PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI
REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI
KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Endah Gati Ruming Rahayu
101134029


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI
GLOBALISASI KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Endah Gati Ruming Rahayu
NIM :

101134029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan kepada:
1.Tuhan Yesus Kristus.
2.Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bambang Suryo Kawoco S.Pd dan
Ibu Titik Baryati.
3.Adik-adikku tersayang yaitu Stefanie Sihrumanti dan Magdalena Dyah
Ayu Kristiani.
4.Kekasihku yaitu Benediktus Damaidi Indra Irawan.
5.Sahabat-sahabat tercinta.
6.Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO
“Hari ini bukan hari untuk menyerah tetapi hari ini adalah hari untuk tetap
semangat mencapai semua cita-cita”.
(Mario Teguh)

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu.
(1 Petrus 5:7)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
LEMBAR PERNYATAAN UNTUK PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama: Endah Gati Ruming Rahayu
Nomor Mahasiswa: 101134029


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF
PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN
KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI KELAS IV SD
NEGERI SARIKARYA 2013/2014
Dengan

demikian

saya

memberikan

kepada

Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk


media lain,

mengelolanya dalam

bentuk

pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Juli 2014
Yang menyatakan,

Endah Gati Ruming Rahayu


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI
GLOBALISASI KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA
Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2010, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Endah Gati Ruming Rahayu
Universitas Sanata Dharma

2014
Penelitian ini didorong oleh pengalaman bahwa siswa dilapangan
yang kurang memahami materi PKn sehingga siswa kurang menyadari nilai
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari hal tersebut diduga karena
adanya model pembelajaran yang kurang mendukung pemahaman siswa.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pelaksanaan dan peningkatan
model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn
untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi kelas IV SD
Negeri Sarikarya tahun ajaran 2013/2014, 2) meningkatkan kesadaran siswa
akan nilai globalisasi melalui pelaksanaan pembelajaran paradigma
pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IV SD Negeri
Sarikarya tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari
2 kali pertemuan. Penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Peneliti menggunakan model pembelajaran
paradigma pedagogi reflektif. Model pembelajaran paradigma pedagogi
reflektif mendukung proses belajar yang melatih siswa untuk belajar dari
pengalaman sehingga mudah memahami materi. Teknik pengumpulan data
menggunakan skala sikap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada kondisi awal
63,56% atau 18 siswa yang sadar akan nilai globalisasi dari 28 jumlah
siswa. Kemudian pada siklus I menunjukkan peningkatan sebanyak 83,68%
atau 23 siswa yang sadar akan nilai globalisasi dari 28 jumlah siswa. Pada
siklus 2 menunjukkan peningkatan pada 96,37% atau 27 siswa yang sadar
akan nilai globalisasi dari 28 jumlah siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif pada mata
pelajaran PKn kelas IV SD Negeri Sarikarya dapat meningkatkan kesadaran
siswa akan nilai globalisasi.
Kata kunci: Paradigma Pedagogi Reflektif, PPR, Kesadaran, Nilai,
Globalisasi, PTK

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGICAL PARADIGM
LEARNING MODEL ON CIVICS LESSON FOR STUDENTS RAISE
AWARENESS WILL GLOBALIZATION VALUE SARIKARYA
ELEMENTARY SCHOOL FOURTH GRADE
Thesis: Student of Elementary School Education Teacher 2010, Science
Education Majors, Faculty Teacher and Science Education Of Sanata
Dharma University
Endah Gati Ruming Rahayu
Sanata Dharma University
2014

Model of reflective learning paradigm support learning pedagogy
that trains students to learn from the experience so it's easy to understand the
material. Data collection techniques using the attitude scale student
awareness of the value of globalization. The purpose of this study is 1)
knowing process pedagogical paradigm reflective learning model in Civics
subject to increase students' awareness of the value of globalization
sarikarya Elementary School fourth grade school year 2013/2014, 2)
increase awareness of the value of globalization through the implementation
of learning paradigms reflective pedagogy in the eye Civics lesson for
fourth grade public school students sarikarya academic year 2013/2014.
This research was conducted using action research (CAR) conducted by 2
cycles. Each cycle consists of 2 meetings. The study consisted of planning,
action, observation, and reflection.
This research is driven by the experience of students in the field
who do not understand the material Civics so that students are less aware of
the value that is useful in everyday life it is suspected because of the
learning models that are less supportive of student understanding.
Researchers using the model of pedagogy reflective learning paradigm.
Based on the results obtained there are 63,56% or 18 students of 28
students. And then in siclus 2 there are 83, 68% or 23 strudents of 28
students. Finally there are 96,37% or 27 students of 28 students. It can be
concluded that the application of the dining learning model paradigm
reflective pedagogy in Civics subject Sarikarya State fourth grade students
will be able to increase awareness of the value of globalization.
Keyword: pedagogical, paradigm, reflective, PPR, increase, value,
globalisation, PTK

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan
segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Pedagogi Reflektif Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan
Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Kelas IV SD Negeri Sarikarya”.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universtas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberi
bantuan, bimbingan serta masukan saran dan kritik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1.Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2.Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
pengetahuan, dorongan, semangat serta masukan yang menginspirasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3.Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II
yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan meluangkan waktu,
tenaga serta pikiran untuk membimbing peneliti sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
4.Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik.
5.Bapak Joko Supriyanta, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian

tindakan di kelas IV.
6.Bapak Sudarsono, selaku guru kelas IV SD Negeri Sarikarya yang telah
memberikan bantuan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

lancar dan memberikan masukan dan kritikan yang positif yang
bermanfaat bagi penulis.
7.Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Sarikarya yang telah membantu penulis
sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
8.Bapak Bambang Suryo Kawoco S.Pd, Ibu Titik Baryati, Adik-adikku
Sihrumanti Dwi Praptiwi dan Dyah Ayu Kristiani terimakasih untuk
perhatian, dukungan, motivasi, nasehat, kasih sayang, perhatian, serta
doa untuk menyelesaikan skripsi.
9.Teman-teman PGSD tercinta kelas D angkatan 2010 terimaksih atas
kebersamaannya selama menuntut ilmu.
10.Teman-teman payung SD Sarikarya (Verra, Winda, dan Sr. Alfonsa) atas
kebersamannya dan dukungan dalam mengerjakan skripsi.
11.Terimakasih

untuk

seseorang

(Damaidi

Indra)

yang

selalu

menyayangiku dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis

Endah Gati Ruming Rahayu

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN ............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................

iv

HALAMAN MOTTO ..............................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................

vi

ABSTRAK ...............................................................................................

viii

ABSTRACT ...............................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .............................................................................

x

DAFTAR ISI ............................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xx

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................

6

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................

6

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................

7

1.5. Definisi Operasional ....................................................................

8

BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka ............................................................................
2.1.1

2.1.2

8

Paradigma Pedagogi Reflektif ............................................

8

2.1.1.1 Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif.....................

9

2.1.1.2 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ...............

10

2.1.1.3 Karakteristik Peradigma Pedagogi refektif ..............

11

2.1.1.4 Langkah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif .

11

2.1.1.5 Tujuan Peradigma Pedagogi refektif ........................

14

2.1.1.6 Ciri-ciri Peradigma Pedagogi refektif ......................

16

Kesadaran .............................................................................

16

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.1.2.1 Pengertian Kesadaran ...............................................

16

2.1.2.2 Tujuan Kesadaran ....................................................

18

2.1.2.3 Klasifikasi Kesadaran ..............................................

18

2.1.2.4 Menumbuhkan Kesadaran Kritis .............................

21

2.1.3 Nilai .....................................................................................

23

2.1.3.1 Pengertian Nilai........................................................

23

2.1.3.2 Macam-macam Nilai ................................................

23

2.1.4 Globalisasi ...........................................................................

26

2.1.4.1 Pengertian Globalisasi..............................................

26

2.1.4.2 Dampak Negatif Globalisasi ....................................

27

2.1.4.3 Dampak Positif Globalisasi ......................................

27

2.1.5 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi .......................................

28

2.1.5.1 Pengertian Kesadaran Akan Nilai Globalisasi .........

28

2.1.5.1 Indikator Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ...........

30

2.1.6 Pendidikan kewarganegaraan ..............................................

31

2.1.6.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ...............

31

2.1.6.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan......................

32

2.1.6.3 PKn Sebagai Pendidikan Nilai .................................

33

2.1.6.4 Ruang Lingkup PKn .................................................

38

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................

38

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................

41

2.4 Hipotesis Tindakan .....................................................................

43

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian........................................................................

44

3.2

Setting Penelitian (tempat, subjek, dan objek peneltian) ........

46

3.1.1

Tempat Penelitian ..........................................................

46

3.1.2

Subyek Penelitian............................................................

46

3.1.3

Obyek Penelitian .............................................................

46

3.1.4

Waktu Penelitian .............................................................

33

3.2 Rencana Tindakan ......................................................................

46

3.2.1

Persiapan ..............................................................................

xiv

46

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.2.2

Rencana Setiap Siklus ..........................................................

49

3.3 Teknik Pengumpulan data ..........................................................

55

3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ....................................

58

3.5 Instrumen Penelitian .................................................................

60

3.6 Teknik Pengujian Instrumen ......................................................

69

3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................

71

3.8 Jadwal Penelitian........................................................................

80

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................

55

3.9.1

Uji Validitas .........................................................................

81

3.9.2

Uji Reliabilitas .....................................................................

83

3.9.3

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..............................

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .........................................................................

85

4.1.1

Paparan Kegiatan Siklus I ....................................................

85

4.1.2

Hasil Penelitian Siklus I .......................................................

90

4.1.3

Paparan Kegiatan Siklus II ...................................................

92

4.1.4

Hasil Penelitian Siklus II......................................................

95

4.1.5

Kualitas Poses Pembelajaran................................................

96

4.2 Pembahasan ................................................................................

113

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................

122

5.2 Keterbatasan Penelitian ..............................................................

124

5.3 Saran ..........................................................................................

125

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

126

LAMPIRAN ..............................................................................................

128

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...............................

38

Tabel 2. Indikator Keberhasilan ................................................................

59

Tabel 3. Pengembangan Indikator Skala Sikap Sebelum
Validasi .......................................................................................

62

Tabel 4. Lembar Skala Sikap Sebelum Validasi .......................................

51

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap ..................................................

66

Tabel 6. Lembar Skala Sikap Setelah Validasi .........................................

67

Table 7. kisi-kisi Skala Sikap yang Akan Digunakan ...............................

69

Tabel 8. Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data................................

70

Tabel 9. Kriteria Perhitungan Skor ..........................................................

72

Tabel 10. Acuan PAP Tipe 1.....................................................................

73

Tabel 11. Perhitungan Indikator 1 ............................................................

73

Tabel 12. Batas Bawah Rentangan Skor Indikator 1 ................................

73

Tabel 13. Perhitungan Indikator 2 .............................................................

74

Tabel 14. Batas Bawah Rentangan Skor Indikator 2 ................................

75

Tabel 15. Perhitungan Indikator 3 .............................................................

76

Tabel 16. Batas Bawah Rentangan Skor Indikator 3 ................................

76

Tabel 17. Perhitungan Indikator 4 .............................................................

77

Tabel 18. Batas Bawah Rentangan Skor Indikator 4 ................................

77

Tabel 19. Perhitungan Indikator 5 .............................................................

78

Tabel 20. Batas Bawah Rentangan Skor Indikator 5 ................................

79

Tabel 21. Jadwal Penelitian.......................................................................

80

Tabel 22. Validitas Item Skala Sikap ........................................................

82

Tabel 23. Koefisien Korelasi Reliabilitas .................................................

83

Tabel 24. Reabilitas Aspek Kesadaran .....................................................

83

Tabel 25. Hasil Skala Sikap Indikator 1 Kondisi Awal ............................

98

Tabel 26. Hasil Skala Sikap Indikator 1 Siklus 1......................................

99

Tabel 27. Hasil Skala Sikap Indikator 1 Sikluis 2 ....................................

100

Tabel 28. Hasil Skala Sikap Indikator 2 Kondisi Awal ............................

101

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 29. Hasil Skala Sikap Indikator 2 Siklus 1......................................

102

Tabel 30. Hasil Skala Sikap Indikator 2 Sikluis 2 ....................................

103

Tabel 31. Hasil Skala Sikap Indikator 3 Kondisi Awal ............................

104

Tabel 32. Hasil Skala Sikap Indikator 3 Siklus 1......................................

105

Tabel 33. Hasil Skala Sikap Indikator 3 Sikluis 2 ....................................

106

Tabel 34. Hasil Skala Sikap Indikator 4 Kondisi Awal ............................

107

Tabel 35. Hasil Skala Sikap Indikator 4 Siklus 1......................................

108

Tabel 36. Hasil Skala Sikap Indikator 4 Sikluis 2 ....................................

109

Tabel 37. Hasil Skala Sikap Indikator 5 Kondisi Awal ............................

110

Tabel 38. Hasil Skala Sikap Indikator 5 Siklus 1......................................

111

Tabel 39. Hasil Skala Sikap Indikator 5 Sikluis 2 ....................................

112

Tabel. 40 Indikator Pencapaian .................................................................

113

Tabel 41. Diagram Indikator 1 ..................................................................

118

Tabel 42. Diagram Indikator 2 ..................................................................

119

Tabel 43. Diagram Indikator 3 ..................................................................

120

Tabel 44. Diagram Indikator 4 ..................................................................

120

Tabel 45. Diagram Indikator 5 ..................................................................

121

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Peta Konsep Pelaksanaan PPR ................................................ 12
Gambar 2. Skema Penelitian yang Relevan .............................................. 40
Gambar 3. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................ 42
Gambar 4. Siklus PTK Menurut Hopkins ................................................. 45
Gambar 5. Diagram Peningkatan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi
................................................................................................ 114

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ........................................................... 129
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 135
Lampiran 3. Kuesioner Sebelum diuji Validitas dan Setelah diuji
Validitas .............................................................................. 179
Lampiran 4. Foto-foto Penelitian di SD Negeri Sarikarya ........................ 183
Lampiran 5. Surat ijin Penelitian dari FKIP USD..................................... 187

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terdapat empat hal yang akan diuraikan peneliti.
Enpat hal yang akan diuraikan dalam bagian pendahuluan adalah latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
penelitian operasional.

1.1 Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) memiliki hakikat sebagai
pendidikan nilai. Dalam hal ini, PKn dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kesadarannya akan nilai-nilai yang termuat dalam materi
yang akan dibahas. Pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai, dimaknai
sebagai model pendidikan yang berdimensi nilai (nilai agama, nilai budaya,
nilai pendidikan, dan nilai kebangsaan nasionalisme), moral dan norma, yang
menjadikan seseorang mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap
kehidupan beriman dan berbudaya, pembentukan jati diri, warga negara
yang bertanggung jawab, dan menjadi totalitas suatu bangsa yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air sebagai manusia seutuhnya (Kusuma dan
Susantim, 2010).
Mata pelajaran PKn merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan
untuk membentuk diri berdasarkan ciri-ciri masyarakat Indonesia (BSE,
2006: 1). Mata pelajaran PKn membantu peserta didik untuk berkepribadian

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

baik sesuai dengan aturan yang ada di masyarakat. Peserta didik belajar
memahami aturan nilai yang dianggap benar di masyarakat agar
menempatkan diri dengan baik.
PKn di Sekolah Dasar mengajarkan berbagai macam nilai kehidupan.
Salah satunya PKn mengajarkan mengenai nilai globalisasi. Globalisasi
merupakan suatu proses tatanan dunia tanpa dibatasi oleh suatu wilayah.
Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan dan persaingan sumber daya
manusia yang memiliki sikap bela negara. Oleh karena itu warga negara perlu
dibekali kemampuan tersebut melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini
berarti bahwa setiap warga negara perlu memahami dan menerapkan nilai
perjuangan nasional disamping ilmu pengetahuan, tegnologi, serta kesenian
demi kelangsungan perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan
penegakkan NKRI.
Pendidikan globalisasi di Sekolah Dasar memberikan ajaran untuk
bersikap sebagaimana mestinya untuk menghadapi berbagai macam pengaruh
globalisasi. Di dalam pendidikan globalisasi, memberikan ajakan kepada
siswa untuk memahami adanya pengaruh positif dan negatif dari globalisasi.
Pendidikan globalisasi diharapkan menjadi sarana belajar untuk siswa sebagai
warga negara Indonesia agar mampu memilih

kebudayaan yang tidak

menyimpang dari budaya Indonesia. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. Seharusnya bangsa Indonesia yang berlandaskan
Pancasila tetap menjunjung tinggi adanya nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Nilai-nilai tersebut diajarkan kepada siswa sebagai pendidikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Nilai yang nantinya akan diwujudkan siswa dalam kehidupan bermasyarakat
maupun bernegara.
Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya (Slameto, 2010). Perubahan yang dilakukan oleh siswa
memerlukan proses yang dialami siswa. Siswa melakukan dan mempelajari
proses agar terlihat adanya perubahan. Proses pembelajaran tersebut perlu
adanya pengalaman yang dilakukan siswa.
Pembelajaran PKN sebagai pendidikan nilai adalah salah satu wahana
yang diharapkan siswa menyadari akan nilai yang terkait dalam
pembelajaran. Siswa seharusnya

menyadari pentingnya nilai sehingga

tertarik untuk mewujudkan nilai nilai yang terkandung dalam mata pelajaran
PKN. Peserta didik harus mengetahui cara- cara dalam menghadapi masalah
yang ada di lingkungan sekitar. PKN termasuk salah satu mata pelajaran yang
penting, karena PKN di ajarkan di semua jenjang pendidikan.
Namun kenyataannya masih banyak terdapat proses pembelajaran
yang tidak mengoptimalkan pengalaman. Terkadang siswa tidak terlibat
langsung dalam proses pembelajaran. Siswa cenderung bosan dengan
kegiatan dikelas. Siswa juga cenderung malas untuk ikut serta dalam
pembelajaran dikarenakan tidak optimalnya proses pembelajaran dikelas.
Pembelajaran PKn di sekolah kebanyakan menggunakan metode
ceramah dan mengarah pada aspek kognitif serta bersifat memberikan
informasi satu arah dari guru ke siswa. Sehingga peserta didik tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

menyadari dengan nilai- nilai yang terkait dalam pembelajaran. Hal tersebut
terbukti di SD Negeri Sarikarya bahwa pada pembelajaran PKn kurang
disertai dengan penanaman nilai yang terkandung dalam materi yang
diajarkan. Pendidik belum mengikutsertakan pendidikan nilai yang termuat,
hanya sebatas konsep materi saja. Hal ini disebabkan karena pembelajaran
yang diberikan guru kurang menyenangkan sehingga siswa kurang memaknai
pembelajaran yang diberikan, serta tidak adanya tindakan dari hasil belajar
siswa.
Peran pendidikan belum bisa terlaksana dengan semestinya di SD
Negeri Sarikarya. Hal tersebut dikarenakan sebagian guru memandang tujuan
pendidikan hanya sebatas nilai akademik. Terbukti dari hasil wawancara
dengan guru yang hasil wawancaranya mengenai nilai siswa dibawah KKM
atau dibawah 7 berdasarkan buku penilaian dari guru. Hal ini terjadi karena
menurut guru banyak materi yang harus di ajarkan tetapi waktu yang
disediakan hanya sedikit. Guru juga melakukan proses pembelajaran dengan
ceramah. Sedangkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa
belum ada pemahaman tentang materi yang diajarkan.
Pada saat peneliti melakukan observasi kegiatan belajar mengajar
(KBM) masih terdapat siswa yang berbincang dengan teman sebangku. Ada
juga siswa yang diam dan bermain-main rambut. Bahkan ada siswa yang
bernyanyi dan sambil berjoget dengan jalan-jalan. Saat guru menjelaskan
materi beberapa siswa juga berbicara dengan teman sebangkunya dan tidak
menghiraukan apa yang sedang guru jelaskan. Sehingga berdasarkan hasil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

yang ada diperkirakan siswa kelas V yang telah memperoleh pembelajaran
globalisasi, ternyata masih kurang mampu dalam mengamalkan nilai
globalisasi yang terkait dalam pembelajaran, padahal pada waktu kelas IV
sudah mendapatkan pembelajaran tersebut.
Kesadaran siswa akan nilai globalisasi belum nampak. Hal tersebut
terbukti dari hasil wawancara yang banyaknya siswa masih belum paham
manfaat nilai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang konvensional,
kurang menekankan manfaat nilai. Sehingga peserta didik tidak berusaha
berpikir untuk menemukan manfaat dari materi yang sudah dipelajari.
Peneliti menemukan solusi yang sesuai untuk memberikan semangat
dalam proses belajar mengajar yaitu Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR).
Pembelajaran Pedagogi Reflektif adalah metode yang mengacu pada
pola pertumbuh kembangan pribadi siswa menjadi kemanusiaan atau lebih
mengenal dan mendalamai nilai-nilai kemanusiaan. Menurut Subagya (2008:
41) menyebutkan tiga unsur utama dalam PPR adalah pengalaman, refleksi
dan aksi. Unsur yang belum disebutkan adalah konteks dan evaluasi.
Serangkaian tersebut tidak bisa dipisahkan, sehingga akan terjalin timbal
balik yang baik dalam kelancaran proses belajar mengajar di dalam kelas.
Model

pembelajaran

PPR

adalah

suatu

pembelajaran

yang

mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan nilainilai kemanusiaan. Pembelajaran bidang studi disesuaikan dengan konteks
siswa,

sedangkan

pengembangan

nilai-nilai

kemanusiaan

ditumbuhkembangkan melalui proses pengalaman, refleksi dan aksi. Proses

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

pembelajaran ini harus di akhiri dengan adanya evaluasi. Evaluasi digunakan
guru untuk mengetahui peningkatan prestasi peserta didik. Semua langkah ini
diharapkan akan membuat siswa menjadi seseorang yang bertanggung jawab,
berkembang menjadi pribadi yang kompeten, berhati nurani yang peka dan
berbela rasa pada sesama dan lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
globalisasi kelas IV SD Negeri Sarikarya?
2. Apakah pelaksanaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif pada
mata pelajaran PKN dapat

meningkatkan kesadaran siswa akan nilai

globalisasi kelas IV SD Negeri Sarikarya?

1.3 Tujuan
1.

Mengetahui pelaksanaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif pada
mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
globalisasi kelas IV SD Negeri Sarikarya.

2.

Meningkatkan dan mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai
globalisasi melalui pelaksanaan pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif pada mata pelajaran PKN bagi siswa kelas IV SD Negeri
Sarikarya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Mendapatkan pengalaman yang baru dalam belajar dengan menggunakan
model pembelajaran pedagogi reflektif.
2. Bagi guru
Memberikan wawasan mengenai Penelitian Tindakan Kelas

dan

mmengetahui kekurangan dan kelebihan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran, sehingga memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk
dapat dimengerti siswa.
3. Bagi sekolah
Menambah sumber bacaan dan referensi yang ada di sekolah dan dapat
meningkatkan wawasan tentang pembelajaran Pedagogi Reflektif
4. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman dalam menerapkan model PPR pada mata
pelajaran PKN serta menambah pengetahuan khususnya dalam menyusun
skripsi untuk menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

1.5 Definisi Operasional
a. Kesadaran siswa akan nilai adalah kemampuan memahami akan berbagai
hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain: menyadari akan adanya nilai
sebagai kualitas, sarana, sikap dan tindakan yang perlu dilakukan demi
terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya.
b. Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pembelajaran
yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan
nilai-nilai kemanusiaan.
c. PKN adalah sebagai wahana pendidikan nilai globalisasi yang termuat
pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ada di
kelas IV semester II SD Negeri Sarikarya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas kajian pustaka, penelitian yang terdahulu atau
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang
berkaitan dengan paradigma pedagogi reflektif, kesadaran siswa, nilai terkait
dengan yang

dipelajarinya, globalisasi, dan hakikat mata pelajaran PKn.

Penelitian yang terdahulu berkaitan dengan penelitian-penelitian tentang
kesadaran dan penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran
Pedagogi Reflektif (PPR).

2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Paradigma Pedagogi Reflektif
2.1.1.1 Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma Pedagogi Reflektif dahulu berasal dari Paradigma
Pedagogi Ignatian. Sistem pendidikan ini dahulu digunakan di sekolahsekolah pendidikan Yesuit. Tujuan diadakannya PPR (Paradigma Pedagogi
Reflektif) adalah untuk mengadakan perubahan sodial yang perantaranya
melalui pendidikan. Adanya PPR diadakan untuk merubah keadaan sosial
dari yang buruk ke yang baik. Misalnya korupsi, kerusakan alam,
kekerasan, kreativitas, pluralisme, penalaran, dan kesejahteraan umum.
Ciri khas pendidikan Yesuit terletak pada kreativitas dan seni. Nilai utama
yang diunggulkan dalam pendidikan Yesuit adalah kemurahan hati,

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

keadilan, persahabatan, kejujuran, keberanian, dan tanggungjawab (Tim
PPR SD Kanisius, 2010)

2.1.1.2 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR merupakan singkatan dari Paradigma Pedagodi Reflektif. Kata
lain yang biasa disebut adalah PPI (Paradigma Pedagogi Ignatian).
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kata Paradigma adalah suatu
kerangka berpikir / model dari teori ilmu pengetahuan / perubahan model.
Dalam hal ini paradigma dimaksud sebagai model ataupun pendekatan
dalam belajar. Pedagogi adalah suatu cara pendidik untuk untuk
mendampingi

para

peserta

didik

dalam

pertumbuhan

dan

perkembangannya (Subagya, 2010:22). Sedangkan reflektif adalah
meninjau kembali pengalaman, topik, gagasan, reaksi, spontan maupun
yang direncanakan dari berbagai sudu pandang secara rasional dengan
tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh (Tim PPR
SD Kanisius, 2009:7).
Berdasarkan
Paradigma

pengertian

Pedagodi

Reflektif

diatas,
(PPR)

dapat

disimpulkan

merupakan

suatu

bahwa
model

pembelajaran yang menekankan adanya refleksi untuk menemukan nilainilai yang digunakan untuk menentukan sikap atau tindakan. Refleksi
tersebut merupakan pengambilan kepustusan dimana seseorang dapat
sadar akan situasi dan melakukan tindakan yang sesuai.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

2.1.1.3 Karakteristik PPR
a.

Competence merupakan kemampuan seseorang dalam berpikir yang
biasa disebut dengan kemampuan kognitif (Subagya, 2010). Contoh
konkrit

yang siswa alami adalah kemampuan siswa dalam

menyelesaikan

soal-soal.

Soal-soal

yang

diselesaikan

siswa

merupakan pemikiran yang berasal dari kemampuan berfikir siswa.
b.

Conscience merupakan kemampuan afektif yang mengarah ke
ketajaman hati atau kepekaan hati seseorang (Subagya: 2010).
Kemampuan afektif ini biasa dilakukan untuk menentukan pilihan
yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Misalnya,
ketelitian seseorang dalam mengerjakan soal.

c.

Compassion merupakan kemampuan psikomotorik yang berupa
tindakan atau tingkah laku yang konkret maupun batin disertai bela
rasa bagi sesama (Subagya, 2010). Kemampuan ini digunakan untuk
mengembangkan bakat yang dimiliki dan kemampuan seseorang
untuk menggunakannya demi sesama. Misalnya, kemauan untuk
bekerja sama, saling tolong menolong, dan mengajari teman yang
kesulitan dalam memahami pelajaran.

2.1.1.4 Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif
Berikut

ini

merupakan

langkah-langkah

berkesinambungan (Subagya, 2010: 65).

PPR

secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Refleksi:
Memperdalam pemahaman.
Mencari makna kemanusiaan,
kemasyarakatan.
Menyadari motivasi,dorongan,
keinginan.
Pengalaman:

Konteks
Mempelajari sendiri,

Aksi:
Memutuskan untuk
bersikap, berminat,
berbuat perbuatan
konktet

latihan kegiatan sendiri
(lawan ceramah).
Tanggapan afektif
terhadap yang dilakukan,
latihan dari yang
dipelajari

T
U
J
U
A
N

Evaluasi:
Evaluasi ranah intelektual.
Evaluasi perubahan pola pikir,
sikap, perilaku siswa

Gambar 1. Peta Konsep Pelaksanaan PPR

Berikut ini merupakan langkah-langkah Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR).
a.

Konteks
Konteks

merupakan

kesiapan

peserta

didik

dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam hal ini
konteks dikatakan sebagai keadaan atau situasi yang sedang dialami
siswa dalam proses belajarnya. Misalnya keadaan soran peserta didik
yang sedang mengalami masalah dengan keluarganya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesiapan peserta didik untuk belajar dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

berpengaruh positif dan negatif bagi kesiapan belajarnya. Seorang
peserta didik yang mengalami permasalahan dalam keluarga (broken
home) berbeda dengan peserta didik yang berasal dari keluarga yang
harmonis. Selain dari keadaan batin peserta didik, situasi disekitar
juga harus mendukung proses belajar mengajar. Dengan situasi yang
tenang dan kondusif peserta didik dapat belajar dengan baik.
b.

Pengalaman
Pengalaman berarti hal atau situasi yang pernah dialami
seseorang. Pengalaman berarti kegiatan yang dialami secara langsung
maupun tidak langsung. Langkah awal pengalaman yang dilakukan
yaitu

melakukan

pengamatan

atau

penyelidikan

kemudian

menganalisis. Pengalaman merupakan penggabungan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Perkembangan proses belajar peserta didik
didukung oleh ketiga aspek tersebut.
c.

Refleksi
Refleksi merupakan tahap yang merupakan kekhasan dari
PPR. Kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan pengalaman yang
dilakukan peserta didik. Kegiatan yang sudah dilakukan peserta didik
diharapkan dapat mengingat kembali hal yang sudah diperoleh. Peerta
didik menemukan makna dari pengalaman yang sudah dilakukan.
Pendidik atau guru hanya mendampingi peserta didk dalam
menghubungkan materi, kenyataan, konteks, dan pengalaman. Jadi
peserta didik diharapkan menemukan sendiri makna belajarnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Misalnya dalam kegiatan mengamati alat transportasi, peserta dapat
menemukan dampak penggunaan alat transportasi yang merugikan
masyarakat.
d.

Aksi
Aksi merupakan niat ataupun tekat yang dimiliki peserta
didik setelah merefleksikan diri. Aksi merupakan perwujudan ataupun
tindak lanjut dari refleksi. Refleksi yang hanya sekedar dipahami tidak
menghasilkan apa-apa. Refleksi yang nyata diterapkan dalam aksi.
Aksi bisa dilaksanakan brrupa sikap dan tindakan. Misalnya, “Saya
mengendarai sepeda dengan tidak main ngebut-ngebutan”. Hal
tersebut bisa dibuktikan dengan adanya tindakan.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk melihat sejauh mana
tujuan belajar tercapai. Jika tujuan pembelajaran tercapai berarti
peserta didik dapat memahami apa yang sudah dipelajari. Evaluasi
menilai bukan sekedar kognitif saja, namun juga mengukur bakat, dan
tingkat perkembangan pribadi siswa.

2.1.1.5 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif
Berikut ini merupakan tujuan adanya PPR bagi pendidik dan
peserta didik (Tim PPR SD Kanisius, 2010: 3).
a. Tujuan PPR bagi pendidik:
1)

Semakin memahami peserta didik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

2)

Semakin bersedia mendampingi perkembangan peserta didik

3)

Semakin lebih baik dalam meniapkan materi ajar

4)

Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral

5)

Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan

6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalamn sebagai
pendidik, pengajar, dan pendamping.

b. Tujuan PPR bagi peserta didik:
1) Membantu peserta didik menjadi manusia yang berguna bagi
sesama
2) Menjadi manusia yang utuh
3) Menjadi manusia yang berkompeten, terbuka untuk perkembangan,
dan religius
4) Menjadi manusia yang mengasihi sesama
5) Menjadi manusia yang memiliki tanggungjawab dan prinsip untuk
menciptakan keadilan bagi sesama

Tujuan PPR secara keseluruhan adalah penggabungan antara
pengetahuan dan sikap yang diperoleh peserta didik agar mampu melihat
hubungan keduanya. Setelah mengetahui hubungan tersebut, peserta didik
diharapkan mampu untuk bertindak berdasarkan pengetahuan dan sikap
melalui aksi nyata.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

2.1.1.6 Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Subagya, 2010: 68).
a.

PPR dapat diterapkan dalam semua kurikulum. PPR tidak menuntut
tambahan apapun dalam rancangan kurikulum yang telah ditentukan
oleh pemerintah, selain pendekatan dan cara belajar.

b.

PPR menjamin para pengajar untuk mengajar lebih baik. PPR
memungkinkan pendidik untuk memperkaya materi materi dan susuna
proses pembelajaran, sehingga dapat mendorong inisiatif peserta
didik. PPR juga membantu pendidik untuk memotivasi peserta didik
dengan menghubungkan materi ajar dengan pengalaman sehari-hari
mereka.

c.

PPR fundamental digunakan untuk proses belajar mengajar. Jika PPR
dilakukan secara konsisten, maka dapat membantu peserta didik
menemukan hubungan dalam seluruh proses pembelajaran.

d.

PPR mengajarkan hal

yang bersifat sosial. Alaman Proses

pembelajaran menggunakan PPR mendorong kerjasama dan berbagi
pengalaman serta dialog reflektif antar peserta didik. Hal tersebut
mendorong interaksi bagi orang lain.

2.1.2

Kesadaran

2.1.2.1 Pengertian Kesadaran
Kesadaran adalah keadaan sadar akan perbuatan. Sadar artinya
merasa, atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), tahu, dan mengerti.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Refleksi merupakan bentuk adanya seseorang memiliki kesadaran.
Refleksi memberikan keadaan dimana seseorang dapat memahami situasi
dan kondisi dalam keadaan tertentu di lingkungan. Kesadaran merupakan
unsur dalam manusia untuk memehami realitas dan bagaimana cara
bertindak dan menyikapi terhadap realitas (Suhatman, 2009:27).
Menurut

Widjaja

(1984:14)

mengatakan

bahwa

kesadaran

merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada
adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat. Kesadaran
tumbuh dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan yang baik.
Tindakan tersebut bukan hanya berguna bagi dirinya sendiri namun juge
berguna bagi banyak orang.
Menurut Piaget (dalam Adisusilo, 2012:39), kesadaran seseorang
dimulai dengan: 1) kesadaran diri akan pentingnya tanggung jawab baik
faktor dari luar atau faktor dari dalam; 2) heteronom, yaitu ekspresi
perasaan seseorang yang dimulai dengan menampilkan jati dirinya; 3)
realisme moral, kesadaran diri seseorang akan sesuatu karena menyadari
adanya nilai-nilai, norma yang harus dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan atau sikap tertentu; 4) otonom, yaitu ungkapan kemandirian
seseorang yang hanya peduli pada nilai-nilai universal sebagai
pertimbangan dalam bertingkah laku.
Dari pendapat

para ahli dapat disimpulkan bahwa kesadaran

merupakan kondisi dimana seseorang mampu mengetahui dan menyadari
keadaan sebenarnya yang dialami. Seseorang yang mampu menempatkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

dirinya dan mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam dirinya maka
seseorang tersebut telah memiliki kesadaran dalam dirinya.

2.1.2.2 Tujuan Kesadaran
Given (2012:213-214) menjelaskan bahwa tujuan dari kesadaran
adalah agar dapat mengambil tindakan atau suatu keputusan yang dipilih
melalui cara yang selektif dan berani menentukan arah tujuan dengan
mempertimbangkan sisi positif dan negatif. Kesadaran memiliki tujuan
untuk mempertimbangkan suatu tindakan atau keputusan yang akan
diambil dari sisi positif maupun negatifnya sehingga dari pertimbangan
tersebut seseorang dapat mengarah pada tujuan yang telah ditentukan.

2.1.2.3 Klasifikasi Kesadaran
Fakih mengungkapkan bahwa Freire (dalam Yunus, 2004: 49-50)
selalu

berusaha

mengarahkan

pendidikan

sebagai

usaha

untuk

menghumanisasi diri dan sesama, yaitu melalui tindakan sadar untuk
mengubah dunia. Dalam rangka pemanusiaan dan pembebasan itulah,
Freire melihat penyadaran (conscientizacao) sebagai inti pendidikan.
Freire sendiri menganalogikan kesadaran manusia menjadi kesadaran
magis, naïf, dan kritis. Berikut merupakan penjabaran dari ketiga analogi
yang diungkapkan Freire (dalam Yunus, 2004: 50-51).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

1.

Kesadaran Magis (magical consciousness)
Kesadaran magis adalah kesadaran masyarakat yang tidak
mampu melihat kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya.
Kesadaran magis lebih melihat faktor dari luar manusia (natural
maupun supranatural) sebagai penyebab dari ketidaberdayaannya.
Proses pendidikan yang menggunakan logika ini tidak memberikan
kemampuan analisis yang berkaitan antara sistem dan struktur
terhadap suatu permasalahan masyarakat. Siswa dalam hal ini
menerima “keberanian” dari guru,

tanpa ada mekanisme untuk

memahami “makna” ideologi dari setiap konsepsi ataas kehidupan
masyarakat.
2.

Kesadaran naif (naival consciousness)
Kesadaran naïf adalah kesadaran yang menitik beratkan pada
aspek manusia menjadi akar permasalahan dalam masyarakat.
Kesadaran ini menganggap bahwa masalah etika, kreatifitas, need for
achievement sebagai penentu perubahan sosial. Pendidikan dalam
konteks ini tidak mempertanyakan sistem dan struktur, bahkan sistem
dan struktur yang ada dianggap sdah baik dan benar yang merupakan
faktor given, oleh sebab itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Tugas
pendidikan adalah bagaimana membuat dan mengarahkan agar siswa
dapat masuk dan beradaptasi dengan sistem yang sudah benar
tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

3.

Kesadaran kritis (critical consciousness)
Kesadaran kritis yang merupakan kesadaran terpenting bagi
Freire, kesadaran ini lebih melihat aspek sistem dan struktur sebagai
sumber masalah. Pendekatan stuktural menghindari

blaming the

victims dan lebih menganalisis secara kritis struktur dan sistem sosial,
politik, ekonomi, budaya, dan implikasi pada masyarakat. Paradigm
kritis dalam pendidikan, yaitu agar siswa mampu mengidentifikasi
ketidakadilan dalam sistem dan struktur yang ada, kemudian mampu
menganalisis bagaimana sistem struktur itu bekerja, serta bagaimana
mentransformasikannya. Tugas pendidikan dalam paradigma kritis
adalah menciptakan ruang dan kesempatan agar sisa terlibat dalam
proses penciptaan struktur yang secara fundamental baru dan lebih
baik.Analogi yang diungkapkan oleh Freire (dalam Yunus, 2004: 51)
diatas dapat membeikan gambaran tentang tindakan manusia yang
trgantung pada pemahaman mereka tentang kenyataan. Setia

Dokumen yang terkait

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 15

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 17

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

TINJAUAN PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN PELUANG DI KELAS XI IPA SMA KANISIUS TIRTOMOYO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Matematika

0 0 178

PROSES BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan PGSD

0 0 118

KEGIATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERPOLA PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SMA KANISIUS TIRTOMOYO Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

0 0 245

RANGKAIAN KEGIATAN GURU MEMFASILITASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS X2 SMA KANISIUS TIRTOMOYO WONOGIRI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

0 0 355

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN

0 1 173