Makalah Pengertian Pencegahan dan Pengendalian

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:49:13 2017 / +0000 GMT

Makalah Pengertian Pencegahan dan Pengendalian
LINK DOWNLOAD [274.53 KB]
TUGAS PENYAKIT TROPIK
Disusun oleh:
1. Dwi Rahayuningsih 25010113120018
2. Endang Sri Utami 25010113120028
3. Devita M. 25010113120120
4. Puspita Kristina K. 25010113120144
5. Soraya Hidayati 25010113130267
6. Khairunnisa 25010115183004
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
1. Pengertian Pencegahan
Pencegahan Penyakit adalah upaya untuk menghambat perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit dan melindungi
tubuh dari pengaruh agen penyakit yang membahayakan tubuh. Pada praktiknya, pencegahan penyakit mengarahkan sejumlah
kegiatan untuk melindungi manusia dari ancaman kesehatan potensial.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan pada saat sebelumsakit dan saat sakit. Pencegahan sebelum sakit bermanfaat untuk

mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion) dan memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific
protection). Sedangkan pencegahan pada saat sakit dapat dapat mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal,serta mengadakan
pengobatan yang tepat dan segera, pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang
diakibatkan sesuatu penyakit (Asmadi, 2008)
Menurut Leavel dan Clark yang disebut pencegahan adalah segala kegiatan yang dilakukan baik langsung maupun tidak langsung
untuk mencegah suatu masalah kesehatan atau penyakit. Pencegahan berhubungan dengan masalah kesehatan atau penyakit yang
spesifik dan meliputi perilaku menghindar (Romauli, 2009, p.134).
2. Tingkat Pencegahan Penyakit (Level of Prevention)
Pencegahan merupakan mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian.pencegahan penyakit secara umum ada 4 tingkatan,
yaitu :
1. Pencegahan tingkat dasar (Primordial)
Bisa dikatakan dengan primordial prevention, yaitu usaha mencegah terjadinya risiko atau mempertahankan keadaan risiko rendah
dalam dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum. Tujuan dari pencegahan primordial adalah untuk menghindari
terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit.
Contoh : upaya primordial dari penyakit jantung koroner dapat berupa kebijaksanaan nasional nutrisi dalam sektor agrokultur,
industri makanan, impor dan ekspor makanan, promosi aktivitas fisik/olahraga. contoh lain adalah adanya peraturan dilarang
merokok pada wilayah-wilayah tertentu. dilapangan, pencegahan primordial yang efektif itu memerlukan adanya peraturan yang
ketat dari pemerintah.
2. Pencegahan tingkat pertama (Primer)
Disebut juga dengan primary prevention, yaitu merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau

mencegah orang yang sehat menjadi sakit (Eko budiarto, 2001). Pencegahan penyakit melalui usaha mengatasi atau mengontrol
faktor-faktor risiko dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan derajat kesehatan secara umum (promosi
kesehatan) serta usaha pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu.
Contoh : penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV, pengurangan kadar paparan hingga ke dalam kadar yang tidak dapat
menyebabkan sakit untuk industri-industri,dll.
Upaya pencegahan primer terdiri dari :
a. Peningkatan derajat kesehatan (health promotion) yaitu meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat secara
optimal, mengurangi peranan penyebab serta derajat risiko, juga meningkatkan secara optimal lingkungan yang sehat.
Yang termasuk dalam health promotion adalah health education, perhatian terhadap faktor genetik atau lingkungan yang mungkin
mempengaruhi penyakit, perhatian terhadap perkembangaan fisik dan mental yang baik, dan periodic selective examinations.
Contoh :

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:49:13 2017 / +0000 GMT

- Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)

- Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah
- Pendidikan kesehatan kepada masyarakat, misalnya pendidikan seks usia dini pada anak sekolah
- Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu
b. Perlindungan khusus (spesific protection) yaitu pencegahan khusus untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi
risiko terhadap penyakit tertentu (Rivai, 2005)
Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap
prepatoenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko
terkena penyakit tertentu. Contoh perlindungan khusus:
- Memberikan immunisasi pada kelompok rentan untuk mencegah penyakit dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN
)
- Isolasi penderita penyakit menular, misalnya penderita flu burung, Ebola
- Perhatian terhadap personal hygiene dan safety
- Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja dengan menggunakan alat perlindungan diri
- Pemakaian nutrien spesifik misalnya vitamin D untuk mencegah riketsia
- Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergi
3. Pencegahan sekunder
Merupakan pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan
menderita penyakit tertentu melalui diagnosis dini serta pemberian pengobatan yang cepat dan tepat. Tujuan dari pencegahan
sekunder adalah untuk menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi.
Contoh : kegiatan penyaringan (screening) untuk kanker leher rahim, pengukuran tekanan darah dan pengobatan tekanan darah

tinggi pada usia pertengahan dan usia lanjut, dll.
Upaya pencegahan sekunder terdiri dari :
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama tindakan ini adalah
? Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular,
? Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
b. Pembatasan cacat (dissability limitasion) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi
berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi (Rivai, 2005)
4. Pencegahan tersier
Merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha mencegah bertambah beratnya
penyakit atau mencegah terjadinya cacat serta program rehabilitasi. Tujuannya adalah menurunkan kelemahan dan kecacatan,
memperkecil penderitaan, dan membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi-kondisi
yang tidak dapat diobati lagi.
Contoh : rehabilitasi pada penderita-penderita poliomielitis, stroke dll. Pencegahan tersier terdiri dari : pembatasan kecacatan dan
rehabilitasi.
Upaya pencegahan tersier terdiri dari:
a. Pembatasan ketidakmampuan (Dissability Limitation) merupakan tindakan preventif agar akibat dan komplikasi dari penyakit bisa
diminimalkan
- Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjut agar terarah dan tidak menimbulkan komplikasi
- Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan
- Perbaikan fasilitas kesehatan bagi pengunjung untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif

b. Rehabilitasi merupakan tindakan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar
atau agar tidak menjadi beban orang lain
- Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberi dukungan moral, setidaknya bagi yang bersangkutan
untuk bertahan
- Penyuluhan dan usaha ? usaha kelanjutannya harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit
Examples of primary, secondary, and tertiary prevention interventions targeting individuals and populations
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Budiarto, Eko. 2001. Pengantar Epidemiologi Edisi 2 hal 26-27. Jakarta : EGC

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:49:13 2017 / +0000 GMT

Rajab, Wahyudin,. 2008. BUKU AJAR EPIDEMIOLOGI UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN. Jakarta: EGC
Rivai. 2005. ?Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan?. Diakses dalam
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15358/1/mki-jun2005-%20(1).pdf tanggal 23 Maret 2016 pukul 11.45

The Assosiation Of Faculty Of Medicine Of Canada. Basic Concepts in Prevention, Surveillance, and Health Promotion diakses
online
http://phprimer.afmc.ca/Part1-TheoryThinkingAboutHealth/Chapter4BasicConceptsInPreventionSurveillanceAndHealthPromotion/
Thestagesofprevention

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/3 |