08.40.0127 Arini Diviacita Lumban Tobing DAFTAR PUSTAKA
141
Allahverdipour, H., Hidarnia, A., Kazamnegad, A., Shafii, F., Fallah, P. A., Emami, A. 2006. The Status of Self-Control and Its Relation to Drug abuse- Related Behaviors Among Iranian Male High School Students. Social
Behavior and Personality . USA: Proquest Sociology. Vol. 34. No. 4 (413- 423).
Alwasilah, C. A. 2003. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Barker, T. dan Carter, D. L. 1999. Penyimpangan Polisi. Alih Bahasa: Kunarto,
Dimyanti, K. M. A. Jakarta: Cipta Manunggal. (Edisi Ketiga) Baron, R. A. dan Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial: Jilid 1. Alih bahasa: Djuwita,
R., Parman, M. M., Yasmina, D., Lunanta, L. P. Jakarta: Erlangga. (Edisi Kesepuluh)
Curran, G. M., White, H. R., Hansell, S. 2000. Personality, Environment, and Problem Drug Use. Journal of Drug Issues. USA: Proquest Sociology. Vol.
30. No. 2 (375-405). Djajoesman, N. 1999. Penyalahgunaan Narkoba. Dalam Winda Dewi Ratnawati
(Eds) Mari Bersatu Memberantas Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
(Naza). Jakarta: BP Dharma Bhakti BNN. 2009. Data Kasus Tindak Pidana Narkoba di Indonesia tahun 2001-2008.
http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=DataKasus&op= detail_data_kasus&id=29&mn=2&smn=e (Jumat, 2 Maret 2012). _____. 2009. Data Kasus Tindak Pidana Narkoba di Indonesia tahun 2005-2008. http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=DataKasus&op= detail_data_kasus&id=28&mn=2&smn=e (Jumat, 2 Maret 2012). Firmanzah. 2011. Narkoba: Potensi Kerugian Ekonomis dan Pelemahan
Pembangunan Manusia. Dalam Firmanzah, dkk (Eds) Mengatasi Masalah
Narkoba dengan Welas Asih . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Glock, C. Y. dan Stark, R., 1988. Dimensi-dimensi Keberagamaan. Dalam RolandRobertson (Eds) Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis. Alih Bahasa: Saifuddin, A. F. Jakarta: CV Rajawali. Hadi, S. 2001. Metodologi Research: Jilid 2. Yogyakarta: Andi offset.
142 Haryanto, A. 2012. 2 Perwira Polri Terlibat Narkotika di Tahun 2011. http://news.detik.com/read/2012/03/15/145712/1868329/10/2-perwira- polri-terlibat-narkotika-di-tahun-2011 (Kamis, 15 Maret 2012 ). Hawari, D. 1999. Antisipasi Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif Lainnya: Aspek Medik, Psikiatrik, Psikososial, dan
Psikoreligius. Dalam Winda Dewi Ratnawati (Eds) Mari Bersatu
Memberantas Bahaya Penyalahgunaan Narkoba (Naza). Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Hazliansyah. 2012. Polda Lampung Musnahkan Ganja Bernilai Miliaran Rupiah. http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/12/12/21/mfdj9y-polda- lampung-musnahkan-ganja-bernilai-miliaran-rupiah (Selasa, 9 April 2013).
Irwanto, Elia, H., Hadisoepadmo, A., Priyani, MJ. R., Wismanto, Y. B., Fernandes, C. 2002. Psikologi Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Prenhallindo.
Joewana, M., Padmohoedojo, L. G., Widayat, A., Tambunan, M. J. 2001.
Narkoba: Petunjuk Praktis bagi Keluarga untuk Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta: Media Presindo.
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Paradigma. Kansil, C. S. T. 2003. Pokok-pokok Etika Profesi Hukum. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2006. Peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia No. Pol. : 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol. : 8 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jakarta: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Krisma, M. A. T. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menggunakan Narkoba pada Remaja. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata (tidak diterbitkan).
Lubis, T. L. 2000. Perspektif Interaksi Individu-Lingkungan dalam Membahas Tingkah Laku Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal Psikologi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Vol. 5. No. 1 (13-17).
Lukitaningsih, D. Y. 2001. Narkoba Pencegahan dan Penanganannya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
143 Madu, S. N. dan Poodhun, S. E. A. 2006. Stress Symptoms and Substance Use
Among Police Officials in the Central Region of Limpopo Province, South Africa. Journal Social Science. South Africa: Kamia-Raj. Vol 12. No. 3. (213-224). Maslim, R. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III . Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Mieczkowski, T. dan Lersch, K. M. 2002. Drug-testing Police Officers and Police Recruits: The Outcome of Urinalysis and Hair Analysis Compared.
Policing: An International Journal of Police Strategies & Management.
USA: Emerald. Vol. 25. No. 3 (581-601). Moleong, L. J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. (Edisi Revisi) Nawawi, A. R., Marsamun, J., Burhan, Y., Dasuki, H., Dekky. 1996. Selamatkan
Jakarta: Generasi Muda Bangsa dari Bahaya Penyalahgunaan Narkotika. BP Dharma Bhakti.
Prasetya, B. E. A. 2002. Hubungan antara Nilai Sosial Obat dan Self Esteem dengan Intensi Penyalahgunaan Obat Pada Remaja. Jurnal Psikologi.
Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Vol. 9. No. 1 (1-12). Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Rahardjo, S. 2002. Polri Pasca ABRI: Membangun Polisi Indonesia Baru. Dalam Hasyim Asy’ari (Eds) Polisi Sipil dalam Perubahan Sosial di Indonesia.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Retnowati, L., Singgih, Y. S., Suparman, M. Y. 2005. Persepsi Remaja
Ketergantungan Napza mengenai Dukungan Keluarga Selama Masa Rehabilitasi. Arkhe Jurnal Ilmiah Psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Vol. 10. No. 2 (76-88).
Saebani, B. A. dan Afifuddin, H. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: CV Pustaka Setia. Setyorini, Th. D. dan Wibhowo, C. 2008. Pengantar Psikologi Eksperimen.
Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. (Edisi Keempat) Simanungkalit, P. 2004. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba . Jakarta: Yayasan Wajar Hidup.
Soehardi, S. A. 2008. Polisi dan Profesi. Semarang: PD. PP Polri Jawa Tengah.
144 _____. 2009. Polisi Penegak Hukum yang Pelayan. Semarang: PD. PP Polri Jawa Tengah. Wadrianto, G. K. 2012. 1000 Polisi di Aceh Terindikasi Pakai Narkoba. http://regional.kompas.com/read/2011/12/13/13454194/1.000.Polisi.di.Ace h.Terindikasi.Pakai.Narkoba (Minggu, 26 Februari 2012). Wahyu, P. dan Priyanto, A. 2003. Efektivitas Strategi Intervensi Preventif
Pemahaman Remaja Tentang Narkoba di Kota Yogyakarta. Jurnal Psikologi . Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Vol. 12. No. 2 (71-82). Widjayanti. 2004. Penyalahgunaan Narkoba pada Mahasiswa. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata (tidak diterbitkan).
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana. (Edisi Revisi)
______. 2003. Pengenalan Narkoba. Dalam Warta BNN. Februari 2003. Jakarta: BNN. _____. 2012. 45 Orang Positif Narkoba. Dalam Radar Lampung. Surat Kabar Harian. 14 Februari 2012. _____. 2012. Wadir Narkoba Minta Ekstasi. Dalam Tribun Medan. Surat Kabar Harian. 22 Februari 2012. _____. 2012. Polisi Pemakai Narkoba Bakal Ditindak Tegas. Dalam Kompas.
Surat Kabar Harian. 15 Maret 2012.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Pedoman Wawancara
1. Identitas subjek
a. Siapa nama lengkap subjek?
b. Berapa usia subjek saat ini?
c. Subjek lahir di mana serta lahir tanggal berapa?
d. Subjek berdomisili di mana saat ini?
2. Latar belakang kehidupan subjek
a. Bagaimana hubungan subjek dengan keluarga?
b. Bagaimana pengalaman masa kecil subjek?
c. Bagaimana pengalaman masa remaja subjek?
d. Bagaimana penanaman agama di dalam keluarga subjek?
e. Bagaimana latar pendidikan subjek?
f. Bagaimana kondisi keluarga subjek saat ini?
3. Perjalanan hidup dan usaha-usaha yang dilakukan subjek untuk menjadi anggota Polri a. Sejak kapan subjek memutuskan untuk menjadi anggota Polri?
b. Apa alasan yang mendorong subjek menjadi anggota Polri?
c. Usaha apa saja yang dilakukan subjek untuk bisa menjadi anggota Polri?
4. Kehidupan subjek sebagai anggota Polri
a. Sudah berapa lama subjek menjadi anggota Polri?
b. Saat ini subjek bertugas di mana dan di fungsi apa? c. Apa saja aktivitas keseharian subjek sebagai anggota Polri di tempat tugas saat ini? d. Apa saja tugas-tugas yang diemban sebagai anggota Polri di tempat tugas saat ini? e. Subjek sudah pernah bertugas di mana saja?
f. Subjek sudah pernah bertugas di fungsi apa saja?
g. Bagaimana pengalaman suka dan duka menjalani profesi sebagai anggota Polri?
h. Apa masalah yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan bagaimana subjek mengatasinya? i. Interaksi sosial dengan sesama anggota Polri
1) Bagaimana hubungan dengan pimpinan? 2) Bagaimana hubungan dengan rekan kerja? j. Apa yang biasa subjek lakukan di luar jam kerja?
5. Interaksi sosial dengan lingkungan masyarakat
a. Apakah subjek tinggal di asrama Polri atau di luar asrama Polri?
b. Bagaimana hubungan dengan tetangga?
c. Apakah subjek juga sering bergaul dengan teman-teman masyarakat umum (teman-teman yang tidak berprofesi sebagai anggota Polri)?
d. Kegiatan apa saja yang dilakukan bersama dengan teman-teman dalam kehidupan sehari-hari? Baik teman yang berprofesi sebagai anggota Polri maupun yang bukan.
6. Keterlibatan subjek terhadap penyalahgunaan narkoba
a. Sejak kapan subjek memakai narkoba?
b. Sudah berapa lama subjek memakai narkoba
c. Hal apa yang menyebabkan subjek memakai narkoba?
d. Dari mana subjek memperoleh narkoba?
Pedoman Observasi
1. Kesan umum
a. Kondisi fisik subjek
b. Penampilan subjek
2. Ekspresi wajah subjek selama wawancara
3. Bahasa tubuh atau gerak-gerik tubuh subjek selama wawancara
4. Intonasi suara subjek selama wawancara
5. Respon subjek dalam menjawab setiap pertanyaan dari peneliti
LAMPIRAN B
Transkrip Wawancara Subjek I
Hari/Tanggal : Selasa, 2 Oktober 2012 Tempat : Ruang rapat utama Polres Lampung Tengah
No. Pertanyaan Jawaban Kode Analisis
1. Nama AW.lengkapnya bapak siapa?
2. Usianya 79 mbak, 33. sekarang berapa?
3. Lahir di Lahir di Kota Bumi mbak. Tanggal 26 mana? Agustus 1979.
4. Sekarang Sekarang di asrama Polres Lamteng bapak mbak. tinggalnya di mana?
5. Saya mau Hmm.. dari tahun, belum.. belum lama menanyakan mbak, 2009 awal-awal nyoba itu. keterkaitan bapak dengan narkoba, sejak kapan bapak memakai narkoba?
6. 2009 sampai Iya mbak. Iya mbak, 3 tahun. dengan tahun ini ya pak? Berarti udah tiga tahun ya pak?
7. Itu bisa Karena saya rasa lingkungan mbak ya
1G, Subjek nyobanya awalnya pengen pengen apa pengen
1H, memakai karena apa? nyoba tapi terbuai gitu, akhirnya karena
2E narkoba ga punya pendirian ya terjerumus mbak. berawal dari Karena mungkin awalnya ya lingkungan lingkungan lah mbak yang paling dominan gitu subjek yang mbak, jadi lingkungan di situ sebagian sebagian besar mereka menggunakan ya jadi besar juga ketemunya itu itu aja mbak. memakai narkoba, keinginannya untuk mencoba, dan tidak mempunyai pendirian sehingga subjek akhirnya terjerumus dalam penyalahguna an narkoba.
8. Lingkungan yang bapak maksud itu apa?
Ya teman-teman gitu mbak. Teman- teman saya bergaul waktu itu, sering ketemu.
2D Subjek memakai narkoba karena pengaruh teman/ pergaulannya .
9. Sebelumnya tau ga sih kalau teman- teman juga makai? Tau mbak, iya tau.
10. Langsung ikut apa gimana?
Nggak, nggak nggak, pakai jangka waktu juga gitu mbak, he’eh. Lama- kelamaan pas yang tepat trus kok kepengen gitu loh mbak, jadi ya he’eh disitulah pas terjerumusnya gitu mbak.
