STUDI KOMPARASI PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MASYARAKAT, SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPATKAN KREDIT DARI LKM-KUBE “SEJAHTERA” KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

  

STUDI KOMPARASI PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

MASYARAKAT, SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPATKAN KREDIT

DARI LKM- KUBE “SEJAHTERA” KECAMATAN PANDAK

  

KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

  

Oleh:

  Hanun Prastiwi NIM : 091324012

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  PERSEMBAHAN

  Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, serta bimbingannya Karya kecil ini kupersembahkan untuk :

  Kedua Orangtuaku Ayahanda Sanjaya dan Ibunda Hariyati yang selalu memberiku semangat, kasih sayang, dukungan , serta do’a yang tak henti- hentinya dihaturkan untuk mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi

  Adik-adikku Arif Aribimo, Lastri Rindiyantika dan Roidah Zihni Adzani yang selalu memberikan senyuman keceriaan My Soulmate Hariyanto yang selalu memberikan motivasi, cinta dan kasih sayang yang luar biasa

  Para pendidik yang selalu membimbing dan menuntunku dalam menuju kesuksesan Sahabat-sahabatku Widiya, Emma, Zita, Yulia, Reni, Yanti, Wahyu, Tina, Kyla,

  Putri, Diana, dan Hesti yang selalu menemani dan memberikan semangat Untuk seluruh teman-teman PE angkatan 2009

  Kupersembahkan karya ini untuk almamatrku : Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

  Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu.

  (Aldous Huxley) Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya.

  (Bob Gilbert) Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

  (Andrew Jackson) Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup.

  (John Pattrick).

  ABSTRAK

  STUDI KOMPARASI PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPATKAN KREDIT DARI LKM-

  KUBE “SEJAHTERA” KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL

  Hanun Prastiwi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan modal, jumlah mitra usaha, jumlah tenaga kerja, jumlah omzet penjualan, dan jumlah keuntungan pada Usaha Mikro dan Kecil Sebelum dan Sesudah mendapatkan Kredit dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian studi komparasi yang dilaksanakan pada pemilik Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat yang memperoleh kredit dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dengan jumlah 30 pemilik usaha yang seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner.

  Pengujian analisis data dengan uji prasyarat normalitas, dan uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada perbedaan modal sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera” (sig = 0,000 < ά = 0,05) dengan peningkatan modal sebesar 20,27%; (2) Ada perbedaan jumlah mitra sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” (sig = 0,000 < ά = 0,05) dengan peningkatan jumlah mitra sebesar 42,11%; (3) Ada perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” (sig = 0,005 < ά = 0,05) dengan peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 18,75%; (4) Ada perbedaan jumlah omzet penjualan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” (sig = 0,000 < ά = 0,05) dengan peningkatan jumlah omzet penjualan sebesar 15,21%; (5) Ada perbedaan jumlah

  

ABSTRACT

  STUDY ON THE COMPARISON OF MICRO AND SMALL ENTERPRISES BEFORE AND AFTER GETTING CREDIT FROM LKM-KUBE " SEJAHTERA "

  PANDAK DISTRICT BANTUL REGENCY Hanun Prastiwi

  Sanata Dharma University Yogyakarta 2013

  This study aims to examine the differences of capital, the number of business partners , number of employees, number of sales turnover, and the amount of profit on Micro and Small Enterprises before and after getting loans from LKM- KUBE "Sejahtera" Pandak District Bantul Regency in 2013.

  This research is a comparative study conducted on the owner of Micro and Small Enterprises who obtained credit from the LKM-KUBE "Sejahtera" Pandak District Bantul Regency. The samples were 30 business owners. Data were collected by using questionnaires. Testing data analysis were prerequisite normality test, hypotheses test by using paired sample t-test.

