02. Kenaikan Jabatan
KENAIKAN
JABATAN
FUNGSIONAL
GURU
(2)
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
84/1993 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor : 03/V/PB/2010 dan Nomor : 14 Tahun
2010
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor : 03/V/PB/2010 dan Nomor : 14 Tahun
2010
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010 Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 38
Tahun 2010
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4
Tahun 2014 Pedoman-pedoman Pedoman-pedoman
PKG
SK Penyesuaian Jabatan SK Komposisi PAK LamaBA Hasil Penilaian PAK Tahunan
PAK Kenaikan Jabatan Surat Penolakan
BA Hasil Penilaian PAK Tahunan
PAK Kenaikan Jabatan Surat Penolakan PROSES ANGKA KREDIT GURU
PKB
(3)
PERMENPAN DAN RB 16/2009
PASAL 16
(2)
Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e wajib
melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang meliputi
sub unsur
pengembangan diri
,
publikasi
(4)
Ada 3 (tiga) hal terkait kenaikan
jabatan, yaitu :
(1)program induksi bagi guru untuk menjadi
pegawai negeri sipil, selama satu tahun
pertama, guru wajib menjalani masa
percobaan;
(2) wajib mengikuti program pelatihan atau
continous professional development (CPD)
dan peningkatan kompetensi yang waktunya
selama 180 jam dalam waktu empat tahun;
(3) diwajibkan untuk menulis karya tulis
ilmiah berupa publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif.
Dengan upaya ini diharapkan dapat
dihasilkan guru yang profesional dan mandiri,
serta mempunyai uraian tugas yang jelas,
kinerja terukur, serta jalur karir jabatan dan
pangkat sesuai dengan peraturan
(5)
EVALUA
SI DIRI
EVALUA
SI DIRI
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGEMBANGAN KEPROFESIANBERKELANJUTAN KINERJA GURU
PENILAIAN
PENILAIAN
KINERJA GURURENTANG WAKTU 2 SEMESTER RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
KEGIATAN EVALUASI DIRI,
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN,
DAN PENILAIAN KINERJA GURU
KEGIATAN EVALUASI DIRI,
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN,
(6)
PENGERTIAN PKB GURU
PENGERTIAN PKB GURU
PKB dilaksanakan agar guru dapat memelihara, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan
dan keterampilannya untuk melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. Pembelajaran yang berkualitas diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
PKB dilaksanakan agar guru dapat memelihara, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan
dan keterampilannya untuk melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. Pembelajaran yang berkualitas diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, secara bertahap, dan
berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru.
pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, secara bertahap, dan
berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru.
(7)
EV
A
LU
A
SI
IM
PLE
MEN
TAS
I
PE RE NC AN AANREF
LEK
SI
PKB
PKB
PENGEMBANGAN
KE
PR
O
FE
SIA
N
BE
RK
EL
AN
JU
TA
N
PROSES
PKB
(8)
(9)
Kebutuhan angka kredit (AKK), PKB (AKPKB), dan Unsur Penunjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan
Kebutuhan angka kredit (AKK), PKB (AKPKB),
dan Unsur Penunjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan
JABATAN
FUNGSIONAL PANGKAT, GOL/RUANG
GURU PERTAMA
Penata Muda, IIIA 100 Penata Muda
Tingkat I, IIIB 150 GURU MUDA
Penata, IIIC 200
Penata Tingkat I,
IIID 300
GURU MADYA
Pembina, IVA 400
Pembina Tingkat I,
IVB 550
Pembina Utama
Muda, IVC 700
GURU UTAMA
Pembina Utama
Madya, IVD 850
Pembina Utama,
IVE 1050
AK
K AKPKB AKP
50 3 pd, 0 pi/ki 5
50 3 pd, 4 pi/ki 5
10
0 3 pd, 6 pi/ki 10 10
