Perbub Nomor 4 Tahun 2014
BUPATI BIMA
PERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR 04 TAHUN 2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN
KABUPATEN BIMA TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BIMA,
Menimbang : a. bahwa untuk mensukseskan kebijakan pemerintah dalam
program pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) untuk
Rumah Tangga Sasaran – Penerima Manfaat (RTSPM) di
Kabupaten Bima sehingga dapat berjalan lancar dan efektif
perlu dibuatkan petunjuk teknis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Program Penyaluran Beras Miskin (Raskin)
di Kabupaten Bima Tahun 2014;
Mengingat : 1. Undangundang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerahdaerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. UndangUndang Nomor 7 Tahun 1966 tentang Pangan;
3. UndangUndang Nomor 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851) ;
4. UndangUndang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
5. UndangUndang Nomor 19 Tahunn 2003 tentang Penugasan
Pemerintah Kepada BUMN;
6. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Daerah Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3348);
7. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan;
8. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9. UndangUndang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pendirian
Perusahaan Umum Bulog;
13. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan;
14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh
Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008
tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN
(RASKIN) DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2014.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Bima.
2.
Pemerintah Daerah adalah Bupati Bima dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;
3.
Perum BULOG adalah Badan Usaha Milik Negara yang mengurusi
Perberasan Nasional;
4.
Beras Miskin yang selanjutnya disebut Raskin;
5.
Rumah Tangga Miskin yang selanjutnya disebut Rumah Tangga Sasaran
Penerima Manfaat (RTSPM) yang berdasarkan penetapan Gubernur Nusa
Tenggara Barat yang berhak mendapatkan beras miskin;
6.
Rumah Tangga Sasaran–Penerima Manfaat yang selanjutnya disebut RTS
PM adalah Rumah Tangga Hasil Pendataan Petugas Pendataan Program
Perlindungan Sosial (PPLS2011);
7.
Surat Permintaan Alokasi yang selanjutnya disebut SPA adalah surat yang
dibuat oleh Bupati Bima kepada Sub Divre II Dolog Bima berdasarkan
Alokasi Pagu Raskin dan Rekapitulasi sesuai pembagian jatah yang
ditetapkan oleh Bupati Bima;
8.
Surat Perintah Penyerahan Barang yang selanjutnya disebut SPPB adalah
surat yang dibuat oleh Sub Divre II Bima sebagai dasar
penyerahan/pengeluaran barang dalam bentuk beras pada gudang Bulog
Bima.
9.
10.
Berita Acara Serah Terima yang selanjutnya disebut BAST adalah berita
acara yang dibuat oleh Satker Raskin dan petugas Raskin Desa pada saat
melakukan serah terima beras miskin di titik distribusi.
Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah
petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan
penyaluran Raskin di gudang Bulog Bima.
BAB II
TUJUAN, SASARAN, PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN
Bagian kesatu
Tujuan dan Sasaran
Pasal 2
(1)
Tujuan pelaksanaan Raskin adalah meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin pada seluruh wilayah
Kabupaten Bima melalui pemenuhan kebutuhan pangan dalam bentuk
penyaluran Raskin.
(2)
Sasaran pelaksanaan Raskin adalah terpenuhinya kebutuhan beras murah
pada seluruh masyarakat miskin di wilayah Kabupaten Bima sesuai data
TNP2K.
Bagian Kedua
Pengelolaan
Pasal 3
(1)
Pengelolaan penyaluran RASKIN kepada RTSPM dilaksanakan melalui
prinsip sebagai berikut :
a. Keberpihakan
b. Transparansi
c. Partisipatif; dan
d. Akuntabilitas
Pasal 4
(1)
(2)
(3)
(4)
Keberpihakan yang dilaksanakan melalui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf a bermakna
mengusahakan RTSPM dapat memperoleh beras berkualitas baik, cukup
alokasi dan terjangkau;
Transparansi yang dilaksanakan melaui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf b bermakna
membuka akses informasi kepada pemangku kepentingan Raskin terutama
RTSPM yang harus mengetahui dan memahami adanya kegiatan
penyaluran Raskin serta dapat melakukan pengawasan secara mandiri;
Partisipatif yang dilaksanakan melaui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf c dan bermakna
mendorong masyarakat terutama RTSPM berperan secara aktif dalam
setiap tahapan pelaksanaan program Raskin, mulai dari tahapan
perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan dan pengendalian dan;
Akuntabilitas yang dilaksanakan melalui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf d bermakna
bahwa setiap pengelolaan kegiatan Raskin harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat setempat maupun kepada
pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku atau yang disepakati;
Bagian Ketiga
Pengorganisasian
Pasal 5
Untuk efektifnya pelaksanaan penyaluran Raskin di Kabupaten Bima,
dibentuk tim koordinasi Raskin di Daerah untuk melaporkan kegiatan
kepada Bupati.