  The results show that : (1) There are differences in capital before and after getting credit from LKM-KUBE "Sejahtera " ( sig = 0.000 < ά = 0.05 ) with an increase in capital is 20.27 % , (2 ) There is a difference in the amount of partners before and after getting loans from LKM-KUBE "Sejahtera " ( sig = 0.000 < ά = 0.05 ) with an increasing number of partners is 42.11 % , (3 ) There is a difference in the number of workers before and after getting loans from LKM-KUBE "Sejahtera" ( sig = 0.005 < ά = 0.05 ) with an increase in total employment is 18.75% ; ( 4 ) There is a difference in the number of sales turnover before and after getting loans from LKM- KUBE "Sejahtera " ( sig = 0.000 < ά = 0.05 ) with an increase in the number of sales turnover is 15.21 % , (5 ) There is a difference in the amount of gain before and after getting loans from LKM-KUBE "Sejahtera

  " ( sig = 0.000 < ά = 0.05 ) with an increasing number of a gain is 15.84 % .

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Komparasi Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Kredit dari LKM-KUBE Sejahtera Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul” .

  Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Allah Swt atas segala petunjuk dan hidayah-Nya ;

  2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Indra Darmawan , S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universtas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan memberikan bimbingan, kritik dan saran kepada penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi ini;

  5. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar, ikhlas dan banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai;

  6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  7. Seluruh Staf Pengajar di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati yang tak akan pernah terlupakan ;

  8. Ibu Christina Kristiani selaku Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah banyak membantu penulis selama menjalankan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  9. Mbak Heppy Dwi Mumpuni dan Yuli Astuti, selaku pengelola LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak yang telah banyak membantu penulis dalam terlaksananya penelitian

  10. Para responden pemilik Usaha Mikro dan Kecil yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian;

  11. Ayahanda Sanjaya dan Ibunda Hariyati, terimakasih atas nasehat, do’a, cinta, kasih sayang, kesabaran yang engkau berikan kepada penulis hingga mampu menyelesaikan perkuliahan dengan baik;

  13. Abang Hariyanto, yang telah memberikan banyak dukungan, motivasi, cinta yang luar biasa, dan butir-butir doa yang selalu mengiringi langkahku;

  14. Sahabat-sahabatku: Reni, Yulia, Zita, Yanti, Widiya, Emma, Soke, Putri, Tina, Diana, Hesti, Kyla, Angelin, Kak Theo, Kak Ocep, terima kasih untuk bantuan, kebersamaan, dan rasa kekeluargaan yang selama ini kita bangun serta bantuan selama penyusunan skripsi;

  15. Teman- teman Mahasiswa PE Angkatan ’09. Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan yang telah kita bangun selama empat tahun, semoga kita semua mampu meraih kesuksesan dalam meniti karir;

  16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, Oktober 2013

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  ................................................................................ i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv

MOTTO

  .................................................................................................... v

  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vii

ABSTRAK

  ................................................................................................ viii

  ABSTRACT

  ............................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI

  ............................................................................................. xiiii

  

DAFTAR TABEL .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xix

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ........................................... 5 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 7 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 11

A. Lembaga Keuangan Mikro ....................................................... 11

  1. Pengertian Lembaga Keuangan Mikro ............................... 11

  2. Tujuan Lembaga Keuangan Mikro ...................... ............... 11

  3. Kepemilikan Lembaga Keuangan Mikro ........................... 12

  4. Kegiatan Usaha .............. ..................................................... . 12

  B. Kredit ......................................................................................... 12

  1. Pengertian Kredit ................................................................. 12

  2. Prinsip Dasar Pemberian Kredit ........................................... 13

  3. Tujuan Pemberian Kredit...................................................... 15

  4. Fungsi Kredit ........................................................................ 16

  5. Klasifikasi Kredit .................................................................. 17

  C. Usaha Kecil dan Mikro .............................................................. 20

  1. Pengertian Usaha Kecil dan Mikro ....................................... 20

  2. Kriteria UMKM ............... .................................................... 21

  3. Pembinaan dan Pengembangan ............................................ 22

  4. Kemitraan ............................................................................. 23

  D. Tenaga Kerja .............................................................................. 23

  1. Pengertian Tenaga Kerja .................................................... 23

  2. Pengertian Angkatan Kerja ............................................ ..... 24

  3. Pengertian Kesempatan Kerja ............................................ 24

  E. Modal .......................................................................................... 25

  1. Pengertian Modal................................................................. 25

  2. Jenis Modal .......................................................................... 25

  F. Hasil Penelitian Sebelumnya ..................................................... 27

  G. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ............................................... 28

