102248 AKJ 12 Februari 2005 Profesi Jalak Uren
Segmen : 1
Siapa saja yang selama ini sudah membeli pasangan burung muda hasil
tangkaran warga Cupuwatu ini?// Ternyata/ sebagian di antara ratusan
pembelinya adalah para pensiunan// Mestinya jangan sampai pensiun dulu//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
16.44.23 – 17.27.08
“Mohon maaf kalau ada yang karena apa. Banyak yang mau pensiun. Atau
malah setelah pensiun. ......................... tidak tahu kalau dunia luar
seperti itu. Kan begitu pak.”
Pemirsa/ jual-beli burung yang sudah dijodoh-jodohkan itu/ memang
menarik// Bagaikan lukisan harganyapun tak bisa distandarkan//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
18.27.00 – 19.10.04
“Kalau cucak rowo, tiga setengah satu pasang. Tapi kadang agak gede
sedikit haga sampe 4 – 5 juta. ............. kasihan kita lepas.”
Kalau begitu/ apakah orang yang datang sudah paham akan kawinmengawinkan burung?//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
19.33.00 – 20.39.10
“Kadang dia datang, itu melihat dulu. Dia datang ke kita sudah senang. Kok
tanya terus ......................................... Siapa pun yang datang
ke sini, kita harus melayani.”
Lantas/ apakah ada jaminan/ minimal tidak jantan semua/ atau betina
semua// Apakah juga dijamin sehat dan berkualitas?//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
21.00.00 – 21.44.00 “Kalau jaminan jantan betina bisa. Kalau berhasinya
tidak. Tapi kalau ............... prinsipnya ke alam seperti itu.”
Sriyono mengingatkan/ pembeli harus sabar. Itu syarat utamanya.
Ketika baru beli 6 – 7 bulan jangan mengeluh dulu// Proses
pemeliharaan yang cukup panjang memang kerap dimengerti para
calon penangkar/ apalagi yang masih pemula// Namun/ banyak juga
yang tidak sabaran//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
23.40.00 – 24.25.00 “Prosesnya panjang. Mereka mengerti. Ada juga
yang tidak sabar, kita bayar ............... awal kegagalan itu adalah awal
kesuksesan.”
Ketika menyinggung tentang standar kandang yang sehat dan ideal dan
sehat/ dijelaskan Sriyono//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
24.39.00 – 25.24.00 “Teori alam. Kandang yang ideal itu tidak ada
......................... kalau burungnya bisa terbang bisa olahraga itu lebih
sehat.”
Segmen : 2
Rini Widayati/ yang semula kurang setuju suaminya beternak unggas/
alasananya sangat masuk akal/ karena kandangnya berdekatan dengan
rumah tinggalnya//
Statement : Drs Rini Widayati
Time code : 09.48.23 – 10.15.00
“Dulu memang kandangnya .......... saya tidak tertarik”
Hasil yang diperoleh dari usaha sampingan itu ternyata menjadi salah satu
penopang penghasilan akhirnya diakui oleh ibu dua putra-putri yang masih
kecil itu//
Statement : Drs Rini Widayati
Time code : 10.16.00 – 10.47.09
“Tapi setelah berjalan beberapa tahun .......... ternyata pengembangan ternak burug itu
sangat bagus”
Setelah adik suaminya/ Hadi Raharjo/ mahasiswa semester 6 Fakultas
Ekonomi Ukrim bisa memetik hasilnya sebagai penangkar burung/ nyonya
Sriyono pun wanti-wanti kepada generasi muda//
Statement : Drs Rini Widayati
Time code : 12.24.06 – 12.45.00
“Saya mengimbau kepada generasi muda ..................... mungkin pulang sekolah, atau
pagi sekali, kan bisa mengerjakan ini”
Adalah Hari Raharjo/ anak muda yang merasakan/ apa yang dikerjakan di
kandang itu sebagai sebuah hiburann yang mengasyikkan//
Salah satu pekerjaan rutin yang dikerjakannya adalah memandikan burungburung itu// Kenapa dimandikan/ supaya burung menjadi segar/ dan
sayapna menjadi lebih bagus//
Pekerjaan lain yang tak kalah mengasyikkan adalah memberi makan dengan
jangkrik//
Statement : Hadi Raharjo :
Time code : 30.52.11 – 32.05.13
“Ini jangkriknya sehari tiga, buat pemacu birahi .............................. makanan utamanya
vur sama pisang”.
Kenapa menu pakan burung seperti itu/ karena para penangkar/ dan juga
pelihara burung untuk lomba/ pada dasarnya adalah menyesuaikan pola
makan ketika burung hidup di alam bebas//
Dan bagiamana Hadi Raharjo mengamati seberapa besar tingkat birahi
burung yang dipasangkan//
Statement : Hadi Raharjo :
Time code : 32.30.18 – 33.04.00
“Dia kelihatan sering bunyinya gocor .......................... sepuluh kalian pak”.
Sejauh pengamatannya/ jalak uren paling banyak bertelor// Sekali keluar
minimal 3 telor// Sedangkan cucak rowo biasanya hanya bertelor 2/
setahunnya 10 kali//
Pemirsa/ sebuah profesi yang dapat menguntungkan/ ternyata tidak harus
ditekuni secara total// Dikerjakan secara sambilan pun dapat pula
menghasilkan uang/ seperti Sriyono/ yang dibantu adiknya/ Hadi Raharjo/
serta seorang tenaga lainnya//
Pasar aktivitas penangkar burung/ diprediksi bakal langgeng// Terlebih/
setelah suatu saat nanti/ ada keputusan dari penerintah atau organisasi
penghobi burung kicauan// Yakni/ yang boleh ikut lomba hanyalah burung
yang memiliki ring dikakinya// Ring itu sebagai tanda/ bahwa burung itu hasil
tangkaran/ bukannya hasil perburuan di hutan// Sriyonno sukses
menggabungkan tiga hal/ menyalurkan sebuah hobi/ mengembangkan
hobinya sebagai bisnis baru/ dan sekaligus/ membantu pemerintah
melestarikan satwa unggas/ agar tidak punah diburu orang yang tidak
bertanggungjawab//
Siapa saja yang selama ini sudah membeli pasangan burung muda hasil
tangkaran warga Cupuwatu ini?// Ternyata/ sebagian di antara ratusan
pembelinya adalah para pensiunan// Mestinya jangan sampai pensiun dulu//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
16.44.23 – 17.27.08
“Mohon maaf kalau ada yang karena apa. Banyak yang mau pensiun. Atau
malah setelah pensiun. ......................... tidak tahu kalau dunia luar
seperti itu. Kan begitu pak.”
Pemirsa/ jual-beli burung yang sudah dijodoh-jodohkan itu/ memang
menarik// Bagaikan lukisan harganyapun tak bisa distandarkan//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
18.27.00 – 19.10.04
“Kalau cucak rowo, tiga setengah satu pasang. Tapi kadang agak gede
sedikit haga sampe 4 – 5 juta. ............. kasihan kita lepas.”
Kalau begitu/ apakah orang yang datang sudah paham akan kawinmengawinkan burung?//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
19.33.00 – 20.39.10
“Kadang dia datang, itu melihat dulu. Dia datang ke kita sudah senang. Kok
tanya terus ......................................... Siapa pun yang datang
ke sini, kita harus melayani.”
Lantas/ apakah ada jaminan/ minimal tidak jantan semua/ atau betina
semua// Apakah juga dijamin sehat dan berkualitas?//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
21.00.00 – 21.44.00 “Kalau jaminan jantan betina bisa. Kalau berhasinya
tidak. Tapi kalau ............... prinsipnya ke alam seperti itu.”
Sriyono mengingatkan/ pembeli harus sabar. Itu syarat utamanya.
Ketika baru beli 6 – 7 bulan jangan mengeluh dulu// Proses
pemeliharaan yang cukup panjang memang kerap dimengerti para
calon penangkar/ apalagi yang masih pemula// Namun/ banyak juga
yang tidak sabaran//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
23.40.00 – 24.25.00 “Prosesnya panjang. Mereka mengerti. Ada juga
yang tidak sabar, kita bayar ............... awal kegagalan itu adalah awal
kesuksesan.”
Ketika menyinggung tentang standar kandang yang sehat dan ideal dan
sehat/ dijelaskan Sriyono//
Statement : Sriyono, SE (Penangkar burung)
24.39.00 – 25.24.00 “Teori alam. Kandang yang ideal itu tidak ada
......................... kalau burungnya bisa terbang bisa olahraga itu lebih
sehat.”
Segmen : 2
Rini Widayati/ yang semula kurang setuju suaminya beternak unggas/
alasananya sangat masuk akal/ karena kandangnya berdekatan dengan
rumah tinggalnya//
Statement : Drs Rini Widayati
Time code : 09.48.23 – 10.15.00
“Dulu memang kandangnya .......... saya tidak tertarik”
Hasil yang diperoleh dari usaha sampingan itu ternyata menjadi salah satu
penopang penghasilan akhirnya diakui oleh ibu dua putra-putri yang masih
kecil itu//
Statement : Drs Rini Widayati
Time code : 10.16.00 – 10.47.09
“Tapi setelah berjalan beberapa tahun .......... ternyata pengembangan ternak burug itu
sangat bagus”
Setelah adik suaminya/ Hadi Raharjo/ mahasiswa semester 6 Fakultas
Ekonomi Ukrim bisa memetik hasilnya sebagai penangkar burung/ nyonya
Sriyono pun wanti-wanti kepada generasi muda//
Statement : Drs Rini Widayati
Time code : 12.24.06 – 12.45.00
“Saya mengimbau kepada generasi muda ..................... mungkin pulang sekolah, atau
pagi sekali, kan bisa mengerjakan ini”
Adalah Hari Raharjo/ anak muda yang merasakan/ apa yang dikerjakan di
kandang itu sebagai sebuah hiburann yang mengasyikkan//
Salah satu pekerjaan rutin yang dikerjakannya adalah memandikan burungburung itu// Kenapa dimandikan/ supaya burung menjadi segar/ dan
sayapna menjadi lebih bagus//
Pekerjaan lain yang tak kalah mengasyikkan adalah memberi makan dengan
jangkrik//
Statement : Hadi Raharjo :
Time code : 30.52.11 – 32.05.13
“Ini jangkriknya sehari tiga, buat pemacu birahi .............................. makanan utamanya
vur sama pisang”.
Kenapa menu pakan burung seperti itu/ karena para penangkar/ dan juga
pelihara burung untuk lomba/ pada dasarnya adalah menyesuaikan pola
makan ketika burung hidup di alam bebas//
Dan bagiamana Hadi Raharjo mengamati seberapa besar tingkat birahi
burung yang dipasangkan//
Statement : Hadi Raharjo :
Time code : 32.30.18 – 33.04.00
“Dia kelihatan sering bunyinya gocor .......................... sepuluh kalian pak”.
Sejauh pengamatannya/ jalak uren paling banyak bertelor// Sekali keluar
minimal 3 telor// Sedangkan cucak rowo biasanya hanya bertelor 2/
setahunnya 10 kali//
Pemirsa/ sebuah profesi yang dapat menguntungkan/ ternyata tidak harus
ditekuni secara total// Dikerjakan secara sambilan pun dapat pula
menghasilkan uang/ seperti Sriyono/ yang dibantu adiknya/ Hadi Raharjo/
serta seorang tenaga lainnya//
Pasar aktivitas penangkar burung/ diprediksi bakal langgeng// Terlebih/
setelah suatu saat nanti/ ada keputusan dari penerintah atau organisasi
penghobi burung kicauan// Yakni/ yang boleh ikut lomba hanyalah burung
yang memiliki ring dikakinya// Ring itu sebagai tanda/ bahwa burung itu hasil
tangkaran/ bukannya hasil perburuan di hutan// Sriyonno sukses
menggabungkan tiga hal/ menyalurkan sebuah hobi/ mengembangkan
hobinya sebagai bisnis baru/ dan sekaligus/ membantu pemerintah
melestarikan satwa unggas/ agar tidak punah diburu orang yang tidak
bertanggungjawab//