kabupaten Banjar
dalam satu tahun. PDRB yang dihitung atas dasar harga berlaku (ADHB) menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tersebut. Nilai
PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat perubahan struktur ekonomi
Kabupaten Banjar.
Dalam lima tahun terakhir (2010-2014), nilai produksi dan nilai tambah Kabupaten
Banjar menunjukkan perkembangan positif dan terus meningkat setiap tahunnya. Nilai
PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp. 6.942,09 miliar pada tahun 2010
menjadi Rp. 9.333,03 miliar pada tahun 2013 dan Rp. 10.077,93 miliar pada tahun 2014.
Tabel 2.7
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Banjar 2012-2015
(Rp. Juta)
No
1
2
LAPANGAN USAHA
Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Pengadaan Listrik, Gas
5
Pengadaan Air
6
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
Pergudangan
7
8
2012
2013
2014*
2015**
1.776.466
1.902.209
2.111.557
2.208.042
2.315.416
2.345.468
2.491.744
2.716.513
648.856
689.489
806.169
845.210
6.487
6.449
7.712
7.565
19.188
20.596
23.854
24.127
819.658
925.433
1.102.927
1.136.556
1.112.666
1.250.672
1.529.340
1.644.246
377.332
431.220
508.452
520.169
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-12
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No
9
10
LAPANGAN USAHA
Penyediaan Akomodasi
dan makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
2012
2013
2014*
RPIJM
2015**
259.464
289.160
338.856
356.890
307.694
330.448
381.677
408.580
11
Jasa Keuangan
187.690
220.389
244.599
248.995
12
Real Estate
316.890
341.983
391.437
413.595
13
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
26.817
30.597
35.903
37.741
604.748
697.891
842.918
864.994
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
432.916
484.387
562.816
611.743
175.112
198.715
229.842
244.329
Jasa Lainnya
130.617
138.006
163.668
166.841
14
15
16
17
Total PDRB
9.518.017
10.303.112
11.773.471
12.456.136
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
Sektor utama yang menyumbang terhadap PDRB adalah sektor perdagangan,
hotel dan restoran, sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor jasa-jasa. Struktur
ekonomi Kabupaten Banjar menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan pertanian ratarata kontribusinya menurun dari tahun 2010-2014, seballiknya kontribusi dari sektor sektor
perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa terus meningkat. Sumbangan sektor
perdagangan, hotel dan restoran meyumbang sebesr 23,47 persen pada tahun 2010
menjadi 24,21 persen pada tahun 2012 dan 24,64 persen pada tahun 2014 (lihat Tabel
4.2). Sementara sumbangan sektor pertanian sebesar 22,15 persen per tahun pada tahun
2010, berubbah menjadi 22,10 pada tahun 2011, dan 20,95 persen pada tahun 2014. Hal
serupa terjadi pada sektor pertambangan, sumbangan pertambangan sebesar 21,09
persen menurun menjadi 18,37 pada tahun 2014. Penurunan sumbangan sektor pertanian
dan sektor pertambangan menunjukkan adanya perubahan struktur ekonomi secara
bertahap, dimana sektor sekunder dan tersier mulai tumbuh dan berkembang dalam
mendorong perekonomian Kabupaten Banjar.
Sementara untuk perkembangan nilai PDRB kecamatan dari tahun 2011-2013
secara umum sulur kecamatan rata-rata meningkat. Kontribusi terbesar kecamatan
terhadap PDRB kabupaten Banjar adalah kecamatan Martapura sebesar 14,88 persen,
dikuti kedua kecamatan Karang Intan 9,88 persen. Nilai PDRB tahun 2013 tertinggi
terdapat di Kecamatan Martapura yaitu mencapai 1.389.029.058 ribu dan nilai PDRB
terrendah di Kecamatan Tatah Makmur sebesar 158.540.799 ribu.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-13
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Tantangan yang harus diatasi dalam pengembangan ekonomi daerah adalah
semakin tingginya ketergantungan pada sektor pertambangan. Ketergantungan akan
meningkatkan risiko ekonomi. Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas pertanian
khususnya kelautan dan perikanan, dan perkebunanakan menjadi sangat penting bagi
peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan.
Tantangan lainnya adalah meningkatkan percepatan pembangunan pariwisata yang
mempunyai dampak berganda terhadap sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi dengan melibatkan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Tabel 2.8
PDRB Kecamatan se-Kabupaten Banjar Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011-2013 (Rp.000)
No.
Kecamatan
1
Aluh-Aluh
2
Beruntung Baru
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2011
2012
324.960.832
230.733.523
Gambut
413.522.524
Kertak Hanyar
333.057.890
Tatah Makmur
135.183.343
Sungai Tabuk
530.920.377
Martapura
1.102.246.529
Martapura Timur
320.469.034
Martapura Barat
262.221.406
Astambul
429.595.171
Karang Intan
677.997.872
Aranio
380.149.269
Sungai Pinang
390.841.784
Paramasan
224.221.735
Pengaron
291.106.979
Sambung Makmur
244.500.058
Mataraman
393.207.125
Simpang Empat
645.884.845
Telaga Bauntung
384.113.683
JUMLAH 7.714.933.979
2013*
368.292.064
395.643.902
257.709.300
295.126.485
463.279.078
508.519.191
368.824.920
405.669.978
146.474.159
158.540.799
600.857.182
653.570.872
1.251.544.615
1.389.029.058
371.542.327
405.923.339
311.152.941
321.354.960
470.976.047
509.263.658
763.498.856
860.602.727
406.663.873
442.226.674
416.369.703
434.966.746
246.781.831
257.308.848
300.034.427
345.337.208
272.057.430
299.048.858
417.575.511
455.463.843
763.285.392
782.826.031
383.129.521
412.611.136
8.580.049.177 9.333.034.313
Sumber: BPS Kabupaten Banjar
* Angka Sementara
Tabel 2.9
Struktur Ekomomi Kabupaten Banjar 2012-2015 (Persen)
No.
LAPANGAN USAHA
1
2
3
4
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik, Gas
2012
18,66
24,33
6,82
0,07
2013
18,46
22,76
6,69
0,06
2014*
17,93
21,16
6,85
0,07
2015**
17,73
21,81
6,79
0,06
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-14
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
LAPANGAN USAHA
5
6
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan makan
Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
2012
PDRB
2013
2014*
RPIJM
2015**
0,20
8,61
0,20
8,98
0,20
9,37
0,19
9,12
11,69
12,14
12,99
13,20
3,96
4,19
4,32
4,18
2,73
2,81
2,88
2,87
3,23
1,97
3,33
0,28
3,21
2,14
3,32
0,30
3,24
2,08
3,32
0,30
3,28
2,00
3,32
0,30
6,35
6,77
7,16
6,94
4,55
1,84
1,37
4,70
1,93
1,34
4,78
1,95
1,39
4,91
1,96
1,34
100
100
100
100
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun dasar (2000). PDRB atas dasar harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar dari tahun
ke tahun. Nilai PDRB atas harga konstan tercatat sebesar Rp. 3,344,30 miliar miliar pada
tahun 2010 kemudian meningkat menjadi menjadi Rp. 3.776,88 miliar, meningkat terus
menjadi Rp.4.244,72 miliar pada tahun 2014.
Tabel 2.10
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Banjar
Tahun 2012-2015 (Rp. Juta)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
LAPANGAN USAHA
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik, Gas
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan
Pergudangan
2012
2013
2014*
2015**
1.635.190
1.691.525
1.730.347
1.781.828
2.088.463
579.557
7.337
17.587
790.097
2.091.782
604.123
7.762
18.273
834.535
2.150.901
632.057
8.700
19.502
885.279
2.192.231
666.050
8.917
19.746
939.989
982.122
1.068.482
1.162.013
1.254.639
348.874
375.272
400.411
417.495
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-15
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
LAPANGAN USAHA
Penyediaan Akomodasi
dan makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
PDRB
2012
2013
2014*
RPIJM
2015**
238.614
283.536
166.979
293.839
23.738
257.442
300.889
189.089
310.441
25.578
275.837
329.202
198.977
327.453
27.340
292.378
348.889
198.956
344.852
28.798
536.615
396.683
567.085
428.100
598.139
463.375
630.198
501.511
162.183
119.424
8.670.838
176.957
122.899
9.070.234
188.937
132.977
9.531.447
201.917
135.888
9.964.282
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar terus membaik. Pertumbuhan PDRB
dengan migas meningkat dari 4,72 persen pada tahun 2010 menjadi 6,33 persen pada
tahun 2012, dan 7,24 persen pada tahun 2014. Sektor dengan angka pertumbuhan
tertinggi pada tahun 2014, yaitu sektor jasa, sektor penganggkutan dan komunikasi; dan
sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor bangunan. Pertumbuhan sektor jasa
sebesar 8,69 persen pada tahun 2010 meningkat menjadi 12,22 persen pada tahun 2014;
sektor perdagangan tumbuh sebesar 4,88 persen meningkat menjadi 8,24 persen pada
tahun 2014. Sementara untuk angka pertumbuhan sektor pertanian dan sektor
pertambangan menunjukan semakin melambat. Hal ini menunjukan bahwa terjadinya
pergeseran aktivitas ekonomi di Kabupaten Banjar dari sektor primer berkembang ke
sektor sekunder dan tersier.
Tantangan yang harus diatasi dalam mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi ekonomi daerah adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian khususnya
kelautan dan perikanan; dan perkebunan. Langkah lainnya adalah pengembangan
pariwisata yang dapat menggerakan pertumbuhan nilai tambah sektor jasa-jasa, angkutan
dan komunikasi, serta perdagangan, hotel dan restoran.
Sementara untuk perkembangan ekonomi di kecamatan, dalam periode 20112013 angka pertumbuhan ekonomi seluruh kecamatan tumbu positif kecuali di Kecamatan
Paramasan dengan angka pertumbuhan negatif pada tahun 2013, Kecamatan Mataram 1,44 persen pada tahun 2012, dan Kecamatan Telaga Bauntung -4,36 persen pada tahun
2014. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2013 mencapai 8,64 persen di Kecamatan
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-16
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Karang Intan, 8,36 persen di Kecamatan Pengaron, dan pertumbuhan ekonomi terrendah
di Kecamatan Paramasan dan Simpang Empat.
Tabel 2.11
Pertumbuhan Ekonomi (Atas Dasar Harga Konstan) Kabupaten Banjar
Tahun 2012-2015 (Persen)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
LAPANGAN USAHA
2012
2013
2014*
2015**
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
3,87
3,45
2,30
2,98
Pertambangan dan Penggalian
7,98
0,16
2,83
1,92
Industri Pengolahan
5,66
4,24
4,62
5,38
Pengadaan Listrik, Gas
6,87
5,79
12,08
2,50
Pengadaan Air
1,85
3,90
6,73
1,25
Konstruksi
6,43
5,62
6,08
6,18
Perdagangan Besar dan Eceran,
dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
8,53
8,79
8,75
7,97
Transportasi dan Pergudangan
7,39
7,57
6,70
4,27
Penyediaan Akomodasi dan makan
Minum
7,92
7,89
7,15
6,00
Informasi dan Komunikasi
5,66
6,12
9,41
5,98
Jasa Keuangan
6,16
13,24
5,23
-0,01
Real Estate
5,98
5,65
5,48
5,31
Jasa Perusahaan
6,63
7,75
6,89
5,33
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
5,95
5,68
5,48
5,36
Jasa Pendidikan
3,12
7,92
8,24
8,23
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
7,63
9,11
6,77
6,87
Jasa Lainnya
1,61
2,91
8,20
2,19
PDRB
6,28
4,61
5,08
4,54
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
Tabel 2.12
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Kabupaten Banjar Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2011-2013 (Persen)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kecamatan
Aluh-Aluh
Beruntung Baru
Gambut
Kertak Hanyar
Tatah Makmur
Sungai Tabuk
Martapura
Martapura Timur
Martapura Barat
Astambul
Karang Intan
2011
2012
1,53
5,23
5,48
6,19
7,52
8,75
4,13
5,37
5,83
4,22
13,30
2013*
7,73
5,52
7,89
8,10
4,08
8,06
7,77
10,82
9,58
4,48
7,53
2,53
6,92
4,13
5,19
4,07
5,14
6,46
5,54
0,64
4,58
8,64
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-17
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
12
13
14
15
16
17
18
19
Kecamatan
Aranio
Sungai Pinang
Paramasan
Pengaron
Sambung Makmur
Mataraman
Simpang Empat
Telaga Bauntung
JUMLAH
2011
2012
4,27
8,79
4,29
5,84
10,82
8,32
3,36
3,85
,21
2013*
2,24
2,46
11,71
2,95
10,64
-1,44
10,04
-4,36
6,34
6,39
0,38
-2,42
8,36
7,63
4,60
1,12
4,37
4,80
Grafik 2.3
Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral Kabupaten Banjar 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
2.4.2. DATA PENDAPATAN PER KAPITA DAN PROPORSI PENDUDUK
MISKIN
A.
DATA PENDAPATAN PER KAPITA
Nilai PDRB perkapita merupakan ukuran rata-rata nilai tambah bruto yang
diciptakan dari kegiatan ekonomi dibagi jumlah penduduk. Pendapatan perkapita dihitung
berdasarkan nilai PDRB dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung dan pendapatan
netto dari luar daerah. Pendapatan netto dari luar daerah belum dapat dihitung, sementara
diduga pendapatan yang keluar Kabupaten Banjar sangat besar dibanding dengan yang
masuk sehingga pendapatan perkapita yang sesungguhnya masih lebih rendah.
Nilai PDRB perkapita Kabupaten Banjar selama tahun 2010-2014 menunjukkan
peningkatan. PDRB perkapita dengan migas atas dasar harga berlaku meningkat dari
Rp.13,67 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.16,37 juta pada tahun 2012, dan Rp. 18,45
juta pada tahun 2014. Sementara PDRB perkapita dengan migas atas dasar harga konstan
2000 meningkat dari Rp.6,57 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.6,33 juta pada tahun 2012
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-18
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
dan Rp.7,24 juta pada tahun 2014.Pertumbuhan PDRB perkapita dengan migas meningkat
dari 2,38 persen pada tahun 2010 menjadi 5,31 persen pada tahun 2014. Kondisi ini
menunjukkan bahwa produktivitas ekonomi Kabupaten Banjar terus meningkat. Tantangan
yang harus diatasi adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan PDRB di atas rata-rata
pertumbuhan penduduk.
Tabel 2.13
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kabupaten Banjar Tahun 20102014
2010
Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB (Rp. Miliyar)
2. PDRB Perkapita (Rp. Juta)
Penduduk Pertengahan Tahun (000 jiwa)
Atas Dasar Harga Konstan 2000
1. PDRB (Rp.Miliar)
2. PDRB per kapita (Rp.Juta)
Laju Pertumbuhan PDRB
Laju Pertumbuhan PDRB per kapita
2011
2012
2013
2014
6.986,88 7.714,93 8.610,81 9.405,03 10.077,93
13,63
14,94
16,37
17,57
18,45
506.839 516.413 526.600 536.328
545.397
3.350,43 3.551,84 3.776,84 3.948,23
6,57
6,88
7,18
7,38
4,72
6,21
6,33
4,54
2,38
4,72
4,42
2,72
4.244,72
7,76
7,24
5,31
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Sementara untuk perbandingan PDRB Perkapita antar kecamatan di Kabupaten
Banjar menunjukan adanya kesenjangan tingkat pendapatan yang cukup tinggi, dimana
dari 19 Kecamatan PDRB perkapita tertinggi hanya 3 kecamatan dengan PDRB perkapita
tertinggi, yaitu Kecamatan Telaga Bauntung mencapai 44.646 ribu, diikuti Paramasan
sebesar 21.208 ribu, dan Aranio sebesar 20.454 ribu. Sementara PDRB perkapita terrendah
sebesar 4.203 ribu terdapat di Kecamatan Kertak Hanyar. Jika dilihat berdasarkan
peringkat PDRB perkapita dalam kurun waktu 2011-2013, Kecamatan Telaga Bauntung,
Kecamatan Paramasan, dan kecamatan Aranio menempati peringkat paling tinggi,
sementara peringkat paling rendah adalah Kecamatan Kertak Hanyar dan Sungai Tabuk.
Secara rinci perkembangan perbandingan PDRB kecamatan dan peringkat PDRB disajikan
pada Tabel 2.14 dan Tabel 2.15.
Tabel 2.14
Perbandingan Antar Kecamatan di Kabupaten Banjar Tahun 2013
No.
Kecamatan
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
PDRB Per Kapita
(Rp. 000)
1
Aluh-Aluh
2,59
5.999
2
Beruntung Baru
6,92
9.081
3
Gambut
4,13
5.726
4
Kertak Hanyar
5,19
4.203
5
Tatah Makmur
4,07
5.860
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-19
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
Kecamatan
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
PDRB Per Kapita
(Rp. 000)
6
Sungai Tabuk
5,14
4.782
7
Martapura
6,46
5.431
8
Martapura Timur
5,54
5.827
9
Martapura Barat
0,64
7.834
10
Astambul
4,58
6.654
11
Karang Intan
8,64
12.285
12
Aranio
6,39
20.454
13
Sungai Pinang
14
Paramasan
15
0,38
11.239
-2,42
21.208
Pengaron
8,36
8.714
16
Sambung Makmur
7,63
10.569
17
Mataraman
4,60
7.902
18
Simpang Empat
1,12
9.150
19
Telaga Bauntung
4,37
44.646
JUMLAH
4,80
7.380
Tabel 2.15
Peringkat PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013
Peringkat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
B.
2011
Telaga Bauntung
Paramasan
Aranio
Sungai Pinang
Karang Intan
Sambung Makmur
Simpang Empat
Pengaron
Beruntung Baru
Mataraman
Martapura Barat
Astambul
Tatah Makmur
Aluh-Aluh
Gambut
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Kertak Hanyar
Kecamatan
2012
Telaga Bauntung
Paramasan
Aranio
Sungai Pinang
Karang Intan
Sambung Makmur
Simpang Empat
Beruntung Baru
Pengaron
Martapura Barat
Mataraman
Astambul
Aluh-Aluh
Tatah Makmur
Gambut
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Kertak Hanyar
2013
Telaga Bauntung
Paramasan
Aranio
Sungai Pinang
Karang Intan
Sambung Makmur
Simpang Empat
Beruntung Baru
Pengaron
Mataraman
Martapura Barat
Astambul
Aluh-Aluh
Tatah Makmur
Gambut
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Kertak Hanyar
PROPORSI PENDUDUK MISKIN
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas akan menyerap pertambahan angkatan
kerja baru dari keluarga miskin sehingga akan berdampak terhadap pengurangan
kemiskinan. Data menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjar
masih belum berkualitas.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-20
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar cenderung menurun dari 17,8 ribu
jiwa pada tahun 2008 menjadi 16,9 ribu jiwa pada tahun 2010 dan 15,3 ribu jiwa pada
tahun 2013. Persentase penduduk miskin juga menurun dari 3,68 persen pada tahun 2008
menjadi 3,34 persen pada tahun 2010 dan 2,84 persen pada tahun 2013. Penurunan
jumlah dan persentase penduduk miskin sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi terhadap pengurangan kemiskinan.
Tantangan yang harus diatasi adalah meningkatkan pelayanan publik dan
meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan memacu dan meningkatkan
produktivitas pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan pariwisata sehingga dapat
melibatkan penduduk miskin dalam kegiatan ekonomi.
Tabel 2.16
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Banjar Tahun 2008-2015
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah Penduduk Miskin
(000)
17,8
18,2
16,9
16,4
15,6
15,3
15,7
18,1
Persentase
Kemiskinan (%)
3,68
3,69
3,34
3,17
2,97
2,84
2,87
3,26
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
2.4.3. DATA KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS
A.
