DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (STUDI PELAYANAN PUBLIK DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PASCA PEMEKARAN WILAYAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) | POLAKITANG | JURNAL EKSEKUTIF 2681 4947 1 SM

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP
PELAYANAN PUBLIK

(STUDI PELAYANAN PUBLIK DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PASCA
PEMEKARAN WILAYAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD)
Oleh :

REYNOLD POLAKITANG
Abstrak

Tujuan penelitian adalah mencaritahu dampak pelayanan publik di sektor
pendidikan pasca pemekaran wilayah. Metode penelitian deskriptif kualitatif
mengenai dampak pemekaran wilyah terhadap pelayanan publik di sektor
pendidikan dengan memperoleh gambaran yang sistematis faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Penelitian dilakukan pada aparatur Dinas Pendidikan dan masyarakat
Kabupaten Kepulauan Talaud. Sebagai teknik pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang ditemukan yaitu kinerja penyelenggaraan pelayanan
publik disektor pendidikan pasca pemekaran wilayah di Kabupaten Kepulauan
Talaud lebih mengutamakan belanja pegawai karena perlu banyak tenaga

pengajar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan serta
untuk melakukan renovasi dan pembangunan sekolah. Sedangkan kondisi
pendidikan pasca pemekaran sudah ada peningkatan jika dibandingkan dengan
kondisi pendidikan sebelum dimekarkan. Meski kinerja pelayanan publik masih
belum merata sepenuhnya akibat letak geografis yang masih sulit untuk
dijangkau.
Kesimpulan Ketersediaan tenaga pengajar di Kabupaten Kepulauan
Talaud masih sangat kurang, sebagian besar tenaga pengajar yang ada
merupakan guru tidak tetap atau tenaga honorer. Serta ketersediaan pelayanan
khususnya sarana dan prasarana sudah terpenuhi hampir 80 % di seluruh
kecamatan dalam kurang waktu 11 tahun pasca pemekaran. Hanya di daerah
yang letak geografisnya sulit dijangkau yang masih belum semua terpenuhi, akan
tetapi terdapat peningkatan setiap tahunnya.
Kata kunci : Dampak Pemekaran, Pelayanan Publik, Sektor Pendidikan

BAB I

A. Latar Belakang

PENDAHULUAN


Pemberiandesentralisasidanotonomidaerahkepadadaerahadalahsuatuupaya
0

pemerintahdalammeningkatkankesejahteraan dan pelayanan publik yang efektif

dan efisien. Melalui reformasi yang kemudian di wujudkan dengan di
keluarkannya undang-undang nomor 22 tahun 1999 kemudian direvisi menja
diundang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Dengan

diberikannya hak dan kewenangan kepada daerah maka di harapkan pemerintah
daerah (kabupaten/kota)

lebih dekat kepada masyarakat sehingga pemerintah

daerah lebih responsive terhadap kebutuhan masyarakat.

Desentralisasi dan

otonomi daerah juga memberikan pendidikan politik bagi masyarakat local

melalui demokratisasi level lokal,
partisipasi masyarakat.

dimana demokrasi diwujudkan melalui

Rumusan masalahnya adalah bagaimana dampak pemekaran wilayah

Kabupaten Kepulauan Talaud terhadap pelayanan publik di sector pendidikan?

A. KinerjaPenyelenggaraanPelayananPublikSektorPendidikanPascaPemeka
ran di Wilayah KabupatenKepulauan Talaud

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik khususnya dalam bidang

pendidikan, tanpa ketersediaan anggaran pendidikan merupakan hal yang sulit
untuk dilakukan sejalan dengan kebijakan pemerintahan yang menaikan anggaran
pendidikan sebesar 20 %, maka pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Talaud
telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan


Daerah, yang membagi belanja terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja
langsung. Hal ini disampaikan oleh sekertaris Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten Kepulauan Talaud.

wawancaradengan Ibu Dra. Jety Megansa, ME .....

Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulaun Talaud lebih mengutamakan

belanja pegawai karena di Kabupaten Kepulaun Talaud ini sebagai Kabupaten

baru perlu banyak tenaga pengajar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam bidang pendidikan. Selain itu, kami

juga melakukan renovasi dan

pembangunan sekolah oleh karena itu meskipun anggaran untuk pendidikan
besar tapi masih saja tidak cukup karena kebutuhan di Kabupaten Kepulauan
Talaud ini masih banyak .


1

B. KinerjaPelayananPublik
Dalamkonteksini,

penilaianataskinerjamenggunakanduaindikatoryaituketersediaanpelayanan

yang

terdiridarisaranadanprasaranabesertafasilitaspendukungsepertilaborotirumdanperp
ustakaan.

Kemudian,

pemerataanpenyebaransekolahdanketersediaantenagapengajar.
C. KetersediaanPelayanan

Ketersediaan pelayanan tersebut berupa fasilitas sekolah seperti gedung

sekolah, perpustakaan, laboratorium, selain fasilitas fisik ada juga seperti

pemerataan penyebaran sekolah dan ketersediaan tenaga pengajar (guru).
1. KetersediaanSaranadanPrasarana

Kabupaten Kepulauan Talaud banyak mengalami permasalahan dalam hal

akses pendidikan, misalnya seperti sarana pendidikan yang tidak memadai, tenaga
pengajar yang masih kurang serta penyebaran guru yang tidak merata. Oleh
karena itu, pemerintah Kabupaten Kepulauan

Talaud terus melakukan

Wawancara dengan Bapak Barnabas Damal, S.Pd

..

pemenuhan kebutuhan.

Menghadapipermasalahsepertisaranapendidikan yang tidakkondusifuntuk

proses


belajarmengajar,

pemerintahdaerahmelaluiDinasPendidikanKabupatenKepulauan

terusmelakukanpembangunanmaupunperbaikanterhadapsekolah.

Talaud

Pembangunan

inibertujuanuntukmemberikankemudahanmasyarakatdalammengaksespendidi
kan agar proses belajarmengajarmenjadilebihnyaman .
2. PemerataanPenyebaranSekolah

Secarakuantitatifpemeratanpenyebaransekolahsudahdapatterlihat,

akantetapikendalamasihterkendalaolehsaranatransportasi
kurangbahkansamasekalitidakadaseperti


di

daerah

yang

yang

letakgeorafisnyasulitsepertiKecamatanTampanAmma, Geme, NanusadanMiangas.

2

KecamatanMiangasmisalnyamilikidaerahgeografis

untukmenjangkaudaerahtersebutharusmenggunakanperahu
denganjaraktempuh

4-5

Karenatidakadanyatransportasidarat


jam

yang

cukupsulit,

motor

biladitempuhdariIbukotaKabupaten.

yang

menghubungkanIbukotaKabupatendenganKecamatantersebut.
3. KetersediaanTenagaPengajar

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan

Kabupaten Kepulauan Talaud melakukan penataan dan pemerataan terhadap


penempatan para guru di sekolah-sekolah. Seperti yang di akui Sekertaris Dinas
Pendidikan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Wawancara dengan Ibu Dra. Jety Megansa, ME
SeluruhKepalaSekolah

..

SD

dan

SMP

sekabupatenKepulauanTalaudakandihadirkandalamkegiatantersebutgunauntu
kmempresentasikankegiatanbelajar-mengajarsertakendala
masingsekolah,

di


masing-

D. KualitasPelayanan

Dari tingkatkelulusanuntuk SLTP rata-rata nilaiUjianmencapai 26.10

denganpresentasekelulusan

90,324

halinijikadibandingkandenganKabupatenpemekaranlainnyacukupbaik.

%,

Untuk

SLTA prosentasekelulusanmencapai 94,06 %. UntuktingkatSekolahDasar (SD)
tidakmempunyai

data

perbandingan,

sehinggajikadipresentasikan,

KabupatenKepulauan Talaud menempatiurutan 7 dari 12 Kabuapten di Sulawesi

Utara. Hal inimerupakanprestasi yang cukupbaikuntukKabupatenKepulauan
Talaud sebagaiKabupatenbaru.

E. PersepsiMasyarakatTerhadapPelayananPendidikan

Pendapat masyarakat terkait pelayanan pendidikan di Kabupaten

Kepulauan Talaud seperti yang dikatakan bapak guru SD Yayasan Pendidikan
Kristen (YPK) di Kecamatan Beo Selatan.

Wawancara dengan bapak Suma Mangule, S.Pd.....

Setelah terjadi pemekaran, pelayanan dan kualitas pendidikan menjadi lebih

baik dari sebelum adanya pemekaran seperti dalam hal kurikulum, kualitas

gedung, perhatian pemerintah Daerah, maupun kebijakan-kebijakan yang

3

diambil kearah perbaikan pendidikan. Saya juga lebih memilih ditempatkan
disini dari pada di daerah yang letak geografis sangat sulit di jangkau seperti
di Kecamatan Miangas

Berdasarkan kondisi pelayanan pendidikan di Kabupaten Kepulauan

Talaud.Memang dapat dilihat terjadi peningkatan kualitas pendidikan pasca
pemekaran dengan menaiknya beberapa indikator kualitas pendidikan seperti

fasilitas dan tenaga pendidik yang mulai memadai. Akan tetapi di daerah-daerah

yang letak geografisnya masih sulit dijangkau, perlu mendapatkan perhatian lebih
oleh pemerintah dalam ketersediaan sarana dan prasarana seperti di Kecamatan
Tampan Amma, Geme, Nanusa dan Miangas.

BAB VI

PENUTUP
A. Kesimpulan
1.

Ketersediaanpelayanankhususnyasaranadanprasaranasudahterpenuhihampir

80 % di seluruhkecamatandalamkurangwaktu 11 tahunpascapemekaran.
Hanya

di

daerah

sulitmasihbelumsemuaterpenuhi,
2.

yang

kondisigeografisnya

meskipunbelumsemuaterpenuhiakantetapiterdapatpeningkatansetiaptahunnya.

Melaluianggaran

20

%

di

bidangpendidikan,

pembangunan

Unit

SekolahBaru (USB) danSekolahSatuatap SD-SMP di daerah-daerah yang
letakgeografisnyasulitdijangkausudahtersediameskipunmasih

3.

yang

akanfasilitassaranadanprasrana.

minim

Kualitaspelayananperludiperhatikandanditinjaukembali,

secarakuantitatifberbagaipeningkatandiberbagaibidangsudahterlihatakantetapi
mutupendidikanmasihharuslebihdikembangkan.
Karenafasilitassepertigedungsekolah,

perpustakaan,

laboratorium,

dantenagapengajarmasihmengalamikekurangandanmemerlukanperhatian

yang lebih. Hal inidisebabkanolehpemerataan yang belum 100 % optimal.

B. Saran

4

1. PemerintahdaerahmelaluiDinasPendidikanNasionalKabupatenKepulauan
Talaud

haruslebih

proaktifdalammemahamikebutuhanmasyarakat,

terutamadalambidangpendidikan.

Terkaitmasalahaksesmasyarakatterhadappendidikan,

karenapembangunanKabupatenbarumemerlukankerjaekstradapatmemenuhike
butuhanmasyarakatdalambidangpendidikan.

2. Melakukanpemerataanpendidikanmelaluipenyebarantenagapengajar
secaramerata

di

Memberikaninsentiftenagapengajarkhususnya

di

(guru)

setiapkecamatan.

dareah

geografisnyasulitdijangkauuntukmemberikanmotivasidalambekerja.

yang

Sehinggapermasalahanpenyebaran guru tidakmeratabukanlagijadimasalah.

3. Dalammeningkatkanmututenagapengajarpemerintahharusmemberikanbantuan
dana/beasiswabagi

guru

yang

bersertifikasi

SLTA

dan

Diploma

untukmelanjutkansekolah/S1 agar dapatmemenuhikualifikasi guru yang
sesuaidenganundang-undang nomor 14 Tahun 2004 tentangsertifikasi guru.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2002, Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik di Indonesia, Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan UGM, Yogyakarta.
Bogdan, Robert and Taylor, J. (1975), Introduction to Qualitative Research
Methods. New York: John Wiley & Sons.
Dwiyanto, Agus dkk, 2002. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Yogyakarta.
Moeleong, Lexy J. 1999. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosada, Bandung.
Moenir, HAS. 1992, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara
Jakarta.
Nazir, Mohammad, 1988. Metode Penelitian Deskriptif, Gahlia Indonesia, Jakarta.
Osebone, David dan Peter Plastrik. 1997. Banishing Buereaucracy The Five
Strategies For Reinventing Government. California Westley Publishing
Company Inc.
Santoso, Purwo dkk, 2001.Potensi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, PT.
Gunung Agung, Jakarta.
Siagian, Sondang, P. 2000. Teori Pembangunan Organisasi. Jakarta : Penerbit
Bumi Angsara.
Utomo, Warsito, 2000. Public Administration for Twenty First, Century Otonomi
dan Pembangunan Lembaga di Daerah, Dalam Seminar Nasional ;
Yogyakarta, Jurusan Administrasi Negara, Fisipol UGM.
Zeithalm, Valerie A : A. Parasuraman & Leonard L. Berry. 1990. Delevering
Quality Service : Bulancing Customer Perceptions and Expectatiions.
5

New York. The Free Prees, Macmillan Inc. (dikutip dari buku Agus
Dwiyanto Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia , 2001).

6

Dokumen yang terkait

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Kecamatan Pesanggrahan sebagai Kecamatan Induk dan Kecamatan Siliragung sebagai Pemekaran Wilayah di Kabupaten Banyuwangi)

0 5 2

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kecamatan Kangayan, Sebagai Hasil Pemekaran Dari Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep)

0 6 3

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH PADA PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

2 18 63

STUDI PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN PUHPELEM KAB PASCA PEMEKARAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KABUPATEN WONOGIRI WILAYAH TAHUN 2002

0 16 138

PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN DI KECAMATAN TAHUNA BARAT KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE | Makagansa | JURNAL EKSEKUTIF 16792 33731 1 SM

0 1 12

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN DI KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA | Polla | JURNAL EKSEKUTIF 16788 33723 1 SM

0 0 10

EFEKTIVITAS PEMEKARAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Suatu Studi Di Desa Kolongan-Atas Kecamtan Sonder) | Waworuntu | JURNAL EKSEKUTIF 16327 32732 1 SM

1 3 11

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK STUDI PADA KANTOR CAMAT MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN

0 0 12

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK : STUDI KASUS PEMEKARAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN WAY RATAI KABUPATEN PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 0 91