PROSIDING CONTOH UNTUK TUGAS PRODI AKUNTANSI 2014

(1)

” Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Pada Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat

(UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal ”

DISUSUN :

DEWI KARTIKA NIM 0903002

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

TAHUN 2014

CONTOH PROSIDING


(2)

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PADA UNIT PENGELOLA

KEUANGAN-BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (UPK-BKM) MANDIRI SEJAHTERA KELURAHAN PANGGUNG KOTA TEGAL

Oleh : Dewi Kartika

Mahasiswa D3 Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan anggaran pendapatan dan efisien anggaran belanja pada Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat(UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Pamggung Kota Tegal. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah efektivitas dan efisiensi pengelolaan anggaran pendapatan pada Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat(UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Pamggung Kota Tegal selama periode tahun 2008-2010? (2) Bagaimanakah efisiensi pengelolaan anggaran belanja pada Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat(UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Pamggung Kota Tegal selama periode tahun 2008-2010?

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif termasuk salah satu jenis penelitian kategori analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris dan menggunakan logika matematika.

Hasil penelitian menunjukkan untuk analisis efektivitas pendapatan pada tahun 2008 adalah 103,10%, tahun 2009 adalah 97,57% dan tahun 2010 adalah 113,06%, bila dinilai dengan kategori penilaianj rasio efektivitas pendapatan maka efektivitas pendapatan pada tahun 2008 dan tahun 2010 dapat dinilai sangat efektif dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan tahun 2009 dinilai cukup efektif dalam pengelolaan anggaran pendapatan. Untuk analisis efisiensi pendapatan pada tahun 2008 adalah 44,68%, tahun 2009 adalah 50,42% dan tahun 2010 adalah 57,60%, bila dinilai dengan kategori penilaian rasio efisiensi pendapatan maka efisiensi pendapatan pada tahun 2008-2010 dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan. Untuk analisis efisiensi belanja pada tahun 2008 adalah 106,99%, tahun 2009 adalah 97,79% dan tahun 2010 adalah 128,28%, bila dinilai dengan kategori penilaian rasio efisiensi belanja maka efisiensi belanja pada tahun 2008 dan tahun 2010 dapat dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran belanja dan tahun 2009 dinilai efisien dalam pengelolaan anggaran belanja.

Kata Kunci : UPK – BKM, Efektivitas, Efisiensi, Anggaran Pendapatan dan Belanja


(3)

LATAR BELAKANG

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang terjadi di masyarakat. Kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga mencakup kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan dan keterbatasan akses masyarakat dalam penentuan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan mereka.

Masalah kemiskinan juga bisa disebabkan oleh kondisi struktur maupun kultur masyarakat yang bersangkutan yang relatif tidak mudah dikenali, terlebih oleh pengetahuan masyarakat itu sendiri mengenai masalah kemiskinan. Padahal dengan pengenalan terhadap masalah kemiskinan itu maka masyarakat yang bersangkutan akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menangani masalah yang dihadapi.

Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai

saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan.

Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen dengan penduduk yang lebih besar yaitu 37,4 juta orang. Bahkan berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin mencapai 52,07 persen atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka-angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan


(4)

selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan.

Pemecahan masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri karena besar dan kompleksnya masalah tersebut. Pemerintah dibantu lembaga swasta atau kelompok peduli lainnya yang berfungsi sebagai fasilitator terhadap usaha masyarakat dalam melakukan penanggulangan kemiskinan. Program-program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung fokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin, misalnya program Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.

Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Salah satu pendekatan penanganan masalah kemiskinan tersebut melalui

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dengan membangun keberdayaan menuju masyarakat mandiri melalui penguatan lembaga lokal yang salah satunya adalah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mandiri Sejahtera yang terletak di kelurahan Panggung.

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah lembaga pimpinan bersama suatu organisasi masyarakat disuatu desa atau kelurahan dan berbentuk “dewan atau majelis warga” yang tinggal di desa atau kelurahan tersebut untuk merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan warga masyarakat, khususnya yang menyangkut kemiskinan.

Dalam jangka panjang Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membangun modal sosial dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai kemanusiaan, ikatan-ikatan sosial dan menggalang solidaritas serta kesatuan sosial sesama warga agar saling bekerjasama demi kebaikan dan kebutuhan bersama, serta pada saatnya akan memperkuat keswadayaan warga masyarakat.

Ada tiga (3) unit pengelola di Badan Keswadayaan Masyarakat yaitu Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit


(5)

Pengelola Lingkungan (UPL) dan Unit Pengelola Sosial (UPS). Masing-masing pengelola mempunyai tugas dan tanggungjawab sendiri. Unit Pengelola Keuangan (UPK) merupakan gugus tugas dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang dibentuk dan dibubarkan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Pengurus Unit Pengelola Keuangan (UPK) yaitu manajer dan staf lainnya diangkat serta

diberhentikan oleh Badan

Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui mekanisme Rapat anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Oleh karena itu secara struktural, pengurus unit Pengelola Keuangan bertanggungjawab langsung pada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Sebagai unsur pengelola sumber daya, khususnya keuangan, Unit Pengelola Keuangan (UPK) bertanggung jawab kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam hal pengelolaan keuangan yang disalurkan lewat Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ke Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan penggulirannya. Unit Pengelola Keuangan (UPK) tidak dapat mengambil keputusan strategis, selain menjalankan keputusan serta kebijakan

yang telah ditetapkan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal mendapatkan dana dari pemerintah melalui APBN dan APBD. Dana tersebut dimanfaatkan salah satunya untuk pelayanan pinjaman bergulir. Pelayanan pinjaman bergulir diberikan lewat Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal.

Dana tersebut terus dipinjamkan

kepada Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) sebagai modal kerja usaha produktif (baik untuk usaha baru maupun pengembangan usaha yang sudah ada), oleh karena itu Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal harus melakukan kegiatan berdasar prosedur operasional standar dalam pengelolaannya. Tujuannya adalah agar proses pengelolaan pinjaman bergulir yang dilaksanakan oleh Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal menjadi seragam. Keseragaman


(6)

pengelolaan pinjaman bergulir oleh Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal menjadi penting agar memudahkan dalam proses monitoring, evaluasi dan supervisi.

Dari pengelolaan pinjaman bergulir tersebut Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal mendapatkan pendapatan yang disebut pendapatan jasa.

Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal sebagai salah satu organisasi sektor publik juga memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Salah satunya yaitu dengan membuat rencana anggaran. Anggaran dibuat sedemikian rupa dalam bentuk rencana kuantitatif yang merupakan pedoman bagi organisasi untuk menjalankan operasinya dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.

Rencana anggaran diperlukan manajemen untuk dapat menjabarkan

perencanaan, pengawasan,

pengendalian, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara sistematis. Selain

itu anggaran juga berfungsi untuk

mengetahui

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan penting untuk meningkatkan tanggungjawab dari masing-masing Unit Pengelola.

Di Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal setiap tahunnya juga membuat rencana anggaran yang disebut Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB), agar dapat mengendalikan tingkat efektivitas dan efisiensi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tersebut maka dalam perencanaan anggaran perlu diperhatikan : (1) Penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat, serta indikator kinerja yang ingin dicapai ; (2) Penetapan prioritas kegiatan dan perhitungan beban kerja. (Harun, 2009 : 113)

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis tertarik mengambil judul

“Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pada Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal.”


(7)

LANDASAN TEORI Pengertian Efektivitas

Ektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. (Sondang, 2001 : 24)

Menurut Abdurahmat (2003 : 92) Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya.

Dari pengertian-pengertian efektivitas diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk mencapai sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama.

Pengertian Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan sebuah kegiatan atau aktifitas dengan sumberdaya (input) yang digunakan. Suatu organisasi, program atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu

mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. ( Deddi dan Ayuningtyas, 2010 : 161)

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output ) yang dihasilkan sebuah kegiatan atau aktivitas dengan sumberdaya (input ) yang digunakan dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya dengan percuma.

Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. (Christina dkk, 2001:1)

Menurut Arief (2001 : 147) “Anggaran adalah pernyataan resmi oleh manajemen tentang harapan manajemen dalam pendapatan, biaya dan transaksi keuangan lain dalam jangka waktu tertentu.“

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) mendatang. (Arfan, 2010 : 226)


(8)

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu perencanaan keuangan dan operasional perusahaan yang menyeluruh dan mendetail tentang

memperoleh dana dan

menggunakannya secara efisien dan efektif dan dinyatakan dalam satuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu.

Pengertian Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik adalah

rencana kegiatan yang

direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan

belanja dalam satuan

moneter.“(Mardiasmo, 2002 : 62) Menurut Harun (2008:100), secara definitif suatu anggaran merupakan perencanaan resmi atau aktivitas atau tindakan yang dinyatakan dalam nilai uang (monetary term). Dari pandangan sektor publik, anggaran adalah pernyataan kuantitatif dari perencanaan badan-badan pemerintah yang dinyatakan baik dalam bentuk fisik maupun keuangan atau keduanya.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran sektor publik adalah rencana resmi dari badan-badan pemerintahan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan

belanja yang dinyatakan baik dalam bentuk fisik maupun keuangan atau keduanya

Karakteristik Anggaran Yang Baik

Penyusunan anggaran dikatakan baik menurut Bastian (2009 : 82), apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

A. Anggaran disusun berdasarkan program

Proses manajemen

perusahaan dimulai dengan perencanaan srategis (strategic planning) yang didalamnya terjadi proses penetapan tujuan perusahaan dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan yang dipilih tersebut, proses manejemen perusahaan kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam rencana strategis.

B. Anggaran disusun berdasarkan

karakteristik pusat

pertanggungjawaban yang dibentuk dalam perusahaan. Menurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan dibagi menjadi empat golongan yaitu pusat biaya, pusat


(9)

pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.

C. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian

Dengan anggaran, organisasi mengetahui apa yang harus dilakukan dan kearah mana kebijakan yang telah dibuat dan dapat menghindari pengeluaran yang terlalu besar atau adanya penggunaaan dana yang tidak semestinya.

Pengertian Belanja

“Belanja adalah jenis biaya yang timbulnya berdampak langsung terhadap berkurangnya saldo kas maupun uang entitas yang berada di bank.” ( Bastian, 2006 : 151)

Menurut Mahmudi (2010 : 155) “Belanja dapat dipahami sebagai kewajiban pemerintah daerah yang mengurangi kekayaan bersih yang terjadi akibat transaksi masa lalu.”

Dari pengertian-pengertian belanja diatas dapat disimpulkan bahwa belanja adalah jenis biaya dan kewajiban yang berdampak langsung terhadap berkurangnya kekayaan yang terjadi akibat transaksi masa lalu.

Pengertian Anggaran Belanja

Menurut Aliminsyah dan Pandji (2003:53) menyatakan bahwa :anggaran belanja adalah : “Suatu

anggaran yang memperlihatkan pendapatan yang sedang berjalan persis sama dengan pengeluaran yang sedang berjalan”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran belanja merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pengeluaran keuangan daerah yang disusun untuk kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, anggaran belanja menggambarkan seluruh kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan pembangunan daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab.

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota .

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu Data primer yaitu meninjau objek yang diteliti dengan menggunakan wawancara langsung dengan pihak Unit Pengelola Keuangan-Badan


(10)

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal yang berwenang memberi informasi mengenai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2008-2010.

Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil publikasi, buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja pada Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal menggunakan rasio efektivitas dan efisiensi pendapatan dan efisiensi belanja. (Mahmudi, 2010 : 143-166). Rasio ini dirumuskan :

Rasio Efektivitas=Realisasi Penerimaan Pendapatan

Target Penerimaan Pendapatan X100

Analisis Efisiensi Pendapatan

Menghitung analisis efisiensi pendapatan menggunakan rasio efesiensi pendapatan dengan rumus sebagai berikut :

Rasio Efisiensi= Biaya Pemeroleh Pendapatan

Realisasi Penerimaan Pendapatan X100

Analisis Efesiensi Belanja

Menghitung analisis efisiensi belanja menggunakan rasio efisiensi belanja dengan rumus sebagai berikut :

