PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) DALAM PROSES SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN 2013

  

PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST (CAT)

DALAM PROSES SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI

SIPIL DARI PELAMAR UMUM DI BADAN KEPEGAWAIAN

NEGARA TAHUN 2013

  SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

  Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  

Oleh:

Susi Lestari

NIM: 6661101163

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

ABSTRAK

Susi Lestari Agustina. 6661101163. Skripsi. Penerapan Sistem Computer

Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari

  

Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. Program Studi

Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si,

Pembimbing II Titi Stiawati S.Sos., M.Si.

  

Computer Assisted Test (CAT) adalah metode seleksi terintegrasi komputer yang

  diterapkan di Badan Kepegawaian Negara. Dalam penerapannya terdapat beberapa kendala, antara lain kurangnya sarana prasarana dan kurangnya sumber daya manusia. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Sistem CAT dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. Peneliti menggunakan teori Barry Chusing yang menyebutkan terdapat tujuh tujuan sistem informasi yaitu: kegunaan, kapasitas, ekonomis, kesederhanaan, keandalan, fleksibilitas, dan pelayanan langganan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan penelitian ini adalah pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Negara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Penerapan Sistem CAT dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013 sudah berhasil. Namun masih terdapat beberapa kendala dikarenakan komputer yang kurang memadai, tenaga pelaksana yang kurang memadai, spesifikasi komputer dan server yang terlalu tinggi, biaya pelaksanaan yang mahal, dan kekurangtelitian dalam pengetikan soal ujian. Untuk memperbaiki sistem ini, Badan Kepegawaian Negara sebaiknya segera menambah komputer, menambah sumber daya manusia, mengganti database server, memfasilitasi seluruh instansi di Indonesia dengan CAT, dan lebih teliti dalam pembuatan soal.

  Kata Kunci : CAT, Penerapan, Sistem Informasi

  

ABSTRACT

Susi Lestari Agustina. 6661101163. Thesis. The Implementation of Computer

Assisted Test (CAT) System on Civil Servant Candidate Selection from General

Applicant at National Civil Service Agency in 2013. The Study Program of Public

Administration, The Faculty of Social and Political Science, Sultan Ageng

Tirtayasa University. Advisor I Ipah Ema Jumiati, M.Si, Advisor II Titi Stiawati

S.Sos., M.Si.

  

Computer Assisted Test is a selection method integrated with computer and

implemented in National Civil Service Agency. In practice, there are several

problems of this system such as lack of computer and human resources. The purpose

of this research is to know the Implementation of Computer Assisted Test System

on Civil Servant Candidate Selection from General Applicant at National Civil

Service Agency in 2013. This research used Barry Chusing theory’s which consist

of seven purpose of information system: usefulness, capacity, economic, reliability,

flexibility, simplicity and costumer service. The method of this research is

qualitative with interview, observation and documentation study collecting data.

The informers of this research are National Civil Service Agency employees and

Civil Servant Candidate. The result of the research showed that the implementation

of Computer Assisted Test System on Civil Servant Candidate Selection from

General Applicant at National Civil Service Agency in 2013 has succeed. However

there are still problems such as lack of computer, lack of human resources, the

specification of computer and server is too high, the cost for implementation is too

expensive, and then lack of thoroughness in typing question test. For improving this

system National Civil Service Agency should add computer and human resources,

change database server, facilitate all institution in Indonesia with computer

assisted test and make question test carefully.

  Key words: CAT, Implementation, Information System

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Susi Lestari Agustina NIM : 6661101163 Tempat tangal lahir : Jakarta, 24 Agustus 1992 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENERAPAN SISTEM COMPUTER

  

ASSISTED TEST (CAT) DALAM PROSES SELEKSI CALON PEGAWAI

  NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN 2013 adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

  Serang, Desember 2014 Susi Lestari Agustina

  

“Faith

It does not make things easy

It makes them impossible”

  

“If you can’t fly, then run,

If you can’t run, then walk,

If you can’t walk, then crawl,

But whatever you do,

  

You have to keep moving forward.”

(Martin Luther King Jr.)