0 4 pd, 8 pi/ki 10 15
0 4 pd, 12 pi/ki 15 15
0 4 pd, 12pi/ki 15 15
0 5 pd, 14pi/ki 15 20
0 5 pd, 20 pi/ki 20 Guru Pratama
Guru Pratama Tk. I Guru Muda
Guru Muda Tk. I Guru Madya
Guru Madya Tk. I Guru Dewasa
Guru Dewasa Tk. I Guru Pembina
Guru Pembina Tk. I Guru Utama Muda Guru Utama Madya Guru Utama
GURU
PASAL 12
(10)
GURU MADYA GOL. IVA - IVC, GURU MUDA
GOL. IIIC - IIID GURU PERTAMA
GOL. IIIA - IIIB
GURU UTAMA GOL. IVD - IVE IIIA ke IIIB dipersyaratkan Pengembangan Diri
dan tidak perlu Karya Ilmiah/Karya Innovatif. Karya Ilmiah dimulai dari IIIB, mulai III/b ke III/c s.d. ke IV/e sekurang - kurangnya mempunyai
1-2 KKG dan 1 (satu) laporan hasil penelitian
ANGKA KREDIT
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGEMBANGAN KARIR
ANGKA KREDIT
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGEMBANGAN KARIR
PENGEMBANGAN DIRI KARYA ILMIAH dan/atau INOVATIF PENILAIAN KINERJA (PKG)
Ijazah tidak sesuai, tanda jasa, dsb UNSUR UTAMA (Minimum 90%) UNSUR UTAMA (Minimum 90%) PKB UNSUR PENUNJANG (Maximum 10%)
dan wajib ada 1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber-ISSN, khusus IV/c ke
IV/d 1 (satu) buku pelajaran/buku pendidikan yang ber ISBN dan diharuskan presentasi ilmiah langsung.
(11)
11 GURU PERTAMA (III/a,
III/b)
GURU PERTAMA (III/a, III/b)
GURU MUDA (III/c, III/d)
GURU MUDA (III/c, III/d)
GURU MADYA (IV/a, IV/b, IV/c)
GURU MADYA (IV/a, IV/b, IV/c)
GURU UTAMA (IV/d, IV/e)
GURU UTAMA (IV/d, IV/e) PROGRAM INDUKSI PROGRAM INDUKSI GURU S1/D-IV BERSERTIFIKAT GURU S1/D-IV BERSERTIFIKAT
PKB fokus pada peningkatan kompetensi guru
PKB fokus pada peningkatan kompetensi guru
PKB fokus pada peningkatan prestasi peserta
didik dan pengelolaan
sekolah
PKB fokus pada peningkatan prestasi peserta
didik dan pengelolaan
sekolah
PKB fokus pada pengembangan
sekolah
PKB fokus pada pengembangan sekolah PKB fokus pada pengembanga n profesi PKB fokus pada pengembanga n profesi Tahap Pengembanga
n Karir Guru Tahap Pengembanga
n Karir Guru
KERANGKA PENGEMBANGAN KARIR
GURU
(12)
PKG FORMATIF (awal tahun) PKG FORMATIF (awal tahun) PKG SUMATIF (akhir tahun) PKG SUMATIF (akhir tahun) Refleksi dan evaluasi diri Refleksi dan evaluasi diri Rencana tahunan PKB Rencana tahunan
PKB (pembelajaran)Angka kredit Angka kredit (pembelajaran) Analisis Kemajuan PKB Analisis Kemajuan PKB Profil kinerja guru Profil kinerja guru Penilaian Kemajuan PKB Penilaian Kemajuan PKB Pelaksanaan PKB Pelaksanaan PKB
KETERKAITAN
(13)
Guru mengevaluasi diri menjelang akhir
tahun, Format-1 Guru mengevaluasi diri menjelang akhir
tahun, Format-1 Guru melalui proses Penilaian Kinerja Guru melalui proses Penilaian Kinerja Koordinator PKB dan Guru membuat perencanan PKB Koordinator PKB dan Guru membuat perencanan PKB Guru menyetujui rencana kegiatan PKB, Format-2 Guru menyetujui rencana kegiatan PKB, Format-2 Guru menerima rencana final kegiatan PKB, Format-2 Guru menerima rencana final kegiatan PKB, Format-2 Guru menjalankan program PKB sepanjang tahun Guru menjalankan program PKB sepanjang tahun Koordinator PKB melaksanakan monev. kegiatan PKB Koordinator PKB melaksanakan monev. kegiatan PKB Guru menerima perkiraan angka kredit dari kegiatan PKB Guru menerima perkiraan angka kredit dari kegiatan PKB Guru melakukan refleksi kegiatan
PKB Format-3
Guru melakukan refleksi kegiatan
PKB Format-3
(14)
1.1. Mengikuti Diklat Fungsiona l
PENGERTIAN
PENGEMBANGAN DIRI
PENGERTIAN
PENGEMBANGAN DIRI
Dilaksanakan untuk mencapai kompetensi dasar yang disyaratkan bagi profesi guru,
dan juga untuk pendalaman dan pemutakhiran pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
kompetensinya sebagai guru.
