RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG
CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.1 ARAHAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta
Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya
yang
meliputi
kegiatan
utama
berupa Pengaturan,
Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).
Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan
sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi
maupun
Kabupaten/Kota, oleh karena itu peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen.
Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan
(Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi,
penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria
(NSPK),
sdan
penyusunan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan
perangkat
peraturan.
Sedangkan tugas
pembinaan
dilakukan
dalam
bentuk
pemberian bimbingan dan bantuan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk Tugas
pengawasan,
peran pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan
evaluasi. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai oleh
dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam penyelenggaran
tugas pembangunan
pola penyelenggaraan
terdiri dari
kegiatan pembangunan yag bersifat pulih biaya (cost recovery) serta kegiatan
pembangunan yang bersifat tidak pulih biaya (non cost recovery).
Untuk kegiatan pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana pemerintah pusat
(APBN) dan dilakukan
dengan pengusahaan
dan mandiri oleh swasta
dan
masyarakat. Untuk kegiatan yang bersifat tidak pulih biaya, maka diperlukan
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-1
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
peran pemerintah pusat dan daerah, dimana peran pemerintah pusat hanya sebagai
stimulan.
Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost recovery
serta non cost recovery Ditjen. Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan
dengan pendekatan
pola pemberdayaan
khususnya
kegiatan yang mendorong
peran serta masyarakat dalam pembangunan lingkungannya.
Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
berupa bantuan khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain
itu terdapat pola Hibah, yaitu bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang
mendesak.
Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber dana
bagi dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu sumber dana
nasional (APBN), sumber dana lokal (APBD provinsi, kabupaten, kota), serta sumber
dana intenasional (bantuan luar negeri berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari
lembaga multilateral (World Bank, Asian Development Bank, dll) serta lembaga
donor bilateral.
5.2 PROFIL APBD KOTA MAKASSAR
Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di Kota Makassar pada tahun 2016
sebesar Rp. 3.659.221.632.000,00 sementara kurun waktu lima tahun terakhir yakni
pada tahun 2012 sebesar Rp. 2.049.444.637.093,00 terdapat kenaikan sekitar 14,96%.
Sementara Realisasi Belanja Daerah di kota Makassar pada tahun 2016 sebesar Rp
2.315.537.845.000,00 dan pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.962.970.441.159,00 terdapat
peningkatan sekitar 10,87%.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-2
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.1 Perkembangan Pendapatan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir Kota Makassar
PENDAPATAN DAERAH
-1
Tahun -
Tahun –
Tahun -
Tahun -
Tahun -
2012
2013
2014
2015
2016
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
349.387.140.205,00
1.305.180.008.000
170.040.961.589,79
Pajak Daerah
115.223.338.976,00
67,76
133.508.755.341,00
63,55
1.063.441.478.000,00
76,15
388.445.926.266,00
79,70
1.063.441.478.000,00
82,39
39.325.670.020,00
23,13
59.727.754.725,43
28,43
145.971.670.000,00
17,76
71.803.445.559,00
14,73
145.971.670.000,00
13,93
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
5.665.752.809,23
3,33
6.017.813.865,99
2,86
14.415.420.000,00
1,82
6.448.544.026,00
1,32
14.415.420.000,00
1,87
Lain-Lain PAD
9.826.199.784,56
5,78
10.818.193.766,22
5,15
81.351.440.000,00
4,27
20.692.426.897,00
4,25
81.351.440.000,00
1,81
Retribusi Daerah
210.072.517.698,64
487.390.342.748,00
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Dana Perimbangan
833.834.215.606,00
Dana Bagi Hasil
143.383.511.606,00
17,20
171.260.420.227,00
19,88
123.653.266.000,00
13,91
161.696.486.654,00
14,63
123.653.266.000,00
5,59
Dana Alokasi Umum
647.299.704.000,00
77,63
644.266.427.000,00
74,80
1.324.023.135.000,00
79,36
911.122.797.000,00
82,42
1.324.023.135.000,00
89,22
Dana Alokasi Khusus
43.151.000.000,00
5,18
45.753.700.000,00
5,31
169.598.540.000,00
6,73
32.644.320.000,00
2,95
169.598.540.000,00
5,19
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Pendapatan Hibah
861.280.547.227,00
210.927.667.075,00
1.301.906.400,00
1.617.274.941.000,00
377.595.325.673,21
0,62
-
1.105.463.603.654,00
736.766.683.000,00
0,00
-
1.617.274.941.000,00
456.590.690.689,00
0,11
Dana Darurat
-
0,00
100.000.000,00
0,03
-
0,00
DBH Pajak dari Pemda Lainnya
-
0,00
-
0,00
297.901.064.000
35,38
901.680.000,00
-
736.766.683.000
0,20
-
0,00
0,00
-
0,00
42,54
297.901.064.000,00
80,53
194.255.865.129,00
Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan Provinsi/ Pemda Lain
Pendapatan Lainnya
Total Pendapatan
68.965.037.000,00
32,70
155.704.122.541,21
41,24
115.012.318.875,00
54,53
190.426.514.332,00
50,43
25.648.404.800,00
12,16
31.364.688.800,00
8,31
1.214.802.844.270,79
1.448.948.390.598,85
79.082.824.000,00
59.782.795.000,00
1.725.236.482.271,00
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar dan PERDA APBD 2016
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-3
55,88
46,31
379.082.824.000
0,00
8,63
211.436.166.000,00
49.996.979.560,00
10,95
60.058.788.000
19,47
0,00
-
0,00
59.782.795.000
0,00
2.049.444.637.091,00
3.659.221.632.000,00
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.2 Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir Kota Makassar
BELANJA DAERAH
Tahun –
Tahun -
Tahun -
2009
-1
Tahun -
2010
Tahun -
2011
2012
2013
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
Belanja Tidak Langsung
732.613.162.933,67
Belanja Pegawai
678.333.932.314,00
93,20
872.147.856.703,00
92,59
929.980.039.863,00
93,09
885.934.100.000,00
96,57
1.477.561.044.000
97,10
2.119.727.019,67
0
-
0,29
10.280.439.824,00
0
2.032.649.000,00
1,07
1.250.000.000
0,22
-
0,18
-
0
-
0
-
0
-
0
Belanja Hibah
25.175.607.000,00
3,78
35.568.585.849,00
3,44
12.546.250.000,00
3,80
17.554.000.000,00
1,30
20.775.000.000
1,92
Belanja Bansos
26.232.596.600,00
2,84
27.177.912.236,00
3,58
8.315.550.000,00
2,90
1.150.005.000,00
0,86
-
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
757.454.000,00
0
757.454.000,00
0,08
5.097.743.000
0,08
751.300.000,00
0
2.025.601.360,00
0,10
1.095.249.000,00
0,22
5.000.000.000,00
0,11
5.000.000.000
0,55
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja bagi hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
Bantuan Pemda lain
Belanja Tidak Terduga
936.919.956.148,00
962.974.982.687,00
644.759.229.962,50
Belanja Pegawai
139.261.485.930,00
20,27
196.908.665.433,00
21,60
146.418.127.446,00
25,67
191.584.535.081,00
14,64
206.593.676.740
13,04
Belanja Barang & Jasa
329.418.325.928,50
48,15
405.390.814.496,00
51,09
535.515.018.617,00
52,85
756.378.681.739,00
53,55
1.333.224.530.337
51,48
Belanja Modal
176.079.418.104,00
31,57
164.791.294.573
27,31
318.062.312.409,00
21,48
521.328.029.180,00
31,81
775.719.637.923
35,48
1.377.372.392.896,17
1.704.010.730.650,00
999.995.458.472,00
1.509.683.787.000
Belanja Langsung
Total Belanja
767.090.774.502,00
912.428.208.000,00
1.962.970.441.159,00
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar dan PERDA APBD 2016
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-4
1.469.291.246.000,00
2.381.719.454.000,00
2.315.537.845.000
3.825.221.632.000
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.3 Perkembangan Pembiayaan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun –
Tahun 2010
PEMBIAYAAN DAERAH
-1
Tahun -
Tahun -
2011
Tahun -
2012
2013
2014
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
Penerimaan Pembiayaan
115.090.227.734,58
Penggunaan SiLPA
Pencairan Dana Cadangan
114.397.944.634,58
99,40
84.963.939.896,36
99,84
146.906.346.990,00
99,86
161.828.456.114,00
99,96
229.950.000.000,00
100,00
Hasil Penjualan
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
Kekayaan Daerah
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
692.283.100,00
0,60
140.349.338,00
0,16
213.066.500,00
0,14
57.925.000,00
0,04
-
0
Penerimaan Pinjaman dan
Obligasi Daerah
Penerimaan Kembali
Pinjaman
Piutang Daerah
Pengeluaran Pembiayaan
85.104.289.234,36
6.182.462.816,00
Pembentukan Dana
Cadangan
147.119.413.490,00
9.749.719.456,03
1.933.746.243,00
-
0
-
0
Penyertaan Modal
1.000.000.000,00
16,17
1.860.000.000,00
19,08
Pembayaran Pokok
Pinjaman
5.182.462.816,00
83,83
7.889.719.456,03
80,92
-
0
-
0
Pemberian Pinjaman Daerah
Total Pembiayaan Netto
121.272.690.550,58
94.854.008.690,39
-
229.950.000.000,00
42.648.149.596,00
15.160.346.000,00
0
23.000.000.000,00
53,93
-
0
0
2.500.000.000,00
5,86
-
0
1.933.746.243,00
100,00
17.148.149.596,00
40,21
15.160.346.000,00
100,00
-
0
-
0
-
0
149.053.159.733,00
Sumber : BPS, Makassar Dalam Angka 2017
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
161.886.381.114,00
V-5
204.534.530.710,00
245.110.346.000,00
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.3
PROFIL INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi
pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3 tahun terakhir
yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat/swasta.
5.3.1
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBN Dalam 5
Tahun
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab
Pemda,
Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan
pembangunan infrastruktur
sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di
lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non
Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (PermenPU No. 14 Tahun 2011).
Data dana yang dialokasikan untuk Kota Makassar perlu dianalisis untuk melihat
trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di Kota Makassar.
Tabel 5.4 Tabel APBN Cipta Karya di Kabupaten/Kota dalam 5 Tahun Terakhir
Alokasi
Alokasi
Alokasi
Alokasi
Sektor
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pengembangan Air
Minum
Pengembangan
PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan
Bangunan
& Lingkungan
Total
128,979,461.12
164,757,251.47
200,737,652.83
45,123,895.34
47,345,899.00
50,746,926.20
90,453,120.68
92,545,120.30
96,635,078.93
545,565,234.88
547,345,688.30
561,343,947.01
810,121,712.02
851,993,959.07
909,463,604.97
Alokasi
Tahun
2014
(6)
Tabel 5.5 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten/Kota dalam 5 Tahun Terakhir
Jenis DAK
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
(1)
(2)
DAK Air Minum
DAK Sanitasi
Sumber : Bappeda Kota Makassar,
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
(3)
837.900.000
1.814.000.000
1.058.900.000
1.814.000.000
2016
(4)
1.668.330.000
1.329.330.000
(5)
(6)
1.218.740.000
1.471.600.000
1.493.160.000
1.120.000.000
V-6
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.3.2
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBD dalam 5
Tahun
Pemerintah Kota Makassar memiliki tugas untuk membangun prasarana
permukiman
di daerahnya.
dalam melaksanakan
Untuk melihat upaya pemerintah
pembangunan
Kota Makassar
bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi
belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3 tahun
terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru,
operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel
proporsi berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.
Tabel 5.6 Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang
Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir
Sektor
Tahun 2010
-1
Tahun 2011
Tahun 2013
Tahun 2014
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
11
Pengembanga
n Air Minum
4.584.450.000
26,95
Pengembanga
n PLP
9.117.810.000
53,59
Pengembanga
n Permukiman
270.057.000
1,59
3.040.112.000
17,87
17.012.429.000
11,74
Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
Total Belanja
APBD Bidang
Cipta Karya
Total Belanja
APBD
Tahun 2012
8.325.728.500
12.083.235.000
33,0
6
20.220.480.500
55,30
7.082.605.400
11,26
15.806.238.600
47,9
8
12.063.057.000
32,99
44.842.528.379
71,30
73.012.836.700
1,99
1.708.563.200
9,71
9.261.578.000
1,78
62.895.274.979
152.774.000
728.398.800
0,61
4.622.720.000
2,72
1.768.760.500
3.549.933.500
18,3
6
14,73
1.768.760.500
2,90
144.948.390.598
25.184.457.500
1.725.236.482.271
1,46
36.561.869.800
2.049.444.637.091
92.356.596.300
2.166.929.800.000
Sumber : Bappeda Kota Makassar, 2017
5.3.3
Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 tahun
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi,
yaitu untuk menyediakan
pelayanan
umum bagi kesejahteraan
sosial (social
oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber
pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah
yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum,
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-7
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi perusahaan daerah perlu
dipahami
untuk melihat kemampuan perusahaan daerah dalam meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan
daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta
Karya.
5.3.4
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari Swasta
Sehubungan
dengan terbatasnya
kemampuan
pendanaan
yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan
infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema
KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta PermenPPN No. 3 Tahun 2012
Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR
tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU
No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
5.4
PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Untuk melihat kemampuan keuangan Kota Makassar dalam melaksanakan
pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
RPI2JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi
perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
5.4.1
Proyeksi APBD 5 tahun ke depan
Proyeksi APBD Kota Makassar dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan
melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun
terakhir
menggunakan
asumsi
atas
dasar
trend
historis.
Setelah diketahui
pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta
Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata
proporsi tahun-tahun sebelumnya.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-8
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.7. Proyeksi Pendapatan APBD Kab. Makassar dalam 5 Tahun ke Depan
No
Proyeksi 2015 (Rp)
885,469,401,023
758,232,302,106
97,013,660,604
8,184,725,316
Proyeksi 2016 (Rp)
997,490,480,861
859,463,184,446
105,467,670,316
8,671,877,717
Proyeksi 2017 (Rp)
1,109,511,560,700
960,694,066,78
113,921,680,02
9,159,030,119
Proyeksi 2018 (Rp)
1,221,532,640,539
1,061,924,949,127
122,375,689,741
9,646,182,520
22,038,712,997
23,887,748,382
25,736,783,767
27,585,819,152
29,434,854,536
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak/bukan
pajak
Dana Bagi hasil Sumber Daya
Alam
3,920,691,965,325
1,306,151,980,41
3
191,902,591,112
1,434,619,688,945
(1,500,690,783,21
3)
223,634,466,959
4,951,310,545,419
1,695,229,586,0
14
255,366,342,80
6
5,466,619,835,467
1,889,768,388,814
5,981,929,125,514
2,084,307,191,6
15
318,830,094,49
9
1,306,450,397,40
1,116,186,996,400
450,950,209,202.400
1,415,488,349,40
1,296,187,655,800
511,579,130,770.400
0
450,950,209,202
0
511,579,130,770
1
Transfer Pemerintah Propinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
243,742,193,145
243,742,193,145
262,107,570,280.74
262,107,570,281
1
Lain-lain pendapatan yang sah
Pendapatan Hibah
40,224,795,324
867,936,141
39,685,347,807.53
1,425,577,272
1,524,526,301,4
1,476,188,315,2
00
00
572,208,052,338.4
0
0
572,208,052,33
280,472,947,416.68
280,472,947,41
7
39,145,900,291.14
1,983,218,404
1,633,564,253,400
1,656,188,974,600
632,836,973,906.40
1
2
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
38,606,452,774.74
2,540,859,535
693,465,895,47
317,203,701,688.514
317,203,701,68
9
38,067,005,258.35
3,098,500,667
0
41,092,731,464
0
41,110,925,080
0
41,129,118,695
0
41,147,312,310
0
41,165,505,925
5,541,078,564,018
3,245,482,218,665.34
6,952,649,006,165.90
A
1
2
3
4
Uraian
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
Proyeksi 2019 (Rp)
1,333,553,720,378
1,163,155,831,4
130,829,699,45
10,133,334,922
Daerah yang Sah
B
1
2
3
4
C
D
E
2
3
Pendapatan Dana Darurat
Bantuan
Keuangan
dari
provinsi
danPendapatan
pemerintah
Total
Daerah daerah
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2017
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-9
287,098,218,652
0
632,836,973,906
298,838,324,552.59
298,838,324,553
7,658,434,227,239.66
1,742,602,205,4
1,836,189,634,0
00
00
693,465,895,474.40
8,364,219,448,313.42
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.4.2
Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah 5 tahun ke depan
Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan
bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun
persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana
dalam lima tahun ke depan dalam bentuk business plan. Informasi ini dibutuhkan
untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan
bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPI2JM.
5.4.3
Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya 5 Tahun ke Depan
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kota
Makassar perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema
kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke
pihak swasta. Daftar proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi
usulan program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan
finansial dari program tersebut.
5.5
ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTA KARYA
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat
ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya
yang
meliputi
sumber
pemerintah
pusat,
pemerintah
daerah, perusahaan
daerah, serta dunia usaha dan masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi
peningkatan
investasi
pembangunan
bidang
Cipta
Karya dengan mendorong
pemanfaatan pendanaan dari berbagai sumber.
5.5.1
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Analisa ini dipergunakan
untuk melihat kemampuan Kota Makassar dalam
membiayai investasi yang direncanakan di dalam program Jangka Menengah (PJM).
Dari hasil analisa perhitungan
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
yang dilakukan
terhadap
proyeksi pendapatan
V - 10
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
yang ada dalam 5 tahun terakhir, maka dana yang dapat disisihkan sebagai
pendamping didalam program investasi ini, antara 1,3 s/d 2,1 milyar.
Sumber-sumber
pembiayaan
berasal dari Pemerintah
Kota, Pemerintah
Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk sektor air minum, limbah
dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah
pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,
drainase
makro pemerintah
pusat lebih dominan
dalam membiayai adalah
pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,
drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah kota
sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan
kekuatan
sendiri,
dalam hal ini Pemerintah
Kabupaten/kota dan
kepada
masyarakat
(community based development).
Setelah melalui proses penilaian RPI2JM oleh pemerintah kabupaten/kota,
maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan
pembiayaan,
maka semua
sumber
pembiayaan
pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat
yang sudah disepakati antara
(termasuk dana bantuan luar
negeri dirumuskan dalam Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program).
5.5.2
Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan
untuk memenuhi
kebutuhan
pendaanan
dalam melaksanakan
usulan program
yang ada dalam RPI2JM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set
strategi
untuk
permukiman.
merumuskan
meningkatkan
pendanaan
bagi
pembangunan infrastruktur
Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPI2JM daerah agar
strategi peningkatan
investasi pembangunan
infrastruktur bidang
Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek antara lain :
1.
Strategi peningkatan DDUB Kota Makassar dan provinsi
2.
Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran;
3.
Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah Kota Makassar
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V - 11
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
4.
Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;
5.
Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur
6.
permukiman yang sudah ada;
7.
Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V - 12
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG
CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.1 ARAHAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta
Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya
yang
meliputi
kegiatan
utama
berupa Pengaturan,
Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).
Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan
sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi
maupun
Kabupaten/Kota, oleh karena itu peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen.
Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan
(Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi,
penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria
(NSPK),
sdan
penyusunan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan
perangkat
peraturan.
Sedangkan tugas
pembinaan
dilakukan
dalam
bentuk
pemberian bimbingan dan bantuan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk Tugas
pengawasan,
peran pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan
evaluasi. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai oleh
dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam penyelenggaran
tugas pembangunan
pola penyelenggaraan
terdiri dari
kegiatan pembangunan yag bersifat pulih biaya (cost recovery) serta kegiatan
pembangunan yang bersifat tidak pulih biaya (non cost recovery).
Untuk kegiatan pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana pemerintah pusat
(APBN) dan dilakukan
dengan pengusahaan
dan mandiri oleh swasta
dan
masyarakat. Untuk kegiatan yang bersifat tidak pulih biaya, maka diperlukan
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-1
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
peran pemerintah pusat dan daerah, dimana peran pemerintah pusat hanya sebagai
stimulan.
Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost recovery
serta non cost recovery Ditjen. Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan
dengan pendekatan
pola pemberdayaan
khususnya
kegiatan yang mendorong
peran serta masyarakat dalam pembangunan lingkungannya.
Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
berupa bantuan khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain
itu terdapat pola Hibah, yaitu bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang
mendesak.
Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber dana
bagi dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu sumber dana
nasional (APBN), sumber dana lokal (APBD provinsi, kabupaten, kota), serta sumber
dana intenasional (bantuan luar negeri berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari
lembaga multilateral (World Bank, Asian Development Bank, dll) serta lembaga
donor bilateral.
5.2 PROFIL APBD KOTA MAKASSAR
Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di Kota Makassar pada tahun 2016
sebesar Rp. 3.659.221.632.000,00 sementara kurun waktu lima tahun terakhir yakni
pada tahun 2012 sebesar Rp. 2.049.444.637.093,00 terdapat kenaikan sekitar 14,96%.
Sementara Realisasi Belanja Daerah di kota Makassar pada tahun 2016 sebesar Rp
2.315.537.845.000,00 dan pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.962.970.441.159,00 terdapat
peningkatan sekitar 10,87%.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-2
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.1 Perkembangan Pendapatan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir Kota Makassar
PENDAPATAN DAERAH
-1
Tahun -
Tahun –
Tahun -
Tahun -
Tahun -
2012
2013
2014
2015
2016
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
349.387.140.205,00
1.305.180.008.000
170.040.961.589,79
Pajak Daerah
115.223.338.976,00
67,76
133.508.755.341,00
63,55
1.063.441.478.000,00
76,15
388.445.926.266,00
79,70
1.063.441.478.000,00
82,39
39.325.670.020,00
23,13
59.727.754.725,43
28,43
145.971.670.000,00
17,76
71.803.445.559,00
14,73
145.971.670.000,00
13,93
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
5.665.752.809,23
3,33
6.017.813.865,99
2,86
14.415.420.000,00
1,82
6.448.544.026,00
1,32
14.415.420.000,00
1,87
Lain-Lain PAD
9.826.199.784,56
5,78
10.818.193.766,22
5,15
81.351.440.000,00
4,27
20.692.426.897,00
4,25
81.351.440.000,00
1,81
Retribusi Daerah
210.072.517.698,64
487.390.342.748,00
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Dana Perimbangan
833.834.215.606,00
Dana Bagi Hasil
143.383.511.606,00
17,20
171.260.420.227,00
19,88
123.653.266.000,00
13,91
161.696.486.654,00
14,63
123.653.266.000,00
5,59
Dana Alokasi Umum
647.299.704.000,00
77,63
644.266.427.000,00
74,80
1.324.023.135.000,00
79,36
911.122.797.000,00
82,42
1.324.023.135.000,00
89,22
Dana Alokasi Khusus
43.151.000.000,00
5,18
45.753.700.000,00
5,31
169.598.540.000,00
6,73
32.644.320.000,00
2,95
169.598.540.000,00
5,19
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Pendapatan Hibah
861.280.547.227,00
210.927.667.075,00
1.301.906.400,00
1.617.274.941.000,00
377.595.325.673,21
0,62
-
1.105.463.603.654,00
736.766.683.000,00
0,00
-
1.617.274.941.000,00
456.590.690.689,00
0,11
Dana Darurat
-
0,00
100.000.000,00
0,03
-
0,00
DBH Pajak dari Pemda Lainnya
-
0,00
-
0,00
297.901.064.000
35,38
901.680.000,00
-
736.766.683.000
0,20
-
0,00
0,00
-
0,00
42,54
297.901.064.000,00
80,53
194.255.865.129,00
Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan Provinsi/ Pemda Lain
Pendapatan Lainnya
Total Pendapatan
68.965.037.000,00
32,70
155.704.122.541,21
41,24
115.012.318.875,00
54,53
190.426.514.332,00
50,43
25.648.404.800,00
12,16
31.364.688.800,00
8,31
1.214.802.844.270,79
1.448.948.390.598,85
79.082.824.000,00
59.782.795.000,00
1.725.236.482.271,00
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar dan PERDA APBD 2016
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-3
55,88
46,31
379.082.824.000
0,00
8,63
211.436.166.000,00
49.996.979.560,00
10,95
60.058.788.000
19,47
0,00
-
0,00
59.782.795.000
0,00
2.049.444.637.091,00
3.659.221.632.000,00
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.2 Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir Kota Makassar
BELANJA DAERAH
Tahun –
Tahun -
Tahun -
2009
-1
Tahun -
2010
Tahun -
2011
2012
2013
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
Belanja Tidak Langsung
732.613.162.933,67
Belanja Pegawai
678.333.932.314,00
93,20
872.147.856.703,00
92,59
929.980.039.863,00
93,09
885.934.100.000,00
96,57
1.477.561.044.000
97,10
2.119.727.019,67
0
-
0,29
10.280.439.824,00
0
2.032.649.000,00
1,07
1.250.000.000
0,22
-
0,18
-
0
-
0
-
0
-
0
Belanja Hibah
25.175.607.000,00
3,78
35.568.585.849,00
3,44
12.546.250.000,00
3,80
17.554.000.000,00
1,30
20.775.000.000
1,92
Belanja Bansos
26.232.596.600,00
2,84
27.177.912.236,00
3,58
8.315.550.000,00
2,90
1.150.005.000,00
0,86
-
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
757.454.000,00
0
757.454.000,00
0,08
5.097.743.000
0,08
751.300.000,00
0
2.025.601.360,00
0,10
1.095.249.000,00
0,22
5.000.000.000,00
0,11
5.000.000.000
0,55
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja bagi hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
Bantuan Pemda lain
Belanja Tidak Terduga
936.919.956.148,00
962.974.982.687,00
644.759.229.962,50
Belanja Pegawai
139.261.485.930,00
20,27
196.908.665.433,00
21,60
146.418.127.446,00
25,67
191.584.535.081,00
14,64
206.593.676.740
13,04
Belanja Barang & Jasa
329.418.325.928,50
48,15
405.390.814.496,00
51,09
535.515.018.617,00
52,85
756.378.681.739,00
53,55
1.333.224.530.337
51,48
Belanja Modal
176.079.418.104,00
31,57
164.791.294.573
27,31
318.062.312.409,00
21,48
521.328.029.180,00
31,81
775.719.637.923
35,48
1.377.372.392.896,17
1.704.010.730.650,00
999.995.458.472,00
1.509.683.787.000
Belanja Langsung
Total Belanja
767.090.774.502,00
912.428.208.000,00
1.962.970.441.159,00
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar dan PERDA APBD 2016
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-4
1.469.291.246.000,00
2.381.719.454.000,00
2.315.537.845.000
3.825.221.632.000
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.3 Perkembangan Pembiayaan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun –
Tahun 2010
PEMBIAYAAN DAERAH
-1
Tahun -
Tahun -
2011
Tahun -
2012
2013
2014
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
Penerimaan Pembiayaan
115.090.227.734,58
Penggunaan SiLPA
Pencairan Dana Cadangan
114.397.944.634,58
99,40
84.963.939.896,36
99,84
146.906.346.990,00
99,86
161.828.456.114,00
99,96
229.950.000.000,00
100,00
Hasil Penjualan
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
Kekayaan Daerah
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
692.283.100,00
0,60
140.349.338,00
0,16
213.066.500,00
0,14
57.925.000,00
0,04
-
0
Penerimaan Pinjaman dan
Obligasi Daerah
Penerimaan Kembali
Pinjaman
Piutang Daerah
Pengeluaran Pembiayaan
85.104.289.234,36
6.182.462.816,00
Pembentukan Dana
Cadangan
147.119.413.490,00
9.749.719.456,03
1.933.746.243,00
-
0
-
0
Penyertaan Modal
1.000.000.000,00
16,17
1.860.000.000,00
19,08
Pembayaran Pokok
Pinjaman
5.182.462.816,00
83,83
7.889.719.456,03
80,92
-
0
-
0
Pemberian Pinjaman Daerah
Total Pembiayaan Netto
121.272.690.550,58
94.854.008.690,39
-
229.950.000.000,00
42.648.149.596,00
15.160.346.000,00
0
23.000.000.000,00
53,93
-
0
0
2.500.000.000,00
5,86
-
0
1.933.746.243,00
100,00
17.148.149.596,00
40,21
15.160.346.000,00
100,00
-
0
-
0
-
0
149.053.159.733,00
Sumber : BPS, Makassar Dalam Angka 2017
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
161.886.381.114,00
V-5
204.534.530.710,00
245.110.346.000,00
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.3
PROFIL INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi
pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3 tahun terakhir
yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat/swasta.
5.3.1
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBN Dalam 5
Tahun
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab
Pemda,
Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan
pembangunan infrastruktur
sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di
lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non
Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (PermenPU No. 14 Tahun 2011).
Data dana yang dialokasikan untuk Kota Makassar perlu dianalisis untuk melihat
trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di Kota Makassar.
Tabel 5.4 Tabel APBN Cipta Karya di Kabupaten/Kota dalam 5 Tahun Terakhir
Alokasi
Alokasi
Alokasi
Alokasi
Sektor
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pengembangan Air
Minum
Pengembangan
PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan
Bangunan
& Lingkungan
Total
128,979,461.12
164,757,251.47
200,737,652.83
45,123,895.34
47,345,899.00
50,746,926.20
90,453,120.68
92,545,120.30
96,635,078.93
545,565,234.88
547,345,688.30
561,343,947.01
810,121,712.02
851,993,959.07
909,463,604.97
Alokasi
Tahun
2014
(6)
Tabel 5.5 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten/Kota dalam 5 Tahun Terakhir
Jenis DAK
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
(1)
(2)
DAK Air Minum
DAK Sanitasi
Sumber : Bappeda Kota Makassar,
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
(3)
837.900.000
1.814.000.000
1.058.900.000
1.814.000.000
2016
(4)
1.668.330.000
1.329.330.000
(5)
(6)
1.218.740.000
1.471.600.000
1.493.160.000
1.120.000.000
V-6
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.3.2
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBD dalam 5
Tahun
Pemerintah Kota Makassar memiliki tugas untuk membangun prasarana
permukiman
di daerahnya.
dalam melaksanakan
Untuk melihat upaya pemerintah
pembangunan
Kota Makassar
bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi
belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3 tahun
terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru,
operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel
proporsi berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.
Tabel 5.6 Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang
Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir
Sektor
Tahun 2010
-1
Tahun 2011
Tahun 2013
Tahun 2014
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
11
Pengembanga
n Air Minum
4.584.450.000
26,95
Pengembanga
n PLP
9.117.810.000
53,59
Pengembanga
n Permukiman
270.057.000
1,59
3.040.112.000
17,87
17.012.429.000
11,74
Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
Total Belanja
APBD Bidang
Cipta Karya
Total Belanja
APBD
Tahun 2012
8.325.728.500
12.083.235.000
33,0
6
20.220.480.500
55,30
7.082.605.400
11,26
15.806.238.600
47,9
8
12.063.057.000
32,99
44.842.528.379
71,30
73.012.836.700
1,99
1.708.563.200
9,71
9.261.578.000
1,78
62.895.274.979
152.774.000
728.398.800
0,61
4.622.720.000
2,72
1.768.760.500
3.549.933.500
18,3
6
14,73
1.768.760.500
2,90
144.948.390.598
25.184.457.500
1.725.236.482.271
1,46
36.561.869.800
2.049.444.637.091
92.356.596.300
2.166.929.800.000
Sumber : Bappeda Kota Makassar, 2017
5.3.3
Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 tahun
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi,
yaitu untuk menyediakan
pelayanan
umum bagi kesejahteraan
sosial (social
oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber
pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah
yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum,
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-7
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi perusahaan daerah perlu
dipahami
untuk melihat kemampuan perusahaan daerah dalam meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan
daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta
Karya.
5.3.4
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari Swasta
Sehubungan
dengan terbatasnya
kemampuan
pendanaan
yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan
infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema
KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta PermenPPN No. 3 Tahun 2012
Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR
tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU
No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
5.4
PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Untuk melihat kemampuan keuangan Kota Makassar dalam melaksanakan
pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
RPI2JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi
perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
5.4.1
Proyeksi APBD 5 tahun ke depan
Proyeksi APBD Kota Makassar dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan
melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun
terakhir
menggunakan
asumsi
atas
dasar
trend
historis.
Setelah diketahui
pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta
Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata
proporsi tahun-tahun sebelumnya.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-8
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
Tabel 5.7. Proyeksi Pendapatan APBD Kab. Makassar dalam 5 Tahun ke Depan
No
Proyeksi 2015 (Rp)
885,469,401,023
758,232,302,106
97,013,660,604
8,184,725,316
Proyeksi 2016 (Rp)
997,490,480,861
859,463,184,446
105,467,670,316
8,671,877,717
Proyeksi 2017 (Rp)
1,109,511,560,700
960,694,066,78
113,921,680,02
9,159,030,119
Proyeksi 2018 (Rp)
1,221,532,640,539
1,061,924,949,127
122,375,689,741
9,646,182,520
22,038,712,997
23,887,748,382
25,736,783,767
27,585,819,152
29,434,854,536
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak/bukan
pajak
Dana Bagi hasil Sumber Daya
Alam
3,920,691,965,325
1,306,151,980,41
3
191,902,591,112
1,434,619,688,945
(1,500,690,783,21
3)
223,634,466,959
4,951,310,545,419
1,695,229,586,0
14
255,366,342,80
6
5,466,619,835,467
1,889,768,388,814
5,981,929,125,514
2,084,307,191,6
15
318,830,094,49
9
1,306,450,397,40
1,116,186,996,400
450,950,209,202.400
1,415,488,349,40
1,296,187,655,800
511,579,130,770.400
0
450,950,209,202
0
511,579,130,770
1
Transfer Pemerintah Propinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
243,742,193,145
243,742,193,145
262,107,570,280.74
262,107,570,281
1
Lain-lain pendapatan yang sah
Pendapatan Hibah
40,224,795,324
867,936,141
39,685,347,807.53
1,425,577,272
1,524,526,301,4
1,476,188,315,2
00
00
572,208,052,338.4
0
0
572,208,052,33
280,472,947,416.68
280,472,947,41
7
39,145,900,291.14
1,983,218,404
1,633,564,253,400
1,656,188,974,600
632,836,973,906.40
1
2
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
38,606,452,774.74
2,540,859,535
693,465,895,47
317,203,701,688.514
317,203,701,68
9
38,067,005,258.35
3,098,500,667
0
41,092,731,464
0
41,110,925,080
0
41,129,118,695
0
41,147,312,310
0
41,165,505,925
5,541,078,564,018
3,245,482,218,665.34
6,952,649,006,165.90
A
1
2
3
4
Uraian
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
Proyeksi 2019 (Rp)
1,333,553,720,378
1,163,155,831,4
130,829,699,45
10,133,334,922
Daerah yang Sah
B
1
2
3
4
C
D
E
2
3
Pendapatan Dana Darurat
Bantuan
Keuangan
dari
provinsi
danPendapatan
pemerintah
Total
Daerah daerah
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2017
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V-9
287,098,218,652
0
632,836,973,906
298,838,324,552.59
298,838,324,553
7,658,434,227,239.66
1,742,602,205,4
1,836,189,634,0
00
00
693,465,895,474.40
8,364,219,448,313.42
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
5.4.2
Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah 5 tahun ke depan
Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan
bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun
persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana
dalam lima tahun ke depan dalam bentuk business plan. Informasi ini dibutuhkan
untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan
bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPI2JM.
5.4.3
Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya 5 Tahun ke Depan
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kota
Makassar perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema
kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke
pihak swasta. Daftar proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi
usulan program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan
finansial dari program tersebut.
5.5
ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTA KARYA
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat
ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya
yang
meliputi
sumber
pemerintah
pusat,
pemerintah
daerah, perusahaan
daerah, serta dunia usaha dan masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi
peningkatan
investasi
pembangunan
bidang
Cipta
Karya dengan mendorong
pemanfaatan pendanaan dari berbagai sumber.
5.5.1
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Analisa ini dipergunakan
untuk melihat kemampuan Kota Makassar dalam
membiayai investasi yang direncanakan di dalam program Jangka Menengah (PJM).
Dari hasil analisa perhitungan
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
yang dilakukan
terhadap
proyeksi pendapatan
V - 10
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
yang ada dalam 5 tahun terakhir, maka dana yang dapat disisihkan sebagai
pendamping didalam program investasi ini, antara 1,3 s/d 2,1 milyar.
Sumber-sumber
pembiayaan
berasal dari Pemerintah
Kota, Pemerintah
Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk sektor air minum, limbah
dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah
pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,
drainase
makro pemerintah
pusat lebih dominan
dalam membiayai adalah
pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,
drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah kota
sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan
kekuatan
sendiri,
dalam hal ini Pemerintah
Kabupaten/kota dan
kepada
masyarakat
(community based development).
Setelah melalui proses penilaian RPI2JM oleh pemerintah kabupaten/kota,
maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan
pembiayaan,
maka semua
sumber
pembiayaan
pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat
yang sudah disepakati antara
(termasuk dana bantuan luar
negeri dirumuskan dalam Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program).
5.5.2
Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan
untuk memenuhi
kebutuhan
pendaanan
dalam melaksanakan
usulan program
yang ada dalam RPI2JM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set
strategi
untuk
permukiman.
merumuskan
meningkatkan
pendanaan
bagi
pembangunan infrastruktur
Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPI2JM daerah agar
strategi peningkatan
investasi pembangunan
infrastruktur bidang
Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek antara lain :
1.
Strategi peningkatan DDUB Kota Makassar dan provinsi
2.
Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran;
3.
Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah Kota Makassar
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V - 11
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022
4.
Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;
5.
Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur
6.
permukiman yang sudah ada;
7.
Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
V - 12