TOPOGRAFI
Topografi wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0-1.878 meter dari
permukaan laut (dpl). Ketinggian ini merupakan salah satu faktor yang menentukan letak
kegiatan penduduk sehingga ketinggian juga dipakai sebagai penentuan batas wilayah
usaha dimana 35% berada di ketinggian 0-7 m dpl, 55,54 % terdapat pada ketinggian 50300 m dpl dan sisanya yaitu sebanyak 9,45% berada pada ketinggian lebih dari 300 m dpl.
Rendahnya letak Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air
pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu
tergenang (29,93 %) sebagian lagi (0,58 %) tergenang secara periodik. Sedangkan dilihat
dari segi kemiringan lereng, Kabupaten Banjar cukup bervariatif. Hal tersebut dapat dilihat
dari kondisi morfologi wilayah Kabupaten Banjar yang terdiri dataran yang landai,
bergelombang, berbukit, sehingga ke bentuk morfologi pergunungan. Dari kondisi
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-21
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
morfologi tersebut, kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Banjar dapat dikategorikan ke
dalam 5 (lima) kelas kemiringan, yaitu sebagai berikut:
0 – 2 %, kelas kemiringan ini pada umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang landai
dengan nilai kemampuan lahan yang baik.
2 – 8 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang landai
hingga bergelombang dengan nilai kemampuan lahan yang cukup baik.
8 – 15 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang
bergelombang hingga berbukit dengan nilai kemampuan lahan yang cukup baik.
15 – 25 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang berbukit
hingga pegunungan dengan nilai kemampuan lahan yang kurang baik.
25 – 40 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran pegunungan
hingga dataran yang curam dengan nilai kemampuan lahan yang kurang baik.
Pola pengunaan lahan di kawasan perencanaan, terbagi atas kawasan terbangun seperti
permukiman, pertanian, perkebunan, jaringan jalan, dan kawasan tak terbangun seperti tanah
kosong, tegalan, semak belukar, hutan dan Daerah Aliran Sungai. Penggunaan ruang lahan di
wilayah Kabupaten Banjar berdasarkan jenis penggunaannya terdiri dari 14 jenis, yaitu:
Luas Lahan Sawah
=
71.076 Ha
Tegalan/Kebun Rakyat
=
36.735 Ha
Ladang/ Huma
=
18.857 Ha
Perkebunan
=
55.294 Ha
Lahan Ditanami Kayu-kayuan/ Hutan Rakyat
=
16.759 Ha
Tambak
=
44 Ha
Kolam/Tebat/Empang
=
1.732 Ha
Padang Rumput
=
45.320 Ha
Sementara Tidak Diusahakan
=
35.334 Ha
Pekarangan Yang Ditanami Pertanian dll
=
20.518 Ha
Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitarnya
=
16.227 Ha
Hutan Negara
=
86.579 Ha
Rawa Yang Ditanami
=
11.714 Ha
Lain-lain
=
50.661 Ha
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-22
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten Banjar II-23
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten Banjar II-24
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten Banjar II-25
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
B.
GEOLOGI
Secara geologis wilayah Kabupaten Banjar terbentuk dari batuan endapan alluvial,
gambut,delta sungai dan rawa yang menyebar hampir disemua kecamatan, kecuali
Kecamatan Aranio, Pengaron, Sungai Pinang, Paramasan dan Karang Intan. Disebelah
timur dari utara sampai ke selatan membentang kaki Pegunungan Meratus yang
berbatasan dengan Kecamatan Pengaron, Sungai Pinang, Paramasan, Aranio, dan Karang
Intan. Khusus Kecamatan Sungai Pinang dan Paramasan struktur geologinya juga dibentuk
batuan Maesozoikum dan batuan kapur.
Dari segi jenis tanahnya, Kabupaten Banjar 29,25 % wilayahnya merupakan jenis
tanah Podsolik Merah Kuning Lateritik dengan luas wilayah 135.932,41 Ha.
Tabel 2.17
Jenis Tanah di Kabupaten Banjar
No.
Jenis tanah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Organosol
Alluvial
Podsolik Merah Kuning Lateritik
Latosol
Podsolik Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning dengan
litosol
Litosol
7.
Luas wilayah
(Ha)
79.684,50
105.074,05
135.932,41
10.009,24
25.058,81
94.881,31
Prosentase
(%)
17,40
22,95
29,25
2,19
5,47
20,72
9.233,88
2,02
Sumber : BPS Kabupaten Banjar
C.
KLIMATOLOGI
Suhu udara di suatu tempatditentukan oleh tinggi rendahnya tempatterhadap
permukaan laut dan jaraknyadari pantai. Berdasarkan pemantauanBadan Meteorologi dan
GeofisikaBanjarbaru pada tahun 2014, suhu udaradi Kabupaten Banjar rata-rata
berkisarantara 22,8oC sampai 35,8oC. Suhuudara maksimum terjadi pada bulanOktober
(35,8oC) dan suhu minimumterjadi pada bulan September(22,8oC).Selain itu, sebagai
daerah tropis makakelembaban udara relatif tinggi denganrata-rata berkisar antara 65,2%
sampai86,8%,
dengan
kelembaban
rata-ratatertinggi
terjadi
pada
Maret
sedangkankelembaban rata-rata terendah terjadipada bulan Oktober.
Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topographi
dan perputaran/pertemuanarus udara. Curah hujan yang disajikan pada Tabel 2.18
menunjukkan bahwa rata-rata curah hujan selama tahun 2014 tercatat rata-rata 205,1
mm, dengan jumlah terendah terjadi padabulan Oktober (3,5 mm) dan tertinggi terjadi
pada bulan Maret (386,0 mm). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 17 hari hujan dengan
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-26
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Maret (24 hari), sebaliknya jumlah hari hujan
terendahpada bulan Oktober (4 hari).
Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada hubungan erat satu sama
lain. Walaupun demikian, tidak semuanya terjadi hubungan yang demikian. Keadaan angin
pada musim hujan biasanya lebih kencang dan angin bertiup dari barat dan barat laut.
Oleh karena itu musim tersebut dikenal dengan sebutan musim barat. Pada musim
kemarau angin timur bertiup dari benua Australia, keadaan angin pada saat itu bisa juga
kencang, Pada tahun 2014 kecepatan angin yang terjadi rata-rata sebesar knots 4,98 per
bulan.
Tabel 2.18
Curah Hujan dan Hari Hujan dirinci Setiap Bulan
Di Kabupaten Banjar Tahun 2014
Bulan
1. Januari
2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. November
12. Desember
Rata-rata
Curah Hujan
(mm)
300,6
290,0
386,0
210,7
264,0
259,5
130,0
63,2
20
3,5
178,9
354,4
205,1
Hari Hujan
(Hari)
21
20
24
15
22
18
20
12
5
4
20
23
11
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka, 2015
2.4.4. DATA RISIKO BENCANA ALAM
Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Banjar antara lain banjir, tanah longsor,
putting beliung dan kebakaran. Peristiwa ini dapat dikatakan setiap tahun terjadidan dari
tahun ketahun kualitasnya semakin meningkat. Seperti bencana banjir selalu terjadi di
daerah Astambul, Mataraman, Pengaron, Sungai Pinang dan wilayah lainnya sehingga
masyarakat disana sudah terbiasa dengan keadaan ini sehingga suatu pekerjaan rumah
tersendiri bagi pemerintah daerah setempat dan provinsi untuk bisa meningkatkan
pencegahan dan kesiapsiagaan agar bisa mengurangi dampak bencana yang terjadi.
Bencana banjir pada bulan April tahun 2015 ini terjadi merendam rumah penduduk 4.967
rumah dan 10.886 KK/29.710 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.19.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-27
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Tabel 2.19
Rekapitulasi Data Bencana Banjir di Kabupaten Banjar Bulan April 2015
KORBAN
TERDAMPAK
No.
1.
2.
Sambung Makmur
Batang Banyu
Sungai Lurus
JUMLAH
KK
Jiwa
21
82
103
85
245
330
Rumah
Sekolah
Mesjid
Langgar
Jembatan
Jalan Desa
Kebun/
Sawah
(Ha)
KET.
Lain-Lain
kedalaman
Air ± 1
meter
Telaga Bauntung
Rampah
20
80
21
Lok Tanah
3
12
6
Rantau Bujur
JUMLAH
Sungai Pinang
Sungai Pina
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
BAB
2
PROFIL KABUPATEN BANJAR
2.1.
WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Banjar terletak di bagian selatan Provinsi Kalimantan Selatan, berada
pada 114° 30' 20" dan 115° 33' 37" Bujur Timur serta 2° 49' 55" dan 3° 43' 38 Lintang
Selatan. Luas wilayahnya 4.668,50 Km² atau sekitar 12,20 % dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan. Secara administrasi batas-batas Kabupaten Banjar adalah:
Sebelah Utara
: Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sebelah Timur
: Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu
Sebelah Selatan
: Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru
Sebelah Barat
: Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar
Berdasarkan data Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2014, Kabupaten Banjar
terbagi kedalam 19 wilayah Kecamatan, 277 Desa dan 13 Kelurahan. Kecamatan yang
terluas adalah Kecamatan Aranio yaitu 1.166,35 Km² (24,98 %), dan yang memiliki luas
wilayah paling kecil adalah Kecamatan Martapura Timur, yaitu 29,99 Km² (0,64 %).
Hasil pemantauan Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru pada tahun 2014,
suhu udara di Kabupaten Banjar rata-rata berkisar antara 16° C sampai 37° C. Suhu udara
maksimum terjadi pada bulan Oktober (37° C) dan suhu minimum terjadi pada bulan
oktober dan desember (16° C). Selain itu, sebagai daerah tropis maka kelembaban udara
relatif tinggi dengan rata-rata berkisar 55 % sampai 96 %, dengan kelembaban maksimum
pada bulan Februari-desember sedangkan kelembaban minimum terjadi pada bulan
September - Oktober.
Rata-rata curah hujan selama tahun 2013 tercatat rata-rata 172,1 mm, dengan
jumlah terendah terjadi pada bulan September (7,4 mm) dan tertinggi terjadi pada bulan
maret (300 mm). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 12 hari dengan jumlah hari hujan
terbanyak pada bulan Januari (22 hari), sebaliknya jumlah hari hujan terendah pada bulan
juni dan September (5 hari). Pada tahun 2013 kecepatan angin yang terjadi rata-rata
sebesar 2,99 knots per bulan.
