ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN
CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA
RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

KARYA TULIS ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh:
Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep
A31600874

PEMINATAN KEPERAWATAN HEMODIALISA

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2018
i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber

baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama

: Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep

NIM

: A31600874

Tanda Tangan

:

Tanggal

: 5 Mei 2018

ii


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Laporan Hasil Ujian Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners telah Diterima dan Disetujui
oleh Pembimbing Ujian Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Gombong pada:

Hari/ Tanggal : Jum’at, 4 Mei 2018
Tempat

: STIKES Muhammadiyah Gombong

Pembimbing

(Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep)

Mengetahui,
Ketua Program Studi
STIKES Muhammadiyah Gombong

Isma Yuniar, S. Kep., Ns., M. Kep

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh :
Nama
: Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep
NIM
: A31600874
Program Studi
: Program Ners Keperawatan
Judul KIA-N
: Analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien
chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program
Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

1. Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS


(Penguji I)

........................

2. Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep

(Penguji II)

........................

Tanggal

: 22 Mei 2018

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda

tangan dibawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Jenis Karya

: Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep
: A31600874
: Program Ners Keperawatan
: Karya Ilmiah Ners

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (NonExeclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN
CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA
RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen
Pada Tanggal : Mei 2018
Yang Menyatakan

(Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep)

v

Program Ners Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KIA-N, Mei 2018
Bagas Sunu Nawatriaji1), Dadi Santoso2)
ABSTRAK
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN
CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA
RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar Belakang: Klien yang menderita gagal ginjal kronik memiliki masalah
kebutuhan dasar manusia yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera

biologis.
Tujuan Penulisan: Menguraikan hasil analisis asuhan keperawatan nyeri akut
pada pasien chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Hasil: Diagnosa yang muncul pada klien yaitu nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis.
Tindakan: Tindakan yang dilakukan dalam penanganan nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera biologis pada klien, penulis melakukan pemberian teknik nafas
dalam.
Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis belum teratasi.
Kata Kunci: asuhan keperawatan, nyeri akut, teknik nafas dalam.
1) Mahasiswa Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Pembimbing Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

vi

Ners Profession Of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong
KIA-N, May 2018

Bagas Sunu Nawatriaji1), Dadi Santoso2)

ABSTRACT
ANALYSIS OF NURSING CARE IN CHRONIC KIDNEY DISEASE
PATIENT WITH ACUTE PAIN AT HEMODIALISA ROOM OF
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG HOSPITAL
Background: Clients suffering from chronic renal failure have a basic human needs
problem that is acute pain associated with a biological injury agent.
Purpose: To describe the results of analysis of nursing care in chronic kidney
disease patient with acute pain at hemodialisa room of PKU Muhammadiyah
Gombong Hospital
Result: Diagnosis that appears on the client is acute pain associated with biological
injury agent.
Action: Actions taken in the treatment of acute pain associated with the agent of
biological injury to the client, the author performs the provision of deep breathing
techniques.
Evaluation: The evaluation results indicate the diagnosis of acute pain associated
with biological injury agents not resolved
Keywords: nursing care, acute pain, deep breathing technique.
1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

2. Lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Akhir
Ners ini dengan judul “Analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien
chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU Muhammadiyah
Gombong”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orangtua, bapak Alm. Sigit Joko Wintolo dan ibu Dwi Yuningsih yang
telah mendukung penulis baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners ini.
2. Hj.

Herniyatun,


S.Kp.,

M.Kep.,

Sp.Mat,

selaku

Ketua

STIKES

Muhammadiyah Gombong.
3. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong
4. Dadi Santoso, M.Kep., Ns, selaku Kordinator Program Ners Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga karya Karya Ilmiah Ners ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Mei 2018

Penulis

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...............................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................................

v

ABSTRAK .......................................................................................................

vi

ABSTRACT .....................................................................................................

vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang ............................................................................

1

B. Tujuan Penulisan ........................................................................

4

C. Manfaat Penulisan ......................................................................

4

BAB II KONSEP DASAR .............................................................................

6

A. Chronic Kidney Disease ..............................................................

6

B. Konsep Dasar Nyeri Akut ...........................................................

8

C. Proses Keperawatan Nyeri Akut .................................................

11

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN .........................

20

A. Profil Lahan Praktek ..................................................................

20

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan .....................................

21

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................

37

A. Analisis Karakteristik Klien ........................................................

37

B Analisis Intervensi .....................................................................

38

C Inovasi Tindakan Keperawatan .................................................

38

BAB V PENUTUP ........................................................................................

41

A. Kesimpulan .................................................................................

41

B. Saran ...........................................................................................

41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit gagal ginjal kronik atau disebut juga dengan CKD (Cronic
kidney Disease) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan uremia.
Kerusakan ginjal ini mengakibatkan masalah pada kemampuan dan kekuatan
tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh jadi mudah lelah dan
lemas sehingga kualitas hidup pasien menurun (Smeltzer dan Bare, 2012)
Penderita CKD menurut estimasi World Health Organization (WHO)
pada tahun 2016 mengemukakan bahwa angka kejadian CKD di seluruh
dunia mencapai 10% dari populasi, sementara itu pasien CKD yang menjalani
hemodialisis diperkirakan mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia. Angka
kejadinnya diperkirakan meningkat 8% setiap tahunnya. CKD menempati
penyakit kronis dengan angka kematian tertinggi ke-20 di dunia
(www.indonesianrenalregistry.org, 2016).
Data Indonesia Renal Registry pada tahun 2016 mengemukakan bahwa
di Indonesia, jumlah pasien CKD yang mendaftar ke unit hemodialisis terus
meningkat 10% setiap tahunnya. Prevalensi CKD dipekirakan mencapai 400
per 1 juta penduduk dan prevalesi pasien CKD yang menjalani hemodialisis
mencapai 15.424. Sampai dengan tahun 2016, sebanyak 15.424 orang
penduduk

Indonesia

mengalami

ketergantungan

pada

hemodialisa

(www.indonesianrenalregistry.org, 2016). Kasus CKD menurut Riskesdas
2013 berdasarkan diagnosis dokter di Jawa Tengah menempati urutan ketiga
yaitu 0,3%.
Di Indonesia penatalaksanaan pada pasien CKD yang paling sering
dilakukan adalah terapi pengganti. Terapi pengganti yang sering digunakan
adalah hemodialisis, sebanyak 78% dibanding terapi pengganti lainnya
(Pernefri, 2012). Terapi hemodialisis akan mencegah kematian meski
1

2

demikian terapi ini tidak dapat menyembuhkan atau memulihkan penyakit
dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin
yang dilakukan ginjal. Biasanya pasien akan menjalani terapi hemodialisis
seumur hidup yang biasanya dilakukan sebanyak tiga kali seminggu selama
3-4 jam per kali terapi (Brunner & Suddarth, 2010). Hemodialisis dapat
dilakukan sementara waktu jika kerusakan fungsi ginjal yang terjadi bersifat
sementara pada pasien dengan gagal ginjal akut. Namun hemodialisis akan
dilakukan seumur hidup ketika fungsi ginjal mengalami kerusakan yang
bersifat permanen, yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik (Setiawan &
Faradila, 2012).
Pasien yang menjalani hemodialisis banyak menghadapi permasalahanpermasalahan. Capernito (2006) mengatakan dampak ketidaknyamanan nyeri
pada pasien CKD (Cronic kidney Disease) adalah adanya gangguan tidur,
kebutuhan nutrisi kurang terpenuhi, masalah fisik seperti aktivitas, mobilisasi,
pekerjaan menjadi terhambat, dan psikologis lainya seperti stress, depresi,
cemas, agitasi, komunikasi terhambat, dan fokus pikiran tertuju pada nyeri.
Menurut

Tamsuri,

(2007)

nyeri

adalah

suatu

keadaan

yang

mempengaruhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah
mengalami nyeri. Menurut Maslow memenuhi kebutuhan yang paling penting
dahulu kemudian meningkatkan yang tidak terlalu penting. Adapun hirarki
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis dasar, kebutuhan akan rasa
aman dan tentram, kebutuhan akan dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk
dihargai, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis adalah
pertahanan hidup jangka pendek. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam
keadaan absolute (kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan
dan mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Menurut Perry & Potter (2009) kenyamanan adalah sebagai suatu
keadaan terpenuhi kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan untuk meningkatkan penampilan sehari–hari)
kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan tersedia (keadaan sesuatu yang
melebihi masalah atau nyeri). Sedangkan keamanan adalah suatu keadaan

3

bebas dari segala fisik dan psikologis yang merupakan kebutuhan dasar
manusia yang harus dipenuhi, serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berdasarkan keluhan utama yang dirasakan klien CKD adalah nyeri
akut berhubungan dengan agen cidera biologis maka penulis melakukan
tindakan untuk mengurangi nyeri pada klien salah satunya dengan teknik
relaksasi. Teknik relaksasi adalah Relaksasi merupakan kebebasan mental dan
fisik dari ketegangan dan stres. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol
diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada
nyeri. Teknik relaksasi dapat digunakan, saat individu dalam kondisi sehat
atau sakit (Potter dan Perry, 2009).
Teknik relaksasi nafas dalam bertujuan membantu mengekspresikan
perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik, memberi pengaruh positif terhadap
kondisi suasana hati dan emosi meningkatkan memori, serta menyediakan
kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan
emosional. Jadi, teknik relaksasi nafas dalam diharapkan dapat membantu
mengatasi stres, mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit (Djohan,
2006).
Berdasarkan data yang diperoleh dari RS PKU Muhammadiyah
Gombong, pasien CKD di pada bulan Oktober 2017 sejumlah 139 pasien.
Pasien CKD mengalami nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
Pasien CKD membutuhkan relaksasi nafas dalam guna mengurai nyeri akut
yang dialaminya. Teknik relaksasi nafas dalam ini juga dapat dipraktekkan dan
tidak menimbulkan efek samping. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan
diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul Karya Tulis Ilmiah “Analisis
asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien chronic kidney disease di ruang
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong”

4

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menguraikan
hasil asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien chronic kidney disease di
ruang hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan Khusus
a.

Memaparkan hasil pengkajian pada pasien chronic kidney disease yang
mengalami nyeri akut

b.

Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada pasien chronic
kidney disease yang mengalami nyeri akut

c.

Memaparkan hasil diagnosa pada pasien chronic kidney disease yang
mengalami nyeri akut

d.

Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada pasien
chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

e.

Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada pada
pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

f.

Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada pasien chronic
kidney disease yang mengalami nyeri akut

g.

Memaparkan hasil inovasi tindakan pada pasien chronic kidney disease
yang mengalami nyeri akut

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi pasien dan keluarga
Memberikan informasi dan manfaatnya nyata pada pasien dan
keluarga tentang pemberian asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut
pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut
2. Manfaat untuk Rumah Sakit
Sebagai dasar untuk memberikan dan meningkatkan mutu pemberian
asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut

5

3. Manfaat untuk institusi
Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan dan pembelajaran untuk
memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa
keperawatan.
4. Manfaat bagi penulis
Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan keperawatan
pada chronic kidney disease.

1

DAFTAR PUSTAKA
Anas Tamsuri. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatann: Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medik
Baradero, Mary. (2009). Klien gangguan Endokrin. Jakarta: EGC
Bruner & Suddarth. (2010). Buku Ajaran Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Brunner & Suddarth. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. (2006). Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan
(Edisi 2), Alih Bahasa Monica Ester, Jakarta : EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta : EGC
Herdman. (2015). Nursing Diagnoses: Deffinitions & Classifications. Jakarta:
EGC
Koto (2015). efektifitas Penurunan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Tehnik Relaksasi Nafas Dalam. Jurnal Ilmu Keperwatan
Indonesia. Vol. 5 No. 4 Desember 2015
Lilik. (2006). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: Media Aesculapius
Long, Barbara C. (2010). Perawatan Medikal Bedah. Volume 1. (terjemahan).
Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran.
Milner, Q (2013). “Pathophysiology of chronic renal failure”, British Journal Of
Anesthesia, vol. 3, no. 5
Nursalam. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Parsudi, dkk. (2012). Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktivitas Istirahat.Jakarta:
Media Aesculapius
Pernefri. (2012). 5th Annual Report
http://www.pernefri-inasn.org

of

Indonesian

Renal

Registry.

Potter dan Perry. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A. dan Anne G. Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1
Ed. 7. Jakarta: Salemba Medika
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :
Graha Ilmu.

2

Satriyo (2012). Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dengan Anestesi Umum di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: STIKES „Aisyiyah surakarta
Setiawan Y. & Faradila. (2012). Mengenal Cuci Darah (Hemodialisa).
www.lkcc.or.id (Indonesia Kidney Care Club).
Smeltzer dan Bare (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Stoppard, M, (2006). Buku Pintar Kehamilan. Jakarta: Pustaka Horizana
Suhardjono. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI.
Susan Martin Tucker, (2008), Standar Perawatan Pasien : Proses Perawatan,
Diagnosa dan Evaluasi, Edisi V, Vol 2, EGC, Jakarta.
Toto dan Abdul Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Trans Info Media
Wilkinson, Judith.M (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan (Edisi 7), Jakarta
: EGC
Yusrizal (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Masase Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pasien Pasca Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD
Dr. M. Zein Painan. Ners Jurnal Keperawatan Volume 8, No 2, Desember
2012 : 138-146
Zi, N. (2013) The Art of Breathing. Jakarta :PT Buana Ilmu Populer

1

Lampiran

2

Tanggal Pengkajian

: 08-29 November 2016

Jam: 13.00-1-7.00 WIB

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

Pengkajian
Tanggal di pengkajian : 08-09 November 2016

Jam

: 13.00-17.00 WIB

Ruang

: Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong

Pengkaji

: perawat P

1. Identitas pasien
Nama

: Ny. S

Umur

: 58 tahun

Jeniskelamin

: perempuan

Pendidikan

: SMP

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Indonesia

Alamat

: Pandak, Sumpiuh

Pekerjaan

: ibu rumah tangga

2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan kepala terasa pusing, terasa berputar bila untuk
membuka mata, penglihatan rabun.
3. Keluhan Utama
Klien mengatakan kepala terasa pusing.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarga memiliki riwayat penyakit hipertensi

33

ANALISA DATA

No
1

Data fokus
Masalah
Data
Subjektif:
klien Nyeri Akut
mengeluh nyeri di kepala
karena pusing (P: klien
mengatakan nyeri kepala saat
dicuci darah, Q: pasien
mengatakan seperti menahan
beban berat, R: di bagian
kepala, S: Skala 6, T: hilang
timbul).
Data Obyektif : Klien tampak
pucat dan tampak gelisah, RR
28x/menit, TD: 180/100
mmhg, S: 37,3 oC, N: 80.
Berdasarkan data tersebut
diagnosa yang muncul adalah
nyeri
akut
berhubungan
dengan agen cedera biologis.

penyebab
Agen Cidera
Biologis

dx.keperawatan
Nyeri
akut
berhubungan
dengan
agen
cidera biologis

2

Data
Subjektif:
klien Intoleransi
mengatakan lemas, kram Aktifitas
pusing, dan nyeri pada area
mata, terasa pegal dan kaku
di ekstremitas bawah.
Data Obyektif : pasien
tampak hanya rebahan di
tempat tidur, sedikit gerakan,
menggunakan bantuan O2 4
liter/ menit, klien juga
nampak sedang memegangi
kepala.

Peningkatan
tekanan darah
(fatigue)

Intoleransi
Aktifitas
berhubungan
dengan
peningkatan
tekanan darah
(fatigue)

3

Data
Subjektif
klien Pola napas
mengatakan sesak napas pada tidak efektif
saat dan sebelum dilakukan
hemodialisa.
Data Obyektif : Klien tampak
pucat dan tampak gelisah, RR
28x/menit, TD: 180/100, S:
37,3 oC, N: 80.

Hiperventilasi

Pola napas
tidak efektif
berhubungan
dengan
hiperventilasi

34

INTERVENSI
No
1

Diagnosa
NOC
Keperawatan
Nyeri akut
1. Mampu
berhubungan dengan
mengontrol nyeri
agen cidera biologis
(tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan
teknik
nonfarmakologi
untuk
mengurangi
nyeri, mencari
bantuan)
2. Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen
nyeri.
3. Mampu
mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi, dan
tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
5. Tanda vital
dalam rentang
normal.

NIC
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi.
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengamanan nyeri
pasien.
4. Kaji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri.
5. Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
6. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal).
7. Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan intervensi
8. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi,
9. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
10. Tingkatkan istirahat
11. Kolaborasi dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan
keperawatan tidak
berhasil.

35

No
2

3

Diagnosa
Keperawatan
Intoleransi
Aktifitas
berhubungan
dengan
peningkatan
tekanan darah
(fatigue)

Pola napas tidak
efektif
berhubungan
dengan
hiperventilasi

NOC

NIC

1. Berpartisipasi dalam 1. Kolaborasi dengan
aktivitas fisik
tenaga rehabilitas
disertai peningkatan
medik dalam
tekanan darah, N dan
merencanakan
RR,
program terapi yang
2. level kelemahan,
tepat
3. mampu berpindah
2. Bantu klien untuk
dengan bantuan
memilih aktivitas
orang lain
konsisten yang sesuai
4. mampu melakukan
dengan kemampuan
aktivitas sehari-hari
fisik psikologi dan
dengan bantuan
sosial.
orang lain.
3. Monitor respon fisik
emosi sosial dan
spiritual
4. Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan,
5. Bantu pasien
keluarga untuk
mengidentifikasi
kekuarangan dalam
beraktifitas.
1. Mendemonstraksika 1. Posisikan pasien
n suara napas yang
untuk
bersih, tidak ada
memaksimalkan
sianosis dan dyspneu
ventilasi
(mampui
2. Identifikasi pasien
mengeluarkan
perlunya pemasangan
sputum, mampu
alat jalan napas
bernapas dengan
buatan
mudah, tidak ada
3. Auskultasi suara
pursed lips),
napas, catat adanya
2. Menunjukkan jalan
suara tambahan,
napas yang paten
4. monitor respirasi dan
(klien tidak merasa
satus O2.
tercekik, irama
napas, frekuansi
pernapasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
napas abnormal),

36

No

Diagnosa
Keperawatan

NOC
Tanda-tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah, nadi,
pernapasan).

NIC

37

IMPLEMENTASI
No
1

Diagnosa
Implementasi
Respon
Nyeri akut
1. Pengkajian nyeri
berhubungan dengan
secara
agen cedera biologis.
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan
faktor presipitasi
dengan tindakan,
2. Mengobservasi
reaksi non verbal
dari
ketidaknyamanan
3. Menggunakan
teknik
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri
pasien,
4. Mengkaji kultur
yang
mempengaruhi
respon nyeri,
5. Mengevaluasi
pengamanan
nyeri masa
lampau,
6. Melakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
non farmakologi
berupa teknik
napas dalam dan
interpersonal).

38

No

Diagnosa

Implementasi

2

Intoleransi aktivitas 1. Bantu klien
berhubungan dengan
untuk memilih
peningkatan tekanan
aktivitas
darah (fatigue).
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik
psikologi dan
sosial
2. Monitor respon
fisik emosi sosial
dan spiritual.

3

Pola napas tidak
efektif berhubungan
dengan
hiperventilasi

1. Memposisikan
pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
2. Mengidentifikasi
pasien perlunya
pemasangan alat
jalan napas
buatan,
3. Mengauskultasi
suara napas catat
adanya suara
tambahan,
memonitor
respirasi dan
status O2.

Respon

39

EVALUASI
No

Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut
berhubungan dengan
agen cedera biologis.

Evaluasi

2

Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
peningkatan tekanan
darah (fatigue).

S: pasien mengatakan lemas dan kram di area
ekstremitas. O: pasien tampak sedikit gerak hanya
rebahan di bed. A: masalah belum teratasi. P:
anjurkan klien untuk mencari posisi ternyaman
dan istirahat terlebih dahulu.

3

Pola napas tidak
efektif berhubungan
dengan
hiperventilasi

S: pasien mengatakan sesak berkurang saat HD
berakhir dan sudah diberi O2 5 lpm. O: klien
masih tampak pucat TD 180/100, RR: 24x/m, N:
82x/m. A: masalah pola napas tidak efektif
berhubungan dengan hiperventilasi belum teratasi.
P: monitor vital sign, siapkan O2 untuk cadangan
jika sesak berlangsung lama.

1

S: pasien mengatakan sudah tidak pusing setelah
HD. O: pasien tampak bisa jalan sendiri saat
selesai HD. A: masalah nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera biologis belum teratasi. P:
monitor TTV/ jam, monitor sumber nyeri.

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55