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih setia dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Bukan tanpa suatu hambatan skripsi ini dibuat. Berbagai macam kendala dalam pencarian data dan penyusunan pernah dialami oleh peneliti, namun dukungan dari berbagai pihak membuat peneliti tidak putus harapan.

  Skripsi ini sendiri dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata satu (SI) Administrasi Negara. Proposal skripsi ini berjudul

  

“Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara

Tahun 2013”.

  Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Karenanya, kritik dan saran yang membantu dalam penyusunan skripsi ini sangat diperlukan. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

  1. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

  4. Mia Dwiana, S.Sos., M.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Gandung Ismanto S.Sos., M.M., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

  7. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

  8. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing peneliti disela-sela kesibukan mengikuti pendidikan SIII.

  9. Titi Stiawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan sabar dan selalu memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen sekaligus Penguji Skripsi ini.

  11. Dra. Heri Susilowati, M.M., Drs. Porman Simatupang, Sose Reinaldo, S.Kom., Adi Pamulyo, S.Kom., Dewi Sartika, S.Kom., Novi Rinawati, SS., Rina.N, Dwi Pratiwi, Dedi Basuki, Osi Isna, narasumber dari BKN yang sangat memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dan wawancara.

  12. Seluruh pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen BKN yang turut serta membantu peneliti tanpa pamrih.

  13. Mama dan papa yang selalu begitu luar biasa memberikan motivasi dan doa bagi peneliti, dan ketiga abang yang selalu setia menjadi penyemangat bagi peneliti.

  14. Keluarga besar Ane B yang membuat peneliti terpacu menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.

  15. Hesty, Tata, Nisya, Dina, Navis, Abel, Oji, Dian yang kerap menjadi tempat curahan hati peneliti, dan selalu menjadi teman yang memberikan semangat bagi peneliti.

  16. Keluarga Green House yang memberikan dukungan bagi peneliti.

  17. Semua orang yang telah mendukung penelitian ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

  Semoga Tuhan selalu melindungi kita semua dengan segala kebaikan-Nya Serang, Oktober 2014 Penulis Susi Lestari

DAFTAR ISI

   Halaman HALAMAN JUDUL ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR……………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... viii

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1

  1.2 Identifikasi Masalah……………………...………………...….. 12

  1.3 Batasan Masalah……………………………………………….. 12

  1.4 Rumusan Masalah……………………………………………… 13

  1.5 Tujuan Penelitian………………………………………………. 13

  1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………... 13

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Tinjauan Pustaka……………………………………………….. 15

  2.1.1 Pengertian Penerapan……………………………….... 15

  2.1.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)……….………... 18

  2.1.3 Seleksi……………………………………………...… 28

  2.1.4 Konsep CAT……………………………………..…... 34

  2.2 Penelitian Terdahulu……………………………..………….…. 35

  2.3 Kerangka Berpikir ………………………………….……….…. 37

  2.4 Asumsi Dasar Penelitian…………………………………..…… 41

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian…………………………………………..….. 42

  3.2 Fokus Penelitian…………………………………………..……. 43

  3.3 Lokasi Penelitian………………………………...………..……. 43

  3.4 Instrumen Penelitian………………………………………..….. 44

  3.5 Informan Penelitian………………………………………..…… 46

  3.6 Teknik Pengumpulan Data………………………………...…… 47

  3.7 Analisis Data……………………………………………...……. 48

  3.8 Pengujian Validitas Data…………………………………...…...50

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian…………………………..... 63

  4.2.3.4 Kesederhanaan (Simplicity)…....…………….. 105

  4.2.3.3 Ekonomis (Economy)…...…………….……… 95

  4.2.3.2 Kapasitas (Capacity)…...……………….……. 79

  4.2.3.1 Kegunaan (Usefullness)……….………...….... 68

  4.2.3 Penyajian Data……………………………………...... 66

  4.2.2 Informan Penelitian…………………………….…..... 64

  4.2 Deskripsi Data…………………………………………….….. .. 63

  3.9 Jadwal Penelitian……………………………………………..... 51

  4.1.4 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara.…. .. 58

  4.1.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Badan Kepegawaian Negara………………………………… 56

  4.1.2 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Negara………….. 55

  4.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara………………. .. 53

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………………………………….. 53

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.2.3.5 Keandalan (Reliability)……………….…….... 115

