PENGARUH PENGEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KAWASAN PESISIR KELURAHAN SALEKOE KECAMATAN WARA TIMUR KOTA PALOPO

  PENGARUH PENGEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KAWASAN PESISIR

KELURAHAN SALEKOE KECAMATAN WARA TIMUR

KOTA PALOPO

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

  Sarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

  Oleh MOHAMMAD. ZAIDIN NIM. 60800112017 JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  2017

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata-Gowa, 24 Agustus 2017 Penyusun,

  Mohammad. Zaidin

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

  Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Pengembagan Perumahan Terhadap Kehidupan

  

Masyarakat di Wilayah Pesisir Kelurahan Salekoe Kecamata Wara Timur

Kota Palopo”

  Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi S1 Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  Berbagai hambatan dan kesulitan penulis hadapi selama penyusunan skripsi ini, mulai dari persiapan sampai penyelesaian penulisan namun dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak, serta tidak lepas dari pertolongan Yang Maha Rahman dan Rahim. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengahanturkan ucapan terima kasih kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Mukhlis Mappunna La Dewang dan ibunda Masniati atas jasa, pengorbanan, dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada hentinya sejak penulis masih dalam kandungan sampai berhasil menyelesaikan studi di jenjang Universitas

2. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof.Dr.Musafir Pababari M.Si beserta seluruh jajarannya.

  3. Bapak Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin,

  M.Ag yang telah memberikan arahan kepada kami selama perkuliahan sampai penyelesaian pendidikan ini.

  4. Para Pembantu Dekan, Staf Dosen, dan Staf Administrasi Fakultas Sains Dan Teknologi yang telah banyak memberikan bantuan selama menempuh perkuliahan.

  5. Bapak Dr. H. Muhammad Anshar, S.Pt. M.Si selaku ketua jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota 6. Bapak Jufriadi, ST., MSP., dan Nur Syam Aksa, S.T., M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

  7. Bapak A. Idham AP, S.T., M.Si. dan Prof. Dr. Bahaking Rama, M.Si selaku penguji yang telah banyak memberikan pengarahan dan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga selesai.

  8. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pihak yang bertanggung jawab atas Pengembangan Perumahan Tompottika.

  9. Terimakasih kepada sahabat-sahabat saya Zulkifly Mahdi, S.Ip., Rizkun Imaduddin, S.P.W.K., Muhammad Yusuf Yuskar, S.P.W.K ., Nasrul Abdullah, S.P.W.K. yang selalu menemani saya dan menjadi pendengar setia saya di dalam maupun di luar bangku kuliah.

  10. Wanita terkasih Ayudia Rahma Fitriansya Alatas yang telah memberi motivasi dan semangat dalam menyelesaikan sripsi ini hingga dari jarak jauh.

11. Terimakasih kepada sepupu seperjuangan kuliah Jabal Nur, S.T., Rani

  Riswana B, S.H., Muhammad Reformasi B.A, S.H., yang selalu turut memotivasi dalam percepatan penyelesaian skripsi ini.

  12. Terimakasih kepada teman-teman angkatan saya PWK 2012 PENTAGON tanpa terkecuali yang telah menemani dalam suka maupun duka selama menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar 13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran penelitian dan penyusunan skripsi.

  Serta ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besarku yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu atas dukungan dan doa demi kelancaran penyelesaian pendidikanku.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik selalu penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Semoga amal

baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan

semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Makassar, 24 Agustus 2017 Penulis, Mohammad Zaidin 60800112017

  

ABSTRAK

  Nama Penyusun : Mohammad Zaidin Nim : 60800112017

  Pengaruh Pengembangan Perumahan Terhadap . Kehidupan

  Judul Skripsi :

  Masyarakat Di Wilayah Pesisir Kelurahan Salekoe Kecamatan Wara Timur Kota Palopo.

  Pengaruh Pengembangan Perumahan Terhadap Kehidupan Masyarakat Di

Wilayah Pesisir Kelurahan Salekoe Kecamatan Wara Timur Kota Palopo (Studi

Kasus Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Pengembangan). Penelitian ini

dilatar belakangi pembangunan kawasan baru untuk di wilayah pesisir yang merangsang

adanya pengaruh kehidupan sosial ekonomi masyarakat asli di wilayah pengembagan.

Rumusan masalah di wilayah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pengembangan

perumahan terhadap kehidupan masyarakat di wilayah pesisir, dan bagaimana aspek yang

berpengaruh tersebut dapat menunjang kehidupan masyarakat di wilayah pesisir. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan

perumahan terhadap kehidupan masyarakat pesisir dan untuk mengetahui bagaimana

yang berpengaruh tersebut dapat menunjang kehidupan masyarakat di wilayah pesisir.

  

Metode penelitian yang digunakan adalah survey lapangan dengan teknik wawancara

sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket dan kajian

data sekunder dari instansi terkait. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif presentase dan uji korelasi untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pengaruh dari variabel yang diteliti. Populasi dari penelitisn ini meliputi seluruh

masyarakat kelurahan Salekoe berjumlah 5.907 jiwa, sedangkan sampel dari penelitian ini

sebanyak 100 responden.

  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat

asli pesisir dari variabel yang diamati menunjukkan bahwa tingkat pendapatan, peluang

kerja memiliki pengaruh yang kuat sedangkan kesehatan dan pendidikan berpengaruh

sedang. beberapa aspek yang berpengaruh tersebut dapat menunjang kehidupan

masyarakat pesisir karena berbagai kebutuhan kehidupan penghuni perumahan berupa

jasa dan mengarah konsumtif, ini secara langsung melibatkan masyarakat sekitar.

  Kata Kunci : pengembangan perumahan, kondisi sosial ekonomi, masyarakat pesisir.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... iii

PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK......................................................................................... ........... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL......................................................................................... xii

DAFTAR PETA ........................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................

  5 C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................................

  5 D. Ruang Lingkup Pembahasan............................................................

  6 E. Sistematika Pembahasan .................................................................

  7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perumahan .....................................................................

  9 B. Pertimbangan Lokasi Perumahan .................................................... 10 C. Pembangunan Perumahan ................................................................ 11 D.

  Kebijakan dan Kebijaksanaan Pemerintah di Sektor Perumahan .... 16 E. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dalam Pembangunan Perumahan 23 F. Pandangan Islam Tentang Pembangunan Perumahan/ Permukiman 25 1.

  Definisi Pembangunan Menurut Pandangan Islam .................... 25 2. Konsep Pembangunan Islam ...................................................... 25 3. Skop Pembangunan Menurut Pandangan Islam dan Barat ........ 27 4. Ciri-ciri Pembangunan Menurut Pandangan Islam .................... 28 5. Panduan Dalam Pembangunan Dalam Islam ............................. 28 G. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 33

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................... 35 B. Lokasi Penelitian ............................................................................. 35 C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 36 D. Teknik Pngumpulan Data ............................................................... 36 E. Variabel Penelitian .......................................................................... 38 F. Populasi dan Sampel ....................................................................... 39 G. Metode Analisis Data ...................................................................... 41 1. Analisis Kualitatif Deskriptif .................................................... 41 2. Analisis Deskriptif Kualitatif-Kuantitatif ................................. 41 3. Analisis Uji Korelasi ................................................................. 42 H. Definisi Operasional ...................................................................... 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kota Palopo ........................................................ 46 B. Tinjauan Umum Kecamatan Wara Timur........................................ 51 1. Aspek Fisisk Dasar .................................................................... 51 2. Aspek Kependudukan ................................................................ 55 3. Penggunaan Lahan ..................................................................... 56 C. Tinjauan Umum Kelurahan Salekoe ............................................... 57 1. Aspek Fisik Dasar ...................................................................... 57 2. Aspek Kependudukan ................................................................ 59 3. Perumahan.................................................................................. 61 4. Aspek Penggunaan Lahan ......................................................... 62 D. Tinjauan Khusus Perumnas Tompottika .......................................... 63 1. Kondisi Awal Kawasan Perumnas Tompottika ......................... 63 2. Kondisi Saat Ini Kawasan Perumnas Tompottika ..................... 63 3. Fasilitas dan Utilitas Perumnas Tompottika .............................. 65 E. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ............................... 67 1. Karakteristik Responden Masyarakat ....................................... 67 2. Persepsi Responden Masyarakat ............................................... 70

  Ekonomi Masyarakat di Wilayah Pesisir Sekitar Pegembangan Perumahan ......................................................................................

  75 G. Deskripsi Faktor-Faktor Yang Diteliti Dapat Mennunjang Kehidupan Masyarakat di Wilayah Pesisir Kelurahan Salekoe. ........................

  79 1. Peluang Kerja dan Pendapatan ................................................. 79 2. Pendidikan. ............................................................................... 80 3.

  Kesehatan .................................................................................. 81 4. Interaksi Sosial .......................................................................... 82 H. Kajian Alqur‟an Hasil Pnenelitian Pengaruh Terhadap Kehidupan Masyarakat .......................................................................................

  83 1. Silaturahmi Dalam Bertetangga ................................................. 83 2.

  Hak-hak Tetangga ...................................................................... 84 3. Pengaruh Sosial Masyarakat ...................................................... 86 4. Pengaruh Ekonomi Masyarakat ................................................. 89

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 92 B. Saran ................................................................................................ 94 DAFTAR PUSTAKA DOKUMENTASI LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Penelitian Terdahulu ..................................................................

  69 Tabel. .

  76 Tabel. 21 Skor Korelasi Masing-masing Variabel/Indikator Yang Diteliti

  20 . Indikator Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kawasan Pesisir .......................

  74 Tabel. 19 Rekapitulasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Variabel 74 Tabel. .

  18 Persepsi Responden Interaksi Sosial Terhadap Masyarakat Perumahan ...............................................................

  73 Tabel. .

  72 Tabel. 17 Persepsi Responden Tingkat Pengaruh Perumahan terhadap Peluang Pekerjaan di Sekitar Perumahan ....................................

  71 Tabel. 16 Persepsi Responden Tingkat Pengaruh Perumahan Terhadap Kesehatan ....................................................................

  15 . Persepsi Responden Tingkat Penagaruh perumahan Terhadap Pendidikan ...................................................................

  71 Tabel. .

  14 . Persepsi Responden Tingkat Pengaruh Perumahan Terhadap Pendapatan ..................................................................

  68 Tabel. 13 Tingkat Pendidikan Responden ...................................................

  33 Tabel. 2 Variabel Penelitian .....................................................................

  62 Tabel. 12 Tingkat Pendapatan Responden ..................................................

  61 Tabel. 11 Pola Penggunaan Lahan di Kelurahan Salekoe Tahun 2016.......

  60 Tabel. 10 Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Salekoe Tahun 2006-2016 ........................................................................

  57 Tabel. 9 Perkembangan Jumah Penduduk di kelurahan Salekoe Tahun 2006- 2016 ......................................................................

  56 Tabel. 8 Jenis dan Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Wara Timur Tahun 2016 ..................................................................................

  55 Tabel. 7 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Wara Timur Tahun 2016 .............................................................

  47 Tabel. 6 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kecamatan Wara Timur Tahun 2012- 2016...................................................................................

  43 Tabel. 5 Luas Tiap Kecamatan dari Luas Kota Palopo .............................

  41 Tabel. 4 Interpretasi Nilai r ......................................................................

  39 Tabel. 3 Koefisien Tingkat Pengaruh .......................................................

  77

  

DAFTAR PETA

Peta. 1 Peta Administrasi Kota Palopo dalam Provinsi .................................

  49 Peta. 2 Peta Batas Administrasi Kota Palopo ................................................

  50 Peta. 3 Peta Batas Administrasi Kecamatan Wara Timur .............................

  53 Peta. 4 Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Wara Timur ............................

  54 Peta. 5 Peta Batas Administrasi Kelurahan Salekoe .....................................

  58 Peta. 6 Peta Lokasi Perumnas Tompottika ....................................................

  66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kota merupakan konsentrasi permukiman penduduk yang makin lama

  makin meluas. Umumnya konsentrasi di dalam permukiman penduduk di daerah perkotaan sangat tinggi kepadatannya dibandingkan dengan daerah pedesaan. Konsentrasi penduduk tersbut menimbulkan kebutuhan kuantitatif, misalnya kebutuhan perumahan, pendidikan, lapangan pekerjaan, kesehatan, rekreasi, fasilitas pelayanan kota seperti air minum, listrik, angkutan umum, komunikasi dan lain sebagainya.

  Jumlah penduduk perkotaan bertambah terus karena arus urbanisasi penduduk daerah pedesaan ke daerah perkotaan meningkat dengan cepat, karena daerah perkotaan mempunyai daya tarik yang sangat kuat. Sebagai konsekuensinya diperlukan pembangunan baru untuk pendatang baru dan pertambahan penduduk alamiah (Adisasmita, 2006:6)

  Pembangunan perumahan yang akan dijalankan baik oleh swasta (developer) maupun pemerintah (perumnas) sebenarnya harus dilandaskan pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Apabila pelaksanaan pembangunan tersebut dilaksanakan berdasarkan pada peraturan yang ada maka akan tercipta keamanan dan kenyamanan di lingkungan internal maupun eksternal perumahan tersebut. Lebih dari itu juga akan tercipta pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk wilayah di sekitarnya.

  Sebagaimana telah di jelaskan dalam ayat Al Qur‟an yang dapat menunjukan kekuasaan Allah SWT mengenai kedudukan manusia untuk mensyukuri nikmat alam berupa tanah dengan firman dalam

  Qur‟an Surah Hud ayat 61 sebagai berikut:

  Terjemahnya: Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai

kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah

menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena

itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya

Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).

   (Q.S. Hud Ayat 61)

  (Dan) Kami utus (kepada Tsamud saudara mereka) yang satu kabilah (Saleh. Saleh berkata, “Hai kaumku! Sembahlah Allah) artinya esakanlah Dia (sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan Selain Dia. Dia telah menciptakan kalian (dari bumi) yaitu dengan menciptakan bapak moyang kalian, Adam, dari tanah (dan menjadikan kalian pemakmurnya) Dia menjadikan kalian sebagai para penghuni bumi (karena itu mohonlah ampunan-Nya) dari kemusyrikan (kemudian bertobatlah) kembali kalian (kepada-Nya) dengan menjalankan ketaatan. (sesungguhnya Rabbku amat dekat) kepada makhluk- Nya ( lagi memperkenankan.”) doa orang yang meminta kepada-Nya. (Al- Misbah oleh Qraish Shihab).

  Dalam gambaran di atas merupakan persoalan pembangunan di daratan yang dalam hal ini adalah pengembangan perumahan daerah kawasan pesisir seperti halnya pada Pembangunan Kota Palopo yang sekarang dilaksanakan adalah pembangunan kawasan kota baru pada daerah kawasan pesisir, guna memanfaatkan lahan yang belum terbangun dan menunjang laju pertumbuhan penduduk dan kebutuhan permintaan akan hunian yang setiap tahunnya meningkat. Pembangunan Kota Palopo terlihat dengan dikembangkannya berbagai pembangunan perumahan di berbagai daerah kota seperti pada kelurahan Salekoe Kecamatan Wara Timur.

  Kelurahan Salekoe yaitu kelurahan yang mempunyai batas administrasi bersebalahan dengan teluk bone, yang sebagian besar lokasinya didominasi oleh lahan tambak pada wilayah pesisir, kini telah disentuh oleh pengembangan perumahan yaitu Perumnas Tompottika dan memanfaatkan lahan tambak dengan menimbun lahan tersebut untuk penambahan pengembangannya yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial maupun ekonomi pada masyarakat yang bermukim di sekitar pegembangan. Melihat pada PERDA No. 9 Tahun 2009 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palopo Tahun 2012-2032 pada daerah ini telah merupakan Kawasan Budidaya untuk peruntukan perumahan dan permukiman dan juga peruntukan perikanan budidaya tambak.

  Allah SWT mengingatkan dalam kaitannya pembangunan rumah, besarnya nikmat rumah bagi manusia dengan berfirman dalam Qur‟an Surah An Nahl Ayat 80 sebagai berikut : Terjemahnya :

  Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan

Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak

yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu

bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing,

alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).

(Q.S An Nahl Ayat 80)

  Menurut Quraish Sihab, ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan bagi manusia bahan-bahan untuk dijadikan rumah, serta mengilhami mereka cara pembuatannya. Ilham membuat rumah merupakan tangga pertama bagi bangunnya peradaban umat manusia sekaligus merupakan upaya paling dini dalam membentengi diri dalam memebentengi diri manusia guna memelihara kelanjutan hidup pribadi. Allah juga menjadikan kamu dalam hal ini rumah-rumah kamu sebagai tempat tinggal yang dapat memberi ketenangan menghadapi gangguan lahir dan bathin.

  Secara fisik Kota palopo wilayahnya terdiri dari wilayah daratan, perairan laut (teluk bone), dan perbukitan/pegunungan, perkembangan fisik wilayah kota palopo saat ini cenderung kearah bagian utara dan selatan kota mengikuti jalan arteri primer yang menghubungkan beberapa kota penting di pulau sulawesi sementara perkembangan arah barat terkendala oleh topografi wilayah yang dominan merupakan daerah perbukitan/pegunungan, wilayah pesisir merupakan wilayah dari suatu daerah yang berada pada terkendali sehingga mengancam keberlangsungan ekosistem di dalamnya.

  Oleh karena itu dalam hal ini peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelit ian “Pengaruh Pengembangan Perumahan Terhadap Kehidupan

  Masyarakat di Wilayah Pesisir Kelurahan Salekoe Kecamatan Wara Timur Kota Palopo

  ” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana pengaruh pengembangan perumahan terhadap kehidupan masyarakat di wilayah pesisir Kelurahan Salekoe Kota Palopo?

  2. Bagaimana pengaruh tersebut dapat menunjang kehidupan masyarakat di wilayah pesisir Kelurahan Salekoe Kota Palopo?

  C.

   Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini sebagai berikut: a.

  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan perumahan terhadap kehidupan masyarakat di wilayah pesisir Kelurahan Salekoe Kota Palopo. b.

  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tersebut dapat menunjang kehidupan masyarakat pada daerah pesisir Kelurahan Salekoe Kota Palopo.

2. Manfaat penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi pemerintah Provinsi sulawesi selatan terkhusus pemerintah kota palopo sendiri, bahwa dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam pengembangan perumahan dalam upaya pemenuhan hunian yang aman nyaman dan produktif bagi masyarakat kota palopo benar-benar harus memperhatikan pengaruh yang akan ditimbulkan di wilayah sekitarnya.

  2. Sebagai bahan masukan bagi Jurusan Planologi dalam upaya pengembangan akademik khususnya dalam meneliti/mengkaji tentang pengaruh Pengembangan Perumahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

  D.

   Ruang Lingkup

  Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan permasalahan yang telah di uraikan dalam latar belakang dan tujuan penelitian, maka penulis akan memberi batasan masalah yakni faktor-faktor yang berpengaruh dari pembangunan pengembangan perumahan terkhusus pada Kelurahan Salekoe Kota Palopo yang dimana di lokasi ini telah ada pengembangan pembangunan Perumahan dan memanfaatkan lahan tambak untuk perluasannya.

  E.

   Sistematika Pembahasan

  Dalam penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah,

  tujuan dan manfaat, lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan beberapa teori yang berkaitan dengan penulisan,

  diantaranya pengertian perumahan, pertimbangan lokasi perumahan/permukiman, pengembangan perumahan/permukiman, kebijakan dan kebijaksanaan pemerintah disektor perumahan, faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembangunan perumahan, pandangan Islam tentang pembagunan perumahan dan permukiman, definisi operasional, kerangka pikir.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan

  sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode analisis data.

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai gambaran umum Kota Palopo, tinjauan umum Kecamatan Wara Timur yang meliputi Aspek fisik dasar, kependudukan, dan penggunaan lahan. Tinjauan umum Kelurahan Salekoe yang meliputi aspek fisik

  dasar, kependudukan, perumahan, pengguunaan lahan. Tinjauan umum Perumnas Topottika, Deskrpsi karakteristik responden penelitian, analisis penerapan metode uji korelasi, deskripsi faktor-faktor yang diteliti dapat menunjang kehidupan masyarakat di lokasi penelitian, dan kajian alquran hasil penelitian pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

  BAB V PENUTUP Pada bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dari hasil

  pembahasan dan saran-saran yang dapat diambil guna pengembangan penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perumahan Sarlito W.S. (dalam Budihardjo, 1998:145) rumah adalah suatu bangunan

  dimana manusia tinggal dan melangsungkan hidupnya. Di samping itu rumah juga merupakan tempat dimana berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.

  Pengertian tentang perumahan dalam Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan yaitu :

  1. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

  2. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lngkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perkehidupan dan penghidupan.

  Hayward (dalam Budihardjo 1994:55-56 ) mengemukakan berbagai konsep tentang rumah : Rumah sebagai penjawatahan jati diri :

  • Rumah simbol dan pencerminan tata nilai selera pribadi penghuninya.
  • Rumah sebagai wadah keakraban :
  • >Rasa memiliki, kebersamaan, kehangatan, kasih/rasa aman.

  • sebagai tempat untuk kembali pada akar dan menumbuhkan rasa kesinambungan dalam untaian proses masa depan.

  Rumah sebagai akar dan kesinambungan dalam artian rumah dilihat

  Rumah sebagai wadah kegiatan sehari-hari

  • Rumah sebagai pusat jaringan sosial
  • Rumah sebagai struktur fisik
  • Dalam pengertian lainnya, pemukiman adalah satuan kawasan perumahan lengkap dengan sarana dan prasarana lingkungan, prasarana umum dan fasilitas sosial yang mengandung keterpaduan kepentingan penduduk dan keselarasan pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan. Sedangkan perumahan telah berkembang sebagai suatu proses bermukim yaitu kehadiran manusia dalam menciptakan ruang lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya (Sudarsono dalam Blaang, 1986 : 28).

  B.

   Pertimbangan Lokasi Perumahan/Permukiman

  Budihardjo (1992:109) menyatakan bahwa untuk menetapkan lokasi perumahan yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Ditinjau dari segi pelaksanaannya : a.

  Bukan daerah banjir, bukan daerah gempa dan bukan daerah angin ribut.

  b.

  Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti.

  c.

  Tanahnya baik sehingga konstruksi bangunannya dapat direncanakan dengan sistem yang murah.

  • Bukan daerah persawahan
  • Bukan daerah kebun yang baik
  • Bukan daerah usaha seperti ; pertokoan, hotel, dan pabrik/industri.

  b.

  matahari, kera menggunakan untaian jerami di atas kepalanya. Sedangkan

  “ The Descent of Man” mengatakan bahwa untuk melindungi diri terhadap panas

  Darwin (dalam Budihardjo 1997:55) menulis buku yang berjudul

  Lokasinya sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik, sekolah, pasar, puskesmas dan lain-lain.

  d.

  Lokasinya sebaiknya dipilih yang udaranya masih sehat.

  c.

  Lokasinya sebaiknya tidak terganggu oleh kebisingan.

  Lokasinya jauh dari lokasi pabrik-pabrik yang mendatangkan polusi misalnya : debu pabrik dan buangan sampah/limbah.

  d.

  3. Dilihat dari segi kesehatan dan kemudahan : a.

  Sejauh mungkin dipertahankan reservoir air tanah, penampungan air hujan dan penahan air laut.

  c.

  Tidak merusak lingkungan yang telah ada bahkan kalau dapat memperbaikinya.

  b.

  Tanah yang secara ekonomis telah sukar dikembangkan secara produktif, misalnya :

  2. Dilihat dari segi tata guna tanah : a.

  Mudah mendapatkan sumber air bersih, listrik, pembuangan air limbah/kotoran (drainase)

C. Pembangunan Perumahan/Permukiman

  pada malam hari mereka membuat dataran sebagai alas tempat tidur untuk kemudian menutupi dirinya dengan daun pendonus. Konon itulah awal lahirnya „pakaian‟ dan „rumah‟ dalam bentuknya yang paling sederhana.

  Selanjutnya menurut Budihardjo (1997: 55) bahwa beribu-ribu tahun sesudah fenomena di atas, kegiatan membangun rumah tetap merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat atau keluarga secara sendiri-sendiri. Keaneka-ragaman lokal, flora dan fauna, iklim, topografi, bahan bangunan dan penduduk setempat dengan berbagai adat dan tata caranya telah menciptakan keunikan-keunikan yang khas dan menawan.

  Setiap lingkungan permukiman berkembang sesuai pola kehidupan masyarakatnya dengan karakter dan identitas masing-masing.

  Pada masa sekarang yang ditandai dengan ledakan penduduk dan derasnya arus urbanisasi, pembangunan perumahan telah menjadi suatu kegiatan industri yang sangat kompleks. Industri perumahan kemudian lebih dikenal dengan istilah real estate.

  Menurut Budihardjo (1997:63) pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman merupakan pra-kondisi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disebabkan produktivitas manusia sangat tergantung pada tersedianya wadah yang memadai untuk beristirahat, berinteraksi dengan keluarga dan bermasyarakat serta bekerja.

  Permukiman pada garis besarnya terdiri dari berbagai komponen yaitu

  

pertama , lahan atau tanah yang diperuntukkan untuk permukiman itu dimana

  kondisi tanah akan mempengaruhi harga dari satuan rumah yang dibangun di atas lahan itu. Kedua, prasarana lingkungan yaitu jalan lokal, saluran air hujan, saluran air limbah, jaringan air bersih serta tempat penampungan sampah, yang semuanya juga turut menentukan kualitas permukiman yang dibangun.

  

Ketiga, perumahan (tempat tinggal) yang dibangun. Sedang komponen

keempat, fasilitas umum dan fasilitas sosial (kadang disebut fasilitas kota),

  yaitu fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, jaringan listrik, jaringan telepon, lapangan bermain dan lain-lain dalam lingkungan permukiman itu (Sinulingga 1999:186).

  Menurut Sinulingga (1999:209-211) pembangunan oleh para pengembang yang seperti telah disebutkan diatas dengan istilah popular real

  

estate dilaksanakan dengan cara membeli sejumlah lahan dan direncanakan

  untuk pembangunan permukiman dan setelah selesai dibangun lalu dijual kepada masyarakat.

  Pembangunan yang dilaksanakan oleh para pengembang mempunyai beberapa keuntungan yaitu: a.

  Rencana tapak dalam hal ini letak bangunan, intensitas bangunan, lebar jalan, dapat disesuaikan dengan rencana kota dan standar yang ada karena rencana lingkungan permukiman ini dibuat secara keseluruhan dan diperiksa serta diarahkan lebih dulu oleh aparat pemerintah kota dan memperoleh persetujuan baru dapat dilaksanakan. Oleh karena itu dengan pembangunan yang terorganisasi tadi, maka dalam kasus ini lebar jalan, sistem jaringan drainase, saluran air limbah, jaringan air bersih serta tempat penampungan sampah akan dapat diwujudkan dalam satu sistem dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ada.

  b.

  Lahan untuk fasilitas umum dan sosial seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, jaringan listrik, jaringan telepon, fasilitas perdagangan dan taman/ ruang terbuka dapat sekaligus disediakan oleh para pengembang karena sudah merupakan ketentuan dalam standar perencanaan bahwa untuk luas tertentu lingkungan permukiman harus memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial. Oleh karena lahannya telah disediakan oleh para pengembang, maka hal ini akan mengurangi beban pemerintah daerah tentang pengadaan lahan dan malahan untuk bangunannya pun kadang- kadang dapat diisi oleh sektor swasta, sehingga hal ini benar-benar membantu pemerintah kota.

  c.

  Lingkungan permukiman ini disamping tertata dengan baik juga memperhatikan estetika lingkungan dan bangunan karena para pengembang menyadari situasi persaingan sehingga mereka akan merupaya menciptakan lingkungan dengan nilai estetika yang baik, sehingga memudahkan untuk memasarkannya.

  d.

  Oleh karena pembangunan lingkungan ini terorganisasi melalui pengembangan maka semua bangunan akan mempunyai izin bangunan, sehingga hal ini akan meningkatkan pendapatan pemerintah kota, disamping akan turut menunjang pengadaan permukiman dengan tata hunian yang tertib.

  Oleh karena itu hendak mewujudkan mutu kota yang mempunyai sifat- sifat aman, tertib, lancar dan sehat, maka pembangunan permukiman yang dilaksanakan oleh para pengembang cenderung : a. harga rumah akan lebih mahal karena para pengembang cenderung memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya.

  b.

  Kualitas rumah sering tidak sesuai dengan yang ditawarkan, karena pelaksanaan pembangunan rumah dalam jumlah besar sehingga pengawasannya menjadi berkurang. Sering sekali pembeli merasa kecewa

  • – karena setelah menempati rumah tersebut mereka mendapati kekurangan kekurangan seperti bocor, air bersih yang kotor dan tidak lancar, saluran pembuangan air kotor yang tidak berfungsi, tidak ada tempat pembuangan dan penampungan sampah dan sebagainya dan para pengembang tidak serta merta memperhatikan keluhan dari penghuni. Demikian juga untuk lahan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang seharusnya diadakan oleh pengembang, tetapi sering sekali hal ini tidak terlaksana.

  c.

  Para pengembang hanya memfokuskan prasarana pada lokasi permukiman seperti drainase berkaitan dengan sistem di luar kawasan permukiman.

  Oleh karena itu pada sekeliling kawasan permukiman yang baru dibangun sering terkena genangan air, karena pengembang tidak membangun drainase pembuang keluar dari kawasan permukiman, melainkan menaikkan elevasi kawasan yang dibangunnya. Hasilnya bahwa kawasan pembangunan itu tidak terjadi banjir, melainkan memindahkan banjirnya kekawasan sekeliling yang selama ini tidak banjir.

  D.

   Kebijakan dan Kebijaksanaan Pemerintah di Sektor Perumahan 1.

  Kebijakan Permukiman dan Perumahan Puspowardoyo (dalam Sultan 2002:28-30) bahwa masalah permukiman dan perumahan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks yang berkaitan dengan segi sosial, ekonomi, budaya dan ekologi. Pada aspek sosial bahwa suatu lingkungan permukiman dan perubahan dapat menjamin kehidupan sosial pada setiap warga yang ada pada lingkungan tersebut. Setiap keluarga dapat melakukan kegiatan sosialisasi nilai terhadap anggota keluarga lain. Terciptanya rasa aman dan kedamaian dalam wilayah tersebut, sehingga warga dengan bebas melakukan hubungan sosial dengan warga yang lain, melakukan kegiatan- kegiatan sosial. Selain hal tersebut, masalah permukiman dan perumahan dapat pula mengakibatkan timbul kerawanan-kerawanan sosial yang diakibatkan oleh faktor kebijakan yang kurang tepat. Dalam aspek ekonomi, kebijakan dalam sektor tersebut dapat mengakibatkan pendapatan daerah melalui sektor pajak bangunan, penyerapan tenaga- tenaga kerja kedalam sektor tersebut serta pemenuhan akan kebutuhan perumahan pada setiap orang/individu. Sedangkan secara ekologis bahwa keberadaan suatu permukiman dan perumahan dapat mengakibatkan degradasi keadaan lingkungan, karena tidak adanya keseimbangan antara daya dukung lingkungan dengan beban yang ditanggung pada lingkungan secara fisik.

  Kebijakan dalam sektor perumahan dan permukiman telah dituangkan dalam UU No. 1 Tahun. 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman dijelaskan pada Pasal 3 bahwa kebijakan penataan permukiman dan perumahan berlandaskan pada azas manfaat dan merata, kebersamaan dan kekurangan, kepercayaan pada diri sendiri, keterjangkauan dan kelestarian lingkungan hidup. Khusus pada sektor perumahan, pada pasal 6 dijelaskan bahwa, (ayat 1) kegiatan pembangunana rumah atau perumahan dilakukan oleh pemilik atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, (ayat 2) pembangunan rumah atau perumahan oleh bukan pemilik hak atas tanah dapat dilakukan persetujuan dari pemilik hak atas tanah dengan suatu perjanjian tertulis. Untuk kebijaksanaan oleh pemerintah pasal 2 menjelaskan bahwa pemerintah melakukan pendataan rumah untuk menyusun kebijaksanaan di bidang permukiman dan perumahan.

  Sedangkan pada sektor permukiman pada pasal 19 ayat 1 dijelaskan bahwa untuk mewujudkan kawasan permukiman pemerintah daerah menetapkan satu bagian atau lebih dari kawasan permukiman menurut rencana tata ruang wilayah perkotaan dan rencana tata ruang wilayah bukan perkotaan yang memenuhi persyaratan sebagai siap bangun. Persyaratan-persyaratan yang dimaksud tersebut adalah ; a)

  Rencana tata ruang yang rinci,

  b) Data mengenai luas batas dan pemilikan tanah,

c) Jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan.

2. Kebijaksanaan Pemerintah di Sektor Perumahan

  Dalam Undang-Undang RI No. 1 Tahun. 2011 tentang Perumahan dijelaskan bahwa penataan perumahan dan permukiman bertujuan untuk : b.

  Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka pemantapan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

  c.

  Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.

  d.

  Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan sebaran penduduk yang rasional.

  e.

  Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan bidang- bidang lain.

  Untuk mencapai tujuan di atas, pemerintah melakukan beberapa kebijaksanaan pengadaan perumahan di daerah perkotaan yaitu : a.

  Pembangunan perumahan dan peningkatan mutu lingkungan di daerah perkotaan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Perumnas dan BTN diharapkan telah dapat menjangkau semua ibu kota propinsi dan kota-kota lainnya yang berkembang pesat. Sarana utama pembangunan perumahan adalah golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan sedang, yang merupakan sebagian besar dari masyarakat keseluruhan.

  b.

  Pembangunan perumahan di daerah perkotaan dititikberatkan pada perbaikan dan pengadaan rumah untuk mengimbangi pertambahan penduduk, optimasi penggunaan lahan-lahan yang potensial serta menampung mobilitas penduduk/tenaga kerja yang potensial.

  c.

  Pembangunan perumahan rakyat di daerah perkotaan ditujukan pada berbagai golongan pendapatan, namun mengutamakan golongan masyarakat berpendapatan rendah dan tidak tetap dengan mengikutsertakan sebanyak mungkin sektor usaha swasta dan masyarakat perseorangan.

  d.

  Pengembangan perumahan rakyat di daerah perkotaan dapat dilakukan setempat dan dapat pula ditempat yang baru.

  Hal-hal yang dimaksud adalah :

  • Pembangunan setempat untuk mengatasi masalah kepadatan yang tinggi antara lain dengan memperkenalkan perumahan bertingkat, serta menyempurnakan prasarana pendukung lingkungannya.
  • Pembangunan di tempat yang baru diarahkan untuk mewujudkan masyarakat berkembang dan sejauh mungkin dilaksanakan dalam skala besar ( Batubara dalam Budihardjo, 1992:103).