BAB III renstra dishub

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
-

Kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan dan persimpangan utamanya pada jam-jam sibuk
pagi dan sore hari (Jalan Kaligawe, Siliwangi, Bigjend.Sudiarto, Perintis Kemerdekaan),
hal ini disebabkan oleh makin banyaknya pemakaian kendaraan pribadi utamanya sepeda
motor, serta belum adanya jalur dan simpul transportasi barang;

-

Pengoperasian angkutan umum massal berbasis jalan (BRT) yang belum optimal, hal ini
disebabkan baru beroperasi 1 koridor dari 6 koridor yang direncanakan;

-

Pengoperasian BRT koridor 1 (Mangkang-Penggaron) belum berjalan secara optimal,
hal ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang (halte BRT);


-

Masih banyaknya pelanggaran lalu lintas di jalan, hal ini disebabkan kurangnya
kesadaran pemakai jalan dalam mentaati peraturan lalu lintas serta kurangnya fasilitasfasilitas lalu lintas dan angkutan yang ada;

-

Belum optimalnya pelayanan di terminal, disebabkan kurang memadainya fasilitas di
terminal dan kurangnya kesadaran masyarakat / awak angkutan untuk mentaati peraturan
lalu lintas dan angkutan;

-

Belum optimalnya pelayanan perparkiran disebabkan terbatasnya ruang parkir di tepi
jalan umum dan kurangnya kantong-kantong parkir;

-

Masih bercampurnya lalu lintas nasional dan regional dengan lalu lintas lokal;


-

Masih kurangnya tempat pemberhentian akhir angkutan penumpang umum;

-

Pertumbuhan tower telekomunikasi yang belum terkendali karena belum adanya aturan
yang mendasari pengendalian tower telekomunikasi.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH
“Waktunya Semarang Setara” dimaksudkan sebagai momentum kebangkitan seluruh
masyarakat Kota Semarang agar mampu sejajar dengan kota-kota metropolitan lainnya
dalam segala aspek kehidupan guna mencapai kesejahteraan bersama.
“Setara” juga dimaknai akronim Semarang Kota Sejahtera yang merupakan sasaran
akhir pembangunan.
Dalam mewujudkan Kota Semarang yang lebih sejahtera ditempuh dengan programprogram yang dikenal dengan “Sapta Program”, sebagai berikut :
1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;
2. Penanggulangan rob dan banjir;
3. Peningkatan infrastruktur;

III.1

4. Peningkatan pelayanan publik;
5. Kesetaraan gender;
6. Peningkatan pelayanan pendidikan;
7. Peningkatan pelayanan kesehatan.

3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI
a. Telaah Renstra K/L
No.
1
1.

2.

Sasaran Jangka Menengah
Renstra K/L
2
Meningkatnya keterpaduan
antar moda dan efisiensi

dalam mendukung
mobilitas manusia, barang
dan jasa, mendukung
perwujudan sistem
transportasi nasional dan
wilayah (lokal), serta
terciptanya pola distribusi
nasional
Terwujudnya
penyelenggaraan angkutan
perkotaan yang efiseien
dengan berbasis
masyarakat dan wilayah,
andal dan ramah
lingkungan serta terjangkau
bagi masyarakat. Untuk itu
perlu didukung
perencanaan transportasi
perkotaan yang terpadu
dengan pengembangan

wilayah dan mengantisipasi
perkembangan permintaan
pelayanan serta didukung
oleh kesadaran dan
kemampuan pemerintah
daerah dan masyarakat

Permasalahan Pelayanan
SKPD
3
Belum adanya jalur dan
simpul transportasi
barang

Pengoperasian angkutan
umum massal berbasis
jalan (BRT) yang belum
optimal, hal ini
disebabkan baru
beroperasi 1 koridor dari

6 koridor yang
direncanakan

Sebagai Faktor
Penghambat
Pendorong
4
5
Rencana dan
pembangunan
jalur dan simpul
transportasi
barang

Pengoperasian
BRT koridor I
dan rencana
pengoperasian
BRT koridor II
serta koridor III


b. Telaah Renstra Provinsi
No.
1
1.

2.

Sasaran Jangka Menengah
Renstra Provinsi
2
Terwujudnya sistem
jaringan pelayanan jasa
transportasi yang
menjangkau ke seluruh
pelosok Jawa Tengah
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas layanan
transportasi sesuai
kebutuhan masyarakat


Permasalahan Pelayanan
SKPD
3
Belum adanya jalur dan
simpul transportasi
barang

Pengoperasian angkutan
umum massal berbasis
jalan (BRT) yang belum
optimal, hal ini
disebabkan baru
beroperasi 1 koridor dari
6 koridor yang
direncanakan

Sebagai Faktor
Penghambat
Pendorong

4
5
Rencana dan
pembangunan
jalur dan simpul
transportasi
barang
Pengoperasian
BRT koridor I
dan rencana
pengoperasian
BRT koridor II
serta koridor III

III.2

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
No.
1
1.


2.

3.

4.

Rencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas dan
Fungsi SKPD
2
a. Pengembangan jalur
lingkar (inner ring
road, middle ring road,
dan outer ring road)
b. Pengembangan jalan
konsentris (jalur jalan
ke arah Demak,
Jakarta, Solo)


Lokasi parkir di Kota
Semarang diarahkan :
a. BWK I, II, III, IV
diutamakan
penempatan parkir ke
dalam bangunan,
sehingga ruang
terbuka pedestrian
dapat berfungsi. Untuk
efisiensi lahan maka
tempat parkir
dikawasan ini
diarahkan vertikal
sehingga kapasitas /
daya tampung parkir
meningkat, dapat
mengurangi beban
parkir di bahu jalan
raya
b. BWK, V, VI, VII,
VIII, IX, X : setiap
pengembangan
kegiatan komersial
(atau kegiatan lainnya
yang berpotensi
menimbulkan masalah
parkir) harus
menyediakan lahan
parkir
Adanya rencana
peningkatan dan
pengembangan
persimpangan sebidang dan
tidak sebidang
Pengembangan stop station
pada kawasan yang
merupakan simpul
bangkitan dan tujuan lalu
lintas

Permasalahan Pelayanan
SKPD
3
Kemacetan lalu lintas di
ruas-ruas jalan dan
persimpangan utamanya
pada jam-jam sibuk pagi
dan sore hari, hal ini
disebabkan oleh makin
banyaknya pemakaian
kendaraan pribadi
utamanya sepeda motor,
serta belum adanya jalur
dan simpul transportasi
barang
Belum optimalnya
pelayanan perparkiran
disebabkan terbatasnya
ruang parkir di tepi jalan
umum dan kurangnya
kantong-kantong parkir

Kemacetan lalu lintas di
ruas-ruas jalan dan
persimpangan utamanya
pada jam-jam sibuk pagi
dan sore hari
Masih kurangnya tempat
pemberhentian akhir
angkutan penumpang
umum

Sebagai Faktor
Penghambat

Pendorong

4

5
Berkurangnya
kemacetan pada
ruas jalan tertentu
di kawasan pusat
kota

Mengurangi
parkir on street
dan menambah
parkir off street

Berkurangnya
kemacetan di
persimpangan

Pembangunan
tempat
pemberhentian
akhir angkutan
penumpang
umum

III.3

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
a. Penyusunan pola pergerakan angkutan barang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
di ruas jalan dan persimpangan
b. Peningkatan pelayanan di terminal untuk meningkatkan jumlah calon penumpang
yang masuk terminal
c. Meningkatkan pengoperasian dan fasilitas BRT untuk mengurangi kemacetan lalu
lintas
d. Meningkatkan operasi dan penyuluhan tertib lalu lintas dan angkutan untuk
mengurangi pelanggaran lalu lintas, muatan, trayek dan uji kendaraan
e. Menambah tempat parkir dan mengurangi parkir tepi jalan umum untuk
meningkatkan kalancaran lalu lintas di ruas jalan
f. Meningkatkan fasilitas angkutan (pemberhentian akhir angkutan umum) untuk
meningkatkan ketertiban angkutan penumpang umum
g. Meningkatkan fasilitas penunjang angkutan umum massal guna mendukung
pengoperasian BRT
h. Meningkatkan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan memasang / mengganti
fasilitas lalu lintas yang hilang / rusak / tidak berfungsi / kurang berkualitas
i. Meningkatkan pelayanan uji kendaraan bermotor untuk menambah kenyaman dan
kelancaran proses uji
j. Penyusunan

payung

hukum

untuk

mengendalikan

pembangunan

tower

telekomunikasi

III.4