ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. ”D” G 1 P 1 A 0 UK 31MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI BPM MARIA ULFA, Amd. Keb, DESA SUMBERJO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA
1 P
1 A UK 31MINGGU DENGAN KEHAMILAN Ny. ”D” G
NORMAL DI BPM MARIA ULFA, Amd. Keb, DESA SUMBERJO
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
LAPORAN TUGAS AKHIR
NA’IMATUN HASANAH
141110027
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA
Ny. ”D” G1 P
1 A UK 31MINGGU DENGAN KEHAMILAN
NORMAL DI BPM MARIA ULFA, Amd.Keb, DESA SUMBERJO
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
LAPORAN TUGAS AKHIR
Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma-III Kebidanan
Oleh :
NA’IMATUN HASANAH
141110027
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA
Ny. ”D” G1 P
1 A UK 31MINGGU DENGAN KEHAMILAN
NORMAL DI BPM MARIA ULFA, Amd.Keb, DESA SUMBERJO
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
Di persiapkan dan disusun oleh : Nama
: Na’imatun Hasanah Nim : 14.111.00.27
Telah Disetujui sebagai Laporan Tugas Akhir untuk memenuhi persyaratan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan
Menyetujui, Pembimbing I
Siti Rokhani, SST., M.Kes.
NIK. 02.07.083 Pembimbing II
Yeti Mareta U., SST., S.Psi., M.Kes.
NIK. 02.05.047
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA
Ny. ”D” G1 P
1 A UK 31MINGGU DENGAN KEHAMILAN
NORMAL DI BPM MARIA ULFA, Amd.Keb, DESA SUMBERJO
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
Di persiapkan dan disusun oleh : Nama
: Na’imatun Hasanah Nim : 14.111.00.27
Telah dipertahankan dan didepan penguji pada tanggal : 26 Juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat dapat diterima Mengesahkan,
TIM PENGUJI
NAMA TANDA TANGAN
Penguji Utama : Lilis Suryawati, SST., S.Psi., M.Kes. NIK. 02.05.045 ................................. Penguji I : Siti Rokhani, SST., M.Kes. NIK. 02.07.083 .................................. Penguji II : Yeti Mareta U., SST., S.Psi., M.Kes. NIK. 02.05.047 .................................
Mengetahui, Ketua STIKes ICMe
Bambang Tutuko, S.H., S.Kep Ns., MH NIK 01.06.054
Ketua Program Studi D3 Kebidanan
Lusiana Meinawati, SST.,S.Psi.,M.Kes NIK. 02.08.126
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Na’imatun Hasanah NIM : 14.111.00.27 Tempat, tanggal lahir : Bangkuang, 20 Desember 1995 Institusi : Prodi DIII Kebidanan STIKes ICME Jombang
Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini asli dengan judul “Asuhan Kebidanan Koprehensif Pada Ny “D” Dengan Kehamilan Normal Di BPM Maria Ulfa, Amd.Keb Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang”.
Adapun Laporan Tugas Akhir ini bukan milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumber.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Jombang, Juli 2017 Yang Menyatakan
Na’imatun Hasanah 14.111.00.27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bangkuang pada tanggal 20 Desember 1995 dari Bapak Muzakir dan ibu Rusmawati. Penulis merupakan putri ke 6 dari 8 bersaudara..
Tahun 2006 penulis lulus dari SD Negeri 2 Bangkuang, tahun 2009 penulis lulus dari Mts Darul Ulum Bangkuang, pada tahun 2012 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Karau Kuala dan pada tahun 2014 masuk perguruan tinggi STIKes Insan Cendekia Medika Jombang. Penulis memilih studi DIII Kebidanan dari lima pilihan pr ogram studi yang ada di “STIKes ICME ” Jombang. Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Penulis, Juli 2017 Na’imatun Hasanah
14. 111. 00. 27
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan RahmatNya sehingga dapat terselesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul
P A 31 minggu dengan keluhan “Laporan Asuhan Kebidanan pada Ny “D” G
1 Flour Albus, sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bambang Tutuko, SH., S.Kep Ns., MH, selaku ketua STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
2. Lusiana Meinawati, SST., S.Psi., M.Kes, selaku ketua program studi D-III Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
3. Siti Rokhani, SST., M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
4. Yeti Mareta U, SST., S.Psi., M.Kes, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini Terselesaikan.
5. Lilis Suryawati, SST., S.Psi., M.Kes, selaku penguji utama yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
6. Maria Ulfa, Amd.Keb, yang telah memberikan ijin untuk melakukan
7. Ibu Dea Yunita Putri selaku responden atas kerjasamanya yang baik.
8. Bapak Muzakir, Ibu Rusmawati, kakak Badri, kakak Kadri, kakak Ana, kakak Mami, Adik Alif, Adik Sri, terimakasih atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Laporan Tugas Akhir ini selesai pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Jombang, Juli 2017 Penulis
RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA
P A UK 31MINGGU DENGAN KEHAMILAN Ny. ”D” G1
1 NORMAL DI BPM MARIA ULFA, Amd. Keb, DESA SUMBERJO
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
Oleh :
Na’imatun Hasanah
141110027
Flour albus merupakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan organkewanitaan yang memerlukan perhatian khusus karena flour albus jika tidak ditangani
dengan baik akan berbahaya pada ibu dan janin.Tujuan dari kebidanan ini adalah memberikan Asuhan Kebidanan secara continue
of care (COC) pada Ny “D” dengan Flou Albus Di BPM Maria Ulfa Desa Sumberjo
Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang dalam bentuk asuhan kebidanan kepada ibu
dan bayi mulai dari kehamilan sampai keluarga berencana menggunakan pendekatan
manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.Penatalaksanaan mengatasi masalah flour albus adalah dengan peran mandiri
yaitu ANC terpadu, konseling personal hygiene, memberikan dukungan emosional untuk
mengurangi kecemasan pasien.Hasil as uhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “D” selama trimester III
dengan flour albus, persalinan spontan tanpa penyulit tetapi pada kala I terjadi fase laten
memanjang, pada masa nifas dengan nifas normal, pada BBL dengan normal, pada masa
neonatus dengan neonatus normal, dan menjadi akseptor baru KB suntik 3 bulan.Kesimpulan dari asuhan kebidanan secara komprehensif ini didapat dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan secara dini,
pada persalinan tidak ada penyulit tetapi pada kala I fase laten memanjang, nifas, BBL,
neonatus dan KB tidak ditemukan adanya penyulit. Disarankan kepada bidan untuk
melakukan scrining secara teratur pada semua ibu hamil disetiap kunjungan dan
melakukan asuhan kebidanan secara kolaborasi bila ditemukan kasus flour albus.Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Flour Albus
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
KATA PENGATAR ....................................................................................... vi
RINGKASAN ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang. ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................... . 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ . 3
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 4
1.5 Ruang lingkup ............................................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan Trimester III ..................................................... 7
2.2 Konsep Dasar Persalinan............................................................................ 17
2.3 Konsep Dasar Nifas.................................................................................... 31
2.4 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir .................................................................. 40
2.5 Konsep Dasar Neonatus ............................................................................. 46
2.6 Konsep Dasar Keluarga Berencana ............................................................ 58
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III ............................................ 60
3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ................................................................. 66
3.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ......................................................... 73
3.4 Asuhan Kebidanan Nifas .......................................................................... 75
3.5 Asuhan Kebidanan Neonatus .................................................................... 83
3.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana .................................................. 87
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III ........................................... 91
4.2 Asuhan Kebidanan Persalinan.................................................................. 99
4.3 Asuhan Kebidanan Nifas........................................................................... 109
4.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ......................................................... 113
4.5 Asuhan Kebidanan Neonatus .................................................................... 116
4.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana .................................................. 118
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 121
5.2 Saran ........................................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jadwal kunjungan Nifas ................................................................ 35Tabel 2.2 Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum36 Tabel 2.3 Nilai apgar .................................................................................... 41
Tabel 4.1 Distribusi data subjektif dan obyektif dari variable ANC92 Ny”D” di BPM Maria Ulfa Amd,keb Ds. Sumberejo ..................
Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC(Intra Natal Care)
96 Ny “D” di BPM, Maria Ulfa Amd.Keb Wonosalam-Jombang. ..................................................................
Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel PNC(Post Natal care) Ny “D” di BPM Maria Ulfa, Amd. Keb.
Wonosalam-Jombang ................................................................... 100
Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel BayiBaru LahirNy “D” di BPM Maria Ulfa, Amd.Keb Wonosalam- Jombang ........................................................................................ 109
Tabel 4.5 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari VariabelNeonatus Bayi Ny “D” di BPM Maria Ulfa, Amd.Keb Wonosalam-Jombang ................................................................... 113
Tabel 4.6 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Keluarga Berencana BPM Ny. Maria Ulfa, Amd.KebWonosalam Jombang ............................................................. 116
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian BPM Lampiran 2 Surat ijin penelitian ke dinkes Lampiran 3 Surat Balasan Dinkes Lampiran 4 Surat persetujuan Bidan Lampiran 5 Surat persetujuan pasien Lampiran 6 KSPR Lampiran 7 Buku KIA Lampiran 8 Hasil Laboratorium Lampiran 9 Hasil USG Lampiran 10 Lembar Observasi Lampiran 11 Lembar Partograf Lampiran 12 Surat Rujukan Lampiran 13 Data Rekam Medis Lampiran 14 Kartu KB Lampiran 15 Lembar Bimbingan LTA Lampiran 16 Dokumentasi
DAFTAR SINGKATAN
AKDR : Alat Kontra Sepsi Dalam Rahim ANC : Antenatal Care ASI : Air Susu Ibu BAB : Buang Air Besar BAK : Buang Air Kecil BB : Berat Badan BBL : Bayi Baru Lahir BBLR : Berat Badan Lahir Rendah DJJ : Denyut Jantung Janin DM : Diabetus Militus DMPA : Depo Medroksiprogesteron Asetat DTT : Dekontaminasi Tingkat Tinggi FO : Fronto Occipito HB : Hemoglobin
IM : Intra Muskular
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
IUD : Intra Uteri Device KB : Keluarga Berencana KIE : Komunikasi Informasi Edukasi KN : Kunjungan Neonatal LILA : Lingkar Lengan Atas MO : Mento Occipito MOP : Metode Operasi Pria MOW : Metode Operasi Wanita MSH : Melanphore Stimulating Hormone N : Nadi PB : Panjang Badan PBP : Pintu Bawah Pangul
PDVK : Perdarahan Akibat Defensiasi Vitamin RR : Respiration Rate S : Suhu SOB : Sub Occipito Bregmatica TBJ : Tafsiran Berat Janin TD : Tekanan Darah TFU : Tinggi Fundus Uteri TP : Tafsiran Persalinan TTV : Tanda Tanda Vital USG : Ultra Sonografi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lamanya kehamilan normal 280 hari(40 Minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terahir.Kehamilan di bagi dalam 3 smester, yaitu trimester pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan ke 4 sampai ke 6 bulan, trimester ketiga dari 7 bulan sampai 9 bulan (Khumaira, 2012). Wanita hamil rentan herhadap infeksi, sebab daya tahan tubuh pada wanita hamil biasanya akan menurun. Salah satunya pada daerah kewanitaan, kebanyakan wanita hamil mengalami pengeluaran cairan dari vagina yang fisiologis yaitu tidak berbau, tidak berwarna, tidak gatal dan yang patologis yaitu berbau, berwarna serta gatal.
Keputihan atau flour albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Flour albus disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan disekitar bibir pagina dibagian luar. Diketahui yang sering menimbulkan flour albus ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Penyebab terjadinya flour albus yaitu infeksi kencing nanah, yang menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan, parasit
trichomonas vaginalis cairan encer abu (Joseph, 2010).
Menurut WHO 2013 hampir seluruh wanita dan remaja mengalami flour
albus 60% pada remaja (15-22) dan 40% pada wanita (23-45). Berdasarkan
penelitian di Indonesia dengan mengambil sampel sebanyak 1000 ibu hamil ditemukan 823 orang (82,3%) yang mengalami Flour Albus. Di Jawa Timur menunjukan 75% menderita keputihan paling sekali seumur hidup, 45% biasa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih (Ubay, 2012). Diketahui dari data yang diperoleh di BPM Maria Ulfa Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang pada tahun 2016 jumlah ibu hamil 75 dengan 3 ibu hamil yang mengalami flour albus (5%) .
Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan penulis di BPM Maria Ulfa Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang kepada Ny.
”D” umur 21 tahun, hamil anakpertama dengan usia kehamilan 32 minggu, ibu menjelaskan bahwa pada kehamilan 31 minggu mengalami keputihan yang berlebihan selama 8 hari dan merasa tidak nyaman.
Penyebab flour albus pada kehamilan yaitu hormon yang meningkat yang berakibat pada pengeluaran sekresi vagina dan personal hygiene yang kurang. Hormon esterogen dalam bentuk estradiol dan progesteron menjadi faktor lain yang meningkatkan resiko ibu mengalami fluor albus pada masa kehamilan. Progesteron mengalami peningkatan signifikan yang disebabkan oleh adanya corpus luteum yang dipertahankan hingga usia kehamilan mencapai trimester
II akhir, sehingga progesteron kadar terus meningkat(Brett, 2010). Flour Albus disertai gatal-gatal dan berbau kemungkinan terjadi adanya infeksi dapat menyebabkan perlunakan dalam
2008). Flour Albus pada kehamilan adalah fisologis dan tidak akan berdampak buruk pada Persalinan, nifas, dan KB. (Firda, 2013).
Penatalaksanaan keputihan dilakukan tergantung pada penyebabnya. Umumnya obat-obatan untuk mengatasi penyebab dan mengurangi keluhan.Pencegahan dari flour albus adalalah pola hidup sehat meliputi diet seimbang, waktu istirahat yang cukup, mengendalikan stress, dan menjaga berat badan tetap ideal dan seimbang (Handayani, 2011). Menjelaskan cara mengatasi keputihan dengan menjaga alat genetalia selalu bersih, selalu kering dan memakai celana dalam yang terbuat dari katun. Peran bidan dalam menangani ibu hamil dengan flour albus fisiologi dapat melakukan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) yaitu Membangun hubungan saling percaya antara pasien dan bidan, memberikan dukungan emosional untuk mengurangi kecemasan pasien.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis pada kesempatan ini menerapkan asuhan kebidanan pada pasien secara langsung dan mendokumentasikan dengan judul “Asuhan kebidanan komprensif pada Ny. ”D” dengan flour albus di BPM Maria Ulfa. Amd.Keb Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Tahun 2017.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada Ny.“D” dengan flour albus di BPM Maria Ulfa. Amd.Keb Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada Ny”D” dengan flour albus BPM Maria Ulfa Amd,keb di desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
1.3.2 Tujuan khusus 1. Melakukan asuhan kebidanan trimester III pada Ny.
“D” dengan flour albus di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
2. Melakukan asuhan kebidan ibu bersalin pada Ny.
”D” dengan di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
3. Melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny.
”D” dengan di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
4. Melakukan asuhan kebidan pada BBL Ny.
”D” di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
5. Melakukan asuhan kebidanan pada neonatus Ny.
”D” di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
6. Melakuan asuhan kebidanan KB pada Ny.
”D” di BPM Maria UlfaAmd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
1. Bagi institusi Pendidikan Sebagai bahan kajian terhadap Asuhan Pelayanan
Kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus, dan KB di STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
1.4.2 Manfaat Praktis 1.
Bagi BPM Dapat dijadikan bahan masukan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidan asuhan kebidanan yang komprehensif pada ibu hamil, nifas, BBL, serta KB.
2. Bagi klien Mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif dari masa kehamilan, persalinan, BBL, neonatus dan KB secara Contuinty Of
Care (COC) dan mengetahui dini resiko tinggi pada ibu hamil serta penanganan yang tepat.
3. Bagi penulis Menambah pengalaman dan wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan secara lansung dilapangan dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, serta KB dengan flour albus.
1.5 Ruang Lingkup
1.5.1 Sasaran Sasaran dalam asuhan kebidanan komprehensif ini adalah Ny.
”D” dengan flour albus di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL, neonatus dan KB yang dilakukan standart asuhan kebidanan.
1.5.2 Tempat Lokasi yang digunakan untuk memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu adalah di BPM Maria Ulfa Amd.Keb di Desa Sumberjo
Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
1.5.3 Waktu Waktu yang diperlukan untuk melakukan Asuhan Kebidanan ini yaitu mulai Februari sampai dengan Juni 2017.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, BBL,
Neonatus, KB) yang menggambarkan contuinuty of care2.1.1 Konsep Kehamilan Trimester III 1.
Pengertian Kehamilan Trimester III Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu kelahiran bayinya dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari keberadaan bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu (Hani, 2010). Minggu ke-28 sampai dengan minggu ke 38-42 Karakteristik utama perkembangan intra uterin pada trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ khusus / detail dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ.
2. Kebutuhan ibu hamil trimester III
a. Kebutuhan fisik 1)
Kebutuhan Gizi
a) Kebutuhan energi
Selama hamil ibu membutuhkan tambahan energi atau kalori untuk pertumbuhan dan pengembangan janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak. Tambahan energi yang diperlukan selama hamil yaitu 285 Kkal perhari.
b) Karbohidrat
Kabohidrat berfungsi sebagai sumber energi, menurut Glade B. Curtis mengatakan bahwa tidak ada suatu rekomendasi yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan karbohidrat untuk ibu hamil.Namun, beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari kalori yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat. Jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori.Penambahan berat badan dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 10-12 kg.
c) Protein dan Asam amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin, protein memiliki peranan penting.
Selama kehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan yaitu 68%. Peran protein selama proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mammae ibu, jaringan uterus dan penambahan volume darah. d) Senam hamil
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik dan tidur menjadi lebih nyenyak. Bidan hendaknya menyarankan agar ibu hamil melakukan masing-masing gerakan sebanyak dua kali pada awal latihan dan dilanjurkan dengan kecepatan dan frekuensi menurut kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal lima kali tiap gerakan.
e) Pakaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini.
1) Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut
2) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
3) Pakailah bra yang menyokong payudara. 4) Mamakai sepatu dengan hak yang rendah. 5) Pakaian dalam yang selalu bersih.
( Sulistyawati, 2009).
3. Tanda bahaya kehamilan trimester III a.
Perdarahan pervaginam b. Sakit kepala yang hebat d.
Bengkak di wajah dan jari tangan e. Keluar cairan pervaginam f. Gerakan janin tidak terasa g.
Nyeri perut yang hebat (Hani, 2010).
4. Persiapan menjelang persalinan
a) Menyiapkan tempat persalianan di bidan atau RS sesuai keinginan atau jika tidak ada komplikasi.
b) Menyiapkan tas yang berisi keperluan ibu dan bayi baju tidur dengan kancing baju didepan (untuk menyusui) dan baju untuk pulang.
c) Pakaian dalam, bra menyusui dan breast pad.
d) Gurita atau korset, dan alat pompa ASI.
e) Pembalut khusus untuk melahirkan.
f) Keperluan mandi dan make up seperlunya.
g) Popok kain atau popok sekali pakai ukuran newaborn.
h) Baju, celana dan topi bayi.
i) Kaus kaki, sarung tangan dan selimut.
j) Menyiapkan diri untuk proses persalinan
Persiapan diri harus dilakukan dari 6 bulan kehamilan. Selain mental. Siapkan juga fisik untuk menghadapai proses persalianan yang cukup melelahkan. Jaga pola makan dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan lakukan senam hamil atau yoga hamil yang bisa membuat anda lebih rileks serta belajar bernafas dan mengejan
1) Keluar lendir bercampur darah dari vagina. 2) Kontraksi yang jaraknya semakin berdekatan. 3) Pecahnya air ketuban.
5. Dampak Flour Albus bagi Kehamilan Flour Albus merupakan gejala yang paling sering dijumpai dalam ginekologi, flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yang berlebihan dan bukan merupakan darah. Secara normal seseorang wanita mengeluarkan cairan dari vagina yang berasal dari transudat dinding vagina, lendir serviks dan kelenjar bartholini dan skene (frisca, 2012).
Flour albus adalah kondisi saat vagina mengeluarkan cairan atau lendir menyerupai nanah. Flour albus tidak selamanya merupakan penyakit karena ada juga flour albus yang normal (Bahari, 2012).
Wanita hamil rentan terkena infeksi, sebab daya tahan wanita hamil biasanya akan menurun dan meningkatkan kebutuhan metabolisme. Wanita hamil sering mengalami keputihan. Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita hamil tutur berperan disini. Kondisi vagina yang lembab, terlebih saat bulan-bulan terakhir menjelang persalinan, akan memperberat flour albus khususnya yang disebabkan oleh infeksi jamur.
6. Etiologi Flour Albus Flour Albus ini disebabkan oleh : a.
Flour Albus saat hamil terjadi karena peningkatan pengeluaran cairan vagina dari biasanya, yang disebabkan oleh adanya perubahan hormonal selama kehamilan. Adapun bentuk cairan vagina selama kehamilan berwarna bening atau putih susu, encer dan tidak berbau (Triyana, 2013).
b.
Flour Albus terjadi karena perubahan hormon tubuh selama kehamilan yang akan meningkat dengan bertambahnya usia kehamilan. Jadi dari sisi hormonal, flour albus saat hamil itu wajar. Flour Albus selama kehamilan tidak perlu diobati melainkan cukup sering kali dibersihkan. Bila wanita hamil mengalami flour albus tetap harus berhati-hati dan waspada (Triyana, 2013).
6. Tingkat Flour Albus
Flour Albus normal (fisiologis) Flour Albus normal biasanya terjadi menjelang dan sesudah mensturasi, mendapatkan rangsangan seksual, mengalami stres berat, sedang hamil, atau mengalami kelelahan. Adapun cairan yang keluar berwarna jernih atau kekuningan dan tidak berbau.Selain itu flour albus jenis ini tidak disertai rasa gatal dan perubahan warna. Flour Albus semacam ini merupakan sesuatu yang tidak wajar, sehingga tidak diperlukan tindakan medis tertentu.
7. Penyebab Flour Albus Pada Wanita Hamil
Penyebab flour albus pada kehamilan yaitu hormon yang meningkat yang berakibat pada pengeluaran sekresi vagina dan personal hygiene yang kurang. Hormon esterogen dalam bentuk estradiol dan progesteron menjadi faktor lain yang meningkatkan resiko ibu mengalami fluor albus pada masa kehamilan. Progesteron mengalami peningkatan signifikan yang disebabkan oleh adanya corpus luteum yang dipertahankan hingga usia kehamilan mencapai trimester II akhir, sehingga progesteron kadar terus meningkat(Brett, 2010).
8. Pengobatan Flour Albus Pada Wanita Hamil Pada flour albus yang dikategorikan normal tidak perlu ada terapi khusus yang penting adalah membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Umumnya cukup dengan membasuh air bersih yang mengalir serta menjaga agar pakaian dalam tetap kering dan bersih setiap saat. Penanganan atau pengobatan untuk keputihan pada ibu hamil tergantung penyebab keputihan itu sendiri.
Konsep SOAP Ibu Hamil Dengan Flour Albus Data Subjektif
Apa yang telah dirasakan ibu saat ini: ibu mengeluhkan keluar cairan berwarna putih
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum Keadaan umum : baik, Kesadaran : composmentis, somnolen, koma TTV :
C
Mulut : adalah sariawan dan bagaimana kebersihannya.
2. Pemeriksaan Fisik Khusus Muka : Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat pigmen yang berlebihan, tidak sembab Mata : bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu terinfeksi hepatitis, bila merah ada kemungkinan kunjungtivitis. Kelopak mata yang bengkak kemungkinan pre eklamsi.
Pada akhir kehamilan pertambahan berat badan total 10- 12 kg.
f) Berat badan
: 145 cm atau kurang
e) Tinggi badan
o
a) Tekanan darah
: 36,5-37,5
d) Suhu
: 16-24 x/menit
c) Pernapasan
: 80-120x/menit
b) Nadi
: 110/70-130/90 mmHg
Saat kehamilan jika timbul stomatitis dan gingivitis berdarah, maka perlu perawatan mulut. Adakah caries gigi yang menandakan ibu kurang kalsium.
Saat hamil sering terjadi canes gigi yang berhubungan dengan emesis dan hiperemesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat menjadi infeksi.
Dada : normal bentuk simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu bersih dan menonjol, keluar cairan kuning kental/kolostrum pada usia kehamilan 32 minggu akibat perubahan anatomi dan fisiologi yang normal pada kehamilan. Abdomen : mengetahui tidak terdapat luka bekas operasi atau tidak, terdapat linea nigra, dan pembesaran abdomen, menentukan TFU dan bagian apa yang teraba pada fundus, menentukan batas kiri atau kanan pada uterus ibu, menetukan bagian bawah janin dan memastikan sudah masuk PAP atau belum. DJJ : memastikan DJJ janin ada, normal 120- l60x/menit.
TBJ : memastikan TBJ sesuai usia kehamilan, melihat resiko BBLR atau tidak.
(TFU-12) x 155 belum masuk PAP Genetalia : normalnya tidak ada varises pada vulva dan vagina, dan tidak odem.
Anus : normalnya tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus.
Ekstremitas : normalnya simetris dan tidak odem (Romauli 2011) 3. Pemeriksaan penunjang (jika ada atau diperlukan)
Hasil USG : Menentukan gambaran yang terlihat yaitu rangka janin dan kantong kehamilan (Suwanti, 2014). Darah : menentukan golongan darah kadar hemoglobin untuk mengetahui anemia tau tidak, dan Hbs Ag untuk mendeteksi hepatitis atau tidak. Normalnya Hemoglobin ibu hamil adalah 11 gr/dl dan hepatitis negatif .
Urin : menentukan adanya penyakit diabetres atau pre eklamsi jika di temukan protein urin.
Analisa Data “G…P…A…UK…Minggu dengan Flour Albus”. Penatalaksanaan 1.
Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan saat ini, ibu mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya trimester III dan masalah keputihan yang fisiologis karena perubahan hormone selama kehamilan 3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan organ genetalia eksterna dengan cara membasuhnya menggunakan air bersih, terutama setelah BAB dan BAK.
4. Memberitahu untuk mengganti celana dalam secara teratur dan menggunakan bahan yang menyerap keringat.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu paling sedikit 6-7 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari, ibu mengerti.
6. Menganjurkan ibu untuk konntol ulang 2 minggu lagi dan atau jika ada keluhan, ibu mengerti dan mau melakukan control ulang (Triyana 2013).
Teori Post Date
Kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended
pregnancy, post date adalah kehamilan yang berlangsung
sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Neagle dengan siklus haid rata-rata 28 hari. Kemalian post date terutama berpengaruh terhadap janin. Ada janin yang dalam masa kehamilan 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah , ada yang lahir dengan berat badan kurang dari kekurangan zat makanan dan oksegen. Kehamilan post date mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal ataupun makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan kehamilan post date dapat berupa perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetric yang meningkat.
Pemberian oksitosin
Pemberian oksitosin untuk induksi kehamilan postterm memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan selanjutnya diduga sebagai salah satu factor penyebab kehamilan postterm. ( Prawiraharjo, 2013 : 686).
Tujuan induksi atau augmentasi adalah untuk menghasilkan aktifitas uterus yang cukup untuk menghasilkan perubahan serviks dan penurunan janin. Sejumlah regimen oksitosin untuk stimulasi persalinan direkomendasikan oleh American College
of Obstetricians and Gynecologists (1999a). Oksitosin diberikan
dengan menggunakan protokol dosis rendah (1
- – 4 mU/menit) atau dosis tinggi (6
- – 40 mU/menit), awalnya hanya variasi protokol dosis rendah yang digunakan di Amerika Serikat, kemudian dilakukan percobaan dengan membandingkan dosis tinggi, dan hasilnya kedua regimen tersebut tetap digunakan untuk induksi dan augmentasi persalinan karena tidak ada
a) Observasi ibu selama mendapatkan infuse oksitosin secara cermat.
b) Jika infuse oksitosin menghasilkan pola persalinan yang baik, pertahankan kecepatan infuse yang sama sampai pelahiran.
c) Ibu yang mendapat oksitosin tidak boleh ditinggal sendiri
d) Jangan menggunakan oksitosin 10 unit dalam 500 ml (20 mIU/ml) pada multigravida dan pada ibu dengan riwayat section caesar.
e) Peningkatan kecepatan infus oksitosin dilakukan hanya sampai terbentuk pola kontraksi yang baik, kemudian pertahankan infus pada kecepatan tersebut. (Saifuddin, 2002).
2.1.2 Konsep Persalinan 1.
Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Asri, 2010).
2. Fase Laten Memanjang
Fase laten memanjang adalah persalinan yang fase latennya berlangsung lama kurang + 18 - 24 jam pada primigravida kemajuan persalinan kurang dari 1,2 per jam Saifuddin (2013). Seperti diketahu persalinan lama (partus lama) situasi ini kemungkinan dikaitkan dengan kemungkinan kelainan dengan jalan lahir seperti, kesempitan jalan lahir, mengubah posisi dan kebutuhan janin intauterin, ada penghalang pada jalan lahir tulang atau lunak, ukuran janin terlalu besar, sedangkan velvis normal sehingga terjadi pada disproporsi sefalopelvik, dan yang kaku atau keadaan janin dalam posisi membujur tetapi dijumpai beberapa kelainan posisi bagian rendah, letak sunsang, ukuran janin terlalu besar, dan bagian terendah belum masuk PAP (disproporsi sefalopelvik, lilitan tali pusat,kelainan pada janin seperti tumor abdomen, anensefali, hidrosifalis) Manuaba (2012).
Menurut Prawirohardjo (2013) fase laten memanjang fridmennya mengembangkan tiga tahap, tahap persiapan (preparatory division), hanya terjadi sedikit pembukaan serviks. Tahap pembukaan/dilatasi (dilatational division), saat pembukaan berlangsung paling cepat, tidak dipengaruhi sedasi atau anastesia regional. Tahap panggul (pelvic division), berawal dari fase deselarasi pembukaan serviks. Faktor-faktor yang mempengaruhi durasi fase laten adalah anesthesia regional atau sedasi yang berlebihan,, keadaan serviks yang buruk ( missal tebal, tidak mengalami pendataran, ,atau tidak membuka), dan persalinan palsu.
3. Teori Terjadinya Persalinan
Saat persalinan akanterjadikekuatan his pada uterus ibu dan penurunan hormon progesteron menjelang persalinan yang mengakibatkan kontraksi. Kontraksi otot rahim menyebabkan: a.
Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama primigravida minggu ke-36.
b.
Perut lebih melebar karena fundus uteri turun c. Muncul saat nyeri di daerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim dan tertekannya pleksus Frankenhauser yang terletak sekitar serviks (tanda persalinan palsu) d.
Terjadi pelunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim e. Terjadi pengeluaran lendir, lendir penutup serviks dilepaskan.
4. Tanda persalinan a.
Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarakkontraksi yang makin pendek.
b.
Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda (pengeluaran lendir, lendir campur darah).
c.
Dapat disertai ketuban pecah.
d.
Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks (pelunakan serviks, pendataran serviks, pembukaan serviks).
5. Perubahan fisiologis dalam persalinan a.
Perubahan tekanan darah Tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata
- – rata sebesar 10 – 20 mmHg dan kenaikan diastolik rata
- – rata 5 – 10 mmHg. Diantara kontr
- – kontraksi uterus, tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi.
1) Perubahan metabolisme
Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun anaerobik akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan karena oleh kecemasan serta kegiatan otot kerangka tubuh.
2) Perubahan suhu badan
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan, suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah kelahiran. Kenaikan ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,5 C.
- – 1 3)
Denyut jantung Perubahan yang menyolok selama kontraksi dengan kenaikan denyut jantung, penurunan selama acme sampai satu angka yang lebih rendah dan angka antara kontraksi.Denyut jantung diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau sebelum masuk persalinan. 4)
Pernafasan Pernafasan terjadi kenaikan sedikit dibanding dengan sebelum persalinan, kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri, kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar.
5) Perubahan renal