Ketinggian dari permukaan laut (dpl) untuk wilayah Kabupaten Banjar berkisar
antara 0 – 1,878 meter, dimana 35 % berada diketinggian 0 -7 m dpl, 55,54 % ada pada
ketinggian 50 – 300 m dpl, sisanya 9,45 % lebih dari 300 m dpl. rendahnya letak
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-1
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah
menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93 %) sebagian
lagi (0,58 %) tergenang secara periodik.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Banjar Menurut Kecamatan Tahun 2014
No
Kecamatan
Luas Wilayah
(Km2)
Persentase Luas
Wilayah (%)
1
Aluh-Aluh
82,48
1,77
2
Beruntung Baru
61,42
1,32
3
Gambut
129,3
2,77
4
Kertak Hanyar
45,83
0,98
5
Tatah Makmur
35,47
0,76
6
Sungai Tabuk
147,3
3,16
7
Martapura
42,03
0,90
8
Martapura Timur
29,99
0,64
9
Martapura Barat
149,38
3,20
10
Astambul
216,5
4,64
11
Karang Intan
12
Aranio
13
215,35
4,61
1166,35
24,98
Sungai Pinang
458,65
9,82
14
Paramasan
560,85
12,01
15
Pengaron
433,25
9,28
16
Sambung Makmur
134,65
2,88
17
Mataraman
148,4
3,18
18
Simpang Empat
453,3
9,71
19
Telaga Bauntung
158
3,38
Jumlah
4.668,50
100,00
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015
Grafik 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Banjar
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-2
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Pada umumnya tanah di wilayah ini bertekstur halus (77,62 %) yaitu meliputi
tanah liat, berlempung, berpasir dan berdebu. Sementara 14,93 % bertekstur sedang yaitu
jenis lempung, berdebu, liat berpasir, sisanya 5,39 % bertekstur kasar yaitu pasir
berlempung, pasir berdebu.
Kedalaman efektif tanahnya sebagian besar lebih besar dari 90 cm (66,45 %),
sementara kedalaman 60 – 90 cm meliputi 18,77 %, dan 30 – 60 cm hanya 14,83 %.
Menurut Peta Tanah eksplorasi tahun 1981 skala 1 : 1.000.000 dari Lembaga Penelitian
Bogor di wilayah Kabupaten Banjar dijumpai jenis tanah; tanah organosol, gleihumus
dengan bahan induk bahan aluvial dan fisiografi dataran meliputi 3,72 %. Tanah komplek
podsolik merah kuning dan laterit dengan bahan induk batuan baku dengan fisiografi
dataran meliputi 14,29 %. Tanah latosol dengan bahan induk batuan beku dan fisiografi
instrusi meliputi 24,84 %. Tanah komplek podsolik merah kuning, latosol dengan batu
induk endapan dan metamorf meliputi 28,57 %.
2.2.
POTENSI WILAYAH KABUPATEN BANJAR
Masyarakat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menyadari pentingnya
dunia pariwisata di daerahnya.Kabupaten Banjar memiliki potensi wisata yang cukup kaya
dan beragam antara lainkeberadaan potensi Pasar Terapung Desa Lok Baintandan
kulinernya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis lokal maupun mancanegara.
Potensi produksi perikanan di Kabupaten Banjar cukup besar meliputi usaha
budidaya dan penangkapan. Kegiatan budidaya meliputi budidaya air laut, air payau dan
air tawar, sedangkan kegiatan penangkapan meliputi penangkapan di perairan laut dan
perairan umum.Pengembangan usaha perikanan budidaya merupakan sektor yang telah
lama menopang pengembangan ekonomi, terutama ikut serta dalam memberdayakan
pembudidaya ikan khususnya skala kecil. Atas dasar tersebut dan dalam rangka
mendukung pelaksanaan kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk
Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya pada Tahun 2008 ditetapkanlah Pengembangan
Kawasan Perikanan Di Kabupaten Banjar dengan Surat Keputusan Bupati Banjar Nomor
241 Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008 khusus budidaya ikan air tawar pada kawasan
perikanan budidaya Riam Kanan dan Kawasan Minapolitan Cindai Alus dengan luas lahan
yang berpotensi untuk dikembangkan seluas ± 1.671 Ha.
Pusat distrik Minapolitan Cindai Alus Kabupaten Banjar ini berada di Desa Cindai
Alus Kecamatan Martapura Kota dengan desa-desa hinterlandnya, yaitu Desa Tungkaran,
Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kota, serta Desa Sungai Rangas Hambuku, Desa
Sungai Batang Ilir dan Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat. Berdasarkan
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-3
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
master plan pengembangannya, kawasan ini akan dibangun dalam 10 tahun, sejak 2008
hingga 2018. Tujuan dibangunnya kawasan ini adalah untukmeningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi perikanan budidaya, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung
perikanan
di
kawasan
minapolitan,
serta
memberdayakan
dan
mensejahterakan
masyarakat di kawasan tersebut.
Berdasarkan
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Kabupaten
Banjar,
kawasan
minapolitan terdiri dari kawasan pertanian lahan basah, kawasan budidaya lahan kering
dan kawasan pemukiman. Lahan dikawasan minapolitan terdiri dari lahan basah pasang
surut sulfat masam tipe C dan D beririgasi teknis, lahan gambut dan lahan kering tipe
alluvial dan podsolik. Lahan basah digunakan untuk persawahan dan kolam ikan dan lahan
kering untuk perumahan dan pekarangan. Selain potensi perikanan, Kawasan Minapolitan
Cindai Alus juga merupakan kawasan pertanian yang menghasilkan padi sawah lahan
basah, buah-buahan terutama jeruk dan pisang, sayur-sayuran, perkebunan dan
peternakan.Dengan adanya kawasan Minapoitan ini, diharapkan usaha perikanan di
Kabupaten Banjar akan semakin berkembang dalam rangka mendukung pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perikanan
di Kab. Banjar.
Selain potensi produk perikanan, Kabupaten Banjar merupakan daerah yang
memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar, khususnya pertanian. Kabupaten
Banjar memiliki wilayah yang sangat potensial bagi perolehan devisa, khususnya dari
komoditi pertanian, perikanan dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Kabupaten
Banjar memiliki kawasan pesisir yang menyimpan potensi bagi pengembangan ekonomi
wilayah. Kabupaten Banjar memiliki modal sosial dan budaya yang sangat kuat sehingga
menjadi perekat dan pemersatu masyarakat dalam memajukan Kabupaten Banjar.
2.3.
DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1. JUMLAH PENDUDUK DAN KK KESELURUHAN
Berdasarkan data yang tercatat pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
jumlah rumah tangga pada pertengahan tahun 2013 mencapai 140.290 RT, dengan jumlah
penduduk 536.328 orang yang terdiri dari 272.303 laki-laki dan 264.025 perempuan
dengan sex ratio 103. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Martapura dengan
kepadatan 2.557 penduduk per kilometer persegi. Kecamatan Aranio hanya 7 penduduk
per kilometer persegi dan merupakan daerah tingkat kepadatan terendah. Hal ini
menunjukkan sebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-4
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Tabel 2.2
Penduduk Kabupaten Banjar Per Kecamatan Tahun 2010-2014
No
Kecamatan
2010
2011
Tahun
2012
2013
2014
1
Aluh-Aluh
27.285
27.446
28.033
28.507
28.984
2
Beruntung Baru
13.181
13.194
13.504
13.782
13.985
3
Gambut
35.956
36.883
37.775
38.054
38.731
4
Kertak Hanyar
38.909
40.359
41.476
41.447
42.237
5
Tatah Makmur
10.974
11.076
11.297
11.646
11.847
6
Sungai Tabuk
56. 869
58.227
59.739
59.540
60.455
7
Martapura
101.482
104.973
106.962
107.476
109.565
8
Martapura Timur
29.200
29.623
29.931
30.449
30.879
9
Martapura Barat
16.972
17.093
17.375
17.732
17.952
10
Astambul
33.009
33.134
33.886
34.618
35.088
11
Karang Intan
30.679
31.067
31.724
32.530
33.028
12
Aranio
8.246
8.386
8.545
8.727
8.899
13
Sungai Pinang
14.511
14.665
15.027
15.638
15.923
14
Paramasan
4.214
4.313
4.443
4.722
4.859
15
Pengaron
15.764
15.904
16.252
16.788
17.023
16
Sambung Makmur
10.562
10.813
11.057
12.048
12.308
17
Mataraman
23.662
23.867
24.417
24.739
25.071
18
Simpang Empat
32.252
32.504
33.344
34.596
35.221
19
Telaga Bauntung
Jumlah
3.112
506.839
3.136
3.210
3.289
3.342
516.663
527.997
536.328
545.397
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Banjar
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-5
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Telaga Bauntung
Simpang Empat
Mataraman
RPIJM
3.342
35.221
25.071
Sambung Makmur
Pengaron
Paramasan
Sungai Pinang
Aranio
Karang Intan
Astambul
Martapura Barat
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Tatah Makmur
Kertak Hanyar
Gambut
12.308
17.023
4.859
15.923
8.899
33.028
35.088
17.952
30.879
109.565
60.455
11.847
42.237
38.731
Beruntung Baru
Aluh-Aluh
13.985
28.984
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Banjar Per Kecamatan
Tahun 2014
No
Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Rumah
Tangga
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Per Km2
1
Aluh-Aluh
82,48
7.729
28.984
351
2
Beruntung Baru
61,42
3.795
13.985
228
3
Gambut
129,3
10.384
38.731
300
4
Kertak Hanyar
45,83
11.120
42.237
922
5
Tatah Makmur
35,47
3.080
11.847
334
6
Sungai Tabuk
147,3
16.314
60.455
410
7
Martapura
42,03
28.576
109.565
2.607
8
Martapura Timur
29,99
8.312
30.879
1.030
9
Martapura Barat
149,38
4.833
17.952
120
10
Astambul
216,5
9.354
35.088
162
11
Karang Intan
215,35
9.340
33.028
153
12
Aranio
1166,35
2.395
8.899
8
13
Sungai Pinang
458,65
4.544
15.923
35
14
Paramasan
560,85
1.306
4.859
9
15
Pengaron
433,25
4.614
17.023
39
16
Sambung Makmur
134,65
3.040
12.308
91
17
Mataraman
148,4
7.238
25.071
169
18
Simpang Empat
453,3
9.827
35.221
78
19
Telaga Bauntung
Jumlah
158
966
3.342
21
4.668,50 146.767
545.397
117
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-6
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
2.3.2. JUMLAH PENDUDUK MISKIN DAN PERSEBARAN PENDUDUK
Untuk menghitung tingkat kesejahteraan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) melakukan program yang disebut sebagai Pendataan Keluarga setiap
setahun sekali yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dasar kependudukan
dan keluarga dalam rangka program pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Data
kemiskinan dilakukan lewat pentahapan keluarga sejahtera yang dibagi menjadi lima
tahap, yaitu: Keluarga Pra Sejahtera (sangat miskin), Keluarga Sejahtera (miskin),
Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, Keluarga Sejahtera III Plus.
Hasil pendataan keluarga tahun 2013 menunjukan Keluarga Pra Sejahtera
mencapai 9.445 keluarga, KSI sebanyak 32.203, KSII sebanyak 63.023, dan KSIII 40.731
serta KSIII+ sebanyak 5.413 orang.
Dalam usaha untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, selain harus sehat
secara fisik, masyarakat juga harus ditingkatkan kesehatan spiritualnya. Hal yang perlu
mendapat perhatian pemerintah antara lain adalah pemantapan kehidupan beragama,
pencegahan konflik antar dan inter agama, perlindungan rasa aman dalam keluarga serta
kekerasan dalam rumah tangga; merupakan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh
pemerintah Kabupaten Banjar agar ketenangan masyarakat dalam menjalankan kewajiban
pengamalan agama dan kepercayaannya tetap terjamin serta memberikan rasa aman pada
perempuan dan anak-anak dalam keluarga melalui kebijakan Perlindungan Ibu dan Anak
Dalam Rumah Tangga.
Tabel 2.4
Penduduk Menurut Tahap Keluarga Sejahtera Tahun 2010-2013
No
1
2
3
4
5
Indikator
Pra Sejahtera
KS I
KS II
KS III
KS III Plus
2010
Tahun
2011
2013
9.702
9.274
9.445
31.472
32.145
32.203
60.195
61.228
63.023
34.617
34.304
40.731
4.763
5.424
5.413
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Masalah Kesejahteraan Sosial dalam pelaksanaannya tidak hanya ditangani oleh
pemerintah Kabupaten saja, namun juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi non
pemerintah. Organisasi yang menampung aktivitas kepemudaan antara lain Karang
Taruna, KNPI, Pramuka, dan lain-lain seperti organisasi olahraga dan kesenian.
Masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan salah satu faktor penghambat
pembangunan pada suatu daerah. Dengan adanya penduduk miskin pada suatu wilayah,
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-7
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
akan berdampak pada adanya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Demikian juga di Kabupaten Banjar, terdapat beberapa upaya penanganan terhadap
penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti penanganan Anak Terlantar, Korban
Penyalahgunaan Narkotika, Korban Tindak Kekerasan, Penyandang Cacat, Mantan
Narapidana, Lanjut Usia Terlantar, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Keluarga Fakir Miskin,
Keluarga Rumah Tak Layak Huni, Keluarga Pahlawan Nasional, Korban Bencana Alam,
Masyarakat yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana.
2.3.3. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK LIMA TAHUN KE DEPAN
Kependudukan
merupakan
salah
satu
penentu
dalam
perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik maupun non fisik.
mengkondisikan
Sehingga proyeksi
penduduk merupakan hal yang penting dalam perencanaan. Dengan mengetahui
perkembangan suatu penduduk di suatu wilayah maka akan dapat diketahui prediksi dari
kebutuhan akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan ruangnya
Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas, utilitas dan ruangnya maka akan
relatif lebih mudah untuk memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat
keteraturan secara fisik dan non fisik.
Dalam proyeksi pertumbuhan penduduk Kabupaten Banjar dijabarkan proyeksi
penduduk dalam kurun waktu 8 tahun yaitu dari tahun 2014-2021. Pembuatan proyeksi ini
dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk
perencanaan jangka menengah. Untuk lebih jelasnya proyeksi pertumbuhan penduduk
dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.
Grafik 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Banjar
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-8
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Tabel 2.5
Proyeksi Penduduk Kabupaten Banjar Tahun 2014-2021
No.
Kecamatan
Proyeksi Jumlah Penduduk (Metode Logaritmik)
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1
Aluh-Aluh
28.984
29.530
30.043
30.556
31.069
31.582
32.094
32.606
2
Beruntung Baru
13.985
14.248
14.496
14.744
14.991
15.238
15.486
15.733
3
Gambut
38.731
39.460
40.146
40.832
41.517
42.202
42.887
43.571
4
Kertak Hanyar
42.237
43.032
43.780
44.528
45.275
46.023
46.769
47.516
5
Tatah Makmur
11.847
12.070
12.280
12.490
12.699
12.909
13.118
13.328
6
Sungai Tabuk
7
Martapura
8
60.455
61.593
62.664
63.734
64.804
65.873
66.942
68.011
109.565
111.627
113.568
115.508
117.447
119.385
121.322
123.258
Martapura Timur
30.879
31.460
32.007
32.554
33.100
33.647
34.193
34.738
9
Martapura Barat
17.952
18.290
18.608
18.926
19.243
19.561
19.878
20.196
10
Astambul
35.088
35.748
36.370
36.991
37.612
38.233
38.853
39.473
11
Karang Intan
33.028
33.650
34.235
34.820
35.404
35.988
36.572
37.156
12
Aranio
8.899
9.066
9.224
9.382
9.539
9.697
9.854
10.011
13
Sungai Pinang
15.923
16.223
16.505
16.787
17.068
17.350
17.632
17.913
14
Paramasan
4.859
4.950
5.037
5.123
5.209
5.294
5.380
5.466
15
Pengaron
17.023
17.343
17.645
17.946
18.248
18.549
18.850
19.150
16
Sambung Makmur
12.308
12.540
12.758
12.976
13.193
13.411
13.629
13.846
17
Mataraman
25.071
25.543
25.987
26.431
26.875
27.318
27.761
28.204
18
Simpang Empat
35.221
35.884
36.508
37.131
37.755
38.378
39.000
39.623
19
Telaga Bauntung
3.342
3.405
3.464
3.523
3.582
3.642
3.701
3.760
545.397
555.663
565.324
574.981
584.632
594.279
603.922
613.559
JUMLAH
Sumber : Analisis, 2016
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-9
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
2.3.4. JUMLAH PENDUDUK PERKOTAAN DAN PROYEKSI URBANISASI
Berdasarkan deliniasi kawasan yang ada di RTRW Kabupaten Banjar didapatkan
perkiraan luasan perkotaan yang dapat dilihat pada Tabel. 2.6 berikut.
Tabel 2.6
Luasan Perkotaan Kabupaten Banjar
No.
1
Nama
Kecamaran/Desa
Martapura Timur
Melayu Tengah
Melayu Ulu
Mekar
Antasan senor Ilir
Antasan senor
Keramat
Tambak Hanyar
Tambak Hanyar Ulu
Tambak Hanyar Ilir
Keramat Baru
Pekauman Ulu
Pekauman Dalam
2
Kec. Martapura
3
Martapura Barat
Telok Selong Ulu
Telok Selong
Sungai Batang Ilir
Tangkas
Sungai Rangas Ulu
Sungai Rangas
Hambuku
Sungai Rangas
Tengah
Penggalaman
Sungai Batang
4
Astambul
Pingaran Ullu
Pingaran Ilir
Astambul Seberang
Astambul Kota
Sungai Alat
Jati Baru
Pasar Jati
Danau Salak
Estimasi luasan
perkotaan
menurut RTRW
Luas
Wilayah
2014
Estimasi
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
0,5
1
0,5
0,5
1
1
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
1
1,54
2
0,93
1,4
1,95
1,2
1,98
1,49
1,49
1,3
1,25
1
1.331
2.212
1.496
4.729
2.223
933
1.324
1.854
1.671
838
2.016
762
666
2.212
748
2.365
2.223
933
662
927
836
419
1.008
762
13.760
109.005
109.005
1
42,03
109.005
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
2,25
1,5
11,67
6,03
7,94
1.063
1.367
1.929
1.207
1.771
266
342
482
302
443
0,125
4,82
1.637
205
0,5
0,1
0,25
11,32
28,49
11,08
863
2.253
1.777
432
225
444
3.140
1
1
1
1
0,5
1
0,5
1
12
13,5
2
5
16
5
12
17
2.452
2.271
981
1.554
2.743
1.879
4.391
2.436
2.452
2.271
981
1.554
1.372
1.879
2.196
2.436
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-10
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
Nama
Kecamaran/Desa
Banua Anyar
5
6
8
9
10
Estimasi luasan
perkotaan
menurut RTRW
Luas
Wilayah
RPIJM
2014
Estimasi
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
1.725
1.725
16.865
1
5
Kec. Mataraman
Surian
Gunung Ulin
0,5
0,5
6
9
878
1.445
439
723
1.162
Kec. Simpang
Empat
Desa Tanah Intan
Lok Cantung
Ds. Sungai Tabuk
Ds. Cabi
Sungai Raya
Simpang Empat
Batu Balian
Sungkai
Pasar Lama
Sungkai Baru
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
40
14,5
15,11
8
30
25
8
20
10,95
10,5
1.471
553
484
949
1.964
3.748
4.472
1.804
1.343
2.221
736
277
242
475
982
1.874
2.236
902
672
1.111
9.505
Kec. Sungai Tabuk
Sungai Lulut
Gudang Hirang
Lok Baintan Dalam
Sungai Pinang Baru
Pemakuan
Sungai Tabuk Kota
Abumbun Jaya
Penjambuan
Gudang Tengah
Pematang Panjang
0,5
0,5
0,5
0,5
1
1
1
0,5
0,5
0,5
4
13
4,85
12,07
3,05
4,29
4,86
8
2,85
7
15.621
4.483
1.865
1.846
2.293
3.137
1.286
1.163
2.351
2.053
7.811
2.242
933
923
2.293
3.137
1.286
582
1.176
1.027
21.407
Gambut
Gambut Barat
Gambut
Kayu Bawang
1
1
0,5
7,49
19,74
17,77
4.790
13.717
2.643
4.790
13.717
1.322
19.829
1
1
1
1
1
1
1
2
4,15
2,03
1,15
1
2,2
2,2
986
1.882
2.778
3.717
5.357
8.710
8.993
986
1.882
2.778
3.717
5.357
8.710
8.993
Kertak Hanyar
Mekar Raya
Sungai Lakum
Mandar Sari
Menarap Tengah
Menarap Lama
Kertak Hanyar II
Kertak Hanyar I
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-11
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
11
Nama
Kecamaran/Desa
Estimasi luasan
perkotaan
menurut RTRW
Aluh-Aluh
Kuin Besar
Terapu
Luas
Wilayah
0,5
0,5
4,33
4
2014
Estimasi
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
32.423
1.418
483
709
242
951
228.044
Sumber : Analisis, 2016
Total
2.4.
RPIJM
ISU STRATEGI SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
2.4.1. DATA PERKEMBANGAN PDRB DAN POTENSI EKONOMI
Analisis struktur ekonomi menggunakan data PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto) Kabupaten Banjar. Nilai PDRB merupakan penjumlahan nilai tambah atau jumlah
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di Kabupaten Banjar
dalam satu tahun. PDRB yang dihitung atas dasar harga berlaku (ADHB) menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tersebut. Nilai
PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat perubahan struktur ekonomi
Kabupaten Banjar.
Dalam lima tahun terakhir (2010-2014), nilai produksi dan nilai tambah Kabupaten
Banjar menunjukkan perkembangan positif dan terus meningkat setiap tahunnya. Nilai
PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp. 6.942,09 miliar pada tahun 2010
menjadi Rp. 9.333,03 miliar pada tahun 2013 dan Rp. 10.077,93 miliar pada tahun 2014.
Tabel 2.7
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Banjar 2012-2015
(Rp. Juta)
No
1
2
LAPANGAN USAHA
Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Pengadaan Listrik, Gas
5
Pengadaan Air
6
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
Pergudangan
7
8
2012
2013
2014*
2015**
1.776.466
1.902.209
2.111.557
2.208.042
2.315.416
2.345.468
2.491.744
2.716.513
648.856
689.489
806.169
845.210
6.487
6.449
7.712
7.565
19.188
20.596
23.854
24.127
819.658
925.433
1.102.927
1.136.556
1.112.666
1.250.672
1.529.340
1.644.246
377.332
431.220
508.452
520.169
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-12
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No
9
10
LAPANGAN USAHA
Penyediaan Akomodasi
dan makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
2012
2013
2014*
RPIJM
2015**
259.464
289.160
338.856
356.890
307.694
330.448
381.677
408.580
11
Jasa Keuangan
187.690
220.389
244.599
248.995
12
Real Estate
316.890
341.983
391.437
413.595
13
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
26.817
30.597
35.903
37.741
604.748
697.891
842.918
864.994
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
432.916
484.387
562.816
611.743
175.112
198.715
229.842
244.329
Jasa Lainnya
130.617
138.006
163.668
166.841
14
15
16
17
Total PDRB
9.518.017
10.303.112
11.773.471
12.456.136
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
Sektor utama yang menyumbang terhadap PDRB adalah sektor perdagangan,
hotel dan restoran, sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor jasa-jasa. Struktur
ekonomi Kabupaten Banjar menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan pertanian ratarata kontribusinya menurun dari tahun 2010-2014, seballiknya kontribusi dari sektor sektor
perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa terus meningkat. Sumbangan sektor
perdagangan, hotel dan restoran meyumbang sebesr 23,47 persen pada tahun 2010
menjadi 24,21 persen pada tahun 2012 dan 24,64 persen pada tahun 2014 (lihat Tabel
4.2). Sementara sumbangan sektor pertanian sebesar 22,15 persen per tahun pada tahun
2010, berubbah menjadi 22,10 pada tahun 2011, dan 20,95 persen pada tahun 2014. Hal
serupa terjadi pada sektor pertambangan, sumbangan pertambangan sebesar 21,09
persen menurun menjadi 18,37 pada tahun 2014. Penurunan sumbangan sektor pertanian
dan sektor pertambangan menunjukkan adanya perubahan struktur ekonomi secara
bertahap, dimana sektor sekunder dan tersier mulai tumbuh dan berkembang dalam
mendorong perekonomian Kabupaten Banjar.
Sementara untuk perkembangan nilai PDRB kecamatan dari tahun 2011-2013
secara umum sulur kecamatan rata-rata meningkat. Kontribusi terbesar kecamatan
terhadap PDRB kabupaten Banjar adalah kecamatan Martapura sebesar 14,88 persen,
dikuti kedua kecamatan Karang Intan 9,88 persen. Nilai PDRB tahun 2013 tertinggi
terdapat di Kecamatan Martapura yaitu mencapai 1.389.029.058 ribu dan nilai PDRB
terrendah di Kecamatan Tatah Makmur sebesar 158.540.799 ribu.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-13
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
Tantangan yang harus diatasi dalam pengembangan ekonomi daerah adalah
semakin tingginya ketergantungan pada sektor pertambangan. Ketergantungan akan
meningkatkan risiko ekonomi. Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas pertanian
khususnya kelautan dan perikanan, dan perkebunanakan menjadi sangat penting bagi
peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan.
Tantangan lainnya adalah meningkatkan percepatan pembangunan pariwisata yang
mempunyai dampak berganda terhadap sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi dengan melibatkan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Tabel 2.8
PDRB Kecamatan se-Kabupaten Banjar Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011-2013 (Rp.000)
No.
Kecamatan
1
Aluh-Aluh
2
Beruntung Baru
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2011
2012
324.960.832
230.733.523
Gambut
413.522.524
Kertak Hanyar
333.057.890
Tatah Makmur
135.183.343
Sungai Tabuk
530.920.377
Martapura
1.102.246.529
Martapura Timur
320.469.034
Martapura Barat
262.221.406
Astambul
429.595.171
Karang Intan
677.997.872
Aranio
380.149.269
Sungai Pinang
390.841.784
Paramasan
224.221.735
Pengaron
291.106.979
Sambung Makmur
244.500.058
Mataraman
393.207.125
Simpang Empat
645.884.845
Telaga Bauntung
384.113.683
JUMLAH 7.714.933.979
2013*
368.292.064
395.643.902
257.709.300
295.126.485
463.279.078
508.519.191
368.824.920
405.669.978
146.474.159
158.540.799
600.857.182
653.570.872
1.251.544.615
1.389.029.058
371.542.327
405.923.339
311.152.941
321.354.960
470.976.047
509.263.658
763.498.856
860.602.727
406.663.873
442.226.674
416.369.703
434.966.746
246.781.831
257.308.848
300.034.427
345.337.208
272.057.430
299.048.858
417.575.511
455.463.843
763.285.392
782.826.031
383.129.521
412.611.136
8.580.049.177 9.333.034.313
Sumber: BPS Kabupaten Banjar
* Angka Sementara
Tabel 2.9
Struktur Ekomomi Kabupaten Banjar 2012-2015 (Persen)
No.
LAPANGAN USAHA
1
2
3
4
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik, Gas
2012
18,66
24,33
6,82
0,07
2013
18,46
22,76
6,69
0,06
2014*
17,93
21,16
6,85
0,07
2015**
17,73
21,81
6,79
0,06
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-14
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
LAPANGAN USAHA
5
6
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan makan
Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
2012
PDRB
2013
2014*
RPIJM
2015**
0,20
8,61
0,20
8,98
0,20
9,37
0,19
9,12
11,69
12,14
12,99
13,20
3,96
4,19
4,32
4,18
2,73
2,81
2,88
2,87
3,23
1,97
3,33
0,28
3,21
2,14
3,32
0,30
3,24
2,08
3,32
0,30
3,28
2,00
3,32
0,30
6,35
6,77
7,16
6,94
4,55
1,84
1,37
4,70
1,93
1,34
4,78
1,95
1,39
4,91
1,96
1,34
100
100
100
100
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun dasar (2000). PDRB atas dasar harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar dari tahun
ke tahun. Nilai PDRB atas harga konstan tercatat sebesar Rp. 3,344,30 miliar miliar pada
tahun 2010 kemudian meningkat menjadi menjadi Rp. 3.776,88 miliar, meningkat terus
menjadi Rp.4.244,72 miliar pada tahun 2014.
Tabel 2.10
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Banjar
Tahun 2012-2015 (Rp. Juta)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
LAPANGAN USAHA
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik, Gas
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan
Pergudangan
2012
2013
2014*
2015**
1.635.190
1.691.525
1.730.347
1.781.828
2.088.463
579.557
7.337
17.587
790.097
2.091.782
604.123
7.762
18.273
834.535
2.150.901
632.057
8.700
19.502
885.279
2.192.231
666.050
8.917
19.746
939.989
982.122
1.068.482
1.162.013
1.254.639
348.874
375.272
400.411
417.495
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-15
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
LAPANGAN USAHA
Penyediaan Akomodasi
dan makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
PDRB
2012
2013
2014*
RPIJM
2015**
238.614
283.536
166.979
293.839
23.738
257.442
300.889
189.089
310.441
25.578
275.837
329.202
198.977
327.453
27.340
292.378
348.889
198.956
344.852
28.798
536.615
396.683
567.085
428.100
598.139
463.375
630.198
501.511
162.183
119.424
8.670.838
176.957
122.899
9.070.234
188.937
132.977
9.531.447
201.917
135.888
9.964.282
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar terus membaik. Pertumbuhan PDRB
dengan migas meningkat dari 4,72 persen pada tahun 2010 menjadi 6,33 persen pada
tahun 2012, dan 7,24 persen pada tahun 2014. Sektor dengan angka pertumbuhan
tertinggi pada tahun 2014, yaitu sektor jasa, sektor penganggkutan dan komunikasi; dan
sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor bangunan. Pertumbuhan sektor jasa
sebesar 8,69 persen pada tahun 2010 meningkat menjadi 12,22 persen pada tahun 2014;
sektor perdagangan tumbuh sebesar 4,88 persen meningkat menjadi 8,24 persen pada
tahun 2014. Sementara untuk angka pertumbuhan sektor pertanian dan sektor
pertambangan menunjukan semakin melambat. Hal ini menunjukan bahwa terjadinya
pergeseran aktivitas ekonomi di Kabupaten Banjar dari sektor primer berkembang ke
sektor sekunder dan tersier.
Tantangan yang harus diatasi dalam mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi ekonomi daerah adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian khususnya
kelautan dan perikanan; dan perkebunan. Langkah lainnya adalah pengembangan
pariwisata yang dapat menggerakan pertumbuhan nilai tambah sektor jasa-jasa, angkutan
dan komunikasi, serta perdagangan, hotel dan restoran.
Sementara untuk perkembangan ekonomi di kecamatan, dalam periode 20112013 angka pertumbuhan ekonomi seluruh kecamatan tumbu positif kecuali di Kecamatan
Paramasan dengan angka pertumbuhan negatif pada tahun 2013, Kecamatan Mataram 1,44 persen pada tahun 2012, dan Kecamatan Telaga Bauntung -4,36 persen pada tahun
2014. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2013 mencapai 8,64 persen di Kecamatan
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-16
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Karang Intan, 8,36 persen di Kecamatan Pengaron, dan pertumbuhan ekonomi terrendah
di Kecamatan Paramasan dan Simpang Empat.
Tabel 2.11
Pertumbuhan Ekonomi (Atas Dasar Harga Konstan) Kabupaten Banjar
Tahun 2012-2015 (Persen)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
LAPANGAN USAHA
2012
2013
2014*
2015**
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
3,87
3,45
2,30
2,98
Pertambangan dan Penggalian
7,98
0,16
2,83
1,92
Industri Pengolahan
5,66
4,24
4,62
5,38
Pengadaan Listrik, Gas
6,87
5,79
12,08
2,50
Pengadaan Air
1,85
3,90
6,73
1,25
Konstruksi
6,43
5,62
6,08
6,18
Perdagangan Besar dan Eceran,
dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
8,53
8,79
8,75
7,97
Transportasi dan Pergudangan
7,39
7,57
6,70
4,27
Penyediaan Akomodasi dan makan
Minum
7,92
7,89
7,15
6,00
Informasi dan Komunikasi
5,66
6,12
9,41
5,98
Jasa Keuangan
6,16
13,24
5,23
-0,01
Real Estate
5,98
5,65
5,48
5,31
Jasa Perusahaan
6,63
7,75
6,89
5,33
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
5,95
5,68
5,48
5,36
Jasa Pendidikan
3,12
7,92
8,24
8,23
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
7,63
9,11
6,77
6,87
Jasa Lainnya
1,61
2,91
8,20
2,19
PDRB
6,28
4,61
5,08
4,54
Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015
* Angka Sementara
** Angka Perkiraan
Tabel 2.12
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Kabupaten Banjar Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2011-2013 (Persen)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kecamatan
Aluh-Aluh
Beruntung Baru
Gambut
Kertak Hanyar
Tatah Makmur
Sungai Tabuk
Martapura
Martapura Timur
Martapura Barat
Astambul
Karang Intan
2011
2012
1,53
5,23
5,48
6,19
7,52
8,75
4,13
5,37
5,83
4,22
13,30
2013*
7,73
5,52
7,89
8,10
4,08
8,06
7,77
10,82
9,58
4,48
7,53
2,53
6,92
4,13
5,19
4,07
5,14
6,46
5,54
0,64
4,58
8,64
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-17
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
12
13
14
15
16
17
18
19
Kecamatan
Aranio
Sungai Pinang
Paramasan
Pengaron
Sambung Makmur
Mataraman
Simpang Empat
Telaga Bauntung
JUMLAH
2011
2012
4,27
8,79
4,29
5,84
10,82
8,32
3,36
3,85
,21
2013*
2,24
2,46
11,71
2,95
10,64
-1,44
10,04
-4,36
6,34
6,39
0,38
-2,42
8,36
7,63
4,60
1,12
4,37
4,80
Grafik 2.3
Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral Kabupaten Banjar 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
2.4.2. DATA PENDAPATAN PER KAPITA DAN PROPORSI PENDUDUK
MISKIN
A.
DATA PENDAPATAN PER KAPITA
Nilai PDRB perkapita merupakan ukuran rata-rata nilai tambah bruto yang
diciptakan dari kegiatan ekonomi dibagi jumlah penduduk. Pendapatan perkapita dihitung
berdasarkan nilai PDRB dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung dan pendapatan
netto dari luar daerah. Pendapatan netto dari luar daerah belum dapat dihitung, sementara
diduga pendapatan yang keluar Kabupaten Banjar sangat besar dibanding dengan yang
masuk sehingga pendapatan perkapita yang sesungguhnya masih lebih rendah.
Nilai PDRB perkapita Kabupaten Banjar selama tahun 2010-2014 menunjukkan
peningkatan. PDRB perkapita dengan migas atas dasar harga berlaku meningkat dari
Rp.13,67 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.16,37 juta pada tahun 2012, dan Rp. 18,45
juta pada tahun 2014. Sementara PDRB perkapita dengan migas atas dasar harga konstan
2000 meningkat dari Rp.6,57 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.6,33 juta pada tahun 2012
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-18
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
dan Rp.7,24 juta pada tahun 2014.Pertumbuhan PDRB perkapita dengan migas meningkat
dari 2,38 persen pada tahun 2010 menjadi 5,31 persen pada tahun 2014. Kondisi ini
menunjukkan bahwa produktivitas ekonomi Kabupaten Banjar terus meningkat. Tantangan
yang harus diatasi adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan PDRB di atas rata-rata
pertumbuhan penduduk.
Tabel 2.13
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kabupaten Banjar Tahun 20102014
2010
Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB (Rp. Miliyar)
2. PDRB Perkapita (Rp. Juta)
Penduduk Pertengahan Tahun (000 jiwa)
Atas Dasar Harga Konstan 2000
1. PDRB (Rp.Miliar)
2. PDRB per kapita (Rp.Juta)
Laju Pertumbuhan PDRB
Laju Pertumbuhan PDRB per kapita
2011
2012
2013
2014
6.986,88 7.714,93 8.610,81 9.405,03 10.077,93
13,63
14,94
16,37
17,57
18,45
506.839 516.413 526.600 536.328
545.397
3.350,43 3.551,84 3.776,84 3.948,23
6,57
6,88
7,18
7,38
4,72
6,21
6,33
4,54
2,38
4,72
4,42
2,72
4.244,72
7,76
7,24
5,31
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Sementara untuk perbandingan PDRB Perkapita antar kecamatan di Kabupaten
Banjar menunjukan adanya kesenjangan tingkat pendapatan yang cukup tinggi, dimana
dari 19 Kecamatan PDRB perkapita tertinggi hanya 3 kecamatan dengan PDRB perkapita
tertinggi, yaitu Kecamatan Telaga Bauntung mencapai 44.646 ribu, diikuti Paramasan
sebesar 21.208 ribu, dan Aranio sebesar 20.454 ribu. Sementara PDRB perkapita terrendah
sebesar 4.203 ribu terdapat di Kecamatan Kertak Hanyar. Jika dilihat berdasarkan
peringkat PDRB perkapita dalam kurun waktu 2011-2013, Kecamatan Telaga Bauntung,
Kecamatan Paramasan, dan kecamatan Aranio menempati peringkat paling tinggi,
sementara peringkat paling rendah adalah Kecamatan Kertak Hanyar dan Sungai Tabuk.
Secara rinci perkembangan perbandingan PDRB kecamatan dan peringkat PDRB disajikan
pada Tabel 2.14 dan Tabel 2.15.
Tabel 2.14
Perbandingan Antar Kecamatan di Kabupaten Banjar Tahun 2013
No.
Kecamatan
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
PDRB Per Kapita
(Rp. 000)
1
Aluh-Aluh
2,59
5.999
2
Beruntung Baru
6,92
9.081
3
Gambut
4,13
5.726
4
Kertak Hanyar
5,19
4.203
5
Tatah Makmur
4,07
5.860
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-19
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
No.
Kecamatan
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
PDRB Per Kapita
(Rp. 000)
6
Sungai Tabuk
5,14
4.782
7
Martapura
6,46
5.431
8
Martapura Timur
5,54
5.827
9
Martapura Barat
0,64
7.834
10
Astambul
4,58
6.654
11
Karang Intan
8,64
12.285
12
Aranio
6,39
20.454
13
Sungai Pinang
14
Paramasan
15
0,38
11.239
-2,42
21.208
Pengaron
8,36
8.714
16
Sambung Makmur
7,63
10.569
17
Mataraman
4,60
7.902
18
Simpang Empat
1,12
9.150
19
Telaga Bauntung
4,37
44.646
JUMLAH
4,80
7.380
Tabel 2.15
Peringkat PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013
Peringkat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
B.
2011
Telaga Bauntung
Paramasan
Aranio
Sungai Pinang
Karang Intan
Sambung Makmur
Simpang Empat
Pengaron
Beruntung Baru
Mataraman
Martapura Barat
Astambul
Tatah Makmur
Aluh-Aluh
Gambut
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Kertak Hanyar
Kecamatan
2012
Telaga Bauntung
Paramasan
Aranio
Sungai Pinang
Karang Intan
Sambung Makmur
Simpang Empat
Beruntung Baru
Pengaron
Martapura Barat
Mataraman
Astambul
Aluh-Aluh
Tatah Makmur
Gambut
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Kertak Hanyar
2013
Telaga Bauntung
Paramasan
Aranio
Sungai Pinang
Karang Intan
Sambung Makmur
Simpang Empat
Beruntung Baru
Pengaron
Mataraman
Martapura Barat
Astambul
Aluh-Aluh
Tatah Makmur
Gambut
Martapura Timur
Martapura
Sungai Tabuk
Kertak Hanyar
PROPORSI PENDUDUK MISKIN
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas akan menyerap pertambahan angkatan
kerja baru dari keluarga miskin sehingga akan berdampak terhadap pengurangan
kemiskinan. Data menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjar
masih belum berkualitas.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-20
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar cenderung menurun dari 17,8 ribu
jiwa pada tahun 2008 menjadi 16,9 ribu jiwa pada tahun 2010 dan 15,3 ribu jiwa pada
tahun 2013. Persentase penduduk miskin juga menurun dari 3,68 persen pada tahun 2008
menjadi 3,34 persen pada tahun 2010 dan 2,84 persen pada tahun 2013. Penurunan
jumlah dan persentase penduduk miskin sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi terhadap pengurangan kemiskinan.
Tantangan yang harus diatasi adalah meningkatkan pelayanan publik dan
meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan memacu dan meningkatkan
produktivitas pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan pariwisata sehingga dapat
melibatkan penduduk miskin dalam kegiatan ekonomi.
Tabel 2.16
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Banjar Tahun 2008-2015
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah Penduduk Miskin
(000)
17,8
18,2
16,9
16,4
15,6
15,3
15,7
18,1
Persentase
Kemiskinan (%)
3,68
3,69
3,34
3,17
2,97
2,84
2,87
3,26
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
2.4.3. DATA KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS
A.
TOPOGRAFI
Topografi wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0-1.878 meter dari
permukaan laut (dpl). Ketinggian ini merupakan salah satu faktor yang menentukan letak
kegiatan penduduk sehingga ketinggian juga dipakai sebagai penentuan batas wilayah
usaha dimana 35% berada di ketinggian 0-7 m dpl, 55,54 % terdapat pada ketinggian 50300 m dpl dan sisanya yaitu sebanyak 9,45% berada pada ketinggian lebih dari 300 m dpl.
Rendahnya letak Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air
pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu
tergenang (29,93 %) sebagian lagi (0,58 %) tergenang secara periodik. Sedangkan dilihat
dari segi kemiringan lereng, Kabupaten Banjar cukup bervariatif. Hal tersebut dapat dilihat
dari kondisi morfologi wilayah Kabupaten Banjar yang terdiri dataran yang landai,
bergelombang, berbukit, sehingga ke bentuk morfologi pergunungan. Dari kondisi
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-21
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
morfologi tersebut, kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Banjar dapat dikategorikan ke
dalam 5 (lima) kelas kemiringan, yaitu sebagai berikut:
0 – 2 %, kelas kemiringan ini pada umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang landai
dengan nilai kemampuan lahan yang baik.
2 – 8 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang landai
hingga bergelombang dengan nilai kemampuan lahan yang cukup baik.
8 – 15 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang
bergelombang hingga berbukit dengan nilai kemampuan lahan yang cukup baik.
15 – 25 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang berbukit
hingga pegunungan dengan nilai kemampuan lahan yang kurang baik.
25 – 40 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran pegunungan
hingga dataran yang curam dengan nilai kemampuan lahan yang kurang baik.
Pola pengunaan lahan di kawasan perencanaan, terbagi atas kawasan terbangun seperti
permukiman, pertanian, perkebunan, jaringan jalan, dan kawasan tak terbangun seperti tanah
kosong, tegalan, semak belukar, hutan dan Daerah Aliran Sungai. Penggunaan ruang lahan di
wilayah Kabupaten Banjar berdasarkan jenis penggunaannya terdiri dari 14 jenis, yaitu:
Luas Lahan Sawah
=
71.076 Ha
Tegalan/Kebun Rakyat
=
36.735 Ha
Ladang/ Huma
=
18.857 Ha
Perkebunan
=
55.294 Ha
Lahan Ditanami Kayu-kayuan/ Hutan Rakyat
=
16.759 Ha
Tambak
=
44 Ha
Kolam/Tebat/Empang
=
1.732 Ha
Padang Rumput
=
45.320 Ha
Sementara Tidak Diusahakan
=
35.334 Ha
Pekarangan Yang Ditanami Pertanian dll
=
20.518 Ha
Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitarnya
=
16.227 Ha
Hutan Negara
=
86.579 Ha
Rawa Yang Ditanami
=
11.714 Ha
Lain-lain
=
50.661 Ha
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-22
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten Banjar II-23
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten Banjar II-24
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten Banjar II-25
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
B.
GEOLOGI
Secara geologis wilayah Kabupaten Banjar terbentuk dari batuan endapan alluvial,
gambut,delta sungai dan rawa yang menyebar hampir disemua kecamatan, kecuali
Kecamatan Aranio, Pengaron, Sungai Pinang, Paramasan dan Karang Intan. Disebelah
timur dari utara sampai ke selatan membentang kaki Pegunungan Meratus yang
berbatasan dengan Kecamatan Pengaron, Sungai Pinang, Paramasan, Aranio, dan Karang
Intan. Khusus Kecamatan Sungai Pinang dan Paramasan struktur geologinya juga dibentuk
batuan Maesozoikum dan batuan kapur.
Dari segi jenis tanahnya, Kabupaten Banjar 29,25 % wilayahnya merupakan jenis
tanah Podsolik Merah Kuning Lateritik dengan luas wilayah 135.932,41 Ha.
Tabel 2.17
Jenis Tanah di Kabupaten Banjar
No.
Jenis tanah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Organosol
Alluvial
Podsolik Merah Kuning Lateritik
Latosol
Podsolik Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning dengan
litosol
Litosol
7.
Luas wilayah
(Ha)
79.684,50
105.074,05
135.932,41
10.009,24
25.058,81
94.881,31
Prosentase
(%)
17,40
22,95
29,25
2,19
5,47
20,72
9.233,88
2,02
Sumber : BPS Kabupaten Banjar
C.
KLIMATOLOGI
Suhu udara di suatu tempatditentukan oleh tinggi rendahnya tempatterhadap
permukaan laut dan jaraknyadari pantai. Berdasarkan pemantauanBadan Meteorologi dan
GeofisikaBanjarbaru pada tahun 2014, suhu udaradi Kabupaten Banjar rata-rata
berkisarantara 22,8oC sampai 35,8oC. Suhuudara maksimum terjadi pada bulanOktober
(35,8oC) dan suhu minimumterjadi pada bulan September(22,8oC).Selain itu, sebagai
daerah tropis makakelembaban udara relatif tinggi denganrata-rata berkisar antara 65,2%
sampai86,8%,
dengan
kelembaban
rata-ratatertinggi
terjadi
pada
Maret
sedangkankelembaban rata-rata terendah terjadipada bulan Oktober.
Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topographi
dan perputaran/pertemuanarus udara. Curah hujan yang disajikan pada Tabel 2.18
menunjukkan bahwa rata-rata curah hujan selama tahun 2014 tercatat rata-rata 205,1
mm, dengan jumlah terendah terjadi padabulan Oktober (3,5 mm) dan tertinggi terjadi
pada bulan Maret (386,0 mm). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 17 hari hujan dengan
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-26
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Maret (24 hari), sebaliknya jumlah hari hujan
terendahpada bulan Oktober (4 hari).
Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada hubungan erat satu sama
lain. Walaupun demikian, tidak semuanya terjadi hubungan yang demikian. Keadaan angin
pada musim hujan biasanya lebih kencang dan angin bertiup dari barat dan barat laut.
Oleh karena itu musim tersebut dikenal dengan sebutan musim barat. Pada musim
kemarau angin timur bertiup dari benua Australia, keadaan angin pada saat itu bisa juga
kencang, Pada tahun 2014 kecepatan angin yang terjadi rata-rata sebesar knots 4,98 per
bulan.
Tabel 2.18
Curah Hujan dan Hari Hujan dirinci Setiap Bulan
Di Kabupaten Banjar Tahun 2014
Bulan
1. Januari
2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. November
12. Desember
Rata-rata
Curah Hujan
(mm)
300,6
290,0
386,0
210,7
264,0
259,5
130,0
63,2
20
3,5
178,9
354,4
205,1
Hari Hujan
(Hari)
21
20
24
15
22
18
20
12
5
4
20
23
11
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka, 2015
2.4.4. DATA RISIKO BENCANA ALAM
Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Banjar antara lain banjir, tanah longsor,
putting beliung dan kebakaran. Peristiwa ini dapat dikatakan setiap tahun terjadidan dari
tahun ketahun kualitasnya semakin meningkat. Seperti bencana banjir selalu terjadi di
daerah Astambul, Mataraman, Pengaron, Sungai Pinang dan wilayah lainnya sehingga
masyarakat disana sudah terbiasa dengan keadaan ini sehingga suatu pekerjaan rumah
tersendiri bagi pemerintah daerah setempat dan provinsi untuk bisa meningkatkan
pencegahan dan kesiapsiagaan agar bisa mengurangi dampak bencana yang terjadi.
Bencana banjir pada bulan April tahun 2015 ini terjadi merendam rumah penduduk 4.967
rumah dan 10.886 KK/29.710 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.19.
LAPORAN AKHIR /Profil Kabupaten BanjarII-27
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017-2021
RPIJM
Tabel 2.19
Rekapitulasi Data Bencana Banjir di Kabupaten Banjar Bulan April 2015
KORBAN
TERDAMPAK
No.
1.
2.
Sambung Makmur
Batang Banyu
Sungai Lurus
JUMLAH
KK
Jiwa
21
82
103
85
245
330
Rumah
Sekolah
Mesjid
Langgar
Jembatan
Jalan Desa
Kebun/
Sawah
(Ha)
KET.
Lain-Lain
kedalaman
Air ± 1
meter
Telaga Bauntung
Rampah
20
80
21
Lok Tanah
3
12
6
Rantau Bujur
JUMLAH
Sungai Pinang
Sungai Pina