Rasio Efisiensi= Realisasi Belanja

Anggaran Belanja X100 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Efektivitas Pendapatan

Efektivitas Pendapatan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal menggambarkan kemampuan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dalam merealisasikan pendapatan yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Kemampuan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dikategorikan atas beberapa nilai hasil perhitungan rasio efektivitas. Jika rasio efektivitas > 100% maka dinilai sangat efektif, jika rasio efektivitas 100% maka dinilai efektif, jika rasio efektifitas antara 90%-99% maka dinilai cukup efektif, jika rasio efektivitas antara 75%-89%


(11)

maka dinilai kurang efektif dan jika rasio efektivitas < 75% maka dinilai tidak efektif. Semakin tinggi rasio efektivitas menggambarkan kemampuan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal semakin baik. Perhitungan efektivitas pendapatan dapat dilihat pada table berikut ini :

Tahun Pendapatan Rasio Efektiv

itas (%)

Hasil Analisis Efektivitas Target

(Rp)

Realisasi (Rp) 2008 115.000.00

0

118.568.80

8 103,10

Sangat Efektif 2009 120.000.00

0

117.089.66

2 97,57

Cukup Efektif 2010 113.050.000 127.810.306 113,06 SangatEfektif Sumber :

Dari Tabel di atas diketahui bahwa rasio efektivitas pendapatan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tahun 2008 adalah 103,10% yang berarti Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai sangat efektif dalam melakukan pengelolaan anggaran pendapatan. Hal ini disebabkan realisasi anggaran pendapatan lebih besar dari target anggaran pendapatan.

Pada tahun 2009 rasio efektivitas Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal adalah 97,57% yang berarti Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai cukup efektif dalam melakukan pengelolaan anggaran. Hal ini disebabkan realisasi anggaran pendapatan lebih kecil dari target anggaran pendapatan.

Pada tahun 2010 rasio efektivitas Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tahun 2008 adalah 113, 06% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai sangat efektif dalam melakukan pengelolaan anggaran pendapatan. Hal ini disebabkan realisasi anggaran pendapatan lebih besar dari target anggaran pendapatan.

Analisis Efisiensi Anggaran Pendapatan

Efisiensi anggaran pendapatan menggambarkan perbandingan antara


(12)

besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dikategorikan atas beberapa nilai dari perhitungan rasio efisiensi. Jika rasio efisiensi < 10% maka dinilai sangat efisien, jika rasio efisiensi antara 10%-20% maka dinilai efisien, jika rasio efisiensi antara 21%-30% maka dinilai cukup efisien, jika rasio efisiensi antara 31%-40% maka dinilai kurang efektif dan jika rasio efisiensi > 40% maka dinilai tidak efisien. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal semakin baik dalam pengelolaan pendapatan dengan melakukan penyusunan besarnya biaya dengan cermat untuk memperoleh pendapatan.

Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal perlu menghitung secara cermat berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan

yang diterimanya. Hal ini perlu dilakukan karena meskipun Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal berhasil merealisasikan penerimaan pendapatan sesuai dengan target yang ditetapkan namun keberhasilan itu kurang memiliki arti apabila ternyata biaya yang dikeluarkan lebih besar. Perhitungan efisiensi anggaran pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

: Data

Dari tabel di atas menunjukkan rasio efisiensi Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2008 adalah 44, 68% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota

Tah n Biaya Pemeroleh Pendapatan Realisa si Pendap atan (Rp) Rasio Efisie nsi (%) Hasil Analisis Efisiensi Target (Rp) Realisasi (Rp) 200 8 49.519.4 97 52.981.3 68 118.56 8.808 44,68 Tidak Efisien 200 9 59.165.1 18 59.038.2 89 117.08 9.662 50,42 Tidak Efisien 201 0 57.394.5 00 73.623.7 52 127.81 0.306 57,60 Tidak Efisien


(13)

Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan karena kurang cermat dalam perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterima. Pada tahun 2009 rasio efisiensi Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal adalah 50,42% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan karena kurang cermat dalam perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterima.

Pada tahun 2010 rasio efisiensi Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal adalah 57,60% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan karena kurang cermat dalam

perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterima.

Rasio efisiensi anggaran belanja menggambarkan tingkat penghematan anggaran belanja yang dilakukan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal. Untuk mengetahui Efisiensi Belanja adalah dengan rasio efisiensi belanja dengan cara membandingkan belanja dengan anggaran belanja. Belanja mencapai efisien apabila rasio efisiensi < 100 %. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dalam penghematan anggaran belanja semakin baik. Perhitungan efisiensi anggaran belanjadapat dilihat pada tabel berikut ini :

abel 4.3

: Dat

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2008 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan

Tahun

Belanja Rasio Efisiensi

(%)

Hasil analis

is Efisie

nsi Target

(Rp)

Realisasi (Rp) 2008 49.519.497 52.981.36

8 106,99

Tidak Efisien 2009 59.165.118 59.038.28

9 99,79 Efisien 2010 57.394.500 73.623.75

2 128,28

Tidak Efisien


(14)

Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tidak efisien menggunakan anggaran belanja, terlihat dari hasil rasio efisiensi di tahun 2008 adalah 106,99%, hal ini berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2008 dapat dinilai tidak bisa menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja.

Pada tahun 2009 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal efisien menggunakan anggaran belanja, terlihat dari hasil rasio efisiensi di tahun 2009 adalah 99,79%, hal ini berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2009 dapat dinilai bisa menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja.

Pada tahun 2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tidak efisien menggunakan anggaran belanja, terlihat dari hasil rasio efisiensi di tahun 2010 adalah

128,28%, hal ini berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2010 dapat dinilai tidak bisa menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja.

Terjadi nilai tidak efisien pada pengelolaan anggaran belanja di Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal karena pada Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal karena menggunakan pendekatan penyusunan anggaran kinerja dalam penyusunan anggarannya jadi belum melihat nilai efisiensi anggaran tetapi bagaimana anggaran belanja digunakan untuk tolok ukur kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran pelayanan publik.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio efektivitas anggaran pendapatan pada tahun 2008 dan 2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai sangat efektif. Tahun 2009


(15)

perhitungan efektivitas anggaran pendapatan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai cukup efektif dalam pengelolaan anggaran pendapatan.

2. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi anggaran pendapatan, pada tahun 2008-2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien.

3. Berdasarkan perhitungan efisiensi anggaran belanja, hanya pada tahun 2009 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai efisien dalam pengelolaan anggaran belanja. Pada tahun 2008 dan 2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran belanja.

SARAN

1. Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat

(UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal sebaiknya memperhatikan bagaimana Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) yang dibuat dapat dinilai efektifitas dan efisiensinya sehingga dapat digunakan untuk evaluasi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) periode berikutnya.

2. Tim penyusun anggaran di Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal sebaiknya dibentuk tim khusus penyusun anggaran yang Sumber Daya Manusianya mempunyai kemampuan dalam bidang penyusunan anggaran.

3. Sebaiknya Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahap pemeriksaan atau audit meminta saran kepada konsultan Program

Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) di tingkat kota tentang penyusunan anggaran yang baik sehingga mencapai efektivitas dan efisiensi anggaran.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, I (2006). Sistem Akuntansi Sektor Publik . Jakarta.Salemba Empat. ______________ (2009). Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. Penerbit BPFE UGM. Yogyakarta

Christina, E.,et al. (2001). Anggaran Perusahaan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Deddi dan Ayuningtyas, (2010). Akuntansi sektor publik. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Harun .(2009), Reformasi Akuntansi dan Manajemen Sektor Publik di Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Ikhsan, A. (2010). Akuntansi Keperilakuan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Kuncoro, H.(2003). Statistik Deskriptif Untuk Manajer. Lembaga Penerbit FE. UI.

Jakarta

Mahmudi.(2010). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta

Mariza, A . (2009). Analisis Kinerja Pengelolaan Anggran Pendapatan dan Belanja daerah pemerintah Kota Medan. Proposal Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara, Medan. 78 hal.

Raharjaputra, H. (2009). Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif Perusahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Soemarso. (2004), Revisi Akuntansi suatu pengantar. Edisi Lima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta


(1)

maka dinilai kurang efektif dan jika rasio efektivitas < 75% maka dinilai tidak efektif. Semakin tinggi rasio efektivitas menggambarkan kemampuan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal semakin baik. Perhitungan efektivitas pendapatan dapat dilihat pada table berikut ini :

Tahun Pendapatan Rasio

Efektiv itas (%)

Hasil Analisis Efektivitas Target

(Rp)

Realisasi (Rp) 2008 115.000.00

0

118.568.80

8 103,10

Sangat Efektif 2009 120.000.00

0

117.089.66

2 97,57

Cukup Efektif 2010 113.050.000 127.810.306 113,06 SangatEfektif

Sumber :

Dari Tabel di atas diketahui bahwa rasio efektivitas pendapatan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tahun 2008 adalah 103,10% yang berarti Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai sangat efektif dalam melakukan pengelolaan anggaran pendapatan. Hal ini disebabkan realisasi anggaran pendapatan lebih besar dari target anggaran pendapatan.

Pada tahun 2009 rasio efektivitas Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal adalah 97,57% yang berarti Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai cukup efektif dalam melakukan pengelolaan anggaran. Hal ini disebabkan realisasi anggaran pendapatan lebih kecil dari target anggaran pendapatan.

Pada tahun 2010 rasio efektivitas Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tahun 2008 adalah 113, 06% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai sangat efektif dalam melakukan pengelolaan anggaran pendapatan. Hal ini disebabkan realisasi anggaran pendapatan lebih besar dari target anggaran pendapatan.

Analisis Efisiensi Anggaran Pendapatan

Efisiensi anggaran pendapatan menggambarkan perbandingan antara


(2)

besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dikategorikan atas beberapa nilai dari perhitungan rasio efisiensi. Jika rasio efisiensi < 10% maka dinilai sangat efisien, jika rasio efisiensi antara 10%-20% maka dinilai efisien, jika rasio efisiensi antara 21%-30% maka dinilai cukup efisien, jika rasio efisiensi antara 31%-40% maka dinilai kurang efektif dan jika rasio efisiensi > 40% maka dinilai tidak efisien. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal semakin baik dalam pengelolaan pendapatan dengan melakukan penyusunan besarnya biaya dengan cermat untuk memperoleh pendapatan.

Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal perlu menghitung secara cermat berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan

yang diterimanya. Hal ini perlu dilakukan karena meskipun Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal berhasil merealisasikan penerimaan pendapatan sesuai dengan target yang ditetapkan namun keberhasilan itu kurang memiliki arti apabila ternyata biaya yang dikeluarkan lebih besar. Perhitungan efisiensi anggaran pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

: Data

Dari tabel di atas menunjukkan rasio efisiensi Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2008 adalah 44, 68% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota

Tah n Biaya Pemeroleh Pendapatan Realisa si Pendap atan (Rp) Rasio Efisie nsi (%) Hasil Analisis Efisiensi Target (Rp) Realisasi (Rp) 200 8 49.519.4 97 52.981.3 68 118.56 8.808 44,68 Tidak Efisien 200 9 59.165.1 18 59.038.2 89 117.08 9.662 50,42 Tidak Efisien 201 0 57.394.5 00 73.623.7 52 127.81 0.306 57,60 Tidak Efisien


(3)

Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan karena kurang cermat dalam perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterima. Pada tahun 2009 rasio efisiensi Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal adalah 50,42% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan karena kurang cermat dalam perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterima.

Pada tahun 2010 rasio efisiensi Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal adalah 57,60% yang berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran pendapatan karena kurang cermat dalam

perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterima.

Rasio efisiensi anggaran belanja menggambarkan tingkat penghematan anggaran belanja yang dilakukan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal. Untuk mengetahui Efisiensi Belanja adalah dengan rasio efisiensi belanja dengan cara membandingkan belanja dengan anggaran belanja. Belanja mencapai efisien apabila rasio efisiensi < 100 %. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dalam penghematan anggaran belanja semakin baik. Perhitungan efisiensi anggaran belanjadapat dilihat pada tabel berikut ini :

abel 4.3

: Dat

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2008 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan

Tahun

Belanja Rasio

Efisiensi (%)

Hasil analis

is Efisie

nsi Target

(Rp)

Realisasi (Rp) 2008 49.519.497 52.981.36

8 106,99

Tidak Efisien 2009 59.165.118 59.038.28

9 99,79 Efisien

2010 57.394.500 73.623.75

2 128,28

Tidak Efisien


(4)

Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tidak efisien menggunakan anggaran belanja, terlihat dari hasil rasio efisiensi di tahun 2008 adalah 106,99%, hal ini berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2008 dapat dinilai tidak bisa menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja.

Pada tahun 2009 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal efisien menggunakan anggaran belanja, terlihat dari hasil rasio efisiensi di tahun 2009 adalah 99,79%, hal ini berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2009 dapat dinilai bisa menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja.

Pada tahun 2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal tidak efisien menggunakan anggaran belanja, terlihat dari hasil rasio efisiensi di tahun 2010 adalah

128,28%, hal ini berarti Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahun 2010 dapat dinilai tidak bisa menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja.

Terjadi nilai tidak efisien pada pengelolaan anggaran belanja di Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal karena pada Unit

Pengelola Keuangan-Badan

Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal karena menggunakan pendekatan penyusunan anggaran kinerja dalam penyusunan anggarannya jadi belum melihat nilai efisiensi anggaran tetapi bagaimana anggaran belanja digunakan untuk tolok ukur kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran pelayanan publik. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio efektivitas anggaran pendapatan pada tahun 2008 dan 2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai sangat efektif. Tahun 2009


(5)

perhitungan efektivitas anggaran pendapatan Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai cukup efektif dalam pengelolaan anggaran pendapatan.

2. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi anggaran pendapatan, pada tahun 2008-2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien.

3. Berdasarkan perhitungan efisiensi anggaran belanja, hanya pada tahun 2009 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai efisien dalam pengelolaan anggaran belanja. Pada tahun 2008 dan 2010 Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal dinilai tidak efisien dalam pengelolaan anggaran belanja. SARAN

1. Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat

(UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal sebaiknya memperhatikan bagaimana Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) yang dibuat dapat dinilai efektifitas dan efisiensinya sehingga dapat digunakan untuk evaluasi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) periode berikutnya.

2. Tim penyusun anggaran di Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal sebaiknya dibentuk tim khusus penyusun anggaran yang Sumber Daya Manusianya mempunyai kemampuan dalam bidang penyusunan anggaran.

3. Sebaiknya Unit Pengelola Keuangan-Badan Keswadayaan Masyarakat (UPK-BKM) Mandiri Sejahtera Kelurahan Panggung Kota Tegal pada tahap pemeriksaan atau audit meminta saran kepada konsultan Program

Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) di tingkat kota tentang penyusunan anggaran yang baik sehingga mencapai efektivitas dan efisiensi anggaran.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, I (2006). Sistem Akuntansi Sektor Publik . Jakarta.Salemba Empat. ______________ (2009). Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. Penerbit BPFE UGM. Yogyakarta

Christina, E.,et al. (2001). Anggaran Perusahaan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Deddi dan Ayuningtyas, (2010). Akuntansi sektor publik. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Harun .(2009), Reformasi Akuntansi dan Manajemen Sektor Publik di Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Ikhsan, A. (2010). Akuntansi Keperilakuan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Kuncoro, H.(2003). Statistik Deskriptif Untuk Manajer. Lembaga Penerbit FE. UI.

Jakarta

Mahmudi.(2010). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta

Mariza, A . (2009). Analisis Kinerja Pengelolaan Anggran Pendapatan dan Belanja daerah pemerintah Kota Medan. Proposal Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara, Medan. 78 hal.

Raharjaputra, H. (2009). Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif Perusahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Soemarso. (2004), Revisi Akuntansi suatu pengantar. Edisi Lima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta