MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

  Buku MSDM ini menjadi salah satu KIAT UNTUK MERAIH SUKSES dapat digunakan oleh pelajar, mahasiswa dan kalangan profesional MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

  “Senjata menjadi faktor penting dalam peperangan, tapi bukan yang menentukan; yang paling menentukan adalah faktor manusia, bukan material-material yang bisa dihitung.” Mao Tse-Tung (1893-1976), politikus China Dr. Ir. H. Al Fadjar Ansory, M.M.

  Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M.

  MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Dr. Ir. H. Al Fadjar Ansory, M.M.

  Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

  Ansory, H. Al Fadjar Indrasari, Meithiana Manajemen Sumber Daya Manusia/H. Al Fadjar Ansory, Meithiana Indrasari Edisi Pertama —Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2018 Anggota IKAPI No. 195/JTI/2018 1 jil., 17 × 24 cm, 378 hal.

  1. Manajemen

  2. Manajemen Sumber Daya Manusia

  I. Judul

  II. H. Al Fadjar Ansory, Meithiana Indrasari Edisi Asli Hak Cipta © 2018 pada penulis Griya Kebonagung 2, Blok I2, No.14 Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo Telp. : 0812-3250-3457 Website : www.indomediapustaka.com E-mail : indomediapustaka.sby@gmail.com

  

Hak cipta dilindungi undang-undang . Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam

bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan

menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

  

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan

atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

  

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada

umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

ISBN: 978-602-6417-42-8

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur atas rahmat dan karunia senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami telah menyelesaikan buku berjudul Manajemen Sumberdaya Manusia, yang meliputi tentang:

  BAB I membahas tentang Sejarah Manajemen yang mencangkup pengertian manajemen, sejarah manajemen, perkembangan, prinsip, sarana manajemen, bidang-bidang manajemen, peran manajemen, etika manajerial, dan diakhiri dengan perkembangan sistem manajerial Indonesia.

  BAB II tentang Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia yang didalamnya terdapat materi tujuan manajemen sumberdaya manusia, peran manajemen sumberdaya manusia, identifikasi sumberdaya manusia, peran fungsi tugas dan tanggung jawab departemen SDM, perjanjian kinerja, kepemimpinan, perilaku manusia, pengertian pe ndelegasian,kekuasaan,komunikasi dalam organisasi,hearing and listening, serta faktor individu dalam kelompok.

  BAB III tentang Pengembangan Karyawan yang meliputi tujuan dari pengembangan karyawan, metode-metode pengembangan karyawan, tolak ukur pengembangan karyawan, pelatihan, metode pelatihan, indikator pelaksanaan dalam pelatihan, prestasi karyawan/kinerja, kompensasi dan kesejahteraan karyawan hingga pemberhentian kerja/PHK. BAB IV tentang Definisi Motivasi Menurut Para Ahli yang berisi tujuan mptivasi, asas motivasi, teori motivasi, motivasi berprestasi dalam pendidikan, motivasi dalam bekerja, jenis motivasi, faktor yang mempengaruhi motivasi untuk berprestasi,,pengukuran motivasi,komponen dan cara meningkatkan motivasi, motivasi dan kepemimpinan, dan terakhir pendekatan mengenai motivasi.

  BAB V tentang Pengertian Reward, Punishment Dan Hubungan Antar Karyawan, yang didalamnya terdapat materi etika kerja, publik internal dalam komunikasi organisasi, memahami karakter public internal, komunikasi multikultural dalam organisasi, dan konflik dalam perusahaan serta pada materi terakhir tentang stabilitas jabatan karyawan.

  Disamping itu buku ini dilengkapi dengan kiat kiat untuk meraih sukses, dimana terdapat image untuk membangun spiritual pembaca senantiasa berpikir positif, bersikap positif sebagai calon profesional dengan menerapkan body language untuk mengembangkan kepribadian serta pentingnya EQ, SQ disamping IQ tak lupa kata kata mutiara agar mempunyai jiwa besar untuk meraih impian.

  Harapan kami buku ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang manajemen sumberdaya manusia kepada pembaca. Karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami, umpan balik serta saran dari pembaca akan sangat membantu sehingga perbaikan dan penyempurnaan buku ini dapat kami lakukan. Kediri, Januari 2018

  H. Al Fadjar Ansory Meithiana Indrasari

  DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... III

DAFTAR ISI ....................................................................................................... V

  

BAB 1 SEJARAH MANAJEMEN ................................................................... 1

  1.1 Pendahuluan ........................................................................................................ 1

  1.2 Pengertian Manajemen .................................................................................... 2

  1.3 Sejarah Manajemen ........................................................................................... 4

  1.3.1 Pemikiran Awal .................................................................................. 4

  1.3.2 Era manajemen Ilmiah .................................................................... 5

  1.3.3 Era Manusia Social ............................................................................ 6

  1.3.4 Era Modern .......................................................................................... 7

  1.4 Perkembangan Teori Manajemen ............................................................... 7

  1.4.1 Teori Manajemen Klasik ................................................................ 8

  1.4.2 Teori Manajemen ilmiah ................................................................ 13

  1.4.3 Aliran Hubungan Manusiawi ........................................................ 17

  1.4.4 Aliran Manajemen Modern .......................................................... 21

  1.4.5 Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern ............................ 22

  1.4.6 Aplikasi Teori Aliran Modern pada Kehidupan Manusia . 22

  2.1 Pendahuluan ........................................................................................................ 57

  2.8.4 Gaya Dasar Kepemimpinan ........................................................... 91

  2.8.3 Hakekat Gaya Kepemimpinan ...................................................... 90

  2.8.2 Teori Kepemimpinan ....................................................................... 86

  2.8.1 Konsep Kepemimpinan................................................................... 82

  2.8 Kepemimpinan .................................................................................................... 81

  2.7.2 Persetujuan Kontrak Psikologis .................................................. 80

  2.7.1 Penentuan tujuan (Goal Setting)................................................. 78

  2.7 Perjanjian Kinerja/Performance Agreement ............................................ 78

  2.6.1 Pengertian Tes, Jenis-Jenis Tes, dan Kriteria Suatu Instrumen Tes yang Baik ................................................................ 69

  2.6 Perencanaan SDM, Rekruitmen dan Seleksi, Pelatihan dan Pengembangan, Penilaian Prestasi, Mutasi, Demosi, Pensiun dan PHK .............................................................. 67

  2.5 Identifikasi Personal/SDM ............................................................................. 65

  2.4 Peran Manajemen Sumberdaya Manusia ................................................. 63

  2.3 Tujuan Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) ............................ 60

  2.2 Pengertian Manjemen Sumberdaya Manusia ......................................... 59

  

BAB 2 SUMBERDAYA MANUSIA ................................................................. 57

  1.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Manajemen Modern ................ 23

  1.10 Perkembangan Sistem Manajemen Indonesia ....................................... 54

  1.9.3 Perilaku Terhadap Agen Ekonomi Lainnya ............................ 53

  1.9.2 Perilaku Etis Terhadap Organisasi ............................................. 51

  1.9.1 Perilaku Etis Terhadap Karyawan .............................................. 49

  1.9 Etika Manajerial .................................................................................................. 49

  1.8.2 Keterampilan Manajer .................................................................... 47

  1.8.1 Tingkatan Manajer ............................................................................ 46

  1.8 Peran Manajer ...................................................................................................... 46

  1.7 Bidang-Bidang Manajemen ........................................................................... 44

  1.6 Sarana Manajemen ............................................................................................ 42

  1.5.2 Fungsi Manajemen ............................................................................ 39

  1.5.1 Prinsip Manajemen .......................................................................... 34

  1.5 Prinsip dan Fungsi Manajemen .................................................................... 34

  1.4.8 Pendekatan ......................................................................................... 28

  2.8.5 Macam-Macam Gaya Kepemimpinan ....................................... 91

  2.9 Perilaku Manusia (Human Behavior) ........................................................ 116

  2.9.1 Fungsi Pengarahan dalam Manajemen .................................... 117

  2.9.2 Tujuan Pengarahan ......................................................................... 120

  2.10 Pengertian Pendelegasian .............................................................................. 122

  2.10.1 Dasar Pendelegasian ........................................................................ 122

  2.10.2 Sifat Delegasi ....................................................................................... 123

  2.10.3 Sikap Terhadap Delegasi ................................................................ 123

  2.10.4 Sikap Pemimpin Terhadap Pendelegasian ............................. 124

  2.10.5 Pola Pendelegasian ........................................................................... 124

  2.10.6 Memastikan Pelaksanaan Pendelegasian ............................... 126

  2.10.7 Masalah Pendelegasian ................................................................... 126

  2.10.8 Cara Menjalankan Delegasi .......................................................... 129

  2.10.9 Tugas yang Perlu di Delegasikan ............................................... 130

  2.11 Kekuasaan ............................................................................................................. 132

  2.12 Komunikasi dalam Organisasi ...................................................................... 136

  2.12.1 Pengelolaan Komunikasi ................................................................ 140

  2.12.2 Proses Komunikasi ........................................................................... 145

  2.12.3 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi ...................................... 146

  2.12.4 Gaya Komunikasi ............................................................................... 148

  2.13 Hearing dan Listening ...................................................................................... 151

  2.14 Faktor Individu dalam Kelompok ................................................................ 153

  2.15 Pendekatan Teoritikal dalam Memahami Kepribadian ..................... 155

  

BAB 3 PENGEMBANGAN KARYAWAN ....................................................... 161

  3.1 Pendahuluan ........................................................................................................ 161

  3.2 Definisi Pengembangan Karyawan ............................................................. 164

  3.2.1 Definsi Pengembangan Sumberdaya Manusia ...................... 165

  3.2.2 Manajemen Karir ............................................................................... 166

  3.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir ............. 166

  3.3 Tujuan dari Pengembangan Karyawan ..................................................... 167

  3.4 Jenis-Jenis Pengembangan ............................................................................. 171

  3.5 Metode-Metode Pengembangan .................................................................. 172

  3.6 Tolak Ukur Pengembangan Karyawan ...................................................... 177

  3.7 Pelatihan ................................................................................................................ 179

  3.7.1 Pelatihan Terbaik tentang Organizational Development . 179

  3.7.2 Cara Paling Bagus untuk Mengukur Efektivitas Pelatihan Karyawan .................................................. 181

  3.7.3 Pembekalan Karyawan dengan Training Motivasi .............. 185

  3.7.4 Orientasi Pekerja Baru .................................................................... 192

  3.7.5 Tipe-Tipe Kriteria Efektifitas Program Pelatihan ................ 194

  3.8 Indikator Keberhasilan dalam pelaksanaan pelatihan ...................... 204

  3.8.1 Hambatan dalam Pelatihan ........................................................... 205

  3.8.2 Pelatihan Dilihat dari Perspektif Atasan ................................. 206

  3.8.3 Pelatihan Dilihat dari Perspektif Bawahan ............................ 206

  3.9 Prestasi Karyawan/Kinerja ........................................................................... 207

  3.9.1 Kinerja Karyawan .............................................................................. 208

  3.9.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ............. 210

  3.9.3 Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja ............................................ 225

  3.9.4 Dasar Penilaian dan Unsur-Unsur yang Dinilai .................... 228

  3.9.5 Metode Penilaian Prestasi Karyawan ....................................... 228

  3.9.6 Kendala-Kendala Penilaian Prestasi Karyawan ................... 229

  3.9.7 Tolak Ukur Penilaian ........................................................................ 230

  3.10 Kompensasi dan Kesejahteraan Karyawan ............................................ 230

  3.10.1 Kompensasi ......................................................................................... 231

  3.11 Kesejahteraan Karyawan ................................................................................ 235

  3.11.1 Pengertian Kesejahteraan Karyawan ....................................... 235

  3.11.2 Tujuan dan Manfaat Program Kesejahteraan Karyawan .. 236

  3.12 Mutasi Karyawan Pengertian dan Tujuan Mutasi ................................ 244

  3.13 Promosi Karyawan ............................................................................................. 247

  3.13.1 Peranan dan Pengertian Promosi Karyawan......................... 247

  3.13.2 Asas-Asas Promosi Karyawan ...................................................... 248

  3.13.3 Dasar-Dasar Promosi ....................................................................... 248

  3.13.4 Syarat-Syarat Promosi ..................................................................... 248

  3.13.5 Tujuan-Tujuan Promosi .................................................................. 248

  3.13.6 Jenis-Jenis Promosi ........................................................................... 249

  3.13.7 Demosi Karyawan ............................................................................. 250

  3.14 Pemberhentian Hubungan Kerja/PHK...................................................... 250

  3.14.1 Pengertian Pemberhentian ........................................................... 250

  3.14.2 Alasan Pemberhentian .................................................................... 251

  3.14.3 Ada Beberapa Alasan Karyawan Diberhentikan dari Perusahaan .................................................. 253

  3.15 Proses Pemberhentian .................................................................................... 255

  3.16 Perlindungan Bagi Tenaga Kerja Apabila Terjadi Pemutusan Hubungan Kerja secara Sepihak ......................................... 256

  

BAB 4 MOTIVASI, JENIS DAN PENGUKURANNYA .................................... 259

  5.2.2 Fungsi dan Tujuan Reward ........................................................... 313

  4.9.2 Perspektif Pengharapan Mengenai Motivasi ......................... 299

  4.10 Pendekatan Mengenai Motivasi ................................................................... 299

  

BAB 5 REWARD, PUNISHMENT DAN HUBUNGAN ANTAR KARYAWAN . 301

  5.1 Pendahuluan ........................................................................................................ 301

  5.2 Pengertian dan Tujuan Reward .................................................................... 307

  5.2.1 Jenis-Jenis Reward ............................................................................ 309

  5.3 Sistem Pemberian Reward ............................................................................. 314

  4.9 Motivasi dan Kepemimpinan ....................................................................... 298

  5.4 Bentuk Reward ....................................................................................................... 315

  5.5 Pengertian

  Punishment ....................................................................................... 320

  5.5.1 Bentuk-Bentuk

  Punishment ............................................................ 321

  5.5.2 Fungsi Punishment .............................................................................. 322

  4.9.1 Pengertian Motif dan Motivasi .................................................... 298

  4.8.1 Cara Meningkatkan Motivasi ........................................................ 298

  4.1 Pendahuluan ......................................................................................................... 259

  4.4 Jenis-jenis Motivasi ............................................................................................ 283

  4.2 Definisi Motivasi Menurut Beberapa Ahli ................................................ 259

  4.2.1 Tujuan Pemberian Motivasi ......................................................... 262

  4.2.2 Asas Motivasi....................................................................................... 262

  4.3 Teori-teori Motivasi ........................................................................................... 263

  4.3.1 Adapun Lima Teori Motivasi......................................................... 263

  4.3.2 Dasar Teori Hierarki Kebutuhan ................................................. 264

  4.5 Karakteristik Individu dengan Motivasi Untuk Meraih Prestasi Tinggi .................................................................................... 284

  4.8 Komponen dan Cara Meningkatkan Motivasi ........................................ 298

  4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi untuk Berprestasi .... 285

  4.6.1 Faktor Motivasi................................................................................... 286

  4.6.2 Variabel-Variabel Motivasi ............................................................ 289

  4.6.3 Unsur dari Motivasi .......................................................................... 292

  4.7 Pengukuran Motivasi ....................................................................................... 294

  4.7.1 Cara Mengukur Motivasi Menurut Herman Yudiono ......... 294

  4.7.2 Model Pengukuran Motivasi kerja ............................................ 297

  5.5.3 Membuat Sistem Punishment yang Tepat .............................. 323

  5.6 Hubungan Reward dan Punishment Terhadap Kinerja....................... 324

  5.6.1 Mekanisme Reward dan Punishment .......................................... 324

  5.6.2 Hubungan Antar Karyawan dan Perusahaan ........................ 327

  5.7 Etika Kerja ............................................................................................................. 332

  5.8 Publik Internal dalam Komunikasi Organisasi ...................................... 334

  5.8.1 Publik Internal dan Bentuk Hubungan Internal Perusahaan ......................................................................... 334

  5.8.2 Bentuk Hubungan dalam Perusahaan ...................................... 334

  5.9 Memahami Karakter Publik Internal ......................................................... 337

  5.10 Komunikasi Multikultural dalam Internal Organisasi ........................ 339

  5.10.1 Budaya Perusahaan dalam Komunikasi Internal ................ 340

  5.10.2 Karakteristik Budaya Organisasi ................................................ 341

  5.10.3 Beberapa Jenis Budaya Perusahaan .......................................... 341

  5.10.4 Kiat Komunikasi dalam Internal Organisasi (HRD) ........... 342

  5.10.5 Internal Branding Corporate/Organisasi ................................ 343 Intensi Turnover ..................................................................................................... 351

  5.11 Konflik dalam Perusahaan .............................................................................. 355

  5.12 Stabilitas Jabatan Karyawan .......................................................................... 363

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 367

BAB 1 BAB 1 SEJARAH PENGERTIAN MANAJEMEN AKUNTANSI BIAYA

1.1 P E N DA H U LUA N

  Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu buktinya adalah Piramida di Mesir. Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dahulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga Piramida yang megah di tengah gurun pasir menjadi decak kagum masyarakat di seluruh dunia dari dulu hingga kini. Selain Piramida di Mesir, ada juga tembok raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di Cina. Tembok ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan manajemen sehingga bangunan tembok itu menjadi kokoh dan dapat bertahan hingga hari ini. Masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit yang bisa dibangun oleh nenek moyang kita. Candi Borobudur adalah salah satu contoh yang ada di Indonesia. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.

  Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal pada tiap pemberhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya. Manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

  Ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajemen. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu, diharapkan tulisan yang berisikan uraian tentang teori manajemen dari masa ke masa ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen. Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan ilmu manajemen, dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.

  Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi, sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi. Seorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan manajemen yang telah menghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Apabila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

1.2 P E N G E R T I A N M A N A J E M E N

  Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

  

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

  pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

  Manajemen merupakan skill atau kemampuan dalam mempengaruhi orang lain

  agar mau melakukan sesuatu untuk kita. Manajemen memiliki kaitan yang sangat erat dengan leader atau pemimpin, sebab pemimpin yang sebenarnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menjadikan orang lain lebih dihargai, sehingga orang lain akan melakukan segala keinginan sang leader.

  Lawrance A Appley mengatakan manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai

  tujuan yang diinginkan yang dilakukan dengan usaha orang yang lain.”

  George R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang

  terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain yang tertuang dalam bukunya yang berjudul The Principles of Management. Dengan kata lain pengertian manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang lain. Dapat diuraikan juga bahwa manajemen adalah seni dalam mengatur sistem, baik orang maupun perangkat lain agar dapat berjalan serta bekerja sesuai dengan ketentuan dan tujuan entitas yang terdiri dari berbagai aktivitas.

  Pengertian manajemen menurut Manullang adalah seni dan ilmu pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  John D. Millet berpendapat dalam bukunya yang berjudul Managemen in the

public service bahwa pengertian manajemen adalah proses dalam memberikan arahan

pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.

  Harold Koontz dan Cyrill O’ Donnel mengemukakan dalam bukunya The Principles

of Management yang mendefinisikan pengertian manajemen bahwa manajemen adalah

cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang lain.

  Lain lagi menurut Henry Fayol yang mengatakan bahwa pengertian manajemen dalam bukunya General Industrial Management bahwa manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan menggandakan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.

  Mary Parker F berpendapat bahwa manajemen adalah sebagai suatu seni yang setiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.

  Menurut

  Stoner manajemen merupakan proses dalam membuat suatu

  perencanaan, pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan juga menggunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Wilson manajemen adalah sebuah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi dimana tindakan tersebut merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis. Menurut

  Oey Liang Lee arti manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,

  pengorganisasian, penyusunan, pengarahan serta pengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan.

  Manajemen dalam ekonomi merupakan suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi, yaitu pengambilan keputusan.

  Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tidak akan ada tanpa ada masa lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah begitu juga manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari sejarah perkembangan manajemen.

1.3 S E J A R A H M A N A J E M E N

  

Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran

awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.

1.3.1 Pemikiran Awal

  Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan dua puluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. Pada tahun 1776 pula Robert Owen dari skotlandia memikirkan bagaimana perusahaan tekstil ini berjalan secara efektif sehingga produksi dapat meningkat dan kesejahteraan karyawan dapat terjamin, sehingga muncul pemikiran pembagian kerja, jaminan tempat tinggal dan kesehatan bagi karyawan

  Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut “pabrik.” Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

1.3.2 Era manajemen Ilmiah

  Era ini ditandai dengan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur— seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.

  Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan

  

micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh

pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.

  Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.

  Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

  Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman, Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi, bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

  Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan “manajemen sains”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

1.3.3 Era Manusia Social

  Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthorne.

  Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthorne milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma- norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.

  Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.

  Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The

  

Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka

  untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi “efektif-efisien”. Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerja sama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori “penerimaan otoritas” yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.

1.3.4 Era Modern

  Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality

  

management—TQM) pada abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru

  manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.

  Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran yang menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen.

  

Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan

perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen

untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area

tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan diimplementasikan.

1.4 P E R K E M B A N G A N T E O R I M A N A J E M E N

  Pada perkembang teori manajemen yang lain menyebutkan ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

  1. Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi- fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.

  2. Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia.

  Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.

  3. Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.

  4. Aliran analisis system: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.

  5. Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.

  6. Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen

1.4.1 Teori Manajemen Klasik

  Ada dua tokoh manajemen,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah (Pra manajemen ilmiah), yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage.

  Robert Owen (1771-1858)

  Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia. Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak- anak dibawah umur yang bekerja, membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang barang dengan murah.

  Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawan akan menaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan peningkatan produktivitas.

  Charles Babbage (1792-1871) Charles Babbage, seorang profesor

  matematika dari Inggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi- operasi pabrik menjadi lebih efisien.

  Babbage adalah pengajur pertama prinsip

  pembagian kerja melalui spesifikasinya, yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:

  • Jika Anda sudah tahu jawabannya, berhenti berpikir dan segera b ertindak, terkadang orang yang kebanyakan berpikir justru malah kurang bertindak karena pemikirannya sendiri.

  1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.