  4.2.3.6 Perubahan (Flexibility)…...…………….…..... 123

  4.2.3.7 Pelayanan Langganan (Costumer Service)…... 127

  4.3 Pembahasan…………………………………………………......132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 137

  5.2 Saran…………………………………………………………… 138

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Lulus TKD Tahun 2013………………….... 76Tabel 4.9 Kelebihan dan Kelemahan Sistem CAT dan LJK…………..104Tabel 4.8 Biaya Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi CPNS Tahun 2008 dan 204……………………………………………….. 99Tabel 4.7 Petunjuk Operasional Kegiatan Tahun Anggaran 2014….… 98Tabel 4.6 Rincian Biaya Pelaksanaan CPNS BKN Tahun 2008……… 97Tabel 4.5 Sub Tim Aplikasi dari PPSR……………………………….. 94Tabel 4.4 Daftar Nama Peserta Lulus TKB BKN Tahun 2013……..... 77Tabel 4.2 Formasi Jabatan yang Dibutuhkan BKN Tahun 2013……... 75

  Halaman

Tabel 4.1 Informan Penelitian……………………………………....... 65Tabel 3.3 Jadwal Penelitian………………………………………....... 52Tabel 3.2 Informan Penelitian……………………………………….... 46Tabel 3.1 Instrumen Penelitian…………………………….................. 44Tabel 1.2 Tim Kerja BKN untuk Seleksi CPNS dengan CAT……….. 9Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan TKD dengan CAT Tahun 2013………. 8Tabel 4.10 Nilai Ambang Batas TKD CPNS Pelamar Umum 2013……117

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Manajemen………………………. 21Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir………………………………..…....40Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara………….. 59Gambar 4.2 Alur Pengembangan Soal………………………………....... 106Gambar 4.3 Tampilan Log In Ujian………………………………….......111Gambar 4.4 Tampilan Awal Aplikasi…………………………………… 112Gambar 4.5 Tampilan Soal Aplikasi CAT……………………………….113Gambar 4.6 Tampilan Nilai Aplikasi CAT……………………………… 114

  LAMPIRAN

  Lampiran 1 Pedoman Wawancara Lampiran 2 Member Check Lampiran 3 Matriks Wawancara Lampiran 4 Catatan Lapangan Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian Lampiran 6 SK Nomor B-2432/M.PAN.RB/7/2013 Lampiran 7 Daftar 73 Instansi Pengguna CAT Tahun 2013 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Lampiran 9 Kartu Bimbingan Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penggerak utama dalam organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat mensukseskan tujuan organisasi dan membuat organisasi mampu menghadapi tantangan jaman. Sebaliknya, sumber daya manusia yang tidak berkualitas dapat menjadikan organisasi stagnan tanpa adanya perubahan. Karenanya, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi penting untuk dilakukan.

  Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu disiplin ilmu manajemen khusus yang dikenal dengan istilah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Manajemen sumber daya manusia mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan secara tepat akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan harapan organisasi. Proses manajemen yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas diantaranya adalah rekrutmen dan seleksi.

  Rekrutmen dan seleksi menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Rekrutmen merupakan usaha organisasi mempengaruhi tenaga kerja agar mau merupakan kelanjutan rekrutmen, yakni penyaringan pelamar yang ingin masuk dan bekerja dalam organisasi. Tidak semua rekrutmen dan seleksi berhasil menghasilkan tenaga kerja yang berkompeten dan berkualitas. Berhasil atau tidaknya rekrutmen dan seleksi salah satunya ditentukan oleh metode apa yang digunakan untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi tersebut.

  Dahulu organisasi swasta maupun pemerintahan menyelenggarakan seleksi dengan metode tertulis. Tes yang dilakukan masih manual dengan menggunakan kertas dan berbagai alat tulis. Penilaian yang dilakukan terhadap tes tertulis biasanya tertutup, hanya diketahui oleh organisasi. Seiring dengan pesatnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan perkembangan informasi dan komunikasi maka berkembang pula berbagai metode yang digunakan untuk seleksi. Salah satunya adalah metode seleksi berbasis komputer. Metode seleksi berbasis komputer memberikan beberapa keuntungan, seperti membuat pelamar lebih mudah dalam mengerjakan tes, hasil yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu organisasi pemerintahan yang telah menerapkan sistem seleksi berbasis komputer adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN).

  Badan Kepegawaian Negara (BKN) merupakan suatu organisasi pemerintahan atau badan atau lembaga pemerintah non kementerian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Badan Kepegawaian Negara bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen berlaku. Salah satu tugas Badan Kepegawaian Negara adalah penyelenggara pengadaan, mutasi, pemberhentian dan pensiun, serta status dan kedudukan hukum PNS (Perpres 58 tahun 2013 tentang BKN).

  Sebagai penyelenggara pengadaan CPNS, Badan Kepegawaian Negara ditunjuk pemerintah menjadi Ketua Tim Pelaksana Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Pelamar Umum secara Nasional dibawah arahan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) pada tahun 2013. Artinya, segala proses pengadaaan CPNS seperti rekrutmen dan seleksi diatur oleh Badan Kepegawaian Negara. Adapun yang berperan besar dalam menyelenggarakan proses rekrutmen dan seleksi di Badan Kepegawaian Negara adalah Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara bertanggungjawab dalam melaksanakan penyiapan kebijakan teknis sistem rekrutmen dan pengelolaan teknologi informasi sistem seleksi dan fasilitasi penyelenggaraan seleksi.

  Sebelum tahun 2012 dalam pengadaan CPNS, Badan Kepegawaian Negara dan instansi lain di Indonesia melakukan rekrutmen CPNS secara manual. Calon pelamar harus mengunjungi instansi terkait yang membuka lowongan untuk mendaftar dan menyerahkan langsung lamaran ke instansi tersebut. Instansi akan memverifikasi berkas dan memberikan nomor untuk mengikuti ujian. Seiring dengan perkembangan waktu cara ini dirasa kurang tepat dan lambat. Pada tahun 2013, untuk mempermudah proses rekrutmen CPNS sehingga tepat sasaran, Badan rekrutmen CPNS melalui sistem online. Peserta yang ingin menjadi pelamar dapat melakukan registrasi online ke portal atau website Badan Kepegawaian Negara

   dan mengirimkan berkas kepada instansi yang dilamar.

  Petugas pendaftaran di instansi yang akan melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen lamaran sesuai dengan yang tertera di portal, untuk kemudian memberikan nomor peserta.

  Setelah rekrutmen selesai diadakan, proses selanjutnya dalam pengadaan CPNS adalah proses seleksi. Pelamar yang telah lolos verifikasi dapat mengikuti seleksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Sebelum tahun 2013, seleksi CPNS di berbagai instansi atau kementerian di Indonesia dilakukan secara tertulis, yaitu menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Penggunaan LJK memiliki beberapa kelemahan. Pertama, penggunaan LJK terbilang lama karena peserta harus membulatkan jawaban. Kedua, penilaian terhadap LJK dilakukan secara tertutup. Hal ini menyebabkan penilaian tidak transparan, dan rentan terjadinya kecurangan. Ketiga, penilaian LJK dilakukan dalam waktu dua minggu sampai satu bulan. Penilaian ini cukup lama, sehingga memungkinkan juga terjadinya kecurangan. Keempat, penggunaan LJK tidak ramah lingkungan. Dapat dibayangkan jumlah kertas yang digunakan setiap kali seleksi menggunakan LJK. Setelah selesai seleksi, kertas-kertas ini akan menumpuk dan tumpukannya dapat merusak bangunan.

  Salah satu contoh daerah yang pernah bermasalah dalam seleksi CPNS dengan metode LJK adalah Kabupaten Badung, Bali. Pada seleksi CPNS tahun kecurangan dan melaporkan kecurangan tersebut ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Diduga terjadi manipulasi nilai tes CPNS di Kabupaten Badung, Bali. Hal ini ditemui dari hasil pengumuman yang berbeda antara website dan beberapa media online. Bahkan beberapa orang diantaranya dinyatakan lulus oleh Menpan-RB, namun pada kenyataannya tidak dapat melanjut ke tahapan tes berikutnya Lebih lanjut salah seorang informan yang berasal dari Badan Kepegawaian Negara, Novi Rinawati, SS mengatakan bahwa di provinsi Manado dan Medan yang mengadakan seleksi CPNS menggunakan LJK, pernah ditemui keganjilan dimana ratusan pesertanya mendapat nilai yang sama.