Dilaksanakan untuk mencapai kompetensi
dasar yang disyaratkan bagi profesi guru, dan juga untuk pendalaman dan
pemutakhiran pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
kompetensinya sebagai guru. Upaya utk meningkatkan profesionalisme
diri agar memiliki kompetensi yg sesuai dgn peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
Upaya utk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yg sesuai dgn peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
PKB dilak ukan terus menerus PKB dilak ukan terus menerus
1.2. Mengikuti Kegiatan Koletif Guru yang
meningkatkan kompetensi dan /atau
(15)
2.1.
Presentasi pada
forum ilmiah
PENGERTIAN PUBLIKASI
ILMIAH
PENGERTIAN PUBLIKASI
ILMIAH
dilak
PKB
ukan
terus
mene
rus
PKB
dilak
ukan
terus
mene
rus
2.3. Melaksanakan publikasi buku teks
pelajaran, buku pengayaan,
dan pedoman Guru
2.2. Melaksanakan publikasi Ilmiah hasil
penelitian atau gagasan ilmu pada
bidang pendidikan formal
Publikasi ilmiah adalah karya tulis
ilmiah yang telah dipublikasikan
kepada masyarakat.
Publikasi ilmiah adalah karya tulis
ilmiah yang telah dipublikasikan
kepada masyarakat.
(16)
3.1.
Menemuk an
teknologi
tepatguna
PENGERTIAN KARYA
INOVATIF
PENGERTIAN KARYA
INOVATIF
3.4. Mengikuti Pengembangan Penyusunan
Standar, Pedoman, Soal dan sejenisnya
3.3. Membuat/modifikasi alat pelajaran
/peraga/praktikum
3.2. Menemukan /menciptakan karya seni
Karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan
dan/atau masyarakat
Karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan
(17)
Hubungan antara Karya Inovatif dengan tugas
mengajar guru diatur sebagai berikut :
1. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua
guru;
2. Karya sains/teknologi berupa alat/mesin dan
software aplikasi, dapat dilakukan oleh semua
guru;
3. Karya sains dan teknologi berupa media
pembelajaran, penelitian bidang sains/teknologi
(eksperimen), model pembelajaran/evaluasi,
alat pelajaran/peraga/praktikum harus sesuai
dengan tugas mengajar guru.
Dalam karya inovatif terdapat dua kategori,
yaitu kompleks dan sederhana. Kategori
kompleks dan sederhana pada Karya Non Seni
ditinjau dari jumlah karya yang dihasilkan.
Kategori kompleks dan sederhana pada Karya
Seni ditinjau dari jumlah karya yang
dihasilkan dan karya tersebut dipublikasikan
(dipamerkan/dipertunjukkan/diterbitkan)
(18)
Dari Jabatan Golongan
Ruang
Ke Jabatan Golong Ruang
Jumlah Angka Kredit Minimal dan Jenis Kegiatan Subunsur Pengembangan Diri
Angka
Kredit Jenis Kegiatan
Guru Pertama,
III/a Guru Pertama, III/b 3 (tiga) Ketiga angka kredit diperoleh dari Diklat Fungsional Prajabatan Guru Pertama,
III/b
Guru Muda, III/c
3 (tiga) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 1 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Muda, III/c Guru Muda,
III/d 3 (tiga) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional dan 1 AK Kegiatan Kolektif Guru Guru Muda, III/d Guru Madya,
IV/a 4 (empat) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional dan 2 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Madya,
IV/a Guru IV/b Madya, 4 (empat) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional dan 2 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Madya, IV/b
Guru Madya, IV/c
4 (empat) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 2 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Madya, IV/c
Guru Utama, IV/d
5 (lima) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 3 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Utama, IV/d
Guru Utama, IV/e
5 (lima) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
(19)
Kegiatan Kolektif Guru
Kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di sekolah maupun di luar sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan
1.
Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti KKG/MGMP, KKKS/MKKS, Asosiasi Profesi lainnya) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran2.
Keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, kologium dan diskusi panel), menjadi ; (1) pembahas; dan/atau (2) peserta; seperti seminar, koloqium,diskusi panel, forum ilmiah, workshop, bimbingan teknis, Focus Group Discussion (FGD), simposium, konferensi, sarasehan, kongres, muktamar,dan kegiatan ilmiah lainnya3.
Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh
setiap guru harus dibuatkan laporannya
dan produk kegiatannya. Apabila dalam
1 tahun seorang guru mengambil 4
paket kegiatan, maka ia harus
menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan
KKG/MGMP beserta lampiran
hasil/produk kegiatannya dan bukti fisik
pendukung.
Seorang guru dapat memperoleh angka
kredit dari kegiatan KKG/MGMP paling
sedikit telah hadir aktif sebanyak 85%.
Satuan hasil pelaksanaan paket
kegiatan tersebut berupa Surat
Keterangan dari Kepala Dinas
Pendidikan setempat atas usulan dari
Ketua KKG/MGMP.
Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh
setiap guru harus dibuatkan laporannya
dan produk kegiatannya. Apabila dalam
1 tahun seorang guru mengambil 4
paket kegiatan, maka ia harus
menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan
KKG/MGMP beserta lampiran
hasil/produk kegiatannya dan bukti fisik
pendukung.
Seorang guru dapat memperoleh angka
kredit dari kegiatan KKG/MGMP paling
sedikit telah hadir aktif sebanyak 85%.
Satuan hasil pelaksanaan paket
kegiatan tersebut berupa Surat
Keterangan dari Kepala Dinas
Pendidikan setempat atas usulan dari
(25)
Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan
kompetensi dan/atau keprofesian guru 1. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti
kelompok kerja guru) untuk penyusunan perangkat
kurikulum dan atau pembelajaran 407 0,150 2. Keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar,
kologium dan diskusi panel)
1) Menjadi pembahas pada kegiatan ilmiah 408 0,200 2) Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah 409 0,100 3. Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan
tugas dan kewajiban guru 410 0,100 KEGIATAN KOLEKTIF GURU DAN ANGKA KREDITNYA
(26)
BUKT I FISIK
YANG HARU
S ADA
BUKT I FISIK
YANG HARU
S ADA
Laporan dan hasil (out put) untuk setiap kegiatan yang diikuti yang dibuat oleh guru.
(27)
Kerangka Laporan
(28)
Laporan Pengembangan Diri
LEMBAR SAMPUL LEMBAR IDENTITAS LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 2. Tujuan Umum
PENGEMBANGAN DIRI (1)
3. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan
4. Jenis Kegiatan 5. Tujuan PD
6. Uraian Materi PD 7. Tindak Lanjut 8. Dampak PD
PENGEMBANGAN DIRI (2 dst)
1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan 2. Jenis Kegiatan
3. Tujuan PD
4. Uraian Materi PD 5. Tindak Lanjut 6. Dampak PD
(29)
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
NAMA GURU NIP
ASAL UNIT KERJA
UNIT KERJA
ALAMAT UNIT KERJA
(30)
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
Oleh:
NAMA GURU NIP
..., ... 20...
Kepala Sekolah, Koordinator PKB,
NAMA NAMA NIP NIP
(31)
BAGIAN PENDAHULUAN
• Latar Belakang: mengapa guru melakukan Pengembangan Diri (PD) • Tujuan: tujuan guru melakukan PD
BAGIAN ISI
• Uraian rinci dari waktu dan lama pelaksanaan,
penyelenggara kegiatan, nama kegiatan, dan tujuan PD yg diikuti
• Penjelasan isi materi yg disajikan dlm PD serta uraian kesesuaian
dgn peningkatan keprofesian guru ybs
• Tindak lanjut yg akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta
PD berdasarkan hasil mengikuti/melaksanakan PD tsb
• Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam
(32)
No KegiatanNama KompetensiMateri PD/ Peran Guru Waktu/Jam PD FasilitatorNama KegiatanTempat PenyelenggaraInstitusi
(33)
Publikasi Ilmiah hasil penelitian atau
gagasan ilmu pada bidang pendidikan
(34)
1. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya,
diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau telah lulus dari
penilaian BNSP.
503 4,000 2. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian
pada bidang pendidikan di sekolahnya,
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi.
504 3,000 3. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian
pada bidang pendidikan di sekolahnya,
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.
505 2,000 4. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian
pada bidang pendidikan di sekolahnya,
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota.
506 1,000 5. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian
pada bidang pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di
sekolahnya, disimpan di perpustakaan. 507
4,000
(35)
Artikel Ilmiah Dalam Bidang
Pendidikan
8. Membuat artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada
satuan pendidikannya.
a. Membuat artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang terakreditasi
511 2,000 b. Membuat artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang tidak
terakreditasi/ tingkat provinsi.
512 1,500 c. Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat lokal (kabupaten/
kota/sekolah/madrasah dstnya).
(36)
BUK TI FISIK
BUK TI FISIK
BUK TI FISIK
BUK TI FISIK
(37)
Dari Jabatan Golongan
Ruang
Ke Jabatan Golong Ruang
Jumlah Angka Kredit Minimal dan Jenis Kegiatan Subunsur Publikasi Ilmiah dan/atau Karya Inovatif
Angka
Kredit Jenis Kegiatan
Guru Pertama,
III/a Guru Pertama, III/b
-
-Guru Pertama, III/b
Guru Muda, III/c
4 (empat) Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan inovatif
Guru Muda, III/c Guru Muda,
III/d 6 (enam) Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan inovatif Guru Muda, III/d Guru Madya,
IV/a 8 (delapan) yang diseminarkan dan disimpan di Minimal 1 Makalah Hasil Penelitian perpustakaan
Guru Madya,
IV/a Guru IV/b Madya, 12 (dua belas) Minimal 1 Makalah dan 1 Laporan Hasil Penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten
Guru Madya,
IV/b Guru IV/c Madya, 12 (dua belas) s.d.a. minimal jurnal tingkat nasional yang tingkat Propinsi atau terakreditasi/tidak terakreditasi Guru Madya,
IV/c Guru IV/d Utama, 14 (empat belas) jurnal tingkat nasional terakreditasi s.d.a. minimal tingkat Propinsi atau dan membuat buku yang lolos penilaian
BNSP dan dicetak penerbit yang ber- ISBN
Guru Utama,
IV/d Guru IV/e Utama, 20 (dua puluh) jurnal tingkat nasional terakreditasi s.d.a. minimal tingkat Propinsi atau dan membuat buku yang lolos penilaian
BNSP dan dicetak penerbit yang ber- ISBN
(38)
Presentasi ilmiah dilakukan secara terbuka di hadapan Tim Penilai Tingkat Pusat, akademisi, dan pejabat setempat yang pelaksanaannya di LPMP atau tempat lain yang memenuhi syarat. Waktu presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai, disesuaikan dengan jumlah dan lokasi guru yang akan presentasi.
Presentasi ilmiah dilakukan secara terbuka di hadapan Tim Penilai Tingkat Pusat, akademisi, dan pejabat setempat yang pelaksanaannya di LPMP atau tempat lain yang memenuhi syarat. Waktu presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai, disesuaikan dengan jumlah dan lokasi guru yang akan presentasi.
Guru yang akan melakukan presentasi wajib membuat makalah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan PKB yang terkait dengan perolehan persyaratan 5 (lima) angka kredit dari subunsur pengembangan diri dan 14 (empat belas) angka kredit dari subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
Guru yang akan melakukan presentasi wajib membuat makalah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan PKB yang terkait dengan perolehan persyaratan 5 (lima) angka kredit dari subunsur pengembangan diri dan 14 (empat belas) angka kredit dari subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
Uraian kegiatan publikasi dan/atau karya inovatif yang telah dilakukan, meliputi macam publikasi dan/atau karya inovatif dan ringkasan penjelasan hasil publikasi dan/atau karya inovatif.
Uraian kegiatan publikasi dan/atau karya inovatif yang telah dilakukan, meliputi macam publikasi dan/atau karya inovatif dan ringkasan penjelasan hasil publikasi dan/atau karya inovatif.
Berdasarkan hasil presentasi, tim penilai memberi pertimbangan kelayakan yang bersangkutan untuk naik jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c menjadi Guru Utama golongan ruang IV/d.
Berdasarkan hasil presentasi, tim penilai memberi pertimbangan kelayakan yang bersangkutan untuk naik jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c menjadi Guru Utama golongan ruang IV/d.
(39)
KARYA TULIS
atau
ARTIKEL
???
(40)
Sebelum ditampilkan sebagai artikel dalam jurnal, laporan penelitian harus disusun kembali agar memenuhi tata
tampilan karangan sebagaimana yang dianjurkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan dan tidak melampaui
batas panjang karangan.
Jadi, artikel hasil penelitian bukan sekadar
bentuk ringkas atau “pengkerdilan” dari
karya tulis laporan hasil penelitian
, tetapi merupakan hasil kerja penulisan baru, yangdipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek penting
penelitian, tetapi dalam format artikel yang jauh lebih kompak dan ringkas daripada laporan teknis aslinya.
(41)
prinsip utama tulisan jurnal
SPESIFIK dan MENDALAM
Spesifik artinya tulisan yang disajikan harus memuat
bidang keilmuan yang khusus, tidak bersifat umum.
Oleh karena itu, penulis jurnal harus orang yang
memiliki keilmuan di bidangnya. Penulis jurnal adalah
seorang spesialis, bukan generalis.
Mendalam berarti kajian yang disajikan harus
benar-benar menyentuh esensi keilmuan atau esensi topik
(42)
Laporan dalam bentuk
artikel ilmiah dibedakan
dengan laporan teknis
dalam tiga segi, yaitu
bahan, sistematika, dan
prosedur penulisan.
(43)
a) Artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi hal-hal yang sangat penting saja.
b) Bagian yang dianggap paling untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan penelitian, pembahasan hasil/temuan, dan kesimpulannya.
Hal-hal selain ketiga hal tersebut cukup disajikan serba singkat dan seperlunya.
c) Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali
artikel dan sekaligus merupakan suatu
pembahasan tentang rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian.
(44)
a) Laporan penelitian terdiri atas bab dan subbab, sedangkan artikel dan makalah terdiri atas bagian dan subbagian yang dapat diberi judul dan dapat pula tidak.
b) Kajian pustaka lazimnya disajikan di bagian kedua, yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya penelitian, hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian. Sedangkan dalam artikel, kajian pustaka merupakan bagian awal dari artikel (tanpa
judul subbagian
kajian pustaka
) yang berfungsisebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian
pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai
pembahasan latar belakang masalah penelitian ditutup dengan rumusan tujuan penelitian.
c) Setelah itu, berturut-turut disajikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian, hasil dan temuan penelitian, pembahasan hasil, kesimpulan, dan saran.
(45)
a) Artikel ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap dibuat, untuk menjaring masukan-masukan dari pembaca sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkapnya dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukan itu diharapkan meningkatkan kualitas hasil temuan penelitiannya.
b) Artikel untuk jurnal ditulis setelah laporan teknis resmi selesai disusun. Prosedur kedua ini berlaku karena pada umumnya menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya hanya bersifat anjuran.
c) Artikel penelitian yang diterbitkan di jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti. Alternatif ketiga ini lazim dilakukan oleh peneliti yang mendanai penelitiannya sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien.
(46)
laporan PTK/PTS
atau laporan lainnya
yang sedang dalam proses penilaian
tidak dapat diajukan artikelnya
sebelum ada hasil penilaian yang
(47)
Jurnal ilmiah adalah merupakan sarana yang efektif untuk mempublikasikan artikel ilmiah kepada kalangan yang lebih luas. Agar jurnal ilmiah dapat diterima kalangan internasional, maka aspirasi wawasan dan gaya selingkung harus mengacu pada standar internasional. Artikel yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah, selain ditulis dengan tata cara ilmiah, juga harus mengikuti pedoman yang dipersyaratkan oleh jurnal ilmiah yang dituju. Agar artikel yang akan dikirimkan sesuai kriteria dan diterima jurnal, setidaknya harus memenuhi tiga unsur yaitu kesesuaian bidang ilmu, tata bahasa yang baku, serta gaya khusus (gaya selingkung) yang dipersyaratkan oleh jurnal di mana artikel akan dikirim.
(48)
Bagian paling vital dari artikel hasil penelitian adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari
analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya dan pikiran baru penulis tentang hal yang perlu dikaji jika memang ada. Jadi, artikel hasil pemikiran
bukanlah sekadar kulase atau tempelan cuplikan dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi
adalah hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya.
Ketentuan untuk penulisan artikel non-penelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang
panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada.
(1)
a) Artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi hal-hal yang sangat penting saja.
b) Bagian yang dianggap paling untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan penelitian, pembahasan hasil/temuan, dan kesimpulannya.
Hal-hal selain ketiga hal tersebut cukup disajikan serba singkat dan seperlunya.
c) Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian.
(2)
a) Laporan penelitian terdiri atas bab dan subbab, sedangkan artikel dan makalah terdiri atas bagian dan subbagian yang dapat diberi judul dan dapat pula tidak.
b) Kajian pustaka lazimnya disajikan di bagian kedua, yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya penelitian, hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian. Sedangkan dalam artikel, kajian pustaka merupakan bagian awal dari artikel (tanpa judul subbagian kajian pustaka) yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai pembahasan latar belakang masalah penelitian ditutup dengan rumusan tujuan penelitian.
c) Setelah itu, berturut-turut disajikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian, hasil dan temuan penelitian, pembahasan hasil, kesimpulan, dan saran.
(3)
a) Artikel ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap dibuat, untuk menjaring masukan-masukan dari pembaca sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkapnya dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukan itu diharapkan meningkatkan kualitas hasil temuan penelitiannya.
b) Artikel untuk jurnal ditulis setelah laporan teknis resmi selesai disusun. Prosedur kedua ini berlaku karena pada umumnya menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya hanya bersifat anjuran.
c) Artikel penelitian yang diterbitkan di jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti. Alternatif ketiga ini lazim dilakukan oleh peneliti yang mendanai penelitiannya sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien.
(4)
laporan PTK/PTS
atau laporan lainnya
yang sedang dalam proses penilaian
tidak dapat diajukan artikelnya
sebelum ada hasil penilaian yang
(5)
Jurnal ilmiah adalah merupakan sarana yang efektif untuk mempublikasikan artikel ilmiah kepada kalangan yang lebih luas. Agar jurnal ilmiah dapat diterima kalangan internasional, maka aspirasi wawasan dan gaya selingkung harus mengacu pada standar internasional. Artikel yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah, selain ditulis dengan tata cara ilmiah, juga harus mengikuti pedoman yang dipersyaratkan oleh jurnal ilmiah yang dituju. Agar artikel yang akan dikirimkan sesuai kriteria dan diterima jurnal, setidaknya harus memenuhi tiga unsur yaitu kesesuaian bidang ilmu, tata bahasa yang baku, serta gaya khusus (gaya selingkung) yang dipersyaratkan oleh jurnal di mana artikel akan dikirim.
(6)
Bagian paling vital dari artikel hasil penelitian adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari
analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya dan pikiran baru penulis tentang hal yang perlu dikaji jika memang ada. Jadi, artikel hasil pemikiran
bukanlah sekadar kulase atau tempelan cuplikan dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi
adalah hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya.
Ketentuan untuk penulisan artikel non-penelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang
panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada.