Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia | Djayaddin | Jurnal Kreatif Tadulako Online 7098 23657 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10
ISSN 2354-614X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match
Materi Alat Pencernaan Manusia
Fatminah Djayaddin
SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan Hasil belajar tentang
Alat pencernaan manusia dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi
pembelajaran make a match. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Inpres
Perumnas tahun ajaran 2015/2016 selama 3 bulan yaitu bulan Agustus s.d. Oktober
2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Inpres Perumnas semester 1 tahun
ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 20 siswa yaitu 12 laki-laki dan 8 perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri 4 tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar IPA tentang alat pencernaan manusia pada siswa kelas V
SD Inpres Perumnas tahun ajaran 2015/2016. Dari kondisi awal ke siklus II yaitu
dari kreativitas cukup baik menjadi amat baik dan melalui penggunaan strategi

pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang alat
pencernaan manusia bagi siswa kelas V SD Inpres Perumnas semester 1 tahun ajaran
2015/ 2016. Dari kondisi awal terdapat 9 siswa atau (45%) ke kondisi berikutnya 12
siswa atau (60%), kemudian di kondisi akhir seluruh siswa (100%) mendapat nilai
tuntas. Nilai rata-rata dari kondisi awal 62,25 selanjutnya 70,25 dan kondisi akhir
menjadi 78,5.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Make a Match, Alat Pencernaan Manusia
I. PENDAHULUAN
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA
didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam
yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan
dengan ketrampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi
IPA ini member pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang
dibangun berdasarkan pengamatan klasifikasi data dan biasanya disusun dan
diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi
penalaran matamatis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam.

289

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10

ISSN 2354-614X
Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar masih menggunakan metode
klasikal yaitu ceramah dan tanya jawab yang mengakibatkan proses pembelajaran
berpusat pada Guru (Teacher Center). Hal ini mengakibatkan siswa kurang minat
belajar maupun berkreatifitas sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan proses pembelajaran
IPA kelas V di SD Inpres Perumnas masih belum berhasil sepenuhnya. Hal ini
disebabkan karena dalam menjelaskan materi pelajaran Guru jarang menggunakan
strategi realita dan buku penunjang. Buku paket yang dimilikipun hanya terbatas
sehingga siswa harus berbagi buku paket dengan teman sebangku.
Melihat kenyataan ini, maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
pada pembelajaran IPA, Guru akan melakukan perubahan strategi dalam
pembelajaran yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match. Oleh
karena itu strategi make a match banyak digunakan dalam proses belajar mengajar
karena bisa mengajak siswa belajar sambil bermain. Strategi make a match mampu
memberikan motivasi anak untuk tertarik belajar IPA.
Tujuan penelitian perbaikan pada pembelajaran IPA antara lain untuk:
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas pada materi alat
pencernaan manusia.
II. METODE PENELITIAN

Penelitian IPA tentang alat pencernaan ini dilaksanakan di SD Inpres
Perumnas Kecamatan Palu Barat Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian
IPA tentang alat pencernaan dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2015/ 2016.
Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Inpres Perumnas dengan jumlah peserta
didik 20 orang. Siswa kelas V memiliki karakteristik: motivasi belajar rendah, tidak
berpartisipasi selama kegiatan pembelajaran.
Data perbaikan pembelajaran ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara
lain :Seluruh peserta didik kelasI V SD Inpres Perumnas, Guru sebagai peneliti dan
teman sejawat,serta Dokumentasi atau arsip antara lain silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, daftar nilai dan buku-buku lain yang relevan.

290

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10
ISSN 2354-614X
Penelitian ini menggunakan penelian tindakan kelas dalam dua siklus, dan
masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan atau observasi dan tahapan refleksi.
Analisis data pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskriptif
kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus II sedangkan data yang berupa

angka dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan nilai tes siklus II kemudian
direfleksi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah penelitian tindakan kelas dilakukan, kemudian peneliti memberikan
tes setiap akhir siklus pelaksanaan pembelajaran, berdasarkan hasil tes yang
diperoleh siswa, sehingga diperoleh data tentang tingkat penguasaan terhadap materi
pelajaran. Data yang diperoleh dalam bentuk kuantitatif yaitu dalam bentuk nilai
prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk
memperjelas masing-masing data tersebut, berikut ini akan disampaikan secara rinci
tentang prestasi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebelum perbaikan siklus I
dan sesudah perbaikan siklus II dalam bentuk tabel dan diagram data nilai
rekapitulasi perolehan nilai sampai dengan pembahasan.
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
tentang alat pencernaan manusia di kelas V semester 1 SD Inpres Perumnas
dilaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru, sehingga saat proses pembelajaran berlangsung hanya guru yang
berperan aktif. Oleh karena itu hasil prestasi belajar siswa rendah.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus

No
1
2
3

Uraian
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-Rata

Nilai
75
45
62,25

Dari data pada Tabel 1 terlihat pada pra siklus nilai rata-rata siswa 62,25.
Untuk hasil satu kelas nilai rata-rata masih jauh di bawah Kriteria Ketuntasan
291

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10

ISSN 2354-614X
Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD Inpres Perumnas.
Namun masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM. Dari 20 siswa, ada 9 siswa
atau sekitar 45% yang nilainya mencapai KKM. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti pada pra siklus guru dalam menyampaikan materi masih
menggunakan metode ceramah yang membuat siswa merasa bosan. Hal ini ternyata
menyebabkan peserta didik banyak yang mendapatkan hasil prestasi belajar di
bawah KKM.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana
perbaikan pembelajaran yang disusun untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan
metode ceramah bergambar.
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
No
1
2
3

Uraian
Nilai Tertinggi

Nilai Terendah
Nilai Rata-Rata

Nilai
80
60
70,25

Dari data diatas bisa kita lihat pada siklus 1 nilai rata-rata siswa naik dari
kondisi awal menjadi 70,25 . Untuk hasil satu kelas nilai rata-rata sudah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD
Inpres Perumnas. Namun masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM. Dari 20
siswa, ada 12 siswa atau sekitar 68,96% yang nilainya mencapai KKM.
Tabel 3. Rentang Nilai Siklus 1
No
1
2
3

Rentang Nilai

51 – 60
61 – 70
71 – 80

Jumlah Peserta Didik
3
8
9

Dari Tabel 3 dapat diketahui hasil prestasi belajar peserta didik pada siklus I
yang diperoleh pada rentang 51-60 ada 3 anak, 61-70 ada 8 anak, 71-80 ada 9 anak.
Pada pembelajaran siklus I hasil prestasi belajar peserta didik mengalami
peningkatan, meskipun masih ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah
KKM.

292

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10
ISSN 2354-614X
Dari data pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus I, guru sudah baik

dalam penyampaian materi yang disertakan juga penggunaan media gambar. Namun
masih ada peserta didik masih yang kurang antusis sehingga tidak semua ikut aktif
dalam proses pembelajaran sehingga masih ada beberapa anak yang hasil prestasi
belajar di bawah KKM. Setelah melaksanakan perbaikan pada siklus I mata pelajaran
IPA dengan materi organisasi diperoleh refleksi sebagai berikut:
1.

Peserta didik sudah mulai ada yang mau bertanya.

2.

Pembelajaran didominasi oleh peserta didik yang pandai saja.

3.

Masih terdapat beberapa peserta didik yang belum memperhatikan penjelasan
guru.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana

perbaikan pembelajaran yang telah disusun. Adapun prestasi hasil belajar yang

diperoleh peserta didik seperti ditunjukan Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2
No
1
2
3

Uraian
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-Rata

Nilai
100
70
78,5

Dari data diatas bisa kita lihat pada siklus 2 nilai rata-rata siswa naik secara
drastis dari siklus 1 menjadi 78,5. Untuk hasil satu kelas nilai rata-rata sudah jauh
diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA

di SD Inpres Perumnas. Pada siklus 2 hasil belajar seluruh siswa mencapai nilai
KKM.
Tabel 5. Rentang Nilai
No
1
2
3
4

Rentang Nilai
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100

Jumlah Peserta Didik
6
9
4
1

Dari data pengamatan yang dilakukan, guru sudah baik dalam menyampaikan
materi yang menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai. Sehingga siswa dapat

293

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10
ISSN 2354-614X
berperan aktif secara langsung dan siswa menjadi lebih antusias dan lebih aktif
dalam proses pembelajaran.
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus II pada mata
pelajaran IPA dengan materi alat pencernaan manusia dapat diperoleh refleksi
sebagai berikut: (1) Peserta didik lebih aktif dan merasa antusias dalam mengikuti
pelajaran, (2) Peserta didik lebih mudah dalam menerima materi dan (3) Peserta
didik mampu menyimpulkan isi materi.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, peserta didik terlibat penuh dan
terkondisi dengan baik. Hal ini terlihat dengan meningkatnya hasil prestasi belajar
siswa dengan tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
Pada kegiatan pembelajaran pra siklus, nilai tertimggi adalah 75 sedangkan
nilai terendah yang diperoleh siswa dalah 45, Jumlah nilai yang diperoleh siswa
dalam satu kelas adalah 1245 dengan nilai rata-rata 62,25. Terdapat sebanyak 55%
peserta didik yang belum mencapai KKM, dan 45% yang sudah mencapai KKM.
Pada kegiatan pembelajaran siklus I, nilai tertinggi adalah 80 sedangkan nilai
terendah yang diperoleh siswa dalah 60, Jumlah nilai yang diperoleh siswa dalam
satu kelas adalah 1405 dengan nilai rata-rata 70,25. Terdapat sebanyak 40% peserta
didik yang belum mencapai KKM, dan 60% yang sudah mencapai KKM.
Pada kegiatan pembelajaran siklus II nilai tertinggi adalah 100 sedangkan
nilai terendah yang diperoleh siswa dalah70, Jumlah nilai yang diperoleh siswa
dalam satu kelas adalah 1570 dengan nilai rata-rata 78,5. Hasil prestasi belajar siswa
menunjukkan kenaikan yang signifikan, sehingga 100% nilai peserta didik sudah
mencapai KKM. Peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik dari pembelajaran
pra siklus, siklus I, siklus II apabila disajikan kedalam Tabel 6.
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai pra Siklus, Siklus I, Siklus II
No

Indikator

1
2
3
4

Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai rata-rata
Banyak peserta didik dengan
nilai < KKM
Banyak peserta didik dengan
nilai ≥ KKM

5

Sebelum
Perbaikan
75
45
62,25

Nilai
Siklus I
80
60
70,25

Siklus II
100
70
78,5

11 (55%)

8 (40%)

0

9 (45%)

12 (60%)

15 (100%)

294

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10
ISSN 2354-614X
Dari peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik setiap siklus
menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA tentang
alat pencernaan manusia di kelas V semester 2 SD Inpres Perumnas Tahun Pelajaran
2015/2016.
IV. PENUTUP
Penggunaan strategi pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang alat pencernaan manusia pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas V SD Inpres Perumnas. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prestasi
hasil belajar pada pra tindakan, siklus I dan II yaitu 45%, 60% dan 100%, secara
berurut.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk. 2010. Pemantapan professional. Jakarta: Universitas terbuka.
BSNP. 2006. Panduan Kurukuluk Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BP. Darma
Bhakti.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rieneka Cipta.
Sudjana, N. dan Rifai, A. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindu.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rosnawati, S. dan Aris, M. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Susilana, R. dan Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Slameto. 1987. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bima Aksara
Tarwasih, S., dkk. 2008. Buku Pintar IPA/ Sains SD. Jakarta: Wahyumedia.
W. J. S. Winkle. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia.
Wardani. I. G. A. K, Wihardit, S dan Marsinah, N. 2007. Pemantapan Kemampuan
Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, U.S. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
295

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar | Ratnawathi | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3008 9228 1 PB

0 1 15

Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi | Ismail | Jurnal Kreatif Tadulako Online 6130 20305 1 PB

0 0 8

Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui Teknik Make A Match pada Siswa Kelas III SD Inpres Bumi Bahari | Nursaadah | Jurnal Kreatif Tadulako Online 6658 22152 1 PB

0 0 8

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney | Ujeng | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3442 10770 1 PB

0 0 18

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar | Epyvania. S | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3438 10754 1 PB

0 0 12

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan CTL di Kelas V SD Inpres 03 Terpencil Baina’a | Erci | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3506 11001 1 PB

0 0 12

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Alat Pencernaan Manusia Melalui Strategi Pembelajaran Make A Match Bagi Siswa Kelas V SDN Inpres Komba-Komba | Latunda | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3972 12680 1 PB

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH KELAS V SD

0 0 12