Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian Media Pembelajaran
Media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya
dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai
wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi telah
mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran, Asep Herry
Hermawan ( 2008 : 11.18 ) mengemukakan sebagai berikut :
Pertama, NEA ( 1969), mengartikan media pembelajaran sebagai sarana
komunikasi , baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk perangkat kerasnya.
Kedua, Wilbur Schramm ( 1977 ) mendefenisikan media pembelajaran
sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran.
Ketiga, Miarso ( 1980 ) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Secara lebih
sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan
pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan
media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada
diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pemebelajaran.
Media pembelajaran dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu :
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra poenglihatan. Jenia media ini sering digunakan oleh
guru-guru untuk membantu menyampaikan isi materi pelajaran. Media
visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang
dapat diproyeksikan. Media yang tidak dapat diproyeksikan berupa
gambar diam atau bergerak, seperti table, foto, slide dan poster.
Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Program kaset suara dan program radio bentuk dari media audio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran untuk melatih
ketrampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek ketrampilan
mendengar.
Media Audiovisual
Media ini kombinasi audio dan visual disebut juga media pandang
dengar. Menggunakan media audiovisual akan optimal penyajian bahan
ajar kepada siswa. Selain itu media ini dapat menggantikan peran dan
tugas guru. Dalam hal ini, guyru tidak selalu berperan sebagai penyaji
materi karena penyajian materi digantikan oleh media. Peran guru
beralih sebagai fasilitator belajar,, yaitu memberikan kemudahan bagi
siswa untuk belajar. Untuk mengaplikasikan teori tersebut penulis
kelompok aplikasi dalam Proses belajar mengajar menggunakan media
beberapa alat musik untuk memahamkan siswa pada perubahan energi
bunyi yang dilaksanakan dengan model kelompok aplikasi.
Fungsi Media Pembelajaran
Kegunaan media dalam mengatasi hambatan proses komunikasi , untuk
mengatasi verbalisme ( ketergantungan untuk menggunakan kata –kata
lisan dalam memberikan penjelasan ), artinya dengan kata-kata lisan
yang abstrak dapat digambarkan dan dibantu dengan menggunakan
media sehingga verbalisme dapat diminimalkan bahkan ditiadakan,
seperti pepatah satu gambar senialai seribu kata
Penggunaan media alat music untuk meningkatkan pemahaman siswa
dalam pembelajaran perubahan energi bunyi siswa dapat langsung
dilakukan oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Sains Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta, Depdiknas
Haryanto, 2008, Sains Jilid 4 untuk Sekolah Dasar, Jakarta, Erlangga
IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit, 2008, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Ihat Hatimah,dkk,2008, Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Kasbolah, Kasihani, 1999, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Malang,
Depdikbud.
Moleong, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja
Rosdakarya
Nuryantini, Ade, Y, 2004, Pandai Belajar Sains, Bandung, Regina
Permen Diknas, 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Sadulloh, Uyi, dkk, 2007, Paedagogik, Bandung, Cipta Utama
Soedarsono, 1977, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Bagian Kedua Rencana , Desain dan Implementasi, Yogyakarta,
Depdikbud.
Soeparno, 1987, Media Pengajaran Bahasa, Yogyakarta, Intasn Pariwara.
Suparman, Atwi, 1997, Model-model Pembelajaran Interaktif, Jakarta,
STIALAN Press.
Suyanto, 1997, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Bagian
Kesatu Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta, Depdikbud.
Media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya
dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai
wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi telah
mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran, Asep Herry
Hermawan ( 2008 : 11.18 ) mengemukakan sebagai berikut :
Pertama, NEA ( 1969), mengartikan media pembelajaran sebagai sarana
komunikasi , baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk perangkat kerasnya.
Kedua, Wilbur Schramm ( 1977 ) mendefenisikan media pembelajaran
sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran.
Ketiga, Miarso ( 1980 ) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Secara lebih
sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan
pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan
media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada
diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pemebelajaran.
Media pembelajaran dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu :
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra poenglihatan. Jenia media ini sering digunakan oleh
guru-guru untuk membantu menyampaikan isi materi pelajaran. Media
visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang
dapat diproyeksikan. Media yang tidak dapat diproyeksikan berupa
gambar diam atau bergerak, seperti table, foto, slide dan poster.
Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Program kaset suara dan program radio bentuk dari media audio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran untuk melatih
ketrampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek ketrampilan
mendengar.
Media Audiovisual
Media ini kombinasi audio dan visual disebut juga media pandang
dengar. Menggunakan media audiovisual akan optimal penyajian bahan
ajar kepada siswa. Selain itu media ini dapat menggantikan peran dan
tugas guru. Dalam hal ini, guyru tidak selalu berperan sebagai penyaji
materi karena penyajian materi digantikan oleh media. Peran guru
beralih sebagai fasilitator belajar,, yaitu memberikan kemudahan bagi
siswa untuk belajar. Untuk mengaplikasikan teori tersebut penulis
kelompok aplikasi dalam Proses belajar mengajar menggunakan media
beberapa alat musik untuk memahamkan siswa pada perubahan energi
bunyi yang dilaksanakan dengan model kelompok aplikasi.
Fungsi Media Pembelajaran
Kegunaan media dalam mengatasi hambatan proses komunikasi , untuk
mengatasi verbalisme ( ketergantungan untuk menggunakan kata –kata
lisan dalam memberikan penjelasan ), artinya dengan kata-kata lisan
yang abstrak dapat digambarkan dan dibantu dengan menggunakan
media sehingga verbalisme dapat diminimalkan bahkan ditiadakan,
seperti pepatah satu gambar senialai seribu kata
Penggunaan media alat music untuk meningkatkan pemahaman siswa
dalam pembelajaran perubahan energi bunyi siswa dapat langsung
dilakukan oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Sains Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta, Depdiknas
Haryanto, 2008, Sains Jilid 4 untuk Sekolah Dasar, Jakarta, Erlangga
IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit, 2008, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Ihat Hatimah,dkk,2008, Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Kasbolah, Kasihani, 1999, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Malang,
Depdikbud.
Moleong, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja
Rosdakarya
Nuryantini, Ade, Y, 2004, Pandai Belajar Sains, Bandung, Regina
Permen Diknas, 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Sadulloh, Uyi, dkk, 2007, Paedagogik, Bandung, Cipta Utama
Soedarsono, 1977, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Bagian Kedua Rencana , Desain dan Implementasi, Yogyakarta,
Depdikbud.
Soeparno, 1987, Media Pengajaran Bahasa, Yogyakarta, Intasn Pariwara.
Suparman, Atwi, 1997, Model-model Pembelajaran Interaktif, Jakarta,
STIALAN Press.
Suyanto, 1997, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Bagian
Kesatu Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta, Depdikbud.