11. Maksud bapak, waktu ya pas dan tepat seperti apa itu pak sehingga akhirnya bapak mau makai narkoba?
Ya karna, apa suasana aja kalik mbak ya, disitu dulu waktu pas lagi apa masa- masanya itu karna di daerah tempat yang sepi jadi nggak ada nggak ada tempat hiburan jadi gitu mungkin ya hanya hanya itu aja mbak, nggak ada kegiatan. Itu aja yang ketemunya, jadi ya he’eh nggak ada kegiatan lain. Hmm.. banyak apa banyak ke sananya mbak gitu. Jadi lingkungan pas kebetulan banyak juga yang seperti itu, gitu loh.
2C,
2E Subjek memakai narkoba karena kondisi tempat tinggalnya yang sepi dan tidak ada tempat hiburan, serta keadaan lingkungan pada umumnya.
12. Tadi kan bapak bilang lingkungan itu teman- teman, teman-teman bapak anggota juga apa orang luar?
Iya mbak. Eee.. kebetulan sebagian, ya banyaknya orang luar malah mbak he’eh.
13. Bapak dapat narkobanya dari teman- teman anggota Polri juga apa dari orang luar? Dari, dari orang luar mbak.
14. Dapatnya gimana? Mereka langsung ngasi atau?
Nggak mbak, biasanya mereka pake perantara mbak, ya mungkin entah itu punya mereka entah itu bukan mereka nggak mau langsung nggak mau, tetap mereka pake pake triklah mbak kan begitu. Melalui via telpon trus, ada tuh di situ, terkadang malah kita hanya sekedar tau aja mbak nomor telponnya gitu loh mbak.
15. Orang yang ngasi itu tau bapak itu anggota Polri? Nggak tau mbak, he’eh nggak tau mbak.
16. Dalam makai bapak menutupi identitas gitu?
Ya kadang terkadang beli pun kita nggak nggak pernah ketemu dengan orangnya he’eh, hanya nomor telpon pinjem punya nomor telpon aja mbak.
17. Lha trus dapat barangnya gimana?
Ya biasanya dia, ya udah duitnya dikirim dulu, diambil duitnya atau mungkin disuruh transfer trus kalau sudah masuk baru nanti dijanjiin ama mereka ambil di sini.
18. Tinggal ngambil aja? Nggak ketemu orangnya mbak.
Nggak ketemu orangnya?
19. Bapak sendiri ketika memutuskan mau makai tuh ada pergolakkan batin ga sih antara mau makai dan tidak?
Iya ada mbak sebenarnya mbak, ya yang pasti mungkin karena satu mbak iman mungkin karena masih kurang. Trus yang paling yang paling dominan lingkungan sih mbak ya karena mungkin waktu itu nggak ada apa nggak ada kegiatan, daerahnya sepi jadi ya ketemunya itu ketemunya itu mbak. Jadi yang ada hanya pengennya itu gitu loh, he’eh. Jadi kesenangan sesaat aja mbak, he’eh, tanpa mikirin akibat.
1F,
2C Subjek merasa kurang dalam iman. Subjek memakai narkoba karena kondisi tempat tinggalnya yang sepi dan tidak ada kegiatan.
20. Apa pada saat memakai itu bapak sedang punya masalah di pekerjaan ataupun di rumah?
Sebenarnya nggak juga mbak, cuman hanya karna kepengen ya apalagi mungkin kalau kayak kemarin sih cuman pengen gaya-gayaan, he’eh, karena mungkin nggak ada ini ya karena mungkin trennya di situ ya karena di kampung.
1E,
2E Subjek memakai narkoba karena ingin tampil gaya dan karena narkoba yang sedang menjadi tren di lingkungan tempat tinggal subjek saat itu.
21. Inikan sekali makai, mau yang kedua kali, ketiga kali itu karena apa kalau menurut bapak sendiri?
Kalau pengalaman saya mbak, jadi setiap kali saya pada saat kena itu ya setiap ada orgenan aja mbak, ada ada orgenan gitu, orgen tunggal. Jadi kita paling hadir di orgen tunggal. Hanya itu aja mbak, jadi mungkin karena di kampung lah ya. Adanya orgen tunggal itulah pelampiasannya. Pas ada acara orgen tunggal kita pakai, kan gitu loh.
2F Adanya acara orgen tunggal, memungkink an subjek untuk memakai narkoba.
22. Saat bapak makai waktu itu kan untuk senang- senang, apa
Ya sadar sih mbak, kepikiran juga, tapi ya karena pas orgenan itu teman-teman pada makai lama-lama kebawa situasi ya saya juga makai.
2D,
1H Subjek memakai narkoba karena pada saat acara hiburan saat itu bapak tidak terpikir kalau profesi bapak sebagai anggota Polri itu kan seharusnya melarang orang lain menggunaka n narkoba, tapi kok bapak tetap makai? teman-teman subjek juga memakai narkoba, sehingga subjek terbawa situasi dan ikut memakai narkoba.
23. Ada merasa efek dari obat itu yang membuat bapak kepengen pakai lagi pakai lagi nggak?
Iya mbak, bawaannya ya mungkin karena aaa obat itu kan jadi bikin suasana beda sesaat gitu mbak jadi ya aaa beda aja rasanya kalau kita lagi nonton orgen tanpa tanpa ada itu ya kita badan kita beda. Kalau pas makai, ikut orgenan lebih enak, lebih asyik.
3B Dengan memakai narkoba subjek merasakan suasana yang berbeda, lebih enak, dan lebih asyik untuk mengikuti acara orgenan.
24. Maaf, bapak makainya jenis apa ya?
Aaa.. dulu pernah ekstasi mbak, he’eh, trus aaa terkahir kemarin itu sabu-sabu mbak, he’eh.
25. Waktu bapak makai ada nggak kepikiran kalau sebenarnya ini nggak baik? Yang mengguatka n apa?
Ya kepikiran mbak, ya cuma mungkin karena ya mungkin karena butuh
dopping aja karena butuh butuh
perubahan di badan. Situasi sesaat aja, karena kan bawaan kita kan seneng mbak pas lagi pas lagi apa efek sampingnya kan. Aaa jadi ya itu tadi mbak karena kita mau ke acara hiburan, jadi dengan adanya itu aaa jadi kita bisa jadi beda aja, tampil lebih percaya diri pada saat itu aja aaa itu aja mbak.
1A,
1E Subjek memakai narkoba karena butuh dopping untuk tubuhnya, dan juga karena subjek dapat tampil beda, serta tampil percaya diri dengan memakai narkoba.
26. Inikan taunya dari teman-teman ya, maap sebelumnya, dari keluarga ada yang makai juga nggak? Nggak ada, nggak ada mbak.
27. Bapak sekarang sudah berkeluarga?
Udah, he’eh sudah.
28. Anaknya berapa? Satu.
29. Waktu mulai makai itu sudah berkeluarga?
Waktu mulai makai sudah, baru-baru.
30. Baru-baru berkeluarga? Istri tau?
He’eh iya. Nggak tau, nggak, karena aaa saya menggunakannya kan waktu pada saat di tempat dinas. Jadi jauh mbak dari rumah.
31. Waktu itu dinas di mana?
Saya waktu itu pernah di Way Pengubuan pernah di Padang Ratu.
32. Pas makainya waktu itu sedang tugas di mana? Di Way Pengubuan.
33. Waktu itu bertugas di fungsi apa? Di SPK mbak.
34. Bapak sendiri mau jadi anggota Polri karena apa?
Ya dari awal awalnya sih cari kerja ya mbak ya hehehe, cari kerja gitu, karena emang aaa begitu lulus SMA ada tetangga mbak yang ngontrak di deket rumah aaa Polisi gitu loh mbak. Trus diarahin ama dia, udah kalau nggak mau nyusahin orang tua masuk polisi aja biayanya cuma sekali, katanya gitu mbak. Kalau kita mau yang lain-lain itu kalau mau kuliah itu kan biayanya besar katanya gitu, kalau polisikan walaupun biayanya besar kan hanya sekali gitu mbak, setelah itu kita kan terima gaji jadi nggak nggak ngerepotin orang tua. Jadi awalnya sih itu mbak, jadi nyoba- nyoba daftar gitu mbak. Ya kebetulan ya alhamdullilahnya sampai dengan keterima gitu mbak.
35. Nyoba- nyoba daftar itu waktu itu SMA? Karena ada tetangga itu tadi ya?
Iya jadi, jadi ada tetangga yang udah jadi polisi gitu mbak. Aaa saya masih sekolah, kelas tiga trus aaa diajak sering-sering ngobrol ama polisi tuh, udah coba-coba daftar polisi aja, kalaupun nanti emang diterima itu langsung dapat gaji, gitu katanya mbak. Jadi langsung kerja, kalaupun nanti mau kuliah lagi nanti mau apa setelah kerja, jadi nggak ngerepotin orang tua katanya. Akhirnya nyoba mbak, masih sekolah daftar.
36. Trus akhirnya setelah memutuskan mau jadi anggota Polri, itu usaha apa aja yang bapak lakukan?
Hmm.. Maksudnya usaha apa?
37. Maksudnya, apa-apa saja yang bapak persiapkan sebelum mengikuti tes?
Ya kebetulan dulu waktu masih SMA aaa aktif juga di sini di olahraga mbak. Jadi aaa kayaknya nggak ada kendala kalau untuk masalah fisik pada saat itu mbak gitu mbak. Aaa.. Waktu itu pernah ya ikut ikut-ikut aaa sepak bola sama pencak silat mbak.
38. Bisa tolong diceritakan nggak waktu memutuskan jadi anggota Polrinya itu kelas
Kelas tiga SMA, he’eh, pas kelas tiga SMA sudah mau akhir-akhir itu kan ya kebetulan cari-cari tau lah mbak, mau ke mana, mau ke mana, mau kemana gitu mbak. Nah kebetulan akhir-akhir itu sering ngobrol gitu loh mbak sama anggota Polisi ini mbak tetangga ini, ya berapa? trus dikasi masukan itu gitu loh mbak, trus coba ngomong ke orang tua bahwa saya pengen daftar ke sini. Ya memang orang tua mendukung, kalau memang maunya daftar ke situ, orang tua mendukung, bener-bener siap apa nggak katanya kan gitu, karena kan mungkin nantinya berat katanya kan gitu, dalam masa apa itu perubahan aja itu di fisik berat katanya, kira-kira kuat apa nggak. Ya alhamdullilahnya ya tekad gitu mbak, jadi he’eh.
39. Orang tua mendukung? Iya, iya, setelah di diterima berangkat mbak gitu mbak, apapun yang terjadi ya udah gitu loh yakin aja hehehe.
40. Ada persiapan khusus nggak waktu itu?
Ya kalau untuk masalah persiapan khusus pada saat daftar-daftarnya aja kita ulang-ulangi lagi aja latihan-latihan apa latihan ringan aja mbak gitu loh, karena mungkin kalau yang berat-berat sehari-hari sudah ikut tes ekstrakulikuler itu tadi mbak.
41. Kalau jadi anggota Polrinya sendiri udah berapa lama?
Saya dilantik tahun 99 he’eh, jadi 12 lah.
42. Saat ini bertugasnya di mana? Di sat di bag ops, di sini di polres mbak.
43. Pertama kali dinas di mana?
Pertama kali dinas di Polda Lampung aaa di bagian dalmas mbak he’eh. Sembilan bulan di sana trus pindah ke Polres Metro he’eh, di Polres Metro di dalmas juga mbak, di dalmas juga mungkin sekitar aaa empat enam bulan mbak. Enam bulan di Polres Metro saya pindah ke Polsek Kalirejo.
44. Di saat ini tugas-tugas yang diemban apa aja? Saya di staf sekarang mbak.
45. Biasanya kegiatan Kegiatan sehari-hari ya aaa buat sprin ya gitu. Aaa.. ya gitu aja mbak paling. sehari- harinya bagaimana?
Masalah-masalah kegiatan, kegiatan ini mbak, polisi, rencana giat operasionalnya he’eh.
46. Bisa diceritain nggak dari pagi tuh kegiatannya gimana?
Kalau kita, karena kita di staf jadi kita menyiapkan administrasinya mbak he’eh administrasi, jadi kalaupun mungkin ada kegiatan kegiatan apa-apa, kita yang menyiapkan administrasinya yang perlu kita persiapkan, administrasi.
47. Kalau yang waktu di dalmas?
Kalau yang waktu di dalmas mungkin aaa kita kalau memang ya stand by mbak stand by. Jika mungkin pas ada kerusuhan mungkin kita harus siap gitu aaa he’eh. Ya latihan sehari-hari ya mungkin latihan kalau memang pas itu ya selain apel ya kita latihan, latihan dalmas gitu mbak, kalau nggak ada kerusuhanlah he’eh. Cuman kita memang di back up di back up di barak semua mbak. Jadi jadi satu, kalau mau ke mana-mana harus ijin aaa jadi memang harus kumpul gitu mbak.
48. Waktu itu belum menikah ya?
Belum, masih bujang masih masih belum boleh. Dulu kan ada masa ikatan kerja ikatan dinas mbak, dua tahun gitu. Jadi itu belum dua tahun dinas dulu.
49. Waktu itu udah pernah kenal bandar narkoba?
Belum mbak, waktu itu belum, belum.
50. Belum ngerti sama sekali dengan narkoba ya?
Belum mbak he’eh, waktu itu belum mbak.
51. Bapak sendiri kan udah pernah di dalmas, di staf, yang paling menarik kerjanya di bagian apa?
Hmm.. Kalau pengalamannya saya ya waktu di polsek mbak jadi ya waktu di polsek saya pernah di bagian reserse di lapangan gitu mbak, jadi ya itu aja mbak artinya kita bisa menyatu dengan masyarakat gitu loh mbak, dengan kita berpakaian preman, kita muter ke mana- mana, kita masuk ke mana-mana ya seperti lingkungan sendiri gitu aja loh mbak he’eh. Berbaur dengan masyarakat di situ ya itu aja mbak.
Kalau mungkin kita berpakaian dinas kan formil biasanya mbak kalau bertemu dengan masyarakat, minimal kita aaa jaga sikap atau apa gitu mbak, kalau mungkin waktu di lapangan di fungsi serse ya kita udah membaur aja mbak, kita mau, mereka duduk di lapangan kita ikut duduk di lapangan.
52. Bapak makai narkobanya satu tempat dinas dengan yang bertugas di fungsi serse ini?
Nggak, nggak mbak, beda lagi, udah beda, udah pindah.
53. Kalau waktu bertugas di serse udah menikah?
Waktu serse ini belum menikah mbak, belum.
54. Tadi menariknya menurut bapak karena bisa membaur dengan masyarakat ya?
Waktu, aaa bisa membaur dengan masyarakat kemudian ya masyarakat juga ngerasa nggak nggak ada beda nggak ada jarak dengan kita gitu loh mbak. Mereka kan mau bercengkrama kan nggak ada jarak gitu loh mbak, tetap mereka menghargai cuman mereka lebih luwes gitu loh mbak.
55. Waktu bertugas di serse berat nggak sih ngejalanin tugasnya?
Karena, karena daerah itu dianggap cukup rawan ya sebenarnya berat mbak.
56. Daerah mana itu? Padang Ratu. Cuman karena kita sudah akrab dengan lingkungan sana ya saya rasa nggak juga mbak, gitu loh.
57. Pernah menangani kasus narkoba juga?
Saya pernah dinas di fungsi narkoba juga mbak, cuman saya di bagian lapangannya mbak. Jadi bukan saya yang menyiapkan administrasi, bukan mbak. Jadi bukan masalah pemberkasan, bukan, saya bagian lapangan opsnalnya mbak.
58. Itu kalau di lapangan apa tugasnya?
Ya cari informasi, melakukan penangkapan.
59. Dari situ sudah mulai kenal dengan narkoba?
Pada saat itu saya baru kenal mbak ama narkoba.
60. Kalau yang saya tau serse tuh berat kerjanya, waktu itu sudah ada keinginan untuk makai narkoba?
Blum mbak, ya udah kenal aja cuman belum begitu ini mbak, nggak nggak tertarik gitu loh, tapi pada saat saya berdinas di polsek trus sering ada hiburan orgen tunggal itu dan cuman itulah hiburan yang apa yang bisa dibilang paling bagus gitu ya, jadi di situlah ini kenanya mbak. Hmm.. sambil ada di tempat situ, ya karena awalnya sih pemilik rumah kenal dengan kita, dia minta tolong untuk kita ada di situ untuk bantu-bantu keamanan walaupun kita tidak berpakaian dinas, karena mungkin orang juga tau bahwa kita anggota polisi di situ. Jadi karena ada di situ, hadir di situ, ya tertarik gitu loh mbak, pengen untuk menikmati acara itu dengan lebih gitu loh.
2F Banyaknya pesta di kampung tempat subjek bertugas, sehingga memungkink an subjek untuk memakai narkoba.
61. Tertarik pada apa maksudnya pak?
Tertarik jadi mau nyobain mau makai narkobanya itu mbak.
1G Subjek tertarik untuk mencoba memakai narkoba.
62. Sering menghadapi masalah nggak dalam pekerjaan?
Kalau masalah, saya rasa ya masalah- masalah yang berat nggak ada mbak, kalau cuman masalah-masalah hanya tantangan-tantangan ya mungkin itu pasti ada mbak. Ya seperti menghadapi orang kan berbeda-beda, gitu mbak. Jadi dari situlah mungkin kita harus lebih teliti gitu loh mbak, memahami satu sama lain, berbeda-beda orang berbeda ininya mbak, karakternya mbak.
63. Cara mengatasiny a dengan?
Ya dengan bergaul ya mbak. Kita harus tau watak dan kepribadian orang itu mbak, jadi kan kalau di sana di tempat saya dinas itu kan nggak satu suku jadi berbeda juga adatnya.
64. Saat ini tinggalnya di mana? Di asrama.
65. Bersama keluarga? Bersama keluarga, iya.
67. Istri bapak bekerja? Barusan kerja mbak.
68. Anak udah umur berapa? Tiga tahun.
69. Kan tinggalnya di asrama tuh, hubungan dengan tetangga- tetangga gimana? Baik mbak. Rukun-rukun aja.
70. Biasanya ngapain aja ama tetangga?
Ya kalau pas sama-sama di luar ya ngobrol gitu mbak. Hmm.. ya kalau bertamu ya jarang mbak orang deketan gitu, hehe. Paling ya hanya ngobrol gitu.
71. Walaupun tinggal di asrama, sama masyarakat umum masih bergaul nggak?
Masih mbak, yang kenal aja paling mbak. Palingan ya kita tetap melakukan pembinaan ya tetap mbak, paling yang kita pergunakan untuk kelancaran kerjalah paling ya gitu.
72. Dengan masyarakat umumnya ini udah kenal lama?
Sudah, sudah kenal lama. Dulu sering membantu dalam dinas juga gitu loh mbak, pernah memberikan informasi.
73. Kalau sama teman-teman yang juga anggota itu biasanya kesehariann
Di sini ya nggak ada mbak, kalau pas jam istirahat paling ke mesjid, paling trus ke kantin, cuman gitu aja mbak, setelah istirahat selesai paling ke kantor lagi, kerja. Kalau pas selesai dinas pas selesai apel paling kalau janjian, olah
74. Hubungan sama rekan kerja itu gimana?
78. Waktu ketauan makai narkoba, itu apa tindakan dari pimpinan?
81. Itukan kapolres, yang di fungsi bapak?
Sekarang saat ini? Yang di sini? Yang di polres ini Pak Heru.
80. Pimpinan bapak yang membawahi bapak langsung siapa?
Sekarang ini karena kemarin juga sudah ikut latihan jadi ya pelan-pelan untuk berubah mbak gitu mbak. Jadi menyadari bahwa kemarin-kemarin itu semuanya nggak ada yang benar gitu mbak, sudah salah, ya syukurlah mbak alhamdullilah dengan adanya pelatihan itu kita bisa ya lebih teraturlah mbak, gitu mbak.
79. Sekarang gimana hubunganny a?
Ya selain dimarah, dimajukan disiplinnya mbak. Jadi disidangkan, dan sudah dapat putusannya juga mbak.
Ya karena kemarin melakukan kesalahan, ya jadi pernah mbak dimarahin.
Alhamdullilah baik mbak, nggak ada yang bermasalah.
77. Pernah dimarahin oleh pimpinan?
Iya paling karena kurang disiplin atau apa jadi dimarah gitu aja mbak. Ya kalau dimarah itu mungkin karena pimpinan sayang mbak. Jadi bukan kita ambil ati bahwa mereka benci bukan mbak.
76. Kalau sama pimpinan? Kalau sama pimpinan ya kalau clash nggak ada mbak, paling disalahin aja mbak, emang salah sih mbak hahaha.
Nggak ada mbak, sementara ini nggak ada mbak.
clash ?
75. Pernah ada
Ooo.. Di bagops? Pak Adi Sumirat, kabagops.
82. Pak kabagopsnya sendiri dengan bapak sekarang gimana? Apakah bapak ada ngerasa dia nggak suka dengan bapak?
Alhamdullilah nggak, jadi sampai saat ini ya tetap dibimbing gitu mbak. Pimpinan saya membimbing saya untuk lebih teratur gitu mbak, sempurna mungkin mbak teraturnya. Sampai saat ini kita juga minta untuk selalu diingetin mbak, gitu mbak, karena banyak teledornyalah mbak gitu loh.
83. Bapak pindah ke sini baru- baru?
Di bagops? Baru mbak. Baru setelah dari polsek.
84. Baru setelah ikut Ataubat itu? Iya, iya mbak.
85. Berarti kan teman-teman baru, ada yang sudah pernah bapak kenal? Iya, udah ada yang pernah kenal mbak.
86. Mereka bagaimana ke bapak?
Ya alhamdullilah sampai saat ini mereka nggak, tidak mempermasalahkan yang lalu gitu mbak. Mereka tetap baik sama saya. Yang jelas untuk saat ini kita (batuk) yang lebih baiknya aja yang diambil gitu mbak.
87. Biasanya bapak kalau pulang kantor ngapain aja?
Kalau pulang kantor ya paling kalau setelah sore paling selain istirahat, ya paling ngobrol dengan keluarga, selain itu sore paling olah raga.
88. Itu jam kerjanya dari jam berapa sampai jam berapa?
Hmm.. Tujuh, jam setengah delapan mbak, sampai dengan jam tiga mbak.
89. Bapaknya Kalau orang tua dari Way Kanan mbak. asal mana?
90. Dua- duanya? Iya dua-duanya mbak.
96. Pengalaman waktu SD gimana?
SMA ya itu tadi mbak, ikutan olah raga sepak bola ama pencak silat yang ada di sekolah. 100. Di Bandar
99. Waktu SMA?
98. Waktu SMP? SMP nggak ada mbak.
Ya paling pramuka-pramuka biasa aja di sekolah. Waktu itu (batuk) pernah diajak ke Cibubur, cuman dari sekolah nggak siap gitu loh mbak. Hmm.. mungkin karena ada faktor apa gitu yang nggak jadiin berangkat mbak.
97. Selain kegiatan belajar rutin, pernah ikut kegiatan apa aja?
Ya lancar-lancar aja mbak, nggak pernah ada kendala.
Baik, nggak pernah ada tekanan, nggak pernah ada masalah.
91. Orang tua masih ada? Masih.
95. Hubungan dengan keluarga gimana? Ayah, ibu, dan saudara- saudara?
94. SD sampai SMP aja yang di Way Kanan? Iya.
Dari SD sampai SMP aja mbak. Kan SMAnya saya di Bandar Lampung.
93. Dari SD sampai SMA?
Di Way Kanan aja.
92. Waktu bapak kecil, menetap terus di Way Kanan apa pernah pindah- pindah?
Lampung bapak tinggal Di Bandar Lampung ngekost mbak. siapa? 101. Keputusan untuk ke
Bandar Lampung itu dari siapa?
Dari, ya selain orang tua yang ngarahin, kitanya juga mbak yang mau mbak. Kebetulan dari kakak-kakak tradisinya juga seperti itu mbak. Iya jadi gitu mbak. Jadi, hmm.. di Bandar Lampung bukan ngekost, punya rumah mbak cuman yang tinggal cuman saya sendiri gitu. 102. Bapak berapa bersaudara? Sebelas bersaudara. 103. Bapak anak ke?
Lima. 104. Kan itu keluarga besar, hubungan dengan keluarga besar gimana?
Baik mbak, baik-baik aja.
105. Dengan kakak-kakak dengan adik- adik biasanya ngapain aja kalau lagi ngumpul?
Ya, udah berjalan udah sekian tahun ini ya setiap empat bulan sekali ada arisan keluarga. Pas arisan ya saling cerita- cerita, pada ngobrol-ngobrol. Ya bercengkrama aja mbak.
106. Kalau dulu belum jadi polisi?
Hmm.. Kalau dulu belum jadi polisi ya tetap ikut mbak, dari dulu sudah ada mbak, cuman sebelum berkeluarga cuman datang aja tapi nggak ikut arisannya gitu mbak. Jadi setelah bekeluarga aja baru boleh ikut. Cuman tetap ngumpulnya ikut gitu. 107. Sebelas bersaudara sama ayah dan ibu ini masih lengkap?
Lengkap.
108. Waktu kecil apa yang Ngajar ngaji. Belajar ngaji dulu mbak. orang tua ajarkan kepada bapak?
109. Itu orang tua sendiri yang ngajarin?
Orang tua yang pas ngajarinnya di rumah mbak, jadi selain di rumah belajar ngajinya juga di mesjid mbak. 110. Siapa yang paling sering ngajarin? Ayah atau ibu?
Ibu.
111. Orang tua bapak kerja apa?
Ibu, ibu rumah tangga. Bapak pensiunan PNS. 112. Kan anaknya banyak ya, bagaimana orang tua bapak medidiknya anak- anaknya?
Ya itulah mbak, mengalir gitu aja mbak, hehe. Ya kalau sekolah, sekolah. Rata- rata begitu, setelah lulus SMP semuanya di hijrahkan ke Bandar Lampung. Kebetulan di situ juga tapi nggak dekat dengan rumah, sudah agak jauh, kebetulan ada kakak gitu loh mbak, jadi yang mengontrol itu ada kakak. Kakak yang nomor dua itu sudah menetap di Bandar Lampung. Jadi kalaupun ada kendala ada apa tetap ke kakak itu gitu mbak laporannya, jadi nanti kakak yang coba untuk bantu. Jadi kalau yang masih kecil ikut sama orang tua, sampai dengan SMP lah mbak. Alhamdullilah ya kalau sekarang ini udah besar semua mbak. 113. Adek yang paling kecil sudah menikah?
Belum mbak, masih sekolah, kuliah mbak di Bandar Lampung.
114. Tadi bapak bilang sudah diajarkan mengaji sejak kecil, itu berpengaruh nggak untuk kehidupan dewasanya?
Ya berpengaruh sih mbak kalau berpengaruhnya, cuman kembali lagi dari pergaulan dan lingkungan itu mbak yang lebih, lebih besar pengaruhnya mbak. Kalau lingkungan itu banyak yang nggak sholat, kayaknya kita lama- lama ngikut juga gitu mbak. Lama-lama ya ditinggalin, dulu ya mungkin kita masih anak-anak gitu loh mbak, jadi ngaji harus, karena mungkin teman- temannya pada ngaji jadi ya ikut. 115. Jadi waktu makai narkoba itu udah jarang ngaji?
Jarang mbak. Pas sebelum makai narkoba itu udah jarang mbak ngajinya mbak. Ya udah jarang ngaji mbak, ya hanya paling satu dua kali sholat kalau pas lagi mood sholat. Cuman nggak seperti dulu lagi gitu loh mbak, karena ya itu tadi sih mbak, karena pengaruhnya juga mungkin besar kan gitu kebanyakan jadi lupa, jadi menggampangkan masalah gitu loh. Apalagi kita kepikiran untuk akhirat, kayaknya nggak gitu loh mbak karena pada saat kita narkoba itu ya emang bener-bener nggak, bodo amat gitu loh, akhirat ya bakal nggak kita iniin ya di dunia aja kita, sesaatnya aja yang kita pikirin.
1F Subjek jarang beribadah, beribadah kalau sedang
mood saja.
116. Pengaruh apa maksudnya pak?
Pengaruh lingkungan tadi itu mbak, ya teman-teman, narkobanya itu juga.
2D,
3B Subjek memakai narkoba karena pengaruh teman-teman dan narkobanya itu sendiri.
117. Waktu bapak makai narkoba apa sih yang bapak rasain?
Ya, nggak ada mbak, karena sebenernya kayak waktu pakai ekstasi ya dibawa seperti mengkhayal aja. Rasa badan ya ringan gitu aja mbak, denger suara seperti bisa ngikutin. 118. Selain karena ikut orgen tunggal tadi, ada nggak bapak ngerasain hal-hal lain yang bikin bapak harus makai lagi?
Nggak ada sih mbak kalau untuk ini ya hanya itu aja paling kalau pas kepengen ya paling pas ada acara orgenan. Trus juga saya rasa juga bawaan dari narkobanya itu mbak, jadi rasa nagihnya itu timbul pada saat situasinya itu pernah kita alamin.
3B Narkoba menimbulkan ketagihan dalam diri subjek.
119. Untuk mendapatka Nggak mbak, waktu itu nggak mbak.
Karena udah tau belinya di mana gitu
3A Subjek mudah untuk n narkobanya ini ada kesulitan nggak pak? mbak, karena kita sudah punya nomornya, sudah tinggal nelpon aja paling mbak. mendapatkan narkoba.
120. Waktu itu lagi pisah ama istri ya? Ketemunya itu gimana?
Anu mbak, waktu masih ini ya jadi pas jaga aja mbak, jadi biasanya kita dua hari di wilayah, satu hari pulang, kemudian dua hari kerja, satu hari pulang.
2A,
2B Tinggal berjauhan dengan istri dan anak untuk beberapa hari dalam seminggu juga menjadi salah satu penyebab subjek dekat dengan lingkungan para pemakai narkoba di tempat subjek bertugas.
121. Istri curiga nggak? Nggak mbak, karena ya sebisa mungkin kita ya pulang pada saat normal.
122. Makai narkobanya pas apa?
Ya waktu itu pada saat kita pas hadir di acara, pas ada acara dan kebetulan memang kampung itu sering benar gitu loh ada acaranya. Jadikan kampung itukan luas nggak di situ aja, jadi ya apalagi kalau pas musim pesta gitu loh mbak. Bisa kadang satu hari dua tempat gitu loh. Ya itupun kalau pas kita hadir aja mbak, pas kalau kita mungkin dekat akrab ama tuan rumahnya atau di lingkungan itu kita banyak binaan, kita datengin mbak. Kalaupun kita pas lagi banyak kerjaan, nggak mungkin juga kita bisa hadir kan.
2F Banyaknya pesta di kampung tempat subjek bertugas, sehingga memungkink an subjek untuk memakai narkoba.
123. Berarti ini bisa dibilang makainya di luar, maksudnya itu bukan karena.
Lagi kerja gitu?
124. Iya. Nggak mbak, karena kan waktu itu kita jaganya di SPK mbak. Jadi kalau jaga ya jaga aja, kalau pas nggak jaga, nggak ada kegiatan. 125. Ada ngerasa nggak karena beban tugas?
Nggak ada mbak, kalau beban tugas saya rasa mungkin lebih santai ya mbak ya. Santai karena dulu hanya jaga kan ya, nggak ada beban kerja gitu mbak. 126. Waktu itu tinggal di asrama atau bukan?
Masih tinggal di asrama mbak, tinggal di asrama cuman saya dinas di polsek.
127. Di polsek itu tinggalnya di asrama? Di polsek ada asrama?
Bukan, asrama tetap di sini mbak.
128. Ooo.. Jadi ngelaju? He’eh, iya mbak ngelaju.
129. Menurut bapak lingkungan asramanya gimana?
Asrama bagus mbak. Nggak ada masalah ama lingkungan asrama. Kita bergaul biasa aja.
130. Tadi bapak bilang di tempat bapak bertugas itu sepi kan, ada perasaan sebel atau nggak sih di pindahin ke tempat itu?
Nggak mbak, karena memang satu waktu itu kita setelah pindah dari Padang Ratu yang tempatnya mungkin lebih jauh dari tempat tinggal kita, jadi ngerasa lebih deket lebih santai mbak malah. Iya walaupun lebih sepi ya kita lebih santai gitu loh. Yang kedua, lebih deket dari rumah gitu.
131. Bapak sendiri dengan keluarga maupun dengan istri hubunganny a bagaimana?
Ya kalau dibilang banyak masalah nggak ada mbak kalau masalah mbak, cuman setelah nggak menggunakan narkoba ini ya lebih lebih dekat aja rasanya mbak. Kalau dulu mungkin lebih cuek gitu loh mbak, kadang apa aja kita tuh lebih mementingkan kita sendiri rasanya, gitu mbak. Hu’um.. jadi memang lebih egois gitu mbak, jadi pas anak pengen apa atau keluarga pengen jalan-jalan, nanti ajalah, padahal kita cuma ngeberatin kesenangan kita aja. 132. Kesenangan apa ni pak?
Kesenangan sendiri makai-makai narkoba itu mbak. 133. Pada waktu itu istri nggak curiga apa-apa ke bapak?
Ya nggak pernah curiga mbak karena nggak tau. Karena kita alasan dinas mbak. Jadi kalau memang kita mau punya rencana atau tau ada orgenan, paling kita ngomong aja ama istri saya mau ke kantor, mau dinas, kerja. Ya dia sudah nggak curiga mbak. Artinya mungkin dia pikir kerja gitu aja mbak. 134. Pada saat bapak makai narkoba itu apa sedang ada masalah dengan istri?
Nggak mbak. Nggak ada apa-apa. Baik- baik aja mbak. Harmonis-harmonis aja kok mbak.
135. Sebelum memakai, hubungan bapak dengan lingkungan asrama, lingkungan kerja, lingkungan keluarga inti itu bagaimana?
Baik-baik aja mbak. Iya sebenarnya pada saat menggunakan narkoba itu nggak banyak yang tau sih mbak, nggak banyak yang tau. Hanya komuniti aja gitu loh mbak, jadi sesama penggunanya aja gitu loh mbak, jadi teman-teman yang sering menggunakan bersama aja yang tau gitu loh mbak. Jadi yang lain nggak banyak juga yang tau mbak.
136. Bapak kan tinggalnya di lingkungan asrama ya, kok bapak bisa tiba-tiba berteman banget dengan lingkungan luar asrama? Apa karena dinas itu tadi?
Jadi, dinasnya di tempat itu kemudian ya pas kebetulan waktu itu di fungsi serse juga pernah, selain di SPK juga, jadi emang membaur mbak di sana.
137. Dengan Dengan teman-teman polsek masih teman-teman yang di polsek dulu masih berhubung- an? mbak, cuman mungkin untuk saat ini memang yang lingkungan-lingkungan yang masih berbau-bau narkoba sudah kita tinggalin. Karena kalau kita sudah niat, kita nggak pengen yang gitu-gitu lagi ya udah kita tinggalin lah mbak. Saya rasa itu juga jalan untuk kita berubah. Kalau masih juga kita dekatin bisa jadi kita terjerumus lagi gitu mbak, kan rasa kepengen trus timbul lagi, trus obrolan yang itu juga. Hari-hari ya gitu aja, ketemunya ya itu lagi itu lagi. 138. Bapak makai narkobanya kurang lebih tiga tahunan?
Iya, kurang lebih sekitar gitu lah mbak, cuman ya nggak yang terus-menerus nggak mbak, ada jedanya juga.
139. Jedanya lama nggak? Ya pernah waktu pas anak saya sakit, itu nggak pernah keluar mbak dari rumah, di rumah aja abis pulang kerja pulang, terus pulang gitu loh, jadi nggak pengen nggak pengen bergaul dengan dunia luar.
140. Berapa lama itu pak? Ya anak saya sembuh, kebetulan teman- teman ngajak ngumpul ada acara lagi ya makai lagi mbak.
141. Waktu bapak di tes, masih dalam keadaan rutin makai? Iya, iya mbak. Masih. 142. Waktu tau mau di tes urine gimana perasaannya ?
Nggak tau mbak, karena disuruh kumpul aja, disuruh kumpul tiba-tiba tes gitu, pasrah ajalah hehe.
143. Waktu itu emang baru abis makai juga?
Nggak, nggak mbak udah lama. Udah lama cuman ya masih ada nggak langsung hilang kan mbak. 144. Berapa lama jaraknya dari terakhir makai
Paling baru seminggu lah mbak. sampai waktu di tes?
145. Pendidikan terakhir bapak apa? Sampai SMA mbak. 146. Ada rencana mau nerusin ke perguruan tinggi? Kuliah maksudnya mbak? Ada mbak. 147. Kalau pendidikan terakhir istri?
Sarjana mbak.
148. Anak sudah umur berapa? Umur tiga tahun. 149. Belum sekolah
Berarti ya? Belum, rencana kemarin mau PAUD tapi anaknya maunya berubah-berubah hahaha. Kadang-kadang dia mau kadang-kadang nggak mau ya kan haha.
150. Waktu SMA di Bandar Lampung di SMA apa? Saya di SMA 5 mbak. 151. Prestasi belajarnya gimana waktu SMA?
Ya masuklah mbak, masuk sepuluh besar mbak.
152. SD, SMP? Eee.. Iya, ya, nggak ada mbak. Karena tinggal sendirian, cuma deket situ ada kakak, kalau pas itu kan SMA mbak. SD, SMP malah ngak mbak. SD, SMP bodoh saya mbak hahaha. 153. Waktu SMA kan malah udah pisah sama orang tua, yang ngarahin waktu itu siapa?