BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian - Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Limboto) - Tugas Akhir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Terkait dengan masalah pokok yang di kaji dalam penelitian ini, maka akan

  dipaparkan hasil wawancara dengan informan penelitian guna mendapatkan gambaran rill tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMP Negeri 2 Limboto. Adapun hasil wawancara dengan informan penelitian terkait dengan nilai- nilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMP Negeri

  2 Limboto dijelaskan sebagai berikut : 1.

   Nilai-nilai kepemimpinan transformasional yang ada di SMP Negeri 2 Limboto.

a. Nilai Hubungan Manusia

  Kepemimpinan transformasional kepala sekolah terkait dengan nilai-nilai kepemimpinan transformasional yang menyangkut nilai hubungan manusia. Nilai hubungan manusia dapat dijelaskan berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut :

  Berbicara hubungan manusia yang ada di SMP Negeri 2 Limboto sudah berjalan dengan baik. Kepala sekolah, guru, pegawai dan orang tua siswa sudah menjalin hubungan yang cukup baik. Dalam menjalin kerja sama dengan pihak orang tua siswa, hal-hal yang dilakukan kepala sekolah mengadakan rapat rutin antara kepala sekolah, guru dan orang tua siswa untuk membahas program

  • –program yang akan di jalankan oleh pihak sekolah kemudian kepala sekolah juga membentuk team work agar hubungan manusia di sekolah terjalin dengan baik. Kepala sekolah selalu menyapa guru-guru, selalu memberikan salam ketika bertemu dengan teman guru.(1/W/KS/22.5.12). Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan
Dalam menjalin hubungan manusia antara lain dengan pihak orang tua siswa, kepala sekolah melakukan rapat dengan orang tua siswa pada awal tahun pelajaran, untuk membahas berbagai macam program yang akan di laksanakan selama setahun. Dalam kegiatan ini orang tua selaku komite sekolah selalu dilibatkan. Ini dilakukan bertujuan untuk menjalin suasana yang harmonis antara pihak sekolah dengan pihak orang tua siswa. kepala sekolah juga melaksanakan rapat rutin setiap hari senin dengan pihak guru- guru. (1/W/WKSBL/23.5.12).

  Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan wakil kepala sekolah bidang ketaqwaan menjelaskan bahwa : Dalam menjalin hubungan manusia terutama dengan pihak orang tua siswa, kepala sekolah selalu mengadakan rapat dengan tujuan agar program- program yang akan dijalankan oleh sekolah bisa diketahui dan disetujui oleh orang tua siswa.bukan saja dengan pihak orang tua siswa melainkan dengan guru-guru, kepala sekolah juga menjalin hubungan yang baik dengan guru- guru, siswa hal ini bisa dilihat dari aktivitas yang dilaksanakan yaitu saling menyapa antara guru dengan kepala sekolah . (1/W/WKSKE/23.5.12) Berdasarkan hasil wawancara beberapa informan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam menjalin hubungan manusia Kepala sekolah selalu mengadakan rapat dengan pihak guru, orang tua siswa dan juga pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto, Kepala sekolah selalu menyapa, memberikan salam kepada guru dan pegawai bahkan siswa yang ada di SMP Negeri 2 Limboto, . Kegiatan ini dilaksanakan agar tujuan yang ingin dicapai oleh pihak sekolah bisa terwujud.

  Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggiris menjelaskan bahwa : Hubungan manusia yang ada di SMP Negeri 2 Limboto sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat kita lihat dari beberapa item adanya rapat yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan pihak orang tua siswa, kepala sekolah selalu memberi salam ketika bertemu dengan teman guru. (1/W/GBI/24.5.12) Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh beberapa informan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah lain mengadakan rapat dengan pihak orang tua siswa, saling menyapa, saling memberikan salam antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan sesam guru, guru dengan siswa.

b. Nilai Orientasi Tugas

  Berhubungan dengan data tentang nilai-nilai kepemimpinan transformasional yang menyangkut nilai orientasi tugas dilakukan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :

  Pekerjaan yang diberikan kepada guru disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya begitu pula dengan pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Kepala sekolah selalu mengontrol, mengarahkan, guru dan pegawai ketika melakukan tugas yang mereka laksanakan. motivasi kepada guru dan pengawai untuk mengembangkan prestasi kerjanya. Kemudian kepala sekolah memberikan penghargaan berupa reward, seperti piagam, sertifikat dan diikutkan dalam diklat kepada guru dan pegawai yang berprestasi baik secara lisan maupun tertulis. (1/W/KS/22.5.12).

  Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan Wakil kepala sekolah bidang budaya dan lingkungan hidup menjelaskan bahwa :

  Setiap guru sudah mempunyai tupoksi masing-masing dan tugas yang paling utama dari seorang guru adalah mengajar, disamping itu juga ada tugas- tugas tambahan seperti dilibatkan dalam panitia penyelenggaraan kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah, kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada guru-guru untuk mengembangkan prestasi kerjanya. (1/W/WKSBL/23.5.12) Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan wakil kepala sekolah bidang ketaqwaan menjelaskan bahwa : Sebenarnya pekerjaan yang diberikan bukan merupakan salah satu beban guru namun merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang guru misalnya tugas tambahan dalam hal bidang ketaqwaan menyusun program, membuat jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah dan jadwal-jadwal lainnya.ketika memberikan tugas kepala sekolah selalu mengarahkan, membimbing dan mengawasi setiap pekerjaan yang

  Informasi ini didukung oleh guru yang berperan penting dalam pelaksanaan tugasnya menjelaskan bahwa : Karena saya sebagai guru maka tugas pokok saya adalah mengajar disamping itu juga ada tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah.setiap guru memiliki kelebihan dan kekurangan, kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada guru-guru yang belum melaksanakan tugasnya dengan maksimal. (1/W/G.BI. 24.5.2012). Berdasarkan jawaban informan diatas jelas bahwa orientasi tugas yang ada di SMP Negeri 2 Limboto selalu disesuaikan dengan Tupoksinya masing-masing.

  Guru tugas utamanya adalah mengajar. Kepala sekolah selalu mengarahkan, membina, dan mengevaluasi setiap pekerjaan yang diberikan kepada guru maupun pegawai.

c. Nilai Perubahan

  Berhubungan dengan data tentang nilai-nilai kepemimpinan transformasional yang menyangkut nilai perubahan dilakukan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :

  Sudah banyak perubahan yang saya lakukan sehingga bisa menjadi sekolah yang unggul. keunggulan yang ada di SMP Negeri 2 Limboto selain dari prestasi akademik juga unggul dalam bidang lingkungan. Perubahan yang saya lakukan terutama dalam hal penataan lingkungan. Bukti keunggulan SMP Negeri 2 Limboto dalam hal lingkungan bisa dilihat dari prestasi yang diperoleh beberapa waktu lalu. Memperoleh peringkat nasional dalam bidang adiwayata mandiri. Untuk melakukan perubahan jelas harus melalui suatu perencanaan, bukan saja perencanaan melainkan bagaimana pelaksanaan, pengorganisasian dan berakhir di evaluasi. (1/W/KS/22.5.12). Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan wakil kepala sekolah bidang budaya dan lingkungan hidup menjelaskan bahwa : Banyak hal yang dilakukan kepala sekolah sehingga sekolah ini bisa menjadi sekolah yang unggul dan kompetitif, antara lain kepala sekolah sudah direncanakan sehingga sekolah ini sudah menjadi sekolah yang maju dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang lainnya. SMP Negeri 2 Limboto unggul dalam bidang lingkungan, bukti keunggulan itu bisa dilihat dari prestasi yang sudah pernah diperoleh sekolah sampai ketingkat nasional. (1/W/WKSBL/23.5.12). Informasi ini didukung oleh wakil kepala sekolah bidang ketaqwaan menjelaskan bahwa : Berbagai macam upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sehingga sekolah menjadi unggul adalah selalu berkonsultasi dengan warga sekola dan mengacu pada program-program yang sudah dicanangkan oleh sekolah. Dan strateginya yaitu dengan menjalankan program itu dengan baik dan melibatkan semua stakeholder yang ada disekolah. SMP Negeri 2 Limboto unggul dalam bidang lingkungan(1/W/WKSKE/23.5.12). Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggiris menjelaskan bahwa : Perubahan yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dari segi penataan lingkungan. Hal ini bisa dibuktikan dari prestasi yang diperoleh sekolah yaitu mendapat peringkat pertama lomba adiwaiyata mandiri tingkat provinsi. (1/W/GBI/24.5.12) Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa Perubahan yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dalam hal penataan lingkungan. SMP Negeri 2 Limboto adalah sekolah yang unggul dari segi akademik maupun dalam bidang lingkungan. Bukti keunggulan-keunggulan itu bisa dilihat dari prestasi yang diperoleh sekolah sampai pada tingkat nasional. Tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah selalu mengacu pada program-program yang sudah ditetapkan bersama oleh semua stakeholder yang ada di SMP Negeri 2 Limboto.

2. Dampak Kepemimpinan Transformasional di SMP Negeri 2 Limboto a. Dampak Kepatuhan

  Berhubungan dengan data tentang dampak kepemimpinan transformasional terkait dengan dampak kepatuhan dilakukan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :

  Saya selaku kepala sekolah ketika memberikan tugas kepada teman-teman guru, terlebih dahulu saya mengawalinya dengan contoh karena seorang kepala sekolah harus memiliki kompetensi kepala sekolah dan mampu menerapkannya dalam lingkungan sekolah. Sikap guru dan pegawai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sudah berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa pada saat evaluasi semester. Begitu juga dengan siswa sudah mematuhi tata tertib sekolah meskipun masih ada sebagian yang masih melanggar. Siswa dan guru yang melanggar peraturan yang diterapkan oleh sekolah akan diberikan teguran.(2/W/KS/22.5.12).

  Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan wakil kepala sekolah bidang budaya dan lingkungan hidup menjelaskan bahwa : Sikap guru dan pegawai ketika kepala sekolah memberikan tugas yang harus dikerjakan, kita selalu mengerjakannya dengan tepat waktu dan tidak pernah menunda tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. Pelaksanaan tata tertib yang ada disekolah Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik meskipun ada sebagian yang masih melanggar. Guru atau siswa yang melanggar tata tertib sekolah diberikan teguran secara lisan. (2/W/WKSBL/23.5.12). Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan wakil kepala sekolah bidang ketaqwaan menjelaskan bahwa : Guru selalu melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab yang tidak lepas dari bimbingan kepala sekolah. Pelaksanaan tata tertib sekolah sudah berjalan sesuai dengan program.jika ada guru atau siswa yang melanggar tata tertib tersebut maka akan diberikan arahan. (2/W/WKSKE/23.5.12). Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggiris yang menjelaskan bahwa :

  Guru dan siswa yang berada di SMP Negeri 2 Limboto sudah mematuhi semua peraturan yang ada di sekolah. Guru dan pegawai sudah menjalankan tugasnya dengan baik.(2/W/GBI/24.5.12) Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh beberapa informan diatas dapat disimpulkan bahwa semua guru dan siswa yang ada di SMP Negeri 2 Limboto sudah mematuhi apa yang menjadi peraturan yang ditetapkan oleh sekolah. Guru- guru selalu melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Siswa sudah mematuhi tata tertib yang ada disekolah. Kepala sekolah selalu menjadi contoh bagi guru-guru sehingga tujuan yang dicapai oleh sekolah mudah terwujud.

b. Dampak Kerja Sama

  Berhubungan dengan data tentang dampak kepemimpinan transformasional kepala sekolah menyangkut dampak kerjasama dilakukan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :

  Dalam mencapai tujuan sekolah saya membuat team work yang melibatkan semua guru, pegawai dan pihak orang tua siswa. kita juga bekerja sama dengan dewan pendidikan, pengawas. Dan Alhamdulillah semua menjalin kerja sama yang baik dengan pihak sekolah. Dengan adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak pemerintah dan orang tua siswa, sekolah menjadi unggul dan kompetitif. (2/W/KS/22.5.12).

  Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan wakil kepala sekolah bidang budaya dan lingkungan menjelaskan bahwa : Pihak yang dilibatkan dalam mencapai tujuan sekolah yaitu semua stakeholder yang ada disekolah, sehingga program-program yang dijalankan oleh sekolah berjalan dengan baik. (2/W/WKSBL/23.5.12). Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan wakil kepala sekolah bidang ketaqwaan menjelaskan bahwa : Dalam mencapai tujuan sekolah kepala sekolah melibatkan semua

  Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggiris menjelaskan bahwa : Kepala sekolah membentuk team work sehingga tujuan sekolah tercapai.(2/W/GBI/24.5.12) Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh beberapa informan diatas dapat disimpulkan bahwa dampak kerja sama yaitu adanya team work yang dibentuk dalam mencapai tujuan sekolah yang unggul dan kompetitif, kepala sekolah selalu melibatkan semua stakeholder yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Tujuan kepala sekolah melibatkan semua stakeholder yang ada disekolah agar program-program yang dijalankan oleh sekolah mudah dilaksanakan.

c. Dampak Semangat Kerja

  Berhubungan dengan data tentang dampak kepemimpinan transformasional kepala sekolah menyangkut dampak semangat kerja dilakukan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :

  Alhamdulillah semua guru dan pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto sudah memiliki semangat kerja yang tinggi, hal ini bisa dilihat dari prestasi yang dimiliki oleh siswa semua pekerjaan yang berkaitan dengan sekolah guru dan pegawai selalu menyelesikan tepat waktu. (2/W/KS/22.5.12) Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan wakil kepala sekolah bidang budaya dan lingkungan menjelaskan bahwa : Guru-guru yang ada di SMP Negeri 2 Limboto mengerjakan tugasnya tepat waktu. Sudah menyusun program pengajaran dan melaksanakan program pengajaran sesuai dengan kalender pendidikan yang ada di sekolah.(2/W/WKSBl/23.5.12)

  Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa semangat sudah baik, hal ini bisa dilihat dari guru sudah menyusun program pengajaran dan melaksanakan program pengajaran

B. Temuan Penelitian

  Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan sebelumnya diperoleh temuan penelitian tentang nilai-nilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMP Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo 1.

   Nilai-Nilai Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo.

  a. Nilai Hubungan Manusia

  Temuan penelitian bahwa Kepala sekolah selalu menyapa guru, memberi salam ketika bertemu dengan teman guru. Dalam menjalin hubungan manusia Kepala sekolah selalu mengadakan rapat dengan pihak guru, orang tua siswa dan juga pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Kegiatan ini dilaksanakan selain untuk membahas program-program yang akan dijalankan oleh sekolah, juga bertujuan untuk menjalin silaturrahim antar pihak sekolah, komite , guru , pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Kegiatan ini dilaksanakan agar tujuan yang ingin dicapai oleh pihak sekolah bisa terwujud.

  b. Nilai Orientasi Tugas

  Temuan penelitian bahwa Kepala sekolah selalu membina, mengarahkan dan membimbing guru dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Nilai orientasi tugas yang ada di SMP Negeri 2 Limboto selalu disesuaikan dengan Tupoksinya masing-masing. Guru tugas utamanya adalah mengajar. Disamping itu juga ada tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru.

c. Nilai Perubahan

  Temuan nilai perubahan meliputi : perubahan dalam penataan lingkungan, SMP Negeri 2 Limboto adalah sekolah yang unggul dari segi akademik maupun dalam bidang lingkungan. Bukti keunggulan-keunggulan itu bisa dilihat dari prestasi yang diperoleh sekolah sampai pada tingkat nasional. Tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah selalu mengacu pada program-program yang sudah ditetapkan bersama oleh semua stakeholder yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Adanya inovasi-inovasi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.

  Terkait Temuan diatas maka dibuatkan peta konsep dari fokus nilai-nilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMP Negeri 2 Limboto sebagai Berikut :

  Nilai Hubungan Manusia

  Nilai-nilai Optimalisasi

  Kepemimpinan Nilai-nilai

  Nilai Orientasi Tugas Transformasional

  Kepemimpinan Kepala Sekolah

  Transformasional Kepala Sekolah

  Nilai Perubahan

2. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Limboto.

  a. Dampak Kepatuhan

  Temuan hasil penelitian semua guru dan siswa yang ada di SMP Negeri 2 Limboto sudah mematuhi apa yang menjadi peraturan yang ditetapkan oleh sekolah. Guru- guru selalu melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Kepala sekolah selalu menjadi contoh bagi guru-guru sehingga tujuan yang dicapai oleh sekolah mudah terwujud.

  Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa dampak terhadap kepatuhan sudah ada, hal ini bisa dilihat dari tindakan guru yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

  b. Dampak kerja sama

  Temuan hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara bahwa dalam mencapai tujuan sekolah yang unggul dan kompetitif, kepala sekolah selalu melibatkan semua stakeholder yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Tujuan kepala sekolah membentuk team work melibatkan semua stakeholder yang ada disekolah agar program-program yang dijalankan oleh sekolah mudah dilaksanakan.

  c. Dampak Semangat Kerja

  Temuan hasil penelitian bahwa semangat kerja guru dan pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto, guru

  • – guru sudah menyusun dan melaksanakan program pengajaran dengan baik.
Terkait dengan temuan diatas maka dibuatkan peta konsep dari dampak nilai- nilai kepemimpinan transformasional yang ada di SMP Negeri 2 Limboto yang dapat digambarkan sebagai berikut :

  Dampak Kepatuhan

  Optimalisasi Dampak

  Dampak Kerja

  Dampak kepemimpinan

  Sama

  kepemimpinan transformasional transformasional

  Dampak Semangat Kerja

Gambar 4.2 Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah C.

   Pembahasan

  Kepemimpinan transformasional mengiring SDM yang dipimpin ke arah tumbuhnya sensitivitas pembinaan dan pengembangan organisasi, pengembangan visi secara bersama, pendistribusian kewenangan pemimpin, dan pembangunan kultur organisasi sekolah yang menjadi keharusan dalam skema restrukturisasi sekolah. Ide teori kepemimpinan transformasional diawali oleh Burns (dalam Yulk, 2001 : 304) dengan mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional adalah proses mempengaruhi secara transformasional. Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memberikan pertimbangan dan ransangan intelektual yang pemimpin transformasional mengubah dan memotivasi para pengikut dengan (1) membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas, (2) membujuk mereka untuk mementingkan kepentingan tim atau organisasi dibandingkan dengan kepentingkan pribadi, dan (3) mengaktifkan kebutuhan mereka yang lebih tinggi.

  Kepemimpinan transformasional kepala sekolah merupakan kemampuan seorang pemimpin sekolah bekerja dengan dan/atau melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan.

1. Nilai-Nilai Kepemimpinan Transformasioanal Kepala Sekolah a. Nilai Hubungan Manusia

  Berdasarkan temuan peneliti terkait nilai-nilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah menunjukkan bahwa dalam menjalin hubungan manusia Kepala sekolah selalu mengadakan rapat dengan pihak guru, orang tua siswa dan juga pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Kegiatan ini dilaksanakan selain untuk membahas program-program yang akan dijalankan oleh sekolah, juga bertujuan untuk menjalin silaturrahim antar pihak sekolah, komite , guru , pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Kegiatan ini dilaksanakan agar tujuan yang ingin dicapai oleh pihak sekolah bisa terwujud. Kepala sekolah selalu menyapa guru-guru dan pegawainya, saling memberikan salam antar satu sama lain.

  Hubungan kemanusiaan berangkat dari suatu anggapan bahwa dalam kenyataan sehari-hari organisasi merupakan hasil dari hubungan kemanusiaan terdapat hubungan antar-pribadi yang serasi. Hubungan itu dapat berlangsung antara pimpinan dengan pimpinan yang setingkat, antara pimpinan dengan bawahan, antara bawahan dengan pimpinan, antara bawahan dengan bawahan.

  b. Nilai Orientasi Tugas

  Berdasarkan penelitian bahwa orientasi tugas yang ada di SMP Negeri 2 Limboto selalu disesuaikan dengan Tupoksinya masing-masing. Guru tugas utamanya adalah mengajar. Disamping itu juga ada tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru. Kepala sekolah selalu mengarahkan, membina, dan mengevaluasi setiap pekerjaan yang diberikan kepada guru maupun pegawai.

  Pendapat yang sama dikemukakan oleh Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada jenis pendekatan ini setiap karyawan memandang pekerjaan sebagai suatu tujuan akhir. Dimana karyawan-karyawan tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga dalam orientasi ini, ada juga karyawan yang memilih untuk bekerja dengan alasan untuk menunjang gaya hidup mereka secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud adalah kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing karyawan.

  c. Nilai Perubahan

  Temuan penelitian menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 Limboto adalah sekolah yang unggul dari segi akademik maupun dalam bidang lingkungan. Bukti keunggulan-keunggulan itu bisa dilihat dari prestasi yang diperoleh sekolah sampai pada tingkat nasional. Tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah selalu stakeholder yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Perubahan yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dari segi penataan lingkungan.

  Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang pada gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi sebagai keseluruhan. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Perubahaan organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah keefektifan. Perubahan terjadi karena lingkungan yang tidak bebas dari ketidakpastian dan perubahan bersifat pasti agar dapat tetap memiliki eksistensi dan dapat bertahan. Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.

2. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah a. Dampak Kepatuhan

  Dari hasil wawancara dan pengamatan terlihat dengan adanya nilai-nilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Guru, pegawai dan siswa yang ada di SMP negeri 2 Limboto sudah mematuhi peraturan yang diterapkan oleh pihak sekolah.

  Hasil penelitian terkait dampak kepatuhan menunjukkan bahwa semua guru dan siswa yang ada di SMP Negeri 2 Limboto sudah mematuhi apa yang menjadi peraturan yang ditetapkan oleh sekolah. Guru- guru selalu melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Kepala sekolah selalu menjadi contoh bagi guru-guru sehingga tujuan yang dicapai oleh sekolah mudah terwujud. Siswa melaksanakan tugasnya dengan baik.

  Oran Yong (1979) menjelaskan bahwa kepatuhan dikatakan dapat terjadi ketika perilaku nyata dari subjek terentu sesuai dengan perilaku yang ditentukan dan ketidakpatuhan atau pelanggaran terjadi ketika perilaku aktual berasal dari perilaku yang ditentukan (Yong dalam Simmon, 1998). Dari sini penulis berasumsi bahwa kepatuhan dapat terealisasi dengan baik dan dapat juga terjadi tidak patuh dengan satu peraturan yang sama. Kepatuhan sendiri merupakan eksplisit dari aturan atau bentuk nyata aturan yang bersifat hukum atau normatif sehingga terdapat tuntutan atau permintaan dari pihak pemberi aturan, kepatuhan juga tertuang dalam sebuah perjanjian. Kepatuhan sangat diperlukan untuk efektifitas.

  Hal ini didukung oleh pendapat Fisher (1981)dalam Simmons (1998:78) menyatakan bahwa kepatuhan dibedakan mejadi dua yakni ada urutan pertama mengacu ada kepatuhan yang berdiri sendiri, berupa aturan substantif yang sering diwujudkan dalam perjanjian. Jadi maksutnya ialah sikap patuh terhadap perjanjian yang telah diratifikasi oleh pihak internal. Terdapat alasan terjadinya ketidak patuhan yakni adanya ambiguitas yang biasanya terdapat bahasa yang pihak untuk melakukan perjanjian dan dimensi temporal dimana terjadinya perubahan sosial dan ekonomi (Chayes dan Chayes, 1993). Urutan kedua kepatuhan yang dimaksut ialah patuh terhadap otoritas keputusan pihak ketiga, seperti WTO dan UN yang sering menjadi mediator dalam bebagai kasus dengan mengeluarkan aturan. Namun sayangnya kepatuhan negara didasarkan pada keputusan negara yang memiliki otoritas sebagai pembuat keputusan (Coplin 1968).

  b. Dampak Kerja Sama

  Hasil penelitian yang menyangkut dampak kerja sama bahwa dalam mencapai tujuan sekolah yang unggul dan kompetitif, kepala sekolah selalu melibatkan semua stakeholder yang ada di SMP Negeri 2 Limboto. Tujuan kepala sekolah melibatkan semua stakeholder yang ada disekolah agar program-program yang dijalankan oleh sekolah mudah dilaksanakan.

  Schermerhorn, dkk., (1997:9) Kerjasama adalah proses untuk melakukan sesuatu yang mencakup beberapa hal serta unsur-unsur tertentu antara lain: 1). Adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama atau tujuan sesuai dengan peraturan. 2). Adanya pengaturan/pembagian tugas yang jelas. 3). Dalam bekerja saling menolong antara satu fihak dengan fihak yang lain. 4). Dapat saling memasukkan manfaat. 5). Adanya koordinasi yang baik.

  c. Dampak Semangat Kerja

  Temuan hasil penelitian bahwa semangat kerja guru dan pegawai yang ada di SMP Negeri 2 Limboto, guru

  • – guru sudah menyusun dan melaksanakan
Menurut Nitisemito ( 1982 adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.

  Pendapat serupa dikemukakan oleh Anaroga (1993), bahwa semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan cepat selesai dan lebih baik serta ongkos perunit dapat diperkecil. Menurut Siswato ( 2001 ), semangat kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang dapat menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekwen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi

Dokumen yang terkait

54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

0 1 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru SD Negeri Wates 01 Kecamatan Ngaliyan K

0 0 38

42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

0 0 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Karakterisrik Responden - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar di Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 42

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN A. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di SMA Negeri 2 Palangka Raya - Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa di SMA Negeri 2 Palangka Ra

0 0 34

33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

0 2 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - BAB IV.pdf nursilam

0 0 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian - Implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran pendidikan agama islam di kelas X:Studi kasus di SMK Muhammadiyah 2 kalirejo - Raden Intan Repository

0 0 27

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian - NEW BAB IV

0 0 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - Eko Setyo Wibowo BAB IV

0 0 22