File DISHUB RENSTRA

RINGKASAN RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN
PERIODE 2014 – 2018
Penyusunan RENSTRA Dinas Perhubungan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan
yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan
Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 54Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP Nomor 8
Tahun 2008. RENSTRA merupakan penjabaran RPJMD Kota Tangerang tahun 2014-2018

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt


sehingga RENSTRA menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan Dinas
Perhubungan Kota Tangerang.

Maksud dari Rencana Strategis SKPD Dinas Perhubungan ini adalah untuk menyusun kerangka
atau struktur perumusan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Dinas Perhubungan Kota Tangerang
Tahun 2014-2018. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan kajian/analisis secara teknokratis
terhadap berbagai kebijakan umum pembangunan daerah Kota Tangerang selama tahun 20092013 serta kebijakan terkait bidang perhubungan melalui berbagai data dan informasi serta
berbagai indikator pelayanan SKPD sebagai bahan masukan untuk perumusan Renstra SKPD
Dinas Perhubungan yang sesuai dengan sasaran pembangunan yang termuat dalam RPJMD
Kota Tangerang Tahun 2014-2018.

Berdasarkan Peraturan Walikota No. 66 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Perhubungan, maka Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang sebagai berikut :
(1) Susunan organisasi Dinas adalah :
a) Kepala Dinas;
b) Sekretariat, terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan.

c) Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, terdiri atas :
1. Seksi Pengkajian Sistem Transportasi;

2. Seksi Analisis Dan Evaluasi.
d) Bidang Angkutan, terdiri atas :
1. Seksi Bina Pengembangan Angkutan;
2. Seksi Prasaraa dan Sarana Angkutan.
e) Bidang Lalu Lintas, terdiri atas :
1. Seksi Manajemen Lalu Lintas;
2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas;
3. Seksi Prasarana dan Sarana Lalu Lintas.

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang

TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

f) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional, terdiri atas :

1. Seksi Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
2. Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
g) UPT Terminal, terdiri atas :

1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT);
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha .

h) UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, terdiri atas :
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT);
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha .
i) UPT Perparkiran, terdiri atas :


1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT);
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha .

j) UPT Angkutan Umum Massal, terdiri atas :
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT);
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha .
k) Kelompok Jabatan Fungsional

Susunan organisasi serta tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Tangerang
mengalami revisi pada Peraturan Walikota Tangerang Nomor 66 Tahun 2014 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan. Sampai dengan tahun 2015, untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya Dinas perhubungan Kota Tangerang didukung dengan jumlah pegawai

sebanyak 412 orang yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut PNS sebanyak 262 orang, TKK 2
orang, TKS 298 orang.
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka penyelenggaraan Urusan Perhubungan di Kota
Tangerang adalah sebagai berikut:
1.

Makin meningkatnya kepadatan lalu lintas yang menimbulkan masih terjadinya titik rawan

kemacetan di beberapa bagian wilayah kota;

2.

Masih rendahnya kualitas layanan angkutan umum yang belum mampu mengakomodir

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt


kebutuhan mobilitas masyarakat menyebabkan kecenderungan kegiatan transportasi
masyarakat dilakukan dengan memanfaatkan sarana transportasi pribadi disbanding
dengan angkutan umum;
3.

Masih rendahnya tingkat kebersihan di lingkungan terminal;

4.

Belum optimalnya pemanfaatan terminal penumpang umum sebagai titik transfer moda
angkutan yang disebabkan oleh minimnya fasilitas penunjang terminal yang tersedia;

5.

Belum memadainya kapasitas fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mendukung
keselamatan, keteraturan, ketertiban lalu lintas orang dan kendaraan;

6.

Masih terbatasnya kapasitas alat uji kendaraan bermotor.


Isu Strategis Dinas Perhubungan di dalam Pembangunan Jangka Menengah, antara lain :
1. Kemacetan lalulintas
2. Tingkat pelayanan angkutan umum
3. Tingkat Pelayanan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Visi Dinas Perhubungan selama tahun 2014-

8 adalah Mewujudkan Transportasi Yang

Handal .
Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Perhubungan tersebut, beberapa misi yang dapat
dijadikan acuan pencapaian adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang nyaman
2. Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi.
3. Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib dan teratur.

Tujuan dan sasaran merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu lima tahun
kedepan dimana hal tersebut bentuk penjabaran dari visi dan misi yang ditetapkan oleh Dinas
Perhubungan. Tujuan sendiri lebih mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan dan program.
Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dengan rumusan yang lebih

spesifik, terukur dan dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
1. Tujuan yang ingin dicapai melalui Misi Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang
nyaman adalah Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan dalam mendukung aktivitas
masyarakat. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah Mewujudkan

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

sistem pelayanan angkutan penumpang umum yang memadai dan representatif.

2. Tujuan yang ingin dicapai melalui Misi Mendorong terjaminnya keselamatan
bertransportasi adalah Menjaga aspek keselamatan sarana transportasi.
Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah Mewujudkan sistem
pelayanan angkutan penumpang umum yang memadai dan representatif.
3. Tujuan yang ingin dicapai melalui Misi Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang
dan barang yang lancar, tertib dan teratur adalah Mengendalikan tingkat kelancaran
mobilitas masyarakat dan distribusi barang yang lancar, tertib dan teratur.
Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah Mendorong peningkatan
kelancaran dan keteraturan sistem pergerakan lalu lintas orang dan barang.
Strategi yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang diinginkan sesuai dengan Visi dan Misi yang ada dirumuskan berdasarkan hasil analisis isu
strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan dengan
menggunakan alat analisis SWOT sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Adapun rumusan strategi tersebut meliputi :
1. Pengembangan jaringan dan aksesibilitas sistem layanan angkutan umum yang terintegrasi;
2. Peningkatan kualitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor;
3. Peningkatan dan pengoptimalan ruang lalu lintas.

Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi yang telah dirumuskan maka
kebijakan yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan adalah 1) Mewujudkan pengembangan

sarana dan prasarana pendukung operasional layanan angkutan umum massal dalam kerangka
sistem transit kota 2) Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan terhadap kelaikan sarana
transportasi 3)Mengembangkan pola manajemen lalu lintas 4)Meningkatkan kapasitas dan
fungsi prasarana dan fasilitas LLAJ. Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan
program terdiri dari 10 program yang dilaksanakan dengan 29 jenis indikator program,
sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 70 kegiatan

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt


dengan total pagu indikatif rata-rata pertahun 35 sampai 40 milyar.

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh
pegawai Dinas Perhubungan dan stakeholder