  

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 30

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 30 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 31 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 32 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran........................................... 32 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 36

  1. Data Primer .......................................................................... 36

  2. Data Skunder ....................................................................... 36

  G. Teknik Analisis Data .................................................................. 37

  1. Pengujian Prasyarat ............................................................. 37

  2. Pengujian Hipotesis ............................................................. 38

  BAB IV GAMBARAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  .... 40

  A. Gambaran Umum ...................................................................... 40

  1. Pengertian ............................................................................ 40

  2. Tujuan .................................................................................. 40

  3. Sasaran ................................................................................. 41

  4. Landasan Operasional ......................................................... 41

  5. Landasan Konsep................................................................. 42

  6. Legalitas Lembaga............................................................... 43

  7. Struktur dan Pelaksanaan Organisasi .................................. 44

  8. Pembentukan LKM-KUBE ................................................. 44

  9. Pengelolaan LKM-KUBE ................................................... 48

  10. Jenis-jenis Usaha LKM-KUBE ........................................... 49

  11. Manajemen Dana ................................................................. 49

  1. Analisis Deskriptif ................................................................ 50

  2. Uji Normalitas ...................................................................... 58

  3. Uji Hipotesis ......................................................................... 63

  4. Pembahasan .......................................................................... 69

  

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ............... 85

A. Kesimpulan ................................................................................ 85 B. Keterbatasan .............................................................................. 87 C. Saran ........................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 89

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kriteria UMKM .............................................................. 21Tabel 3.1. Pengukuran Variabel ....................................................... 35Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .................. 51Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 52Tabel 4.3. Tingkat Pendidikan ......................................................... 53Tabel 4.4. Modal .............................................................................. 54Tabel 4.5. Mitra Usaha .................................................................... 55Tabel 4.6. Tenaga Kerja .................................................................. 56Tabel 4.7. Omzet Penjualan ............................................................ 57Tabel 4.8. Keuntungan .................................................................... 58Tabel 4.9. Uji Normalitas Modal .................................................... 59Tabel 4.10. Uji Normalitas Mitra Usaha ......................................... 60Tabel 4.11. Uji Normalitas Tenaga Kerja ....................................... 61Tabel 4.12. Uji Normalitas Omzet Penjualan ................................. 61Tabel 4.14. Pengujian Hipotesis Modal .......................................... 63Tabel 4.15. Pengujian Hipotesis Mitra Usaha ................................. 64Tabel 4.16. Pengujian Hipotesis Tenaga Kerja ............................... 65Tabel 4.17. Pengujian Hipotesis Omzet Penjualan ......................... 67Tabel 4.18. Pengujian Hipotesis Keuntungan ................................. 68

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Data Penelitian Lampiran 4 Hasil Olah Data Lampiran 5 Tabel Distribusi t Lampiran 6 Gambaran Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembangunan ekonomi disuatu negara secara alami

  memberikan kesempatan besar bagi semua jenis kegiatan ekonomi untuk semua skala usaha. Usaha Mikro, dan Kecil menjadi perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, perbankan, swasta dan lembaga keuangan. Hal ini dikarenakan Usaha Mikro dan Kecil telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan mampu membangkitkan terpaan badai krisis finansial. Sensus Ekonomi 2006, yang dilakukan oleh BPS, mencatat dari 403.000 unit usaha di DIY, 99% tergolong UMKM. Di Kabupaten Bantul, unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah masing-masing menyumbang 25,3%, 22,9%, dan 22,2% dari total unit usaha di DIY.