Pasal 6
(1)
(2)
Tim koordinasi melakukan evaluasi penyaluran Raskin setiap (3) bulan
sekali;
Hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat dalam bentuk
Berita Acara dan Laporan;
BAB III
MEKANISME PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Mekanisme Perencanaan
Pasal 7
(1). Pagu Raskin untuk kabupaten Bima berdasarkan penetapan Gubernur
Propinsi Nusa Tenggara Barat pada saat penyaluran Raskin tahun 2014
mendapat jatah RTSPM sebanyak 39.204 RTS dan beras sebanyak
7.056.720 Kg yang diperuntukan pada Desa yang ada di Kabupaten Bima;
(2). Penetapan RTSPM berdasarkan data hasil pendataan Petugas Pendataan
Program Perlindungan Sosial (PPLS 2011) sebesar RTS dan ditetapkan
dalam DPM1 dan ditandatangani oleh Kepala Desa serta di syahkan oleh
Camat;
(3). Rencana Distribusi dalam pelaksanaan penyaluran Raskin Tahun 2014
Kabupaten Bima mengalokasikan selama 12 (Dua Belas) bulan yaitu
Januari sampai dengan Desember 2014, dengan Alokasi 15 Kg/RTSPM per
bulan, dengan menggunakan sarana pengangkutan truk sampai ke titik
distribusi Kantor Desa dan dilaksanakan setiap awal Bulan setiap bulan
berjalan;
(4). Hasil Penetapan RTSPM sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat (1)
merupakan data yang tetap;
(5). Perubahan data hanya dapat dilakukan apabila RTSPM yang bersangkutan
Meninggal Dunia, pindah Alamat dan atau sudah tidak layak lagi menerima
Raskin;
(6). Proses perubahan data RTSPM harus dimusyawarahkan di tingkat Desa
yang di fasilitasi oleh Camat;
(7). Hasil keputusan musyawarah di sampaikan kepada Bupati yang selanjutnya
akan diusulkan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk dilanjutkan
ke Pemerintah Pusat;
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Pasal 8
Mekanisme Distribusi dan Administrasi pelaksanaan Penyaluran Raskin di
Kabupaten Bima adalah sebagai berikut :
a. Bupati Bima membuat Surat Permintaan Alokasi yang ditujukan kepada Sub
Divre II Bima berdasarkan Alokasi Pagu Raskin dan Rekapitulasi RTSPM di
masingmasing Desa yang ada di Wilayah Kabupaten Bima;
b. Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi yang disampaikan oleh Bupati Bima
Sub Divre II Bima menerbitkan SPP3/DO beras untuk masingmasing
Kecamatan/Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bima;
c. Petugas Raskin yang ada di Desa mengumpulkan uang pada RTSPM, sesuai
jatah yang ditetapkkan oleh Bupati Bima, selanjutnya setelah uang
d.
e.
f.
g.
terkumpul petugas Raskin Desa menyetor ke Rekening Bulog di BRI Cabang
Bima;
Berdasarkan SPPB/DO yang dikeluarkan oleh Sub Divre II Bima, Satker
Raskin mengambil beras di Gudang Bulog Bima, mengangkut beras dan
menyerahkan beras Raskin kepada pelaksana Distribusi di titik distribusi;
Sebelum petugas Raskin Desa mengangkut beras sampai ke titik distribusi,
diwajibkan melaksanakan pengecekan kualitas beras dan melakukan
penimbangan untuk mengetahui jumlah sesuai dengan jatah yang diperoleh
Desa;
Satker Raskin yang berkedudukan di Gudang Bulog Bima dan petugas
Raskin Desa pada setiap pengangkutan Beras Raskin ke titik distribusi, wajib
mengawali dan mengikuti truk pengangkut beras sampai ke titik distribusi;
Serah terima beras di titik distribusi antara petugas Satker Raskin dan
petugas Raskin Desa dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima yang
ditandatangani oleh satker Raskin dan petugas Desa;
BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pasal 10
Kegiatan pemantauan dan evauasi pelaksanaan penyaluran program Raskin di
Kabupaten Bima sebagai berikut :
(1). Tujuan pemantauan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
kesesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaan program penyaluran
Raskin pada RTSPM, sedangkan evaluasi dilakukan untuk melihat
pencapaian target dan efektifitas pelaksanaan program pelaksanaan
penyaluran Raskin kepada RTSPM;
(2). Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi meliputi :
a. ketepatan sasaran, meliputi cakupan sasaran, kepemilikan Kartu Raskin,
dokumentasi serta penanganan keluhan.
b. manajemen pelayanan dan penyaluran, meliputi ketepatan prosedur,
ketepatan jumlah beras dan kualitas beras.
c. manajemen keuangan, meliputi pencairan dana, penggunaaan dana dan
pertanggungjawaban.
(3). Mekanisme pemantauan dan evaluasi diarahkan agar pelaksanaan program
penyaluaran beras pada RTSPM berjalan efektif dan efisien sesuai ketentuan
perundangundangan yang berlaku, melalui :
a. Pertemuan dan Koordinasi
b. Analisa laporan
c. Kunjungan lapangan dan supervise
d. Wawancara langsung RTSPM
Pasal 11
Penanganan keluhan dan penyampaian keluhan disampaikan RTSPM berjalan
efektif sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku, meliputi :
a. Semua pengaduan dan keluhan harus meperoleh penanganan dan
penyelesaian secara memadai dan dalam waktu yang singkat serta diberikan
umpan balik ke pihak yang menyampaikan.
b. Penanganan keluhan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang oleh Tim
Koordinasi.
c. Pengumpulan keluhan dilakukan secara pasif dan pro aktif.
Bagian Kedua
Pelaporan dan Pengawasan
Pasal 12
Pelaporan untuk mendukung pelaksanaan penyaluran, pemantauan dan
evaluasi serta berkaitan dengan pelaksanaan penyaluran Raskin, dilakukan
pencacatan dan pembuatan pelaporan sesuai dengan format yang ada dalam
Pedoman Umum pelaksanaan Raskin Tahun 2014, dan dilakukan secara
berjenjang oleh Tim Koordinasi Raskin yang di bentuk.
Pasal 13
Pengawasan untuk pelakasanaan penyaluran program Rakin dapat dilakukan
dengan cara :
a. Pengawasan langsung, dapat dilakukan kepada RTSPM dan pengelolaan
Raskin pada saat pelaksanaan kegiatan di lapangan meliputi administrasi,
penyaluran, dan pengelolaan keuangan.
b. Pengawasan tidak langsung, dapat dilakukan melalui program pelaksanaan
kegiatan, monitoring dan evaluasi dan penanganan keluhan oleh Unit
Pengaduan Masyarakat.
c. Pengawasan fungsional, dilaksanakan oleh aparat pengawasan fungsional.
BAB V
SOSIALISASI
Pasal 14
(1). Tim koordinasi Kabupaten harus melakanakan sosialisasi di tingkat
Kabupaten sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun kepada unsur
terkait, Camat, Kades, Lembaga Desa, Unsur Masyarakat dan perwakilan
RTSPM;
(2). Pada setiap Kecamatan, dilaksanakan sosialisasi pada Desa di wilayah
masingmasing yang dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Kecamatan;
(3). Kades dan Lembaga Desa pada setiap kesempatan agar melakukan sosialisasi
program Raskin pada masyarakat, RTSPM dengan tujuan agar mendapatkan
pemahaman yang sama dan benar tentang pelaksanaan program Raskin yang
dilaksanakan pemerintah;
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Acara Daerah Kabupaten Bima.
Ditetapkan di : Bima
pada tanggal : 20 Januari 2014
WAKIL BUPATI BIMA,
ttd
H SYAFRUDIN HM NUR
Di undangkan di : Bima
pada tanggal
: 20 Januari 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA
Pelaksana Tugas,
ttd
DRS. H. ABDUL WAHAB
LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 NOMOR 231
PERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR 04 TAHUN 2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN
KABUPATEN BIMA TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BIMA,
Menimbang : a. bahwa untuk mensukseskan kebijakan pemerintah dalam
program pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) untuk
Rumah Tangga Sasaran – Penerima Manfaat (RTSPM) di
Kabupaten Bima sehingga dapat berjalan lancar dan efektif
perlu dibuatkan petunjuk teknis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Program Penyaluran Beras Miskin (Raskin)
di Kabupaten Bima Tahun 2014;
Mengingat : 1. Undangundang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerahdaerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. UndangUndang Nomor 7 Tahun 1966 tentang Pangan;
3. UndangUndang Nomor 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851) ;
4. UndangUndang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
5. UndangUndang Nomor 19 Tahunn 2003 tentang Penugasan
Pemerintah Kepada BUMN;
6. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Daerah Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3348);
7. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan;
8. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9. UndangUndang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pendirian
Perusahaan Umum Bulog;
13. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan;
14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh
Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008
tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN
(RASKIN) DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2014.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Bima.
2.
Pemerintah Daerah adalah Bupati Bima dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;
3.
Perum BULOG adalah Badan Usaha Milik Negara yang mengurusi
Perberasan Nasional;
4.
Beras Miskin yang selanjutnya disebut Raskin;
5.
Rumah Tangga Miskin yang selanjutnya disebut Rumah Tangga Sasaran
Penerima Manfaat (RTSPM) yang berdasarkan penetapan Gubernur Nusa
Tenggara Barat yang berhak mendapatkan beras miskin;
6.
Rumah Tangga Sasaran–Penerima Manfaat yang selanjutnya disebut RTS
PM adalah Rumah Tangga Hasil Pendataan Petugas Pendataan Program
Perlindungan Sosial (PPLS2011);
7.
Surat Permintaan Alokasi yang selanjutnya disebut SPA adalah surat yang
dibuat oleh Bupati Bima kepada Sub Divre II Dolog Bima berdasarkan
Alokasi Pagu Raskin dan Rekapitulasi sesuai pembagian jatah yang
ditetapkan oleh Bupati Bima;
8.
Surat Perintah Penyerahan Barang yang selanjutnya disebut SPPB adalah
surat yang dibuat oleh Sub Divre II Bima sebagai dasar
penyerahan/pengeluaran barang dalam bentuk beras pada gudang Bulog
Bima.
9.
10.
Berita Acara Serah Terima yang selanjutnya disebut BAST adalah berita
acara yang dibuat oleh Satker Raskin dan petugas Raskin Desa pada saat
melakukan serah terima beras miskin di titik distribusi.
Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah
petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan
penyaluran Raskin di gudang Bulog Bima.
BAB II
TUJUAN, SASARAN, PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN
Bagian kesatu
Tujuan dan Sasaran
Pasal 2
(1)
Tujuan pelaksanaan Raskin adalah meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin pada seluruh wilayah
Kabupaten Bima melalui pemenuhan kebutuhan pangan dalam bentuk
penyaluran Raskin.
(2)
Sasaran pelaksanaan Raskin adalah terpenuhinya kebutuhan beras murah
pada seluruh masyarakat miskin di wilayah Kabupaten Bima sesuai data
TNP2K.
Bagian Kedua
Pengelolaan
Pasal 3
(1)
Pengelolaan penyaluran RASKIN kepada RTSPM dilaksanakan melalui
prinsip sebagai berikut :
a. Keberpihakan
b. Transparansi
c. Partisipatif; dan
d. Akuntabilitas
Pasal 4
(1)
(2)
(3)
(4)
Keberpihakan yang dilaksanakan melalui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf a bermakna
mengusahakan RTSPM dapat memperoleh beras berkualitas baik, cukup
alokasi dan terjangkau;
Transparansi yang dilaksanakan melaui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf b bermakna
membuka akses informasi kepada pemangku kepentingan Raskin terutama
RTSPM yang harus mengetahui dan memahami adanya kegiatan
penyaluran Raskin serta dapat melakukan pengawasan secara mandiri;
Partisipatif yang dilaksanakan melaui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf c dan bermakna
mendorong masyarakat terutama RTSPM berperan secara aktif dalam
setiap tahapan pelaksanaan program Raskin, mulai dari tahapan
perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan dan pengendalian dan;
Akuntabilitas yang dilaksanakan melalui prinsip pengelolaan penyaluran
Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf d bermakna
bahwa setiap pengelolaan kegiatan Raskin harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat setempat maupun kepada
pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku atau yang disepakati;
Bagian Ketiga
Pengorganisasian
Pasal 5
Untuk efektifnya pelaksanaan penyaluran Raskin di Kabupaten Bima,
dibentuk tim koordinasi Raskin di Daerah untuk melaporkan kegiatan
kepada Bupati.
Pasal 6
(1)
(2)
Tim koordinasi melakukan evaluasi penyaluran Raskin setiap (3) bulan
sekali;
Hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat dalam bentuk
Berita Acara dan Laporan;
BAB III
MEKANISME PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Mekanisme Perencanaan
Pasal 7
(1). Pagu Raskin untuk kabupaten Bima berdasarkan penetapan Gubernur
Propinsi Nusa Tenggara Barat pada saat penyaluran Raskin tahun 2014
mendapat jatah RTSPM sebanyak 39.204 RTS dan beras sebanyak
7.056.720 Kg yang diperuntukan pada Desa yang ada di Kabupaten Bima;
(2). Penetapan RTSPM berdasarkan data hasil pendataan Petugas Pendataan
Program Perlindungan Sosial (PPLS 2011) sebesar RTS dan ditetapkan
dalam DPM1 dan ditandatangani oleh Kepala Desa serta di syahkan oleh
Camat;
(3). Rencana Distribusi dalam pelaksanaan penyaluran Raskin Tahun 2014
Kabupaten Bima mengalokasikan selama 12 (Dua Belas) bulan yaitu
Januari sampai dengan Desember 2014, dengan Alokasi 15 Kg/RTSPM per
bulan, dengan menggunakan sarana pengangkutan truk sampai ke titik
distribusi Kantor Desa dan dilaksanakan setiap awal Bulan setiap bulan
berjalan;
(4). Hasil Penetapan RTSPM sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat (1)
merupakan data yang tetap;
(5). Perubahan data hanya dapat dilakukan apabila RTSPM yang bersangkutan
Meninggal Dunia, pindah Alamat dan atau sudah tidak layak lagi menerima
Raskin;
(6). Proses perubahan data RTSPM harus dimusyawarahkan di tingkat Desa
yang di fasilitasi oleh Camat;
(7). Hasil keputusan musyawarah di sampaikan kepada Bupati yang selanjutnya
akan diusulkan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk dilanjutkan
ke Pemerintah Pusat;
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Pasal 8
Mekanisme Distribusi dan Administrasi pelaksanaan Penyaluran Raskin di
Kabupaten Bima adalah sebagai berikut :
a. Bupati Bima membuat Surat Permintaan Alokasi yang ditujukan kepada Sub
Divre II Bima berdasarkan Alokasi Pagu Raskin dan Rekapitulasi RTSPM di
masingmasing Desa yang ada di Wilayah Kabupaten Bima;
b. Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi yang disampaikan oleh Bupati Bima
Sub Divre II Bima menerbitkan SPP3/DO beras untuk masingmasing
Kecamatan/Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bima;
c. Petugas Raskin yang ada di Desa mengumpulkan uang pada RTSPM, sesuai
jatah yang ditetapkkan oleh Bupati Bima, selanjutnya setelah uang
d.
e.
f.
g.
terkumpul petugas Raskin Desa menyetor ke Rekening Bulog di BRI Cabang
Bima;
Berdasarkan SPPB/DO yang dikeluarkan oleh Sub Divre II Bima, Satker
Raskin mengambil beras di Gudang Bulog Bima, mengangkut beras dan
menyerahkan beras Raskin kepada pelaksana Distribusi di titik distribusi;
Sebelum petugas Raskin Desa mengangkut beras sampai ke titik distribusi,
diwajibkan melaksanakan pengecekan kualitas beras dan melakukan
penimbangan untuk mengetahui jumlah sesuai dengan jatah yang diperoleh
Desa;
Satker Raskin yang berkedudukan di Gudang Bulog Bima dan petugas
Raskin Desa pada setiap pengangkutan Beras Raskin ke titik distribusi, wajib
mengawali dan mengikuti truk pengangkut beras sampai ke titik distribusi;
Serah terima beras di titik distribusi antara petugas Satker Raskin dan
petugas Raskin Desa dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima yang
ditandatangani oleh satker Raskin dan petugas Desa;
BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pasal 10
Kegiatan pemantauan dan evauasi pelaksanaan penyaluran program Raskin di
Kabupaten Bima sebagai berikut :
(1). Tujuan pemantauan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
kesesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaan program penyaluran
Raskin pada RTSPM, sedangkan evaluasi dilakukan untuk melihat
pencapaian target dan efektifitas pelaksanaan program pelaksanaan
penyaluran Raskin kepada RTSPM;
(2). Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi meliputi :
a. ketepatan sasaran, meliputi cakupan sasaran, kepemilikan Kartu Raskin,
dokumentasi serta penanganan keluhan.
b. manajemen pelayanan dan penyaluran, meliputi ketepatan prosedur,
ketepatan jumlah beras dan kualitas beras.
c. manajemen keuangan, meliputi pencairan dana, penggunaaan dana dan
pertanggungjawaban.
(3). Mekanisme pemantauan dan evaluasi diarahkan agar pelaksanaan program
penyaluaran beras pada RTSPM berjalan efektif dan efisien sesuai ketentuan
perundangundangan yang berlaku, melalui :
a. Pertemuan dan Koordinasi
b. Analisa laporan
c. Kunjungan lapangan dan supervise
d. Wawancara langsung RTSPM
Pasal 11
Penanganan keluhan dan penyampaian keluhan disampaikan RTSPM berjalan
efektif sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku, meliputi :
a. Semua pengaduan dan keluhan harus meperoleh penanganan dan
penyelesaian secara memadai dan dalam waktu yang singkat serta diberikan
umpan balik ke pihak yang menyampaikan.
b. Penanganan keluhan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang oleh Tim
Koordinasi.
c. Pengumpulan keluhan dilakukan secara pasif dan pro aktif.
Bagian Kedua
Pelaporan dan Pengawasan
Pasal 12
Pelaporan untuk mendukung pelaksanaan penyaluran, pemantauan dan
evaluasi serta berkaitan dengan pelaksanaan penyaluran Raskin, dilakukan
pencacatan dan pembuatan pelaporan sesuai dengan format yang ada dalam
Pedoman Umum pelaksanaan Raskin Tahun 2014, dan dilakukan secara
berjenjang oleh Tim Koordinasi Raskin yang di bentuk.
Pasal 13
Pengawasan untuk pelakasanaan penyaluran program Rakin dapat dilakukan
dengan cara :
a. Pengawasan langsung, dapat dilakukan kepada RTSPM dan pengelolaan
Raskin pada saat pelaksanaan kegiatan di lapangan meliputi administrasi,
penyaluran, dan pengelolaan keuangan.
b. Pengawasan tidak langsung, dapat dilakukan melalui program pelaksanaan
kegiatan, monitoring dan evaluasi dan penanganan keluhan oleh Unit
Pengaduan Masyarakat.
c. Pengawasan fungsional, dilaksanakan oleh aparat pengawasan fungsional.
BAB V
SOSIALISASI
Pasal 14
(1). Tim koordinasi Kabupaten harus melakanakan sosialisasi di tingkat
Kabupaten sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun kepada unsur
terkait, Camat, Kades, Lembaga Desa, Unsur Masyarakat dan perwakilan
RTSPM;
(2). Pada setiap Kecamatan, dilaksanakan sosialisasi pada Desa di wilayah
masingmasing yang dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Kecamatan;
(3). Kades dan Lembaga Desa pada setiap kesempatan agar melakukan sosialisasi
program Raskin pada masyarakat, RTSPM dengan tujuan agar mendapatkan
pemahaman yang sama dan benar tentang pelaksanaan program Raskin yang
dilaksanakan pemerintah;
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Acara Daerah Kabupaten Bima.
Ditetapkan di : Bima
pada tanggal : 20 Januari 2014
WAKIL BUPATI BIMA,
ttd
H SYAFRUDIN HM NUR
Di undangkan di : Bima
pada tanggal
: 20 Januari 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA
Pelaksana Tugas,
ttd
DRS. H. ABDUL WAHAB
LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 NOMOR 231