293 dirjen migas terima delegasi departemen energi as

Dirjen Migas Terima Delegasi Departemen Energi AS
Oleh
Kamis, 07 Juni 2007 07:00 - Update Terakhir Jum'at, 15 Juni 2007 20:29

Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso, Kamis (7/6),  menerima rombongan Delegasi
Departemen Energi Amerika Serikat di Kantor Ditjen Migas, Kuningan, Jakarta.

Kunjungan yang dipimpin Principal Deputy Assistant Secretary for Policy and International Affai
rs
Katharine A. Fredriksen, berkaitan dengan acara
The Second Meeting of the  US
Indonesia Energy Policy Dialogue
.
 
Dalam kunjungan selama 2 hari di Indonesia, rombongan dijadwalkan akan melakukan
pertemuan dan pembicaraan dengan sejumlah pejabat tinggi Indonesia, antara lain Menteri
ESDM Purnomo Yusgiantoro serta pejabat di lingkungan Departemen Keuangan dan
Departemen Luar Negeri.
 
Kerjasama bilateral bidang energi dan sumber daya mineral antara RI - AS telah dimulai sejak
tahun 1970-an, dalam wadah US-Indonesia Bilateral Energy Consultations. Terakhir,

penyelenggaraan pertemuan bilateral RI AS telah dilaksanakan di Washington DC, Amerika
Serikat, pada tanggal 23 - 25 Juli 1997.
 
Setelah vakum hampir 10 tahun, kedua negara sepakat untuk menghidupkan kembali dialog di
bidang energi dan sumber daya mineral. Agenda dialog yang rencananya akan
diselenggarakan di Jakarta atau Bali tersebut, akan membahas isu-isu seputar situasi energi
dunia, khususnya di wilayah Asia Tenggara, Indonesia dan Amerika Serikat. Akan dibahas pula 
kerja sama bidang lainnya seperti batubara, ketenagalistrikan, efisiensi energi, biofuel, coal bed
methane
(CBM) dan pengembangan gas bumi.

Pertemuan Policy Dialogue Pertama di Washington DC tanggal 26 Mei 2005 merupakan
pertemuan yang menandai dimulainya era baru kerjasama di bidang energi antara RI - AS,
sekaligus menjadi awal dimulainya kembali konsultasi bilateral di bidang energi. 

Pertemuan Policy Dialogue Kedua yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan September
- Oktober 2007, diharapkan dapat menghasilkan kerja sama yang lebih konkrit antara para
pebisnis kedua negara di sektor ESDM, di mana  pemerintah berperan sebagai fasilitatornya.

1/1