  Karena adanya beberapa kelemahan dan permasalahan dalam sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK, Badan Kepegawaian Negara lantas memperkenalkan suatu sistem seleksi baru untuk menjamin pelaksanaan seleksi CPNS yang kompetitif, objektif, transparan, dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Badan Kepegawaian Negara memperkenalkan sistem seleksi yang terintegrasi komputer. Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Computer

  Assisted Test (CAT).

  CAT adalah metode atau alat bantu seleksi menggunakan komputer yang telah dikembangkan Badan Kepegawaian Negara sejak tahun 2008. Kelebihan tes menggunakan CAT yaitu hasil yang transparan, karena CAT telah di desain sedemikian rupa untuk menampilkan hasil atau score yang didapat peserta tes.

  Awalmula berdirinya CAT, yaitu pada tahun 2008 Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara bekerja sama dengan konsultan IT perancangan grand design CAT. Proses dalam perancangan grand design ini dengan melakukan pengumpulan data awal, perencanaan, pembuatan prototype, uji coba CAT, dan perbaikan dan pengembangan CAT. Adapun penerapan CAT untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badan Kepegawaian Negara sendiri baru dilaksanakan tahun 2009. (Buletin BKN, 2013).

  Sejak awal diterapkan tahun 2009, CAT digunakan untuk tes CPNS secara internal di wilayah Badan Kepegawaian Negara. CAT digunakan dalam tes CPNS pada Tes Kompetensi Dasar (TKD) maupun Tes Kompetensi Bidang (TKB). Tahun 2010 sampai 2012 CAT mulai digunakan secara eksternal. Terdapat instansi luar yang difasilitasi Badan Kepegawaian Negara menggunakan CAT untuk ujian dinas maupun Tes Kompetensi Dasar (TKD), namun dalam jumlah yang masih sedikit.

  Puncaknya pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara memberikan fasilitas pelaksanaan CAT secara nasional sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B-2432/ M.PAN.RB/7/2013.

  Sesuai dengan surat keputusan itu juga seluruh instansi di Indonesia dapat menyelenggarakan seleksi menggunakan CAT. Instansi baik pusat maupun daerah yang ingin difasilitasi seleksinya dengan CAT oleh Badan Kepegawaian Negara dapat mengajukan fasilitasi kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dan kepada Kemenenterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Fasilitasi seleksi dengan CAT dapat diadakan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara, Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, atau

  Menurut Dra. Heri Susilowati, MM, Kepala Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Seleksi, untuk memfasilitasi seleksi menggunakan CAT kantor pusat Badan Kepegawaian Negara menyediakan dua ruangan khusus tes, dengan masing-masing ruangan difasilitasi 100 komputer dan 50 komputer. Selain itu, Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara juga menyediakan 50 komputer yang digunakan untuk seleksi. Sedangkan instansi yang meminta difasilitasi secara mandiri harus menyiapkan ruangan dan komputer tersendiri yang spesifikasinya telah ditentukan oleh Badan Kepegawaian Negara.

  Data yang diperoleh peneliti dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen pada tahun 2013 menyebutkan, saat pertama kali CAT diperkenalkan sebagai metode seleksi CPNS secara nasional tercatat terdapat 73 instansi atau kementerian yang difasilitasi menggunakan CAT. Total pelamar yang mengikuti tes sebanyak 263.288 pelamar, baik di pusat, daerah, maupun instansinya masing-masing. Dari jumlah tersebut, 42.404 pelamar melakukan tes di kantor pusat Badan Kepegawaian Negara. Sedangkan total pelamar pada instansi Badan Kepegawaian Negara sendiri berjumlah 1714 orang pelamar.

  Pelaksanaan seleksi bagi 73 instansi atau kementerian yang difasilitasi dengan CAT berlangsung dua bulan, sejak bulan Oktober 2013 hingga akhir November 2013. Dari 73 instansi atau kementerian yang meminta difasilitasi oleh Badan Kepegawaian Negara, terdapat 16 instansi yang melaksanakan tes bertempat di Badan Kepegawaian Negara. Berikut tabel 1.1 mengenai jadwal pelaksanaan seleksi menggunakan CAT yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara pada

  Tabel 1.1 Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sejak akhir Oktober hingga akhir November 2013, jadwal tes yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara padat.

  Hampir setiap hari terdapat instansi yang melaksanakan tes di Badan Kepegawaian Negara. Satu instansi dapat mengadakan seleksi hingga lima gelombang atau lima hari, dan dalam sehari terdapat lima sesi tes dari pagi hingga sore hari.

  1 Sub Tim Admin Aplikasi

  93 Sub Tim Pengawas Ujian

  Tim

  15 Total Anggota Sub

  2 Sub Tim Pelaksana

  28 Sub Tim Soal Ujian

  4 Total Anggota Tim

  19 Sub Tim Monotoring Server

  5 Anggota

  8 Sekretaris

  Untuk menangani jumlah pelamar dan instansi yang banyak ini, Kepala Badan Kepegawaian Negara telah membuat suatu Keputusan tentang Tim Kerja Badan Kepegawaian Negara Untuk Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan Menggunakan Sistem Computer Assisted Test (Nomor 210/ Kep/ 2013). Tim kerja tersebut dijabarkan dalam tabel 1.2 berikut ini.

  1 Sub Tim Jaringan

  10 Ketua

  1 Sub Tim Aplikasi

  9 Penanggung Jawab

  6 Sub Tim Sekretariat

  Pengarah

  Tim Kerja Jumlah Sub Tim Kerja Jumlah

  Tabel 1.2

Tim Kerja Badan Kepegawaian Negara Untuk Seleksi Calon Pegawai Negeri

Sipil dengan Menggunakan Sistem Computer Assisted Test

  40 Sumber: diolah oleh peneliti Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijabarkan Tim kerja tersebut terdiri dari 6 orang pengarah, 1 orang penanggungjawab, 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, 19 orang menjadi 22 tim, yang masing-masing terdiri dari kurang lebih 4 sampai 5 orang anggota tim. Tim ini bergerak sesuai dengan jadwal dan tempat seleksi yang telah ditetapkan. Tim ini beranggotakan bukan hanya dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen saja, namun juga dari unit lain di Badan Kepegawaian Negara. Tim kerja inilah yang mengatur seleksi CPNS nasional dengan menggunakan CAT pada tahun 2013. Untuk seleksi yang bukan dari pelamar umum, Badan Kepegawaian Negara tidak membuat tim kerja khusus. Tim yang dibentuk secara tentatif atau sesuai keadaan saja.

  Adapun salah seorang Pengelola Bank Soal pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen mengatakan bahwa tidak terdapat jabatan pranata komputer pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Selama ini yang bertugas sebagai operator sistem CAT adalah pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen yang berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Pegawai ini harus diberi pelatihan terlebih dahulu, hingga mengerti cara mengoperasikan aplikasi CAT.

  Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang dilakukan peneliti di lokus penelitian, peneliti menemui beberapa masalah dalam penerapan CAT:

  Pertama, membandingkan jumlah pelamar yang tes di Badan Kepegawaian

  Negara Pusat sejumlah 42.404 dengan jumlah komputer yang tersedia sebanyak 150 buah, tentu sangat tidak proporsional. Jadwal seleksi tes CPNS 2013 yang didapatkan peneliti dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen memperlihatkan bahwa sejak bulan Oktober sampai dengan November 2013 setiap harinya terdapat antrian tes. Satu instansi bisa mengadakan tes hingga lima gelombang atau lima hari. Dalam sehari, dapat dilakukan tes hingga lima sesi. Badan Kepegawaian Negara sendiri pada akhirnya mendapatkan jadwal tes terakhir. Ini mengindikasikan kurangnya sarana seperti komputer di Badan Kepegawaian Negara, sehingga jadwal dan antrian menjadi padat.

  Kedua, membandingkan jumlah tim kerja tes CPNS nasional yang

  berjumlah 22 tim, dengan padatnya jadwal dan 73 instansi yang menggunakan CAT tentu juga tidak proporsional. Jadwal yang didapatkan peneliti memperlihatkan bahwa dalam satu hari saja bisa terdapat empat belas instansi yang menyelenggarakan tes. Tes ini tidak hanya dilakukan di Badan Kepegawaian Negara Pusat, tapi juga didaerah ataupun instansi terkait. Ini berarti dalam dua bulan seleksi nasional, satu tim dapat pergi ke luar daerah setiap harinya, sehingga dapat menyebabkan stress kerja. Ini mengindikasikan, kurangnya anggota tim kerja yang dibentuk Badan Kepegawaian Negara dalam seleksi CPNS. Kurangnya tenaga pelaksana juga tampak pada diperbantukannya Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen oleh seluruh unit Badan Kepegawaian Negara.

  Ketiga, pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen belum ada jabatan

  operator komputer atau pranata komputer secara sah. Karenanya, yang merangkap sebagai operator komputer adalah orang-orang Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen yang jabatannya Pengelola Bank Soal, namun berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri. Tidak semua pegawai berlatar belakang pendidikan sarjana komputer dapat mengoperasikan aplikasi CAT, sehingga harus dilakukan pelatihan terlebih dahulu yang membutuhkan waktu lama. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Pengelola Bank Soal, sekaligus operator pada sistem CAT.

  Menilik beberapa permasalahan yang ada, peneliti berusaha meneliti lebih dalam mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013.

  1.2 Identifikasi Masalah

  1. Terbatasnya jumlah komputer yang dapat digunakan untuk seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Badan Kepegawaian Negara.

  2. Terbatasnya tim kerja untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Nasional dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

  3. Belum adanya jabatan pranata komputer yang sah.

  1.3 Batasan Masalah

  Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian sehingga didapatkan solusi yang maksimal, peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan.

  Pembatasan ruang lingkup permasalahan juga dilakukan agar peneliti tidak terjebak oleh banyak data yang didapatkan. Penelitian ini akan menjadi lebih fokus dengan batasan masalah.

  Menilik permasalahan yang ada peneliti berusaha meneliti lebih dalam mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013.

  1.4 Rumusan Masalah

  Mengacu pada batasan masalah yang telah ditetapkan peneliti, maka rumusan masalah yang menjadi kajian peneliti yaitu “Bagaimanakah Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013?”

  1.5 Tujuan Penelitian

  Dalam suatu penelitian, peneliti harus memiliki tujuan yang hendak dicapai Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh peneliti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013.

  1.6 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan peneliti dari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Secara Teoritis

  a. Untuk menambah khasanah keilmuan tentang Penerapan Sistem

  Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai

  Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. b. Penelitian ini dapat berhubungan juga dengan studi Sistem Informasi Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia, maka dapat bermanfaat bagi pengembangan studi tersebut

  2. Secara Praktis

  a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara.

  b. Hasil penelitian ini juga dapat berguna sebagai bahan informasi bagi pembaca atau peneliti selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

  Penggunaan teori akan mempermudah peneliti menemukan cara yang tepat untuk mengelola sumber daya, waktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan dan alat yang tepat untuk memperingan pekerjaan. Teori juga digunakan sebagai landasan bagi pelaksanaan praktek penelitian.

  Pada skripsi ini digunakan teori yang berhubungan dengan rumusan masalah penelitian. Teori ini diantaranya teori penerapan, teori sistem informasi manajemen, dan teori seleksi.

2.1.1 Pengertian Penerapan

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian penerapan adalah kegiatan menerapkan. Sedangkan Scott (2002:558) menjelaskan penerapan adalah proses pemasangan sistem yang baru dirancang termasuk semua perlengkapan dan perangkat lunak yang dibeli. Adapun menurut McLeod (2004:114) penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

  Berdasarkan ketiga teori diatas, dapat dipaparkan penerapan adalah kegiatan menerapkan, memasang, atau mengintegrasikan sumber daya fisik maupun non fisik untuk menghasilkan suatu sistem yang bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

  McLeod (2004:144) memaparkan terdapat sepuluh tahap dalam penerapan, yaitu:

  1. Merencanakan penerapan Dalam tahap yang tersisa sebelum sistem baru dikembangkan, maka para manajer dapat mengembangkan pengetahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

  2. Mengumumkan penerapan Setiap ada proyek penerapan, maka selanjutnya diumumkan kepada pegawai, tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan dalam menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.

  3. Mendapat sumber daya perangkat keras Dalam hal ini pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, selain itu untuk para pemasok harus menyiapkan usulan tertulis, itu berguna untuk menjelaskan bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerja.

  4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, maka programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analisis sebagai titik awal. Tetapi jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, maka pemilihan pemasok perangkat mengikuti prosedur yang sama dengan yang digunakan dalam memilih pemasok perangkat lunak.

  5. Menyiapkan database Pengelolaan database (database administrator – DBA) bertanggungjawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dnegan data, dan ini mencakup persiapan database. Jika perusahaan belum menggunakan database, maka DBA berperan penting dalam memilih perangkat lunak tersebut.

  6. Menyiapkan fasilitas fisik Jika perangkat keras dalam sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, maka perlu konstruksi baru atau perombakan. Mulai dari ruang komputer, suhu ruangan, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran dan lain sebagainya. Pembangunan fasilitas ini merupakan tugas berat dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.

  7. Mendidik peserta dan pemakai Sistem baru kemungkinan akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja, dan mereka disebut dengan peserta, mereka meliputi operator entry data, pegawai coding dan pegawai administrasi lainnya. Orang ini semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem.

  8. Menyiapkan usulan cutover Proses menghentikan system lama dan mulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai, maka tim proyek merekomendasikan kepada menajer agar dilaksanakan cutover.

  9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru Setelah manajer dan komite SIM menelaah dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Maka bila manajemen menyetujui rekomendasi itu, manajemen menentukan tanggal cutover. Tetapi jika manajemen menolak rekomendasi itu, maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadwalkan tanggal baru.

  10. Masuk ke sistem baru Ada empat pendekatan dasar dalam tahap ini, diantaranya:

  1. Percontohan (pilot) Percontohan adalah suatu sistem percobaan yang ditetapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi, seperti pada satu kantor atau daerah tertentu. Contohnya, angkatan udara mungkin mencoba sistem persediaan baru pada pangkalan udara.

  2. Serentak (immediate) Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sederhana yaitu beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.

  Namun pendekatan ini hanya layak pada perusahaan kecil atau sistem kecil, karena permasalahan waktu menjadi makin besar jika skala operasi meningkat.

  3. Bertahap (phased) Dalam cotuver bertahap, sistem baru berdasarkan bagian perbagian dalam suatu waktu. Misalnya perusahaan dapat melakukan cotuver pada sistem pemasukan pesanan, diikuti oleh sistem persediaan dan seterusnya.

  4. Pararel (parallel) Cotuver pararel mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh.

Dokumen yang terkait

ASAS TRANSPARANSI DALAM PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST DI UNIVERSITAS LAMPUNG

0 7 68

KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL (PUPNS) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (JURNAL)

0 0 13

PENGUMUMAN NOMOR: 09 SETAMAP.UMBPPT092018 TENTANG SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TAHUN 2018

0 0 12

JADWAL PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI BIDANG DALAM RANGKA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018 BAGI PELAMAR DENGAN LOKASI TES MEDAN

0 1 5

PENGUMUMAN Nomor : 07PANPEL.BKNCPNSXI2018 TENTANG PESERTA YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) DAN DAPAT MENGIKUTI SELEKSI KOMPETENSI BIDANG (SKB) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN 2018

0 2 5

PANITIA SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

0 0 214

HASIL SELEKSI ADMINISTRASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2018

0 0 61

PENGUMUMAN Nomor P-05D-310 12018 TENTANG HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PELAMAR SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN 2018 Berdasarkan hasil verifikasi berkas pelamar Seleksi Calon Pegawai Negeri

4 126 142

PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2018 PELAMAR YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI ADMINISTRASI

1 86 252

PENGUMUMAN NOMOR : 8102308222018 TENTANG JADWAL PELAKSANAAN UJIAN SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) BERBASIS COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) PADA SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH (CPNSD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2018

0 8 52