  Namun alokasi anggaran untuk merehabilitasi ekonomi UMKM ini justru mendapatkan persentase yang relatif minim. Hanya tersedia dana sebesar Rp 61,9 miliar pada tahun 2006, terdiri dari Rp14,9 miliar dana dari APBN dan anggaran dekonsentrasi ditambah Rp 47 miliar dana dari LKM- KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak, berlokasikan di Desa

  Caturharjo Kecamtan Pandak, Kabupaten Bantul. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah badan usaha keuangan yang menyediakan layanan jasa keuangan. Undang-undang No. 1 Tahun 2013 pasal 42 tentang lembaga keuangan mikro. Keuangan mikro adalah jasa keuangan berupa penghimpunan dana dan pemberian pinjaman dalam jumlah kecil dan penyediaan jasa-jasa keuangan terkait, yang ditujukan untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, terutama masyarakat miskin. LKM didirikan di tingkat desa, kecamatan atau kabupaten atau kota. Pendirian LKM paling sedkit harus memenuhi persyaratan berbentuk badan hukum, permodalan, dan mendapatkan izin usaha dari otoritas jasa keuangan, baik dalam bentuk Koperasi atau Perseroan Terbatas. Nasabah LKM-KUBE “Sejahtera” umumnya bergerak dalam bidang Usaha Mikro dan Kecil. Bidang Usaha Mikro dan Kecil yang mereka jalankan yaitu bidang usaha perdagangan dan jasa. Bidang usaha perdagangan antara lain, usaha furniture, peternakan dan makanan. Sedangkan, bidang usaha jasa antara lain konveksi, penggilingan padi dan gergaji mesin. Usaha Mikro dan Kecil tersebut diatas membantu dalam meningkatkan perekonomian, khususnya di Kecamatan Pandak. Dengan berdirinya Usaha Mikro dan Kecil tersebut dapat memperluas lapangan kerja bagi masyarakat disekitarnya, terutama dalam

  Dalam pembahasan mengenai Usaha Kecil dan Mikro tidak terlepas dengan permasalahan kredit. Permasalahan yang seringkali menjadi penghambat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sulitnya melaksanakan pengembangan diri yang berdampak terhadap akses usaha dalam memperoleh bantuan atau kredit dari perbankan. Dalam penyaluran kredit Usaha Kecil dan Mikro, LKM-

  KUBE “Sejahtera” langsung menjangkau nasabahnya secara langsung hingga ke tingkat pedesaan.

  Pengembangan dan pembinaan Usaha Kecil dan Mikro memiliki implikasi bagi pembangunan ekonomi nasional karena beberapa alasan.

  Pertama, Usaha Mikro dan Kecil adalah sumber kehidupan sebagian besar rakyat. Kedua, jenis Usaha Kecil dan Mikro ini tersebar di pelosok daerah sehingga memiliki peran yang strategis dalam rangka pengembangan dan pemerataan pendapatan daerah. Ketiga, pengelolaan Usaha Mikro dan Kecil umumnya bersifat padat karya sehingga Usaha Mikro dan Kecil dapat menyerap tenaga kerja khususnya dari daerah setempat. Keempat, kehadiran Usaha Mikro dan Kecil merupakan sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat seperti halnya di Kabupaten Bantul.

  Meski jumlahnya banyak, Usaha Mikro dan Kecil menghadapi masalah utama yaitu nilai tambah produknya yang relatif kecil. Hal ini pertama disebabkan oleh modal yang kecil sehingga kesempatan untuk inovasi produksi juga rendah. Keitiga, Mitra Usaha yang dimiliki terbatas. Keempat, kondisi sistem manajemen organisasi belum berjalan dengan baik. Dengan demikian proses pengembangan dan pembinaan Usaha Mikro, dan Kecil masyarakat menjadi keharusan untuk dilakukan oleh Pemerintah Daerah Bantul diera otonomi daerah ini jika tidak ingin tertinggal dan tersingkir dari perkembangan ekonomi di era pasar bebas.

  Pemberdayaan usaha skala mikro di Indonesia merupakan salah satu alternatif kebijakan yang strategis karena menyangkut hajat hidup orang banyak, terutama dikaitkan dengan arah kebijakan perekonomian yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan serta pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Salah satu program kebijakan pemerintah sebagai lembaga pendonor yang minimal memberikan dukungan untuk menjangkau dan memberdayakan masyarakat serta pembiayaan kepada usaha skala kecil dan masyarakat miskin, yang dikenal dengan micro-finance atau menurut istilah di kalangan perbankan disebut juga sebagai kredit usaha mikro. Kredit usaha mikro adalah salah satu bentuk pinjaman yang akan di berikan oleh pihak bank kepada usaha mikro yang bertujuan untuk membantu kelancaran usaha. Ini berlaku untuk pemilik usaha yang usahanya sudah berjalan. Pinjaman ini tidak berlaku untuk pengadaan Modal Awal Usaha. Yang bisa mengajukan kredit mikro adalah usaha yang sudah berjalan PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL, SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPATKAN KREDIT DARI LKM-KUBE

  “SEJAHTERA” KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL

  .”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

  Kredit bagi usaha mikro dan kecil dirasa cukup penting untuk modal kerja dan investasi yang diperlukan oleh Usaha Kecil dan Mikro guna menjalankan usahanya dan meningkatkan akumulasi modal. Manfaat kredit menurut Ismail (2010 : 97) Bagi debitur kredit bermanfaat untuk meningkatkan usaha nasabah untuk memperluas volume usaha, misalnya kredit untuk membeli bahan baku pengadaan mesin dan peralatan, dapat membantu nasabah untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan.

  Permasalahan timbul ketika Usaha Mikro dan Kecil dihadapkan oleh permasalahan persyaratan kredit. Namun Lembaga Keuangan Mikro hadir dengan membawa tujuan berbeda dengan bank. Dalam Pasal 3 bab 2 UU RI No. 1 Tahun 2013, LKM bertujuan untuk :

  1. Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat

  2. Membantu meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat

  Berdasarkan Latar belakang dan Identifikasi masalah seperti yang sudah tersebut di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada perbedaan modal Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera”

  Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?

  2. Apakah ada perbedaan jumlah mitra Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera”

  Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?

  3. Apakah ada perbedaan jumlah tenaga kerja, Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?

  4. Apakah ada perbedaan jumlah omzet penjualan Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?

  5. Apakah ada perbedaan jumlah keuntungan Usaha Kecil dan Mikro Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  1. Modal (X1) adalah jumlah uang dan barang yang digunakan oleh Usaha Mikro dan Kecil dalam kegiatan usahanya yang terdiri atas modal tetap yaitu mesin-mesin produksi dan peralatan, sedangkan modal kerja yaitu, piutang, sediaan barang, sediaan bahan, dan perlengkapan. Pengukuran dilakukan dengan menjumlahkan modal tetap dan modal kerja yang dimiliki tiap Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit pertama dari LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul, dinilai dengan satuan rupiah.

  2. Mitra (X2) adalah jumlah pihak pendukung yang terkait dan berkepentingan di dalam Usaha Mikro dan Kecil yaitu pelanggan (Distributor), pemasok, dan pengecer (Konsumen), yang bersama Usaha Mikro dan Kecil sudah membangun hubungan bisnis. Pengukuran Mitra usaha dilakukan dengan menjumlahkan pihak-pihak yang terkait dalam mendukung berkembangnya Usaha Mikro dan Kecil yang terdiri dari pemasok, dan pengecer, dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit pertama dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul, dinilai dengan satuan unit.

  3. Tenaga kerja (X3) adalah jumlah sumber daya manusia yang terkait dalam jumlah tenaga kerja dapat diketahui dengan menjumlah banyaknya orang yang terkait dalam proses produksi dan manajemen yang mendapatkan gaji pemilik usaha dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit pertama dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul, dan dinilai dengan satuan orang.

  4. Omzet Penjualan (X4) adalah jumlah keseluruhan atas penjualan produk Usaha Mikro dan Kecil perbulan. Pengukran Omzet Penjuaan berdasarkan jumlah pendapata kotor perbulan yang diperoleh dari hasil penjualan dinilai dengan satuan rupiah, dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit pertama dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul,

  5. Keuntungan (X5) adalah selisih antara omzet penjualan perbulan dan biaya usaha perbulan. Keuntungan dapat diukur dengan menghitung total penjualan perbulan dikurangi total biaya usaha perbulan, dengan satuan rupiah, dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit pertama dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan modal Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah mitra Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah tenaga kerja Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE

  “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.

  4. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah jumlaj omzet penjualan Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-KUBE

  “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.

  5. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah keuntungan Usaha Mikro dan Kecil Masyarakat, sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari LKM-

  KUBE “Sejahtera” Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Lembaga Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan Usaha Mikro, dan Kecil Masyarakat di Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul, melalui program perkreditan dan bantuan modal yang diberikan oleh LKM-

  KUBE “Sejahtera”.

  2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengungkap peranan kredit Lembaga Keuangan Mikro bagi perkembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan untuk referensi peneliti selanjutnya.

  3. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan bagi pemerintah daerah agar mendukung dan memberikan kebijakan dalam penyaluran kredit untuk meningkatkan Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Mikro

  1. Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Pasal 1 Bab 1 UU No 1/2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.

  Lembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat LKM adalah lembaga keuangan yang khusus di dirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.

  2. Tujuan Lembaga Keuangan Mikro

  Pasal 3, Bab 2 UU No 1/ 2013.: a) Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat.

  b) Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat; dan c) Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

  3. Kepemilikan Lembaga Keuangan Mikro

  Pasal 8, Bab 2 UU No 1/ 2013.: LKM hanya dapat dimiliki oleh :

  a) Warga Negara Indonesia

  b) Badan Usaha milik desa/kelurahan

  c) Pemerintah daerah kabupaten/kota; dan/atau

  d) Koperasi

  4. Kegiatan Usaha dan Cakupan Wilayah Usaha

  Pasal 11 Bab 4 UU No.1/2013.:

  a) Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

  b) Ketentuan mengenai suku bunga pinjaman atau imbal hasil pembiayaan diatur dalam peraturan pemerintah.

B. Kredit

  1. Pengertian Kredit

  Pasal 1 ayat 11 UU. No 10/1998 tentang perubahan UU No.7/1992 pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

  2. Prinsip Dasar Pemberian Kredit Prinsip dasar pemberian kredit 5C menurut Ismail (2010: 112-114)

  a. Character Character menggambarkan watak dan kepribadian calon debitur.

  Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon debitur, tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa calon debitur mempunyai keinginan untuk memenuhi kewajiban membayar pinjamannya sampai dengan lunas.

  b. Capacity Analisis terhadap capacity ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu kredit. Bank perlu mengetahui dengan pasti kemampuan calon debitur tersebut. Kemampuan keuangan calon debitur sangat penting karena merupakan sumber utama pembayaran kembali kredit yang diberikan oleh bank. Semakin baik kemampuan keuangan calon debitur, maka akan semakin kemungkinan kualitas kreditnya, artinya dapat dipastikan bahwa c. Capital

  Capital atau modal yang perlu disertakan dalam objek kredit perlu

  dilakukan analisis yang lebih mendalam. Modal merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh calon debitur atau berapa banyak dana yang akan diikut sertakan dalam proyek yang dibiayai oleh calon debitur. Semakin besar modal yang dimiliki oleh calon debitur akan semakin meyakinkan bagi bank akan keseriusan calon debitur dalam mengajukan kredit. Dalam hal debitur ialah perusahaan, maka struktur modal ini penting untuk menilai tingkat

  debt to equity ratio

  . Perusahaan dianggap kuat dalam menghadapi berbagai macam resiko apabila jumlah modal sendiri yang dimiliki cukup besar. Analisis ratio keuangan dapat dilakukan oleh bank untuk dapat mengetahui modal perusahaan. Analisis ratio keuangan ini dilakukan apabila calon debitur merupakan perusahaan. Dalam hal calon debitur merupakan perorangan, dan tujuan penggunaan kreditnya jelas, misalnya kredit untuk pembelian rumah, maka anlisis capital tersebut dapat diartikan sebagai uang muka yang dibayarkan oleh calon debitur kepada pengembang.

  d. Collateral pembayaran kedua, artinya apabila debitur tersebut tidak dapat membayar angsurannya dan termasuk dalam kredit macet, maka bank dapat melakukan eksekusi terhadap agunan. Hasil penjualan agunan digunakan sebagai sumber pembayaran kedua.

  Bank tidak akan memberikan kredit yang melebihi dari nilai jaminan, kecuali kredit program atau kredit khusus yang kadang- kadang juga tidak ditutup dengan agunan yang menandai.

  e. Condition of economy

  Condition of economy merupakan analisis terhadap kondisi

  perekonomian. Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha calon debitur dikaitkan dengan kondisi ekonomi, apakah kondisi ekonomi tersebut akan berpengaruh pada usaha calon debitur dimasa yang akan datang. Beberapa analisis yang perlu dilakukan terkait dengan vondition of economy adalah kebijakan pemerintah. Apabila kebijakan pemerintah sering berubah, maka hal ini juga akan sulit bagi bank untuk melakukan analisis condition of

  economy .

  1. Tujuan Pemberian Kredit : Menurut Faisal, ( 2002 : 72-76) dalam pendekatan mikro ekonomi, tujuan pemberian kredit guna mendapatkan suatu nilai tambah baik

  Bagi nasabah sebagi debitur dengan mendapatkan kredit bertujuan untuk mengatasi kesulitan pembiayaan dan meningkatkan usaha dan pendapatan dimasa depan. Sedangkan bagi bank sendiri juga diharapkan melalui pemberian kredit akan menghasilkan pendapatan bunga sebagai pengganti harga dari pinjaman itu sendiri. Sedangkan dalam pendekatan makro ekonomi pemberian kredit merupakan salah satu instrument untuk menjaga keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat.

  2. Fungsi Kredit : Menurut Faisal, (2002 : 72-76) yang mengutip Muchardarsyah Sinungan (1993:211), fungsi-fungsi itu dalam garis besarnya adalah sebagai berikut : a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang.

  b. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari barang.

  c. Kredit meningkatkan peredaran dan lau lintas uang.

  d. Kredit adalah alat stabilisasi ekonomi.

  e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

  f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

  3. Klasifikasi Kredit menurut Faisal, (2002 : 72-76) : Kredit dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek pendekatan berikut : a. Menurut Tujuan Pemberian/Penggunaan

  Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diperoleh, kredit dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1) Kredit Komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk kredit revolving, maupun non-revolving. 2) Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian barang tertentu bukan keperluan usaha (aktivitas yang produktif) melainkan untuk pemakaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang bersifat non-revolving.

  b. Menurut Jangka Waktu Kredit Menurut jangka waktu kredit dapat dibedakan menjadi ;

  1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu tahun. Dalam kredit jangka pendek, ini termasuk juga kredit untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.

  2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka

  3) Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.

  c. Menurut Bentuk Jaminan 1) Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan karena adanya jaminan dari debitur, baik berupa harta bergerak maupun harta tidak bergerak. 2) Kredit tanpa jaminan, yaitu pemberian kredit dengan tidak berdasarkan barang jaminan. Kredit tanpa jaminan biasanya diberikan kepada nasabah lama yang oleh pihak diketahui benar-benar memiliki reputasi baik dalam membayar angsuran pinjaman.

  d. Menurut Status Hukum Debitur 1) Kredit berdasar debitur korporasi, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus badan hukum (corporate

  loans ) dan dalam jumlah kredit berskala menengah/besar.

  2) Kredit bagi debitur perorangan, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus perorangan (personal loans) dan jumlah kredit berskala kecil.

  e. Menurut Segmen Usaha 1) Whole Loans, yaitu kredit yang diberikan kepada individu tambahan modal kerja. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit komersial.

  2) Retail Loans, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah (debitur) untuk tujuan konsumsi. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit konsumtif.

  f. Menurut Sifat Pemakaian Dana 1) Kredit Revolving, yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-ulang, artinya kredit dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap bergantung pada kebutuhan debitur. 2) Kredit non-Revolving yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

  g. Menurut Sumber Dana Pembiayaan 1) Kredit Likuiditas yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaan diperoleh melalui kredit Likuiditas Bank

  Indonesia (LKBI). 2) Kredit pihak ketiga, yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito).

C. Usaha Kecil dan Mikro

  1. Pengertian UKM (Usaha Kecil dan Mikro) Dalam bukunya Hubeis (2009 :20) disebutkan seperti di bawah :

  a. Menurut BPS, UKM adalah perusahaan atau industri dengan pekerja antara 5-19 orang.

  b. Menurut Bank Indonesia: UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa : 1) Modalnya kurang dari Rp 20 juta. 2) Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta.

  3) Memiliki asset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan, dan 4) Omzet tahunan kurang atau sama dengan Rp 1 Miliar.

  c. Menurut Departemen Perindustran dan Perdagangan : 1) Perusahaan memiliki asset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan (Menurut Departemen Perindustrian sebelum digabung)

  2) Perusahaan memiliki modal kerja di bawah Rp 25 juta (Menurut Departemen Perdagangan sebelum digabung)

  d. Menurut Departemen Keuangan: UKM adalah perusahaan yang e. Menurut Departemen Kesehatan: Perusahaan yang memiliki penandaan standar mutu berupa sertifikat penyuluhan (SP), Merk Dalam Negeri (MD), dan Merk Luar Negeri (ML).

  2. Kriteria UMKM

Tabel 2.1 Kriteria UMKM

  a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan barang

  Usaha Mikro bangunan.

  b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

  a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan

  Usaha Kecil tempat usaha; atau

  b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00

  a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai paling banyak Rp 10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan

  Usaha Menengah tempat usaha; atau

  b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak

  3. Pembinaan dan Pengembangan Dalam Bab V pasal 14 UU No.25 tahun 1992, tentang Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah, menyebutkan bahwa: Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pembinaan dan pengembangan Usaha Kecil dalam bidang: a) Produksi

  b) Pemasaran

  c) Sumber Daya Manusia, dan

  d) Teknologi Dalam pasal 15 menyebutkan bahwa: Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pembinaan dan pengembangan dalam bidang produksi dan pengolahan dan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf a dengan:

  a) Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi dan pengolahan.

  b) Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan.

  c) Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan

  4. Kemitraan Dalam Bab VII pasal 26 UU No.25 tahun 1992, tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, menyebutkan bahwa:

  1) Usaha Menengah dan Usaha Besar melaksanakan hubungan kemitraan dengan Usaha Kecil, baik yang memiliki maupun yang tidak memiliki keterkaitan usaha. 2) Pelaksanaan hubungan kemitraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diupayakan kearah terwujudnya keterkaitan usaha.

  3) Kemitraan dilaksanakan dengan disertai pembinaan dan pengembangan dalam salah satu atau lebih bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumberdaya manusia, dan teknologi.

  4) Dalam melakukan hubungan kemitraan kedua belah pihak mempunyai kedudukan hukum yang setara.

D. Tenaga Kerja

  1. Pengertian Tenaga Kerja Tenaga kerja didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu